BAB 3 METODOLOGI, KONSTRUK, DAN INDIKATOR PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat eksploratori dan penelitian

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k)

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

BAB IV ANALISIS HASIL

: Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat

METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

Lampiran A: Operasionalisasi Variabel-Variabel Penelitian Variabel Dimensi Indikator Skala. Pengukuran Interval. Gaji. Kepuasan Kerja Pegawai (X 1 )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri atas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 (lanjutan) 1. Bagian ini menyatakan identitas responden. a. Jenis Kelamin. 1. Perempuan. 2. Laki-laki. b. Usia Tahun. 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01,

BAB III METODE PENELITIAN

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. status terakhir dari subjek penelitian. Tipe yang paling umum dari penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Bab III. Metodologi Penelitian. dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian prosedur

Lampiran 1. Kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN PADANG LAWAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang tepat merupakan kekuatan bagi. perusahaan dalam berhadapan langsung dengan konsumen untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. akan pembeli yang ingin membeli HandPhone, Sehingga dalam setiap harinya Visitel

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI, KONSTRUK, DAN INDIKATOR PENELITIAN Pada bab ini membahas tentang metodologi penelitian yang dilakukan oleh penulis. Penelitian ini bersifat conclusive research design karena bertujuan untuk mencari hubungan antara shopping orientation dengan personal value dari konsumen terhadap produk fashion di Jakarta. Independent variable dimanipulasi untuk mencari hubungannya terhadap dependent variable yang digunakan. 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian conclusive research design ini mendeskripsikan bagaimana personal value dari konsumen Jakarta dapat dihubungkan dengan orientasi mereka berbelanja produk fashion. Riset deskriptif ini akan dilakukan dengan cara single cross-sectional design. Menurut Malhotra (2007), single cross-sectional design merupakan desain eksperimen yang melibatkan hanya satu sampel responden yang digambarkan dari target populasi dalam pengumpulan informasi dan informasi diperoleh dari sampel hanya sekali saja. 3.2 Variabel dan Prosedur Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang akan digunakan, yaitu dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 27

28 Tabel 3.1 Variabel Laten dan Variabel Indikator shopping orientation : didefinisikan sebagai gaya hidup berbelanja dan digunakan untuk memprediksi perilaku konsumen (Valencia, 1982; Ownbey, 1991) Variabel Laten Definisi Operasional Variabel Indikator shopping selfsatifaction shopping interest shopping sexroles advertisedspecial shopping Derajat kepuasan konsumen dengan respek terhadap produk pakaian dan pilihan toko (Valencia, 1982) Ketertarikan seseorang dalam berbelanja pakaian di toko, dan gaya hidup belanja mengindikasikan kecenderungan seseorang untuk melihat berbelanja sebagai pengalaman di luar rumah yang menyenangkan (Valencia, 1982) Hambatan dalam aktifitas dan kenikmatan berbelanja sebagai hasil kelayakan persepsi dari tugas yang spesifik dilakukan oleh pria atau wanita (Valencia, 1982) Peka terhadap iklan toko retail dan promosi serta pemeliharaan untuk menggunakan kupon diskon dan menonton iklan special tentang toko (Valencia, 1982) x1 : pembelanja pakaian yang baik x2 : banyak memperoleh informasi tentang cara berpakaian dan tren fashion x3 : cara belanja pakaian saya lebih baik dari orang lain x4 : berpikir saya adalah orang yang berpengalaman dalam hal berbelanja pakaian x5 : Tempat berbelanja pakaian merupakan tempat yang nyaman untuk dikunjungi x6 : berbelanja pakaian menyenangkan x7 : sangat menyukai berbelanja pakaian x8 : menikmati kegiatan berbelanja pakaian x9 : wanita mempunyai tanggung jawab untuk berbelanja pakaian x10 : Berbelanja pakaian adalah salah satu tanggung jawab utama dari seorang istri (dalam rumah tangga) x11 : Berbelanja pakaian sering dilakukan oleh seorang wanita dari pada pria x12 : selalu mengecek harga iklan toko pakaian sebelum berbelanja x13 : membaca semua iklan diskon pakaian di koran dengan detail x14 : biasanya melihat iklan televisi tentang diskon pakaian

