PENGGUNAAN EARNED VALUE ANALYSIS DI DALAM MENGUKUR KINERJA IT PROJECT

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN BIAYA PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT

BAB 4 PEMBAHASAN EVALUASI PENGELOLAAN PROYEK

DAFTAR ISI. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penerapan Earned Value Management Stabilitas CPI Sifat Proyek...

Manajemen Biaya Proyek

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Objek Penelitian Jenis Data Metode Pengumpulan Data Primer dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini

Mata Kuliah IT Project Management. Personal Assignment 3 Session 7

PENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM) ZUL FADLI

Manajemen Biaya Proyek 5/13/2011 1

BAB V PENUTUP. dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi

ZHAFIRA HADYAN

MODEL PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL PEMBANGUNAN KAPAL DENGAN PENDEKATAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS

Penentuan Efektivitas Manfaat melalui Analisa Gap

BAB III METODE PENELITIAN

JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 4 NO. 1 FEBRUARI 2017

MANAJEMEN BIAYA PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM)

Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya

PROJECT COST MANAGEMENT (MANAJEMEN BIAYA PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK RUSUNAWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG)

Konsep Earned Value dalam Aplikasi Pengelolaan Proyek Konstruksi

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

STUDI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN SIMPANG RAJA BAKONG - TANAH PASIR DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP NILAI HASIL

UTS Manajemen Proyek Rabu, 10 April ,5 jam Closed Book

Manajemen Biaya Proyek

BAB IV METODE PENELITIAN

PRESENTASI TUGAS AKHIR

MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Network Palanning EVALUASI IMPLEMENTASI ANALISA CPM/PERT DAN EVA DALAM MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

KAJIAN EKONOMI PROYEK PENGADAAN DAN PERBAIKAN TULISAN ALUN-ALUN KABUPATEN NGAWI

Tabel 3.1. Ijin Pemeriksaan sebagai PJIT

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4

ANALISIS KINERJA WAKTU PROYEK SEKOLAH X DENGAN METODE PERFORMANCE INTENSITY

PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE GEDUNG PM3 PT. ADIPRIMA SURAPRINTA GRESIK OLEH : ARIFIAN SYAH PUTRA

PENGUKURAN KINERJA DAN EVALUASI KEMAJUAN PROYEK

PENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-2 : CPI & SPI)

BAB I PENDAHULUAN. Analisis project..., Fibri Kusumawardani, FT UI, Universitas Indonesia

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN ABSTRAK

PROJECT INITIATION. Penetapan Jalannya Proyek (2) Customer Problem. Identification. Define Scope. Proposed Solution.

ABSTRAK PANJANG PENERAPAN METODE EARNED VALUE

BAB III METODOLOGI 3.1 Rancangan Penelitian

ALEX SATRYA MAULANA ( )

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA)

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tujuan dan Ruang Lingkup Proyek Perancangan Rekayasa Perangkat Lunak

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

ANALISIS KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU SMKN 6 BALIKPAPAN

EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan Sarana/Prasarana Pengamanan Pantai)

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA)

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Hotel Eastparc Yogyakarta) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi yang berjauhan dengan kantor pusatnya sering

Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek

Kata kunci : Probabilistic Earned Value, kinerja biaya, kinerja waktu

Executive Summary Jakarta Tourism Information and Guidance System (JIGSy) adalah suatu system yang diharapkan dapat menyediakan layanan dan informasi

MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK PERTEMUAN 3.2

MANAJEMEN BIAYA PROYEK

EARNED VALUE METHOD UNTUK PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT DAN EXCEL

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

PENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN SMA NEGERI INTERNASIONAL SUMATERA SELATAN PALEMBANG DENGAN METODE EARNED VALUE

METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK

ANALISIS KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIF TERPADU RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB III LANDASAN TEORI

Manajemen Biaya. Proyek. Chapter 6. 10/24/2016 Manajemen Biaya Proyek 1

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Proyek biasanya bersifat lintas fungsi

Project Initiation. By: Uro Abd. Rohim. U. Abd.Rohim Manajemen Proyek (Project Initiation) Halaman: 1

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS

EVALUASI BIAYA DAN KINERJA WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAWAH JEMBATAN AFIAT DESA KANIGORO KECAMATAN PAGELARANKABUPATEN MALANG

