Perencanaan Koridor Kawasan Fungsi Campuran Jl. Jenderal Sudirman-Jl. Ratulangi Makassar

dokumen-dokumen yang mirip
Perencanaan Fasilitas Permukiman di Kawasan Periferi Kasus : Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar

Kajian Karakteristik Fisik Kawasan Komersial Pusat Kota

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI PADA KORIDOR JALAN MALIOBORO BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang pendahuluan yang merupakan bagian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT TENTANG ASPEK PERANCANGAN KOTA

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Perempatan Ring Road Condong Catur pada Kabupaten Sleman

Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai

Tingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

28 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No

Hasil Observasi Karakter Gang di Kawasan Kampung Kota Bantaran Sungai di Babakan Ciamis, Bandung

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

LINGKUNGAN VISUAL KORIDOR JALAN AGUS SALIM JALAN KAUMAN MALANG BERDASARKAN PERSEPSI PENGGUNA JALAN

BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW. Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar arsitektur muka air, Riverfront

Perancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN

PERUBAHAN FUNGSI PEMANFAATAN RUANG DI KELURAHAN MOGOLAING KOTA KOTAMOBAGU

PENATAAN KORIDOR JALAN LETJEN S. PARMAN SEBAGAI KAWASAN PERDAGANGAN DI PURWOKERTO

BAB II. Analisa yang Mewujudkan Art Deco. Kegiatan survey lapangan yang telah penulis alami dan perolehan akan data

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. menjadikan Kota Semarang sebagai pusat segala aktifitas dan interaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibahas dalam tesis ini. 1 Subkawasan Arjuna pada RTRW kota Bandung tahun merupakan kawasan Arjuna

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

Identifikasi Pola Perumahan Rumah Sangat Sederhana di Kawasan Sematang Borang Kota Palembang

BAB I KONDISI PINGGIRAN SUNGAI DELI

BAB VI DATA DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perancangan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Ruas Jalan Cihampelas Sta Sta Kota Bandung Untuk Masa Pelayanan Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA

BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ANALISIS PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN SEPANJANG KORIDOR JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA PENGARUH AKTIVITAS KAMPUS DAN SEKOLAHAN TERHADAP KAPASITAS SERTA TINGKAT PELAYANAN JALAN

Citra Kota Bandung: Persepsi Mahasiswa Arsitektur terhadap Elemen Kota

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2010). Aksesibilitas adalah konsep yang luas dan fleksibel. Kevin Lynch

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB 5 KESIMPULAN STUDI DAN ARAHAN REKOMENDASI

Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB VI PENUTUP. karakter arsitektural ruang jalan di koridor Jalan Sudirman dan Jalan

KONSEP THE CITY OF PEDESTRIAN. Supriyanto. Dosen Tetap Prodi Teknik Arsitektur FT UNRIKA Batam

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bertambah banyaknya kebutuhan akan sarana dan prasarana

Studi Pemilihan Jenis dan Sebaran Fasilitas Penyeberangan di Koridor Urip Sumiharjo Kota Makassar

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB VI KESIMPULAN. VI. 1 Kesimpulan. VI.1.1 Karakter Pelingkup Ruang Jalan Seturan VI-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang

IDENTIFIKASI KEGIATAN PEMBENTUKAN RUANG LUAR RUKO PADA KORIDOR JALAN DI KAWASAN PERUMAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG. Elong Pribadi**) dan Suning*)

BAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PRASARANA KOTA DI JALAN KOLONEL ATMO PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN Urban Heat Island Sebagai Dampak Dari Pembangunan Perkotaan

PENATAAN KAWASAN TUGU POCI SLAWI SEBAGAI LANDMARK KABUPATEN TEGAL

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

BAB I PENDAHULUAN. sebelum manusia mengenal makna arsitektur itu sendiri, namun pada saat ini signage

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan kualitas dan daya tariknya kemudian berangsur-angsur akan berubah

BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen

LEMBAR PENGESAHAN TELAH DISAHKAN ATURAN BERSAMA LKM PRIMA KEADILAN KELURAHAN BANTAN KECAMATAN SIANTAR BARAT KOTA PEMATANGSIANTAR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Penataan Bangunan dan Lingkungan Terhadap Resiko Bencana Kebakaran Di Kelurahan Nyamplungan Kota Surabaya

