LAKIP2012. bpkp PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI RIAU

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

Suplemen Rencana Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015


Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA)

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

BAB I P E N D A H U L U A N

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kepala, Ardan Adiperdana

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 pasal

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

Transkripsi:

bpkp LAKIP2012 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU Nomor : LAP-300/PW04/1/2013 Tanggal : 25 Januari 2013

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat yang telah diberikan sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 telah selesai disusun. Sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Peraturan Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Surat Sekretaris Utama Nomor S-2119/SU/01/2012 tanggal 20 Desember 2012 Hal Penyelesaian LAKIP Tahun 2012, maka Perwakilan BPKP Provinsi Riau menyusun laporan akuntabilitas kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2012. Pencapaian kinerja menunjukkan komitmen yang kuat Perwakilan BPKP terhadap kontrak kinerja yang telah disepakati, tidak hanya pada institusi tetapi juga komitmen untuk memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 merupakan bagian dari pelaksanaan target kinerja tahun ketiga dari Rencana Strategis tahun 2010 2014. Untuk itu, capaian kinerja yang dilaporkan terkait dengan capaian kinerja tahun berjalan dan perbandingannya dengan tahun-tahun sebelumnya memberikan dorongan kuat bahwa pencapaian kinerja telah dilaksanakan secara berkelanjutan. Selain itu, dalam LAKIP Tahun 2012 juga memberikan penjelasan mengenai faktor pendukung pencapaian target dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam pencapaian target kinerja. Semoga LAKIP ini dapat memberikan manfaat dalam penyempurnaan perencanaan di masa yang akan datang dan berguna sebagai bahan evaluasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan untuk menilai kinerja dan pertanggungjawaban manajemen dalam mengemban tugas yang telah diamanatkan. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 i

Kata Pengantar Keberhasilan capaian kinerja tentunya diperoleh dengan dukungan yang kuat dari seluruh pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam pelaksanaan tugas sehingga kinerja Perwakilan dapat direalisasikan sebagaimana tersaji dalam LAKIP ini. Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai yang telah bekerja dengan mengedepankan profesionalisme, integritas, orientasi pengguna, nurani dan akal sehat, independensi, serta responsibel (PIONIR). Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh stakeholders yang telah memberikan kepercayaan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Pekanbaru, 25 Januari 2013 Kepala Perwakilan, Mulyana NIP 19621122 198302 1 001 -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 ii

Daftar Isi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAE GRAFIK RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi... D. Struktur Organisasi... E. Sistematika Penyajian... PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA...... A. Rencana Strategis Tahun 2010 2014... 1. Pernyataan Visi... 2. Pernyataan Misi... 3. Tujuan Strategis... 4. Sasaran Strategis... 5. Indikator Kinerja Utama... 6. Program dan Kegiatan... B. Perjanjian Kinerja Tahun 2012... Halaman i iii v vii vii viii 1 1 3 3 4 7 9 9 10 10 16 16 17 20 22 AKUNTABILITAS KINERJA... 26 A. Capaian Kinerja... 26 B. Analisis Capaian Kinerja... 31 Sasaran Strategis 1... 32 Sasaran Strategis 2... 64 Sasaran Strategis 3... 72 Sasaran Strategis 4... 84 Sasaran Strategis 5... 97 Sasaran Strategis 6... 103 Sasaran Strategis 7... 106 Sasaran Strategis 8... 120 C. Aspek Pendukung Pencapaian Kinerja 123 PENUTUP... 126 -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 iii

Daftar Isi LAMPIRAN Lampiran 1 : Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2012 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 : Perbandingan Realisasi Iku Tahun 2012 Dengan Tahun 2011 Dan Target Tahun 2014 : Capaian Kinerja Output : Perbandingan Realisasi Output 2012 Dengan Realisasi Output 2011 Dan Target Output 2014 : Dukungan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Utama -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 iv

