Sistem Digital. Dasar Digital -4- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA

SISTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TRUNOJOYO Rahmady Liyantanto Liyantanto, S.kom, S.kom

Gerbang Logika. Input (A) Output (Y) 0 (Rendah) 1 (Tinggi) Tinggi (1) Rendah (0) Tabel Kebenaran/Logika Inverter

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012

Gerbang gerbang Logika -5-

MAKALAH SYSTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA DI SUSUN OLEH : AMRI NUR RAHIM / F ANISA PRATIWI / F JUPRI SALINDING / F

Mengenal Gerbang Logika (Logic Gate)

ARITMATIKA ARSKOM DAN RANGKAIAN DIGITAL

Sistem Digital. Pendahuluan -1- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR

BAB I PENDAHULUAN. elektronika digital. Kita perlu mempelajarinya karena banyak logika-logika yang

SISTEM DIGITAL 1. PENDAHULUAN

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER Aljabar Boolean, Gerbang Logika, dan Penyederhanaannya

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL

PERCOBAAN DIGITAL 01 GERBANG LOGIKA DAN RANGKAIAN LOGIKA

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 2 Gerbang Logika, Aljabar Boolean. Yusron Sugiarto

BAB III ALJABAR BOOLE (BOOLEAN ALGEBRA)

Definisi Aljabar Boolean

Algoritma & Pemrograman 2C Halaman 1 dari 7 ALJABAR BOOLEAN

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL III GERBANG LOGIKA

BAB V UNTAI NALAR KOMBINATORIAL

Dari tabel kebenaran half adder, diperoleh rangkaian half adder sesuai gambar 4.1.

GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN

ALJABAR BOOLEAN R I R I I R A W A T I, M. K O M L O G I K A M A T E M A T I K A 3 S K S

BAB III RANGKAIAN LOGIKA

RANGKAIAN LOGIKA DISKRIT

PERCOBAAN 8. RANGKAIAN ARITMETIKA DIGITAL DASAR

BAB V RANGKAIAN ARIMATIKA

Output b akan ada aliran arus dari a jika saklar x ditutup dan sebaliknya Output b tidak aliran arus dari a jika saklar x dibuka.

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

BAB 2 GERBANG LOGIKA & ALJABAR BOOLE

BAB III RANGKAIAN LOGIKA

Pembahasan. Representasi Numeris Definisi Sistem Digital Rangkaian Elektronika Definisi Rangkaian Digital Kelebihan Sistem digital

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GERBANG LOGIKA. Percobaan 1. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Tujuan :

Review Sistem Digital : Logika Kombinasional

BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA

MODUL PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL. Oleh : Miftachul Ulum, ST., MT Riza Alfita, ST., MT

MODUL 4 GERBANG LOGIKA KOMBINASIONAL

LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR)

Definisi Gerbang Logika

RANGKAIAN D FLIP-FLOP (Tugas Matakuliah Sistem Digital) Oleh Mujiono Afrida Hafizhatul ulum

GERBANG LOGIKA. A. Tujuan Praktikum. B. Dasar Teori

TEORI DASAR DIGITAL OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

X = A Persamaan Fungsi Gambar 1. Operasi NOT

Aljabar Boolean. IF2120 Matematika Diskrit. Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB. Rinaldi Munir - IF2120 Matematika Diskrit

Representasi Boolean

Gerbang dan Rangkaian Logika

I. Judul Percobaan Rangkaian Gerbang Logika dan Aljabar Boolean

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Gerbang Logika Dasar, Universal NAND dan Semester 3

Perhitungan Dot Vektor Dimensi Dua Input 4 bit dengan Rangkaian Digital Berdasarkan Aljabar Boolean

BAB III GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN

Gerbang dan Rangkaian Logika Teknik Digital (TKE071207) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

GERBANG LOGIKA RINI DWI PUSPITA

Organisasi & Arsitektur Komputer

BAHAN AJAR SISTEM DIGITAL

GERBANG LOGIKA DASAR

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

dasar pembentuk dlm sistem digital. beroperasi dlm bilangan biner (gerbang logika biner).