Analisa Earned Value pada Proyek Pembangunan Vimala Hills Villa dan Resort Bogor

PEMBUATA TATA LAKSA A PROYEK PEMBA GU A SISTEM I FORMASI DI U IVERSITAS X BERDASARKA CMMI

ISSN No [ JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH ABSTRAK

PENGONTROLAN DAN PENUTUPAN PROYEK MULTIMEDIA (PROJECT CONTROLLING AND PROJECT CLOSING) A. PENGONTROLAN PROJECT (PROJECT CONTROLLING)

TI-S1-3SKS PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Keywords : Earned Value Analysis (EVA), Microsoft Project 2007, Cost Control, Time Control Brothers 2 Hotel Solo Baru.

KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK. PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom

STRUKTUR RINCIAN PEKERJAAN (WORK BREAKDOWN STRUCTURE) Web di PT. Wijaya Perkasa

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015

Manajemen Resiko Proyek

MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP

YOGYAKARTA NPM :10 02

BAB III LANDASAN TEORI

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

PENGENDALIAN BIAYA DAN JADUAL TERPADU PADA PROYEK KONSTRUKSI. Dewa Ketut Sudarsana 1

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB IV ANALISA DATA BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MANAJEMEN KUALITAS PROYEK REFERENSI : PMBOK

Materi II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto

Paradigma Manajemen Resiko. control. track RISK. identify. plan. analyze

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS

Management Cost Project. Oleh : Imam Haryono, Ir., MBAT.

Transkripsi:

PENGGUNAAN EARNED VALUE ANALYSIS DI DALAM MENGUKUR KINERJA IT PROJECT Yuliana Lisanti Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Bina Nusantara University Jln. K.H. Syahdan No 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 Lisanti@binus.edu ABSTRACT IT Project s succesfulness can be measured from some factors such as project s time completion, project s cost and project s quality. These 3 factors, at least should be as planned, means that on time, on budget and on quality, or better than it has agreed. That s why a regular project progress update has become a very important factor because it can be used by management to control the project, as well as an alert mechanism or early warning sign whether or not the project is on track or off track. This paper adopts the earned value analysis (EVA) that is used to monitor IT project progress, because EVA is a simple formula whilst able to provide a comprehensive information to support decision making. Keywords: indicator, Performance, IT project, Earned Value Analysis ABSTRAK Indikator kinerja keberhasilan suatu projek TI (teknologi Informasi) dapat dinilai dari beberapa faktor seperti waktu penyelesaian projek, biaya yang dikeluarkan dan kualitas dari hasil projek. ketiga faktor tersebut minimal harus sesuai yaitu sesuai dengan waktu, sesuai dengan biaya dan sesuai dengan kualitas, atau lebih baik dari rencana yang sudah disetujui. Oleh karena itu, pelaporan secara berkala mengenai progress projek TI menjadi penting karena merupakan suatu kontrol yang dapat digunakan oleh manajemen sebagai alert mechanism (peringatan dini) apakah projek yang sedang berjalan tersebut on track atau off track. Tulisan ini mengadopsi konsep Earned Value analysis (EVA) yang digunakan untuk memonitor progress projek IT, karena EVA merupakan perhitungan yang sederhana namun mampu untuk memberikan informasi yang cukup untuk mendukung pengambilan keputusan. Kata kunci: Indikator, Kinerja, Project TI, Earned Value Analysis Penggunaan Earned Value (Yuliana Lisanti) 239

