PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON"

Transkripsi

1 RCF 05 : PERJANJIAN KERJA DAN MANAJEMEN UNTUK MANDOR PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

2 KATA PENGANTAR Laporan UNDP tentang : Human Development Index (HDI) tertuang dalam Human Development Report, 2004, mencantumkan Indeks Pengembangan SDM Indonesia pada urutan 111, satu tingkat di atas Vietnam urutan 112 dan jauh di bawah dari Negaranegara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25, dan Australia urutan 3, merupakan sebuah gambaran kondisi pengembangan SDM kita. Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi. Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain : UU. No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa setiap tenaga : Perencana, Pelaksana, dan Pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan kerja. Untuk melaksanakan kegiatan sertifikasi berdasarkan kompetensi diperlukan tersedianya Bakuan Kompetensi untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi di bidang Jasa Konstruksi. UU. No. 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (Pasal 10 Ayat (2)). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standard kompetensi kerja. UU. No. 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). UU. No. 7 Tahun 2004, tentang : Sumber Daya Air menetapkan pada Pasal 71 Ayat 1 dan 2 bahwa : - (1) Menteri yang membidangi sumber daya air dan menteri yang terkait dengan bidang sumber daya air menetapkan standar pendidikan khusus dalam bidang sumber daya air i

3 (2) Penyelenggaraan pendidikan bidang sumber daya air dapat dilaksanakan, baik oleh Pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta sesuai dengan standar pendidikan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Mengacu pada amanat undang-undang tersebut di atas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi, yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukan ke dalam Katalog Jabatan Kerja. Modul Pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat penting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan SLK (Standar Latih Kompetensi) yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/tenaga professional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi kompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya. Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang jasa konstruksi dapat terwujud. Jakarta, Nopember 2006 Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE. NIP : ii

4 PRAKATA Modul : Perjanjian Kerja dan Manajemen untuk mandor merupakan uraian, penjelasan serta prinsip prinsip umum mengenai perjanjian kerja dan manajemen sederhana untuk mandor di dalam pengelolaan non teknis pelaksanaan pekerjaan pembesian / penulangan beton. Salah satu unit kompetensi Jabatan Mandor Pembesian / Penulangan beton yang sudah dibahas didalam konvensi nasional menyebutkan bahwa mandor pembesian harus mampu menguasai dan melaksanakan kontrak / perjanjian kerja. Representasi dari unit kompetensi tersebut ialah bahwa mandor di dalam melaksanakan kontrak / perjanjian kerja harus bisa menguasai pengelolaan manajemen sederhana di dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Perlu diketahui bahwa modul ini salah satu unsur dalam satu kesatuan paket pelatihan Mandor pembesian / penulangan beton berdasarkan metodologi pelatihan berbasis kompetensi (Competency Based Training CBT). Meskipun telah dipersiapkan secara matang yang mengacu kepada SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan SLK (Standar Latih Kompetensi) yang sudah dibahas dalam konvensi nasional yang dihadiri para pakar atau ahlinya dan asosiasi profesi, dimaklumi bahwa materi pelatihan ini dimasa mendatang perlu terus disempurnakan. Sehubungan dengan itu sumbang saran dan koreksi dari semua pihak sangat diharapkan. Jakarta, November 2006 Tim Penyusun iii

5 LEMBAR TUJUAN JUDUL PELATIHAN : MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON JUDUL MODUL : PERJANJIAN KERJA DAN MANAJEMEN UNTUK MANDOR TUJUAN PELATIHAN A. Tujuan Umum Pelatihan Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta diharapkan mampu : Menyiapkan, mengkoordinir dan memeriksa pembesian / penulangan pada pekerjaan konstruksi beton bertulang. B. Tujuan Khusus Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu : 1. Menerapkan UUJK, K3 dan ketentuan pengendalian lingkungan kerja 2. Menguasai rencana pembuatan pembesian/penulangan beton sesuai spesifikasi pembesian, gambar kerja, Instruksi kerja (IK), jadwal (schedule) kerja proyek 3. Membuat jadwal (schedule) kerja harian dan mingguan 4. Melakukan pekerjaan persiapan pembesian/penulangan beton 5. Mengkoordinir dan mengawasi pembuatan dan pemasangan pembesian/penulangan beton 6. Memeriksa, mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pembuatan dan pemasangan pembesian/penulangan beton. 7. Menguasai dan melaksanakan kontrak/perjanjian kerja NOMOR / JUDUL MODUL : RCF 05 : PERJANJIAN KERJA DAN MANAJEMEN UNTUK MANDOR TUJUAN PEMBELAJARAN : Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Setelah modul ini dipelajari peserta mampu : Menguasai dan melaksanakan kontrak / perjanjian kerja, dengan mengatur / mengelola pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya, mutu dan waktu yang disyaratkan. iv

6 Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah modul ini selesai dipelajari, peserta mampu : 1. Menguasai kontrak / Perjanjian kerja dan melaksanakannya sesuai persyaratan 2. Menerapkan prinsip-prinsip manajemen umum yang sederhana. 3. Menerapkan keuangan dan pembukuan sederhana 4. Menerapkan hubungan kerja yang baik antar sesama pelaksana pekerjaan 5. Mengerti mengenai kewirausahaan sebagai pedoman dimana mandor sudah merupakan pengusaha kecil. 6. Mengerti mengenai teknik negosiasi di dalam usaha untuk mendapatkan pekerjaan borongan. v

7 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i PRAKATA... iii LEMBAR TUJUAN... iv DAFTAR ISI... vi DESKRIPSI SINGKAT DAN DAFTAR MODUL... viii PANDUAN PEMBELAJARAN... x BAB 1 PENDAHULUAN Umum RANGKUMAN LATIHAN BAB 2 PERJANJIAN KERJA SPK (Surat Perintah Kerja) Mandor Borong Berita Acara Prestasi Pekerjaan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Proses Penunjukkan Mandor RANGKUMAN LATIHAN BAB 3 MANAJEMEN SEDERHANA UNTUK MANDOR Manajemen Dalam Pekerjaan Mandor Merencanakan kerja Mengorganisasikan Kerja Mengarahkan Kerja Mengendalikan Kerja RANGKUMAN LATIHAN vi

8 BAB 4 KEUANGAN DAN PEMBUKUAN SEDERHANA Pengertian, Maksud dan Tujuan Pengelolaan Keuangan Perhitungan Laba - Rugi RANGKUMAN LATIHAN BAB 5 HUBUNGAN KERJA Terjadinya Hubungan Kerja Hubungan Kedalam Perselisihan Kerja Pencegahan Perselisihan Mandor Tukang RANGKUMAN LATIHAN BAB 6 KEWIRAUSAHAAN Pengertian Wira Usaha Peran dan Fungsi Kualifikasi dan Persyaratan RANGKUMAN LATIHAN BAB 7 NEGOSIASI Umum RANGKUMAN LATIHAN DAFTAR PUSTAKA vii