TEORI DASAR DIGITAL (GERBANG LOGIKA)

TEORI DASAR DIGITAL (GERBANG LOGIKA)

MODUL I GERBANG LOGIKA

MK SISTEM DIGITAL SESI III GERBANG LOGIKA

Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI. I. Tujuan

SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283

PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL

KEGIATAN BELAJAR 1 SISTEM KOMPUTER

GERBANG GERBANG LOGIKA

Rangkaian Digital Kombinasional. S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

BAB III GERBANG LOGIKA BINER

LAB SHEET TEKNIK DIGITAL. Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Rangkaian Digital A

2. GATE GATE LOGIKA. I. Tujuan 1. Menyelidiki operasi logika dari gate-gate logika 2. Membuktikan dan mengamati oiperasi logika dari gate-gate logika.

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop

Aljabar Boolean dan Gerbang Logika Dasar

Perancangan Sistem Digital. Yohanes Suyanto

RANGKAIAN PEMBANDING DAN PENJUMLAH

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rangkaian Logika. Kuliah#2 TKC205 Sistem Digital - TA 2013/2014. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

Perancangan Rangkaian Digital, Adder, Substractor, Multiplier, Divider

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 1 Sistem Bilangan. Yusron Sugiarto

TI 2013 IE-204 Elektronika Industri & Otomasi UKM

Gerbang logika ini akan dijelaskan lebih detil pada bagian 4. AND A B Y OR Y A B Y NOT AND NOT

Aljabar Boolean. Rudi Susanto

MODUL I PENGENALAN ALAT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) - Menerapkan macam-macam gerbang dasar rangkaian logika - Membangun macam-macam gerbang dasar rangkaian logika

PEMANFAATAN APLIKASI ELECTRONIC WORKBENCH (EWB) PADA MATA KULIAH LOGIKA INFORMATIKA MATERI GERBANG LOGIKA

Rangkaian digital yang ekivalen dengan persamaan logika. Misalnya diketahui persamaan logika: x = A.B+C Rangkaiannya:

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Dari tabel diatas dapat dibuat persamaan boolean sebagai berikut : Dengan menggunakan peta karnaugh, Cy dapat diserhanakan menjadi : Cy = AB + AC + BC

GERBANG UNIVERSAL. I. Tujuan : I.1 Merangkai NAND Gate sebagai Universal Gate I.2 Membuktikan table kebenaran

2. Gambarkan gerbang logika yang dinyatakan dengan ekspresi Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya.

LAPORAN PENGERJAAN REVERSIBLE FULL-ADDER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

Bahan Kuliah. Priode UTS-UAS DADANG MULYANA. dadang mulyana 2012 ALJABAR BOOLEAN. dadang mulyana 2012

Definisi Aljabar Boolean

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A

Gambar 28 : contoh ekspresi beberapa logika dasar Tabel 3 : tabel kebenaran rangkaian gambar 28 A B C B.C Y = (A+B.C )

Transkripsi:

Sistem Digital Dasar Digital -4- Missa Lamsani Hal 1

Materi SAP Gerbang-gerbang sistem digital sistem logika pada gerbang : Inverter Buffer AND NAND OR NOR EXNOR Rangkaian integrasi digital dan aplikasi rangkaian sederhana Missa Lamsani Hal 2

Pengantar Gerbang-gerbang digital / gerbang logika adalah rangkaian elektronika yang digunakan untuk mengaplikasikan persamaan logika dasar seperti persamaan Boolean Gerbang logika merupakan blok yang paling dasar dari rangkaian kombinasional Gerbang logika dapat dipresentasikan keadaan dari bilangan biner Missa Lamsani Hal 3

Gerbang Logika Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama diimplementasikan secara elektronis menggunakan dioda atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen-komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay), cairan, optik dan bahkan mekanik Missa Lamsani Hal 4

