KEAMANAN PANGAN DALAM RANGKA PENINGKATAN DAYA SAING USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
KEAMANAN PANGAN DALAM RANGKA PENINGKATAN DAYA SAING USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM

PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI TENGGARA

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Click to edit Master title style Kuliah Program Magister Profesi Teknologi Pangan IPB

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN, PENGEMBANGAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

II. TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan

BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM

PERAN KOMUNITAS SEKOLAH UNTUK PENJAMINAN KEAMANAN PANGAN

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

1. NOTIFIKASI KOSMETIKA

PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

KONDISI EXISTING 2008 TARGET PENCAPAIAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM STRATEGI PROGRAM SASARAN PROGRAM 1.1. URUSAN PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dampak Positif UMKM Perempuan Kurangi Angka Kemiskinan

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG

I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

UPAYA PENGUATAN BIDANG INDUSTRI FARMASI DAN SARANA DISTRIBUSI UNTUK MENDUKUNG KETERSEDIAAN OBAT DI FASYANKES

WALIKOTA TASIKMALAYA,

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS KOPERASI & UKM SUMUT. PAPARAN KEPALA DINAS KOPERASI & UKM PROVINSI SUMATERA UTARA Drs. AMRAN UTHEH, MAP PADA RAKORNAS BIDANG KUMKM TAHUN 2018

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

SERTIFIKASI HALAL DALAM PRODUK KULINER UMKM

POINTERS MENTERI KOPERASI DAN UKM

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) GULA KELAPA DAN AREN DI INDONESIA

RENCANA KERJA TAHUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2015

Perempuan dan Industri Rumahan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA I. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

Review Naskah Akademik dan Raperda Kewirausahaan DI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. stabilitas ekonomi pada khususnya (Ardiana dkk, 2010).

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETERNAK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR.. TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL

I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

Strategi UKM Indonesia

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

PERLINDUNGAN HUKUM PRODUK UMKM MELALUI HKI (HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL)

Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi perdagangan pangan sudah mulai meluas ke berbagai

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

Isu Pengelolaan Higiene Sanitasi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

KEBIJAKAN NASIONAL PENGATURAN IRTP DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KEAMANAN PANGAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL GULA KELAPA DAN AREN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR... TAHUN...

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. lagi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Hasan dalam Republika

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, sebab pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Meningkatnya

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

2016, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93

PENGERTIAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

Otoritas Nasional Keamanan Pangan Di Indonesia, mungkinkah?

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan berkelanjutan menjadi isu penting dalam menanggapi proses. yang strategis baik secara ekonomi maupun sosial politis.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (IRT)

TANTANGAN GLOBALISASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

BAB III METODE PELAKSANAAN

- 1 - TUGAS DAN FUNGSI DALAM RANGKA REVITALISASI KOPERASI. Terwujudnya koperasi dengan kondisi kelembagaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

KEAMANAN PANGAN DALAM RANGKA PENINGKATAN DAYA SAING USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA Winiati P. Rahayu, Halim Nababan, Purwiyatno Hariyadi, Novinar Disampaikan pada WNPG X 2012. Jakarta 21-22 November 2012

KEAMANAN PANGAN DALAM RANGKA PENINGKATAN DAYA SAING USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL 1. Pendahuluan 2. Kondisi UMKM 3. Strategi Pemberdayaan UMKM 4. Desain Pencapaian Tujuan 4. Penutup

1- PENDAHULUAN UMKM telah diatur dengan UU Nomor 20 Tahun 2008 Parameter Mikro Kecil Menengah Kekayaan bersih (Rp.) 50 juta > 50-500 juta >500 juta-10 milyar Penjualan/tahun (Rp.) 300 juta >300 juta-2,5 milyar >2,5 50 milyar Pendorong dalam pembangunan ekonomi: Menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja Mendorong pemerataan pendapatan dan pendistribusian hasil-hasil pembangunan Fleksibel dan mudah beradaptasi dengan pasang surut dan arah permintaan pasar Berrkontribusi pada penyediaan produk pangan untuk konsumsi masyarakat.

2- KONDISI UMUM UMKM Perkembangan UMKM didorong pasar sesuai pertumbuhan penduduk (1,49% per tahun) Besaran: 57.6% (tahun 2004) dan 53,6% (tahun 2006) dari total jumlah unit usaha nasional adalah berbasis agribisnis; termasuk pangan. UMK pangan (2008) memiliki kontribusi 39,72 % atau Rp 439,86 triliun dari total produksi UKM Rp 1.107,54 triliun. Selama 2011 2012 Perkembangan usaha: 3,3 % Perkembangan produktivitas/per unit usaha: 3,69 % Perkembangan per tenaga kerja: 2,38 % Jumlah usaha: sekitar 53,5 juta unit usaha (2011) 55,6 juta unit usaha (2012) Jumlah pekerja: mencapai 50 juta orang (46,7%) dari 107,7 juta penduduk usia produktif di Indonesia, 62,5% diantaranya pada usaha berskala mikro.