9 DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN 1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Mandor Pembesian / Penulangan Beton dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang didalamnya sudah dirumuskan uraian jabatan, unit-unit kompetensi yang harus dikuasai, elemen kompetensi lengkap dengan kriteria unjuk kerja dan batasan-batasan penilaian serta variable-variablenya. 2. SLK (Standar Latih Kompetensi) disusun dengan mengacu kepada SKKNI, dimana uraian jabatan dirumuskan sebagai Tujuan Umum Pelatihan dan Unit-unit kompetensi dirumuskan sebagai Tujuan Khusus Pelatihan, kemudian elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja (KUK) dikaji dan dianalisis unsur kompetensinya, yaitu : Pengetahuan, Ketrampilan dan sikap kerja, selanjutnya kurikulum, silabus dan indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya. 3. Untuk mendukung tercapainya tujuan pelatihan tersebut, berdasarkan rumusan kurikulum, silabus dan indikator keberhasilan pembelajaran yang ditetapkan dalam SLK, disusunlah seperangkat modul-modul sebagai bahan pembelajaran pelatihan seperti tercantum dalam DAFTAR MODUL dibawah ini. DAFTAR MODUL PELATIHAN : Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian Dampak Lingkungan 1 Menerapkan UUJK, K3 dan ketentuan pengendalian 2. RCF - 02 Standar dan Rencana Kerja Pembuatan Pembesian / Penulangan Beton lingkungan kerja 2 Menguasai rencana pembuatan pembesian / penulangan beton sesuai spesifikasi pembesian / penulangan beton, gambar kerja, Instruksi Kerja (IK) dan Schedule Kerja Proyek 3. RCF - 03 Jadwal kerja harian dan mingguan 3 Membuat jadwal (schedule) kerja harian dan mingguan 4. RCF - 04 Prosedur dan teknik pembuatan dan pemasangan pembesian / penulangan beton A. Pekerjaan Persiapan 4 Melakukan Pekerjaan Persiapan Pembesian / Penulangan Beton viii

10 B. Pembuatan dan Pemasangan Pekerjaan Pembesian / Penulangan Beton C. Pemeriksaan, Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan pekerjaan pembesian / Penulangan Beton 5. RCF - 05 Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor 5 Mengkoordinir dan mengawasi pembuatan dan pemasangan pembesian / penulangan beton 6 Memeriksa, mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pembuatan dan pemasangan pembesian / penulangan beton 7 Menguasai dan melaksanakan kontrak / perjanjian kerja ix

11 P A N D U A N P E M B E L A J A R A N Pelatihan : Mandor Pembesian / Penulangan Beton Seri / Judul : RCF 05. Deskripsi : Materi ini membahas mengenai bagaimana seorang mandor mengelola suatu pelaksanaan pekerjaan sesuai perjanjian kerja yang telah dibuat. Pada dasarnya seorang mandor sudah merupakan seorang manajer skala kecil dimana dia harus memimpin beberapa puluh pekerja / tukang, harus mengendalikan biaya pelaksanaan, mengelola peralatan dan material di proyek. Tempat kegiatan : Di dalam ruang kelas Waktu Kegiatan : 4 jam pelajaran (1 jam pelajaran = 45 menit) No. Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung 1. Ceramah : Pembukaan - Menjelaskan Tujuan Pembelajaran Umum dan Khusus (TPU & TPK) - Merangsang motivasi peserta dengan pertanyaan atau pengalamannya dalam perjanjian kerja dan manajemen untuk mandor - Waktu : 5 menit 2. Ceramah : Pendahuluan - Didalam melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak / perjanjian kerja maka mandor adalah seorang manajer skala kecil - Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai perjanjian kerja dan manajemen karena mandor juga mengelola sumber daya uang, alat, bahan dan tenaga - Mengikuti penjelasan TPU & TPK dengan tekun dan aktif - Mengajukan pertanyaan apabila kurang jelas - Memperhatikan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya bila perlu OHT No. 1.1 s/d 1.5 OHT No. 2.1 s/d Waktu : 10 menit - Bahan : Materi Serahan (Bab.1 : Pendahuluan) x

12 3. Ceramah : Perjanjian kerja - Menjelaskan mengenai bentuk dan isi SPK (Surat Perintah Kerja) mandor borong, Berita Acara Prestasi Pekerjaan serta bagaimana proses penunjukkan mandor - Waktu : 30 menit - Bahan : Materi Serahan (Bab.2 : Perjanjian Kerja) 4. Ceramah : Manajemen sederhana untuk mandor - Menjelaskan bagaimana seorang mandor mengelola pekerjaannya sesuai manajemen sederhana yang meliputi : Merencanakan kerja, mengorganisasikan kerja, mengarahkan kerja dan mengendalikan kerja - Waktu : 30 menit - Bahan : Materi Serahan (Bab.3 : Manajemen sederhana untuk mandor) 5. Ceramah : Keuangan dan Pembukuan \ Sederhana - Pada pengelolaan keuangan mandor, perlu dibudayakan pengelolaan keuangan secara tertulis berupa perencanaan keuangan dan pembukuan sederhana - Waktu : 30 menit - Bahan : Materi Serahan (Bab.4 : Keuangan dan pembukuan sederhana) 6. Ceramah : Hubungan Kerja - Pada pelaksanaan pekerjaan, diperlukan hubungan harmonis diantara mandor dan pekerja (internal) dan mandor dengan pemberi pekerjaan (external) - Waktu : 30 menit - Bahan : Materi Serahan (Bab.5 : Hubungan Kerja) - Memperhatian penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya bila perlu - Memperhatikan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya bila perlu - Memperhatikan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya bila perlu - Memperhatikan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya bila perlu OHT No. 3.1 s/d 3.6 OHT No. 4.1 s/d 4.10 OHT No. 5.1 s/d 5.6 OHT No. 6.1 s/d 6.7 xi

13 7. Ceramah : Kewirausahaan - Mandor sudah merupakan pengusaha meskipun dalam skala kecil. Dijelaskan bagaimana menjadi pengusaha yang berhasil sesuai prinsip kewirausahaan - Waktu : 30 menit - Bahan : Materi Serahan (Bab.6 : Kewirausahaan) 8. Ceramah : Negosiasi - Didalam usaha mandor untuk mendapatkan pekerjaan borongan, perlu diketahui teknik negosiasi dengan pemberi pekerjaan - Waktu : 15 menit - Bahan : Materi Serahan (Bab.7 : Negosiasi) 9. Praktek - Menjelaskan kembali perencanaan keuangan mandor dan pembukuan sederhana. - Memberikan penjelasan atas pertanyaan peserta - Memberikan soal latihan mengenai perencanaan keuangan mandor dan pembukuan sederhana - Memperhatikan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya bila perlu - Memperhatikan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya bila perlu - Mengikuti penjelasan dengan tekun dan aktif - Melakukan latihan membuat perencanaan keuangan mandor dan pembukuan sederhana - Mencatat hal-hal yang perlu - Mengajukan pertanyaan bila perlu. OHT No. 7.1 s/d 7.4 OHT No. 8.1 s/d OHT - Alat Tulis - Papan Tulis - Soal latihan - Ruang Kelas - Waktu : 2 jam pelajaran xii