Daftar Isi DAFTAR TABEL Halaman Tabel RE.1 : Capaian Sasaran Strategis viii Tabel 1.1 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 5 Tabel 1.2 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan... 6 Tabel 1.3 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan... 7 Tabel 2.1 : Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau... 18 Tabel 2.2 : Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau... 21 Tabel 2.3 : Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012... 23 Tabel 3.1 : Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2012... 27 Tabel 3.2 : Kategori Penilaian Capaian Kerja Output... 31 Tabel 3.3 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 1... 32 Tabel 3.4 : Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2009 2011... 35 Tabel 3.5 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 1... 39 Tabel 3.6 : Pemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDA... 45 Tabel 3.7 : Rekapitulasi Hasil Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional Per 31 Desember 2011... 55 Tabel 3.8 : Status dan Nilai Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2010... 60 Tabel 3.9 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 2... 65 Tabel 3.10 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 2... 67 Tabel 3.11 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 3... 73 Tabel 3.12 : Daftar IPD Yang Diaudit Kinerja Pelayanan... 74 Tabel 3.13 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 3... 77 Tabel 3.14 : Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun 2012... 82 Tabel 3.15 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 4... 85 Tabel 3.16 : Hasil Audit Investigasi Yang Diserahkan ke Instansi Penyidik/Instansi Lainnya/BUMN... 89 Tabel 3.17 : Hasil Audit PKKN yang Diserahkan ke Instansi Penyidik... 90 Tabel 3.18 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 4... 92 Tabel 3.19 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 5... 97 Tabel 3.20 Pemda Yang Opini Laporan Keuangan WTP Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2010 2011... 99 Tabel 3.21 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 5... 101 Tabel 3.22 Penetapan Perkada SPIP Pemerintah Daerah di Provinsi Riau... 102 Tabel 3.23 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 6... 104 Tabel 3.24 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 6... 105 -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 v

Daftar Isi Halaman Tabel 3.25 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 7... 106 Tabel 3.26 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 7... 116 Tabel 3.27 Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP... 118 Tabel 3.28 Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun 2012... 119 Tabel 3.29 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 8... 120 Tabel 3.30 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 8... 121 Tabel 3.31 Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (Terkait 122 Sistem Informasi)... Tabel 3.32 Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2012 Berdasarkan Sumber 123 Dana... Tabel 3.33 Anggaran dan Realisasi DIPA Tahun 2012 Berdasarkan Sasaran 123 Strategis... Tabel 3.34 Aset Tetap Per 31 Desember 2012... 125 -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 vi

Daftar Isi DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 : Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau... 5 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1.1 : Komposisi Pegawai... 5 Grafik 3.1 : Koreksi Hasil Monitoring Pengelolaan DAK dan DPDF-PPD, 72 DPIPD dan DPPIP Tahun 2011... Grafik 3.2 : Perkembangan Output Audit Investigasi... 95 Grafik 3.3 : Perkembangan Indikator Kinerja Output Perhitungan Kerugian Keuangan Negara... 96 Grafik 3.4 : Perbandingan Realisasi Output Pemberian Keterangan Ahli dari Tahun 2010 2012... 96 Grafik 3.5 : Perbandingan Realisasi Output Tahun 2010 Tahun 2012... 108 -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 vii

Ringkasan Eksekutif RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pertanggungjawaban kinerja tahun 2012 ini merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan Rencana Strategis tahun 2010 2014 yang tentunya sejalan dengan pelaksanaan Visi dan Misi BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian yang integral dari BPKP Pusat, harus memiliki komitmen yang kuat dalam meningkatkan kinerja. Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah diamanatkan untuk melaksanakan 8 sasaran strategis dengan 38 indikator kinerja utama outcome dan 30 indikator kinerja utama output. Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak enam dari delapan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah tercapai, sementara satu sasaran strategis belum sepenuhnya tercapai. Delapan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau berikut capaiannya dapat dilihat pada Tabel RE.1. Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran 1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD Tercapai 100% 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Tercapai 100% 3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Tercapai 100% 4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, Tercapai 100% BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Tercapai 30,76% 6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah Tercapai 100% yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda 7. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% Tercapai 100% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% 8. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan Tercapai 100% -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 viii

Ringkasan Eksekutif Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang menggambarkan peran Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja delapan sasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi 11 IKU yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan) dari 38 IKU outcome dan 30 IKU output yang telah ditetapkan dalam Tapkin Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012. Realisasi pencapaian delapan sasaran strategis tersebut di atas, sebagai berikut: 1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. Jumlah instansi vertikal yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan sebanyak 19 IPP dari target PKPT 11 IPP, atau mencapai 173% dari target sebesar 80%. b. Jumlah Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak 11 IPD dari 12 IPD yang diasistensi oleh BPKP, atau mencapai 91,67%, dari target sebesar 85%. 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat, yang diukur dengan jumlah laporan hasil pengawasan BUN yang dikirim ke Pusat sebanyak 144 laporan dibandingkan dengan jumlah target laporan hasil pengawasan BUN yang diberikan oleh Pusat sebanyak 68 laporan. Realisasi IKU ini adalah sebesar 211,76% dari target tahun 2012 sebesar 71,25%, dengan capaian sebesar 297,21%. 3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. Atas IKU Persentase IPD Yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai Standar Pelayanan Minimal. Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan audit kinerja Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan dan Kesehatan atas 6 IPD untuk mendorong seluruh IPD tersebut mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan. Apabila dibandingkan dengan targetnya sebanyak 6 IPD, maka diperoleh capaian IKU sebesar 33,33%. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 ix

