Asep Irfan Hilmi ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK PEKERJAAN BEBAS UNTUK MEMBAYAR PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA ILIR TIMUR PALEMBANG

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Peran suatu perusahaan di dalam dunia bisnis diidentifikasikan melalui

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual

PENGARUH BIAYA SEWA KENDARAAN OPERASIONAL DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. POS (Persero) Cabang Tasikmalaya)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

Haryono Susilo ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

Bab III Metoda Taguchi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH IMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAH DAN INTERNAL AUDIT TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PENGARUH PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MATERIAL WAJIB PAJAK PPH BADAN UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK (Studi Kasus Pada Kator Pelayaa Pajak Pratama Ciamis) Asep Irfa Hilmi (09340316) E-mail : asepirfah@yahoo.com Program Studi Akutasi Fakultas Ekoomi Uiversitas Siliwagi ABSTRACT The objective of research are to kow (1) the tax audit, the taxpayers material compliace of corporate icome tax, ad tax reveue; () the effect tax audit of tax compliace material of taxpayers PPh agecy; (3) the effect tax audit of tax compliace material of taxpayers PPh agecy to meet obligatios taxatio of reveue tax implicatios at Pratama Tax Office Ciamis. The aalytical method used is the aalysis of correlatio coefficiets ad path aalysis usig SPSS versio 17.0 software for data processig ad for the research method used is the method of verificatio with a case study approach, while the techiques of data primary; () literature study to obtai secodary data. The result showed that (1) the tax audit, the taxpayers material compliace of corporate icome tax, ad tax reveue are fluctuative; () tax audit with material compliace of corporate icome tax taxpayers have a strog relatioship; (3) the tax audit has a positive effect ot sigificat to tax reveues, material compliace of corporate icome tax taxpayers have a sigificat effect o tax reveue, tax audit ad material compliace of corporate icome tax taxpayers have a sigificat impact o tax reveue i the Pratama Tax Office Ciamis. Key words : tax audit, the taxpayers material compliace of corporate icome tax, tax reveue ABSTRAK Peelitia ii bertujua utuk megetahui (1) pemeriksaa pajak, kepatuha material wajib pajak PPh bada, da peerimaa pajak; () pegaruh pemeriksaa pajak terhadap kepatuha material wajib pajak PPh bada; (3) pegaruh pemeriksaa pajak terhadap kepatuha material wajib pajak PPh bada utuk memeuhi kewajiba perpajaka implikasiya terhadap peerimaa pajak pada Kator Pelayaa Pajak Pratama Ciamis. Metode aalisis yag diguaka yaitu aalisis koefisie korelasi da aalisis jalur dega megguaka peragkat luak SPSS versi 17.0 utuk megolah data da utuk metode peelitia yag diguaka adalah metode verifikatif dega pedekata studi kasus, sedagka tekik pegumpula data dilakuka melalui (1) observasi da wawacara utuk medapatka data primer; () studi kepustakaa utuk medapatka data