UMKM : Aspek Keamanan Pangan Sarana A= Lingkungan, B=Bangunan & Fasilitas, C=Peralatan, D=Suplai air, E= Program Higiene Sanitasi, F= Pengendalian hama, G=Higiene karyawan, H=Pengendalian proses, I=Label pangan, J=Penyimpanan, K= Manajemen pengendalian, L=Dokumentasi & Rekaman, M=Pelatihan karyawan. G = Baik, F = Cukup dan P = Kurang Produk N=2666

UMKM : Tenaga Kerja Pemilik/pengelola Karyawan Pelatihan yang diperoleh

UMKM : Aspek Teknologi Pangan Hal-hal yang belum banyak diketahui: Teknologi proses yang tepat tanpa harus menggunakan bahan kimia berbahaya Informasi keberadaan BTP di pasaran Peluang diversifikasi dan inovasi produk Potensi lokal sehingga harus impor Jenis pangan yang boleh diproduksi VS risikonya N= 2000

UMKM : Aspek Permodalan SDM yang belum memadai: Belum mampu mengakses/mengajukan proposal pada lembaga kredit formal, masih dari modal sendiri/keluarga Belum mampu mengelola atau melakukan perencanaan keuangan, jiwa dan wawasan kewirausahaan UMKM : Aspek Pemasaran Masih menggunakan jalur distribusi konvensional Belum banyak yang diekspor URAIAN Ekspor Makanan dan Minuman Impor Makanan dan Minuman Nilai (US$) Trend 2007 2008 2009 2010 2011 (%) 2.515.635.181 3.202.403.226 2.569.307.210 3.219.558.339 4.505.240.017 12,42 3.562.957.959 3.089.897.031 2.810.632.338 4.514.181.418 6.851.930.686 18,38

UMKM : Harmonisasi ASEAN 2015 Tantangan dan kesempatan yang lebih besar Perlu pemberdayaan UMKM bidang pangan dan pengolahan hasil pertanian agar mampu menyediakan pangan yang aman dan bermutu dan siap menghadapi persaingan di pasar global Perlu upaya pengembangan dan pemberdayaan UMKM yang dipersiapkan dan direncanakan dengan baik dan dilaksanakan dengan konsisten Potensi yang harus terus ditingkatkan

3-STRATEGI PEMBERDAYAAN UMKM TUJUAN: Memaksimalkan Pemberdayaan UMKM FOKUS INVESTASI UMKM Kontruksi Keamanan Pangan Demonstrasi Best Practice Daya Saing Produk Secara langsung terkait dengan teknologi dan suplai chain Pembangunan Ekonomi Lokal Investasi tidak langsung terhadap konsumen Konstruksi keamanan pangan Demonstrasi best practices : - asistensi teknis ke pemerintah daerah - meningkatkan jumlah dan kompetensi tenaga inspector, penyuluh, dan pendamping - pemberdayaan sumber daya lokal : - Investasi keahlian dan ketrampilan - meningkatkan kepatuhan pemenuhan persyaratan - komunikasi risiko dengan instansi pembina Daya saing produk : - produk aman dan bermutu - Memenuhi persyaratan pasar global

ARAH PENGEMBANGAN UMKM Area Manajemen Keamanan Pangan Isu Strategis Manajemen Usaha Keamanan pangan/ Compliance - P-IRT atau MD - CPPB-IRT/GMP/HACCP - Pengujian produk - Recall - Notifikasi penolakan produk - Peratutan/Standardisasi - Perizinan usaha Teknologi Proses - Efisiensi process flow - Kapasitas produksi & penjadwalan - Line balancing - Sumber bahan baku - Manajemen stok - Pelatihan keamanan pangan - Pengukuran spesifikasi bahan baku - Pengukuran titik kritis pada proses - Pengukuran kualitas produk jadi - Pengurangan biaya - Tanggung jawab karyawan Modal dan Manajemen finansial Sistim ketertelusuran dokumen terkait bahan baku dan bahan lainnya Sistem akuntansi dan kontrol, pengelolaan arus kas, prosedur log / dokumentasi, bank rekonsiliasi, laporan keuangan Biaya yang tepat untuk produk dan saluran distribusi, biaya berdasarkan aktivitas Pemasaran Recall produk Riset pasar, branding, strategi pemasaran / posisi, kinerja penjualan pengukuran dan insentif, pelatihan penjualan