BAB I PENDAHULUAN Fenomena Elemen Elemen Kawasan terhadap kawasan Tugu Pal Putih

HASIL PENELITIAN ANALISIS PERKEMBANGAN AKTIVITAS KOMERSIL GALALA DI JALAN LINTAS HALMAHERA


Gambar 5 Peta administrasi kota Tangerang Selatan

ARAHAN PENENTUAN JENIS KEGIATAN DI KORIDOR KH.MUKMIN SIDOARJO

Transkripsi:

TEMU ILMIAH IPLBI 03 Perencanaan Koridor Kawasan Fungsi Campuran Jl. Jenderal Sudirman-Jl. Ratulangi Makassar Alvionirma Pallunan (), Marly Valenti Patandianan () () Prodi Pengembangan Wilayah dan Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin () Laboratoratorium Perencanaan dan Perancangan Wilayah, Pariwisata dan Mitigasi Bencana, Prodi Pengembangan Wilayah dan Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Abstrak Jalan Jendral Sudirman-Ratulangi merupakan koridor utama yang melintas di pusat kota dan dijadikan sebagai barometer koridor jalan lain di Kota Makassar. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan mengenai arahan perencanaan koridor Jl. Jendral Sudirman Ratulangi sehingga menghasilkan rancangan koridor yang aman, nyaman dan memiliki karakter yang khas atau berbeda dengan koridor lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif rasionalistik yaitu mendasarkan pada pemahaman melalui proses pengamatan obyek penelitian secara menyeluruh dan mendalam (holistic). Panjang koridor kawasan perencanaan kurang lebih 3,5 km dan bangunan di sepanjang koridor sebagian besar dibangun secara vertikal. Berdasarkan pengamatan lokasi dan melihat kecenderungan perkembangan yang terjadi, maka penggunaan lahan di kawasan eksisting saat ini didominasi oleh peruntukan perdagangan dan perkantoran walaupun juga terdapat beberapa kegiatan campuran yang terdapat didalamnya. Pada bagian Utara cenderung didominasi kegiatan perkantoran, pada bagian tengah didominasi kegiatan perdagangan dan hunian, sedangkan pada bagian selatan cenderung didominasi kegiatan perdagangan. Kata-kunci : fungsi campuran, jalan, koridor, perencanaan Pengantar Koridor Jl. Jend. Sudirman-Ratulangi merupakan koridor kawasan fungsi campuran yang di dalamnya terdapat fungsi perdagangan, perkantoran, hunian, pendidikan jasa dan kesehatan. Dalam perkembangannya, keberadaan fungsi perkantoran yang lebih dominan di Jl. Jendral Sudirman, menyebabkan kawasan di sekitarnya hanya beraktivitas pada siang hari, dan pada malam hari menjadi sunyi. Sedangkan di bagian Jl. Ratulangi lebih didominasi fungsi perdagangan, sehingga daerah sekitar jalan ini pada siang maupun malam hari akan tetap ramai. Setiap fungsi campuran di koridor ini memiliki karakteristik tersendiri yang dapat mempengaruhi perkem-bangan/pertumbuhan di sepanjang Jl. Jendral Sudirman-Ratulangi. Kawasan dengan fungsi campuran cenderung memiliki vitalitas ekonomi, persamaan sosial dan kualitas lingkungan yang lebih baik, walaupun hal itu tidak memberi keuntungan secara langsung, apalagi jika secara kultur dan ekonomi masih mendorong peman-faatan lahan kota masih menyebar. Litman (008), melakukan penelitian di Victoria, Kanada melihat perkembangan lahan perkotaan berkonsep multi fungsi itu mampu mengubah 0% rumah tangga dan lokasi kerja yang lebih terjangkau, sehingga terjadi penurunan penggunaan kendaraan pribadi perkapita sebesar 0% atau 4% dari semua perjalanan berkendaraan pribadi. Berdasarkan permasalahan yang ada, dilakukan penelitian di koridor Jl. Jend. Sudirman-Ratulangi untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan di sepanjang koridor, kemudian memaparkan arahan perencanaan koridor yang aman, nyaman dan memiliki karakter yang khas atau berbeda dengan koridor lainnya. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 03 B -