sekuder. Hasil peelitia meujukka bahwa (1) pemeriksaa pajak, kepatuha material wajib pajak PPh bada, da peerimaa pajak bersifat fluktuatif; () pemeriksaa pajak dega kepatuha material wajib pajak PPh bada mempuyai hubuga yag kuat; (3) pemeriksaa pajak mempuyai pegaruh positif tidak sigifika terhadap peerimaa pajak, kepatuha material wajib pajak PPh bada mempuyai pegaruh sigifika terhadap peerimaa pajak, pemeriksaa pajak da kepatuha material wajib pajak PPh bada mempuyai pegaruh sigifika terhadap peerimaa pajak pada Kator Pelayaa Pajak Pratama Ciamis. Kata kuci : pemeriksaa pajak, kepatuha material wajib pajak PPh bada, peerimaa pajak PENDAHULUAN Bagi Idoesia peerimaa pajak sagat besar peraaya dalam megamaka aggara egara dalam APBN setiap tahu, yag diguaka sebagai sumber daa bagi pemeritah dalam melaksaaka pembagua. Misi utama Direktorat Jederal Pajak adalah misi fiskal yaitu meghimpu peerimaa pajak berdasarka Udag-Udag Perpajaka yag mampu meujag kemadiria pembiayaa pemeritah da dilaksaaka secara efektif da efisie. Dega kata lai peerimaa pajak ii harus dikelola dega bear utuk meigkatka peerimaa dari sektor pajak supaya misi dari Direktorat Jederal Pajak dapat tercapai. Pada akhirya pelaksaaa pembagua sediri dapat terealisasi ditujag dega aggara yag tersedia. Hal ii dapat ditujukka dalam saraa da prasaraa seperti pelayaa publik, misalya; pelayaa admiistratif, peyediaa teaga listrik, pelayaa pedidika da kesehata, da masih bayak lagi yag tidak bisa dijelaska secara terperici. Di tegah upaya meuju kemadiria aggara yag megadalka pada peerimaa perpajaka, teryata rasio pajak Idoesia (perbadiga atara jumlah peerimaa pajak terhadap PDB dalam periode satu tahu fiskal) masih relatif redah dibadigka egara lai. Rasio pajak terhadap PDB (tax ratio) yag mecermika tigkat kepatuha atau ketaata wajib pajak, perilaku petugas pajak, da kodisi perekoomia. Berdasarka formula Orgaisatio for Ecoomic Co-operatio ad Developmet (OECD), pada akhir tahu 01, tax ratio telah mecapai 15,6 perse. Semetara, pada tahu 009 lalu, tax ratio masih sebesar 14,3 perse, jelas Mekeu. Ia meambahka, dalam realisasi Aggara Pedapata da Belaja Negara Perubaha (APBN-P) 01, meskipu dalam situasi perekoomia duia yag masih kurag kodusif, peerimaa perpajaka tercatat mecapai Rp. 980,1 triliu. Agka tersebut merupaka 73,6 perse dari total pedapata egara. Pecapaia tersebut merupaka peigkata hampir tiga kali lipat dari peerimaa perpajaka di tahu 005 yag sebesar Rp. 347 triliu, ujar Mekeu. Persetase tigkat kepatuha Wajib Pajak pada tahu 01 masih tergolog sagat redah, tidak jauh berbeda dari tahu-tahu sebelumya. Meteri Keuaga Agus Martowardojo dalam kujugaya ke Meda beberapa hari yag lalu megataka bahwa Orag Pribadi yag seharusya membayar pajak atau yag mempuyai peghasila diatas Peghasila Tidak Kea Pajak (PTKP)

sebayak 60 juta orag, tetapi jumlah yag medaftarka diriya sebagai Wajib Pajak haya 0 juta orag da yag membayar pajakya/melapor Surat Pemberitahua (SPT) Pajak Peghasilaya haya 8,8 juta orag dega rasio SPT sekitar 14,7 perse. Semetara Bada Usaha yag terdaftar sebayak 5 juta, yag mau medaftarka diriya sebagai Wajib Pajak haya 1,9 juta da yag membayar pajak/melapor Surat Pemberitahua (SPT) Pajak Peghasilaya haya 50 ribu bada usaha dega rasio SPT sekitar 10,4 perse. Kepercayaa yag diberika Udag-Udag Perpajaka kepada Wajib Pajak utuk meetuka sediri kewajiba perpajakaya, buka berarti megabaika aspek pegawasa. Karea egara sudah memberika kepercayaa sepeuhya, maka apa yag telah dihitug, diperhitugka, disetor, da dilaporka oleh Wajib Pajak seharusya diaggap bear oleh fiskus, kecuali fiskus mempuyai data atau iformasi bahwa itu salah. Utuk memperoleh keyakia yag memadai megeai data atau iformasi Wajib Pajak dega bear, maka diperluka saraa utuk melakuka pegawasa yaitu pemeriksaa. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarka latar belakag peelitia yag telah dibahas, peulis dapat merumuska idetifikasi masalah, diataraya : 1) Bagaimaa pemeriksaa pajak, tigkat kepatuha material wajib pajak PPh bada, da peerimaa pajak pada Kator Pelayaa Pajak Pratama Ciamis. ) Bagaimaa pegaruh pemeriksaa pajak terhadap kepatuha material wajib pajak PPh bada pada Kator Pelayaa Pajak Pratama Ciamis. 3) Bagaimaa pegaruh secara parsial pemeriksaa pajak terhadap peerimaa pajak pada Kator Pelayaa Pajak Pratama Ciamis. 4) Bagaimaa pegaruh secara parsial kepatuha material wajib pajak PPh bada terhadap peerimaa pajak pada Kator Pelayaa Pajak Pratama Ciamis. 5) Bagaimaa pegaruh secara simulta atara pemeriksaa pajak terhadap kepatuha material wajib pajak PPh bada implikasiya terhadap peerimaa pajak pada Kator Pelayaa Pajak Pratama Ciamis. TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Pemeriksaa Pajak Defiisi pemeriksaa meurut Udag-Udag Nomor 6 Tahu 1983 sebagaimaa telah diubah terakhir dega Udag-Udag Nomor 16 Tahu 009 tetag Ketetua Umum Perpajaka (UU KUP) adalah sebagai berikut : Pemeriksaa adalah seragkaia kegiata utuk mecari, megumpulka, da megolah data da/atau keteraga laiya utuk meguji kepatuha pemeuha kewajiba perpajaka da utuk tujua lai dalam ragka melaksaaka ketetua peratura perudag-udaga perpajaka. Meurut Marihot Pahala Siahaa (010:154) megemukaka Pemeriksaa Pajak sebagai berikut: Pemeriksaa adalah seragkaia kegiata meghimpu da megolah data, keteraga, da/atau bukti yag dilaksaaka secara objektif