Ringkasan Eksekutif b. Atas IKU Persentase BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi GCG/KPI, Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan kegiatan sosialisasi, asistensi, assessment penerapan Good Corporate Governance (GCG), Key Performance Indicator (KPI) atas BUMN/BUMD/BUL/BLUD di wilayah Provinsi Riau. Jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG atau KPI adalah sebanyak 7 BUMN/BUMD/BUL/BLUD dari target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebanyak 4 BUMN/BUMD/BUL/BLUD atau mencapai 175% dibandingkan dengan targetnya sebesar 55%. 4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi, yang diukur dari jumlah Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi dalam setahun dengan realisasi 3 kelompok, dengan capaian sebesar 100% atas target sebesar 3 kelompok. 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, yang diukur berdasarkan jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini WTP sebanyak 2 Pemda dari jumlah seluruh Pemda sebanyak 13 Pemda dengan realisasi 15,38%, dengan capaian 30,76% atas target sebesar 50%. Belum tercapainya realisasi IKU dominan tersebut antara lain disebabkan: a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa diagnostic assessment, pemetaan risiko dan penetapan serta pengembangan kebijakan/standard Operating Procedure (SOP). b. Pemda masih mengandalkan bimbingan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam menerapkan sosialisasi pedoman/petunjuk teknis dan asistensi penyelenggaraan SPIP. 6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA, yang diukur dari jumlah -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 x

Ringkasan Eksekutif Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA dibandingkan jumlah seluruh Pemda. Sampai dengan tahun 2012, jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA adalah 10 Pemda dari jumlah seluruh Pemda sebanyak 13 Pemda, atau realisasi sebesar 76,92%, dengan capaian 109,89% atas target sebesar 70%. 7. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. IKU Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi, diukur dengan membandingkan antara jumlah realisasi penugasan pengawasan dalam PKP2T terhadap jumlah rencana penugasan pengawasan yang ditetapkan dalam PKP2T. Pada tahun 2012, jumlah realisasi penugasan adalah 331 atau 98% dari 344 rencana penugasan, dengan capaian 123% atas target sebesar 80%. b. IKU Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dengan SAP diukur berdasarkan hasil reviu Inspektorat BPKP terhadap laporan keuangan perwakilan dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan dan 80% apabila ada catatan. Pada tahun 2012, Inspektorat BPKP tidak melakukan reviu atas laporan keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau namun demikian opini dari BPK RI atas Laporan Keuangan BPKP Tahun Anggaran 2011 adalah WTP sehingga mencapai 100% dari target. 8. Terselenggaranya 100% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan, Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif yang diukur dari jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan dibagi dengan sistem informasi yang wajib dimanfaatkan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Pada tahun 2012, jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan sebanyak 11 sistem informasi atau mencapai 275% dari target sebesar 4 sistem informasi. Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada tahun 2012 menggunakan dana sebesar Rp15.926.823.000,00 atau 96,85%.dari anggaran sebesar Rp16.445.650.000,00. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 xi

Ringkasan Eksekutif Secara umum sebagian besar sasaran strategis dalam tahun 2012 telah tercapai sesuai dengan yang ditargetkan. Namun demikian, masih terdapat beberapa sasaran strategis dan IKU yang masih belum mencapai target yang ditentukan. Untuk itu, diperlukan upaya dan kerja yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan pencapaian semua sasaran strategis di masa mendatang. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain: 1. Peningkatan penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, antara lain melalui: a. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP. b. Berkoordinasi lebih intensif dengan K/L/Pemda untuk percepatan implementasi SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar. 2. Berkoordinasi dengan Biro Renwas BPKP untuk meninjau kembali pernyataan indikator kinerja dan teknik pengukurannya terutama atas indikator kinerja yang sulit dicapai oleh Perwakilan BPKP karena kegiatan terkait indikator kinerja tersebut sudah jarang dilakukan oleh Perwakilan BPKP seperti kegiatan optimalisasi penerimaan negara/daerah agar tidak lagi menjadi target indikator utama Perwakilan. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 xii