Gerbang Logika Sistem digital menggunakan kombinasi biner benar dan salah untuk menyerupai cara ketika menyelesaikan masalah sehingga disebut logika kombinasional. Dengan sistem digital dapat digunakan langkah-langkah berfikir logis / keputusan masa lalu (memori) untuk menyelesaikan masalah sehingga biasa disebut logika-logika sekuensial (terurut) Missa Lamsani Hal 5

Logika Digital dapat dipresentasikan dengan beberapa cara : Tabel kebenaran (truth table) menyediakan suatu daftar setiap kombinasi yang mungkin dari masukan-masukan biner pada sebuah rangkaian digital dan keluaran-keluaran yang terkait Ekspresi boolean mengekspresikan logika pada sebuah format fungsional Diagram gerbang logika Diagram penempatan bagian Missa Lamsani Hal 6

Gerbang Logika Dasar Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT Missa Lamsani Hal 7

Gerbang yang diturunkan dari gerbang dasar Gerbang NAND Gerbang universal Gerbang NOR Gerbang XOR / EXOR Gerbang XNOR / EXNOR Missa Lamsani Hal 8

Logika Positif dan Negatif Bilangan biner dinyatakan dengan 2 keadaan, logika 0 dan logika 1 Logika ini dalam sistem peralatan digital mengacu pada 2 level tegangan / arus Bila lebih banyak positif dari 2 tegangan / arus = 1 Bila lebih sedikit positif dari 2 tegangan / arus = 0 Atau sebaliknya Contoh, 2 tegangan berlevel 0V dan +5V, maka dalam sistem logika positif, 0V = logika 0, dan +5V = logika 1 Missa Lamsani Hal 9

Tabel keberan Merupakan suatu tabel yang mencantumkan semua kemungkinan input biner dan output yang berhubungan dari sistem logika Bila variabel input 1, maka ada 2 kemungkinan input, 0 atau 1 Bila variabel input 2, maka ada 4 kemungkinan input, 00 atau 01 atau 10 atau 11 Bila variabel input n, maka ada 2 n kemungkinan kombinasi input Missa Lamsani Hal 10

Gerbang AND (AND) A B Saklar masukan Nyala Keluaran B A Y Buka Buka Tidak + - Buka Tutup Tidak Tutup Buka Tidak Tutup Tutup Ya Missa Lamsani Hal 11

Gerbang AND (AND) Y = A B Y = A. B Y = AB Gerbang AND A B Y 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 Missa Lamsani Hal 12

Gerbang AND Aturan Dasar A.0 = 0 A.1 = A A.A = A A.A = 0 Masukan Keluaran A B C Y 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 Missa Lamsani Hal 13

Gerbang AND (AND) Missa Lamsani Hal 14

Gerbang OR (OR) A Saklar masukan Nyala Keluaran B B A Y Buka Buka Tidak + - Buka Tutup Ya Tutup Buka Ya Tutup Tutup Ya Missa Lamsani Hal 15

Gerbang OR (OR) Y = A B Y = A + B Gerbang OR A B Y 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 Missa Lamsani Hal 16

Gerbang OR Aturan Dasar A + 0 = 1 A + 1 = 1 A + A = A A + A = 1 Missa Lamsani Hal 17

Gerbang NOT (NOT, Gerbang-komplemen, Pembalik(Inverter)) Y = A Y = A Y = -A Gerbang NOT A Y 0 1 1 0 Missa Lamsani Hal 18

Gerbang NOT (NOT, Gerbang-komplemen, Pembalik(Inverter)) Gerbang Inversi ganda A A A 0 1 0 Alternatif inverter simbol Missa Lamsani Hal 19

Gerbang NOT Aturan Dasar 0 = 1 1 = 0 Bila A = 1, maka A = 0 Bila A = 0, maka A = 1 A = A Missa Lamsani Hal 20