da profesioal berdasarka suatu stadar pemeriksaa utuk meguji kepatuha pemeuha kewajiba perpajaka da/atau utuk tujua lai dalam ragka melaksaaka ketetua peratura perudag-udaga perpajaka. Pegertia Pemeriksaa meurut Mardiasmo (011:41) adalah sebagai berikut : Pemeriksaa adalah seragkaia kegiata utuk mecari, megumpulka, megolah data da/atau keteraga laiya utuk meguji kepatuha pemeuha kewajiba perpajaka da utuk tujua lai dalam ragka melaksaaka ketetua peratura perudag-udaga perpajaka. Sedagka meurut Siti Kuria Rahayu (010:45) megemukaka pemeriksaa pajak sebagai berikut : Pemeriksaa Pajak merupaka hal pegawasa pelaksaaa self assessmet system yag dilakuka oleh Wajib Pajak, harus berpegag teguh pada Udag-Udag Perpajaka. Dari keempat defiisi tersebut dapat disimpulka bahwa Pemeriksaa Pajak adalah seragkaia kegiata utuk mecari, meghimpu, megolah data da/atau keteraga laiya yag dilaksaaka secara objektif da profesioal berdasarka suatu stadar pemeriksaa da sebagai betuk pegawasa pelaksaaa self assessmet system yag dilakuka oleh Wajib Pajak utuk meguji kepatuha pemeuha kewajiba perpajaka yag berpegag teguh pada Udag-Udag Perpajaka. Pegertia Kepatuha Material Wajib Pajak PPh Bada Defiisi kepatuha material meurut Chaizi Nasucha dalam Siti Kuria Rahayu (006:111), meyataka bahwa : Kepatuha material Wajib Pajak dapat diidetifikasi dari kepatuha Wajib Pajak dalam medaftarka diri, kepatuha utuk meyetorka kembali Surat Pemberitahua (SPT), kepatuha dalam peghituga da pembayara pajak terutag, da kepatuha dalam pembayara tuggaka. Meurut Safri Nurmato dalam Siti Kuria Rahayu (010:138), adalah sebagai berikut : Kepatuha material adalah suatu keadaa dimaa Wajib Pajak secara substatif atau hakikatya memeuhi semua ketetua material perpajaka, yaki sesuai isi da jiwa Udag-Udag Perpajaka. Kepatuha material dapat juga meliputi kepatuha formal. Meurut Widi Widodo (010), meyataka bahwa : Kepatuha material dapat diidetifikasi dari : a. Kesesuaia jumlah kewajiba pajak yag harus dibayar dega perhituga sebearya, b. Peghargaa terhadap idepedesi akuta publik atau kosulta pajak, c. Besar atau kecilya jumlah tuggaka pajak. Jadi dari ketiga pegertia diatas, dapat ditarik kesimpula bahwa kepatuha material adalah keadaa dimaa Wajib Pajak megisi Surat Pemberitahua (SPT) dega bear da legkap sesuai dega ketetua

