1. NOTIFIKASI KOSMETIKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1. NOTIFIKASI KOSMETIKA"

Transkripsi

1 1. NOTIFIKASI KOSMETIKA Dengan diterapkannya Harmonisasi ASEAN maka mulai diberlakukan sistem notifikasi kosmetika yaitu suatu proses pemberitahuan kepada pihak otoritas negara sesuai persyaratan dan tata cara yang ditentukan, yang harus dilakukan oleh perusahaan sebelum mengedarkan produknya di wilayah Republik Indonesia. Dengan diberlakukannya sistem notifikasi kosmetika sejak tanggal 1 Januari 2011, maka tanggung jawab produsen terhadap keamanan dan mutu produk kosmetika yang akan diedarkan semakin besar. Harmonisasi ASEAN menyebabkan kosmetika sebagai salah satu produk persaingan di ASEAN harus menghadapi tantangan di tingkat regional. Dan dengan kemajuan teknologi produksi, transportasi, dan komunikasi mengakibatkan meningkatnya jumlah dan jenis kosmetika yang akan beredar di Indonesia baik produk lokal maupun impor. Agar dapat memberikan pelayanan publik yang lebih optimal, program e-registration/notification atau notifikasi on line merupakan salah satu new initiatives yang sedang digarap secara serius oleh Badan POM. Dimana dengan sistem on-line, dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas pelayanan kepada publik karena dalam notifikasi kosmetika online tidak ada lagi kendala dalam waktu dan jarak, lebih akurat terhadap perhitungan time-line. Proses pengajuan notifikasi produk kosmetika secara on-line relatif lebih aman, transparan dan lebih cepat dibandingkan sistem lama. Pelaku usaha yang melakukan pengajuan notifikasi produk kosmetika dapat dilakukan secara mandiri, sehingga lebih bertanggung jawab dan terjamin kerahasiaan datanya Adapun tata cara notifikasi on-line dilakukan dengan dua tahapan, yaitu : 1

2 1. Alur Pendaftaran Pemohon Notifikasi Kosmetika 2. Alur Notifikasi Kosmetika 14 HK 2

3 Untuk melindungi kesehatan masyarakat dari risiko peredaran kosmetika yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan kemanfaatan maka harus dilakukan perkuatan pengawasan peredaran kosmetika. Pengawasan produk kosmetika yang beredar, dilakukan melalui sistem pengawasan tiga lapis, yaitu pemerintah, pelaku usaha, dan konsumen. Badan POM melakukan pengawasan terhadap sarana produksi/distribusi, inspeksi Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB), pengambilan sample dan pengujian laboratorium, audit Dokumen Informasi Produk, pengawasan periklanan dan Monitoring Efek Samping Kosmetika (MESKOS), KIE (Komunikasi, Informasi & Edukasi) dan melakukan penarikan produk yang tidak memenuhi syarat. Sedangkan pelaku usaha berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, berkewajiban melakukan pengawasan internal, dengan melakukan monitoring efek samping penggunaan kosmetika, menangani keluhan pelanggan, dan atau melakukan penarikan kosmetika yang tidak memenuhi syarat, serta bertanggungjawab atas kosmetika yang diproduksi atau diimpornya. Masyarakat sebagai konsumen perlu melindungi diri sendiri dengan cara antara lain cermat memilih dan menggunakan produk kosmetika yang telah memenuhi syarat keamanan, mutu dan kemanfaatan. Berikut adalah cara cermat memilih dan menggunakan produk kosmetika, agar terhindar dari kosmetika yang tidak memenuhi persyarataan mutu, keamanan dan kemanfaatan : a. Gunakan kosmetika yang bermutu, aman dan bermanfaat serta memenuhi persyaratan penandaan b. Periksa kondisi kosmetika masih dalam keadaan baik atau tidak. c. Jangan menggunakan kosmetika yang sudah rusak atau mengalami perubahan baik warna maupun bentuknya dan sudah disimpan lama d. Baca dengan seksama informasi yang tertera pada etiket dan label. e. Gunakan kosmetika sesuai petunjuk pada label f. Gunakan kosmetika terlebih dahulu pada daerah di belakang telinga atau di balik telapak tangan untuk menghindari efek yang tidak diinginkan, terutama untuk produk yang baru pertama kali anda gunakan. g. Lihat apabila pada label tertulis penandaan yang lengkap sesuai dengan yang dipersyaratkan, contoh : nama dan alamat perusahaan, kegunaan dan cara penggunaan, komposisi, tanggal produksi atau tanggal kadaluarsa, dll. h. Hati-hati terhadap produk palsu atau produk tiruan i. Hindari penggunaan kosmetika milik orang lain, yang belum tentu sesuai 3

4 j. Simpan kosmetika dengan baik k. Segera hentikan pemakaian kosmetika dan hubungi dokter bila terjadi efek samping kosmetika Melalui Sistem Notifikasi secara on-line para Pelaku Usaha dapat terus berkreasi mengembangkan potensinya dalam memproduksi produk kosmetika yang bermutu, aman dan bermanfaat. Disamping itu, para pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing di wilayah Indonesia atau bahkan di mancanegara. Jadi tidak beralasan bila ada yang menyebutkan bahwa sistem notifikasi malah akan membunuh pelaku usaha kecil menengah. Dengan sistem pengawasan yang semakin efektif, dan semakin meningkatnya daya saing dan tanggung jawab para pelaku usaha, pada akhirnya yang diuntungkan adalah masyarakat. Karena dengan demikian masyarakat akan mendapatkan produk yang aman, bermutu dan bermanfaat, sehingga terhindar dari risiko peredaran produk kosmetika yang tidak memenuhi syarat dan membahayakan kesehatan. 4

