BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan tukang pada pekerjaan struktur proyek gudang multipurepose, dimana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR Pengertian kompetensi. keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam industri konstruksi, tenaga kerja adalah faktor penting di dalam

TUGAS AKHIR KOMPETENSI TENAGA KERJA MANDOR DAN TUKANG KONSTRUKSI BAJA BERDASARKAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI)

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

BAB I STANDAR KOMPETENSI

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK


BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN

PENENTUAN KOEFISIEN PRODUKTIFITAS PEKERJAAN BEKISTING DAN PEMBESIAN PADA PROYEK GRHA WIDYA MARANATHA

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

ANALISA PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN CAST IN SITU DENGAN PRACETAK TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DIAN REGENCY APARTEMEN

BAB III METODOLOGI STUDI. bekisting sistem multiflex and scaffolding dengan siitem PCH dari segi waktu dan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Lampiran A. Data Penelitian

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 1, April 2017, Hal E- ISSN : ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Suatu struktur kolom

INFO TEKNIK Volume 10 No. 1, Juli 2009 (83-91)

UCAPAN TERIMA KASIH...

STANDAR LATIHAN KERJA

ANALISA PERBANDINGAN ASPEK DESAIN STRUKTUR DAN BIAYA PADA KOMPLEKS PERGUDANGAN DI SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung

PENGARUH KOMPETENSI MANDOR TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PROYEK QUBU RESORT KABUPATEN KUBU RAYA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus.

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikat Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor DAFTAR PUSTAKA

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penulangan beton dan formwork atau bekisting. Diantara ketiga komponen tersebut,

ANALISIS BIAYA STRUKTUR BAJA YANG DIFABRIKASI DI PABRIK DAN DI LAPANGAN

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mengikuti kegiatan Kerja Praktek pada Pembangunan Proyek

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Permasalahan pelatihan tenaga konstruksi adalah masih rendahnya jumlah tenaga

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. hingga akhir pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini berguna untuk mengetahui

PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT (Studi Kasus Proyek Bangunan Condominium TP6)

Selamat Datang TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH

DAFTAR ISI. Daftar Isi... BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K)

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

KETERKAITAN KUANTITAS PEKERJAAN DENGAN DURASI DAN TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai

PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON

BAB III SISTEM ORGANISASI DALAM MANAJEMEN PROYEK

PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

INSPEKSI FABRIKASI DAN EREKSI PADA KONSTRUKSI BAJA PROYEK GEDUNG P1-P2 UK PETRA SURABAYA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

STUDI TENTANG HARGA SATUAN UPAH PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB VII ANALISA BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. adalah Pembangunan Hotel Harris dan Yello di Jakarta Pusat. Adapun

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

PROSES PEMASANGAN PORTAL BAJA

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. arus vertical dan horizontal dalam struktur organisasi untuk menghindari

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Berbagai masalah sering ditemui dalam pelaksanaan pekerjaan pada proyekproyek. konstruksi. Berbagai masalah tersebut meliputi kesalahan prosedur

BAB II MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN PROYEK

ISSN: TEKNO-SIPIL/Volume 09/No. 56/Agustus

RSU KASIH IBU - EXTENSION STRUKTUR : BAB - 06 DAFTAR ISI PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 01. LINGKUP PEKERJAAN BAHAN - BAHAN..

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Sumber daya merupakan faktor penentu dalam keberhasilan suatu

DAFTAR ISI. Daftar Isi... BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1


BAB III PESERTA PROYEK KONTRUKSI

BABV PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan pembangunan proyek perbaikan talang air Kali Wuri Kab

DAFTAR ISI. Latar Belakang... Rumusan Masalah... Batasan Masalah... Sistematika Penulisan...

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap kompetensi kerja mandor dan tukang pada pekerjaan struktur proyek gudang multipurepose, dimana penelitian yang dilakukan meliputi kompetensi kerja mandor dan tukang kontruksi baja, maka hasil penelitian dapat dideskriptifkan sebagai berikut. 4.1. Deskripsi Data Pada awal penelitian, pengamatan pekerjaan struktur yang akan dilakukan adalah pengamatan pekerjaan struktur pada tahap pemasangan pedestal sampai pemasang atap. Namun pada saat penelitian dilaksanakan, dilapangan mengalami kendala di pembebasan lahan di karenakan peti kemas masih menumpuk di lahan proyek yang akan di bangun gudang tersebut. Adanya kendala serta keterbatasan waktu penelitian menyebabkan pengamatan pekerjaan struktur baja menjadi terhambat. Meskipun demikian pengamatan yang dilakukan tetap mengikuti tujuan penelitian yaitu Untuk mengetahui kompetensi dari tenaga kerja mandor dan tukang pada pekerjaan konstruksi baja pada proyek Gudang Multipurpose milik PT.PELABUHAN INDONESIA II (PELINDO) berdasarkan SKKNI. Responden dalam penelitian ini adalah tenaga kerja mandor dan tukang pekerjaan struktur baja pada proyek gudang multipurepose, yang berjumlah 16 orang. Responden tersebut terdiri dari 1 orang mandor kontruksi baja. 15 IV-1

tukang kontruksi baja, Berikut profil seluruh responden penelitian yang disajikan dalam tabel 4.1. Tabel 4.1 Profil responden Nama Responden Usia (Tahun) Jabatan Kerja Pendidikan terakhir Pengalaman Kerja (Tahun) 1 Bambang 39 Mandor kontruksi SMP 14 2 Amin 35 Tukang Baja (Pengelasan) SMP 8 3 Gono 37 Tukang Baja (Pengelasan) SD 5 4 Tarno 27 Tukang Baja (Pengelasan) SMP 5 5 Nasin 32 Tukang Baja (Pengelasan) SMP 11 6 Indra 30 Tukang Baja (Pengelasan) SMP 7 7 Sunarto 48 Tukang Baja (crane servis) SD 27 8 Kasmain 20 Tukang Baja (crane servis) SD 5 9 Rusdi 24 Tukang Baja (crane servis) SMP 8 10 Sarkadi 37 Tukang Baja (crane servis) SD 10 11 Tekno 35 Tukang Baja (crane servis) SMP 6 12 Parisman 33 Tukang Baja (Erection) SMP 5 13 Muzamil 23 Tukang Baja (Erection) SD 6 14 Suharsono 27 Tukang Baja (Erection) SD 5 15 Rujito ruswin 31 Tukang Baja (Erection) SMP 7 16 yunan 37 Tukang Baja (Erection) SD 9 Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas dari responden yang diamati masing-masing memiliki 1 jabatan kerja, Dalam penelitian ini pengamatan yang dilakukan terhadap responden tersebut adalah sebagai mandor kontruksi baja dan untuk jabatan kerja tukang baja pada pembangunan gudang tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yakni Tukang Baja (Pengelasan), tukang baja (crane servis) dan Tukang Baja (Erection). Menurut Bambang, Mandor kontruksi, pembagian kerja tersebut dimaksudkan untuk IV-2