peratura perudag-udaga perpajaka da meyetor sebelum batas waktu akhir. Pegertia Peerimaa Pajak Defiisi peerimaa pajak meurut Suryadi (006:105), adalah sebagai berikut : Peerimaa pajak merupaka sumber pembiayaa egara yag domia baik utuk belaja ruti maupu pembagua. Meurut Jho Hutagaol (007:8), pegertia peerimaa pajak adalah sebagai berikut : Peerimaa pajak adalah pegelolaa peerimaa pajak dilakuka melalui istrume kebijaka da admiistrasi perpajaka. Sedagka dalam Kamus Besar Akutasi, pegertia peerimaa pajak adalah uag tuai yag diterima oleh egara dari iura rakyat yag dipaksaka berdasarka Udag-Udag Perpajaka dega tidak medapat jasa timbal balik (kotraprestasi) secara lagsug. Dari ketiga defiisi diatas, dapat ditarik kesimpula bahwa peerimaa pajak adalah seluruh jumlah omial sumber pembiayaa yag diterima oleh egara dari rakyat utuk kepetiga pembagua. KERANGKA PEMIKIRAN Dalam sistem self assessmet yag berlaku saat ii posisi Wajib Pajak sagat petig karea Wajib Pajak diwajibka utuk melaksaaka kewajiba perpajakaya secara madiri. Kewajiba peghituga pajak, pembayara pajak, da pelapora pajak dilaksaaka sediri oleh Wajib Pajak. Dega demikia seorag Wajib Pajak ditutut utuk tidak haya megerti da memahami peratura perpajaka, tetapi juga aspek admiistrasi da prosedur perpajaka. Kepatuha Wajib Pajak adalah sebagai berikut : Pada tigkat yag sama sekali tidak bersedia memeuhi kepatuha pajak atau tidak mau membayar pajak yag mejadi kewajibaya, maka segala upaya dilakuka Wajib Pajak utuk meghidari pajak, bahka meyeludupka atau meggelapka pajak dega segaja da melaggar atura perpajaka. Peegakka hukum mejadi strategi piliha yag tepat, yaitu dega cara megguaka semua peragkat hukum mulai dari pemeriksaa pajak sampai dega peyidika pajak bilamaa ditemuka bukti permulaa tetag adaya tidak pidaa fiskal. Pemeriksaa pajak adalah seragkaia kegiata meghimpu da megolah data, keteraga, da/atau bukti yag dilaksaaka secara objektif da profesioal berdasarka suatu stadar pemeriksaa utuk meguji kepatuha pemeuha kewajiba perpajaka da/atau utuk tujua lai dalam ragka melaksaaka ketetua peratura perudag-udaga perpajaka. Peerimaa pajak adalah uag tuai yag diterima oleh egara dari iura rakyat yag dipaksaka berdasarka udag-udag perpajaka dega tidak medapat jasa timbal balik (kotraprestasi) secara lagsug. Dari pejelasa diatas, maka dapat disimpulka hubuga struktural variabelya sebagai berikut :

Pemeriksaa Pajak Peerimaa Pajak Kepatuha Material Wajib Pajak PPh Bada Gambar Hubuga Struktural Atar Variabel METODE PENELITIAN Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode verifikatif dega pedekata studi kasus. Metode verifikatif yaitu memeriksa bear tidakya apabila dijelaska utuk meguji suatu cara dega atau tapa perbaika yag telah dilaksaaka di tempat lai dega megatasi masalah yag serupa dega kehidupa. Variabel yag diguaka dalam peelitia ii terdiri dari variabel depede (terikat) da variabel idepede (bebas). Variabel depede dalam peelitia ii adalah peerimaa pajak (Z) da yag mejadi variabel idepede dalam peelitia ii adalah pemeriksaa pajak () da kepatuha material wajib pajak PPh bada (Y). OPERASIONALISASI VARIABEL Tabel Operasioalisasi Variabel Variabel Kosep Idikator Skala Pemeriksaa Pemeriksaa adalah Jumlah peerimaa dari Rasio Pajak () seragkaia kegiata pemeriksaa tahu Kepatuha Material Wajib Pajak meghimpu da megolah data, keteraga, da/atau bukti yag dilaksaaka secara objektif da profesioal berdasarka suatu stadar pemeriksaa utuk meguji kepatuha pemeuha kewajiba perpajaka da/atau utuk tujua lai dalam ragka melaksaaka ketetua peratura perudagudaga perpajaka. Peratura Direktorat Jederal Pajak Nomor PER-9/PJ/010 Pasal 1 Kepatuha material dapat meliputi kepatuha formal. Wajib Pajak yag memeuhi 008 sampai tahu 01 di KPP Pratama Ciamis. Jumlah pedapata Pajak Peghasila Pasal 5/9 Bada tahu 008 Rasio