Pengembangan Food Safety Clearing House (FSCH). Tujuan: Peningkatan inovasi, upaya kolaborasi Promosi keamanan pangan UMKM agar mampu meningkatkan daya saingnya melalui penyediaan akses data dan informasi keamanan pangan. Fokus pada empat model intervensi aksesibilitas:. Akses : Teknologi PELAKU USAHA AksesPasar

4-DESAIN PENCAPAIAN TUJUAN (1) JENIS AKSES Akses Keamanan Pangan Akses Teknologi RINCIAN TOPIK Penambahan dan penyesuaian peraturan perundang-undangan/persyaratan dan standar Pengembangan sistem jaminan keamanan dan mutu pangan untuk UMKM Sertifikat produksi/izin edar (berbasis web) Inspeksi dan audit UMKM berbasis risiko Pelatihan dan sosialisasi materi keamanan pangan berbasis e-learning Penyediaan bahan baku dan bahan penolong yang aman dan bermutu Pelatihan UMKM Teknologi pengolahan pangan (bioteknologi tradisional & modern dari bahan baku indigenus) Teknik pengolahan pangan Teknologi pengemasan pangan Teknologi informasi pangan Teknologi pangan fungsional Pameran teknologi dan pengolahan pangan Paten STAKEHOLDER (sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing) Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Badan POM RI Badan POM RI, Pemda cq. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Badan POM RI, Pemda cq. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Perguruan Tinggi Kementerian Pertanian, Perikanan dan Kelautan, Perdagangan Kementerian Riset & Teknologi dan Perguruan Tinggi Kementerian Riset & Teknologi, Perguruan Tinggi, dan Kementerian Komunikasi & Informasi Kementerian Hukum dan HAM

4-DESAIN PENCAPAIAN TUJUAN (2) JENIS AKSES Akses Modal RINCIAN TOPIK Memanfaatkan dana modal ventura Pengelolaan dana bergulir Jasa finansial formal dan informal Penyesuaian skema penjaminan untuk UMKM Sewa guna usaha STAKEHOLDER (sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing) Perbankan & lembaga keuangan bukan bank Kementerian Koperasi & UKM Kementerian Koperasi & UKM, Perbankan Perbankan & lembaga keuangan bukan bank Akses Pemasaran Pelatihan tentang kewirausahaan dan pendanaan Perencanaan dan pengelolaan keuangan; Pengajuan modal (kredit); Wawasan kewirausahaan (mengantisipasi perubahan harga, mengenal konsumen potensial, diversifikasi produk pangan). Pembinaan UMKM oleh industri pangan skala besar Penyesuaian kebijakan untuk UMKM Bidang perdagangan Bidang pajak Subsidi produsen Penguatan jejaring keamanan pangan untuk UMKM Pelatihan dan pameran Inovasi produk Kementerian Koperasi & UKM, Perguruan Tinggi Industri pangan berskala besar Kementerian Perdagangan Kementerian Keuangan Kementerian Koperasi & UKM Badan POM RI, Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Kementerian Koperasi & UKM, Perguruan Tinggi, Kementerian Riset dan Teknologi Komersialisasi produk Kualifikasi sumberdaya Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Reputasi Inovasi pasar (DN dan LN) Pemberian penghargaan keamanan pangan seperti Piagam Bintang Keamanan Pangan Kementerian Koperasi & UKM, Perdagangan dan Perindustrian, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Luar Negeri Badan POM RI

5-PENUTUP Peningkatan daya saing UMKM dilakukan dengan pengembangan FSCH dengan intervensi peningkatan aksesibilitas akses keamanan pangan teknologi modal Pemasaran Penyuluh Keamanan Pangan (PKP) dan Pengawas Keamanan Pangan bagi UMKM harus direvitalisasi. Program peningkatan daya saing UMKM harus diupayakan dengan baik dengan komitmen, dukungan dan kerja sama yang baik antar instansi pemerintah, industri besar dan pihak terkait lainnya. UMKM yang dikelola secara profesional dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat yang akan berdampak pada perekonomian nasional.

TERIMA KASIH Diskusi lebih lanjut: Prof Dr Winiati P. Rahayu. Dep. ITP-Fateta IPB/ Seafast center (wini_a@hotmail.com) Drs Halim Nababan, MM. Dit. SPKP-Badan POM RI (halim_vt@yahoo.com) Prof Dr. Purwiyatno Hariyadi. Dep. ITP-Fateta IPB/ Seafast center (hariyadi@seafast.org) Dra. Novinar, Mepid. Dit. SPKP-Badan POM RI (novi_m_epid@yahoo.com)