memaksimalkan hasil pekerjaan sehingga tukang dapat fokus dan lebih bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya tanpa memerlukan pengawasan yang ekstra. Adapun tukang Baja (Pengelasan) yang diambil menjadi responden sebanyak 5 orang, tukang baja (crane servis) 5 orang dan Tukang Baja (Erection) yang diambil menjadi responden sebanyak 5 orang. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Kompetensi Tenaga Kerja Mandor kontruksi baja Jabatan mandor kontruksi baja di pembangunan gudang ini hanya dipegang oleh 1 orang. Berdasarkan hasil wawancara dengan dengan staf kontraktor, penggunaan 1 mandor kontruksi baja tersebut dianggap masih cukup untuk memimpin dan mengawasi pekerjaan tukang bawahannya hingga pekerjaan struktur baja selesai. Adapun hasil penelitian terhadap mandor kontruksi baja pada gudang multipurpose disajikan dalam tabel 4.2 dan 4.3. Tabel 4.2 Syarat jabatan mandor kontruksi baja Syarat Jabatan Kerja Kriteria Pendidikan minimal Memenuhi syarat 1 SLTP atau sederajat pendidikan minimal Pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun sebagai Mandor kontruksi baja Kesehatan, Sehat fisik dan mental 2 3 Memenuhi syarat pengalaman kerja minimal Fisik dan mental yang diamati tampak sehat Hasil Penelitian Sesuai Sesuai Sesuai IV-3

Dari tabel 4.2 diperoleh informasi bahwa mandor kontruksi baja memenuhi syarat minimal untuk mengikuti uji sertifikasi keterampilan mandor. Hal tersebut dikarenakan berdasarkan data profil responden pada tabel 4.1, diketahui bahwa tingkat pendidikan terakhir yang ditempuh oleh mandor konrtuksi baja proyek gudang multipurpose adalah SMP. Dari profil responden pada tabel 4.1 juga diperoleh informasi bahwa mandor kontruksi baja proyek gudang multipurpose berpengalaman selama 14 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa mandor kontruksi baja memenuhi syarat pengalaman kerja yang ada dalam SKKNI. Berdasarkan hasil wawancara, mandor kelahiran semarang tersebut telah merantau ke Jakarta sejak tamat dari SMP dan memulai bekerja sebagai tukang bangunan. Mengenai syarat kesehatan fisik dan mental, menurut SKKNI mandor harus dinyatakan sehat fisik dan mental dengan adanya surat keterangan sehat dari dokter. Namun dalam penelitian ini, fisik dan mental mandor yang menjadi responden hanya diamati berdasarkan kesehatan fisik dan mental responden dalam bekerja. Dari hasil penelitian, mandor memperlihatkan kondisi fisik dan perilaku mental yang sehat/ tidak terganggu serta kuat dalam bekerja. IV-4

Tabel 4.3 Hasil penelitian kompetensi kerja mandor kontruksi baja Unit Kompetensi 1 Membaca dan memahami gambar kerja Elemen Kompetensi Mempelajari dan menguasai dokumen gambar kerja, pengetahuan tanda-tanda dan symbol-simbol Hasil Pengamatan 4 Sesuai 5 Sesuai 6 Sesuai 7 Sesuai 2 3 Melakukan peninjauan dan pengukuran lapangan (setting out) menghitung perkiraan volume pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat Pengukuran dilaksanakan sesuai ketentuan dan memahami alat-alatnya Menghitung kebutuhan material dan peralatan dan Menghitung kebutuhan tenaga kerja sesuai jadwal kerja 8 Sesuai 9 Sesuai 10 Sesuai 11 Tidak Sesuai 12 Tidak Sesuai 13 Sesuai 14 Tidak Sesuai 15 Tidak Sesuai 16 Tidak Sesuai 17 Tidak Sesuai 18 Tidak Sesuai 4 Menghitung harga satuan ongkos kerja Cara menghitung harga satuan ongkos kerja 19 Sesuai 5 Merundingkan harga borongan pekerjaan Teknis negosiasi dan komunikasi antara ke 2 belah pihak 20 Sesuai 6 Membuat jadwal dan rencana kerja Membuat rencana kerja harian dan mingguan 21 Tidak Sesuai 7 Menyiapkan dan mengatur pembagian tugas para tukang dan pekerja Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan Melakukan koordinasi antar unit-unit internal proyek 22 Sesuai 23 Sesuai 24 Sesuai 25 Sesuai 8 Memberi intruksi teknis kepada tukang dan pekerja Memberi intruksi pengenalan lahan dan lingkup pekerjaan 26 Tidak Sesuai IV-5

Unit Kompetensi Elemen Kompetensi Hasil Pengamatan 9 10 11 Mengawasi kegiatan tukang dan pekerja dalam melaksanakan pekerjan Menerapkan keselamatn dan kesehatan kerja Mengukur dan menghitung hasil kerja Melaksanakan pengawasan pekerjaan berdasarkan gambar kerja Melasanakan pengawasan pekerjaan sesuai dengan cara kerja Menguasai ketentuan K3 sesuai dengan posisi dan perananya Mengatur persiapan pelaksaan K3 27 Sesuai 28 Tidak Sesuai 29 Sesuai 30 Sesuai 31 Sesuai 32 Tidak Sesuai 33 Tidak Sesuai 34 Tidak Sesuai 35 Tidak Sesuai 36 Sesuai 37 Tidak Sesuai Mengukur dan menghitung hasil kerja 38 Sesuai 12 Melaporkan hasil kegiatan pelaksaan pekerjaan dan menagih pembayaran Melaporkan volume hasil pekerjaan Membuat evaluasi pekerjaan untuk tagihan pembayaran 39 Sesuai 40 Sesuai 41 Sesuai 13 Membayar upah tukang dan pekerja Perjanjian pengupahan tukang dan pekerja 42 Sesuai Data yang diperoleh pada tabel 4.3 merupakan hasil pengamatan terhadap mandor kontruksi baja proyek gudang multipurpose berdasarkan kriteria unjuk kerja () dari tiap unit kompetensinya. Tabel 4.4 Rekapitulasi kompetensi kerja mandor kontruksi baja menurut SKKNI Jumlah Jumlah UNIT KOMPETENSI MANDOR tiap yang sesuai KONTRUKSI BAJA unit unit kompetensi kompetensi 1. Membaca dan memahami gambar kerja 4 4 2. Melakukan peninjauan dan pengukuran lapangan (setting out) 4 4 IV-6