PENDAHULUAN Manajemen projek Teknologi Informasi (TI) menjadi begitu penting didalam kesuksesan implementasi sebuah solusi teknologi informasi. Pada saat ini, seorang manajer projek dituntut untuk memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan hard skill maupun soft skill yang dapat mendukung pencapaian tujuan-tujuan projek yang sedang ditanganinya. Salah satu kemampuan yang utama itu adalah bagaimana seorang manajer projek mampu untuk me-manage ekspektasi dari stakeholder proyek dengan memberikan informasi yang tepat dan bermanfaat bagi mereka, misalnya seperti sponsor projek atau manajemen senior mendapatkan informasi yang tepat dan bermanfaat mengenai projeknya setiap saat sehingga akan meningkatkan kepuasan dan kepercayaan mereka bahwa projeknya dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan dan berkualitas tinggi, yaitu tepat waktu, tepat biaya (on budget), dan sesuai dengan yang diminta (on scope). Update juga diinformasikan kepada semua pengguna (user) yang terlibat didalam project sehingga mereka memiliki pemahaman yang baik mengenai projek yang sedang melibatkan bagiannya, seperti apa keuntungan projek itu untuk mereka, apa saja yang akan berubah, apa saja proses-proses baru yang akan mereka pelajari dan sebagainya, juga anggota projek mendapatkan informasi yang tepat dan bermanfaat sehingga dapat meningkatkan semangat team, meningkatkan produktifitas, meningkatkan efisiensi yang pada akhirnya dapat mencapati kesuksesan dari projek tersebut. Pelaporan project progress secara regular merupakan salah satu cara didalam memberikan informasi yang tepat dan bermanfaat bagi stakeholder proyek. Namun demikian tidaklah mudah untuk membuat laporan project progress, sebagian dikarenakan keunikan dari proyek TI itu sendiri, misalnya seperti output dan benefit dari proyek TI kebanyakan adalah tidak berwujud sehingga mungkin dapat diasumsikan pelaporannya akan lebih subjektif tergantung dari persepsi dan metode yang digunakan. Selain itu proyek TI juga pada saat ini semakin kompleks, misalnya seperti terdiri dari puluhan bahkan ratusan tasks (work breakdown structure), lokasi virtual dari setiap team membernya sampai kepada teknologi platform yang digunakan bervariasi. Hal seperti di atas akan lebih menyulitkan seorang project manajer untuk meng-update project progress-nya. Pelaporan project progress yang sering digunakan oleh seorang project manager biasanya adalah dengan membandingkan project plan dengan deliverable yang sudah ditentukan sebelumnya, namun demikian beberapa orang menilai bahwa pelaporan project progress dengan hanya melihat kepada project plan vs deliverable kurang memberikan informasi yang lengkap, karena didalamnya tidak memiliki informasi mengenai status dari cost, schedule dan scope analysis yang sangat penting didalam membantu pengambilan keputusan ditingkat strategic maupun operational, misalnya seperti berapa persen efisiensi maupun defisiensi yang sudah terjadi, berapa besar hasil yang sudah didapat dibandingkan dengan pengeluaran yang didapat, apakah projek dapat dikatakan on schedule, on budget dan onscope, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan situasi ini, dan sebagainya. Earned Value merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan diatas. Earned value adaalah tools yang dapet digunakan untuk mengukur kinerja dari IT Project dengan cara menganalisa secara comprehensive ketiga faktor utama sebuah project yaitu cost, schedule dan scope. Selanjutnya, tulisan ini akan membahas penggunaan Earned value analysis didalam mengukur kinerja projek-projek teknologi informasi. 240 ComTech Vol.1 No.2 Desember 2010: 239-244

