STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
Arsip Nasional Republik Indonesia

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN NOMOR : : PER- 01 /MENKO/POLHUKAM/5/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Standar Pelayanan Analisis Dan Penyusunan Pendapat Hukum Atas Permasalahan Hukum Berkaitan Dengan Pengaduan Masyarakat

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Standar Pelayanan Penyediaan Jamuan Rapat Bagi Seluruh Unit Kerja di Lingkungan Sekretariat Negara

Konsultasi Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur dengan Sekretariat Jenderal DPR RI. Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur

Standar Pelayanan Perizinan Penggunaan Gedung Serbaguna, Ruang Rapat, dan Wisma Sekretariat Negara

LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB II FORMAT SOP. Susunan SOP terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut.

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

Arsip Nasional Republik Indonesia

B. Biro Peraturan Perundang-Undangan Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat

c. Standar Pelayanan Penyiapan Acara Kunjungan Kerja Wakil Presiden dan/atau Istri/Suami Wakil Presiden ke Luar Negeri

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

Arsip Nasional Republik Indonesia

PETUNJUK PELAKSANAAN JAKSA AGUNG MUDA PENGAWASAN NOMOR : JUKLAK-01/H/Hjw/04/2011

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan magang ini, penulis mendapat kesempatan untuk menganalisa

Arsip Nasional Republik Indonesia

SOP 1 SUBAG. TENAGA ADMINISTRASI

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Arsip Nasional Republik Indonesia

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA Biro Organisasi, Tata Laksana, dan Akuntabilitas Kinerja

Nomor SOP Tgl Pembuatan Tgl revisi Tgl Pengesahan Disahkan oleh Nama SOP. Kualifikasi Pelaksana. Diagram Alir Keberatan Informasi Publik.

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KLASIFIKASI INFORMASI PUBLIK DI DPR INFORMASI PUBLIK YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT DPR RI. Biro Pemberitaan Parlemen. Bagian Persidangan Paripurna

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

a. Standar Pelayanan Peliputan Kegiatan Presiden dan/atau Istri/Suami Presiden, Tamu Negara, serta Kegiatan Penting Lainnya

Arsip Nasional Republik Indonesia

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. INPRES. Korupsi. Monitoring. Percepatan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

a. Standar Pelayanan Permintaan Alat Tulis Kantor di Lingkungan Satuan Kerja Sekretariat Negara

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

Arsip Nasional Republik Indonesia

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia

LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI

LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR PENGUSULAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI

Arsip Nasional Republik Indonesia

Penyusunan instrument evaluasi organisasi. Pengumpulan data. evaluasi organisasi. Pengolahan dan analisis data evaluasi organisasi

Standar Pelayanan Pengkoordinasian Penyusunan Acara dan Pelaksanaan Keprotokolan Menteri Sekretaris Negara

Arsip Nasional Republik Indonesia

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

E. Standar Pelayanan di Lingkungan Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan

K O M I S I I N F O R M A S I

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN

Arsip Nasional Republik Indonesia

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2008

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA STANDAR PELAYANAN PEMANTAUAN DAN ANALISIS BERITA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT PRESIDEN

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

Arsip Nasional Republik Indonesia

Biro Perdagangan dan Kerjasama Internasional

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI SURAT MASUK

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI AGAMA TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN MENTERI PADA KEMENTERIAN AGAMA.

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2013

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 8 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2008

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN RAPAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