29 Tabel 3.1 Variabel Laten dan Variabel Indikator (lanjutan) Variabel Laten Definisi Operasional Variabel Indikator patronage loyalty Derajat tentang keloyalan pembeli terhadap suatu toko atau pusat perbelanjaan (Valencia, 1982) x15 : Saat menemukan merek yang disuka, pasti membelinya x16 : Kadang terbiasa ke satu toko, dan tidak suka pindah ke toko lain x17 : loyal terhadap suatu toko karena pelayanannya Shopping orientati on economic shopping Kegiatan mengevaluasi toko dan produk pada harga, kualitas, dan bermacammacam barang dagangann (Valencia, 1982) x18 : Harga adalah hal utama yang perlu diperhatikan x19 : Berbelanja pakaian harus dilakukan seccara teliti dan hati-hati x20 : Secara ekonomi, kegiatan berbelanja menjadi hal yang perlu diperhatikan impulse shopping Kecenderungan untuk membeli barang atau jasa pada waktu yang cepat tanpa banyak pertimbangan (Valencia, 1982) x21 : tidak akan membeli pakaian yang tidak saya perlukan x22 : peduli terhadap pengeluaran belanja pakaian saya setiap bulannya x23 : membeli pakaian yang saya perlukan saja personal value self-expectation Meningkatnya fakta-fakta tentang seseorang dalam menggunakan emosinya untuk mengendalikan keputusan dan pembentukan sikap (Harber, 2005) x24 : berusaha menjadi seorang sahabat sejati x25 : berusaha menjadi seorang yang bijaksana x26 : berusaha menjadi selaras (bebas dari konflik diri sendiri) x27 : berusaha memiliki kesadaran sosial

30 Tabel 3.1 Variabel Laten dan Variabel Indikator (lanjutan) Personal value : didefinisi kan sebagai kepercay aan yang secara spesifik dilakuka n sebagai bentuk eksitensi dalam hidup (Rokeach, 1973) Variabel Laten Definisi Operasional Variabel Indikator orientation toward life Membangun tanpa kerangka waktu bebas, keleluasaan pribadi, dan aktifitas luang untuk mendominasi bagianbagian dalam hidup manusia (D Epinay,1992) self-actualization Aktualisasi dari kehidupan (Thai, 2007) self integrity Kejujuran dan kesatuan dengan hidup seseorang dan sesama (Genie, 1992) x28 : Makna kehidupan bagi saya adalah sebuah kata yang membuat damai (jauh dari perang dan konflik) x29 : Makna kehidupan bagi saya adalah adanya keseimbangan (persaudaraan, kesempatan yang seimbang) x30 : Makna kehidupan bagi saya adalah dunia yang indah (memiliki keindahan alam dan seni) x31 : Makna kehidupan bagi saya adalah adanya kebebasan (kemerdekaan, bebas memilih) x32 : Hidup saya selalu menyenangkan x33 : selalu merasa nyaman dengan hidup saya x34 : selalu merasakan pencapaian tujuan yang saya raih x35 : memiliki integritas diri x36 : selalu ramah (sopan, sikap yang baik) kepada siapapun x37 : Saya seorang yang jujur (yakin, terpercaya) x38 : Saya mengasihi (sayang, lembut) sesame x39 : Saya bertanggung jawab (mandiri, dapat dipercaya) terhadap tugas yang saya emban x40 : Saya selalu taat (patuh, hormat) x41 : Saya seorang pemaaf (bersedia memaafkan orang lain) x42 : Saya seorang pembersih (rapi, teratur) x43 : Saya selalu ceria (periang, bersemangat)