Perencanaan Koridor Kawasan Fungsi Campuran Jl. Jenderal Sudirman-Jl. Ratulangi Makassar Metode Pengumpulan Data a. Data sekunder Studi pustaka untuk mendapatkan kerangka teori yang pada penelitian ini mendasarkan pada teori atau pustaka antara lain: metode penelitian, teori-teori yang dikemukakan oleh Kevin Lynch, teori Linkage, teori Design dll. c. Kelurahan Mandala d. Kelurahan Maricaya Selatan e. Kelurahan Maricaya Dalam f. Kelurahan Maricaya Utara 3. Kecamatan Mariso a. Kelurahan Mario b. Kelurahan Kunjungmae b. Data primer Penelitian di lapangan untuk mendapatkan data fenomena daerah penelitian yang dilakukan antara lain: observasi; penggalian fenomena lapangan obyek penelitian; mendata data primer, wawancara dengan responden; penga-matan gambar/foto yang merupakan data visual; pemetaan aktivitas lingkungan penelitian. Dari dua langkah utama proses penelitian tersebut, untuk kelayakan proses penelitiannya dijabarkan secara rinci pemrosesan analisisnya dengan teori-teori dasar maupun teori-teori yang dibangun melalui kajian pustaka. Maka metode penelitian yang tepat adalah metode kualitatif rasionalistik yaitu yang mendasarkan pada pemahaman melalui proses pengamatan obyek penelitian secara menyeluruh dan mendalam (holistic). Kondisi Eksisting Wilayah penelitian adalah koridor Jl. Jendral Sudirman Jl. Ratulangi Makassar. Koridor ini berada pada posisi 5 9.90 S dan 9 4 58.80 E yang letaknya berada dalam tiga kecamatan diantaranya:. Kecamatan Ujung Pandang: a. Kelurahan Pisang Selatan b. Kelurahan Sawerigading c. Kelurahan Baru d. Kelurahan Pisang Utara e. Kelurahan Mangkura. Kecamatan Mamajang: a. Kelurahan Labung Baji b. Kelurahan Bontobiraeng Jelaskan persoalan, latar-belakang persoalan, kajian pustaka, permasalahan dan tujuan penelitian. Beberapa paragraf awal bagian pengangar menjelaskan persoalan dan latarbelakang persoalan tersebut. Beberapa paragraf berikutnya menjelaskan kajian pustaka yang berisi perkembangan pengetahuan terkini yang secara langsung terkait dengan persoalan yang diangkat. Paragraf terakhir dari bagian pengantar berisi permasalahan dan deskripsi tujuan penelitian. Metode Gambar. Peta administrasi koridor Jl. Jendral Sudirman Jl. Ratulangi, Makassar Analisis dan Interpretasi Tabel. Jumlah fungsi bangunan di lokasi penelitian Fungsi Komersial Perdagangan Pendidikan Jenis Mall Minimarket Ruko Kios Warung makan Warnet Sentral cakar Toko Roti TK SD SLTP SMA Akademi Jumlah (buah) 4 60 7 6 3 Jumlah Lantai 4 - - -5-3 3 3 B - Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 03

Alvionirma Pallunan RSU Praktek Dokter Kesehatan Rmh Bersalin Clinik Center Apotik Swasta dan Perkantoran Negeri Bank, hotel Jasa dan jasa lainnya Sumber: Survey Lokasi, 03-4 3-3 9-4 Dari hasil analisis, porsentase luas fungsi bangunan terbesar yaitu perdagangan sebesar,7% dan yang terkecil sebesar 5,56% berfungsi sebagai area pendidikan (Gambar ). Gambar. Diagram Prosentase Luas Fungsi Gambar 3. Peta fungsi bangunan koridor Jl. Jendral Sudirman-Jl. Ratulangi, Makassar Koridor Komersial Tabel. Koridor Komersial - Merupakan koridor jalan dengan hirarki arteri primer dan arteri sekunder dan laju kendaraan ratarata 60 km/jam - Ketinggian bangunan antara -4 lantai Kondisi - Garis sempadan muka bangunan berkisar - 4 m - Pada bagian kanan dan kiri jalan terdapat vegetasi berupa pohon Ruang Terbuka peneduh, namun jumlahnya sangat sedikit - Pada bagian kanan dan kiri jalan terdapat jalur pedestrian dengan lebar masing-masing Jalur Pedestrian,5 m - Perkerasan berupa paving rata dengan permukaan aspal - Prasarana pelengkap jalan berupa lampu penerangan jalan, Pendukung rambu lalu lintas, telepon umum, pos polisi, reklame dan tempat sampah - Lokasi pemasangan media reklame ditempatkan pada persil, halaman luar persil bangunan maupun pada jalur pedestrian dengan jarak pasang tidak teratur bahkan menumpuk di persimpangan jalan. Waktu - ±8 4 jam Sumber: Survey Lokasi, 03 Koridor komersial terdapat di sepanjang ruas Jl. Kasuari, Jl. Mawar, Jl, Onta Lama dan Jl. Kakatua terhadap Jalan utama koridor ini. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 03 B - 3