PPh Bada (Y) Peerimaa Pajak (Z) kepatuha material adalah Wajib Pajak yag megisi dega jujur, legkap, da bear Surat Pemberitahua (SPT) sesuai ketetua da meyampaikaya ke KPP sebelum batas waktu berakhir. Siti Kuria Rahayu (010:139) Peerimaa pajak adalah uag tuai yag diterima oleh egara dari iura rakyat yag dipaksaka berdasarka udag-udag perpajaka dega tidak medapat jasa timbal balik (kotraprestasi) secara lagsug. Kamus Besar Akutasi sampai tahu 01 di KPP Pratama Ciamis. Jumlah realisasi peerimaa Pajak Peghasila Pasal 3 di tahu 008 sampai tahu 01 di KPP Pratama Ciamis. Rasio PROSEDUR PENGUMPULAN DATA Metode pegumpula data yag diguaka dalam peelitia ii dega dua cara, yaitu Peelitia Lapaga (Field Research) da Studi Kepustakaa. Pejelasa dari dua cara pegumpula data adalah sebagai berikut : 1. Peelitia Lapaga (Field Research) Dalam tekik peelitia lapaga, peulis meijau secara lagsug objek peelitia utuk memperoleh data primer. Tujua dari peelitia lapaga ii adalah utuk memperoleh data yag akurat, dega cara : a. Metode pegamata (observasi), yaitu tekik pegumpula data dega cara melakuka pegamata lagsug terhadap objek pajak yag sedag diteliti, diamati atau kegiata yag sedag berlagsug. Dalam peulisa lapora ii, peulis megadaka pegamata lagsug pada KPP Pratama Ciamis. b. Wawacara (iterview), yaitu tekik pegumpula data yag megguaka pertayaa secara lisa kepada subjek peelitia. Tekik wawacara dilakuka karea peeliti memerluka komuikasi dega pihak yag memberika iformasi. Jeis wawacara yag dilakuka adalah wawacara tatap muka (face to face iterview) atara peeliti yag memberika pertayaa secara lisa yag dilakuka ditempat bekerja pemberi iformasi.. Peelitia Kepustakaa (library research) Peelitia kepustakaa yaitu peelitia yag dilakuka utuk memperoleh data sekuder, dega cara mempelajari, meeliti, megkaji serta meelaah literatur berupa buku-buku (text book), peratura perudag-udaga, majalah, surat kabar, artikel, situs web, da peelitia-peelitia sebelumya yag memiliki hubuga dega masalah yag diteliti. Studi kepustakaa ii

bertujua utuk memperoleh sebayak mugki teori yag diharapka aka dapat meujag data yag dikumpulka da pegolahaya lebih lajut dalam peelitia ii. TEKNIK ANALISIS DATA Peelitia yag aka dilakuka megguaka tekik aalisis jalur (path aalysis). Path aalysis pertama kali dikembagka oleh seorag ahli geetika berama Sewall Wright pada tahu 190-a. Path aalysis diguaka utuk meguji sumbaga (kotribusi) yag ditujuka oleh koefisie jalur pada setiap diagram jalur dari hubuga kausal atar variabel da Y terhadap Z. Selai itu, tujua dilakukaya aalisa jalur adalah utuk meeragka pegaruh lagsug atau tidak lagsug dari beberapa variabel peyebab variabel laiya sebagai variabel terikat. Dari struktur Path Aalysis, maka dilakuka lagkah-lagkah sebagai berikut : 1. Merumuska hipotesis da persamaa struktural Strukturya : Y = 1 1 + + 1 (Riduwa, 011:116) Tetapi dalam peelitia ii haya beda otasi variabel, jadi strukturya : Z = + Y +. Meghitug koefisie jalur yag didasarka pada koefisie regresi a. Gambarka diagram jalur legkap, tetuka sub-sub strukturya da rumuska persamaa strukturalya yag sesuai hipotesis yag diajuka. b. Meghitug koefisie korelasi utuk struktur yag telah dirumuska. 1) Hitug koefisie korelasi utuk struktur yag telah dirumuska : a) Meghitug koefisie korelasi (r) ihjh ih jh r ij h1 h1 h1 ; i j = 1,,...,k ih ih jh jh h1 h1 h1 h1 Sumber : Sitepu, 1994:19 Tabel Iterpretasi Koefisie Korelasi Nilai r Iterval Koefisie Tigkat Hubuga 0,80 1,000 0,60 0,799 0,40 0,599 0,0 0,399 0,00 0,199 Sagat Kuat Kuat Cukup Kuat Redah Sagat Redah Sumber : Riduwa, 011:6

) Pegujia secara simulta dega megguaka koefisie jalur : i = bi Tetapi dalam peelitia ii haya beda otasi variabel, jadi koefisie jalurya : Zi = bzi 3) Pegujia faktor residu atau sisa = Y 1.. k atau = Z Y.. k 4) Pegujia Hipotesis Operasioal Uji sigifikasi secara simulta dega megguaka rumus : F atau Utuk uji statistik secara parsial memakai rumus : t atau PZi t 1 R Z i... k k l1 R Z i... i... k 5) Utuk mecari pegaruh lagsug variabel da Y terhadap Z Tabel Formula Utuk Mecari Pegaruh Lagsug Da Tidak Lagsug Atar Variabel Peelitia No. Pegaruh Lagsug Pegaruh Tidak Lagsug Total Pegaruh 1. Z Z = ( Z ) = (A) ; i 1,,..., k Z Y Z: ( Z.r Y. ZY ) + ( Z. R Y. ZY ) = (B) Z = A + B = (C) Z Y Z = ( ZY ) Y Z = (D) (D) 3 Total pegaruh da Y Z secara simulta (C+D) (E) h1 h1 h1 h1 Y Y ih h Sumber : Sitepu, 1994:17 k 1 R Y1... k 1 R Y... 1 PY k 1 R Y... k k ih h k l1 R Y... i i i i ; i 1,,..., k... k F k 1 R ZY... k 1 R ZY... k k