31 Tabel 3.1 Variabel Laten dan Variabel Indikator (lanjutan) Variabel Laten Definisi Operasional Variabel Indikator x44 : Saya memiliki kepercayaan diri self confidence Kepercayaan diri seseorang terhadap suatu situasi (Tai, 2007) x45 : Saya suka berimajinasi (berani mencoba, kreatif) x46 : Saya seorang yang mandiri (percaya diri, tahu kemampuan diri) x47 : Saya memiliki keberanian (percaya diri yang tinggi) personal value intellectual thinking Kemampuan untuk berpikir intelektual terhadap suatu permasalahan yang dhadapi (Tai, 2007) x48 : Saya seorang yang cerdas x49 : Saya selalu berpikir secara logika atau rasional serta konsisten working ability Kemampuan seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan (Tai, 2007) x50 :Saya kompeten dalam bekerja x51 : Saya pekerja keras x52 : Saya berpandangan terbuka dan berpendirian luas terhadap orang lain Sumber : diolah peneliti (2010)

32 3.2.2 Prosedur Penelitian Pada penelitian ini menggunakan prosedur dengan metode survey. Survey yang dilakukan adalah personal interviewing dengan cara mal intercept dan electronic interviewing dengan menggunakan e-mail. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada pelanggan produk fashion langsung di tiga mal (Mal Taman Anggrek, Mal Kelapa Gading, dan Pondok Indah Mal 2) yang ditentukan berdasarkan lokasi dari mal tersebut untuk mewakili mal-mal yang ada di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan serta menyebarkan melalui kuesioner online kepada pelanggan dari mal tersebut yang direkomendasikan oleh pengelola mal tersebut. Model penelitian yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut ini : SHOPPING ORIENTATION PERSONAL VALUE Shopping self satisfaction Shopping interest Shopping sex roles Advertised special shopping Patronage loyalty Economic shopping Impulse shopping korelasi Self ecpectation Orientation toward life Self actualization Self integrity Self confidence Intellectual thinking Working ability Gambar 3.1 Model Penelitian (Model Korelasi) 3.3 Metode Pengambilan Sampel dan Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Target Populasi Data untuk penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada 40 responden di masing-masing mal (total responden adalah 120 orang). Target populasi

33 yang akan diteliti adalah warga Jakarta, semua gender (baik laki-laki maupun perempuan), range usia di atas 18 tahun yang berada di toko-toko produk fashion pakaian di tiga mal tersebut. 3.3.2 Metode Pengumpulan Data a. Data Primer Menurut Malhotra (2007), data primer merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti untuk mengalamatkan tujuan spesifik dari permasalahan yang akan dibahas pada penelitian. Pengumpulan data primer ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pelanggan di toko produk fashion di tiga mal tersebut. b. Data Sekunder Menurut Malhotra (2007), data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Analisis data sekunder dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berasal dari penelitian sebelumnya, jurnal, buku, majalah, internet mengenai personal value dan shopping orientation dari pelanggan produk fashion. 3.3.3 Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara non probability sampling. Menurut Malhotra (2007), non probability sampling merupakan teknik sampling yang tidak menggunakan prosedur seleksi kesempatan bagi populasinya. Peneliti secara sadar memutuskan elemen mana yang termasuk dalam sampel penelitiannya. Non probability sampling yang digunakan adalah judgmental sampling, yaitu metode sampling yang elemen populasi dipilih berdasarkan pertimbangan dari peneliti. Menurut peneliti, melakukan pertimbangan, memilih elemen untuk dimasukkan dalam sampel, karena peneliti percaya bahwa mereka dapat merepresentasikan populasi yang diinginkan.