Bab 1 BAB I PENDAHULUAN Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan salah satu perwakilan BPKP dari 33 perwakilan BPKP yang ada di seluruh Indonesia, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Riau dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang telah beberapa kali diubah dan terakhir dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP.713/K/SU/2002 tanggal 18 Oktober 2002 dengan wilayah kerja yaitu Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Dengan dibentuknya Kantor Perwakilan Madya Provinsi Kepulauan Riau terhitung mulai tanggal 15 Agustus 2011 sesuai Surat Kepala BPKP Nomor S-979/K/SU/2011 tanggal 24 Agustus 2011, Perwakilan BPKP Provinsi Riau hanya mempunyai wilayah kerja Provinsi Riau. A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 20 Februari 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-955/K/SU/2011 Tanggal 15 Agustus 2011, Perwakilan BPKP Provinsi Riau mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Perwakilan BPKP Provinsi Riau menyelenggarakan fungsi : 1. Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja, dan pengurusan barang milik/kekayaan negara. 3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 1

Bab 1 4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan atau lintas departemen/lembaga/wilayah. 5. Memberikan sosialisasi dan asistensi pada Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan good governance. 6. Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 7. Pemeriksaan terhadap Badan Usaha Milik Daerah atas permintaan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan yang berlaku. 9. Pemeriksaan investigatif terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya. 10. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan. 11. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP. Seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada tanggal 28 Agustus 2008, BPKP semakin memantapkan perannya dalam membangun sistem akuntabilitas yang baik dengan didukung oleh sistem pengendalian yang handal. Terkait dengan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara, Presiden memperkuat wewenang BPKP dengan menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara. Selain itu, untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP,Presiden menerbitkan Inpres Nomor 9 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dengan rencana aksi sebagai berikut: 1. Mendiagnosa keandalan sistem pengendalian yang ada. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 2

Bab 1 2. Memperbaiki sistem pengendalian yang lama menjadi sistem pengendalian baru yang menekankan pada soft control. 3. Menyusun peraturan sistem pengendalian intern. Sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap terwujudnya good governance, maka Perwakilan BPKP Provinsi Riau berkewajiban melaporkan dan menjelaskan keberhasilan atau kegagalan yang disebabkan dari segala kebijakan atau keputusan yang dibuat melalui penerapan mekanisme pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan terukur sebagai konsekuensi dari kewenangan yang diterimanya. B. Aspek Strategis Organisasi Sebagai auditor intern pemerintah maka BPKP lebih mengutamakan pencegahan (prevention) terhadap hal-hal yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan program-program pemerintah daripada melakukan penindakan yang bersifat represif. Bersamaan dengan terbitnya PP Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) maka BPKP sebagai Auditor Presiden yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden tidak hanya memantapkan perannya dalam Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Negara namun juga dalam Pembinaan Penyelenggaraan SPIP. Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan aktif dalam menanggapi perubahan lingkungan yang dihadapi BPKP saat ini yaitu dengan mereposisi perannya yang baru dengan strategi untuk melakukan product differences, market differences dan methodological differences melalui 4C s yaitu capacity building, current issues, clearing house dan check and balances, yang kesemuanya diperlukan untuk mendukung sistem akuntabilitas. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian integral dari BPKP, sepenuhnya mendukung strategi yang ditetapkan BPKP dalam melaksanakan perannya selaku Auditor Presiden. C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Strategi BPKP dalam pencapaian visi dan misi yang ditetapkan meliputi pengawalan pembangunan nasional, peningkatan reputasi pemerintah dan peningkatan kapabilitas, kompetensi, dan integritas APIP. Sesuai dengan Renstra, BPKP -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 3

Bab 1 melaksanakan kegiatan-kegiatan pengawasan dalam rangka pengawalan pembangunan nasional melalui tindakan pre-emptif, preventif, dan represif. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian integral dari BPKP, telah melaksanakan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi pembenahan manajemen pemerintahaan, antara lain: 1. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan. 2. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA). 3. Good Governance di instansi vertikal pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 4. Sosialisasi dan bimbingan teknis SPIP 5. Program peningkatan kinerja sektor korporat 6. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD 7. Program Pengembangan Manajemen Risiko sektor korporat dan sektor publik 8. Program Anti Korupsi (PAK) 9. Fraud Control Plan (FCP) D. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau adalah Perwakilan BPKP yang berkedudukan di Pekanbaru dan dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Perwakilan membawahi : 1. Bagian Tata Usaha 2. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat 3. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah 4. Bidang Akuntan Negara 5. Bidang Investigasi 6. Kelompok Jabatan Fungsional Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat digambarkan sebagai berikut: -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 4