14 M A T E R I S E R A H A N xiii

15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Umum Sebagaimana diketahui seorang mandor (dalam hal ini berperan sebagai mandor borong) bertugas melaksanakan suatu bagian pekerjaan tertentu pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi sebagai bagian dari organisasi penyedia jasa atau kontraktor. Tepatnya biasanya seorang mandor borong dibawah pengawasan dan pengendalian pelaksana lapangan. Sesuai SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang sudah ditetapkan pada Konvensi Nasional, salah satu unit kompetensi untuk seorang mandor pembesian/ penulangan beton adalah menguasai dan melaksanakan kontrak/ perjanjian kerja. Pada dasarnya, apabila seorang mandor harus dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak/ perjanjian kerja yang sudah disetujui bersama pelaksana lapangan kontraktor sedangkan dia sendiri dalam pekerjaan sehari-hari memimpin, mengawasi dan mengendalikan kelompok kerja maka seorang mandor adalah manajer dalam skala yang kecil. Untuk itu sebagai representasi unit kompetensi menguasai dan melaksanakan kontrak kerja/ perjanjian kerja maka modul berikut berisi uraian mengenai Perjanjian Kerja dan Manajemen untuk Mandor Di dalam proses menandatangani kontrak/ perjanjian kerja, maka mandor perlu melakukan penjajakan dan negosiasi untuk mendapatkan pekerjaan berbekal referensi pekerjaan terdahulu dan selalu mengusahakan namanya masuk ke dalam Daftar Rekaman Terseleksi (DRT) dari perusahaan kontraktorkelas menengah dan besar. Tentunya referensi pekerjaan terdahulu dan masuknya mandor tersebut di dalam DRT Kontraktor didapat karena kerja keras di dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai syarat-syarat kontrak/ perjanjian kerja berdasarkan biaya, mutu dan waktu yang ditentukan pemberi pekerjaan. Agar seorang mandor dapat sukses menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya, dia memerlukan pengetahuan mengenai kontrak/ perjanjian kerja yang biasanya berupa SPK (Surat Perintah Kerja) dilanjutkan dengan pengetahuan mengenai cara pengelolaannya di dalam manajemen sederhana. 1-1

16 Agar mandor terhindar dari kerugian, diperlukan kemampuan untuk membuat pembukuan yang sederhana, sedangkan di dalam memanage tenaga kerja diperlukan hubungan kerja yang serasi di antara semua pihak. Bagaimanapun juga seorang mandor juga seorang usahawan, untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai kewirausahaan. Apabila mandor mendapatkan pekerjaan dari perusahaan kontraktor atau pemberi kerja yang lain, diperlukan atau sebaiknya memakai perjanjian tertulis yang disetujui kedua belah pihak. Biasanya perjanjian kerja tersebut berupa Surat Perintah Kerja (SPK) Mandor borong. Pada bab 2 diuraikan apa yang perlu dicermati mengenai isi dari SPK tersebut, beserta proses berikutnya yaitu Berita Acara Prestasi Pekerjaan, Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Mandor Borong dan bagaimana proses penunjukkan mandor pada perusahaan konstruksi. Mandor melaksanakan pengaturan pekerjaan, memimpin, mengawasi dan mengendalikan sejumlah tukang dan pekerja maka seorang mandor seharusnya juga seorang manajer dalam skala kecil. Jika mandor bisa memanage pekerjaan dan sumber daya baik uang, waktu, tenaga kerja dan bahan dengan baik, maka diharapkan target mutu, waktu dan biaya dapat tercapai sehingga keuntungan mandor bisa didapat. Untuk itu pada bab 3 diuraikan mengenai manajemen sederhana untuk mandor. Biasanya di dalam pengelolaan keuangan, seorang mandor tidak merencanakan dengan baik, penerimaan maupun pengeluaran dana tidak tertulis, dana untuk pekerjaan tercampur dengan dana untuk pengeluaran pribadi, sehingga menyebabkan ketidakjelasan hasil dari pengelolaan dana tersebut. Untuk itu pada bab 4 akan diuraikan cara melaksanakan pengelolaan keuangan dan pembukuan sederhana. Di dalam melaksanakan pekerjaan, seorang mandor harus berkoordinasi dengan pemberi pekerjaan, konsultan proyek bahkan dengan Owner, dilain pihak, mandor harus mengkoordinasi puluhan tukang dan pekerja. Kesemua tersebut perlu diciptakan hubungan kerja yang harmonis agar pekerjaan menjadi lebih lancar. Bagaimana menciptakan hubungan kerja yang harmonis diuraikan pada Bab 5 : Hubungan Kerja. Pada skala yang kecil, seorang mandor juga seorang usahawan, dimana tujuannnya termasuk mendapatkan keuntungan yang wajar guna mengembangkan usahanya dan memberi pekerjaan pada group tukang dan pekerja. Pada bab 6 dianjurkan bagaimana cara menjadi wirausahawan yang tangguh. 1-2

17 Di dalam usaha mencari pekerjaan borongan, seorang mandor harus melakukan penjajakan dan negosiasi dengan pemberi pekerjaan. Untuk itu pada bab 7 akan diuraikan secara singkat bagaimana teknik melaksanakan negosiasi yang baik. Dengan modul perjanjian kerja dan manajemen untuk mandor ini, diharapkan para mandor dapat meningkatkan kemampuan manajerialnya di dalam melaksanakan pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan serta dapat mengembangkan usahanya. 1-3

18 RANGKUMAN Mandor dalam pekerjaan sehari-hari memimpin, mengawasi dan mengendalikan kelompok kerja, maka seorang mandor adalah manajer dalam skala yang kecil. Agar dapat melaksanakan pekerjaan sesuai perjanjian kerja yang disepakati dengan pemberi pekerjaan, mandor memerlukan pengetahuan manajemen meskipun cukup hanya taraf yang sederhana. Pengetahuan manajemen yang diperlukan antara lain fungsi fungsi manajemen, keuangan dan pembukuan yang sederhana, hubungan kerja, kewirausahaan dan negosiasi.

19 LATIHAN a. Mandor merupakan jabatan kerja bidang ketrampilan tetapi perlu pengetahuan mengenai manajemen sederhana, mengapa? b. Dalam pelaksanaan pekerjaan Mandor juga mengelola sumber daya, sebutkan sumber daya apa saja? c. Kiat kiat apa saja yang diperlukan seorang mandor agar terhindar dari kerugian pada waktu melaksanakan pekerjaan dilapangan.

20 BAB 2 PERJANJIAN KERJA Apabila seorang mandor borong mendapatkan suatu pekerjaan pelaksanaan konstruksi baik dari perusahaan konstruksi maupun dari perorangan, sebaiknya dibuat perjanjian kerja tertulis. Banyak kasus dimana hubungan kerja antara kedua belah pihak hanya secara lisan saja yang menyebabkan berbagai kesulitan dan perselisihan yang sukar dicari jalan keluarnya. Dengan adanya perjanjian kerja yang memuat hak dan kewajiban para fihak, maka berbagai kendala seperti di atas diharapkan tidak terjadi dan dapat diselesaikan dengan baik. Sesuai konteksnya maka diharapkan hubungan kerja antara mandor borong dan pemberi pekerjaan dituangkan dalam perjanjian kerja tertulis dan biasanya tidak perlu dengan format seperti kontrak kerja dengan isi beberapa halaman tetapi cukup satu halaman saja. Pada uraian berikutnya akan diberikan contoh mengenai SPK (Surat Perintah Kerja) beserta proses berikutnya yaitu : 2.1. SPK (Surat Perintah Kerja) 2.2. Berita Acara Prestasi Pekerjaan 2.3. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan 2.4. Proses Penunjukkan Mandor, berupa : Registrasi evaluasi kinerja mandor Evaluasi kinerja mandor Daftar mandor Daftar pembanding penunjukan mandor 2.1. SPK (Surat Perintah Kerja) Mandor Borong SPK tersebut merupakan semacam kontrak kerja yang sederhana antara mandor borong dan Pemberi Perintah Kerja (biasanya perusahaan konstruksi). Yang perlu dicermati pada SPK ini adalah a) Bagian dan uraian pekerjaan : berupa pekerjaan yang harus betul-betul mampu dilaksanakan oleh mandor. b) Volume pekerjaan : harus dihitung betul kemampuan mandor mendatangkan pekerja dan tukang untuk menyelesaikan volume pekerjaan tersebut sesuai jadwal. 2-1

