PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI Disusun oleh : Ihat Solihat Nim : 10210110 PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP SILIWANGI BANDUNG 2012 ABSTRAK Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Pada Siswa Kelas V SDN Cilalawi Latar belakang dari pembuatan skripsi ini adalah hasil belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi tentang menulis karangan argumentasi di kelas V SD Negeri Cilalawi. Hal ini dikarenakan waktu yang kurang dalam pembelajaran menulis argumentasi. Selain itu, guru tidak membiasakan memberikan latihan yang kontinue, Bila kita melihat hal di atas bahwa keterampilan menulis akan terwujud apabila siswa sering berlatih dengan teratur, sedangkan pelajaran mengarang atau menulis di sekolah-sekolah hanya beberapa jam pelajaran. Bila waktu beberapa jam itu digunakan untuk berlatih di sekolah, maka akan menghabiskan waktu dan tidak akan cukup, karena banyak materi lain yang harus disampaikan kepada siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1)Kesulitan apakah yang dialami siswa dalam mengarang argumentasi? 2) Bagaimana kemampuan mengarang argumentasi siswa kelas V SDN Cilalawi sebelum menggunakan metode Coopertive Learning. 3) Bagaimanakemampuanmengarang argumentasi siswa kelas V SDN Cilalawi sesudah menggunakan metode Coopertive Learning. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Ingin mengetahui kedudukan pelajaran menulis argumentasi dalam sub bidang studi menulis. 2) Ingin mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam pelajaran menulis argumentasi. 3) Ingin mengetahui apakah penggunaan metode Cooperative Learning dalam pelajaran menulis argumentasi di kelas V SDN Cilalawi akan lebih efektif. 4)Ingin mengetahui apakah pemahaman teori mengarang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan praktek mengarang. 5) Tujuan akhir penelitian ini adalah agar siswa mampu mengarang argumentasi dengan baik. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu tahap analisis pra lapangan, tahap analisis pekerjaan lapangan, tahap analisis pengolahan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, dan tes.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode Cooperative Learning dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari perolehan nilai rata-rata pretes sebelum menggunakan metode Cooperative Learning yaitu 30,62; dan nilai rata-rata postes setelah menggunakan metode Cooperative Learning sebesar 87,87. Kesimpulan skripsi ini adalah pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning terbukti sangat efektif, dengan adanya peningkatan nilai siswa sebelum menggunakan metode Contextual Teaching and Learning dengan sesudah menggunakan metode Contextual Teaching and Learning dengan tingkat selisih 57,25% lebih tinggi dari hasil sebelumnya. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Menulis merupakan aspek produktif, yaitu kemampuan memahami dan mengeluarkan isi hati kepada orang lain, baik secara lisan maupun tertulis. Karena itu, keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Dalam komunikasi tidak langsung, bahasa yang digunakan harus lebih jelas daripada bahasa yang digunakan pada berkomunikasi langsung. Karena hal di atas, bahasa yang digunakan oleh penulis harus baik dan mudah dimengerti oleh pembaca. Bila pembaca tidak berhasil memahami maksud penulis, maka tulisan itu tidak komunikatif. komunikasi hanya akan berlangsung dalam arti yang sesungguhnya, bila pembaca dapat menangkap dan memahami pengertian-pengertian yang terkandung dalam lambang-lambang tertulis itu sebagaimana yang dimaksud oleh penulisnya (Burhan, 1971 : 143). Bila kita melihat hal di atas bahwa keterampilan menulis akan terwujud apabila kita sering berlatih dengan teratur, sedangkan pelajaran mengarang atau menulis di sekolah-sekolah hanya beberapa jam pelajaran. Bila waktu beberapa jam itu digunakan untuk berlatih di sekolah, maka akan menghabiskan waktu dan tidak akan cukup, karena banyak materi lain yang harus disampaikan kepada siswa. Rumusan Masalah Sedangkan masalah penelitiannya sebagai berikut : 1. Kesulitan apakah yang dialami siswa dalam mengarang argumentasi? 2. Bagaimana kemampuan mengarang argumentasi siswa kelas V SDN Cilalawi sebelum menggunakan metode Coopertive Learning. 3. Bagaimana kemampuan mengarang argumentasi siswa kelas V SDN Cilalawi sesudah menggunakan metode Coopertive Learning. 4. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan metode Coopertative Learning dalam pembelajaran menulis argumentasi pada siswa kelas V SDN Cilalawi? Tujuan Penelitian Tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah :
1) Ingin mengetahui kedudukan pelajaran menulis argumentasi dalam sub bidang studi menulis. 2) Ingin mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam pelajaran menulis argumentasi. 3) Ingin mengetahui apakah penggunaan metode Cooperative Learning dalam pelajaran menulis argumentasi di kelas V SDN Cilalawi akan lebih efektif. 4) Ingin mengetahui apakah pemahaman teori mengarang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan praktek mengarang. 5) Tujuan akhir penelitian ini adalah agar siswa mampu mengarang argumentasi dengan baik. Manfaat Penelitian. Bagi Guru : Hasil penelitian ini dapat digunakan sebgai informasi dalam menulis alternatif pembelajaran yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Bagi Siswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan baru dalam pembelajarn menuls dan dapat memotivasi semangat serta minat siswa terhadap pembelajaran mengarang, memberikan pengalaman praktis menulis, dan akhirnya membekali kompetensi menulis yang baik sehingga siswa terampil menulis. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan cakrawala keilmuan dan mampu menjadikan motivasi bagi peneliti saat terjun langsung untuk menjadi pendidik yang profesional dan kreatif dalam menciptakan pembelajaran yang dapat menyegarkan proses belajar mengajar. Anggapan Dasar dan Hipotesis Anggapan dasar merupakan titik tolak penelitian yang kebenarannya sudah diakui oleh peneliti. Hal ini sejalan dengan pendapat Surakhmad anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang sebenarnya diterima oleh penyelidik (1985 : 107). Berdasarkan anggapan dasar di atas, maka penulis dapat berhipotesis sebagai berikut : Pembelajaran menulis karangan argumentasi yang penulis lakukan di kelas V SDN Cilalawi Kecamatan Sukatani Kabupaten tahun pelajaran 2011-2012 akan memberikan hasil yang baik apabila pembelajaran dilaksanakan dengan metode cooperative learning, Metode Cooperative Learning sangat efektif dalam pengajaran menulis karangan argumentasi. Populasi dan Sampel Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah siswa SDN Cilalawi dan yang menjadi objek atau sampel penelitian penulis yakni siswa kelas V SDN Cilalawi. Metode dan Teknik Penelitian Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu (Surakhmad, 1985 : 131). Jadi untuk mencapai tujuan penelitian ini diperlukan metode yang tepat sebagai cara utama, juga teknik dan alatalat tertentu yang diperlukan dalam penelitian. Metode yang penulis gunakan pada penelitian ini penulis tunjukan untuk menguji satu atau serangkaian hipotesis yang telah penulis tentukan, dengan menggunakan cara atau teknik yang telah penulis tentukan pula.
Landasan Teori Menurut Dr. Gorys Keraf argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. Argumentasi merupakan dasar yang paling Fundamental dalam ilmu pengetahuan (2001 : 99). Cooperative Learning merupakan strategi belajar siswa dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap anggota saling bekerjasama dan membantu memahami suatu bahan pembelajaran, artinya belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pembelajaran (Lundegren, 1994:5) Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang diguankan untuk menyususn kurikulum, mengatur materi pelajaran dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam seting pembelajaran dan seting lainnya (Dahlan, 1990:21). Selanjutnya Sudjana (1991:61) merumuskan bahwa model pembelajaran atau pendekatan mengajar ialah langkah-langakah guru untuk mengembangkan kegiatan belajar siswa sehubungan dengan bahan yang harus dipelajarai. Rumpun Model Pembelajaran Pada hakikatnya model pembelajaran itu banyak jumlahnya. Namun, paling tidak kita dapat mengelompokan model pembelajaran itu kedalam empat rumpun, yang tiap rumpunnya menonjolkan orientasi yang berbeda dengan cara belajar siswa yang berbeda-beda (Dahlan,1990:24). Adapun rumpun model pembelajaran itu adalah sebagai berikut: Model Pemrosesan Informasi, Model Pribadi,Model Interaksi Sosial, Model Prilaku. Pengertian Menulis Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambanglambang grafik terebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grfik itu (Tarigan,1994:21). Achmadi (1988:22) mengemukakan : mengarang adalah suatu proses menyusun, mencatat dan mengkonfirmasikan arti dalam tataran ganda, sifatnya interaktif, ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan satu sistem tanda konvensional yang dapat dibaca. Fungsi Menulis Menulis atau mengarang merupakan keterampilan berbahasa yang tidak dimiliki secara otomatis, tetapi memerlukan waktu, proses, pengalaman dan latihan secara intensif (Tarigan, 1994:4). Dengan demikian, komunikasi melalui bahasa tulis tidak bisa dilakukan begitu saja. Selain itu, menulis juga merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk komunikasi secara tidak langsung, artinya antara