5 2. PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN SECARA ELEKTRONIK (E-REGISTRATION) PENDAHULUAN Sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dalam pengawasan obat dan makanan, Badan POM harus dapat menjamin bahwa pangan olahan yang beredar aman dan bermutu. Hal ini dilakukan melalui pengawasan pre-market dan post-market yang merupakan misi Badan POM. Salah satu bentuk pengawasan pre-market atau pengawasan produk sebelum beredar adalah pendaftaran pangan olahan, yang dilakukan terhadap semua pangan olahan baik lokal maupun impor. Penilaian yang dilakukan meliputi keamanan, mutu, gizi dan label pangan, sesuai yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah RI No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan. Penilaian pangan olahan dalam rangka mendapatkan surat persetujuan pendaftaran merupakan tugas pokok Direktorat Penilaian Keamanan Pangan. Pendaftaran pangan olahan selama ini dilakukan secara manual melalui beberapa jenis pelayanan penilaian, yaitu pelayanan cepat, pelayanan umum, pelayanan pendaftaran ulang, dan pelayanan perubahan produk. Melihat trend pendaftaran selama lima tahun terakhir, terlihat terjadinya peningkatan jumlah permohonan pendaftaran, sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 1. Jumlah Persetujuan Pendaftaran Pangan olahan Periode tahun 2007 s/d

6 Peningkatan jumlah persetujuan sebagaimana terlihat pada Gambar 1 ini tidak diiringi dengan penambahan sumber daya manusia. Hal tersebut mengakibatkan sasaran mutu pelayanan, yaitu persentase penilaian makanan yang diselesaikan tepat waktu, menjadi sulit tercapai. Sementara itu, sebagai lembaga yang melaksanakan pelayanan publik, Badan POM dalam hal ini Direktorat Penilaian Keamanan Pangan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang cepat, efisien, profesional dan transparan. Dari permasalahan tersebut diperlukan terobosan untuk memberikan peningkatan pelayanan secara elektronik yaitu pengembangan sistem pendaftaran elektronik, atau e-registration. E- registration ini juga merupakan salah satu Quick Wins Badan POM dalam rangka Reformasi Birokrasi, yang dimaksudkan untuk membangun kepercayaan masyarakat (public trust building) dan untuk mewujudkan clean government dan good governance. Tujuan e- registration ini adalah untuk meningkatkan pelayanan pendaftaran pangan olahan lebih transparan, efisien, efektif, produktif, akuntabel, cepat, serta profesional. TAHAPAN PENGEMBANGAN E-REGISTRATION PANGAN E-registration dikembangkan dalam II Tahap. Dimana pada tahap pertama difokuskan pada jenis pangan yang diproses melalui layanan cepat dan pada tahap II difokuskan pada jenis pangan yang diproses melalui pelayanan umum. Pengembangan sistem telah dimulai pada tahun 2010, yang selanjutnya diikuti dengan ujicoba internal, pelatihan petugas pelaksana, ujicoba dan sosialisasi dengan pelaku usaha, dan pelatihan petugas Balai POM sampai pada Soft launching dan implementasi pendaftaran secara elektronik. Adapun jadwal tahapan pengembangan dan persiapan sampai penerapannya dapat dilihat pada tabel berikut : No Kegiatan Jadwal 1 Pengembangan sistem Ujicoba secara internal di Dit PKP Oktober Penyusunan user manual untuk pendaftar November Desember Pelatihan petugas pelaksana Dit PKP Desember Ujicoba terbatas (dengan 100 perusahaan) bertahap dan TOT Desember 2011 Januari

7 No Kegiatan Jadwal 6 Soft launching 31 Januari Sosialisasi dengan pelaku usaha di Jakarta (100 Perusahaan) dan Bandung ( 50 Perusahaan) Februari Sosialisasi ke daerah ( kepada pelaku usaha dan petugas Balai) (Batam, Surabaya, Pontianak, Semarang, Medan, Makasar, Yogyakarta, Surabaya II, Batam II, Padang, Bandung) Maret s/d Septermber Sosialisasi ke petugas Balai (in house training) Maret Evaluasi dan monitoring 11 Penyempurnaan sistem IMPLEMENTASI E-REGISTRATION PANGAN Implementasi e-registration dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan proporsi pangan olahan yang terdaftar (Gambar 2). E-registration tahap pertama diimplementasikan untuk pangan risiko rendah dengan pelayanan cepat, yang persentase pendaftarannya mencapai 51,5 %. Selanjutnya akan diikuti dengan e-registration untuk pangan risiko rendah dengan pelayanan umum (30,4 %) setelah sebelumnya dilakukan evaluasi terhadap implementasi tahap pertama. Gambar 2. Tahapan implementasi e-registration berdasarkan proporsi pangan olahan terdaftar 7