Bab 1 Gambar 1.1 Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau KEPALA PERWAKILAN BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN UMUM BIDANG PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH PUSAT BIDANG AKUNTABILITAS PEMERINTAH DAERAH KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG AKUNTAN NEGARA BIDANG INVESTIGASI Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai sangat dibutuhkan untuk mendukung operasional unit organisasi. Posisi SDM per 31 Desember 2012, Perwakilan BPKP Provinsi Riau memiliki 155 orang pegawai dengan rincian berdasarkan tingkat pendidikan, jabatan, dan golongan sebagai berikut: 1. Berdasarkan Pendidikan Susunan pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Uraian Jabatan Jumlah Pegawai (%) 1 S 2 6 3,87 2 S 1/ D IV 67 43,23 3 D III/Sarjana Muda 62 40,00 4 D I 1 0,65 5 SLTA 17 10,97 6 SD 2 1,29 Jumlah 155 100,00 -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 5

Bab 1 Ditinjau dari tingkat pendidikan maka pegawai pada tingkat S1/DIV menempati jumlah terbanyak dalam susunan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau, yaitu mencapai 43,23% dari jumlah seluruh pegawai. Dengan demikian ditinjau dari tingkat pendidikan, SDM Perwakilan BPKP Provinsi Riau cukup mendukung tugas pokok dan fungsinya. 2. Berdasarkan Jabatan Susunan pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.2 Jum mlah Pegawai Berdasarkan Jabatan No. Uraian Ja abatan/peran Jumlah (%) Pegawai 1. Struktural 10 6,45 2. Fungsional Au uditor: Auditor Madyaa Auditor Muda Auditor Pertama Auditor Penyelia Auditor Pelaksana Lanjutan Auditor Pelaksana Calon Auditor 121 14 44 3 20 1 22 17 78,06 9,03 28,39 1,94 12,90 0,65 14,19 10,97 3. Analis Kepega awaian - 0,00 4. Arsiparis 1 0,65 5. Staf/Fungsion nal Umum Jumlah 23 155 14,84 10 00,00 Susunan pegawai menurut jabatan, jumlah pegawai terbanyak adalah pada jabatan fungsional auditor sebagaimana tergambar pada grafik di bawah ini: Staf/Fungsional Umum 14,84% Arsiparis 0,65% Struktural 6,45% Fungsional Auditor 78,06% Grafik 1.1. Komposisi Pegawai -------------------------------------------------------- ------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 6

Bab 1 Dari grafik di atas jumlah Jabatan fungsional auditor menduduki jumlah terbesar yaitu sebanyak 121 orang pegawai atau 78,06% dari jumlah seluruh pegawai. Sedangkan untuk jabatan lainnya, staf/fungsional umum menempati jumlah terbanyak kedua dengan jumlah pegawai sebanyak 23 orang pegawai. Komposisi pegawai tersebut dinilai sesuai untuk mendukung tugas pokok dan fungsi BPKP sebagai Auditor Presiden. 3. Berdasarkan Golongan Susunan pegawai berdasarkan golongan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan No. Uraian Jabatan Jumlah Pegawai (%) 1. IV D - 0,00 2. IV C 3 1,94 3. IV B 15 9,68 4. IV A 2 1,29 Sub Jumlah 1 20 12,90 5. III D 43 27,74 6. III C 25 16,13 7. III B 19 12,26 8. III A 3 1,94 Sub Jumlah 2 90 58,06 9. II D 8 5,16 10. II C 35 22,58 11. II B - 0,00 12. II A 2 1,29 Sub Jumlah 3 45 29,03 Jumlah 155 100,00 Ditinjau dari golongan, maka jumlah pegawai terbanyak adalah pada golongan III sebanyak 90 orang pegawai atau 58,06% dari jumlah seluruh pegawai. Perwakilan BPKP Provinsi Riau tidak mempunyai pegawai golongan II B dan IV D. E. Sistematika Penyajian LAKIP ini pada dasarnya mengkomunikasikan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau selama tahun 2012, disertai dengan uraian keberhasilan dan hambatan capaian kinerja (performance results), yang diukur dengan cara analisis gap, yaitu membandingkan penetapan kinerja dengan realisasi sesuai indikator kinerja yang ditetapkan organisasi. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 7