UNIT KOMPETENSI MANDOR KONTRUKSI BAJA Jumlah tiap unit kompetensi Jumlah yang sesuai unit kompetensi 3. menghitung perkiraan volume pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat 7 1 4. Menghitung harga satuan ongkos kerja 1 1 5. Merundingkan harga borongan pekerjaan 1 1 6. Membuat jadwal dan rencana kerja 1 0 7 Menyiapkan dan mengatur pembagian tugas para tukang dan pekerja 4 4 8 Memberi intruksi teknis kepada tukang dan pekerja 1 0 9 Mengawasi kegiatan tukang dan pekerja dalam melaksanakan pekerjan 6 4 10 Menerapkan keselamatn dan kesehatan kerja 5 1 11 Mengukur dan menghitung hasil kerja 1 1 12 Melaporkan hasil kegiatan pelaksaan pekerjaan dan menagih pembayaran 3 3 13 Membayar upah tukang dan pekerja 1 1 TOTAL 39 25 Tabel 4.5 Persentase kompetensi kerja mandor kontruksi baja menurut SKKNI Unit kopetensi (UK) Jumlah tiap unit kompetensi Jumlah yang sesuai unit kompetensi Persentase maks tiap unit kompetensi Persentase Kompetensi mandor kontruksi A B C D E F 1 4-7 4 4 10,26 10,26 2 8-11 4 4 10,26 10,26 3 12-18 7 1 17,95 2,56 4 19 1 1 2,56 2,56 5 20 1 1 2,56 2,56 6 21 1 0 2,56 0 7 22-25 4 4 10,26 10,26 8 26 1 0 2,56 0 9 27-32 6 4 15,38 10,26 IV-7

Unit kopetensi (UK) Jumlah tiap unit kompetensi Jumlah yang sesuai unit kompetensi Persentase maks tiap unit kompetensi Persentase Kompetensi mandor kontruksi 10 33-37 5 1 12,82 2,56 11 38 1 1 2,56 2,56 12 39-41 3 3 7,69 7,69 13 41 1 1 2,56 2,56 Total 39 25 100 64,10 *Keterangan : Persentase kompetensi mandor kontruksi baja = Total persentase maks X = 100 X = 10,26 Berdasarkan tabel 4.5 memperlihatkan bahwa seorang mandor kontruksi baja memiliki 13 unit kompetensi, Hal ini dikarenakan mandor kontruksi baja diharapkan dapat memenuhi seluruh unit kompetensi dengan sebaik-baiknya agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Adapun hasil persentase kompetensi mandor kontruksi baja yang didapat dalam setiap unit kompetensi diperoleh berdasarkan kriteria unjuk kerja yang dipenuhi oleh mandor tersebut. Dari data yang diperoleh pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa jika mengacu pada SKKNI Mandor kontruksi baja, mandor tersebut masih kurang memenuhi unit kompetensi yang ada dalam SKKNI. Hal ini dikarenakan persentase kompetensi mandor baru mencapai 64,10 IV-8

4.2.2. Kompetensi Tenaga Kerja Tukang kontruksi Baja Berdasarkan tabel 4.1 dan penjelasannya, telah diketahui bahwa jabatan kerja tukang kontruksi baja pada proyek gudang multipurpose dibagi menjadi 3 bagian yaitu pengelasan, erection, dan crane servis. Hasil penelitian tentang syarat jabatan tukang kontruksi baja pada proyek gudang multipurpose dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut. 4.2.2.1. Tenaga Kerja Tukang Kontruksi Baja (Pengelasan) Tabel 4.6 Syarat jabatan tukang baja (Pengelasan) Syarat Jabatan Kerja Kriteria Hasil Pengamatan pada Tukang Kontruksi Baja 2 3 4 5 6 Pendidikan minimal SLTP / sederajat Pengalaman Kerja, min 5 tahun sebagai tukang baja Kesehatan, Sehat fisik dan mental 1 2 3 Memenuhi syarat pendidikan minimal Memenuhi syarat pengalaman kerja minimal Fisik dan mental yang diamati tampak sehat S TS S S S S S S S S S S S S S Dari tabel 4.10 diperoleh informasi bahwa dari 5 responden tukang baja (pengelasan) pada proyek gudang multipurpose ada 1 responden yang tidak memenuhi syarat pendidikan minimal untuk mengikuti uji sertifikasi keterampilan tukang baja. Hal tersebut dikarenakan berdasarkan data profil responden pada tabel 4.10, diketahui bahwa tingkat pendidikan terakhir yang ditempuh oleh responden tersebut adalah SMP/sederajat. IV-9

Mengenai syarat pengalaman kerja minimal, tabel 4.10 juga menunjukkan bahwa seluruh responden tukang baja (pengelasan) pada proyek gudang multipurpose memenuhi syarat pengalaman kerja minimal untuk mengikuti uji sertifikasi keterampilan tukang kontruksi baja. Adapun hasil penelitian tentang kompetensi kerja tukang kontruksi baja pada gudang multipurpose disajikan pada tabel 4.11 berikut. Keterangan (S) menunjukan bahwa responden sesuai / memenuhi kriteria dan (TS) menunjukan responden tidak sesuai / tidak memenuhi kriteria yang ada. Tabel 4.7 Hasil penelitian kompetensi kerja tukang kontruksi baja (pengelasan) Unit Kompetensi Menerima, memahami dan melaksanakan instruksi yang di berikan oleh mandor dan bertanggung jawab kepadanya. Elemen Kompetensi Memahami instruksi kerja, gambar kerja, dan petunjuk kerja Instruksi dilaksanakan dengan benar Hasil Pengamatan pada Tukang Kontruksi Baja 2 3 4 5 6 4 S TS S S S 5 T S S S S S 6 S S S S S 7 S S S S S Membaca dan menulis 8 S TS S S S Membaca gambar kerja 9 S S TS S TS Mempersiapakan bahan sesuai dengan daftar Mengetahui bahan yang diperlukan Mengetahui mutu dan standar bahan Memahami daftar kebutuhan bahan Menyiapkan bahan pekerjaan kontruksi baja sesuai daftar kebutuhan Memberi tanda pada bahan dengan benar 10 S S S S S 11 S TS S S TS 12 TS TS S S S 13 TS TS TS TS TS 14 S S S S S 15 S TS S TS TS 16 TS TS TS TS TS IV-10