4 Pegaruh faktor residu = 100% - E (F) 5 Total (E + F) 1 PEMBAHASAN Secara legkap pegaruh atara variabel (pemeriksaa pajak) da variabel Y (kepatuha material Wajib Pajak PPh Bada) terhadap Z (peerimaa pajak) dapat dilihat pada gambar sebagai berikut : ρz = 0,070 ε ρyε = 0,050 ρε = 0,947 ρy = 0,31 Z ε 1 ρzy = 0,976 Gambar Nilai Koefisie Jalur Atara Variabel da Y dega Z Dari Gambar diatas dapat dilihat pegaruh lagsug da tidak lagsug atar variabel, yag disajika dalam tabel sebagai berikut : Tabel Formula Utuk Mecari Pegaruh Lagsug da Tidak Lagsug Atar Variabel Peelitia No Pegaruh Lagsug Pegaruh Tidak Lagsug Total Pegaruh 1. Z Z (0,070 ( Z 0,0049 Z Y Z (0,070 x 0,31 x 0,976) 0,0158 Total pegaruh 0.007. Z Y Z ( ZY (0,976 0,956 Total pegaruh Y 0,956 3 Total pegaruh da Y terhadap Z 0,9733 4 Pegaruh residu 1 0,9733 0,067 Dari hasil aalisis meujukka bahwa koefisie korelasi pemeriksaa pajak () terhadap kepatuha material Wajib Pajak PPh Bada (Y) adalah sebesar 0,31 sedagka koefisie jalur pemeriksaa pajak () terhadap peerimaa pajak (Z) adalah sebesar 0,070 da utuk koefisie jalur kepatuha material Wajib Pajak PPh Bada (Y) terhadap peerimaa pajak (Z) adalah sebesar 0,976 dega faktor residu sebesar 0,067.

PENUTUP Simpula Berdasarka hasil peelitia da pembahasa yag didasarka pada data yag diperoleh, maka simpula dari peelitia ii adalah : 1. Peerimaa dari pemeriksaa pada KPP Pratama Ciamis dalam periode tahu 008 sampai dega tahu 01 bersifat fluktuatif, hal tersebut karea SDM bagia seksi pemeriksaa pada KPP Pratama Ciamis sagat sedikit. Sehigga ruag ligkup daerah kerjaya sagat luas yag berdampak pada peagaa tugasya yag kurag optimal. Kepatuha material Wajib Pajak PPh Bada pada KPP Pratama Ciamis dalam periode tahu 008 sampai dega tahu 01 bersifat fluktuatif, hal tersebut karea kesadara dari Wajib Pajak PPh Bada dalam hal membayar kewajiba perpajakaya masih diaggap kurag. Sehigga peerimaa PPh Pasal 5/9 Bada megalami peigkata maupu peurua. Peerimaa pajak pada KPP Pratama Ciamis dalam periode tahu 008 sampai dega tahu 01 terus meigkat, hal tersebut karea peerimaa dari pajak peghasila pasal 3 setiap tahuya megalami keaika yag sigifika.. Pegaruh pemeriksaa pajak terhadap kepatuha material Wajib Pajak PPh Bada setelah dilakuka aalisis megguaka software SPSS versio 17.0 diperoleh hasil berpegaruh positif tidak sigifika, hasil tersebut dikareaka dalam hal pemeriksaa pajak pada Kator Pelayaa Pajak Pratama Ciamis kuragya SDM yag kompete dalam artia jumlah pegawai fugsioal bagia pemeriksaa masih sedikit sehigga dalam hal pelaksaaa pemeriksaa kepada Wajib Pajak terkait (Wajib Pajak PPh Bada) tidak seimbag dega jumlah Wajib Pajak da wilayah daerah kerja yag berdampak pada optimalisasi kierja sehigga aka meetuka pada tigkat kepatuha Wajib Pajak khususya Wajib Pajak PPh Bada. 3. Pegaruh pemeriksaa pajak terhadap peerimaa pajak secara parsial setelah dilakuka aalisis megguaka software SPSS versio 17.0 diperoleh hasil berpegaruh positif tidak sigifika, hasil tersebut dikareaka kuragya pegetahua wajib pajak tetag maksud da tujua pemeriksaa sehigga ada wajib pajak yag megajuka keberata jika aka dilakuka pemeriksaa. Sehigga dega adaya keberata dari wajib pajak yag pada akhirya ada kemugkia tidak aka meambah peerimaa pajak karea wajib pajak tidak setuju atas keputusa dari hasil pemeriksaa (jumlah pajak yag harus dibayar). 4. Pegaruh kepatuha material Wajib Pajak PPh Bada terhadap peerimaa pajak secara parsial setelah dilakuka aalisis megguaka software SPSS versio 17.0 diperoleh hasil berpegaruh sigifika, hasil tersebut dikareaka jika kepatuha Wajib Pajak (kesadara) dalam memeuhi kewajiba perpajaka tiggi maka aka berdampak pada peerimaa pajak secara sigifika. Tigkat kesadaraa Wajib Pajak yag tiggi iilah yag memberika kotribusi terhadap peerimaa pajak.