8 KRITERIA PANGAN UNTUK LAYANAN PENDAFTARAN SECARA ELEKTRONIK Implementasi awal e-registration adalah pangan yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Pangan olahan yang ditujukan untuk umum (tidak diperuntukkan untuk target konsumen tertentu) 2. Label pangan tidak mencantumkan klaim gizi dan atau klaim kesehatan 3. Pangan olahan tidak mengandung komponen tertentu yang memerlukan kajian lebih lanjut 4. Pangan olahan tidak menggunakan proses produksi dengan teknologi tertentu seperti iradiasi, rekayasa genetika dan organik. PROSES PENDAFTARAN DAN PERSYARATAN Proses pendaftaran secara elektronik (e-registration) dapat dilakukan oleh perusahaan melalui situs e-reg.pom.go.id. Informasi lengkap mengenai tata cara pengisian tercantum pada petunjuk penggunaan (user manual) yang juga tersedia pada kolom bantuan. Pendaftaran secara elektronik memiliki beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan pendaftaran manual untuk pelayanan cepat. Perbedaan-perbedaan yang diharapkan mengarah pada perbaikan sistem tersebut di antaranya adalah sebagai berikut: Layaan dan Ketentuan Data administrasi perusahaan Akses pendaftaran Jumlah permohonan pendaftaran Jam pelayanan Persyaratan pendaftaran Manual Disampaikan untuk setiap pengajuan pendaftaran pangan olahan Pendaftaran dilakukan di ruang pelayanan publik Dit. PKP Setiap perusahaan paling banyak 5 berkas per hari per perusahaan Pendaftaran untuk pelayanan cepat wib (Senin s/d Kamis) Belum ditetapkan secara spesifik per jenis pangan Elektronik Hanya satu kali pendaftaran perusahaan Web-based, dapat diakses dari mana saja. Dokumen dikirim ke Dit. PKP Tidak ada pembatasan jumlah pendaftaran per perusahaan per hari Tidak ada pembatasan waktu pengajuan pendaftaran Persyaratan per jenis pangan sudah ditetapkan per jenis pangan dan tercantum dalam sistem 8

9 Proses pendaftaran secara elektronik dibagi menjadi 2 tahap yaitu pendaftaran perusahaan dan pendaftaran pangan olahan. Pendaftaran Perusahaan Untuk pendaftaran perusahaan, dokumen-dokumen yang perlu disiapkan adalah: Dokumen yang di upload 1. Izin usaha Industri (untuk produk local) 2. SIUP (untuk produk impor) 3. NPWP 4. PSB (hasil audit sarana) Dokumen yang dilampirkan untuk verifikasi (hard copy) Fotokopi : 1. Izin usaha Industri lengkap (untuk lokal) 2. SIUP (untuk impor) 3. NPWP 4. PSB lengkap 5. Akte notaris 6. Surat kerjasama (untuk makloon, lisensi dan pengemasan kembali) Pendaftaran Pangan Olahan Pendaftaran pangan olahan dilakukan melalui 2 (dua) tahapan yaitu penetapan jenis pangan dan evaluasi serta verifikasi persyaratan pendaftaran. Untuk penetapan jenis pangan, dokumen-dokumen yang perlu discan dan diupload pada situs pendaftaran adalah: Tahapan Dokumen yang di upload Dokumen yang dilampirkan untuk verifikasi (hard copy) Tahap 1 1. Rancangan label - (penetapan jenis 2. Komposisi pangan) 3. Proses Produksi 4. Foto produk (impor) 5. Health Certificate/Free Sale Certificate (impor) 6. Surat Penunjukkan (impor) 9

10 Tahapan Dokumen yang di upload Dokumen yang dilampirkan untuk verifikasi (hard copy) Tahap 2 Hasil Analisa 1. Rancangan Label berwarna sesuai (Pemeriksaan dengan ukuran asli persyaratan) 2. Hasil analisa (asli) 3. Proses Produksi/Sertifikat GMP/HACCP (copy) 4. Health Certificate/Free Sale Certificate (impor) 5. Surat Penunjukkan (impor) 6. Penjelasan kode produksi 7. Informasi masa kedaluwarsa 8. Spesifikasi bahan baku tertentu terkait GMO, kloramfenikol, dll 9. Spesifikasi BTP 10. Dokumen lain jika diperlukan seperti : perhitungan ING, sertifikat merk, sertifikat SNI, dll Untuk sertifikat dan surat penunjukan, tunjukkan asli, lampirkan copy Pendaftaran Perusahaan Adapun kegiatan yang dilakukan pendaftar (perusahaan) dalam rangka mendapatkan hak akses / login untuk pendaftaran produknya adalah seperti yang tertera pada gambar berikut : Gambar 3. Kegiatan mendaftarkan perusahaan melalui aplikasi e-registration Pendaftaran Produk Pangan Olahan Adapun kegiatan yang dilakukan oleh pendaftar (perusahaan) dalam rangka mengajukan pendaftaran produk pangan olahanya hingga terbit Surat Persetujuan Pendaftaran (SPP) adalah seperti yang tertera pada gambar berikut ini : 10

11 Gambar 4. Kegiatan pendaftaran produk melalui aplikasi e-registration ANTISIPASI KENDALA SISTEM SOP dalam keadaan darurat Dalam hal terjadi gangguan pada sistem elektronik sehingga pendaftaran secara elektronik tidak dapat dilakukan, maka pendaftaran produk dilakukan secara semi manual dengan prosedur sebagai berikut : 1. Pendaftar menyerahkan dokumen hardcopy pendaftaran perusahaan/ produk kepada petugas loket. 2. Evaluator melakukan verifikasi terhadap dokumen hardcopy pendaftaran perusahaan / produk 3. Pendaftar melakukan input data pendaftaran perusahaan / produk kedalam sistem (jika sudah memungkinkan) 4. Prosedur selanjutnya sesuai dengan tahapan proses pendaftaran secara e-registration. 5. Apabila gangguan berlangsung dalam waktu yang cukup lama maka akan disediakan server backup untuk aplikasi sistem e-registration yang dapat diakses secara lokal berupa web portal. Sehingga proses pendaftaran dapat tetap dijalankan di area pelayanan publik Badan POM. PENUTUP Pendaftaran pangan olahan secara elektronik merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan pendaftaran. Pengembangan e-registration pangan low risk sebagai tahap awal pengembangan sistem ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan target kinerja Direktorat Penilaian Keamanan Pangan. 11

Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM RI. PKPA Tahun 2017

Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM RI. PKPA Tahun 2017 Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM RI PKPA Tahun 2017 VISI DAN MISI Obat dan Makanan Aman Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa. 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN SECARA ELEKTRONIK (E-REGISTRATION PANGAN OLAHAN) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN QUICK WINS BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 31 MEI 2013

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN QUICK WINS BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 31 MEI 2013 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN QUICK WINS BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 31 MEI 2013 1. Peningkatan Pelayanan Pendaftaran Produk Pangan Low risk secara online. 2. Peningkatan Transparansi, Efisiensi

Lebih terperinci

e-registration Petunjuk Penggunaan User Manual

e-registration Petunjuk Penggunaan User Manual e-registration Petunjuk Penggunaan User Manual Versi 1.0 R2 Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Maret 2012 Daftar Isi Daftar Isi Pendahuluan 2 Aplikasi e-registration 3 Perangkat & Aplikasi

Lebih terperinci

User Manual E-REGISTRATION VERSI 2.1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

User Manual E-REGISTRATION VERSI 2.1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia User Manual E-REGISTRATION VERSI 2.1 Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia COPYRIGHT @2013 Daftar Isi Pendahuluan 1... 3 Aplikasi e-registration... 3 Perangkat & Aplikasi Lain Yang Diperlukan...

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN KATEGORISASI TINGKAT RISIKO PENILAIAN DAN PENDAFTARAN ULANG

PETUNJUK PENGISIAN KATEGORISASI TINGKAT RISIKO PENILAIAN DAN PENDAFTARAN ULANG PETUNJUK PENGISIAN KATEGORISASI TINGKAT RISIKO PENILAIAN DAN PENDAFTARAN ULANG Pengembangan aplikasi e-registration pangan olahan untuk kategorisasi tingkat risiko penilaian dan notifikasi pendaftaran

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN. digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau

BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN. digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau 1 BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN A. TINJAUAN PANGAN OLAHAN 1. Pengertian Pangan Olahan Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 pangan adalah segala sesuatu yang berasal

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.5.12.11.09955 TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang

Lebih terperinci

E-REGISTRATION VERSI 1.3. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

E-REGISTRATION VERSI 1.3. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia User Manual E-REGISTRATION VERSI 1.3 Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Copyright @2013 COPYRIGHT @2013 Daftar Isi Pendahuluan... 3 Aplikasi e-registration... 3 Perangkat & Aplikasi Lain

Lebih terperinci

Sejak Februari 2018, seluruh sistem registrasi obat tradisional dan suplemen kesehatan menggunakan website asrot yang sudah dimutakhirkan

Sejak Februari 2018, seluruh sistem registrasi obat tradisional dan suplemen kesehatan menggunakan website asrot yang sudah dimutakhirkan Sejak Februari 2018, seluruh sistem registrasi obat tradisional dan suplemen kesehatan menggunakan website asrot yang sudah dimutakhirkan Website : asrot.pom.go.id/asrot Untuk produk yang telah didaftarkan

Lebih terperinci

User Manual E-REGISTRATION VERSI 2.1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

User Manual E-REGISTRATION VERSI 2.1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia User Manual E-REGISTRATION VERSI 2.1 Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Copyright @2014 COPYRIGHT @2013 Daftar Isi Pendahuluan 1... 3 Aplikasi e-registration... 3 Perangkat & Aplikasi Lain

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN DOKUMEN INFORMASI PRODUK

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN DOKUMEN INFORMASI PRODUK BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN DOKUMEN INFORMASI PRODUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Menimbang : Mengingat :

Menimbang : Mengingat : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.00.5.1.2569 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA PENILAIAN PRODUK PANGAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

RANCANGAN, 19 DESEMBER 2016 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN, 19 DESEMBER 2016 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG Masukan dapat disampaikan kepada Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen melalui email subdit_standarkosmetik@yahoo.com, telp/fax 021-4241038 paling lambat 22 Desember

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.739, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Pengawasan. Bahan Obat. Obat Tradisional. Suplemen Kesehatan. Pangan. Pemasukan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN

Lebih terperinci

1 Pendaftaran Akun Perusahaan. 2 Pendaftaran OT Low Risk. 3 Pendaftaran Ulang OT & SK 4 E-Trecking System Pendaftaran Baru dan Variasi OT & SK

1 Pendaftaran Akun Perusahaan. 2 Pendaftaran OT Low Risk. 3 Pendaftaran Ulang OT & SK 4 E-Trecking System Pendaftaran Baru dan Variasi OT & SK 1 2 Aplikasi sistem E-Registrasi yang telah berlaku di Subdit Penilaian Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yaitu: 1 Pendaftaran Akun Perusahaan 2 Pendaftaran OT Low Risk 3 Pendaftaran Ulang OT & SK

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.05.23.4416 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN TINGKAT LAYANAN (SERVICE LEVEL ARRANGEMENT) DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DALAM KERANGKA

Lebih terperinci

User Manual E-REGISTRATION OTSM VERSI 3.0. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

User Manual E-REGISTRATION OTSM VERSI 3.0. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia User Manual E-REGISTRATION OTSM VERSI 3.0 Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Copyright @2016 Daftar Isi Pendahuluan... 5 Aplikasi e-registration... 5 Perangkat & Aplikasi Lain Yang Diperlukan...

