PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN

dokumen-dokumen yang mirip
Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

LAMPIRAN 1 OHSAS 18001:2007

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

ISO : Click to edit Master text styles. Environmental Management System. Second level. Third level. Lely Riawati, ST., MT

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN (SML) DALAM SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI UNTUK KESELAMATAN INSTALASI NUKLIR

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

Sistem manajemen lingkungan Persyaratan dan panduan penggunaan

II. TI JAUA PUSTAKA Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (K3 Umum)

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

KRITERIA SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN SML

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Sistem manajemen mutu Persyaratan

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

Audit Internal Sistem Manajemen Lingkungan ISO

A. KRITERIA AUDIT SMK3

KETIDAKSESUAIAN,TINDAKAN KOREKSI, DAN PENCEGAHAN SML

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN

Sistem manajemen mutu Persyaratan

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6)

BAB III LANDASAN TEORI

TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

AUDIT SML SML

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)

PERATURAAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04/PRT/M/2009

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan

Spesifikasi sistem manajemen keamanan pada rantai pasokan

K O M U N I K A S I SML

AUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BERDASARKAN SERTIFIKASI ISO DI PT BARTEC UTAMA MANDIRI

(SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP) MINERAL DAN BATUBARA

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

LAMPIRAN 1 SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

ANALISA LANGKAH LANGKAH PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKASI ISO DI PT TRAKINDO UTAMA SURABAYA

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

Panduan audit sistem manajemen mutu dan/atau lingkungan

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI MANUAL MUTU DAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Dewi Hardiningtyas, ST., MT., MBA.

MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)

Kepemimpinan & Komitmen

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN HIDUP PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

Elemen 3 ORGANISASI & PERSONIL

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR: PER.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

AUDIT TERHADAP SISTEM MANAJEMEN K3 BERBASIS OHSAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU

Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1)

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN DALAM MEMBANGUN K3 PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA

MIA APRIANTHY ( )

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

Pertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi.

BAB II LANDASAN TEORI

PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Advance Internal Audit Lingkungan IEA/ 1/Rev-0/HSE-Division Copyrights, Sentral Sistem Feb 07

DOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

KLAUSUL-KLAUSUL ISO 9001

SMM LABORATORIUM SEKOLAH BERDASAR ISO DAN PROSEDURNYA

Sistem manajemen lingkungan Panduan umum tentang prinsip, sistem dan teknik pendukung

Pendahuluan 12/17/2009

Transkripsi:

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN 4.2. Kebijakan Lingkungan Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan lingkungan organisasi dan memastikan bahwa kebijakan tersebut: a) sesuai dengan skala dan karakteristik kegiatan, serta dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan, produk, atau jasa dari organisasi; b) mencakup komitmen untuk melaksanakan perbaikan berkelanjutan dan mencegah pencemaran; c) mencakup komitmen untuk taat terhadap peraturan perundang-undangan lingkungan yang relevan, dan persyaratan lain yang dianut oleh organisasi; d) menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan mengkaji ulang tujuan dan sasaran lingkungan; e) didokumentasikan, dilaksanakan dan dipelihara, serta dikomunikasikan kepada seluruh karyawan; f) tersedia untuk masyarakat umum. PRINSIP 2: PERENCANAAN 4.3.1. Aspek Lingkungan Organisasi harus memiliki dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi aspek lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa, yang berada di bawah kendali dan pengaruh organisasi dalam rangka menetapkan kegiatan/produk/ jasa yang mempunyai atau dapat menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan. Organisasi harus memastikan bahwa aspek lingkungan yang terkait dengan dampak penting lingkungan telah dipertimbangkan dalam menetapkan tujuan dan sasaran lingkungan. Organisasi harus menjaga informasi ini selalu terbaharui. 4.3.2. Ketentuan Hukum dan Ketentuan Lain Organisasi harus memiliki dan memelihara suatu prosedur untuk mengidentifikasi dan mendapatkan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang diacu oleh organisasi, yang berlaku pada aspek lingkungan dari kegiatan, produk, atau jasa.

