Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Internal Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Oleh: Tim Pengembang Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Penjaminan Mutu Februari 2016
Sistem Penjaminan Mutu Internal () Fokus bahasan: SPM Dikti Sistem Penjaminan Mutu Internal () Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME/Akreditasi) M MUTU PENDIDIKAN TINGGI Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti)
(1) Aras Implementasi Universitas/Institut Sekolah Tinggi Politeknik/Akademi/ Akademi Komunitas Fakultas Unit Fakultas Fakultas Fakultas Pengelola Program Studi Unit Fakultas Fakultas Fakultas Pengelola Program Studi Unit Fakultas Fakultas Fakultas Pengelola Program Studi Pasal 33 ayat (4) UU Dikti Program Studi dikelola oleh suatu satuan unit pengelola yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi
(2) Manajemen P Penetapan Standar Dikti; P P Pelaksanaan Standar Dikti; Evaluasi (pelaksanaan) Standar Dikti; Pengendalian (pelaksanaan) Standar Dikti; dan P E Peningkatan Standar Dikti.
Standar Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi P Penetapan Standar Pendidikan Tinggi; Jumlah Standar Pendidikan Tinggi Dalam Standar Dikti (Melampaui SN Dikti) Ditetapkan Perguruan Tinggi Visi Perguruan Tinggi SN Dikti (Standar Minimal) Ditetapkan Menristekdikti SN Dikti dapat dilampaui sesuai dengan Visi Perguruan Tinggi Standar Dikti yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi yang harus melampaui SN Dikti ditentukan oleh Visi Perguruan Tinggi. Dikti Dikti Standar Dikti Dikti SN SN Dikti Dikti SN SN Dikti SN Dikti SN Dikti SN Dikti Std Dikti Dikti Pengertian melampaui atau dilampaui : a. melebihi atau dilebihi secara kuantitatif, dan/atau b. melebihi atau dilebihi secara kualitatif SN SN Dikti SN Standar Dikti Dikti Turunan SN SN Dikti SN Standar Dikti Dikti Turunan
P Penetapan Standar Pendidikan Tinggi; Contoh Penjabaran Standar Dikti ke Standar Turunan (Standar Dosen) Visi Perguruan Tinggi Dikti Dikti Standar Dikti Dikti SN SN Dikti SN SN Dikti SN Dikti SN Dikti SN Dikti Dikti Std Dikti Dikti SN SN Standar Standar Dikti Dikti SN SN Std Standar Dikti Dikti Dikti Turunan Dosen Turunan Lain Standar Rekrutasi Standar Masa Percobaan Standar Perjanjian Kerja Standar Penilaian Prestasi Kerja Standar Mutasi, Promosi, Demosi Standar Waktu Kerja Standar Kerja Lembur & Cuti Standar Penghasilan & Penghargaan Standar Jamsos & Kesejahteraan Standar Pengembangan & Pembinaan Standar Keselamatan & Kesehatan Kerja Standar Disiplin Standar Perjalanan Dinas Standar Pengakhiran Hubungan Kerja
P Penetapan Standar Pendidikan Tinggi; Pengukuran Mutu Pendidikan Tinggi Berbasis Standar Pendidkan Tinggi Standar Proses Standar Dosen Mutu Pendidikan Tinggi diukur dari pemenuhan setiap Standar Pendidikan Tinggi sebagai agregat, untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi Pengukuran Mutu Pendidikan Tinggi Berbasis Interaksi Antar Standar Pendidikan Tinggi Standar Proses Standar Dosen Standar Isi Mutu Pendidikan Tinggi selain diukur dari pemenuhan setiap Standar Pendidikan Tinggi, tetapi harus pula diukur dari pemenuhan interaksi antar standar Pendidikan Tinggi, untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi
P Penetapan Standar Pendidikan Tinggi; Teknik Perumusan Standar Dikti Perumusan Standar Dikti menggunakan kata kerja yang dapat diukur, contoh menetapkan, membuat, menyusun, merancang, dan hindari kata kerja yang tidak dapat diukur, contoh memahami, merasakan. Rumusan Standar Dikti memenuhi unsur: 1. Audience 2. Behavior 3. Competence 4. Degree Contoh Rumusan Standar Dikti Pimpinan perguruan tinggi, fakultas, dan jurusan sesuai kewenangan masingmasing (A) harus melakukan rekrutasi, pembinaan, dan pengembangan dosen tetap (B) agar tercapai rasio dosen dan mahasiswa sebesar 1:25 (C) paling lambat pada tahun 2015 (D).
