HUBUNGAN KINERJA INDIVIDU DENGAN KINERJA ORGANISASI

dokumen-dokumen yang mirip
JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum

ALIK PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2012

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

MEWUJUDKAN TATAKELOLA PEMERINTAHAN DESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS

I. PENDAHULUAN. menuju kepada masyarakat yang beorientasi kerja, yang memandang kerja adalah

Berdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Rusman R. Manik swamandiri.wordpress.

Pengertian Kinerja Klasifikasi Kinerja Paradigma Penilaian Kinerja

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PEMERINTAH NON PEGAWAI NEGERI

BAB IV PENUTUP (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011)

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI

Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip : a. objektif; b. Terukur; c. Akuntabel; d. Partisipatif; dan e. Transparan.

Implementasi Formulasi Penilaian Kinerja sebagai Dasar Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai Tahun 2016

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BASIC TALENT MANAGEMENT : MEMAHAMI TALENT SECARA UTUH DAN MENYELURUH OLEH MEI PURWANTO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERANGKAACUANKERJA KEGIATAN EVALUASI KINERJA PEJABAT PIMPINAN TINGGI, PEJABAT ADMINISTRATOR, DAN PEJABAT PENGAWAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL. Oleh :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODE PENELITIAN

Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

1. UU Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian 2. PP Nomor 10 Tahun 1979 tentang

Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, setelah:

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI Nomor: SOP /KP 03 01/SMO

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SASARAN KERJA DAN PERILAKU KERJA PNS

BAB I PENDAHULUAN. Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai

PROSEDUR EPERFORMANCE

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BIRO KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam perusahaan. Keberadaannya di dalam sistem kerja dengan segala

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS. menentukan keberhasilan sebagai bentuk dari pencapaian tujuan bersama yang

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

DASAR HUKUM. 23 Jan 14

Agar setiap fungsi MSDM dapt diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu adanya perencanaan. 1. Perencanaan organisasi

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA, 2010

I. PENDAHULUAN. yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai

Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pemberian otonomi daerah yang dirumuskan dalam Undang-

Oleh : H. Suardi Abbas, SH, MH Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA

PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG

LKIP Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Magetan tahun Bab I Pendahuluan

MANAJEMEN KINERJA. Paradigma Baru Dalam Memanajemeni. Oleh: Rojuaniah Dosen FE - UIEU

IMPLIKASI Penerapan PP Nomor 11 Tahun 2017 Terhadap Pengembangan Kompetensi Perencana

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

penilaian Menurut PP 46 Tahun 2011

Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si. Deputi Bidang Bina Kinerja dan Perundang-undangan Badan Kepegawaian Negara Jakarta, 2013

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah no 46 tahun 2011)

Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si. Deputi Bidang Bina Kinerja dan Perundang-undangan Badan Kepegawaian Negara Jakarta, 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

2. Penilaian prestasi kerja PNS diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif yg disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yg disepakati.

ASESMEN KOMPETENSI JABATAN STRUKTURAL

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB II PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011

KATA PENGANTAR. Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur merupakan elemen terpenting bagi instansi

MANFAAT HASIL PENILAIAN

KONTRAK KINERJA NOMOR: 016/PB.18/2016 KEPALA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BENGKULU KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN Pernyataan Kesanggupan

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

MODUL 9 PENYUSUNAN RENCANA TINDAK; PEMBERDAYAAN KOPERASI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH. Dosen : M. Tasrifin,SH,MH,MM.

Key : employee target performance, information system A. Pendahuluan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan tertentu, dimana usaha-usaha untuk mewujudkan maksud

PELAYANAN PRIMA 11/15/2014. Disampaikan oleh : DR. MENARI SITOHANG, MM Kedeputian Bidang Pengawasan dan Pengendalian BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK PENELITIAN

1.1 Latar Belakang. manajemen pemerintahan yang. lebih efisien, efektif, bersih, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kota Denpasar sebagai lembaga

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 80 SERI E

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

Distinctive Strategic Management

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

HUBUNGAN KINERJA INDIVIDU DENGAN KINERJA ORGANISASI Yeremias T. Keban MKP FISIPOL UGM Disampaikan Pada Forum Knowledge Management MENPAN & RB, Jakarta, 12 Sept. 2013