Perencanaan Koridor Kawasan Fungsi Campuran Jl. Jenderal Sudirman-Jl. Ratulangi Makassar Gambar 4. Kondisi koridor komersial Koridor Perumahan Tabel 3. koridor perumahan Kondisi Ruang Terbuka Trotoar pendukung Waktu Sumber: Hasil Survey, 03 - Merupakan koridor jalan dengan hirarki arteri sekunder dengan laju kendaraan rata-rata 30 km/jam - Ketinggian bangunan antara - lantai - Garis sempadan muka bangunan berkisar -0m - Pada bagian kanan dan kiri jalan terdapat vegetasi berupa pohon angsana dan sejenisnya yang berfungsi sebagai peneduh bagi pejalan kaki dan juga sebagai pelindung dari angin. - Pada bagian kanan dan kiri jalan terdapat jalur pedestrian dengan lebar masing-masing,5 m - Perkerasan berupa paving dengan peninggian 30 cm dari permukaan aspal. - Prasaranan pelengkap jalan meliputi lampu penerangan jalan, lampu lalu lintas dan tempat pembuangan sampah. - Hanya terdapat beberapa reklame periklanan - ± 5 jam Koridor perumahan terdapat di sepanjang ruas Jl. Onta Lama, Jl. Singa, Jl. Macan dan Jl. Landak. Gambar 5. Kondisi koridor perumahan Koridor Perkantoran Tabel 4. koridor perkantoran Kondisi bangunan Ruang Terbuka Trotoar Pendukung Waktu Sumber: Survey Lokasi, 03 - Merupakan koridor jalan dengan hirarki arteri sekunder dengan laju kendaraan rata-rata 40 km/jam - Ketinggian bangunan antara - m - Garis sempadan muka bangunan berkisar -0 m - Pada bagian kiri dan kanan jalan terdapat pohon peneduh - Pada bagian kiri dan kanan jalan terdapat jalur pedestrian dengan lebar masing-masing m - Pengerasan berupa tegel dengan peninggian ± 0 cm dari permukaan aspal -Prasarana pelengkap jalan yang ada berupa lampu jalan, lampu lalu lintas, reklame komersial dan tempat sampah -Terdapat papan nama kantor di setiap kantor dan reklame periklanan pada beberapa tempat ± 8-4 jam Koridor perkantoran berada di sepanjang ruas Jl. Chairil Anwar, Jl. Sawerigading dan Jl. Emy Saelan. B - 4 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 03