4.3.3. Tujuan dan Sasaran Lingkungan Organisasi harus memiliki dan memelihara dokumentasi tujuan dan sasaran lingkungan, pada setiap tingkat dan fungsi organisasi yang terkait. Saat menetapkan dan mengevaluasi tujuan, organisasi harus mempertimbangkan ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya, aspek lingkungan penting, pilihan teknologinya, keuangan perusahaan, persyaratan operasional dan bisnis, serta pandangan dari pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan dan sasaran harus konsisten dengan kebijakan lingkungan, termasuk komitmen terhadap pencegahan pencemaran. 4.3.4. Program Manajemen Lingkungan Organisasi harus memiliki dan memelihara suatu program untuk mencapai tujuan dan sasaran, dan harus mencakup: a) penetapan tanggungjawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada setiap tingkat dan fungsi yang terkait dalam organisasi; b) cara dan jangka waktu program manajemen lingkungan dapat dicapai. Bila suatu proyek berkaitan dengan pembangunan baru dan kegiatan, produk atau jasa baru atau yang dimodifikasi, program manajemen sedapat mungkin harus disesuaikan untuk memastikan bahwa manajemen lingkungan berlaku untuk proyek tersebut. PRINSIP 3: PELAKSANAAN DAN OPERASI 4.4.1. Struktur dan Tanggungjawab Peran, tanggungjawab, dan kewenangan harus ditetapkan, didokumentasikan, dan dikomunikasikan dalam upaya terlaksananya manajemen lingkungan yang efektif. Manajemen harus menyediakan sumberdaya-sumberdaya utama untuk melaksanakan dan mengendalikan sistem manajemen lingkungan. Sumberdaya yang dimaksud meliputi sumberdaya manusia dan ketrampilan khusus, teknologi, dan sumberdaya keuangan. Manajemen puncak organisasi harus menetapkan seorang Wakil Manajemen (Manajemen Representative/MR) yang tanpa memandang tanggungjawab lainnya, harus mempunyai peranan, tanggungjawab, dan kewenangan untuk: a) memastikan bahwa persyaratan sistem manajemen lingkungan telah tersedia, dilaksanakan, dan dipelihara sesuai dengan standar internasional ini, b) melaporkan kinerja sistem manajemen lingkungan kepada manajemen puncak untuk dikaji ulang dan sebagai dasar untuk penyempurnaan sistem manajemen lingkungan.

4.4.2. Pelatihan, Kepedulian, dan Kompetensi Organisasi harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihan. Organisasi harus mensyaratkan bahwa seluruh karyawan yang tempatnya bekerja dapat menimbulkan dampak penting lingkungan mendapatkan pelatihan yang memadai. Organisasi harus memiliki dan memelihara prosedur untuk menjadikan karyawan atau anggota manajemen pada setiap tingkat dan fungsi organisasi peduli akan: a) pentingnya kesesuaian terhadap kebijakan lingkungan dan prosedur serta persyaratan sistem manajemen lingkungan lainnya b) dampak penting lingkungan, aktual atau potensial, yang timbul dari kegiatan kerjanya serta manfaat lingkungan akibat dari meningkatnya kinerja pekerja; Karyawan yang melaksanakan tugas yang dapat menimbulkan dampak penting lingkungan harus kompeten berdasarkan pendidikan, pelatihan, dan atau pengalaman yang memadai. 4.4.3. Komunikasi Sehubungan dengan aspek lingkungan dan sistem manajemen lingkungan, organisasi harus memiliki dan memelihara prosedur-prosedur untuk: a) komunikasi internal diantara beragam tingkat dan fungsi organisasi; b) menerima, mendokumentasikan, dan menanggapi komunikasi yang sesuai dari pihak-pihak berkepentingan di luar organisasi. Organisasi harus mempertimbangkan proses-proses komunikasi eksternal tentang aspek lingkungan penting dan merekam keputusan tersebut. 4.4.4. Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan Organisasi harus memiliki dan memelihara informasi, dalam bentuk media cetak atau elektronik, untuk: a) menerangkan elemen-elemen kunci dari sistem manajemen dan keterkaitan diantaranya; b) memberikan petunjuk pada dokumentasi yang terkait. 4.4.5. Pengendalian Dokumen Organisasi harus memiliki dan memelihara prosedur untuk mengendalikan seluruh dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam standar internasional ini, untuk memastikan: a) dokumen dapat ditempatkan; b) dokumen secara periodik dikaji ulang, direvisi bila diperlukan, dan disetujui kecukupannya oleh staf/karyawan yang berwenang; c) dokumen terbaru yang relevan tersedia di seluruh lokasi operasi utama, yang diperlukan untuk berfungsinya dengan efektif sistem manajemen lingkungan;

d) dokumen kadaluarsa telah dimusnahkan dari semua sumber penerbitan dan pengguna, atau sebaliknya untuk memastikan tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan; e) setiap dokumen kadaluarsa yang ditahan untuk kepentingan hukum dan atau pemeliharan pengetahuan telah diidentifikasi dengan tepat. Dokumentasi harus dapat dibaca, bertanggal (berikut tanggal revisi), dan mudah diidentifikasi, dipelihara dengan teratur, serta disimpan dalam periode waktu yang telah ditentukan. Prosedur dan tanggungjawab pembuatan dan perubahan berbagai jenis dokumen harus tersedia dan dipelihara. 4.4.6. Pengendalian Operasi Organisasi harus mengidentifikasi operasi dan kegiatan yang berkaitan dengan aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi sejalan dengan kebijakan, tujuan, dan sasaran organisasi. Organisasi harus mempunyai rencana untuk kegiatan tersebut, termasuk kegiatan pemeliharaan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi-kondisi tertentu, dengan cara: a) menyediakan dan memelihara prosedur-prosedur yang terdokumentasi untuk mengantisipasi situasi dimana ketiadaan prosedur dapat menyebabkan penyimpangan terhadap kebijakan, tujuan, dan sasaran; b) menyatakan kriteria operasi di dalam prosedur; c) menyediakan dan memelihara prosedur yang berkaitan dengan aspek lingkungan penting barang dan jasa yang telah diidentifikasi organisasi, dan mengkomunikasikan prosedur dan persyaratan yang terkait kepada pemasok dan kontraktor. 4.4.7. Kesiagaan dan Tanggap Darurat Organisasi harus memiliki dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi potensi terjadinya kecelakaan dan situasi darurat, serta mencegah serta menanggulangi dampak lingkungan yang mungkin berkaitan dengannya. Organisasi harus mengkaji ulang dan merevisi prosedur kesiagaan dan tanggap darurat bilamana diperlukan, khususnya setelah terjadinya kecelakaan atau situasi darurat. Organisasi harus pula melakukan pengujian prosedur-prosedur tersebut secara berkala sejauh yang dapat dilakukan.