1. Contoh Format SOP Simple Steps SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI PUSAT PENGKAJIAN, BIDANG PENGOLAHAN PENGKAJIAN DATA DAN INFORMASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN DATA SOP No: SOP.001/KJ/2010 Tanggal Persetujuan: Tanggal Revisi: NO KEGIATAN 1. Penyampaian surat permintaan data yang telah ditandatangani oleh Anggota DPR/Pimpinan Alat Kelengkapan Dewan/Pimpinan DPR/Sekjen DPR kepada Kepala Bidang Pengkajian 2. Penerimaan, pencatatan, dan penyampaian surat permintaan data kepada Kepala Bidang Pengkajian. 3. Pembuatan disposisi kepada Koordinator Tim yang ruang lingkup tugasnya sesuai dengan data yang diminta. 4. Penyampaian surat permintaan data dan disposisi kepada peneliti yang bertanggung jawab menangani isu sesuai dengan data yang diminta. PENANGGUNG JAWAB Sekretaris Anggota DPR/ Kabagset Alat Kelengkapan Dewan/Kabag TU Pimpinan DPR/Kabag TU Pimpinan Setjen DPR Pengadministrasi Umum Kepala Bidang Pengkajian Kepala Bidang Pengkajian Koordinator Tim KETERANGAN Jenis permintaan data: a. data mentah: kliping dan data statistik sederhana b. data terolah: pointers, kajian/analisa ilmiah Surat permintaan data dilengkapi dengan nomor kontak yang dapat dihubungi bila data telah selesai disiapkan Tembusan surat permintaan disampaikan kepada Kepala Pusat Pengkajian, Pengolahan Data, dan Informasi. Dilaksanakan pada hari yang sama dengan penerimaan surat permintaan data Dilaksanakan pada hari yang sama dengan penerimaan surat permintaan data Dilaksanakan pada hari yang sama dengan penerimaan surat permintaan data

NO KEGIATAN 5. Penyiapan data sesuai dengan surat permintaan yang telah diajukan 6. Penyerahan data yang telah dipersiapkan oleh peneliti kepada Pengadministrasi umum 7. Pengadministrasi umum membuat memo yang ditanda tangani oleh Kepala Bidang Pengkajian yang menyatakan bahwa permintaan data telah selesai dikerjakan. 8. Pemberian informasi dari Pengadministrasi umum kepada Sekretaris Anggota DPR/ Kabagset Alat Kelengkapan Dewan/Kabag TU Pimpinan DPR/Kabag TU Pimpinan Setjen DPR bahwa data yang diminta telah siap diambil 9. Pengambilan data yang telah disiapkan oleh Pengadministrasi umum PENANGGUNG JAWAB Peneliti yang bertanggung jawab menangani isu dimaksud Pengadministrasi Umum Kepala Bidang Pengkajian Pengadministrasi Umum Kepala Bidang Pengkajian Peneliti Pengadministrasi Umum Kepala Bidang Pengkajian Sekretaris Anggota DPR/ Kabagset Alat Kelengkapan Dewan/Kabag TU Pimpinan DPR/Kabag TU Pimpinan Setjen DPR KETERANGAN Jangka waktu penyiapan data sesuai dengan jenis data: a. data mentah: paling lama 3 hari kerja b. data terolah: pointers: paling lama 5 hari kerja Kajian/analisa ilmiah: paling lama 10 hari kerja Data yang diberikan berbentuk cetak/print out. Pengadministrasi umum menyampaikan informasi bahwa dimungkinkan untuk melakukan pendalaman materi melalui diskusi dengan peneliti yang mengerjakan permintaan data. Disetujui oleh : Kepala Pusat Pengkajian, Pengolahan Data, dan Informasi

2. Contoh Format SOP Hirarchical Steps SOP No: SOP.001/HM/2010 SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI BAGIAN BIRO HUMAS DAN HUMAS PEMBERITAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal Persetujuan: Tanggal Revisi: PENYALURAN DELEGASI PENGADUAN MASYARAKAT NO KEGIATAN 1. Menerima surat permohonan delegasi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya ke DPR, serta mendisposisikan kepada Kepala Biro Humas dan Pemberitaan untuk menindaklanjutinya. DEPUTI PERSIDANGAN DAN KSAP KEPALA BIRO HUMAS DAN PEMBERITAAN KEPALA BAGIAN HUMAS KASUBAG PDM STAF SUBBAG PDM KET. 2 Mempelajari disposisi tersebut dan menugaskan kepada Kepala Bagian Humas untuk menerima dan mendistribusikan delegasi masyarakat yang akan datang ke DPR 3. Menugaskan kasubag Penerimaan Delegasi Masyarakat (PDM) untuk mempersiapkan dan mengkoordinasikan dengan Bagian Pengamanan Dalam untuk pengamanan delegasi, dengan bagian Sekretariat Alat Kelengkapan Dewan yang menerima pendistribusian delegasi masyarakat dan memonitor persiapan serta penerimaan delegasi masyarakat. 4. Menugaskan staf subag PDM untuk mempersiapkan penerimaan dan pendistribusian delegasi masyarakat 5. Sebagai pelaksana: a. menerima pemberitahuan dari Bagian Pengamanan Dalam bahwa delegasi masyarakat sudah datang ke DPR b. melakukan mendataan ulang nama delegasi, substansi pengaduan dan Alat Kelengkapan DPR yang dituju. c. Meghubungi Sekretariat Alat Kelengkapan yang dituju, bahwa delegasi akan segera