Target indiv Target indiv Target indiv Target indiv Target indiv Target indiv Target indiv Target indiv Target indiv STRATEGIC CONGRUENCE VISI MISI 1 MISI2 INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR TARGET UNIT KERJA TARGET UNIT KERJA

HIRARKI ACHIEVEMENT PERFORMANCE FINAL OUTCOME INTERMEDIATE OUTCOME INTERMEDIATE OUTCOME IMMEDIATE OUTCOME IMMEDIATE OUTCOME IMMEDIATE OUTCOME IMMEDIATE OUTCOME OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT

PERFORMANCE-BASED: MODEL PENILAIAN TERPOPULER ACTION PERFORMANCE ACHIEVEMENT PERFORMANCE

Empat Kategori Penilaian PB Action Performance 1 Action Performance 2 Soft Competencies Hard Competencies Outcome Output Achievement Performance 2 Achievement Performmane 1

Action Performance 1: Soft Competencies Karakter: sikap dan perilaku kerja agar sukses bekerja

Soft Competencies Yang Harus Diukur Siap Melayani Disiplin Komitment Integritas Kerjasama Kepemimpinan

Action Performance 2: Hard Competencies Kepandaian dan keahlian/ ketrampilan agar mampu bekerja

Hard Competencies Yang Harus Diukur Technical skills: profesional dalam bidang teknis Managerial skills: profesional dalam perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi

Kamus Jabatan & Kompetensi: Keharusan Posisi / Jabatan 1 Posisi / Jabatan 2 KAMUS JABATAN &KOMPETENSI Jenis dan tingkat Soft Competencies 1 Jenis dan tingkat Hard Competencies 1 Jenis dan tingkat Soft Competencies 2 Jenis dan tingkat Hard Competencies 2

Achievement Performance 1: Output Semua sasaran/target individual yang harus dicapai dalam melaksanakan tugas

Aspek Output Yang Diukur Ketepatan Jumlah dari barang/jasa/kegiatan yang dihasilkan individu Ketepatan Kualitas dari barang/jasa/kegiatan yang dihasilkan individu Ketepatan waktu dari barang/jasa/kegiatan yang dihasilkan individu Ketepatan biaya dari barang/jasa/kegiatan yang dihasilkan individu

Achievement Performance 2: Outcome Hasil atau akibat yang dicapai/diraih setelah output diperoleh

Aspek Outcome Yang Harus Diukur Manfaat langsung yang dirasakan pemangku kepentingan Kepuasan pihak pemangku kepentingan Dampak positif yang ditimbulkan

INDIVIDUAL WORK PLAN: KEHARUSAN Rencana kerja Individu harus ada Rencana kerja individu disinkronkan dengan rencana kerja unit kerja, dan organisasi Semua harus disetujui dalam bentuk KONTRAK KINERJA

ENAM DIMENSI PENILAIAN KINERJA Mengapa menilai? (Why) Siapa yang menilai? (Who) Dimana menilai? (where) Apa yang dinilai?(what) Kapan menilai? (When) Bagaimana menilai? (How)

EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA Alasan (Why): temui kelemahan, sumber hambatan dan tindakan koreksi Obyek (What): kompetensi (soft & hard), dan hasil (output & outcome) Pelaku (Who): pihak yang benar-benar mengetahui / mengamati apa yang dinilai Waktu (When): periodisasi yang tepat (sebelum dan sesudah) Dimana (where): tugas pekerjaan (tupoksi) Bagaimana (How): metode/teknik menilai dengan instrumen yang tepat

Menilai Kinerja: Diagnostik dan Koreksi Identifikasi kelemahan dan kesalahan dalam kinerja individu Mendiagnosis sumber/akar kelemahan dan hambatan dari unit kerja dan organisasi Memberikan Rekomendasi untuk koreksi individu, unit kerja dan organisasi

Apa Yang Harus Dinilai Karakter dalam bekerja Ketrampilan / keahlian dalam bekerja Output kerja dalam dimensi jumlah, kualitas, waktu dan biaya Hasil akhir / Outcome yang diberikan