Unit Kompetensi Menyiapkan alat dan perlengkapan ( AP) sesuai daftar Membersihkan karat, meratakan dan meluruskan plat baja dan profil Memotong, membelah dan membuat lubang pada baja plat dan profil Membuat plat buhul Membuat kontruksi sambungan sederhana dengan cara baut Memasang (erection) kudakuda dan rangka atap bentang kecil Merawat alat dan perlengkapan pekerjaan kontruksi baja serta menjaga kebersihan tempat kerja Elemen Kompetensi Mengetahui alat perlengkapan yang diperlukan Memahami daftar alat perlengkapan yang diperlukan Menyiapkan alat perlengkapan yang diperlukan ditempat kerja sesuai jumlah dan spesifikasi dalam daftar Cara meluruskan dan meratakan Cara membersihkan karat dan pengecetan dasr Memotong dan membentuk baja plat dan profil yang telah diukur sesuai dengan gambar kerja Membuat lubang dan membelah dengan benar Membuat mal plat buhul dengan benar Membentuk plat buhul sesuai dengan gambar kerja/ daftar besi Membuat sambungan dengan sistem baut Memasang (erection) kontruksi baja Merawat dan menyimpan alat perlengkapan dengan baik Membersihkan tempat kerja setelah pelaksanaan pekerjaan Hasil Pengamatan pada Tukang Kontruksi Baja 2 3 4 5 6 17 S S S S S 18 S S S TS S 19 TS TS TS TS TS 20 S S S S S 21 S S S S S 22 S S S S S 23 S S S S S 24 S S S S S 25 S S S S S 26 S S S S S 27 TS S S TS S 28 S S S TS S 29 S S S S S 30 S S S S S 31 TS S TS S TS 32 S S S S S 33 S S S S S 34 S S S S S 35 S S S S S 36 S S S S S 37 S S S S S Jumlah yang sesuai 27 28 29 28 29 IV-11

Tabel 4.8 persentase kompetensi kerja tukang kontruksi baja (pengelasan) Unit kompet ensi (UK) Jumlah Jumlah yang Persent sesuai ase Persentase kompotensi tukang maks kontruksi baja Tukang ke tiap unit 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 A B C D E F 1 4-9 6 5 4 5 6 5 17,65 1 6 1 17,6 5 1 2 10-16 7 4 4 5 5 3 20,59 6 6 1 1 8,82 3 17-22 6 5 5 5 4 5 17,65 1 1 1 6 1 4 23-26 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 5 27-30 4 3 4 4 2 4 6 8,82 6 6 6 6 31-32 2 1 2 1 2 1 7 33 1 1 1 1 1 1 8 34-35 2 2 2 2 2 2 9 36-37 2 2 2 2 2 2 TOTAL 34 27 28 29 28 27 100,00 79,4 1 82,3 5 85,2 9 82,3 5 79,4 1 *Keterangan : Persentase kompetensi tukang kontruksi baja ke 2 = Total persentase maks X = 100 X = 1 Berdasarkan tabel 4.12 memperlihatkan bahwa jabatan kerja tukang kontruksi baja memiliki 9 unit kompetensi. Dalam kompetensi ini tukang kontruksi baja diharapkan dapat memenuhi seluruh unit IV-12

kompetensi dengan sebaik-baiknya agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Adapun hasil persentase kompetensi tukang kontruksi baja yang diperoleh masing-masing responden dalam setiap unit kompetensinya didapat berdasarkan kriteria unjuk kerja yang dipenuhi oleh masing-masing tukang tersebut. Dari data yang diperoleh pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa jika mengacu pada SKKNI Tukang kontruksi baja, seluruh tukang kontruksi baja tersebut memenuhi unit kompetensi yang ada dalam SKKNI. Hal ini dikarenakan, rata-rata persentase kompetensi tukang kontruksi baja sebesar 81,76. 4.2.2.1. Tenaga Kerja Tukang Kontruksi Baja (Crane Servise) Tabel 4.9 Syarat jabatan tukang baja (crane servise) Syarat Jabatan Kerja Kriteria Hasil Pengamatan pada Tukang Kontruksi Baja 7 8 9 10 11 Pendidikan minimal SLTP / sederajat Pengalaman Kerja, min 5 tahun sebagai tukang baja Kesehatan, Sehat fisik dan mental 1 2 3 Memenuhi syarat pendidikan minimal Memenuhi syarat pengalaman kerja minimal Fisik dan mental yang diamati tampak sehat T S T S S S T S S S S S S S S S S S Dari tabel 4.13 diperoleh informasi bahwa dari 5 responden tukang baja (crane servis) pada proyek gudang multipurpose ada 3 responden yang tidak memenuhi syarat pendidikan minimal untuk mengikuti uji sertifikasi keterampilan tukang baja. Hal tersebut dikarenakan berdasarkan data profil responden pada tabel 4.13, diketahui bahwa IV-13

