Contoh : 1) 4x + 5 = 0 4x = -5 X = -5/4. 2) 3 / 5x + 2 = 4 / 2x 2 = 3 (2x 2) = 4 (5x + 2) = 6x 6 = 6x 20x = = -14x = 14 X = 14/-144 = -1

dokumen-dokumen yang mirip
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

BAB I BILANGAN. Bilangan Real Bilangan Cacah Bilangan Bulat

MATEMATIKA EKONOMI ( FUNGSI LINIER, GRAFIK FUNGSI DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER )

PERSAMAAN & SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Modul 05 Persamaan Linear dan Persamaan Linear Simultan

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

matematika WAJIB Kelas X SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL (SPLTV) K-13 A. Definisi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK

1 King s Learning. Nama Siswa. Kelas KOMPETENSI DASAR: x = 4. Untuk x = 4 disubstitusikan ke persamaan (1) 4 y = 2 y = 4 2. y = 2

SISTEM PERSAMAAN LINEAR, KUADRAT DAN PERTIDAKSAMAAN SATU VARIABEL

A. PERSAMAAN GARIS LURUS

Bab. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Pengertian SPLDV Penyelesaian SPLDV Penerapan SPLDV

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

PERSAMAAN & PERTIDAKSAMAAN

Sistem Persamaan linier

Aljabar Linear dan Matriks. Semester Pendek TA 2010/2011 S1 Teknik Informatika. Dosen Pengampu: Heri Sismoro, M.Kom.

SISTEM PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DUA VARIABEL SPtKDV

MA5032 ANALISIS REAL

Hal terburuk yang bisa menimpa manusia adalah jika ia berpikir buruk tentang dirinya sendiri.

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN LINEAR

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan

Modul 6 SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

KETIDAKSAMAAN. A. Pengertian

A. Persamaan Linier Dua

Fungsi Linier & Grafik Fungsi Aplikasi dalam Ekonomi

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

MATEMATIKA. Sesi MATRIKS CONTOH SOAL A. MATRIKS SATUAN (MATRIKS IDENTITAS)

MATEMATIKA BISNIS BAB 2 FUNGSI LINIER

Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) LOGO

Geometri dalam Ruang, Vektor

PROGRAM LINEAR. sudir15mks

SOAL-SOAL dan PEMBAHASAN UN MATEMATIKA SMA/MA IPS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

Contoh. C. Determinan dan Invers Matriks. C. 1. Determinan

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

BAB 1 PERSAMAAN. a) 2x + 3 = 9 a) 5 = b) x 2 9 = 0 b) = 12 c) x = 0 c) 2 adalah bilangan prima genap d) 3x 2 = 3x + 5

JENIS JENIS FUNGSI 2. Gambar. Jenis Fungsi. mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebas y = a 0 + a 1 x + a 2 x a n x n

A. Menentukan Letak Titik

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS

Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

FUNGSI, SISTEM PERSAMAAN LINIER DAN MENGGAMBAR GRAFIK

BAB II ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Pertemuan 13 persamaan linier NON HOMOGEN

1.Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar. 2.Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar

Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Contoh Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Pembahasannya

PERSAMAAN GARIS LURUS

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

Peta Konsep. Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi. persamaan garis lurus

MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 2012

Persamaan Linear dan non Linier. Dr. Ananda Sabil Hussein

RINGKASAN IRISAN KERUCUT (PARABOLA, ELIPS, DAN HIPERBOLA)

matematika PEMINATAN Kelas X SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DAN KUADRAT K13 A. Pertidaksamaan Linear B. Daerah Pertidaksamaan Linear

Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

RINGKASAN IRISAN KERUCUT (PARABOLA, ELIPS, DAN HIPERBOLA)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus, masingmasing

Untuk mencari akar-akar dari persamaan kuadrat, dapat menggunakan rumus :

BAB II SISTEM PERSAMAAN LINEAR. Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu

5 F U N G S I. 1 Matematika Ekonomi

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Program Linear - IPA

Sistem PERSAMAAN dan PERTIDAKSAMAAN linier

1. Fungsi Objektif z = ax + by

dimana a 1, a 2,, a n dan b adalah konstantakonstanta

Kumpulan Soal,,,,,!!!

MATEMATIKA EKONOMI 1 FUNGSI DAN GRAFIK. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.

y

PERSAMAAN GARIS BAHAN BELAJAR MANDIRI 4

Nama Guru : Hari/tanggal : Kelas : Waktu : A. Tindak Mengajar B. Tindak Belajar C. Penarikan Makna

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen. Tugas individu.

Jenis Jenis--jenis jenis fungsi dan fungsi linier Hafidh Munawir

Kumpulan Soal dan Pembahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel.