NO KEGIATAN distribusikan. d. Tetap berkoordinasi dengan Bagian Pengamanan Dalam saat melakukan distribusi delegasi masyarakat. e. Mencatat tindaklanjut aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh Alat Kelengkapan DPR f. Melaporkan kepada Kasubag PDM bahwa delegasi masyarakat telah diterima, distribusikan dan di tindaklanjuti (diterima/ditolak) oleh Alat Kelengkapan DPR. DEPUTI PERSIDANGAN DAN KSAP KEPALA BIRO HUMAS DAN PEMBERITAAN KEPALA BAGIAN HUMAS KASUBAG PDM STAF SUBBAG PDM KET. 6. Memeriksa hasil pencatatan tindaklanjut aspirasi masyarakat, memasukkan dalam database pengaduan masyarakat ke DPR, serta memberikan laporan tertulis kepada Kabag Humas tentang pelaksanaan penerimaan dan tindaklanjut aspirasi masyarakat. 7. Mempelajari laporan dari Kasubag PDM dan memberikan usulanusulan evaluasi penerimaan delegasi masyarakat kepada Biro Humas dan Pemberitaan 8. Mempelajari laporan dan evaluasi penerimaan delegasi masyarakat, bila dinilai penting dapat membuat konsep kebijakan penerimaan delegasi aspirasi masyarakat dan melaporkannya kepada Deputi Persidangan KSAP 9. Menerima laporan dari Biro Humas dan Pemberitaan. Disetujui oleh : Kepala Biro Humas dan Pemberitaan

3. Contoh Format SOP Graphic SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI BAGIAN BIRO SEKRETARIAT PERSIDANGAN KOMISI/PANSUS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SOP No: SOP.001/PS/2010 Tanggal Persetujuan: Tanggal Revisi: PENYELENGGARAAN RAPAT DI KOMISI/PANSUS Persiapan Pelaksanaan Tindak Lanjut a. Kepala Bagian alat kelengkapan DPR RI mempelajari dan memperhatikan Jadual Acara Rapat DPR RI yang telah diputuskan dalam Rapat Badan Musyawarah, dan memberikan arahan kepada para Kasubag dan pegawai untuk mempersiapkan diri masing-masing sesuai dengan penugasan. b. Kepala Bagian berkoordinasi dengan Bagian Pangamanan Dalam, Bagian Instalasi (AC, Listrik, Audio, dan Air), Bagian Pelayanan Kesehatan, Bagian Gedung dan Pertamanan serta Bidang Pengkajian dalam menjamin kelancaran keamanan, ketertiban dan kenyamanan jalannya rapat. c. Kasubag Rapat menyusun skenario jalannya rapat sesuai dengan rancangan jadwal dan arahan Pimpinan. d. Pengadministrasi Rapat Dewan membuat undangan baik melalui sms gateway maupun undangan tertulis dan daftar hadir rapat bagi pihak Pemerintah/undangan/peninjau rapat. Ketentuan lebih lanjut a. Pengadministrasi Rapat Dewan menyediakan daftar hadir rapat pada setiap rapat, baik rapat yang bersifat terbuka maupun tertutup, untuk ditandatangani oleh anggota yang hadir sebelum mengikuti rapat. Terhadap pihak pasangan kerja yang mengikuti rapat disediakan daftar hadir tersendiri b. Kasubag Rapat mengatur tempat duduk dengan mengelompokkan tempat duduk bagi Pimpinan rapat, Anggota peserta rapat, Sekretaris Rapat, Tenaga Ahli, Undangan, Pasangan kerja, Wartawan, dan Pengunjung. c. Sekretaris Rapat melaporkan perkembangan jumlah kehadiran Anggota yang telah menandatangani daftar hadir kepada Ketua Rapat sampai dengan memenuhi qourum agar Ketua Rapat segera memulai dan membuka rapat. d. Pengadministrasi Rapat Dewan menyiapkan dan menyampaikan formulir pengajuan pertanyaan kepada seluruh Anggota Alat Kelengkapan, kemudian mencatat calon penanya dan merekap sesuai urutan waktu kehadiran a. Sekretaris Rapat atas nama Ketua Rapat menandatangani setiap daftar hadir pada akhir kegiatan rapat. b. Pengadministrasi umum menggandakan dan menyampaikan hasil laporan singkat rapat kepada para anggota. c. Kasubag TU menyimpan dan menyerahkan kepada PPID dan/atau unit kerja pengelola informasi, naskah dan soft copy hasil rapat berupa laporan singkat, catatan rapat dan risalah rapat. d. Kabag menindaklanjuti keputusan rapat