tingkat pendidikan terakhir yang ditempuh oleh responden tersebut adalah SMP/sederajat. Mengenai syarat pengalaman kerja minimal, tabel 4.13 juga menunjukkan bahwa seluruh responden tukang baja (crane servis) pada proyek gudang multipurpose memenuhi syarat pengalaman kerja minimal untuk mengikuti uji sertifikasi keterampilan tukang kontruksi baja. Dan kesehatan, fisik dan mental yang di amati dapat bekerja. Adapun hasil penelitian tentang kompetensi kerja tukang kontruksi baja pada gudang multipurpose disajikan pada tabel 4.14 berikut. Keterangan (S) menunjukan bahwa responden sesuai / memenuhi kriteria dan (TS) menunjukan responden tidak sesuai / tidak memenuhi kriteria yang ada. Tabel 4.10 Hasil penelitian kompetensi kerja tukang kontruksi baja (crane servise) Unit Kompetensi Menerima, memahami dan melaksanakan instruksi yang di berikan oleh mandor dan bertanggung jawab kepadanya. Mempersiapakan bahan sesuai dengan daftar Elemen Kompetensi Memahami instruksi kerja, gambar kerja, dan petunjuk kerja Instruksi dilaksanakan dengan benar Hasil Pengamatan pada Tukang Kontruksi Baja 7 8 9 10 11 4 S S S S S 5 S S S S S 6 S S S S S 7 S S S S S Membaca dan menulis 8 S TS S TS S Membaca gambar kerja 9 TS TS S TS S Mengetahui bahan yang diperlukan 10 S S S S S Mengetahui mutu dan standar bahan 11 ST TS TS TS TS Memahami daftar kebutuhan 12 S S S S S bahan 13 TS TS TS TS TS Menyiapkan bahan pekerjaan 14 S S S S S kontruksi baja sesuai daftar kebutuhan 15 S TS S S TS Memberi tanda pada bahan dengan benar 16 TS S TS TS TS IV-14

Unit Kompetensi Menyiapkan alat dan perlengkapan ( AP) sesuai daftar Membersihkan karat, meratakan dan meluruskan plat baja dan profil Memotong, membelah dan membuat lubang pada baja plat dan profil Membuat plat buhul Membuat kontruksi sambungan sederhana dengan cara baut Memasang (erection) kudakuda dan rangka atap bentang kecil Merawat alat dan perlengkapan pekerjaan kontruksi baja serta menjaga kebersihan tempat kerja Elemen Kompetensi Mengetahui alat perlengkapan yang diperlukan Memahami daftar alat perlengkapan yang diperlukan Menyiapkan alat perlengkapan yang diperlukan ditempat kerja sesuai jumlah dan spesifikasi dalam daftar Cara meluruskan dan meratakan Cara membersihkan karat dan pengecetan dasar Memotong dan membentuk baja plat dan profil yang telah diukur sesuai dengan gambar kerja Membuat lubang dan membelah dengan benar Membuat mal plat buhul dengan benar Membentuk plat buhul sesuai dengan gambar kerja/ daftar besi Membuat sambungan dengan sistem baut Memasang (erection) kontruksi baja Merawat dan menyimpan alat perlengkapan dengan baik Membersihkan tempat kerja setelah pelaksanaan pekerjaan Hasil Pengamatan pada Tukang Kontruksi Baja 7 8 9 10 11 17 S S S S S 18 S S S S S 19 TS TS S S TS 20 S S S S S 21 S S S S S 22 S TS S S S 23 S S S S S 24 S S S S S 25 S S S S S 26 S S S S S 27 TS S S S S 28 S TS S TS S 29 TS TS TS TS TS 30 TS TS TS S TS 31 TS TS TS TS TS 32 TS TS TS TS TS 33 S S S S S 34 S S S S S 35 S S S S S 36 S S S S S 37 S S S S S Jumlah yang sesuai 25 22 27 25 25 IV-15

Tabel 4.11 Persentase kompetensi kerja tukang kontruksi baja (crane servis) Unit kompet ensi (UK) Jumlah Jumlah yang sesuai Tukang ke Persent ase maks tiap unit Persentase kompotensi tukang kontruksi baja 7 8 9 10 11 7 8 9 10 11 A B C D E F 1 4-9 6 5 4 6 4 6 17,65 1 6 17,6 5 6 17,6 5 2 10-16 7 4 4 4 4 3 20,59 6 6 6 6 8,82 3 17-22 6 5 4 6 6 5 17,65 1 6 17,6 5 17,6 5 1 4 23-26 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 5 27-30 4 1 1 2 2 2 6 6 31-32 2 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 7 33 1 1 1 1 1 1 8 34-35 2 2 2 2 2 2 9 36-37 2 2 2 2 2 2 TOTAL 34 25 22 27 25 25 100,00 70,5 9 64,7 1 79,4 1 73,5 3 73,5 3 *Keterangan : Persentase kompetensi tukang kontruksi baja ke 2 = Total persentase maks X = 100 X = 1 Berdasarkan tabel 4.15 memperlihatkan bahwa jabatan kerja tukang kontruksi baja memiliki 9 unit kompetensi. Dalam kompetensi ini tukang kontruksi baja diharapkan dapat memenuhi seluruh unit IV-16

kompetensi dengan sebaik-baiknya agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Adapun hasil persentase kompetensi tukang kontruksi baja yang diperoleh masing-masing responden dalam setiap unit kompetensinya didapat berdasarkan kriteria unjuk kerja yang dipenuhi oleh masing-masing tukang tersebut. Dari data yang diperoleh pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa jika mengacu pada SKKNI Tukang kontruksi baja, seluruh tukang kontruksi baja tersebut memenuhi unit kompetensi yang ada dalam SKKNI. Hal ini dikarenakan, rata-rata persentase kompetensi tukang kontruksi baja sebesar 72,35. 4.2.2.1. Tenaga Kerja Tukang Kontruksi Baja (Erection) Tabel 4.12 Syarat jabatan tukang baja (erection) Syarat Jabatan Kerja Kriteria Hasil Pengamatan pada Tukang Kontruksi Baja 12 13 14 15 16 Pendidikan minimal SLTP / sederajat Pengalaman Kerja, min 5 tahun sebagai tukang baja Kesehatan, Sehat fisik dan mental 1 2 3 Memenuhi syarat pendidikan minimal Memenuhi syarat pengalaman kerja minimal Fisik dan mental yang diamati tampak sehat S T S T S S S S S S S S S S S S S Dari tabel 4.16 diperoleh informasi bahwa dari 5 responden tukang baja (erection) pada proyek gudang multipurpose ada 2 responden yang tidak memenuhi syarat pendidikan minimal untuk mengikuti uji sertifikasi keterampilan tukang baja. Hal tersebut dikarenakan berdasarkan data profil responden pada tabel 4.13, diketahui bahwa IV-17