Bab 1 Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diuraikan dalam bentuk bab sebagai berikut: Bab I Bab II Bab III Bab IV Pendahuluan meliputi tujuan, fungsi dan wewenang, aspek strategis organisasi, kegiatan dan layanan produk organisasi, struktur organisasi, dan sistematika penyajian. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja meliputi Perencanaan Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau serta perjanjian kinerja Tahun 2012. Akuntabilitas kinerja tahun 2012 meliputi uraian capaian kinerja, analisis pencapaian kinerja dan aspek pendukung pencapaian kinerja. Penutup menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target, kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dan langkahlangkah untuk memperbaiki kinerja. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 8

Bab 2 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis (Renstra) merupakan langkah awal dalam proses berakuntabilitas untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Dengan visi, misi, dan strategi yang jelas dan tepat, maka diharapkan instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi. Rencana Strategis dengan pengukuran, penilaian, dan evaluasi kinerja serta pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan tolok ukur penting dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dengan berjalannya waktu dan merujuk pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, BPKP melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator Kinerja Utama, sehingga mulai tahun 2012 ini, dapat disajikan akuntabilitas pencapaian sasaran strategis. Perubahan ini sekaligus menindaklanjuti Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, c.q. BPKP, tanggal 30 November 2012. Sasaran dalam Renstra BPKP tahun 2010 2014 dimodifikasi dengan menambah secara implisit jumlah anggaran dalam perspektif masing-masing indikator sasaran strategis dengan maksud agar dapat melakukan penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis. A. Rencana Strategis Tahun 2010-2014 Perencanaan Strategis (Renstra) merupakan bagian yang terintegrasi dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang memiliki relevansi terhadap pengungkapan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2010-2014 yang mengacu kepada Renstra BPKP tahun 2010-2014, menunjukkan komitmen yang berisi visi, misi, strategi dan faktor pendukungnya. Dokumen ini merupakan perangkat manajemen yang penting untuk -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 9

Bab 2 mengefektifkan agenda reposisi dan revitalisasi BPKP yang telah dicanangkan sebagai komitmen bersama seluruh jajaran BPKP. Fungsi Renstra adalah sebagai pedoman bagi Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam rangka meningkatkan perannya sebagai organisasi publik yang memberikan pelayanan jasa di bidang pengawasan pembinaan SPIP, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pencapaian kinerja pembangunan di daerah. 1. PERNYATAAN VISI Struktur Renstra BPKP Tahun 2010-2014 mengacu pada restrukturisasi program dan Pedoman Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) Tahun 2010-2014 sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2010 yang diterbitkan pada tanggal 11 Agustus 2010. Rencana Strategis BPKP Tahun 2010-2014 yang disahkan oleh Kepala BPKP berisi Visi sebagai berikut: AUDITTORR PRREESSI IDEEN YYAANG REESSPPONSSI IFF,, IINTTEERRAAKKTTI IFF,, DAAN TEERRPPEERRCCAAYYAA,, UNTTUKK MEEWUJJUDKKAAN AKKUNTTAABBI ILLI ITTAASS KEEUAANGAAN NEEGAARRAA YYAANG BEERRKKUAALLI ITTAASS Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi oleh segenap jajaran BPKP baik di tingkat pusat maupun tingkat perwakilan. Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi BPKP. 2. PERNYATAAN MISI Misi BPKP berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan oleh seluruh unit untuk mencapai visi BPKP. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 10