Persiapan mengenai pemberitahuan surat undangan rapat sesuai dengan Pedoman Umum Tata Naskah Resmi dan Surat Dinas DPR RI dan Sekretariat Jenderal DPR RI e. Kasubag TU mempersiapkan bahan rapat dan membagikan kepada Anggota sebelum rapat dilakasanakan. Bahan rapat tersebut dapat berupa naskah, referensi atau masalah aktual yang berhubungan dengan peraturan perundangan terkait serta substansi dalam tema yang akan dibahas dalam rapat dimaksud, baik berasal dari lingkungan DPR/Pemerintah/undangan. f. Kepala Bagian mengadakan pengecekan mengenai siapa yang akan bertindak selaku Ketua Rapat dan/atau melakukan pengecekan dan konfirmasi kepada Pelapor/juru Bicara Fraksi bila diperlukan. g. Kasubag TU mengarahkan pengadministrasi umum untuk memesan makan kecil dan makan besar serta minuman secukupnya pada hari sebelum rapat dilaksanakan. Pelaksanaan calon penanya dan dilaporkan kepada Ketua Rapat Alat Kelengkapan. e. Sekretaris Rapat dibantu Pencatat Rapat mengikuti dan mencatat pokok-pokok pembicaraan rapat, untuk keperluan pembuatan Laporan Singkat, Catatan Rapat dan kelancaran pelaksanaan tugasnya f. Operator alat rekam melakukan perekaman seluruh pembicaraan rapat alat kelengkapan DPR RI yang bersangkutan dengan menggunakan tape recorder sesuai tata cara perekaman jalannya rapat-rapat DPR RI. g. Sekretaris Rapat memberikan kesempatan dan bahan rapat kepada Wartawan dalam melaksanakan liputan pada Rapat h. Kasubag TU menugaskan pramu bakti untuk menghidangkan jamuan rapat. i. Unit Kerja di Sekretariat Jenderal DPR RI yang terkait (Petugas Pengamanan, Medis dan Paramedis, Instalasi) selalu siap sedia selama berlangsungnya rapat untuk memberikan pelayanan insidental yang sewaktu-waktu diperlukan (antara lain perbaikan sound system yang macet, AC dan listrik lift mati, peserta rapat mendadak sakit, dan sebagainya) Tindak Lanjut Disetujui oleh: Kepala Biro Persidangan