METODE Analisa pengukuran project progress dengan menggunakan Earned Value Analysis bertujuan untuk mengukur hasil kinerja aktual dari sebuah pekerjaan dengan biaya dan jadual berdasarkan rencana awal yang sudah ditetapkan. Pengukuran dengan metode ini digunakan untuk melengkapi pelaporan yang biasanya hanya mengukur kinerja project yang terpisah antara pengukuran dari sisi waktu pekerjaan, hasil pekerjaan dan biaya yang sudah dikeluarkan. Dengan earned value analysis seorang project manajer akan mampu melaporkan project progressnya dengan memperhatikan faktor manajemen resiko. Analisis earned value juga dapat digunakan untuk menganalisa estimasi biaya yang perlu dikeluarkan didalam menyelesaikan projek tersebut, memberikan informasi perbedaan jadual dan biaya antara perencanaan dan actual selama projek sedang berjalan, mengidentifikasi masalah-masalah di awal, memberikan rekomendasi untuk menyelesaikan masalah, sampai kepada perencanaan ulang manajemen projek. Dengan mengintegrasikan ketiga pengukuran yaitu hasil kerja, biaya dan waktu, maka evaluasi dan perbandingan progress antara projek juga dapat dilakukan dengan mudah. Konsep formula earned value sudah digunakan semenjak awal tahun 60-an, lebih dikenal dengan nama Cost/Schedule Control Systems Criteria (C/SCSC), dan biasanya sudah banyak digunakan tanpa disadari oleh seorang projek manajer, biasanya mereka akan membandingkan antara biaya yang direncakana dengan pembelanjaan yang sudah dikeluarkan dan dibandingkan dengan hasil kerja yg sudah diselesaikan. Pada masa ini, perhitungan Earned Value semakin dimatangkan dengan memperhatikan details pada tasks, misalnya seperti tasks yang di kategorikan kepada beberapa group atau cluster (compartmentalize), sehingga lebih terorganize dan mudah untuk di ukur. Variabel indicator utama dari earned value adalah: (1) Planned Value (PV), rencana biaya sebuah task pada suatu periode waktu; (2) Actual Cost (AC), biaya task yang terjadi pada suatu periode waktu; (3) Earned Value (EV), biaya yang sudah di anggarkan untuk sebuah pekerjaan yang sudah diselesaikan; (4) Budget at Completion (BAC), akumulasi biaya estimasi yang sudah disetujui dari seluruh aktivitas (task) proyek; (5) Estimate at Completion (EAC), akumulasi biaya yang terjadi dijumlahkan dengan estimasi biaya yang akan terjadi; (6) Variances, perbedaan antara apa yang sudah diselesaikan dan perencanaan. Fomula Earned Value dapat dituliskan sebagai: Cost Variance (CV) = EV AC; Schedule Variance (SV) = EV PV; Cost performance Index (CPI) = EV/AC; Schedule performance Index (SPI) = EV/PV. Analisa Earned Value untuk schedule dapat dilihat dari nilai / value yang dihasilkan dari perhitungan SPI, yaitu jika SPI = 1 maka waktu projek dapat dikatakan sesuai dengan perencanaan, jika SPI <1 maka waktu projek dapat dikatakan tidak sesuai dengan perencanaan (terlambat), dan jika SPI > 1 maka project dapat dikatakan lebih baik dari perencanaan. Sedangkan analisa untuk biaya dapat dilihat dari nilai/value yang dihasilkan dari perhitungan CPI sebagai jika CPI = 1 maka biaya projek dapat dikatakan sesuai dengan anggaran, jika CPI <1 maka biaya projek dapat dikatakan tidak sesuai dengan anggaran (melebihi anggaran), sedangkan jika CPI > 1 maka biaya projek dapat dikatan lebih baik dari anggaran (efisien). HASIL DAN PEMBAHASAN Keefektifan penggunaan pengukuran earned value analysis didukung oleh faktor-faktor seperti: alokasi penganggaran dengan baik, perencanaan proyek dengan baik, kemampuan untuk membreakdown aktivitas proyek (task) sampai kepada level detil, pengawasan dan pencatatan terhadap Penggunaan Earned Value (Yuliana Lisanti) 241