21 c) Harga satuan : harus dihitung secara teliti agar terhindar dari kemungkinan rugi. d) Jumlah harga borongan : untuk memperkirakan model yang harus dipunyai seorang mandor. e) Syarat-syarat yang harus ditaati menyangkut : Waktu pelaksanaan Kualitas pekerjaan Peralatan yang harus diadakan sendiri dan yang harus disewa. Metoda kerja dan konstruksi kerja. Bahan material disediakan pemberi kerja atau tidak. Syarat-syarat untuk pekerjaan persiapan dan mobilisasi sumber daya. Pajak baik nilainya maupun cara perhitungannya. Dan lain-lain yang menyangkut hubungan kerja kedua belah pihak. Contoh SPK Mandor Borong : SURAT PERINTAH KERJA MANDOR BORONG Nomor SPK : LINGKUP PEKERJAAN YANG HARUS DILAKSANAKAN No. Bagian & Uraian Pekerjaan Volume Harga Satuan Jumlah Harga dst Jumlah Harga Satuan Rp. Terbilang : Syarat-Syarat Yang Harus Ditaati : SELANJUTNYA SYARAT-SYARAT DIBUAT SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA KEPENTINGAN PERUSAHAAN DAPAT DIAMANKAN Demikian Surat Perintah Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Menyetujui harga dan syarat-syarat tersebut diatas Mandor Borong Pemberi Perintah Kerja PT... Nama Jelas.. Nama Jelas 2-2

22 2.2. Berita Acara prestasi Pekerjaan Dibuat per satuan waktu atau setiap menyelesaikan setiap tahapan pekerjaan. Yang perlu dicermati adalah : a) Volume pekerjaan perlu diukur dan diselesaikan bersama. b) Potongan baik dari uang muka atau kas bon atau pinjaman lainnya perlu dicatat secara teliti oleh kedua belah pihak. c) Pajak kalau ada perlu disetujui bersama baik nilainya maupun cara perhitungannya. Contoh : Berita Acara Prestasi Pekerjaan MANDOR BORONG BERITA ACARA PRESTASI PEKERJAAN Pada hari ini.... tanggal.. Bulan.... kami yang bertanda tangan dibawah ini : tahun I...: Selaku dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Yang berkedudukan di yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. II...: Selaku dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama yang berkedudukan di. yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Menerangkan bahwa kedua belah pihak telah setuju dan sepakat melakukan pemeriksaan pekerjaan dan menyetujui prestasi pekerjaan berdasarkan : 1. Kontrak / SPK No. dan Tanggal :. 2. Harga Kontrak / SPK :. 3. Waktu pelaksanaan :. Dengan rincian sebagai berikut :. No. Macam Pekerjaan Volume Sesuai SPK / Kontrak s/d saat ini BA s/d yang lalu Realisasi Volume Pekerjaan Periode ini BA yang ditagihkan Sisa yang belum di BA kan Harga Satuan Jumlah Harga yang ditagihkan Bila macam pekerjaan cukup banyak dapat berbentuk Lampiran yang diparaf kedua pihak JUMLAH Maka PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran dengan perhitungan sebagai berikut : 1. Prestasi s/d saat ini. = Rp. (dari kolom 10) 2. Prestasi s/d yang lalu. = Rp. (-) 3. Prestasi yang dapat dibayarkan saat ini.. = Rp. 4. Potongan : = Rp. - Uang muka. = Rp. - Lain-lain.. = Rp. (-) 5. Jumlah pembayaran yang diterima. = Rp. Demikian Berita Acara Prestasi Pekerjaan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA 2-3

23 2.3. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Dibuat pada waktu pekerjaan selesai Apabila mandor memberikan suatu keberatan misalnya ingin melakukan klaim agar Berita Acara ini jangan ditanda tangani dulu. Contoh : Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Mandor Borong PEKERJAAN : PROYEK : NO. : BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN MANDDOR BORONG Pada hari ini, tanggal... bulan.. tahun, yang bertanda tangan dibawah ini : 1.. : Selaku Kepala Proyek dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Yang berkedudukan di., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. 2.. : Selaku Mandor Borong, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri yang berkedudukan di, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Dengan ini menerapkan bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah bersamasama mengadakan pemeriksaan atas Pekerjaan. yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA berdasarkan Surat Perintah Kerja No. tanggal dan dinyatakan telah selesai dengan perincian sebagai berikut : No. Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga satuan Jumlah Harga (Rp) Keterangan Jumlah 2-4

24 Selanjutnya PIHAK KEDUA Menyerah-terimakan Pekerjaan tersebut diatas kepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA menerima Pekerjaan tersebut dari PIHAK KEDUA. Demikian Berita Acara Serah Terima Pekerjaan ini dibuat dalam rangkap 4 (empat), 2 (dua) diantaranya bermaterai cukup dan untuk digunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KEDUA Mandor Borong Dibuat : Pada tanggal : PIHAK PERTAMA PT. Divisi.. Proyek Kepala Proyek 2.4. Proses Penunjukkan Mandor Proses penunjukkan mandor merupakan contoh proses yang dilakukan oleh pemberi pekerjaan dalam hal ini perusahaan kontruksi. Proses ini merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan sesuai prosedur ISO 9000 yaitu prosedur proyek bagi perusahaan konstruksi yang telah melaksanakannya. Proses tersebut memang tidak melibatkan mandor borong, tetapi karena menyangkut evaluasi kinerja dan penunjukan mandor maka tidak ada salahnya hal tersebut bisa diketahui dan dimengerti oleh mandor itu sendiri. Dengan mengetahui prosedur tersebut maka dapat dipersiapkan apa-apa yang perlu dalam rangka evaluasi kinerja mandor dan proses penunjukan mandor. Contoh : proses penunjukan mandor adalah sebagai berikut : a) Mengevaluasi kinerja mandor selama masa penugasannya di proyek dengan mengisi formulir evaluasi kinerja mandor. Item penilaian utama dalam evaluasi tersebut adalah : Persiapan kerja Mutu kerja Pemenuhan target produksi Kemampuan pengerahan tukang/ tenaga kerja 2-5

25 Dengan mengetahui formulir evaluasi tersebut, diharapkan mandor dapat meningkatkan kinerja yang sesuai 4 item penilaian utama tersebut di atas. Contoh : formulir evaluasi kinerja mandor. EVALUASI KINERJA MANDOR PROYEK Nama Mandor Alamat Elemen Pekerjaan : : : No. ITEM PEKERJAAN BOBOT NILAI TOTAL NILAI (%) (0-100) = 1 x 2 KETERANGAN Hasil nilai rata-rata 1. Persiapan Kerja ke atas = sangat baik 2. Mutu kerja = baik 3. Pemenuhan produksi target = cukup 4. Kemampuan pengerahan tukang / tenaga kerja 25 Dibawah 60 = tidak diterbitkan surat referensi Tanggal,. Disetujui oleh, Dibuat oleh, (KEPALA PROYEK) (KEPALA LAPANGAN) b) Memberikan surat referensi pekerjaan kepada mandor. Referensi hanya diberikan kepada mandor yang selama masa penugasan menunjukkan hasil minimal cukup yang dinyatakan dalam buku Evaluasi Kinerja Mandor. Surat referensi pekerjaan akan dipergunakan sebagai penunjukan mandor pada proyek berikutnya. Contoh : formulir registrasi evaluasi kinerja mandor. 2-6