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PROGRAM LINEAR

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Website:

4. Menentukan Himpunan Penyelesaian untuk Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

c. 2 d Jika suatu garis mempunyai persamaan 2x + y + 4 = 0, maka gradiennya adalah a. 2 b. ½ c. 2 d. ½

4. SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

FUNGSI. Berdasarkan hubungan antara variabel bebas dan terikat, fungsi dibedakan dua: fungsi eksplisit dan fungsi implisit.

Hendra Gunawan. 30 Agustus 2013

PERSAMAAN GARIS. Dua garis sejajar mempunyai gradien sama, sehingga persamaan garis yang sejajar l dan melalui titik (3,4) adalah

FUNGSI. A. Relasi dan Fungsi Contoh: Manakah yang merupakan fungsi/pemetaan dan manakah yang bukan fungsi? (i) (ii) (iii)

C. { 0, 1, 2, 3, 4 } D. { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 }

PERSAMAAN GARIS LURUS

BAB II KAJIAN TEORI. serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmatika, aljabar, geometri dan

β α α β SOAL MATEMATIKA UNTUK SMA istiyanto.com Mari Berbagi Ilmu Dengan Yang Lain A. Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Keterkendalian (Controlability)

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

POLINOM (SUKU BANYAK) Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah.

Berapakah nilai a? a. 25. d. 25 b. 15. e. 15 c. 10. Penyelesaian: Berarti bahwa 1, 3, 5, 7 dan 9 adalah akar-akar persamaan polinomial g(x) = 0.

SUDUT DAN JARAK ANTARA DUA BIDANG RATA

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : ALJABAR

KALKULUS BAB I. PENDAHULUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

Matematika Teknik Dasar-2 6 Koordinat Bola dan Silinder. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB II SISTEM PERSAMAAN LINEAR a) Bentuk umum persamaa linear : Determinan persamaan kalimat matematika yang ditandai dengan tanda (*=*) dengan 1 variabel / symbol 1. Ax + b = 0. Dengan ketentuan a tidak boleh o. a dan b adalah konstanta Contoh : 1) 4x + 5 = 0 4x = -5 X = -5/4 2) 3 / 5x + 2 = 4 / 2x 2 = 3 (2x 2) = 4 (5x + 2) = 6x 6 = 6x 20x = 8 + 6 = -14x = 14 X = 14/-144 = -1 3) 2x 8 = 15 2x = 15 + 8 = 23 X = 23/2 = 11 ½ 4) 5x + 6 = -2x 8 5x + 2x = -8 6 7x = -14 X = -14/7 = -2 5) 3x + 7 = 0 3x = -7 X = -7/3

6) A memiliki $20 lebih dari B, tetapi nilainya ½ dari C, jika jumlah ketiganya adalah = $80, berapa masing-masing uang mereka Jawab : Mis : uang B = $ x mata uang A = $20 + x dan A = ½ C atau C = 2A Jumlah A + B + C = 20 + x + x + 2 (20 + x) = 80 60 + 2x + 4x = 80 80 4x = 20 X= 5 Jadi B = 15$ A = 25$ C = 36$ b) System persamaan linear dengan 2 peubah (variable) bentuk umum dari (P,S,L dengan 2 peubah adalah : 1. A1x + b1y + c1 = 0 a1x + b1y = -c1 2. A2x + b27 + c2 = 0 a2x + b2y = -c2 - C1 a1, b1, c1, a2, b2, c2 = R - C2 Persamaan 1 a 1 / b1 boleh ( 0 ) tetapi tidak boleh kedua-duanya 0, demikian juga pada persamaan ke 2. Persamaan tersebut diatas adalah persamaan garis lurus. Sehingga penyelesaian dari system penyelesaian diatas dapat ditentukan sebagai koordinat titik potong antara 2 buah garis lurus (x, y) dan himpunan penyesuaiannya (x,y) untuk menentukan penyelesaian tersebut dapat dilakukan beberapa cara : a) Metode grafik b) Metode subtitusi c) Metode eliminasi d) Metode determinan

A. METODE GRAFIK Dengan metode ini, setiap garis pada persamaan linear tersebut diatas kita gambar grafiknya pada system koordinat cartesius. Yaitu koordinat titik potong antara ke 2 garis yang hasilnya akan sama dengan cara hitung metode subtitusi dan metode eliminasi. Contoh : Tentukan : Hp dari s. persamaan I = x + y = 4 II = x y = 16 Dengan metode grafik Solusi jawaban X + y = 4 Untuk x = 0 x + y = 4 0 + y = 4 Y = 4 x,y = (0,4) Untuk y = 0 x + y = 4 X + 0 = 4 X = 4 x.y = (4,0) X 2y = 16 Untuk x = 0 x 2y = 16 0 2y = 16-2y = 16 Y = y =16/-2 = -8 x,y = (0, -8) Untuk y = 0 x 2y = 16 X 0 = 16 X = 16 x,y = (16,0)