PRINSIP 4: PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PERBAIKAN 4.5.1. Pemantauan dan Pengukuran Organisasi harus memiliki dan memelihara prosedur-prosedur yang terdokumentasi untuk memantau dan mengukur secara teratur karakteristik kunci dari kegiatan dan operasi yang menimbulkan dampak penting lingkungan. Prosedur harus mencakup rekaman informasi untuk penelusuran kinerja, pengendalian operasional yang relevan dan kesesuaiannya dengan tujuan dan sasaran organisasi. Peralatan pemantauan harus dikalibrasi dan dipelihara, dan rekaman proses ini harus ditahan sesuai prosedur organisasi. Organisasi harus memiliki dan memelihara suatu prosedur terdokumentasi yang secara berkala mengevaluasi ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan lingkungan yang relevan. 4.5.2. Ketidaksesuaian, Tindakan Koreksi, dan Pencegahan Organisasi harus memiliki dan memelihara prosedur yang menetapkan tanggungjawab dan kewenangan untuk menangani dan menyelidiki ketidaksesuaian, melakukan tindakan untuk menanggulangi dampak lingkungan yang timbul, dan memulai serta menyelesaikan tindakan koreksi dan pencegahan. Setiap tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan untuk meniadakan penyebab ketidaksesuaian aktual dan potensial harus sesuai dengan besarnya masalah dan sepadan dengan dampak lingkungan yang dihadapi. Organisasi harus melaksanakan dan merekam setiap perubahan yang terjadi di dalam prosedur yang terdokumentasi akibat dari tindakan koreksi dan pencegahan yang dilaksanakan. 4.5.3. Rekaman Organisasi harus memiliki dan memelihara prosedur untuk identifikasi, pemeliharaan, dan penempatan rekaman lingkungan. Rekaman tersebut harus mencakup rekaman pelatihan, rekaman hasil audit dan pengkajiannya. Rekaman lingkungan harus mudah dibaca dan dimengerti, beridentifikasi, dan mudah ditelusuri pada kegiatan, produk, dan jasa. Rekaman lingkungan harus disimpan dan dipelihara sebaik-baiknya, sehingga rekaman tersebut mudah diperoleh dan terlindung dari kerusakan, gangguan, atau kehilangan. Jangka waktu penyimpanan rekaman harus ditetapkan dan dicatat. Rekaman harus dipelihara sesuai kebutuhan sistem dan organisasi, untuk menunjukkan kesesuaiannya terhadap persyaratan standar internasional ini.

4.5.4. Audit SML Organisasi harus memiliki dan memelihara program dan prosedur untuk melaksanakan audit sistem manajemen lingkungan secara berkala, dengan tujuan: a) menentukan apakah sistem manajemen lingkungan 1) sesuai dengan ketentuan manajemen lingkungan yang direncanakan atau tidak, termasuk persyaratan standar internasional ini; dan 2) telah dilaksanakan dan dipelihara dengan baik atau belum. b) memberikan informasi hasil audit kepada manajemen. Program audit organisasi, termasuk jadual audit, harus didasarkan pada nilai penting lingkungan dari kegiatan yang diaudit dan hasil audit sebelumnya. Agar dapat memberikan gambaran yang lengkap, prosedur audit harus mencakup lingkup audit, frekuensi, dan metodologi, demikian pula dengan tanggungjawab dan persyaratan melaksanakan audit dan pelaporan hasil audit. PRINSIP 5: KAJI ULANG MANAJEMEN 4.6. Kaji Ulang Manajemen Manajemen puncak organisasi, pada selang waktu tertentu yang telah ditetapkan harus mengkaji ulang sistem manajemen lingkungan untuk memastikan keberlanjutan dari kesesuaian, kecukupan, dan ke-efektifan sistem. Proses kaji ulang manajemen harus memastikan bahwa informasi yang diperlukan telah terkumpul agar manajemen dapat melaksanakan evaluasi ini. Kaji ulang harus didokumentasikan. Kaji ulang manajemen harus mencakup kemungkinan-kemungkinan perlunya perubahan pada kebijakan, tujuan, dan elemen lain dari sistem manajemen lingkungan, berdasarkan laporan hasil audit sistem manajemen lingkungan, perubahan kondisi dan komitmen terhadap penyempurnaan secara berkelanjutan.