Alvionirma Pallunan Gambar 6. Kondisi koridor perkantoran Koridor Pendidikan Tabel 5. Koridor Pendidikan Kondisi Ruang Terbuka Trotoar Pendukung Waktu Sumber: Survey Lokasi, 03 - Merupakan koridor jalan dengan hirarki arteri sekunder dengan laju kendaraan rata-rata 30 km/jam - Ketinggian bangunan antara - lantai - Pada bagian kiri jalan terdapat pohon peneduh sedangkan pada bagian kanan jarang ditemukan pohon peneduh - Pada bagian kiri dan kanan jalan terdapat jalur pedestrian dengan lebar masing-masing,5 m - Pengerasan berupa paving dengan peninggian 0 cm dari permukaan aspal - Prasarana pelengkap jalan berupa lampu jalan, lampu lalu lintas, reklame dan tempat sampah - Terdapat papan nama setiap sekolah dan terdapat beberapa reklame periklanan ± 7 8 Jam Pertumbuhan pesat kegiatan lain disekitar koridor pendidikan telah mengalami perkembangan pesat, seperti perumahan, perkantoran maupun komersial. Koridor pendidikan di jalan ini terdapat diantara ruas Jl.Gunung bawakaraeng, Jl, Mawar, Jl. Onta lama, dan disekitar Jl. Ratulangi bagian selatan. Gambar 7. Kondisi koridor pendidikan Dari analisis yang telah dilakukan, maka dapat dilihat bahwa di sepanjang Jl. Jendral Sudirman lebih didominasi oleh fungsi perkantoran dan jasa yang aktivitas didalamnya berkisar 8-4 jam, sehingga pada malam hari daerah ini cukup sepi. Sedangkan di sepanjang Jl. Ratulangi lebih didominasi oleh fungsi komersil yang aktivitasnya berkisar 8-4 jam, sehingga dari pagi sampai malam daerah ini tetap ramai. Hal ini dapat memberikan kesimpulan bahwa roda perekonomian lebih banyak tumbuh di daerah sepanjang Jl. Ratulangi dibandingkan Jl. Jendral Sudirman. Dari permasalahan yang ada direkomendasikan perencanaan untuk menghidupkan daerah sekitar Jl. Jendral Sudirman pada malam hari, sehingga daerah ini tetap ramai dari pagi sampai malam hari seperti pada daerah sepanjang Jl. Ratulangi. Dalam rekomendasi perencanaannya direncanakan penataan kembali fungsi bangunan pada sepanjang koridor Jl. Jendral Sudirman. Penataan yang dilakukan adalah dengan cara membangun Mixed Use Building. Jl. Jendral Sudirman yang awalnya didominasi oleh fungsi perkantoran sehingga pada malam hari menjadi sepi, ditambahkan fungsi komersil yang beraktivitas sampai malam, bahkan sampai 4 jam, sehingga daerah ini menjadi lebih hidup di waktu malam. Fungsi komersial di tempatkan dalam satu bangunan dengan fungsi bangunan lainnya, seperti fungsi perkantoran, jasa, maupun perumahan. Penataan kembali lokasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan bangunan- Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 03 B - 5

Perencanaan Koridor Kawasan Fungsi Campuran Jl. Jenderal Sudirman-Jl. Ratulangi Makassar bangunan di sekitarnya, khususnya bangunanbangunan bersejarah, yang perlu diperhatikan keberadaannya. Berikut adalah gambaran rekomendasi penataan Jl. Jendral Sudirman yang direkomendasikan: U U Daftar Pustaka Dewi, Lina Cynthia. (0050. Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. http://eprints.undip.ac.id/989/3/lina_chintia.pdf. diakses tanggal maret 03. Groat, L. & Wang, D. (00). Architectural Research Methods. New York: John Wiley & Sons. Inc. Kusuma, Bagas Harta. (03). Ketersediaan Ruang terbuka Hijau sebagai Penopang Kawasan Mixed Use pada Koridor Jalan Fatmawati Semarang. (http://ejournals.undip.ac.id/index.php/pwk/article/ view/43. Diakses tanggal Maret 03. Litman, Todd., 008. Evaluating Transportation Land Use Impacts: Victoria Transport Policy Institute. Sitorus, Aryanto. Pembentukan Ruang, (pdf), (http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/5590- R050848...Literatur.pdf, diakses tanggal Maret 03) Yunus, Hadi Sabari. 999. Struktur Tata Ruang kota. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Zahnd, Markus. 999. Perancangan Kota Secara Terpadu. Yogyakarta: Kanisius. Gambar 8. Rekomendasi penataan koridor Jl. Jendral Sudirman Kesimpulan Dengan terbangunnya Jl. Jendral Sudirman dengan konsep mixed use building dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat yang berada di sekitar koridor ini karena pergerakan aktivitas dapat mencapai 4 jam, selain itu dapat mengurangi tingkat kerawanan kriminalitas. Tidak hanya menghidupkan aktivitas pada malam hari, namun juga dilengkapi dengan prasarana infrastruktur yang memadai, seperti jalur pejalan kaki, tempat sampah, signage, dll sehingga tercipta koridor Jl. Jendral sudirman Jl. Ratulangi yang aman, nyaman dan memiliki karakter yang khas atau berbeda dengan koridor lainnya. B - 6 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 03