26 :.. PROYEK : REGISTRASI EVALUASI KINERJA MANDOR Nama Mandor Alamat :. :. SURAT EVALUASI YANG DIMILIKI No. Urut No. / tanggal Jenis / Volume / Harga Pekerjaan Nilai / Hasil Pemberi Referensi No. Urut Tanggal Kegiatan pengarahan/ penyegaran/pembinaan Uraian Kegiatan 2-7

27 c) Mencatat mandor yang telah mendapat referensi dari perusahaan dan memasukkan ke dalam daftar mandor. Contoh : Formulir daftar mandor DAFTAR MANDOR NOMOR NO. NAMA MANDOR ALAMAT KETERANGAN TLP/FAC/TLX Tgl.,,... Disusun Oleh, 2-8

28 d) Pada proses penunjukkan mandor, pertama dilakukan evaluasi mandor dengan memeriksa referensi yang dimiliki. Kemudian dilakukan pengisian data pembanding penujukkan mandor borong dari beberapa penawaran harga yang masuk. Contoh : Formulir data pembanding penunjukkan mandor borong DATA PEMBANDING PENUNJUKAN MANDOR BORONG NO URAIAN 5 dst. VOLUME H. SAT JUMLAH VOLUME H. SAT JUMLAH VOLUME H. SAT JUMLAH VOLUME H. SAT JUMLAH =3x =6x =9x =12x JUMLAH PPN JUMLAH TERMASUK PPN SESUAI ANGGARAN PENAWARAN (A) PENAWARAN (B) PENAWARAN '(C) KETERANGAN Syarat-Syarat : Disetujui ; Dibuat Oleh : Kepala Proyek 2-9

29 RANGKUMAN SPK (Surat Perintah Kerja) mandor borong merupakan semacam kontrak kerja yang sederhana antara mandor borong dan pemberi perintah kerja (biasanya pekerjaan konstruksi). Yang perlu dicermati pada SPK adalah : - Bagian dan uraian pekerjaan - Volume pekerjaan - Harga Satuan - Jumlah Harga Borongan - Syarat-syarat lain meliputi waktu, kualitas, peralatan, metoda, material, pajak dan lain-lain. Berita Acara Prestasi Pekerjaan dibuat per satuan waktu atau setiap menyelesaikan setiap tahapan pekerjaan. Berita acara serah terima pekerjaan dibuat pada waktu pekerjaan selesai. Proses penunjukkan mandor : - Mengevaluasi kinerja mandor dengan item penilaian utama persiapan kerja, mutu kerja, pemenuhan target produksi dan kemampuan pengerahan tukang / pekerja. - Memberikan surat referensi pekerjaan - Mencatat mandor yang mendapat referensi - Proses penunjukkan mandor dengan membandingkan harga penawaran

30 LATIHAN a. Mengapa hubungan kerja antara mandor dan perusahaan konstruksi sebaiknya dibuat tertulis berupa perjanjian kerja? b. Bagian utama dari SPK adalah uraian pekerjaan, volume, harga satuan dan jumlah harga. Kecuali hal tersebut dicantumkan juga syarat-syarat lain. Uraian syarat-syarat tersebut yang menyangkut hubungan kerja kedua belah pihak! c. Sebutkan hal-hal yang perlu dicermati pada Berita Acara Prestasi pekerjaan? d. Proses penunjukkan mandor perlu diketahui oleh seorang mandor, mengapa? e. Dalam Quality Assurance ISO 9000, terdapat formulir berisi daftar mandor terseleksi. Uraikan cara-cara agar mandor selalu tercantum dalam daftar tersebut.

31 BAB 3 MANAJEMEN SEDERHANA UNTUK MANDOR Sebagai mandor anda telah memimpin kelompok kerja. Sehari-hari anda mengatur kerja tukang dan pekerja, mengawasi dan mengendalikannya. Anda telah melaksanakan usaha pengaturan, atau manajemen. Manajemen merupakan kemampuan penting dalam memimpin sekelompok orang. Jika manajemen baik, pekerjaan akan lancar, target tercapai, tepat waktu, tepat mutu dan keuntungan terbayang. Bab ini membicarakan manajemen sederhana, yang sesuai untuk Mandor. Isinya terkait erat dengan pekerjaan Mandor. Diharapkan dapat membantu dalam : Meningkatkan pengetahuan anda. Mencapai kompetensi yang disyaratkan. Kelancaran pekerjaan. Persiapan mendapatkan sertifikat. Bab ini terdiri dari 5 bagian. Bagian 1 mengenai pengertian, fungsi-fungsi manajemen dan penerapannya. Bagian-bagian selanjutnya tentang penerapan masing-masing fungsi dalam tugas Mandor pada pekerjaan konstruksi. Adapun bagian tersebut terdiri dari : 1. Manajemen dalam pekerjaan mandor 2. Merencanakan pekerjaan 3. Mengorganisasikan kerja 4. Mengarahkan kerja 5. Mengendalikan kerja 3.1. Manajemen dalam Pekerjaan Mandor Di lapangan, Anda adalah pemimpin kelompok kerja. Anda bikin jadwal membagi tugas, mengatur kerja tukang, mengawasi, membimbing dan mengendalikan. Itu namanya manajemen. Manajemen ialah usaha pengaturan untuk menyelesaikan pekerjaan (mencapai tujuan) melalui usaha-usaha (kegiatan) orang lain. Untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik, tentu perlu direncanakan, diatur pembagian tugas, dan tanggung jawabnya, diarahkan dan dikendalikan. Hal-hal tersebut menyangkut fungsi-fungsi manajemen, sesuai penerapan manajemen dalam mandor. 3-1

32 Penerapan Manajemen dalam Pekerjaan Mandor Sebagai mandor, Anda adalah pemimpin atau Manajer kelompok kerja. Tugas anda sebagai manajer adalah menjalankan empat fungsi tadi, yaitu : 1. Merencanakan pekerjaan. 2. Mengorganisasikan. 3. Mengarahkan tukang. 4. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan Bila Anda mengerti rencana kontraktor dan pengarahan oleh pelaksana lapangan, anda sudah mengarah ke arah pembuatan rencana Anda. Justru berdasar pada rencana kontraktor itulah, Anda perlu merencanakan kegiatan Anda, terbatas hanya mencakup tugas yang menjadi tanggung jawab Anda. Rencana kontraktor garis besar dan jangka panjang. Rencana mandor rinci dan jangka pendek. 3-2

33 3-3

34 3-4

35 3.2. Merencanakan Kerja Merencanakan adalah berpikir ke depan yaitu : Memikirkan apa-apa yang akan dikerjakan pada waktu yang akan datang Merencanakan kerja dalam pekerjaan mandor berarti : Memikirkan apa-apa yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Bila pekerjaan langsung dikerjakan tanpa rencana, ada kemungkinan : Tidak tepat waktu Tepat waktu tetapi hanya kebetulan Tepat waktu tetapi biaya menjadi tinggi Ditengah jalan bingung, apa yang dikerjakan dulu 3-5