P Penetapan Standar Pendidikan Tinggi; Hal yang harus diperhatikan dalam Perumusan Standar Dikti 1. Memosisikan visi, misi dan Tujuan PT sebagai induk semua Standar Dikti dalam dari mana semua standar dijabarkan; 2. Menempatkan peraturan perundangan sebagai rambu dan batasan yang tidak boleh disimpangi; 3. Mempertimbangkan masukan dan saran dari pemangku kepentingan eksternal PT sebagai bahan pertimbangan; 4. Melibatkan semua pemangku kepentingan internal PT, antara lain dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa; 5. Menggunakan berbagai standar dari PT ternama, asosiasi PT baik dalam maupun luar negeri sebagai sumber inspirasi.
Kaizen Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi P Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Tahap Membangun Kebijakan Manual Standar Formulir Peningkatan Evaluasi dan Pengendalian Penerapan (al: Pelembagaan)
P Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Kebijakan PT atau Kebijakan Mutu (Quality Policy) ISI Manfaat Kebijakan PT berisi uraian secara garis besar tentang bagaimana suatu PT memahami, merancang, dan mengimplementasikan PT dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, sehingga terwujud budaya mutu pada PT tersebut. a. Menjelaskan kepada para pemangku kepentingan PT tentang di PT ybs secara ringkas, padat dan utuh; b. Menjadi dasar atau payung bagi seluruh standar, Manual, dan formulir di PT; c. Membuktikan bahwa PT ybs terdokumentasikan.
P Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Garis Besar Isi Kebijakan ISI Kebijakan 1. Visi, Misi, Tujuan Perguruan Tinggi 2. Latar Belakang atau alasan Perguruan Tinggi menjalankan. 3. Luas lingkup Kebijakan (akademik & nonakademik). 4. Daftar dan definisi Istilah dalam dokumen. 5. Garis besar kebijakan pada Perguruan Tinggi antara lain: a. Tujuan dan Strategi di PT b. Prinsip atau Asas-Asas yang digunakan sebagai landasan PT dalam melaksanakan di PT ; c. Arah PT untuk menjamin dan meningkatkan mutu dalam setiap kegiatannya; c. Manajemen (). d. Unit atau pejabat khusus penanggungjawab (termasuk struktur organisasi, dan tata kelola, tugas dan fungsi organ, hubungan atau mekanisme kerja antara unit tsb dengan unit atau pejabat struktural lain pada semua aras di dalam PT) e. Jumlah dan nama semua standar dalam. 6. Informasi singkat tentang dokumen lain yaitu Manual, Standar, Formulir. 7. Hubungan Kebijakan dengan berbagai Dokumen Perguruan Tinggi lain (al: Statuta, Renstra).
P Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Kebijakan PT- Kebijakan Akademik- Kebijakan Frasa berbeda Saling berkaitan 1. Kebijakan PT: uraian tentang arah, dasar, nilai, tujuan, strategi, prinsip dan tata kelola penyelenggaraan pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh suatu PT untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan PT. Kebijakan PT lazim dirumuskan dan dicantumkan dalam Renstra PT. 2. Kebijakan Akademik : uraian yang dijabarkan dari Kebijakan PT, khusus mengenai bidang akademik, yaitu meliputi kurikulum, proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan aspek lain yang secara langsung berkenaan dengan urusan akademik. Di beberapa PT, urusan Penelitian serta Pengabdian kepada Masyarakat termasuk urusan akademik sehingga ditetapkan sebagai kebijakan akademik. 3. Kebijakan PT : uraian secara garis besar tentang bagaimana suatu PT memahami, merancang dan mengimplementasikan PT dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, sehingga terwujud budaya mutu pada PT tersebut.
P Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Manual PT atau Manual Mutu (Quality Manual) manfaat 1. Sebagai pemandu bagi para pejabat struktural dan/atau unit di PT, dosen, serta tenaga kependidikan dalam mengimplementasikan PT sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing sehingga terwujud budaya mutu; 2. Petunjuk bagaimana Standar Dikti dapat dipenuhi dan ditingkatkan secara berkelanjutan; 3. Bukti tertulis bahwa di PT ybs telah siap diimplementasikan.
P Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Garis Besar Isi Manual ISI Manual Manual Manual Manual 1. Tujuan dan maksud Manual. 2. Luas lingkup Manual. a. Manual Penetapan Standar; b. Manual Pelaksanaan Standar; c. Manual evaluasi pelaksanaan standar d. Manual Pengendalian Pelaksanaan Standar; e. Manual Peningkatan Standar. 3. Rincian tentang hal yang harus dikerjakan. 4. Pihak yang bertanggungjawab mengerjakan sesuatu. 5. Uraian tentang pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai Manual. 6. Uraian tentang bagaimana dan bilamana pekerjaan itu harus dilaksanakan. 7. Rincian formulir/borang/proforma yang harus dibuat dan digunakan sebagai bagian dari Manual. 8. Rincian sarana yang digunakan sesuai petunjuk dalam Manual.
P Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Manual - berisi petunjuk praktis tentang bagaimana melakukan sesuatu Format Manual Manual Manual 1. Prosedur Kerja, yaitu uraian tentang langkah/ prosedur yang harus dilalui atau dilakukan seseorang untuk mencapai atau menghasilkan sesuatu. Urutan langkah tersebut menggambarkan adanya suatu proses yang berurutan, sistematis, logois dan koheren. 2. Instruksi Kerja : prosedur kerja tetapi dalam bentuk lebih rinci dan teknis; 3. Prosedur (Standard Operating Procedure/SOP) atau protocols, instructions, dan worksheets. Prosedur lazim digunakan untuk sesuatu kegiatan yang bersifat rutin dan berulang; 4. Prosedur yang perlu dilakukan agar dihasilkan capaian mutu yang sama walaupun dilakukan oleh pelaku kegiatan yang berbeda.
P Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Isi Manual Manual Manual Tidak semua kegiatan dalam PT harus memiliki Prosedur. Ada 2 jenis Prosedur yang dapat dibuat untuk PT : 1. Prosedur untuk kegiatan yang bersifat teknis (technical SOP), contoh: a. Prosedur Pembersihan dan Perawatan Toilet. b. Prosedur Penggunaan laboratorium Fisika. c. Prosedur Pengecekan dan Pengujian Peralatan Laboratorium. d. Prosedur pengolahan dan Evaluasi data. 2. Prosedur untuk kegiatan yang bersifat administratif (administrative SOP), contoh: a. Prosedur monotoring perkuliahan. b. Prosedur promosi untuk menjaring calon mahasiswa. c. Prosedur seleksi calon mahasiswa. d. Prosedur audit Prodi;
P Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Standar PT atau Standar Mutu (Quality Standard) ISI Berisi berbagai kriteria, ukuran, patokan, atau spesifikasi Standar Dikti dari setiap aspek pendidikan tinggi di suatu Perguruan Tinggi untuk mewujudkan visi dan misinya. manfaat 1. Sebagai alat ukur dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan Perguruan Tinggi; 2. Sebagai indikator untuk menunjukkan tingkat mutu Perguruan Tinggi; 3. Sebagai tolok ukur capaian oleh semua pihak di PT, sehingga menjadi faktor pendorong untuk bekerja dengan (atau bahkan melebihi) standar; 4. Bukti otentik kepatuhan PT terhadap peraturan perundangundangan tentang Standar Dikti; dan 5. Bukti kepada masyarakat bahwa PT tersebut telah secara sungguh-sungguh menyelenggarakan pendidikan tinggi berdasarkan standar.
P Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Garis Besar Isi Standar ISI Standar 1. Definisi Istilah (istilah khas yang digunakan agar tidak menimbulkan multi tafsir) 2. Rasionale Standar (alasan penetapan standar tersebut ) 3. Pernyataan Isi Standar (misal: mengandung unsur A,B,C, dan D) 4. Strategi Pencapaian Standar (apa/bagaimana mencapai standar) 5. Indikator Pencapaian Standar (apa yang diukur/dicapai, bagaimana mengukur/mencapai, dan target pencapaian) 6. Interaksi antar Standar ; 7. Pihak yang terlibat dalam pemenuhan Standar. Prinsip: Standar dalam PT harus memenuhi dan melampaui SN Dikti
P Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Formulir/ Borang/Proforma PT (Quality Document) ISI Fungsi Dokumen yang berfungsi untuk mencatat atau merekam hal atau informasi tentang pencapaian standar Perguruan Tinggi. 1. Sebagai alat untuk mengukur pencapaian atau pemenuhan atau pelampauan Standar Perguruan Tinggi; 2. Sebagai alat untuk memantau, mengevaluasi, mengendalikan, dan mengoreksi implementasi Perguruan Tinggi; 3. Bukti otentik untuk mencatat atau merekam implementasi Perguruan Tinggi secara periodik.
P Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Garis Besar Isi Formulir ISI Formulir Terdapat banyak macam maupun jumlah formulir sesuai dengan peruntukan untuk setiap standar. Dapat dipastikan bahwa setiap standar membutuhkan berbagai macam formulir sebagai alat untuk mengendalikan pelaksanaan standar, dan merekam mutu hasil pelaksanaan standar. 1. Pada tahap penetapan standar Dikti, ketika semua standar Dikti dirancang, dirumuskan hingga disahkan atau ditetapkan oleh pihak yang berwenang di PT; 2. Pada tahap Pelaksanaan Standar Dikti, ketika semua standar Dikti mulai dilaksanakan; 3. Pada tahapevaluasi pelaksanaan Standar Dikti, yaitu ketika pihak yang melakukan penilaian tentang ketercapaian pelaksanaan semua standar Dikti;
P Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Garis Besar Isi Formulir ISI Formulir 4. pada tahap pengendalian pelaksanaan Standar Dikti, yaitu ketika dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Standar Dikti; 5. Pada tahap Peningkatan Standar Dikti, yaitu ketika terjadi peningkatan Standar secara berkala dan berkelanjutan.
P Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Alternatif 1 Menjilid Misalnya terdapat 50 Standar dalam suatu perguruan tinggi I KEBIJAKAN II MANUAL III STANDAR IV FORMULIR Berisi Kebijakan di Perguruan Tinggi yang bersangkutan Berisi 50 Standar Dikti Berisi Manual untuk 50 Standar Dikti. setiap manual berisi: Manual penetapan satu Standar Dikti Manual pelaksanaan satu Standar Dikti Manual evaluasi pelaksanaan satu Standar Dikti Manual pengendalian pelaksanan satu Standar Dikti Manual peningkatan satu Standar Dikti Berisi satu atau lebih formulir untuk setiap Standar Dikti
P Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Alternatif 2 Menjilid (2) Jika terdapat 50 Standar di dalam sebuah perguruan tinggi, maka terdapat: Setiap Standar Dikti berisi: IV (Misalnya Standar Kurikulum) FORMULI R Bab I Bab III Kebijakan Standar 1 Kurikulum atau lebih Form Bab II untuk Bab IV Manual setiap Formulir Standar Standar Standar Kurikulum Kurikulum 50 Standar Berisi: Manual Penetapan Standar Kurikulum Manual Pelaksanaan Standar Kurikulum Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Kurikulum Manual Pengendalian Pelaksanaan Standar Kurikulum Manual Peningkatan Standar Kurikulum
E Evaluasi Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Evaluasi Pelaksanaan Standar Dikti dilakukan dengan menyelenggarakan Audit Mutu Internal, yaitu memeriksa tentang pemenuhan Standar Dikti pada Tahap Pelaksanaan Standar Dikti. Hasil Audit Mutu Internal dapat terdiri atas: a. Pelaksanaan Standar Dikti mencapai Standar Dikti yang telah ditetapkan; b. Pelaksanaan Standar Dikti melampaui Standar Dikti yang telah ditetapkan; c. Pelaksanaan Standar Dikti belum mencapai Standar Dikti yang telah ditetapkan; d. Pelaksanaan Standar Dikti menyimpang dari Standar Dikti yang telah ditetapkan Apapun hasil Audit Mutu Internal pelaksanaan Standar Dikti, yaitu mencapai, melampaui, belum mencapai, maupun menyimpang dari Standar, perguruan tinggi harus melakukan tindakan Pengendalian Standar Dikti.
P Pengendalian Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Pengendalian Pelaksanaan Standar Dikti Pelaksanaan Standar Dikti Mencapai Standar Dikti Melampaui Standar Dikti Belum Mencapai Standar Dikti Menyimpang dari Standar Dikti Pengendalian Pelaksanaan Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan pencapaian dan berupaya meningkatkan Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan pelampauan dan berupaya lebih meningkatkan Standar Dikti Perguruan Tinggi melakukan tindakan koreksi pelaksanan Standar Dikti agar Standar Dikti dapat dicapai, atau agar pelaksanaan Standar Dikti kembali pada Standar Dikti.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi P Peningkatan Standar Pendidikan Tinggi. Manajemen (Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi Pelaksanaan, Pengendalian Pelaksanaan, Peningkatan) akan menghasilkan kaizen atau continuous quality improvement mutu Pendidikan Tinggi di Perguruan Tinggi. Sikap Mental o Quality first o Stakeholder in o The next process is our stakeholder o Speak with data o Upstream management
P Peningkatan Standar Pendidikan Tinggi. Sikap Mental Penyelenggaraan Quality first Semua pikiran dan tindakan pengelola PT harus memrioritaskan mutu. Stakeholders-in Semua pikiran dan tindakan pengelola PT harus ditujukan pada kepuasan para pemangku kepentingan (internal dan eksternal). The next process is our stakeholder Setiap pihak yang menjalankan tugasnya dalam proses pendidikan pada PT harus menganggap pihak lain yang menggunakan hasil pelaksanaan tugasnya tersebut sebagai pemangku kepentingan yang harus dipuaskan. Speak with data Setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan pada PT harus didasarkan pada analisis data, bukan berdasarkan pada asumsi atau rekayasa. Upstream management Setiap pengambilan keputusan/kebijakan dalam proses pendidikan pada PT harus dilakukan secara partisipatif dan kolegial, bukan otoritatif.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi P Peningkatan Standar Pendidikan Tinggi. Contoh Manajemen Peningkatan Nilai Akhir (NA) Dalam Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi NA MK X=50 % A NA MK X=55 % A NA MK X=60 % A NA MK X=65 % A NA MK X=70 % A Semester Ganjil 2016 Semester Genap 2015 Semester Ganjil 2015 Semester Genap 2014 Semester Ganjil 2014
Terima Kasih