34 Pertimbangan yang dilakukan untuk judgemental sampling yaitu dengan menyebarkan kuesioner pada responden yang sedang melakukan kegiatan berbelanja pakaian di sekitar toko-toko retail pakaian di mal tersebut, pertimbangan usia responden dinilai dari penampilan responden secara fisik (jasmani), gaya berpakaian yang cukup modern dan mengikuti perkembangan mode pakaian. 3.3.4 Desain Kuesioner 3.3.4.1 Kerangka Kuesioner a. Profil / Demografi Responden Untuk melihat karakteristik dari responden penelitian yang berisi pertanyaan mengenai : jenis kelamin, usia, suku, status perkawinan, tingkat pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pengeluaran untuk produk fashion dalam satu bulan. b. Pertanyaan Utama Berisi pertanyaan-pertanyaan utama, yang menyangkut mengenai personal value dan elemen-elemen pada shopping orientation dari pelanggan terhadap produk fashion. 3.3.4.2 Format Pertanyaan Close Ended Question, yaitu pertanyaan dengan memberikan pilihan jawaban kepada responden, dimana jawaban berbentuk pilihan ganda dengan satu jawaban. Scaled Response Question, yaitu format pertanyaan dengan menggunakan skala untuk mengukur. Dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah skala Likert. Menurut malhotra (2007), skala Likert adalah skala pengukuran dengan menggunakan lima kategori respon yang berkisar :

35 Tabel 3.2 Skala Likert Tingkatan Sangat Setuju skala 1 Setuju skala 2 Netral skala 3 Tidak Setuju skala 4 Sangat Tidak Setuju skala 5 Sumber : diolah peneliti (2010) 3.3.4.3 Skala Jawaban Skala Nominal : skala yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkannya ke dalam berbagai kategori / kelompok berdasarkan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri obyek. Skala yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini adalah skala Likert yang digunakan untuk mengukur tingkat kepentingan suatu atribut atau tingkat kinerja melalui pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner. 3.4 Pengolahan dan Analisis Data a. Analisis Faktor dari tiap-tiap variabel yang terdapat pada personal value dan shopping orientation dari pelanggan produk fashion. Analisis ini bertujuan untuk: Mengidentifikasi dimensi dasar atau faktor yang menjelaskan korelasi antar perangkat variabel. Mengidentifikasi perangkat variabel tidak berkorelasi yang baru untuk menggantikan perangkat asli dari variabel yang berkorelasi dalam analisis multivariate yang berikutnya.

36 Jika variabel-variabel distandardisasikan, faktor model dapat dipresentasikan seperti : X i = A i1 F 1 + A i2 F 2 + A i3 F 3 +. + A im F m + V i U i (3.1) Dimana : X i = ith standardized variable A ij = koefisien dari standardized multivariate regression dari variabel i pada faktor umum j F = common factor V i = koefisien dari standardized regression dari variabel i pada faktor unik j U i = faktor unik untuk variabel i m = jumlah dari common factors Statistik kunci yang berhubungan dengan analisis faktor adalah : Bartlett s test of sphericity adalah tes statistic yang digunakan untuk menguji hipotesis bahwa variabel bersifat uncorrelated dalam populasi. Dengan kata lain, matrix korelasi populasi adalah matrik identitas, setiap variabel berkorelasi sempurna dengan r = 1 dan tidak mempunyai korelasi dengan variabel lain dengan r = 0. Correlation matrix adalah lower triangle matrix yang menunjukkan korelasi sederhana, antar semua pasangan variabel yang memungkinkan termasuk dalam analisis. Communality adalah jumlah variansi dari variabel yang dibagi dengan semua variabel lainnya untuk dipertimbangkan. Biasanya juga merupakan proporsi variansi yang ditunjukkan oleh common factor.

37 Eigenvalue adalah total variansi yang diganmbarkan oleh setiap faktor. Factor loadings adalah korelasi sederhana antara variabel dan faktor. Factor loading plot adalah plot dari variabel asli menggunakan factor loading sebagai koordinat. Factor matrix, berisi factor loadings dari semua variabel pada semua faktor yang digali. Factor scores adalah nilai komposit yang diestimasi untuk setiap responden pada faktor yang dibawa. Factor scores coefficient matrix adalah matriks yang berisi koefisien dari factor score yang digunakan untuk mengkombinasikan variable standar untuk memperoleh factor scores. Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) measure of sampling adequacy adalah indeks yang digunakan untuk menguji ketepatan dari factor analysis. Nilai tinggi (antara 0.5 dan 1.0) mengindikasikan bahwa analisis faktor sesuai, sedangkan jika nilainya di bawah 0.5 mengimplikasikan bahwa analisis faktor tidak sesuai. Percentage of variance adalah persentase yang menggambarkan total variansi yang menghubungkan masing-masing faktor. Residuals adalah perbedaan antara korelasi yang diobservasi (yang ditunjukkan oleh input pada correlation matrix) dan korelasi yang dihasilkan (diestimasikan dari factor matrix). Scree plot adalah plot dari eigenvalues yang bertentangan dengan jumlah faktor dalam ekstraksi.