pengarang dengan pembaca tidak langsung bertatap muka. Tujuan Menulis Setiap penulis akan memusatkan kepada sesuatu yang akan ditulisnya, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai melalui tulisan tersebut. yang dimaksud dengan maksud atau tujuan penulis adalah respon atau jawaban yang diharapkan oleh penulis akan diperolehnya dari pembaca (Tarigan, 1994:23). Tujuan atau maksud ini, dapat berupa objektif maupun subjektif, yang mengacu kepada fungsi menulis. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode dekriptif yaitu suatu metode dimana peneliti terjun langsung dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat percobaan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Menurut Withney 1960 metode deskriptif adalah percobaan fakta dengan interpretasi yang tepat. Teknik Penelitian Teknik Penelitian yang penulis gunakan diantaranya : Studi Pustaka, Observasi, Uji Coba, Tes. Dalam penelitian ini penulis pada operasionalnya melalui berbagai tahapan, yaitu sebagai berikut : Tahap analisis pra lapangan, Tahap analisis pekerjaan lapangan, Tahap analisis pengolahan data. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006 : 130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Cilalawi Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan jumlah 40 siswa. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang teliti (Arikunto, 2006 : 131). Sampel pada penelitian ini adalah 20 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan melihat keadaan siswa di kelas V SDN Cilalawi yang berjumlah 40 siswa. Peneliti memberikan hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel pada penelitian ini. Analisis Hasil Penelitian Dengan diperoleh rata-rata pretes I dan pretes II sebesar 30,62 dan 87,87 maka diketahui kemampuan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas V SDN Cilalawi Sukatani Kabupaten Purwakarta dapat dikatakan baik. Kesimpulan Dari hasil penganalisaan data berupa kemampuan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning diperoleh rata-rata skor akhir 87,87 (87%) sedangkan sebelum dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode Contextual Teaching and
Learning diperoleh rata-rata 30,62 (30,62%). Ini berarti hipotesis yang penulis gunakan dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning terbukti sangat efektif, dengan adanya peningkatan nilai siswa sebelum menggunakan metode Contextual Teaching and Learning dengan sesudah menggunakan metode Contextual Teaching and Learning dengan tingkat selisih 57,25% lebih tinggi dari hasil sebelumnya. Saran Berkaitan dengan hal tersebut, penulis sarankan kepada guru agar memberikan latihan yang DAFTAR PUSTAKA Akhadiah,Sabarati. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia Jakarta: Erlangga. Ali Mohammad. 1982. Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung Angkasa Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur : Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Citra Dahlan, M.D. 1990. Model-model Pengajaran. Bandung: CV Diponegoro. Depdiknas. 2004. Kurikulum Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Keraf, Gorys. 1981. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Flores: Nusa Indah. propesional dan kontinue agar siswa memiliki kemampuan menulis karangan argumentasi yang baik. Metode pembelajaran yang variatif akan membantu menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam belajar, salah satu metode yang tepat adalah metode Contextual Teaching and Learning. Khusus untuk kegiatan menulis karangan argumentasi, penulis sarankan agar menggunakan metode Contextual Teaching and Learning, dengan alasan karena metode tersebut sangat sederhana dan menyeluruh dapat memantau kreatifitas siswa. Hidayat, Kosadi. 1994. Evaluasi Pendidikan dan Penerapan dalam Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Alfabe. Supriyadi. 1993. Pendidikan Bahasa Indonesia Modul 7-12. Jakarta: UT Depdikbud Supriyadi. 1993. Pendidikan Bahasa Indonesia Modul 1-9. Jakarta: UT Depdikbud Sudjana, Nana. 1997. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Suratman, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar Metode Teknik), Bandung: Tarsito. Tarigan, Henry Guntur. 1980. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.