5. Pegaruh pemeriksaa pajak da kepatuha material Wajib Pajak PPh Bada terhadap peerimaa pajak setelah dilakuka aalisis megguaka software SPSS versio 17.0 diperoleh hasil berpegaruh sigifika, hasil tersebut dikareaka pemeriksaa pajak sebagai saraa utuk melakuka pegawasa da pembiaa terhadap Wajib Pajak, yag mempuyai tujua utuk meguji tigkat kepatuha Wajib Pajak didalam memeuhi kewajiba perpajakaya. Dega diadakaya pemeriksaa aka meigkatka kepatuha wajib pajak yag meyebabka peigkata terhadap peerimaa pajak yag ada. Sara Berdasarka hasil pembahasa da aalisis data yag telah diuraika sebelumya, maka sara dapat diberika bagi Kator Pelayaa Pajak Pratama Ciamis da peeliti selajutya adalah sebagai berikut : 1. Bagi Kator Pelayaa Pajak Pratama Ciamis harus terus meigkatka dalam pelayaa da kualitas admiistrasi perpajaka sehigga Wajib Pajak dapat merasaka keyamaa dalam hal pemeuha kewajiba perpajakaya yag berdampak pada kesadara Wajib Pajak yag tiggi. Selai itu pula dalam hal pemeriksaa, Kator Pelayaa Pajak Pratama Ciamis harus meambah persoil/pegawai fugsioal bagia pemeriksaa megigat pada saat ii jumlah pegawai fugsioal bagia pemeriksaa Kator Pelayaa Pajak Pratama Ciamis masih sagat sedikit sehigga aka berdampak pada pelaksaaa pemeriksaa. Karea apabila jumlah pegawai fugsioal bagia pemeriksaa tidak seimbag dega cakupa daerah kerja da Wajib Pajak yag aka diperiksa maka pelaksaaa pemeriksaa pajak terhadap Wajib Pajak tidak optimal yag pada akhirya tidak aka memberika kotribusi pedapata bagi KPP Pratama Ciamis da berdampak pula pada tigkat kepatuha Wajib Pajak yag dikelola oleh KPP Pratama Ciamis.. Bagi peeliti selajutya diharapka megguaka kajia yag sama, tetapi dega studi kasus yag berbeda misalka pada Wajib Pajak Orag Pribadi, sehigga dapat diketahui bagaimaa pegaruh dari pemeriksaa pajak da kepatuha material wajib pajak terhadap peerimaa pajak. Selai itu pula, peeliti selajutya juga bisa lebih dikembagka dega cara meggati salah satu variabel da meambah periode yag dibahas sehigga dapat dijadika baha perbadiga. DAFTAR PUSTAKA Arikuto, Suharsimi. 00. Metodologi Peelitia. Jakarta: Rieka Cipta. Guadi. 007. Akutasi Pajak, Edisi Ketiga Cetaka Pertama. Jakarta: Wydia Saraa Idoesia.