tingkat pendidikan terakhir yang ditempuh oleh responden tersebut adalah SMP/sederajat. Mengenai syarat pengalaman kerja minimal, tabel 4.16 juga menunjukkan bahwa seluruh responden tukang baja (erection) pada proyek gudang multipurpose memenuhi syarat pengalaman kerja minimal untuk mengikuti uji sertifikasi keterampilan tukang kontruksi baja. Dan kesehatan, fisik dan mental yang di amati dapat bekerja. Adapun hasil penelitian tentang kompetensi kerja tukang kontruksi baja pada gudang multipurpose disajikan pada tabel 4.17 berikut. Keterangan (S) menunjukan bahwa responden sesuai / memenuhi kriteria dan (TS) menunjukan responden tidak sesuai / tidak memenuhi kriteria yang ada. Tabel 4.13 Hasil penelitian kompetensi kerja tukang kontruksi baja (erection) Unit Kompetensi Menerima, memahami dan melaksanakan instruksi yang di berikan oleh mandor dan bertanggung jawab kepadanya. Mempersiapakan bahan sesuai dengan daftar Elemen Kompetensi Memahami instruksi kerja, gambar kerja, dan petunjuk kerja Instruksi dilaksanakan dengan benar Hasil Pengamatan pada Tukang Kontruksi Baja 12 13 14 15 16 4 S S S S S 5 S S S S S 6 S S S S S 7 S S S S S Membaca dan menulis 8 S S S S S Membaca gambar kerja 9 S S S S S Mengetahui bahan yang diperlukan 10 S S TS S S Mengetahui mutu dan standar bahan 11 ST TS TS TS TS Memahami daftar kebutuhan 12 S S S S S bahan 13 TS TS TS S TS Menyiapkan bahan pekerjaan 14 S S S S S kontruksi baja sesuai daftar kebutuhan 15 S S S S S Memberi tanda pada bahan dengan benar 16 TS TS TS TS TS IV-18

Unit Kompetensi Menyiapkan alat dan perlengkapan ( AP) sesuai daftar Membersihkan karat, meratakan dan meluruskan plat baja dan profil Memotong, membelah dan membuat lubang pada baja plat dan profil Membuat plat buhul Membuat kontruksi sambungan sederhana dengan cara baut Memasang (erection) kudakuda dan rangka atap bentang kecil Merawat alat dan perlengkapan pekerjaan kontruksi baja serta menjaga kebersihan tempat kerja Elemen Kompetensi Mengetahui alat perlengkapan yang diperlukan Memahami daftar alat perlengkapan yang diperlukan Menyiapkan alat perlengkapan yang diperlukan ditempat kerja sesuai jumlah dan spesifikasi dalam daftar Cara meluruskan dan meratakan Cara membersihkan karat dan pengecetan dasr Memotong dan membentuk baja plat dan profil yang telah diukur sesuai dengan gambar kerja Membuat lubang dan membelah dengan benar Membuat mal plat buhul dengan benar Membentuk plat buhul sesuai dengan gambar kerja/ daftar besi Membuat sambungan dengan sistem baut Memasang (erection) kontruksi baja Merawat dan menyimpan alat perlengkapan dengan baik Membersihkan tempat kerja setelah pelaksanaan pekerjaan Hasil Pengamatan pada Tukang Kontruksi Baja 12 13 14 15 16 17 S S S S TS 18 S S S S S 19 TS TS TS S S 20 S S S S S 21 S TS S S S 22 S S S S S 23 TS TS TS TS TS 24 S TS TS TS TS 25 TS S S TS S 26 TS TS TS TS TS 27 TS S TS S S 28 TS S TS S TS 29 S TS TS TS TS 30 TS TS TS TS TS 31 TS TS TS TS TS 32 TS TS TS TS TS 33 S S S S S 34 S S S S S 35 S S S S S 36 S S S S S 37 S S S S S Jumlah yang sesuai 23 22 20 24 22 IV-19

Tabel 4.14 Rekapitulasi kompetensi kerja tukang kontruksi baja (erection) Unit kompet ensi (UK) Jumlah Jumlah yang sesuai Tukang ke Persent ase maks tiap unit Persentase kompotensi tukang kontruksi baja 12 13 14 15 16 12 13 14 15 16 A B C D E F 1 4-9 6 6 6 6 6 6 17,65 17,6 5 17,6 5 17,6 5 17,6 5 17,6 5 2 10-16 7 4 4 3 4 4 20,59 6 6 8,82 6 6 3 17-22 6 5 4 5 6 5 17,65 1 6 1 17,6 5 1 4 23-26 4 1 1 1 0 1 6 0,00 5 27-30 4 1 2 0 2 1 6 0,00 6 31-32 2 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 7 33 1 1 1 1 1 1 8 34-35 2 2 2 2 2 2 9 36-37 2 2 2 2 2 2 TOTAL 34 22 22 20 23 22 100,00 64,7 1 64,7 1 58,8 2 67,6 5 64,7 1 *Keterangan : Persentase kompetensi tukang kontruksi baja ke 2 = Total persentase maks X = 100 X = 1 Berdasarkan tabel 4.18 memperlihatkan bahwa jabatan kerja tukang kontruksi baja memiliki 9 unit kompetensi. Dalam kompetensi ini IV-20

tukang kontruksi baja diharapkan dapat memenuhi seluruh unit kompetensi dengan sebaik-baiknya agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Adapun hasil persentase kompetensi tukang kontruksi baja yang diperoleh masing-masing responden dalam setiap unit kompetensinya didapat berdasarkan kriteria unjuk kerja yang dipenuhi oleh masing-masing tukang tersebut. Dari data yang diperoleh pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa jika mengacu pada SKKNI Tukang kontruksi baja, seluruh tukang kontruksi baja tersebut kurang memenuhi unit kompetensi yang ada dalam SKKNI. Hal ini dikarenakan, rata-rata persentase kompetensi tukang kontruksi baja sebesar 64.12. 4.3. Pembahasan 4.3.1. Kompetensi Tenaga Kerja Mandor kontruksi baja Dari hasil penelitian dan pengamatan memperlihatkan bahwa mandor kurang memenuhi kompetensi dalam membuat jadwal (schedule) kerja harian dan mingguan, memberi intruksi teknis dan menghitung volume perkiraan perkerjaan. Untuk unit kopetensi menghitung perkiraan volume pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat, mandor mampu menghitung perkiran volume tersebut Namun yang membuat tidak sesuai dengan kriteria adalah mandor tidak memasukkan hasil perhitungan volume pekerjaan dan produktifitas tenaga kerja ke dalam jadwal pekerjaan. Untuk unit kompetensi yang IV-21