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.23.12.10.12123 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN DOKUMEN INFORMASI PRODUK

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.23.12.10.12123 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN DOKUMEN INFORMASI PRODUK PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.12.10.12123 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN DOKUMEN INFORMASI PRODUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN

Lebih terperinci

Perizinan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

Perizinan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) Perizinan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SisPOM) yang efektif dan efisien yang mampu mendeteksi, mencegah dan mengawasi produk-produk dengan tujuan melindungi

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.5.12.11.09955 TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGAWASAN PRODUKSI DAN PEREDARAN KOSMETIKA

PEDOMAN PENGAWASAN PRODUKSI DAN PEREDARAN KOSMETIKA 9 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.12.11.10052 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN PRODUKSI DAN PEREDARAN KOSMETIKA PEDOMAN PENGAWASAN PRODUKSI DAN PEREDARAN KOSMETIKA

Lebih terperinci

Advertisement of Nutrition Message in Food Product. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

Advertisement of Nutrition Message in Food Product. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Advertisement of Nutrition Message in Food Product Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Tren penggunaan pesan terkait kesehatan oleh produsen semakin meningkat, sehingga memberikan konsekuensi penting

Lebih terperinci

CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK Gambar 1. Piagam Penghargaan yang diraih BPOM dalam IT Gambar 2. Pentingnya keamanan data dan informasi mendukung

Lebih terperinci

PELABELAN DAN IKLAN PANGAN

PELABELAN DAN IKLAN PANGAN PELABELAN DAN IKLAN PANGAN BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA PP No. 69/1999 tentang Label dan Iklan Pangan Pengertian (1) Label

Lebih terperinci

2011, No Menetapkan : 4. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999

2011, No Menetapkan : 4. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.811, 2011 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Pangan Olahan. Tata Laksana. Pendaftaran. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.5.12.11.09956TAHUN

Lebih terperinci

2011, No.811.

2011, No.811. 13 LAMPIRAN 1 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.5.12.11.09956 TAHUN 2011 TENTANG TATA LAKSANA PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN CONTOH FORMULIR PENDAFTARAN PANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 02/MEN/2010 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN PAKAN IKAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 02/MEN/2010 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN PAKAN IKAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 02/MEN/2010 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN PAKAN IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.738, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Pengawasan. Obat. Makanan. Pemasukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK Pada area perubahan peningkatan kualitas pelayanan publik sasaran yang harus dicapai oleh Badan POM meliputi:

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1323, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Online. Perizinan. Pertanian. Pelayanan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 117/Permentan/HK.300/11/2013 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. BADAN POM. Notifikasi Kosmetika. Prosedur. Pengajuan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. BADAN POM. Notifikasi Kosmetika. Prosedur. Pengajuan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA No.598, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN POM. Notifikasi Kosmetika. Prosedur. Pengajuan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.23.12.10.11983 TAHUN

Lebih terperinci

RAHASIA FORMULIR PENDAFTARAN PRODUK PANGAN

RAHASIA FORMULIR PENDAFTARAN PRODUK PANGAN RAHASIA FORMULIR PENDAFTARAN PRODUK PANGAN B A D A N P E N G A W A S O B A T D A N M A K A N A N R E P U B L I K I N D O N E S I A Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat Tel. 4244691 4209221 4263333

Lebih terperinci

2 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

2 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R No.1706, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Wajib Kemasan. Minyak Goreng. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80/M-DAG/PER/10/2014 TENTANG MINYAK GORENG WAJIB

Lebih terperinci

Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan

Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan U s e r M a n u a l Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan untuk Industri/Perusahaan VERSI 1.a. COPYRIGHT @2016 Daftar Isi Daftar Isi...i Pendahuluan... 3 Aplikasi SIAPIK... 3 Halaman Beranda Aplikasi SIAPIK...

Lebih terperinci

SERTIFIKASI HALAL OLEH LPPOM DAN MUI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) adalah

SERTIFIKASI HALAL OLEH LPPOM DAN MUI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) adalah IV. SERTIFIKASI HALAL OLEH LPPOM DAN MUI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) adalah lembaga yang berfungsi membantu Majelis Ulama Indonesia

Lebih terperinci

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERIZINAN PIRT (PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERIZINAN PIRT (PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA) 1. Dasar Hukum a. Undang-Undang RI mor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; b. Undang-Undang RI mor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; c. Undang-Undang RI mor 7 Tahun 1996 tentang Pangan; d. Undang-Undang

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERSYARATAN PERIJINAN JAMINAN MUTU PRODUK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERSYARATAN PERIJINAN JAMINAN MUTU PRODUK STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERSYARATAN PERIJINAN JAMINAN MUTU PRODUK PROSEDUR PENDAFTARAN AKUN PERUSAHAAN DALAM RANGKA PENDAFTARAN PRODUK PANGAN UNTUK UMKM Pada dasarnya, proses pengajuan registrasi

Lebih terperinci

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 3 57

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 3 57 Suplemen Volume 15 Nomor 3 57 TATA CARA REGISTRASI UNTUK PANGAN OLAHAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (PIRT) DAN MAKANAN DALAM NEGERI (MD) DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUK YANG AMAN DAN BERMUTU DI BANDUNG JAWA BARAT

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keamanan Pangan Keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu,

Lebih terperinci

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI MATA PELAJARAN : KONSEP DASAR PENILAIAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 205/Kpts/OT.210/3/2003 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 205/Kpts/OT.210/3/2003 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 205/Kpts/OT.210/3/2003 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENGUJIAN DAN PEMBERIAN SERTIFIKAT ALAT DAN MESIN BUDIDAYA TANAMAN MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa alat dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya

LAPORAN KINERJA TAHUN Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya KATA PENGANTAR Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan

Lebih terperinci

PENERAPAN KATEGORISASI RISIKO PENILAIAN PANGAN OLAHAN. Direktorat Penilaian Keamanan Pangan 19 Desember 20170

PENERAPAN KATEGORISASI RISIKO PENILAIAN PANGAN OLAHAN. Direktorat Penilaian Keamanan Pangan 19 Desember 20170 PENERAPAN KATEGORISASI RISIKO PENILAIAN PANGAN OLAHAN Direktorat Penilaian Keamanan Pangan 19 Desember 20170 Latar Belakang Perka Badan POM RI No. 12 tahun 2016 tentang Pendaftaran Pangan Olahan Pendaftaran

Lebih terperinci

PUSAT INFORMASI OBAT DAN MAKANAN

PUSAT INFORMASI OBAT DAN MAKANAN 1 PUSAT INFORMASI OBAT DAN MAKANAN Disampaikan Pada Praktek Kerja Profesi Apoteker Jakarta, 6 September 2017 Struktur Organisasi PIOM Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan Roby Darmawan, M.Eng Tugas

Lebih terperinci

KEBIJAKAN NASIONAL PENGATURAN IRTP DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KEAMANAN PANGAN

KEBIJAKAN NASIONAL PENGATURAN IRTP DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KEAMANAN PANGAN KEBIJAKAN NASIONAL PENGATURAN IRTP DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KEAMANAN PANGAN BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan terpenting bagi manusia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan terpenting bagi manusia sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan terpenting bagi manusia sehingga berbagai usaha dilakukan untuk memperoleh tubuh yang sehat. Mulai dari melakukan olah raga, hidup secara

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label PENDAHULUAN Latar Belakang Label merupakan salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label yang disusun secara baik akan memudahkan konsumen

Lebih terperinci

1 Pendaftaran Akun Perusahaan. 2 Pendaftaran OT Low Risk. 3 Pendaftaran Ulang OT & SK 4 E-Trecking System Pendaftaran Baru dan Variasi OT & SK

1 Pendaftaran Akun Perusahaan. 2 Pendaftaran OT Low Risk. 3 Pendaftaran Ulang OT & SK 4 E-Trecking System Pendaftaran Baru dan Variasi OT & SK 1 2 Aplikasi sistem E-Registrasi yang telah berlaku di Subdit Penilaian Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yaitu: 1 Pendaftaran Akun Perusahaan 2 Pendaftaran OT Low Risk 3 Pendaftaran Ulang OT & SK

Lebih terperinci

2016, No diberlakukan Standar Nasional Indonesia dan/atau Persyaratan Teknis secara wajib; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaks

2016, No diberlakukan Standar Nasional Indonesia dan/atau Persyaratan Teknis secara wajib; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaks No.565, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Standadisasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/M-DAG/PER/4/2016 TENTANG STANDARDISASI BIDANG PERDAGANGAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMENTAN/SR.130/5/2009 TAHUN 2009 TENTANG PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH TANAH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMENTAN/SR.130/5/2009 TAHUN 2009 TENTANG PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH TANAH PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMENTAN/SR.130/5/2009 TAHUN 2009 TENTANG PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang:

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.5.12.11.09956 TAHUN 2011 TENTANG TATA LAKSANA

Lebih terperinci

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI MATA PELAJARAN : KONSEP DASAR PENILAIAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN PERATURAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA SERTIFIKASI CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa dalam rangka melindungi

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI PRODUK ORGANIK IMPOR

SKEMA SERTIFIKASI PRODUK ORGANIK IMPOR SKEMA SERTIFIKASI PRODUK ORGANIK IMPOR PT BIOCert Indonesia biocert@biocert.co.id www.biocert.co.id Copy right of PT BIOCert Indonesia 1 Kebijakan Produk Organik Impor Pemerintah Indonesia mewajibkan produk

Lebih terperinci

UPAYA PERBAIKAN TATA KELOLA PERIZINAN OBAT

UPAYA PERBAIKAN TATA KELOLA PERIZINAN OBAT Komite Advokasi Nasional Antikorupsi Sektor Kesehatan UPAYA PERBAIKAN TATA KELOLA PERIZINAN OBAT Togi J. Hutadjulu Direktur Penilaian Obat dan Produk Biologi 1. PENDAHULUAN 2. PELAYANAN PUBLIK BADAN POM

Lebih terperinci

Dra. Togi J. Hutadjulu, Apt., MHA Direktur Penilaian Obat dan Produk Biologi Badan Pengawas Obat dan Makanan

Dra. Togi J. Hutadjulu, Apt., MHA Direktur Penilaian Obat dan Produk Biologi Badan Pengawas Obat dan Makanan Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat & Implementasi Sistem Registrasi Online dalam Mendukung Akses & Ketersediaan Obat yang Aman, Berkhasiat dan Bermutu Dra. Togi J. Hutadjulu, Apt., MHA Direktur

Lebih terperinci

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA 2016 MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA APLIKASI OBAT HEWAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke

Lebih terperinci

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) MEA

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) MEA Konferensi Tingkat Tinggi Association of South East Asia Nations (ASEAN) ke-9 tahun 2003 menyepakati Bali Concord II yang memuat 3 pilar untuk mencapai vision 2020 yaitu ekonomi, sosial, budaya, dan politik