Bab 2 Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non- Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Selanjutnya, dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka BPKP berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Empat misi Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai berikut: aa.. Meennyyeel leennggggaarraakkaann ppeennggaawaassaann inntteerrnn i tteerrhhaaddaapp aakkuunnttaabbi ilittaass kkeeuuaannggaann nneeggaarraa yyaanngg meenndduukkuunngg ttaattaa kkeeppeemeerri innttaahhaann yyaanngg bbaai ikk ddaann bbeebbaass KKKKN ddi i wilaayyaahh PPeerrwaakki ilaann BBPPKKPP PPrroovvi innssi i RRi iaauu.. bb.. Meembbi innaa sseeccaarraa eeffeekktti iff ppeennyyeel leennggggaarraaaann ssi isstteem ppeennggeennddaal liaann inntteerrnn i ppeemeerri innttaahh ddi i wilaayyaahh PPeerrwaakki ilaann BBPPKKPP PPrroovvi innssi i RRi iaauu.. cc.. Meennggeembbaannggkkaann kkaappaassi ittaass ppeennggaawaassaann inntteerrnn i ppeemeerri innttaahh yyaanngg pprrooffeessi ioonnaal l ddaann kkoomppeetteenn ddi i wilaayyaahh PPeerrwaakki ilaann BBPPKKPP PPrroovvi innssi i RRi iaauu.. dd... Meennyyeel leennggggaarraakkaann ssi isstteem dduukkuunnggaann ppeennggaambbi ilaann kkeeppuuttuussaann yyaanngg aannddaal l bbaaggi i pprreessi iddeenn// ppeemeerri innttaahh ddi i wilaayyaahh PPeerrwaakki ilaann BBPPKKPP PPrroovvi innssi i RRi iaauu.. Penjelasan masing-masing misi sebagai berikut: a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern Terhadap Akuntabilitas Keuangan Negara yang Mendukung Tata Kepemerintahan yang Baik dan Bebas KKN di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara dilakukan untuk membantu Presiden selaku shareholder BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik dan mendorong upaya pencegahan KKN. Fungsi utama BPKP memberikan assurance terhadap penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara serta memberikan fungsi consultancy yaitu pemberian umpan balik sebagai bahan masukan bagi Presiden/Pemerintah untuk memastikan tercapainya efektivitas kinerja pemerintah dan pengelolaan keuangan negara berupa rekomendasi perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik. Mandat BPKP sebagai pengawas intern akuntabilitas keuangan negara semakin jelas dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 11

Bab 2 Intern Pemerintah. Dalam pasal 49 ayat (2) dinyatakan bahwa BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi: 1) Kegiatan yang bersifat lintas sektoral; 2) Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan 3) Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral pada dasarnya merupakan kegiatan yang dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian negara/lembaga atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasannya oleh APIP lain. Pengawasan kegiatan lintas sektoral diharapkan dapat memberikan informasi yang bersifat makro dan komprehensif atas pelaksanaan program/kegiatan pemerintah pusat maupun daerah, sehingga bermanfaat bagi pengambilan keputusan atau penentuan kebijakan. Pengawasan intern terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara diharapkan dapat memberi masukan dan feedback kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) mengenai pengelolaan BUN yang dilakukan oleh institusi di luar Kementerian Keuangan, yang secara hukum tidak dapat diawasi oleh APIP selain BPKP. Peran BPKP dalam mengawasi kegiatan-kegiatan BUN tersebut perlu didukung dengan penetapan Menteri Keuangan selaku BUN, baik mengenai ruang lingkup maupun sasaran pengawasannya. Pengawasan atas kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden merupakan kegiatan BPKP dalam rangka merespon permasalahan-permasalahan strategis yang mendesak untuk ditangani (current issues) sesuai dengan perintah Presiden dan kabinetnya. Pelaksanaan penugasan tersebut merupakan implementasi yang nyata dari peran BPKP sebagai Auditor Presiden/Pemerintah. b. Membina Secara Efektif Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, pada pasal 2 dinyatakan bahwa untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 12

Bab 2 melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan berpedoman pada Sistem Pengendalian Intern Pemerintah seperti diatur dalam PP tersebut. Tanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPI berada di tangan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota di lingkungan masing-masing. Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI terhadap seluruh instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 59 PP Nomor 60 Tahun 2008. Peran BPKP dalam pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisi strategis BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu Presiden untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden. Kegiatan pembinaan SPIP tersebut mencakup: 1) Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP; 2) Sosialisasi SPIP; 3) Pendidikan dan pelatihan SPIP; 4) Pembimbingan dan konsultansi SPIP; serta 5) Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah. Kegiatan pembinaan butir 1) sampai dengan butir 4) merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka membina seluruh instansi pemerintah agar dapat menerapkan SPIP. Kegiatan-kegiatan tersebut termasuk dalam lingkup misi kedua ini. Kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP diawali dengan penyusunan pedoman-pedoman terkait dengan SPIP (pedoman umum dan pedoman teknis) yang merupakan panduan untuk membangun SPIP di seluruh instansi pemerintah. Pedoman tersebut selanjutnya disosialisasikan agar diperoleh kesamaan persepsi dan pemahaman tentang SPIP. Pada tahap penerapan SPIP, BPKP siap untuk membimbing dan memberikan konsultasi kepada seluruh instansi pemerintah. Kegiatan pada butir 5) lebih spesifik terkait pada peningkatan kemampuan/ kompetensi auditor APIP yang menjadi bagian dari misi ketiga yaitu mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 13