36 Langkah langkah dalam merencanakan kerja 1. Pahami pekerjaan (tugas) yang harus dilaksanakan 2. Uraikan atau rinci pekerjaan tersebut menjadi kegiatan kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Artinya bila semua kegiatan itu dilaksanakan pekerjaan selesai 3. Periksa atau cek, jangan ada kegiatan yang tertinggal 4. Susunlah urutan kegiatan-kegiatan pelaksanaan pekerjaan tersebut 5. Perkirakan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tiap kegiatan, sesuaikan dengan waktu yang ditentukan 6. Lakukan penyesuaian bila waktu tak mencukupi, sehingga sesuai dengan ketentuan batas waktu 7. Gambarkan yang telah anda lakukan pada langkah langkah tersebut pada kertas. Biasakan membuat rencana tertulis. Jadilah jadwal kerja = Rencana kerja tertulis 3-6

37 CekLis ( CheckList) atau Daftar Cek Kesiapan dan Jadwal Pelaksanaan kerja merupakan alat sederhana yang bermanfaat dalam merencanakan kerja secara Tertulis. DAFTAR CEK (CHECKLIST) Membuat DAFTAR CEK (CHECKLIST) sangat mudah : Langkah 1 : Buatlah pertanyaan pertanyaan tentang : apa-apa yang perlu dilakukan, yang perlu disiapkan dsb. Buat banyak banyak, makin rinci makin baik. Langkah 2 : Tulislah pertanyaan pertanyaan tersebut berurutan ke bawah disebelah kiri kertas, sehingga merupakan kolom daftar pertanyaan. Langkah 3 : Buat kolom-kolom kemungkinan jawaban disebelah kanan, untuk membubuhkan tanda cek ( ). Jawaban bisa : sudah belum, ya tidak, ada tidak, ada tidak, atau lainnya sesuai kebutuhan. Contoh Checklist : NO PERTANYAAN SUDAH BELUM CATATAN 1 Tukang Batu sudah tersedia? Kurang 1 2 Tukang Kayu sudah tersedia? 3 Tukang Besi sudah tersedia? 4 Pembantu tukang sudah cukup? 5 Leveransir bata sudah dihubungi? 6 Leveransir kayu sudah dihubungi? 7 Paku sudah dibeli? Baru separo 8 Kawat sudah dipesan? 9 Semen sudah dipesan? 10 Lokasi sudah bersih? 11 Lain-lain. 3-7

38 JADWAL WAKTU PELAKSANAAN KERJA (JADWAL KERJA) : Contoh jadwal kerja telah anda lihat pada langkah 7 Gambaran dalam jadwal tersebut memperlihatkan keseluruhan kegiatan, baik utama maupun kegiatan detil bila diperlukan, Memberi gambaran sederhana Menggambarkan keseluruhan pekerjaan terinci. Menggambarkan waktu pelaksanaannya Dari jadwal waktu tersebut dapat diuraikan kebutuhan tenaga kerja, juga dapat diketahui kebutuhan bahan, jenis dan waktu digunakannya, maka berdasar jadwal (rencana) kerja tersebut dapat dibuat : Jadwal Waktu dan kebutuhan tenaga kerja. CONTOH JADWAL WAKTU DAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA ( UNTUK 4 BULAN ) No. KEGIATAN WAKTU (HARI) TUKANG BATU TUKANG KAYU TUKANG BESI PEMBANTU TUKANG BATU TUKANG KAYU TUKANG BESI 1 Pembersihan lahan PEMBANTU 2 Perataan tanah Pasang bowplank Galian saluran/pondasi Pasang pondasi Pembuatan kusen Pasang tembok Pasang kusen Pembuatan besi beton Pembuatan bekisting Pembuatan rangka atap Plesteran Pengerasan tanah Pengurugan pasir Pasang ubin Lain - lain JUMLAH ORANG ORANG - HARI 25 Pembersihan proyek Jumlah orang - hari seluruhnya ( 4 rumah) Jumlah orang - hari per rumah

39 Dari jadwal tersebut dapat anda hitung kebutuhan UPAH untuk tukang dan pembantu. Misalnya : Upah tukang besi adalah Rp ,- per orang per hari (orang hari), maka dibutuhkan upah = 27 orang hari X Rp ,- = Rp ,- maka selanjutnya dapat dibuat rencana kerja yang menyangkut biaya-biaya dan perkiraan keuntungan, seperti contoh berikut : RENCANA KERJA UNTUK 4 BULAN ( DALAM RUPIAH ) URAIAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL Nilai/harga Borongan Dikurangi Biaya : Tukang Pembantu Bahan Uang Keuntungan kotor Biaya lain-lain Keuntungan bersih Mengorganisasikan Kerja Mengorganisasikan kerja ialah cara menyusun dan mengatur berbagai bagian atau unsur pekerjaan, sehingga semuanya menjadi kesatuan yang teratur, dan pekerjaan terlaksana dengan baik Dasar mengorganisasi kerja, yaitu : Ada pekerjaan, terdiri dari kelompok kegiatan Pekerjaan itu perlu dikerjakan lebih dari satu orang, dengan berbagai jenis ketrampilan Pengertian mengorganisasikan kerja adalah sebagai berikut : 1. Menyusun dan mengatur berbagai kegiatan dan kelompok kerja, sehingga menjadi kesatuan yang teratur 2. Mengadakan atau mengisi tukang dan pekerja yang dibutuhkan 3. Membagi-bagi atau memberikan tugas kepada tukang dan kelompok kerja 4. Menjelaskan wewenang dan tanggung jawab masing-masing 5. Menjelaskan saling hubungan antara yang satu dengan yang lain Untuk menjawab mengapa mengorganisasikan kerja antara lain sebagai berikut : 3-9

40 Tugas dan Tanggung jawab tiap tukang menjadi jelas Menghindari tumpang tindih dalam pelaksanaan pekerjaan Menghasilkan koordinasi dan kerja sama yang baik Karena semua jelas dan teratur, pekerjaan lancar Menghemat waktu, tenaga dan biaya Penggunaan bahan dan alat efisien Memudahkan mandor (manajer) mengatur anggota kelompok kerjanya untuk mencapai tujuan pekerjaan Cara dan langkah langkah mengorganisasikan kerja : 1. Mengadakan (mendatangkan) tukang dan pekerja, Yang penting ialah memilih tenaga yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan Dalam mendatangkan tukang dan pekerja, ikutilah jadwal waktu dan kebutuhan tenaga Jangan kelebihan orang (sebagian akan menganggur) Jangan pula kurang (pekerjaan bisa terlambat) 2. Memberi (membagi-bagikan) Tugas Berikan tugas pada orang yang kemampuannya sesuai kebutuhan pekerjaan Beritahukan kepada mereka : Apa yang harus dikerjakan, Apa yang harus dicapai (dihasilkan), bagaimana harus mengerjakan (ketentuan, Spek), Kapan harus selesai. 3. Menjelaskan wewenang dan tanggung jawab Jelaskan batas-batas wewenang dan tanggung jawab, artinya apa saja yang boleh mereka lakukan dan apa yang yang tidak boleh 4. Menjelaskan Hubungan Antara Kelompok Kerja Jelaskan bahwa yang mereka kerjakan hanya bagian dari pekerjaan yang lebih besar Tekankan pentingnya saling berhubungan antar mereka agar timbul saling pengertian dan keterikatan pada tujuan akhir pekerjaan Tanamkan perlunya koordinasi 5. Mengatur Sumber Daya Lainnya : Bahan, Alat dan Tempat 3-10