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.12.11.10052 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN PRODUKSI DAN PEREDARAN KOSMETIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT

Lebih terperinci

LAYANAN INFORMASI PUBLIK

LAYANAN INFORMASI PUBLIK Laporan Tahunan LAYANAN INFORMASI PUBLIK 1 Gambaran Umum Kebijakan Pelayanan Informasi Publik di Badan POM 2 Gambaran Umum Pelaksanaan Pelayanan Informasi Publik 3 Rincian Pelayanan Informasi Publik di

Lebih terperinci

REGISTRASI ONLINE ALAT KESEHATAN DAN PKRT DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN 2013

REGISTRASI ONLINE ALAT KESEHATAN DAN PKRT DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN 2013 REGISTRASI ONLINE ALAT KESEHATAN DAN PKRT DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN 2013 Wilayah indonesia yg luas Pelayanan publik optimal Antrian loket yg panjang Registrasi yg cepat dan

Lebih terperinci

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i Bab I Pendahuluan... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Manfaat Sistem UPT Online... 2 1.3. Ruang Lingkup... 2 Bab II Pendaftaran Pemohon... 3 2.1. Halaman Utama... 3 2.2. Pendaftaran

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN Masukan dapat disampaikan kepada Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen melalui email mmi_stand_ot@yahoo.com, telp/fax 021-4241038 paling lambat tanggal 07 Oktober 2016.

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN Formulir 1 Formulir Pendaftaran Alat Kesehatan DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN PERMOHONAN PENDAFTARAN ALAT KESEHATAN PERATURAN

Lebih terperinci

Evaluasi Permohonan Persetujuan Denah/RIP Sarana Produksi Kosmetik dan Obat Tradisional

Evaluasi Permohonan Persetujuan Denah/RIP Sarana Produksi Kosmetik dan Obat Tradisional Evaluasi Permohonan Persetujuan Denah/RIP Sarana Produksi Kosmetik dan Obat Tradisional Dra. Indriaty Tubagus, Apt., M.Kes. Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen

Lebih terperinci

PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DI BIDANG PANGAN

PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DI BIDANG PANGAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DI BIDANG PANGAN Disampaikan oleh: Ir. Tetty Helfery Sihombing, MP Direktur Standardisasi Produk Pangan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Visi dan Misi Badan

Lebih terperinci

- 3 - PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA PEDOMAN PELAYANAN IZIN EDAR BAB I PENDAHULUAN

- 3 - PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA PEDOMAN PELAYANAN IZIN EDAR BAB I PENDAHULUAN -2- - 3 - LAMPIRAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN NOMOR HK.02.03/I/769/2014 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN IZIN EDAR PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA A. Latar Belakang PEDOMAN PELAYANAN

Lebih terperinci

DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN

DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN Oleh: Dra. Deksa Presiana, Apt., M.Kes. Kasubdit. Standardisasi Bahan Baku dan Bahan Tambahan Pangan Disampaikan Pada Acara: Praktek Kerja Profesi Apoteker Jakarta,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.08.11.07456 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN Masukan dapat disampaikan kepada Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen melalui email mmi_stand_ot@yahoo.com, telp/fax 021-4241038 paling lambat tanggal 31 November 2016.

Lebih terperinci

Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera, serta memperkuat perekonomian negara dan daya saing bisnis

Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera, serta memperkuat perekonomian negara dan daya saing bisnis Nawa Cita Inpres Nomor 6 Tahun 2016 Nomor 5: Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia Nomor 6: Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional Nomor 7: Mewujudkan kemandirian

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BANJARBARU SERTIFIKASI PRODUK PENGGUNAAN TANDA SNI

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BANJARBARU SERTIFIKASI PRODUK PENGGUNAAN TANDA SNI 1. Ruang Lingkup Sertifikasi berlaku untuk Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT) SNI produk Garam Konsumsi Beryodium 2. Proses SPPT SNI Proses Sertifikasi dilakukan berdasarkan Sistem 3 Jenis

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Lamp iran Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor : HK.00/05.1.2569 Tanggal : 31 Mei 2004 Lampiran 1 Nomor File : FORMUILIR PENDAFTARAN STATUS PENDAFTARAN STATUS PRODUK UMUM CEPAT (ODS) ULANG BARU LAMA Berbeda...

Lebih terperinci

-73- PEDOMAN PENGISIAN DATA PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

-73- PEDOMAN PENGISIAN DATA PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN -73- LAMPIRAN V PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN PEDOMAN PENGISIAN DATA PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN I. PENJELASAN

Lebih terperinci

2012, No

2012, No 2012, No.1211 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA KERTAS DAN KARTON UNTUK KEMASAN PANGAN SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan

Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan untuk Industri/Perusahaan U s e r M a n u a l VERSI 1.0 COPYRIGHT @2015 Daftar Isi Daftar Isi... i Pendahuluan... 3 Aplikasi SIAPIK... 3 Halaman Beranda Aplikasi SIAPIK...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang penampilan seseorang, bahkan bagi masyarakat dengan gaya

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang penampilan seseorang, bahkan bagi masyarakat dengan gaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sudah ada dan semakin berkembang dari waktu ke waktu, disamping itu pula kosmetik berperan penting untuk menunjang

Lebih terperinci

MASUKAN KAMI TERIMA PALING LAMBAT TANGGAL 18 OKTOBER 2017

MASUKAN KAMI TERIMA PALING LAMBAT TANGGAL 18 OKTOBER 2017 MASUKAN KAMI TERIMA PALING LAMBAT TANGGAL 18 OKTOBER 2017 RANCANGAN 28 SEPTEMBER 2017 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGAWASAN PRODUKSI DAN