Siapa Yang Harus Menilai Atasan langsung yang mengamati pelaksanaan tugas Rekan kerja yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan tugas Bawahan yang berurusan langsung dengan pelaksanaan tugas Pegawai yang bersangkutan yang melaksanakkan tugas (self-assessment)

Waktu/Periode Penilaian Penilaian Bulanan Triwulanan Semesteran Tahunan

Tempat / Lokus Penilaian Tugas pokok Tugas tambahan Program / kegiatan

Metode Penilaian Penetapan Indikator dan parameter Pembuatan instrumen penilaian Proses penilaian Penetapan hasil / tingkat kinerja

Penilaian Prestasi Hasil (Achievement Performance) Tugas/ Program/ Kegiatan Bobot Nilai Kuantitas (Bobot: ) Nilai Kualitas (Bobot: ) Nilai Waktu (Bobot: ) Nilai Biaya (bobot: ) 1. Tugas pokok 1 2. Tugas pokok 2 3. Tugas pokok 3 4. Program / Kegiatan 1 5. Program / Kegiatan 2 6. Program / Kegiatan 3

Parameter Ketepatan Kuantitas No. Nama Kegiatan/Tugas Pokok Bobot Target Realisasi Nilai 1. Tugas pokok 1 2. Tugas pokok 2 3. Tugas pokok 3 4. Program / Kegiatan 1 5. Program / Kegiatan 2 6. Program / Kegiatan 3 Keterangan: Kosong: Tidak bisa dinilai Nilai 1 : Perlu Perbaikan dalam kuantitas output yang dihasilkan Nilai 2 : Kuantitas output yang dihasilkan sudah sesuai target Nilai 3 : Kuantitas output yang dihasilkan telah melebihi target

Parameter Ketepatan Kualitas No. Nama Kegiatan/Tugas Pokok Bobot Target Realisasi Nilai 1. Tugas pokok 1 2. Tugas pokok 2 3. Tugas pokok 3 4. Program / Kegiatan 1 5. Program / Kegiatan 2 6. Program / Kegiatan 3 Keterangan: Nilai 3 : Kualitas output yang Kosong: Tidak bisa dinilai dihasilkan telah melebihi target Nilai 1 : Perlu Perbaikan dalam kualitas output yang dihasilkan Nilai 2 : Kualitas output yang dihasilkan sudah sesuai target

Parameter Ketepatan Waktu No. Nama Kegiatan/Tugas Pokok Bobot Target Realisasi Nilai 1. Tugas pokok 1 2. Tugas pokok 2 3. Tugas pokok 3 4. Program / Kegiatan 1 5. Program / Kegiatan 2 6. Program / Kegiatan 3 Keterangan: Kosong: Tidak bisa dinilai Nilai 1 : Perlu Perbaikan dalam ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan Nilai 2 : Ketepatan waktu penyelesaian sudah sesuai target Nilai 3 : Ketepatan waktu penyelesaian kurang dari target

Parameter Ketepatan Biaya No. Nama Kegiatan/Tugas Pokok Bobot Target Realisasi Nilai 1. Tugas pokok 1 2. Tugas pokok 2 3. Tugas pokok 3 4. Program / Kegiatan 1 5. Program / Kegiatan 2 6. Program / Kegiatan 3 Keterangan: Kosong: Tidak bisa dinilai Nilai 1 : Perlu Perbaikan dalam penggunaan biaya Nilai 2 : Biaya yang digunakan sudah sesuai target Nilai 3 : Ada penghematan biaya

Penilaian Prestasi Aksi 1: Karakter No. Aspek Yang Dinilai Bobot Penilaian Atasan (bobot: 60) Penilaian rekan kerja (bobot: 25) Penilaian sendiri (bobot: 15) 1. Disiplin dalam bekerja 2. Komitmen bekerja 3. Integritas dalam bekerja 4. Kerjasama dalam bekerja Keterangan: Kosong: Tidak bisa dinilai Nilai 1 : Perlu perbaikan dalam masing-masing aspek Nilai 2 : Perilaku kerja sudah sesuai yang diharapkan Nilai 3 : Perilaku kerja melebihi harapan (lebih dari rata-rata)