Bab 2 c. Mengembangkan Kapasitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Arahan Presiden untuk mewujudkan pengawasan yang terpadu, terarah, dan memberikan nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan yang baik, bersih dan kredibel, serta berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, dapat tercipta manakala terjadi kerja sama yang sinergis antar-apip. Lebih luas lagi, peningkatan kapasitas APIP dilakukan melalui pengawasan secara bersinergi dengan APIP K/L/Pemda bersama-sama dengan unit pengawasan di DPR RI dan Kepolisian, termasuk menugaskan secara langsung personel BPKP di Inspektorat K/L/Pemda. Efektivitas sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yang bersinergi memiliki kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsi masingmasing. Penjabaran misi ini merupakan bentuk tanggung jawab BPKP sebagai anggota komunitas pengawasan, untuk turut serta dalam mengembangkan sistem pengawasan nasional yang terpadu. Pengembangan sistem pengawasan nasional tentunya dilakukan bersama-sama, Inspektorat Jenderal Kementerian, Unit Pengawasan LPNK, Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Satuan Pengawasan Intern (SPI) BUMN/BUMD/BUL, maupun dengan Instansi Pemerintah lain yang mengoordinasikan kegiatan pengawasan seperti Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kementerian Dalam Negeri, serta pihak-pihak lainnya yang berkepentingan. Peran BPKP dalam mengembangkan kapasitas APIP (termasuk BPKP) baik dari sisi SDM, organisasi maupun sistem dan prosedur mencakup: 1) Pembinaan kompetensi APIP, melalui pendidikan dan pelatihan auditor (pasal 59 ayat 1 e PP Nomor 60 Tahun 2008); 2) Pembinaan jabatan fungsional auditor dan sertifikasi auditor (pasal 51 ayat 2 dan 3 PP Nomor 60 Tahun 2008); 3) Penelitian dan pengembangan sistem dan prosedur pengawasan; 4) Pengembangan kapasitas internal BPKP; 5) Pemeriksaan/pengawasan internal BPKP; 6) Pendukung/fasilitasi pengawasan; 7) Sinergi dengan APIP lain. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 14

Bab 2 d. Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal bagi Presiden/Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Misi ini merupakan aktualisasi peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam rangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem Akuntabilitas Presiden (President Accountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs. Sistem ini akan menjadi alat kendali (control) bagi Presiden terhadap implementasi akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan keuangan negara, yang berbasis web, online, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang menampilkan informasi secara utuh (integrated) terkait dengan implementasi akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperoleh informasi mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-time sehingga dapat melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan antara realisasi dengan rencana pada saat tertentu. Dalam rangka mengembangkan pelaporan akuntabilitas di Indonesia, masingmasing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntut untuk menyusun indikator capaian kinerja yang terukur sehingga dapat membantu Presiden dalam menyampaikan akuntabilitasnya kepada rakyat sesuai dengan amanah UUD. Terkait hal tersebut, BPKP mendorong dibangunnya PASs. Tujuan dari PASs adalah memberikan solusi terhadap kebuntuan (missing link) proses pelaporan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, menyinergikan sumber daya informasi antar kementerian/lembaga (pusat dan daerah) sehingga memungkinkan pertukaran data/informasi, serta memudahkan Presiden untuk memonitor dan mengendalikan kemajuan (progress) masing-masing program/agenda Pemerintah. Pengembangan PASs sinkron dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 khususnya pasal 54 yang mengamanatkan kepada BPKP untuk menyusun dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 15

Bab 2 3. TUJUAN STRATEGIS Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut: a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau c. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau d. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau e. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau f. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan yang masih dihadapi dalam 5 tahun ke depan serta untuk menjawab pernyataan misi BPKP. 4. SASARAN STRATEGIS Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau untuk tahun 2010-2014 sebagai berikut: -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 16

Bab 2 1) Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD; 2) Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%; 3) Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD; 4) Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%; 5) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda; 6) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda; 7) Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%. 8) Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan. Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis BPKP untuk tahun 2010-2014 adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1. 5. INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. IKU terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking yaitu perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking yang menunjukkan manfaat bagi stakeholders internal BPKP. Penetapan indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 17