Model grafiknya : B. MODEL SUBTISUSI Subtitusi artinya : menggantikan / memasukan nilainya. Metode ini lebih tepat dipergunakan apabila pada system persamaan linear dengan 2 perubah / variable. Terdapat persamaan dengan salah satukoefisiend dari salah satu perubahan variablernya adalah satu. Contoh : 1. 3x + y =1 (I) 2x 3y = 8 (Z) Persamaan I 3x + y = 1 Y = 1 3x (3) Subs (masukkan) y = 1 3 x ke pers (z) 2x 3x = 8 untuk x = 1 subs ke pers (3) 2x 3 (1 3x) = 8 y = 1 3 x 2x 3 + 9x = 8 y = 1 3 (1) 11x = 11 = 1 3 X = 11/11 y = - 2 Hp ( 1, -2 )

2. 2x + 3x = 20 3x y = -3 Jawab : Pres (2) = 3x y = 3 -y = -3-3x (x) Y = 3 + 3x.. (x) Y = 3+ 3x subs ke pers (1) 2x + 3y = 20 11x = 11 2x + 3 (3 + 3x) = 20 x = 1 X = 1 sub ke pers (3) y = 3 + 3 (I) Y = 6 hp (1,6) C. METODE ELIMINASI Eliminasi artinya menghilangkan salah satu unsure / variable, sehinggga dari 2 variabel semua menjadi hanya 1 variabel. System p.s tersebut dapat diselesaikan, cara menghilangkan salah satu variable tersebut adalah, dengen menyamakan koefisiens dari variable tersebut. Kemudian dikurangkan apabila tanda-tandanya berlawanan / berbeda. Contoh : Tentukan Hp. Dengan eliminasi 1. 3x + y = 1 (1) 2x 3y = 8 (2) Jawab : 3x + y = 1 x2 6x + 2y = 2 2x 3y = 8 x3 6x 9y = 24 11y = -22 Y = -22/11 Mencari y y = -2 3x + y =1 x 3 9x + 3y = 3 2x 3y = 8 x1 2x 3y = 8

11x = -22 X = 11/11 Mencari x 1 = 1 Jadi Hp = (1, -2) C. PENGGABUNGAN ELIMINASI DAN SUBTITUSI 1. 3x + y = 1 (1) 2x 3y = 8 (2) Cara eliminasi : 3x + y = 1.2 6x + 2y = 2 2x 3y = 8.3 6x 9y = 24 11y = -22 Y = -2 Cara subtitusi Y = -2 sub ke persamaan (1) 3x + y = 1 3x + y 2 = 1 3x 1 + 2 X = 1 a. Yang lebih umum untuk dipergunakan adalah metode eliminasi yang digabungkan dengan subtitsi. b. Metode subtitusi lebih tepat digunakan apabila salah satu koefisien darisalah satu variabbel itu adalah 1 c. Metode grafik lebih tepat dipergunakan untuk memperkirakan/mengecek hasil penyelesaian dengan metode sustitusi / eliminasi dengan cara menggambarkan grafik garis-garis pada system persamaan tersebut dan menentukan titik potongnya.

D. METODE DETERMINAN (S) Persamaan dengan 2 variabel 1. Ax + by = k (I) Cx + dy = I (II) Untuk met x dan y X = Sy/S y = Sy/y S = a b = ad bc c d Sx = K b = kd bl L d Sy = ak = al kc Cl X = kd bl y = al kc Ad bc ad bc Contoh : 1. X + y = 7 D.M Det X y = 19 Solusi S = 1 1 = 1. ( 1) 1 (1) 1-1 -1-1 2 Sx = 7 1 = 7 (-1) -1 (19) 19-1 -7-19 = -26 Sy = 1 7 = 19 7 = 12

Jadi x = 26 / -2 = 13 Y = 12 / -2 Hp ( 13, 6) 2. 2x + y = 5 2x + 3y = -1 S = 2 1 = 6 2 = 4 2 3 Sx = 5 1 = 15 (-1) = 16-1 3 Sy = 2 5 = -2 10 = 12 2-1 X = 16 / 4 = 4 Y = -12 / 4 = 3 METODE DETERMINAN DENGAN 3 VARIABEL 1. Persamaan dengan 3 variabel / peubah adalah A1x + b1y = ciz = k ( I ) A2x + b2y = c2z = I ( II ) A3x + b3y = c3z = m ( III ) Karena memiliki 3 variabel maka harus memiliki 3 persamaan X = sx / s y = sy / s z = sz / s Sy = c1 a1 k c1 a1 C2 a2 I c2 a2 C3 a3 m c3 a3 Sz = A1 b1 k a1 b1 A2 b2 I a2 b2 A3 b3 m a3 b3