biaya yang sudah terjadi (misalnya berapa biaya yang sudah dikeluarkan untuk suatu kegiatan/task), serta pengawasan dan pencatatan terhadap status task yang sudah di rencanakan (misalnya persentase selesai). Untuk menjelaskan penggunaan earned value analysis, penulis menggunakan contoh suatu perencanaan projek IT yang sederhana seperti yang digambarkan pada Tabel 1. Aktifitas Projek 1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Analisis 3. Tahap Rancangan Tabel 1 Perencanaan Projek Sistem Sumber Daya Manusia Perencanaan Projek Sistem Sumber Daya Manusia Task Mulai Selesai Hari Estimasi Biaya Studi kelayakan 1-Jul-10 5-Jul-10 4 3,000,000.00 Perencanaan Projek 6-Jul-10 8-Jul-10 2 2,000,000.00 Kick - Off Meeting 9-Jul-10 10-Jul-10 1 2,000,000.00 Mengumpulkan kebutuhan sistem 12-Jul-10 16-Jul-10 4 10,000,000.00 Menganalisa proses bisnis 19-Jul-10 23-Jul-10 4 4,000,000.00 Menganalisa solusi teknologi yang akan digunakan 26-Jul-10 30-Jul-10 4 3,000,000.00 Menganalisa kebutuhan infrastruktur 26-Jul-10 30-Jul-10 4 3,000,000.00 Menganalisa lebih detail perencanaan projek 2-Aug-10 3-Aug-10 1 2,000,000.00 Memverifikasi kebutuhan sistem apakai sesuai dengan solusi yang direkomendasikan 3-Aug-10 5-Aug-10 2 5,000,000.00 Mengidentifikasi kebutuhan tambahan 6-Aug-10 7-Aug-10 1 2,000,000.00 Merancang kebutukan infrastruktur (hardware, software, network, database design, user interface, security, dan sebagainya) 9-Aug-10 10-Aug-10 1 5,000,000.00 Merancang kebutuhan aplikasi (DFD, ERD, flowchart proses, report, pseudocode, screen design, dan sebagainya) 11-Aug-10 18-Aug-10 7 10,000,000.00 Merancang proses bisnis yang baru 11-Aug-10 18-Aug-10 7 5,000,000.00 Merancang solusi alternatif 19-Aug-10 20-Aug-10 1 5,000,000.00 Merancang solusi yang direkomendasikan 23-Aug-10 24-Aug-10 1 2,000,000.00 Membuat Prototype sistem 25-Aug-10 31-Aug-10 6 15,000,000.00 Menginstall infrastruktur 15-Aug-10 22-Aug-10 7 50,000,000.00 Membangun sistem 1-Sep-10 30-Sep-10 29 150,000,000.00 4. Tahap Pembuatan Testing (sistem test, user test, infrastruktur test, dan sebagainya) 1-Oct-10 8-Oct-10 7 10,000,000.00 dan Penerapan Mengimplmentasi aplikasi 10-Oct-10 11-Oct-10 1 10,000,000.00 5. Tahap Penggunaan Mengevaluasi aplikasi 11-Oct-10 11-Nov-10 31 2,000,000.00 Total Estimasi Waktu (Hari) dan Biaya (Rupiah) 125 300,000,000.00 Tabel 1 membagi aktivitas proyek menjadi lima bagian besar, dan setiap bagian memiliki beberapa task. Jika pada tanggal 23 Juli 2010, status task dan biaya adalah seperti pada Tabel 2 (Status projek task pada tanggal 23 Juli 2010). 242 ComTech Vol.1 No.2 Desember 2010: 239-244