Lebih terperinci

Waspada Keracunan Akibat Produk Pangan Ilegal

Waspada Keracunan Akibat Produk Pangan Ilegal Waspada Keracunan Akibat Produk Pangan Ilegal Latar Belakang Derasnya arus globalisasi memberikan warna dan nuansa pada pola perdagangan nasional maupun internasional. Perkembangan sistem perdagangan dunia

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70/PERMENTAN/SR.140/10/2011 TENTANG PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH TANAH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70/PERMENTAN/SR.140/10/2011 TENTANG PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH TANAH PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70/PERMENTAN/SR.140/10/2011 TENTANG PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PADA KECAMATAN : TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI

PADA KECAMATAN : TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) MIKRO PADA KECAMATAN : TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI KECAMATAN TEGALDLIMO Jalan Koptu Ruswadi

Lebih terperinci

g. Pemeliharaan dan Program Higiene Sanitasi

g. Pemeliharaan dan Program Higiene Sanitasi g. Pemeliharaan dan Program Higiene Sanitasi Fokus Menghindari Pencemaran dan Penurunan Mutu Produk Pemeliharaan dan Pembersihan Prosedur Pembersihan dan Sanitasi Program Pengendalian Hama (Mencegah, Pemasangan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. No.22,2016 Dinas Perijinan Kabupaten Bantul. ADMINISTRASI.PELAYANAN.PERIZINAN. Pelayanan Perizinan, Online

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. No.22,2016 Dinas Perijinan Kabupaten Bantul. ADMINISTRASI.PELAYANAN.PERIZINAN. Pelayanan Perizinan, Online 1 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL No.22,2016 Dinas Perijinan Kabupaten Bantul. ADMINISTRASI.PELAYANAN.PERIZINAN. Pelayanan Perizinan, Online BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DIREKTORAT PENILAIAN OBAT TRADISIONAL, SUPLEMEN MAKANAN DAN KOSMETIK

KATA PENGANTAR DIREKTORAT PENILAIAN OBAT TRADISIONAL, SUPLEMEN MAKANAN DAN KOSMETIK KATA PENGANTAR DIREKTORAT PENILAIAN OBAT TRADISIONAL, SUPLEMEN MAKANAN DAN KOSMETIK Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP

Lebih terperinci

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah No.1254, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Pedoman Dokumen Informasi Produk. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

MATERI KONSULTASI PUBLIK KETIGA 27 JULI 2017

MATERI KONSULTASI PUBLIK KETIGA 27 JULI 2017 MATERI KONSULTASI PUBLIK KETIGA 27 JULI 2017 RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI SUPLEMEN KESEHATAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAN PELABELAN KEMASAN PANGAN. Disampaikan dalam : Diklat Teknis Desain Kemasan Produk Pangan bagi Penyuluh Perindustrian 2

PERATURAN DAN PELABELAN KEMASAN PANGAN. Disampaikan dalam : Diklat Teknis Desain Kemasan Produk Pangan bagi Penyuluh Perindustrian 2 PERATURAN DAN PELABELAN KEMASAN PANGAN Disampaikan dalam : Diklat Teknis Desain Kemasan Produk Pangan bagi Penyuluh Perindustrian 2 Biodata Evi Septiana Pane Sidoarjo, 27 September 1985 pyrena_eve@yahoo.com

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) PADA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) PADA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TAHUN 2012 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Nomor : 11/SOP/429.207/2012 Tanggal : 11 Agustus

Lebih terperinci

REGULASI PENGELOLAAN DISTRIBUSI OBAT DAN URGENCY SERTIFIKASI CDOB

REGULASI PENGELOLAAN DISTRIBUSI OBAT DAN URGENCY SERTIFIKASI CDOB REGULASI PENGELOLAAN DISTRIBUSI OBAT DAN URGENCY SERTIFIKASI CDOB Disampaikan oleh: Direktur Pengawasan Distribusi Produk Terapetik & PKRT Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) IKATAN APOTEKER INDONESIA Tangerang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu (SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian

BAB I PENDAHULUAN. Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu (SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reformasi Birokrasi yang digulirkan oleh pemerintah dalam rangka mewujudkan pemerintahan bersih sudah merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Sehingga semua Satuan

Lebih terperinci

Perizinan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

Perizinan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) Perizinan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) Gaya hidup masyarakat saat ini, sangat mempengaruhi pola konsumsinya. Sementara itu, pengetahuan masyarakat akan memilih dan menggunakan suatu produk

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENERAPAN PROGRAM MANAJEMEN RISIKO KEAMANAN PANGAN DI INDUSTRI FORMULA BAYI, FORMULA LANJUTAN, DAN FORMULA PERTUMBUHAN DENGAN

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN PENDAFTARAN PSAT KE OKKP-D PROVINSI JAWA TENGAH

FORMULIR PERMOHONAN PENDAFTARAN PSAT KE OKKP-D PROVINSI JAWA TENGAH FORMULIR PERMOHONAN PENDAFTARAN PSAT KE OKKP-D PROVINSI JAWA TENGAH PENDAFTARAN / REGISTRASI PSAT (BERAS) PERSYARATAN ADMINISTRASI 1. KTP (perorangan) 2. Akte pendirian & perubahannya (Badan Usaha/Badan

Lebih terperinci

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab : Sub Lampiran 1 FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA Nama dan alamat fasilitas yang diperiksa Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT Pemilik Fasilitas (Perusahaan atau Perorangan)

Lebih terperinci