Gerbang NAND (Not-AND) Y = A B Y = A. B Y = AB Gerbang NAND A B Y 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 Missa Lamsani Hal 21

Gerbang NOR (Not-OR) Y = A B Y = A + B Gerbang NOR A B Y 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 Missa Lamsani Hal 22

Gerbang XOR (Antivalen Exclusive-OR) Y = A B Y = A B Y = AB + AB Gerbang XOR A B Y 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 Missa Lamsani Hal 23

Gerbang XNOR (Ekuivalen, Not-Exclusive-OR) Y = A B Y = A B Gerbang XNOR A B Y 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 Missa Lamsani Hal 24

Contoh 1. Bagaimana cara mengaplikasikan gerbang OR 4 masukan dengan menggunakan gerbang OR 2 masukan? C D C D Missa Lamsani Hal 25

Contoh 2. Gambarkan bentuk pulsa keluaran pada gelombang OR untuk pulsa msukan seperti gambar berikut ini : Missa Lamsani Hal 26

Contoh 3. Gerbang NAND 4 input menggunakan gerbang AND 2 input dan 1 inverter Gerbang NAND 3 input menggunakan gerbang NAND 2 input Missa Lamsani Hal 27

Contoh 4. Rangkaian NOT menggunakan 2 input gerbang NAND Rangkaian NOT menggunakan 2 input gerbang NOR Rangkaian NOT menggunakan 2 input gerbang XOR Missa Lamsani Hal 28

Rangkaian Terintegrasi Rangkaian terintegrasi adalah rangkaian aplikasi yang terbentuk dari berbagai macam gerbang logika dan dapat merupakan kombinasi dari satu jenis gerbang logika atau lebih. Penyederhanaan rangkaian terintegrasi dapat menggunakan aljabar boole atau peta karnaugh Missa Lamsani Hal 29

Rangkaian Terintegrasi -contoh- Half Adder / penjumlahan paruh adalah untai logika yang keluarannya merupakan jumlah dari dua bit bilangan biner Missa Lamsani Hal 30

Rangkaian Terintegrasi -contoh- Half Adder / penjumlahan paruh A B + AB = A B C = AB S = Sum, hasil jumlah C = Carry, sisa hasil jumlah Tabel Kebenaran Half Adder Input Output A B S C 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 Missa Lamsani Hal 31

Rangkaian Terintegrasi -contoh- Full Adder / penjumlahan penuh adalah untai logika yang keluarannya merupakan jumlah dari tiga bit bilangan biner Missa Lamsani Hal 32

Rangkaian Terintegrasi -contoh- Full Adder / penjumlahan penuh S = A B C C = AB + AC + BC S = Sum, hasil jumlah C = Carry, sisa hasil jumlah Tabel Kebenaran Full Adder Input Output A B C C S 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 Missa Lamsani Hal 33

Rangkaian Terintegrasi -contoh- Rangkaian Full adder dapat juga dibangun dari 2 buah rangkaian half adder Missa Lamsani Hal 34

Kombinasi Rangkaian Logika A.B + B.C = Y Masukan Keluaran A B C Y 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 Missa Lamsani Hal 35

Kombinasi Rangkaian Logika Missa Lamsani Hal 36

Kombinasi Rangkaian Logika Missa Lamsani Hal 37

Kombinasi Rangkaian Logika Missa Lamsani Hal 38

Daftar Pustaka Digital Principles and Applications, Leach-Malvino, McGraw-Hill Sistem Digital konsep dan aplikasi, freddy kurniawan, ST. Elektronika Digiltal konsep dasar dan aplikasinya, Sumarna, GRAHA ILMU http://id.wikipedia.org/wiki/gerbang_logika http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&c atid=11%3asistem-komunikasi&id=261%3agerbanglogika-dasar-dan-rangkaiankombinasional&option=com_content&itemid=15 http://www.play-hookey.com/digital/boolean_algebra.html Missa Lamsani Hal 39

Alhamdulillah. Missa Lamsani Hal 40