Tabel 2 Status projek task pada tanggal 23 Juli 2010 Aktifitas Projek 1. Tahap Perencanaan Task Mulai Selesai Hari Estimasi Biaya Status task pada tanggal 23 Juli 2010 Biaya Aktual Studi kelayakan 1-Jul-10 5-Jul-10 4 3,000,000.00 100% 2,000,000.00 Perencanaan Projek 6-Jul-10 8-Jul-10 2 2,000,000.00 100% 2,500,000.00 Kick - Off Meeting 9-Jul-10 9-Jul-10 0 2,000,000.00 100% 1,000,000.00 Mengumpulkan kebutuhan sistem 12-Jul-10 16-Jul-10 4 10,000,000.00 100% 9,000,000.00 Menganalisa proses bisnis 19-Jul-10 23-Jul-10 4 4,000,000.00 0% 0 Menganalisa solusi teknologi yang akan digunakan 26-Jul-10 30-Jul-10 4 3,000,000.00 0% 0 2. Tahap Analisis Menganalisa kebutuhan infrastruktur 26-Jul-10 30-Jul-10 4 3,000,000.00 0% 0 Menganalisa lebih detail perencanaan projek 2-Aug-10 3-Aug-10 1 2,000,000.00 0% 0 Memverifikasi kebutuhan sistem apakai sesuai dengan solusi yang direkomendasikan 3-Aug-10 5-Aug-10 2 5,000,000.00 0% 0 Mengidentifikasi kebutuhan tambahan 6-Aug-10 6-Aug-10 0 2,000,000.00 0% 0 Merancang kebutukan infrastruktur (hardware, software, network, database design, user interface, security, dan sebagainya) 9-Aug-10 10-Aug-10 1 5,000,000.00 0% 0 Merancang kebutuhan aplikasi (DFD, ERD, flowchart proses, report, pseudocode, screen design, dan sebagainya) 11-Aug-10 18-Aug-10 7 10,000,000.00 0% 0 Merancang proses bisnis yang baru 11-Aug-10 18-Aug-10 7 5,000,000.00 0% 0 Merancang solusi alternatif 19-Aug-10 20-Aug-10 1 5,000,000.00 0% 0 Merancang solusi yang direkomendasikan 23-Aug-10 24-Aug-10 1 2,000,000.00 0% 0 3. Tahap Rancangan Membuat Prototype sistem 25-Aug-10 31-Aug-10 6 15,000,000.00 0% 0 Menginstall infrastruktur 15-Aug-10 22-Aug-10 7 50,000,000.00 0% 0 Membangun sistem 1-Sep-10 30-Sep-10 29 150,000,000.00 0% 0 4. Tahap Pembuatan Testing (sistem test, user test, infrastruktur test, dan sebagainya) 1-Oct-10 8-Oct-10 7 10,000,000.00 0% 0 dan Penerapan Mengimplmentasi aplikasi 10-Oct-10 10-Oct-10 0 10,000,000.00 0% 0 5. Tahap Penggunaan Mengevaluasi aplikasi 11-Oct-10 11-Nov-10 31 2,000,000.00 0% 0 Total Estimasi Waktu (Hari) dan Biaya (Rupiah) 122 300,000,000.00 Maka analisis eaned value dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut: Planned Value (PV) : 3 juta+ 2 juta + 2 juta + 10 juta + 4 juta = 21 Juta Actual Cost (AC) : 2 juta + 2.5 juta + 1 juta + 9 Juta = 14.5 Juta Earned Value (EV) : 3 juta+ 2 juta + 2 juta + 10 juta = 17 Juta Cost Variance (CV) Schedule Variance (SV) Cost performance Index (CPI) = EV AC = 17 juta 14.5 Juta = 2,5 juta = EV PV = 17 juta 21 Juta = - 4 Juta = EV/AC = 17 juta / 14.5 juta = 1.17 Schedule performance Index (SPI) = EV/PV = 17 juta / 21 juta = 0.80 Penggunaan Earned Value (Yuliana Lisanti) 243

Dari hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa biaya projek (project cost) lebih baik dari anggaran (karena CPI > 1) dengan nilai cost variance sebesar 2.5 juta rupiah, sedangkan waktu projek (project schedule) tidak sesuai dengan perencanaan, dengan nilai schedule variance sebesar 4 juta rupiah. Selanjutnya project manager perlu menambahkan inisiatif-inisiatif (action items) apa saja yang akan diambil untuk memperbaiki kinerja projeknya, misalnya seperti mengalokasikan sumber daya tambahan, mereview kembali prioritas task task projek, melihat factor-faktor penghambat lainnya seperti komitmen dari stakeholder, me-review kembali ruang lingkup proyek dan sebagainya. SIMPULAN Penggunaan earned value analysis didalam mengukur kinerja projek projek TI akan memberikan gambaran yang lebih lengkap terhadap performa projek yang sedang berjalan, hal ini sangat bermanfaat sehingga projek manager dan stakeholder dapat mereview keseluruhan performa projek dan melakukan tindakan tindakan yang tepat didalam meningkatkan kinerja projeknya tersebut. Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa keefektifitasan penggunaan metode ini di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti perencanaan dan penganggaran yang tepat, kemampuan untuk membreakdown kegiatan kegiatan (tasks) proyek dengan detil, pengawasan dan pencatatan mengenai status task dari projek. Pada tulisan selanjutnya disarankan untuk membahas dan mendalami prosesproses tersebut. DAFTAR PUSTAKA Duncan, W. R. (1996). A guide To the Project Management Body of Knowledge: Automated Graphic Systems. Maryland, USA: White Plains. Valle, J. A., & Soares, C. A. P. (2004) The Use of Earned Value Analysis (EVA) in the Cost Management of Construction Projects, from http://www.icoste.org/icmj%20papers/valle%20-%20eva.pdf Sumara, J., & Goodpasture, J. (1997). Earned Value The Next Generation A Practical Application for Commercial Projects. Project Management Institute 28th Annual Seminars & Symposium. Chicago, Illinois. 244 ComTech Vol.1 No.2 Desember 2010: 239-244