tidak di laksanakan oleh mandor Membuat jadwal dan rencana kerja kopetensi ini di laksanaka oleh pelaksana proyek dan mandor hanya melaksanakan pekerjaan yang diinstruksikan. Dan untuk unit kopetensi Memberi intruksi teknis kepada tukang dan pekerja dilapangan memang tidak ada intruksi teknis dilapangan. Jika ditinjau berdasarkan seluruh kriteria unjuk kerja dalam kompetensi mandor kontuksi baja, tabel 4.3 menunjukkan bahwa mandor hanya memenuhi 24 kriteria dari 39 kriteria unjuk kerja. Untuk lebih jelasnya, 15 kriteria yang tidak dilakukan ada pada tabel 4.6 berikut. Tabel 4.15 Kriteria unjuk kerja mandor kontruksi baja yang tidak dilakukan Kriteria Unjuk Kerja yang Tidak Sesuai Penjelasan Dilakukan oleh 11 Dapat menghitung volume dari hasil pengukuran 12 Dapat mengindentifikasi kebutuhan tenaga kerja yang akan di gunakan Mandor hanya melaporkan hasil kerjanya ke pelaksana Mandor hanya menyiapkan sesuai permintaan pelkasana pelaksana pelaksana 14 Dapat mengindentifikasi kebutuhan material yang akan di gunakan Mandor hanya berkordinasi dengan orang gudang pelaksana IV-22

15 Menghitung produktifitas dan jumlah tenaga kerja serta peralatan yang akan digunakan lalu dimasukkan dalam rencana kerja (membuat jadwal kerja harian dan mingguan) - pelaksana 16 Kriteria Unjuk Kerja yang Tidak Sesuai Mampu menghitung kebutuhan material (jenis, ukuran/dimensi, dan volumenya) serta peralatan sesuai dengan jadwal kerja Penjelasan - pelaksana Dilakukan oleh 17 Mampu menghitung kebutuhan tenaga kerja sesuai jumlah, kualifikasi dan tugasnya - pelaksana 18 Menghitung volume pekerjaan yang akan dilaksanakan lalu dimasukkan dalam rencana kerja 21 Membuat rencana harian dan mingguan - kebutuhan diatur berdasarkan instruksi kerja dari pelaksana (volume,schedule dari pelaksana), mandor tidak menyusun jadwal pelaksana pelaksana 26 28 32 Menjelaskan intruksi kerja dan lingkup pekerjaan kepada para pekerja dan tukang Melakukan revisi ulang/perbaikan yang disahkan oleh pemilik (owner) apabila terjadi perubahan pekerjaan sewaktu proses pelaksanaan ada perbedaan dengan gambar kerja yang sah Melaksanakan pekerjaan baja sesuai dengan jadwal (schedule) pekerjaan yang direncanakan Tidak ada penjelasan intruksi kerja dan lingkup pekerjaan Mandor hanya melaksanakan perubahan saja yang ada di lapangan Tidak sesuai karena ada keterlambatan pekerjaan dari rencana pelaksana - - 33 Memahami tugas mandor yang berkaitan dengan ketentuan K3 - Bagian K3 34 Memahami daftar simak potensi bahaya/ kecelakaan kerja (K3) pada waktu pekerjaan baja - Bagian K3 IV-23

35 Mengajukan kebutuhan APD kepada atasan 37 Mensosialisasikan petunjuk pemakaian APD kepada pekerja - Bagian K3 - Bagian K3 Dari data pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa tugas mandor kontruksi baja Membuat jadwal dan rencana kerja dalam proyek Gudang Multipurepose lebih dititik beratkan kepada pelaksana proyek, karena mandor sendiri hanya berkordinasi kepada pelaksana. Dari semua kriteria unjuk kerja () yang ada dalam SKKNI, tidak semua tersebut menjadi tanggung jawab mandor kontruksi baja pada proyek gudang multipurpose. 4.3.2. Kompetensi Tenaga Kerja Tukang kontruksi baja Dari hasil penelitian dan pengamatan kompetensi tukang kontruksi baja, masih minimnya jumlah kriteria unjuk kerja yang di penuhi oleh tukang baja tersebut di antaranya di karenakan pada kenyataanya di lapangan jabatan tukang kontruksi baja tersebut di bagi menjadi 3 kelompok bagian (Pengelasan, crane servise, dan erection), sehingga ada beberapa kriteria dalam unit kompetensi yang tidak menjadi tugas/ tanggung jawab dari pekerjaan masing-masing tukang. Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan rata-rata persentase kompetensi tukang kontruksi baja pengelasan 81,67, crane servis 72,35 dan erection 64,12, dari 37 kriteria unjuk kerja yang ada di dalam kompetensi tersebut ada 4 kriteria diantaranya bukan tanggung jawab IV-24

dari bagian pekerjaan orang lain atau jabatan lain. Dan ada 7 kriteria unjuk kerja yang pekerjaan yang di titk beratkan ke tukang kontruksi baja (pengelasan), untuk lebih jelasnya dari 11 kriteria unjuk kerja tukang kontruksi baja yang merupakan tanggung jawab orang lain di sajikan tabel bawah ini Tabel 4.16 Kriteria unjuk kerja tukang kontruksi baja yang tidak dilakukan Kriteria Unjuk Kerja yang Tidak Sesuai Penjelasan Dilakukan oleh 11 Mengetahui tentang mutu dan standart bahan yang di gunakan - Pelaksana dan mandor 13 Mengetahui kesedian bahan yang ada di gudang - logistik 16 Memberi tanda pada bahan yang diteliti - mandor Tabel 4.17 Kriteria unjuk kerja tukang kontruksi baja yang di titik beratkan ke tukang kontruksi baja (pengelasan) Kriteria Unjuk Kerja yang Tidak Sesuai Penjelasan Dilakukan oleh 23 Hasil meratakan dan meluruskan plat baja dengan baik dan layak pakai - Tukang pengelasan 24 Hasil meratakan dan meluruskan di finising ulang - Tukang pengelasan 26 Mengecet dasar sebelum cat finising - Tukang pengelasan 29 Membuat lubang sesuai dengan ukuran gambar kerja/sket - Tukang pengelasan 30 Membelah baja dengan benar - Tukang pengelasan IV-25