41 Mengorganisasikan termasuk mengatur penggunaan alat atau mesin. Bila tidak diatur, bisa berebut atau saling tunggu. Begitu pula kedatangan bahan dan penggunaannya Pemakaian tempat kerja juga perlu diatur dari awal. Jika tidak, bisa orang bekerja disembarang tempat, berebut tempat, atau saling menunggu. KOORDINASI DAN KOMUNIKASI Pengorganisasian yang baik menghasilkan koordinasi yang baik pada semua tingkat Koordinasi ialah pengaturan dan saling penyesuaian tindakan agar selaras dan saling menunjang berdasar saling pengertian dan keterikatan untuk mencapai tujuan bersama Koordinasi antara kelompok kerja menghasilkan kerjasama Pengorganisasian dan koordinasi yang baik menghasilkan kerjasama dan efisiensi Koordinator terdiri dari koordinasi vertikal dan horisontal Koordinasi vertikal (atas bawah) : - Misalnya antara kontraktor dan mandor atau antara mandor dan tukang - Menghasilkan pemahaman masalah dan hubungan kerja yang lebih baik Koordinasi Horisontal : - Misalnya antara mandor dan mandor - Menghasilkan kerjasama dan efisiensi Sebagai mandor harus mampu berkomunikasi dengan atasan, sesama mandor, tukang dan pekerja. Juga harus mampu menyampaikan pesan atau info dan mampu mendengarkan mereka. Mandor harus mampu berkomunikasi dengan baik, laporannya ringkas dan jelas, lisan maupun tertulis, dan mampu juga mendengarkan perintah atau arahan dengan tekun Mengarahkan Kerja Sebagai manajer mandor harus menyelesaikan pekerjaan (mencapai tujuan) melalui kerja para tukang dan pekerja. Maka ia perlu mengajak, membimbing dan mendorong mereka agar benar-benar Tahu Bisa Mau melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya untuknya. Pengertian Mengarahkan Kerja : 3-11

42 Mengarahkan merupakan kelanjutan dari mengorganisasikan. Semua tukang dan pekerja diarahkan menuju pencapaian tujuan, yaitu penyelesaian pekerjaan sesuai rencana. Mandor perlu memberi petunjuk dan membimbing mereka sehingga benar-benar tahu dan bisa, lalu mengajak untuk mau dan siap melaksanakan kerja, termasuk mengatasi masalah yang dihadapi, lalu membangkitkan dan mendorong semangat kerja mereka. Inilah tugas mengarahkan kerja. Jadi mengarahkan berarti menggerakkan dan mendorong tukang dan pekerja agar melaksanakan pekerjaan dengan baik, serta mengatasi atau memperkecil masalah dalam pekerjaan. Dilanjutkan dengan mengajak mereka, membangkitkan kemauan dan semangat kerja, menimbulkan dorongan dalam diri mereka, untuk mau dan siap melaksanakan pekerjaan. Jadi mengarahkan kerja ialah membuat tukang dan pekerja mengerti, bisa melakukan serta tergerak kemauan dan semangatnya untuk mau melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya sesuai ketentuan. Maksud dan Manfaat Mengarahkan Kerja a) Agar semua tenaga bekerja dengan baik b) Agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai rencana Beberapa manfaat untuk mengarahkan adalah sebagai berikut : a) Menciptakan pengertian b) Mencegah salah mengerti c) Mencegah atau membatasi terjadinya kesalahan d) Memperkuat hubungan manusiawi e) Memperkecil atau membatasi persoalan yang timbul f) Menjamin pencapaian tujuan Faktor-faktor penting dalam pengarahan : a) Hubungan manusiawi b) Pelimpahan wewenang c) Keterbukaan d) Motivasi Sama sama masukan sumber daya, tukang dan pekerja (Sumber Daya Manusia SDM) adalah berbeda dengan sumber daya yang lain (bahan, alat, Uang dsb). 3-12

43 SDM : Mereka hidup, punya kemauan, punya perasaan. Sumber Daya Yang Lain : Berupa benda mati, baru berarti bila ada campur tangan manusia. Bagaimanapun SDM perlu perlakuan wajar sebagai manusia, bukan sebagai alat, mereka perlu perhatian dan sikap manusiawi. Sebagai pemimpin mandor berusaha melalui orang-orang agar tujuan usahanya tercapai, maka harus mampu melimpahkan sebagian tugasnya kepada bawahan, tetapi ingat pelimpahan bukan berarti membuang tanggung jawab. Pelimpahan adalah bagian dari pengarahan yaitu mencapai hasil dengan cara memberi wewenang dan memotivasi orang lain untuk melaksanakan tugas-tugas yang pada tingkat terakhir menjadi tanggung jawab mandor. Keterbukaan sangat menunjang dalam mengarahkan kerja. Mandor harus dapat menerima saran maupun kritik dari anak buah, dan mau bekerjasama untuk mencari cara yang paling baik. Berarti haus kemajuan dan kreatif. Motivasi ialah upaya atau kondisi yang merangsang atau mendorong untuk berbuat. Hal - hal yang dapat memotivasi sangat bervariasi bisa berupa hadiah, penghargaan atau harapan bisa sekedar perhatian, pengakuan, juga tantangan, bahkan penugasan yang jelas disertai kepercayaan, dapat memotivasi. Langkah langkah yang perlu dilakukan dalam mengarahkan kerja, yaitu : Limpahkan sebagian tugas Berikan petunjuk jelas Ajak mereka bekerja Berikan semangat (motivasi) Bersikaplah terbuka Didik dan bimbinglah bawahan Tumbuhkan kepuasan pribadi masing-masing butir tidak berdiri sendiri-sendiri secara terpisah, melainkan saling berkait erat 3.5. Mengendalikan Kerja Pengertian Mengendalikan Kerja : Mengendalikan berarti mengawasi dan melakukan tindakan untuk mempertahankan agar pelaksanaan pekerjaan tetap berjalan sesuai prosedur dan mencapai hasil seperti ditentukan dalam rencana dan spesifikasi. Jadi mengawasi ialah mengamati, meneliti dan memberi tanda atau petunjuk untuk bertindak bila menemukan kesalahan atau penyimpangan (petunjuk 3-13