38 b. Correlation analysis yaitu analisis statistik yang meringkas kekuatan asosiasi antara dua matriks variabel. Pada penelitian ini dua matriks variabel yang akan dianalisis untuk mengetahui korelasinya adalah variabel dari personal value konsumen dan shopping orientation konsumen terhadap pembelian produk fashion. Dari sampel pada n observasi, X dan Y, dapat dihitung nilai product moment correlation (r), yaitu : r = COV xy / S x S y (3.3) Dalam rumus ini, X dan Y menandakan nilai means dari sampel, dan standard deviasi ditandai dengan S x dan S y. COV xy, the covariance antara X dan Y, mengukur hubungan antara X dan Y. the covariance biasanya bernilai negatif atau positif, bervariasi antara -1.0 dan +1.0. Karena r mengindikasikan derajat untuk variasi dalam satu variabel dihubungkan dengan variasi dari variabel lainnya, maka dapat ditunjukkan bahwa dekomposisi dari total variasi adalah : r 2 = total variasi error total variasi r 2 = SS x - SS error SS x (3.3) Karena itu, r 2 mengukur proporsi dari variasi dalam satu variabel yang dijelaskan oleh lainnya. Dengan kata lain, r 2 menunjukkan seberapa besar kontribusi independen variabel dapat menjelaskan dependen variabel. Semakin besar nilai r 2 maka semakin kecil nilai error.

39 Signifikan statistic dari hubungan antara variabel ini dapat diukur dengan menggunakan test r, dengan hipotesis : H o : ρ = 0 H 1 : ρ = 0 c. ANOVA analysis adalah teknik statistik untuk menguji perbedaan antara means untuk dua atau lebih populasi. Pada penelitian ini, ANOVA digunakan untuk menguji perbedaan antara tiga mal (Mal Taman Anggrek, Mal Kelapa Gading, Pondok Indah Mal 2) untuk melihat apakah ada perbedaan konsumen di masingmasing wilayah Jakarta yang diwakili dengan mal tersebut yang berada di wilayah Jakarta tersebut. Karena hanya menggunakan satu kategorial dari variabel, maka penelitian ini menggunakan one-way analysis of variance (oneway ANOVA). Hipotesis yang digunakan adalah : H o : µ TA = µ MKG = µ PIM2 H 1 : µ TA µ MKG = µ PIM2 µ TA = µ MKG µ PIM2 Di bawah hipotesis tersebut, SS x dan SS error datang dari sumber variasi yang sama. Estimasi dari variansi populasi Y adalah : S 2 y = SS x (c-1) = MS x Atau S 2 y = SS error (N-c) = MS error (3.4)

40 Hipotesis juga dapat dites dengan F-statistic berdasarkan pada ratio antara dua estimasi : F = SS x / (c-1) = MS x (3.5) SS error / (N-c) MS error Statistik yang dihubungkan dengan one-way ANOVA adalah : Eta 2 adalah kekuatan dari efek X pada Y yang diukur dengan eta 2 F statistic adalah tes yang dapat digunakan untuk hipotesis Mean square adalah jumlah kuadrat yang dibagi oleh ketepatan derajat kebebasan SS x adalah variasi pada Y dihubungkan pada variasi dalam means X SS error adalah variasi pada Y yang seharusnya pada variasi tanpa ada kategori X SS y adalah total variasi pada Y