31 Membuat mal untuk membentuk plat buhul dengan tepat sesuai ukuran gambar kerja/sket - Tukang pengelasan 32 Membentuk plat buhul sesuai dengan ukuran gambar kerja/sket - Tukang pengelasan Dari tabel diatas menujukan bahwa ada perbedaan antara kriteria unjuk kerja yang ada di dalam SKKNI tukang kontruksi baja dengan penerapan kompetensi kerja tukang kontruksi baja yang ada pada proyek gudang multipurpose. Dari semua kriteria unjuk kerja () yang ada dalam SKKNI, tidak semua menjadi tanggung jawab masing-masing tukang kontruksi baja pada proyek Gudang Multipurpose. 4.4. Pembahasan hasil penelitian Gudang Multipurpose Pelabuhan Indonesia II Hasil penelitian berupa kusioner di proyek Gudang Multipurpose menunjukan bahwa untuk tenaga kerja mandor dan tukang kontruksi baja kurang memenuhi SKKNI, di karenakan adanya perbedaan penerapan standar kompetensi kerja yang di buat oleh PU ( Pekerjaan Umum ) dengan penerapan di proyek Gudang Multipurpose. Salah satu contohnya untuk tukang kontruksi baja hanya di tugaskan untuk mengerjakan 1 jenis pekerjaan, hal ini tidak sesuai dengan uraian singkat pekerjaan pada SKKNI untuk pekerja tukang kontruksi baja. Berdasarkan data hasil pekerjaan proyek Gudang Multipurpose, pembangunan gudang tersebut sesuai mutu (kualitas) yang telah di rencanakan oleh pihak Pelabuhan Indonesia II. Sedangkan realisasi waktu pengerjaan proyek Gudang Multipurpose tidak sesuai dengan perencanaan yang berakibat IV-26

reschedule sebanyak dua kali. Reschedule pertama karena keterlambatan waktu (progress) dan untuk reschedule kedua karena adanya kerja tambah dari owner. Jika dikaitkan dengan hasil kajian kompetensi yang diperoleh, persentase tenaga kerja mandor 64,10 dan tukang konstruksi baja 72,79 kurang memenuhi SKKNI, dan mengakibat keterlambatan target waktu yang telah di rencanakan oleh owner. 4.5. Pembahasan Hasil Penelitian d Green Pramuka Residences Penelitian ini di lakukan oleh saudara deni haryanto dengan judul kompetensi tenaga kerja mandor dan tukang berdasarkan standart kompetensi kerja nasional indonesia (SKKNI), yang di teliti oleh saudara deni haryanto tentang tenaga kerja mandor dan tukang pada pekerjaan struktur di proyek d Green pramuka residences. Dari pembahasan saudara deni haryanto kompetensi tenaga kerja mandor dan tukang pekerjaan struktur di proyek d Green Pramuka Residences tidak memenuhi standart kompetensi kerja mandor dan tukang menurut SKKNI, di karenakan adanya perbedaan dengan standart kompetensi yang ada dalam SKKNI dan pembagian kerja pada masing-masing jabatan. 4.6. Perbandingan Hasil Penelitian Tabel 4.18 Perbandingan proyek Gudang Multipurpose dan proyek d Green Pramuka Residences. No Variabel Proyek Gudang Multipurpose Proyek d Green Pramuka Residences IV-27

1 Tempat penelitian Di tanjung priuk jakarta utara Di pramuka jakarta timur No Variabel Proyek Gudang Multipurpose Proyek d Green Pramuka Residences 2 Waktu penelitian 4 bulan, mulai bulan oktober 2012 sampai dengan bulan januari 2013 3 bulan, mulai april 2012 sampai bulan juni 2012 3 Jenis proyek yang di bangunan pembangunan Gudang Pembangunan apartemen 4 Yang di teliti Mandor dan tukang kontruksi baja Mandor dan tukang struktur 5 Acuan penelitian SKKNI (KJI 700.75) dan SKKNI (KJI 943.40) SKKNI(INA 5200.222.03), SKKNI(INA 5200.222.01), SKKNI(KJI 943.20), SKKNI(KJI 951.20), SKKNI(INA5220.223. 02). 6 Banyak responden 16 orang 14 orang 7 Metode pengumpulan data Metode pengamatan dan wawancara langsung Metode observasi dan metode wawancara (interview) 8 Hasil penelitian Cukup memenuhi SKKNI Tidak memenuhi SKKNI Perbandingan hasil penelitian proyek Gudang Multipurpose tanjung priok dengan proyek d Green Pramuka Residences. Ke dua proyek tersebut membahas tentang tenaga kerja kontruksi, proyek Gudang Multipurpose membahas tentang tenaga kerja kontruksi baja dan proyek d Green Pramuka membahas tentang tenaga kerja struktur dengan mengacu dengan standart kompetensi kerja nasional indonesia (SKKNI) dengan masing-masing jabatan kerja. IV-28

Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan oleh ke dua proyek tersebut memiliki masing-masing kompetensi, proyek Gudang Multipurpose memiliki kompetensi kerja mandor kontruksi (KJI 700.75) dan kompetensi kerja tukang kontruksi baja (KJI 943.40) dan proyek d Green pramuka memiliki kompetensi kerja mandor pembesian/penulangan beton (INA 5200.222.03), kompetensi kerja mandor tukang batu/bata (INA 5200.222.01), kompetensi kerja tukang besi beton (KJI 943.20), kompetensi kerja tukang batu (KJI 951.20) dan kompetensi kerja tukang bekisting dan perancah (INA5220.223.02). Dari hasil penelitian proyek Gudang multipurpose, persentase mandor kontruksi baja 64,10 dan rata-rata persentase tukang kontruksi baja 72,74, dari hasil penelitian proyek Gudang Multipurpose mandor dan tukang kontruksi baja cukup memenuhi standart kompetensi kerja nasional indonesia (SKKNI). Dan hasil penelitian proyek d Green Pramuka, persentase mandor pembesian 57,45, persentase mandor tukang batu 50,00, rata-rata persentase tukang besi beton 41,79, rata-rata persentase tukang batu 62,20 dan rata-rata persentase tukang bekisting 65,10, hasil penelitian proyek d Green pramuka mandor dan tukang pekerjaan struktur tidak memenuhi standart kompetensi kerja nasional indonesia (SKKNI). Perbandingan hasil penelitian di proyek Gudang Multipurpose cukup memenuhi standart kompetensi kerja nasional indonesia (SKKNI) di bandingkan dengan hasil penelitian proyek d Green pramuka. IV-29