4. Contoh Format SOP Flowchart SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI BAGIAN PENGADUAN MASYARAKAT Penerimaan Surat Masuk BIRO PENGAWASAN LEGISLATIF Subbagian Adm. Pengawasan Legislatif Menerima, mencatat, dan mengklasifikasi Surat Pengaduan Masyarakat sesuai disposisi Pimpinan DPR. Pengecekan Kelengkapan Berkas Surat Pengaduan Masyarakat STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SOP TATA CARA ANALISA DAN TELAAHAN SURAT PENGADUAN MASYARAKAT NO YES Subbagian Analisa dan Penganalisis Surat Melakukan kajian/analisa terhadap surat aspirasi disertai pertimbangan hukum KETERANGAN Subbagian Administrasi Pengawasan Legislatif / Bagian Pengaduan Masyarakat menerima dan mencatat surat pengaduan masyarakat sesuai disposisi Pimpinan Dewan/Sekjen. Meneliti, menyeleksi, dan mengklasifikasi Surat Pelapor berdasarkan koor dinator bidang kerja Pimpinan DPR RI. Pengecekan kelengkapan berkas surat pengaduan masyarakat untuk memudahkan telaahan analisa. NO surat yang tidak lengkap dimintakan kepada pelapor untuk melengkapi. YES surat yang lengkap diteruskan Kepada Subbag Analisa untuk dilakukan kajian sbb: a. Menyusun secara kronologis fakta hukum dari isi surat dan berkas pelapor. b. Menyusun pertanyaan hukum dan asumsi hukum berdasarkan isi surat dan berkas pelapor. c. Menyusun ketentuan peraturan perundangundangan yang terkait dengan uraian peristiwa hukum atau fakta hukum. d. Menyusun kajian atau analisa (legal opinion) dan rekomendasi berdasarkan berkas pelapor. e. Mendiskusikan poin a,b,c SOP No. Tanggal Persetujuan : Tanggal Revisi: DOKUMEN a. Himpunan peraturan perundang-undang an yang berlaku. b. Himpunan analisa surat pengaduan masyarakat. c. Peraturan DPR RI Nomor 1 tentang Tata Tertib, tanggal 29 September 2009. d. Keputusan Pimpinan DPR RI No.37/PIMP/I/2009-2010 tentang Penetapan Koordinator Bidang Kerja Pimpinan. e. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Sekretariat Jenderal DPR RI. f. Peraturan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor 400/SEKJEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal DPR RI. g. Keputusan Sekjen DPR RI Nomor 525B/SEKJEN/2005 tentang Rumusan dan Rincian Tugas Jabatan Struktural Organisasi Sekretariat Jenderal DPR RI. h. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor: 514/SEKJEN/2006 tentang Rumusan dan Rincian Tugas Jabatan Non Struktural Organisasi Sekretariat Jenderal DPR RI.

Kabag Pengaduan Masyarakat Melakukan koreksi atas materi dan penyempurnaan redaksi Biro Pengawasan Legislatif Meneruskan analisa surat aspirasi kepada Deputi untuk mendapat persetujuan. Deputi Bidang Anggaran dan Pengawasan Menyampaikan hasil analisis kepada Pimpinan DPR RI Penyampaian Surat Pengaduan Masyarakat Sesuai Disposisi Pimpinan DPR DATA dan d bersama-sama dipandu Kabag Pengaduan Masyarakat, jika memerlukan tambahan informasi dapat mengundang tenaga ahli/ pakar, serta melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah terkait di pusat maupun di daerah. Setelah mendapatkan koreksian dan paraf Kabag Pengaduan Masyarakat, kemudian Kasubag Administrasi Pengawasan Legislatif menyampaikan hasil analisis kepada Biro Pengawasan Legislatif. Biro Pengawasan Legislatif meneruskan analisa surat aspirasi kepada Deputi Bidang Angggaran dan Pengawasan untuk mendapat persetujuan. Deputi Bidang Anggaran dan Pengawasan menyampaikan hasil analisis kepada Pimpinan DPR RI untuk mendapatkan pertimbangan saran dan arahan serta paraf persetujuan. Penyampaian surat tindak lanjut pengaduan masyarakat atau Surat Dinas Keluar Resmi merupakan intisari pembahsan dari hasil analisa, saran, dan sesuai arahan rekomendasi disposisi Pimpinan Dewan/Sekjen DPR. Penyusunan konsep Surat Dinas Keluar Resmi sebagai Surat Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat diikuti dengan SOP Tindak Lanjut surat pengaduan Memo Surat Pelapor & disposisi Pimpinan/Sekjen Lembar Analisa Memo Surat Pelapor & Disposisi Pimpinan/Sekjen Lembar Analisa Memo Surat Pelapor & Disposisi Pimpinan/Sekjen Lembar Analisa Memo Surat Pelapor & Disposisi Pimpinan/ Sekjen Lembar Analisa Pertimbangan saran dan arahan dan paraf persetujuan Pimpinan Dewan/Sekjen. Disetujui oleh: Kepala Biro Pengawasan Legislatif