INDIVIDUAL WORK PLAN: KEHARUSAN Rencana kerja Individu harus ada Rencana kerja individu disinkronkan dengan rencana kerja unit kerja, dan organisasi Semua harus disetujui dalam bentuk KONTRAK KINERJA

Penilaian Prestasi Aksi 2: Kemampuan Teknis No. Aspek Yang Dinilai Bobot 1. Kemampuan teknis dalam bekerja 2. Kemampuan manajerial (pejabat struktural) Perencanaan Koordinasi Monitoring Evaluasi Koreksi 3. Kemampuan kepemimpinan (pejabat struktural) Mengarahkan Memotivasi Memberi Keteladanan Penilaian Atasan (bobot: 60) Penilaian rekan kerja (bobot: 25) Penilaian sendiri (bobot: 15) Keterangan: Kosong: Tidak bisa dinilai Nilai 1 : Perlu perbaikan dalam masing-masing aspek Nilai 2 : Perilaku kerja sudah sesuai yang diharapkan Nilai 3 : Perilaku kerja melebihi harapan (lebih dari rata-rata)

Penetapan Kinerja Action Performance : 40% -Bobot masing-masing aspek tergantung kesepakatan bersama (karakter kerja, teknis, manajerial dan kepemimpinan) -Bobot penilai: atasan 60, rekan 25, diri sendiri 15 Achievement Performance: 60% -Bobot masing-masing aspek tergantung kesepakatan (kuantitas, kualitas, waktu dan biaya)

Tingkat Action Performance Sangat Baik: >90 Baik: 60-90 Buruk: <60

Tingkat Achievement Performance Sangat Tinggi: >90 Tinggi: 60-90 Rendah: <60

Diagnosis dan Rekomendasi: Achievement Performance Tugas/ Program/ Kegiatan Hambatan dalam Kuantitas Hambatan dalam Kualitas Hambatan dalam Waktu Hambatan dalam Biaya Rekomen dasi 1. Tugas pokok 1 2. Tugas pokok 2 3. Tugas pokok 3 4. Program / Kegiatan 1 5. Program / Kegiatan 2 6. Program / Kegiatan 3

Diagnosis dan Rekomendasi: Action Performance No. Aspek Yang Dinilai Nilai Yang Diberikan 1. Disiplin dalam bekerja 2. Komitmen dalam bekerja 3. Integritas dalam bekerja 4. Kerjasama dalam bekerja 5. Inisiatif dalam pekerjaan 6. Kemampuan teknis dalam bekerja 7. Kemampuan manajerial (khusus pejabat struktural) 8. Kemampuan kepemimpinan (khusus pejabat struktural) Hambatan Rekomendasi

KETERKAITAN KINERJA INDIVIDU DAN ORGANISASI BERDASARKAN PENIALAIN KINERJA INDIVIDU, ORGANISASI HARUS MELAKUKAN HAL BERIKUT: Menilai capaian individu dan mengkaitkan dengan kinerja target unit kerja, tujuan, misi dan visi organisasi (strategic congruence) Mensinkronkan rencana kerja individu dengan rencana kerja dan target unit kerja dan organisasi Menilai ketepatan penempatan individu dan melakukan pembenahan penempatan Menilai tingkat keahlian dan ketrampilan inividu, dan melakukan peningkatan keahlian dan ketrampilan (Pendidikan dan Pelatihan) Menilai ketepatan karakter individu dalam bekerja, dan melakukan pembinaan sikap dan mental Menilai kemampuan atasan dalam kaitan dengan fungsi manajerial (perencanaan, koordinasi, dsb.) Menilai kepemimpinan atasan (keteladanan, motivasi, dsb.) Membuat ketentuan untuk promosi dan mutasi bedasarkan hasil penilaian kinerja

Penutup Perubahan dalam organisasi lebih berdasar Peningkatan kualitas SDM lebih terasa PNS merasa lebih fair dan gairah kerja lebih tinggi PNS merasa lebih transparan Merasa lebih akuntabel Merit system terwujud Career path PNS lebih jelas

Terima Kasih Sejahtera Bagi Kita Semua