X = sx / s = ** / * Y = sz / s = **** / * HP ( X, Y, Z ) Z = sz / s = **** / * A1x + b1y = ciz = 0 ( I ) A2x + b2y = c2z = 0 ( II ) A3x + b3y = c3z = 0 ( III ) Eliminasi pers. ( I ) & ( II ) A1x + b1y + c1z = 0 x pers (2) A2x + b2y + c2z = 0 x pers (1) Menjadi (a1 a2) x + (b1 b2) y = 0. (IV) Eliminasi pers II dan III A2x + b2y + c2z = 0 x pers (2) A3x + b3y + c3z = 0 x pers (1) Menjadi (a2 a3) x + (b2 b3) y = 0. (IV) Pada * dan ** yang dicoret harus z agar mendapatkan nilai x dan y lebih mudah. Persamaan (IV) dan (V) dapat dengan cara subtitsi / eliminasi (a1 a2) x + (b1 b2) y = 0 dapat ditentukan variabelnya (a2 a3) x + (b2 b3) y = 0 x dan y dengan cara subtitusi/eliminasi Subtitusi ke salah satu persamaan awal (1) (2) dan (3) maka didapatkan hp (X,Y,Z)

Contoh soal 1. 2x y 2z = 15 (I) 3x + 2y + z = 17 (II) X + 4y 3z = 29 (III) Eliminasi pers I dan II 2x y 2z = 5 x 1 = 2x y 2z = 5 3x + 2y + z = 17 x 2 = 6x + 2z = 34 8x + 3y = 39.. (IV) Eliminasi pers II dan III 3x + 2y + z = 17 x 3 9x + 6y + 3z = 51 3x + 2y + z = 17 x 2 x + 4z - 3/z = 29 10x + 10y = 80 X + y = 80 (IV) Pers (4 dan 5) dapat dikerjakan dengan cara eliminasi / subtitusi. Sustitusi apabila pada persamaan 4 dan 5 terdapat 1 koefisien (apabila tidak ada maka harus dengan eliminasi) 8x + 3y = 39 (IV) X + y = 8 (V) M AB = m BP satu garis Y2 y1 = y y2 y2 y1 = x2 x1 (4) X2 x1 x x1 y y2 x x2 Y y1 = x x1 Y2 y1 x2 x1

LATIHAN : 1. Carilah hambatan parallel untuk R1 = 2V3 ohm dan R3 = V12 ohm 2. Diketahui suatu rangkain listrik parael terdiri dari 3 hambatan yang dipasang secara prarel : jika R total = 0,5 ohm : R1 = 2 ohm : R2 = 1 ½ ohm dan R3 = x 2 ohm, carilah nilai x itu 3. Jumlah dari dua bilangan A dan B adalah 16, sedangkan selisih dua bilangan tersebut adalah 4, berapakah bilangan-bilangan itu? 4. Carilah nilai x dan y dari system persamaan dibawah ini : 2x / 3 3y / 5 = ¾ dan x / 2 y / 4 = 13 / 16 5. Hitunglah nilai a, b, dan c dari system persamaan linear dibawah ini : 3a + 2b c = 4 2a + b + c = 7 A b + c = 2 6. Dua buah kapal adalah 99 nautical mil jaraknya steaming pada kecepatan yang berbeda, jika dua kapal tersebut mengadakan perjalanan langsung kedepan bersama-sama mereka akan bertemu dalam waktu 3 jam. Jika mereka steaming dalam arah yang sama pada tempat yang sama mereka akan bertemu dalam waktu 49 ½ jam. Berapakah kecepatan kedua kapal tersebut masing-masing 7. Hokum wiliam mengenai hubungan antara konsumsi uap dan tenanga yang dikembangkan oleh sebuah steam engine dalam kondisi tertentu dapat dijelaskan M = a + bp Dimana m adalah mass uap yang digunakan perjam P adalah tenaga yang dikembangkan A dan b adalah konstanta Jika pada suatu ketika pada mesin itu m = 2025 kg/jam saat P = 250 kw dan m = 1515 kg/jam saat P = 175kw a. Carilah besarnya konstanta a dan b b. Berapa kg/jam nilai m saat p = 200kw