Hidayat, Nur. 013. Pemeriksaa Pajak: Meghidari da Meghadapi, cetaka pertama. Jakarta: Gramedia. Hutagaol, Jho. 007. Perpajaka Isu-Isu Kotemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu. IAI. 013. Modul Pelatiha Pajak Terapa Brevet A da B Terpadu, Cetaka ke- 5. Jakarta: IAI. Idriatoro, Nur da Bambag Supomo. 00. Metodologi Peelitia Bisis, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Kadir, Abdul da Siti Syamsiar. 011. Padua Meyusu Lapora Tugas Akhir, Skripsi da Tesis Megguaka MS Word, Cetaka pertama. Yogyakarta: MediaKom. Mardiasmo. 011. Perpajaka, Edisi Revisi 011. Yogyakarta: Adi. Narimawati, Umi. 010. Peulisa Karya Ilmiah. Bekasi: Geesis. Nazir, Moh. 003. Metodologi Peelitia. Jakarta: Ghalia Idoesia. Nurmato, Safri. 003. Pegatar Perpajaka. Jakarta: Grait. Pardiat. 008. Pemeriksaa Pajak. Jakarta: Mitra Wacaa Media. Priatara, Diaz. 01. Perpajaka Idoesia, Edisi Kedua. Jakarta: Mitra Wacaa Media. Rahayu, Siti Kuria. 006. Perpajaka: Kosep, Teori, da Isu. Jakarta: Kecaa.. 009. Perpajaka Idoesia: Kosep da Aspek Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu.. 010. Perpajaka Idoesia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Resmi, Siti. 003. Perpajaka. Yogyakarta: Salemba Empat. Riduwa da Egkos Achmad Kucoro. 011. Cara Megguaka da Memakai Path Aalysis, Cetaka ke-3. Badug. Alfabeta. Siahaa, Marihot Pahala. 010. Hukum Pajak elemeter: Kosep Dasar Perpajaka Idoesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.. 010. Hukum Pajak Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suady, Erly. 001. Perecaaa Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

. 011. Hukum Pajak, Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyoo. 009. Metodologi Peelitia Bisis. Badug: Alfabeta.. 01. Metodologi Peelitia Bisis Kuatitatif, Kualitatif da R&D, Cetaka ke-16. Badug: Alfabeta.. 01. Statistika Utuk Peelitia, Cetaka ke-1. Badug: Alfabeta. Waluyo da Ilyas. 008. Akutasi Pajak, Cetaka Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Widodo, Widi. 010. Pemeriksaa Pajak. Jakarta: Salemba Empat. Zai, Mohammad. 004. Maajeme Perpajaka. Jakarta: Salemba Empat. Suryadi. 006. Model Hubuga Kausal Kesadara, Pelayaa, Kepatuha Wajib Pajak da Pegaruhya Terhadap Kierja Peerimaa Pajak (Suatu Survei di Wilayah Jawa Timur). Jural Keuaga Publik. Republik Idoesia. Keputusa Meteri Keuaga Nomor 544/KMK.04/000 tetag Kepatuha Wajib Pajak.. Keputusa Meteri Keuaga Nomor 545/KMK.01/000 yag telah diubah dega Peratura Meteri Keuaga Nomor 13/PMK.03/006 tetag Kertas Kerja Pemeriksaa.. Keputusa Meteri Keuaga Nomor 545/KMK.04/000 Pasal 3 tetag Ruag Ligkup da Jagka Waktu Pemeriksaa.. Peratura Meteri Keuaga Nomor 199/PMK.03/007 Pasal tetag Tujua Pemeriksaa Pajak.. Surat Edara Dirje Pajak SE-18/PJ/006 taggal 7 Juli 006 tetag Key Performace Idicator.. Udag-Udag Nomor 6 Tahu 1983 tetag Ketetua Umum da Tata Cara Perpajaka sebagaimaa telah diubah terakhir dega Udag- Udag Nomor 16 Tahu 009. Direktorat Jederal Pajak. 01. http://www.pajak.go.id/cotet/peerimaapajak-dalam-egeri-009-01 Diakses pada taggal 17 Maret 013 Kemetria Keuaga Republik Idoesia. 013. http://www.depkeu.go.id/id/read/?type=ixnews&id=653&th=013& ame=br_10313_4.htm Diakses pada taggal 4 April 013

Hedry. 010. http://teoriolie.wordpress.com/010/01/4/uji-validitas-dareliabilitas/ Diakses pada taggal 9 Maret 013 Hidayat, Nur. 01. http://pecerahapajak.blogspot.com/01/1/pembukuaakutasi-wajib-pajak-alat.html#more Diakses pada taggal 9 Maret 013 Syamsuri. 011. http://tetagpelayaapublik.blogspot.com/011/01/jeis-dapola-pelayaa-publik.html Diakses pada taggal 17 Maret 013 Syukro, Muhammad. 013. http://www.suaramerdeka.com/v1/idex.php/read/ews/013/01/04/14031 8/Kepatuha-Membayar-Pajak-di-Idoesia-Redah Diakses pada taggal 17 Maret 013 Uiversitas Komputer Idoesia. 01. http://elib.uikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&ode=75 Diakses pada taggal 17 Maret 013