44 tindakan), sedangkan mengendalikan termasuk melakukan tindakan perbaikan berdasar petunjuk tindakan tersebut. Kesimpulannya mengendalikan berarti mengawasi dan melakukan tindakan perbaikan. Maksud dan Manfaat Mengendalikan : Mengendalikan dimaksudkan agar pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai prosedur dan mencapai hasil sesuai yang ditentukan. Manfaat dari pengendalian ialah : Menghindari kesalahan (penyimpangan) Membatasi kesalahan (penyimpangan) agar tidak berlanjut Pelaksanaan lebih baik Penyelesaian pekerjaan lebih dapat tepat waktu, mutu dan biaya Cara dan Langkah Mengendalikan Kerja Mengendalikan kerja menyangkut tiga kegiatan, yaitu : Menentukan standar atau ukuran Mengukur atau membandingkan pekerjaan dengan standar (ukuran) Melakukan tindakan perbaikan atau koreksi Rencana, Gambar, spesifikasi, jadwal kerja, merupakan ukuran (standar), sebagai alat pembanding pencapaian tujuan. Kegiatan pengawasan, dilakukan dengan beberapa langkah yaitu : - Amati pelaksanaan pekerjaan yang sedang berjalan baik langsung maupun dengan meneliti catatan (laporan) - Ukur, Hitung dan catat hasil kemajuan kerja - Bandingkan hasil (kemajuan) dengan rencana / standar - Cek dan teliti apakah terjadi kesalahan, kekurangan atau penyimpangan, baik dalam proses kerja maupun produk - Teliti dan temukan penyebab penyimpangan atau kesalahan, mungkin karena masukan masukan, atau proses manajemennya. - Temukan petunjuk petunjuk tindakan perbaikan, baik untuk langsung segera dilakukan, maupun untuk masukan pada tingkat yang lebih tinggi Memimpin 3-14

45 Kepemimpinan dalam manajemen harus bisa mengilhami dan menunjukkan kepada orang lain jalan untuk maju dan berkembang atau menang, sehingga orang lain antusias untuk mengikutinya. Karakter kepemimpinan yang demikian sangat diperlukan dalam manajemen proyek. Sebab, hampir semua proyek membutuhkan kemampuan dalam me manage orang orang yang terlibat dalam proses pelaksanaannya. Kelancaran ataupun keberhasilan pelaksanaan suatu proyek sangat ditentukan oleh komitmen (kesepakatan dan niat baik) serta loyalitas mereka yang terlibat. Untuk menjadi pemimpin tidak ada cara ataupun metode pelatihan yang khusus. Namun mengetahui karakter dan kualitas jiwa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin serta bagaimana menjadi pemimpin yang efektif, merupakan bekal dan modal potensial untuk bersikap dan bertindak sebagai pemimpin yang baik. Kualitas jiwa seorang pemimpin, adalah : Dinamis dan optimis, penuh keyakinan Aktif dan gigih, pengejar sasaran Berwawasan dan imajinatif Luwes dan penuh pertimbangan, analitis Kreatif dan penuh kepastian ide dan tindakan Sabar dan pantang menyerah, serta simpatik Tekun dan terus bertindak, terorganisasi Berkharisma dan arif bijaksana, serta tidak gegabah Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif? Selalu bertindak untuk menemukan dan mendeteksi tanda tanda ataupun kemungkinan akan terjadinya perubahan dan / atau hambatan yang diperkirakan muncul pada hari ini dan pada waktu yang akan datang. Kemudian, mencari dan melakukan tindakan dan pencegahan yang terbaik. Selalu mau belajar dan bertindak dengan menyesuaikan diri dalam setiap kondisi (perubahan), serta menerima dan menjadikannya sebagai hal yang bermanfaat bagi perbaikan keputusan maupun tindakan. Selalu berusaha menetapkan sasaran dan standar yang tinggi, jelas dan wajar untuk dicapai. 3-15

46 Selalu rasional dalam bertindak maupun dalam mengambil keputusan tanpa meninggalkan intuisi positif yang ada. Bisa memberikan dan mendukung terciptanya suasana kerja (tim kerja / dan / atau kelompok kerja) yang tepat dan nyaman, dengan tindakan yang meyakinkan dan tepat, teladan yang jelas, konsisten, jujur dan patut dicontoh. Peka dan mengenal dengan baik motivasi positif dari tim / stafnya, sehingga menggugah setiap anggota tim untuk bekerja dengan antusias, penuh gairah dan memainkan peranan yang penuh dalam mencapai sasaran organisasi secara keseluruhan. 3-16

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON

PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON RCF - 01 : UUJK, K3 DAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI KOORDINASI KEGIATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON

PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON RCF 02 : STANDAR DAN RENCANA KERJA PEMBUATAN PEMBESIAN / PENULANGAN BETON PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN 4.1 UMUM Pada bab ini, hasil dari pengumpulan data eksisting akan dianalisis berdasarkan teori yang

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : FOREMAN OF ASPHALT PAVEMENT Kode Jabatan Kerja : INA.5211.222.04 Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR

Lebih terperinci

MODUL STEBC 07 : PERMASALAHAN PELAKSANAAN JEMBATAN

MODUL STEBC 07 : PERMASALAHAN PELAKSANAAN JEMBATAN PELATIHAN STRUCTURE ENGINEER OF BRIDGE CONSTRUCTION PEKERJAAN (AHLI STRUKTUR PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL STEBC 07 : PERMASALAHAN PELAKSANAAN JEMBATAN 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI...

Lebih terperinci

PELATIHAN MANDOR PERKERASAN ASPAL (FOREMAN OF ASPHALT PAVEMENT)

PELATIHAN MANDOR PERKERASAN ASPAL (FOREMAN OF ASPHALT PAVEMENT) FAP 05 = PEMERIKSAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN Merepresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi Kode : INA.5211.222.04.01.07 Judul : Melaporkan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Perkerasan Aspal PELATIHAN MANDOR

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

KODE UNIT KOMPETENSI INA

KODE UNIT KOMPETENSI INA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR AIR MINUM JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN PERPIPAAN MEMBUAT RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN KODE UNIT KOMPETENSI INA.52.00.204.

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROYEK Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI KOORDINASI KEGIATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PAM.MM02.007.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PERHITUNGAN BIAYA AKIBAT ADANYA PERUBAHAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Tinjauan Umum Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil yang diharapkan yaitu berupa kualitas konstruksi

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA

STANDAR LATIHAN KERJA 1 STANDAR KERJA (S L K) Keahlian Nama Jabatan : Pengawasan Jalan / Jembatan : Kepala Supervisi Pekerjaan Jalan/Jembatan (Chief Supervision Engineer of Roads/Bridges) Kode SKKNI : DEPARTEMEN PEMUKIMAN DAN

Lebih terperinci

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikat Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor DAFTAR PUSTAKA

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikat Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor DAFTAR PUSTAKA Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikat Keterampilan Kerja DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia : Mandor Pembesian / Penulangan Beton. 2007 Departemen

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PAM.MM02.003.01 BUKU DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualifikasi Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2001), definisi kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau menduduki jabatan tertentu. Jadi, kualifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PRODUKTIVITAS 2.1.1. PENDAHULUAN Produktivitas pekerja hanyalah salah satu dari sekitar banyak faktor yang terkait di dalam produktivitas secara keseluruhan, disamping itu

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA TAHUN 2011 I. PENDAHULUAN A. U M U M 1. Setiap pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

PELATIHAN AHLI DESAIN HIDRO MEKANIK

PELATIHAN AHLI DESAIN HIDRO MEKANIK HDE 01 : UUJK, SMK3 DAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN PELATIHAN AHLI DESAIN HIDRO MEKANIK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

TCE-09 PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN

TCE-09 PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN TCE-09 PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI PROGRAM KERJA MINGGUAN NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Pengertian manajemen proyek menurut H. Kerzner : Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin, dan mengendalikan sumber

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN LAPISAN ATAS (BASE COURSE) NO. KODE : -K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : COST ESTIMATOR OF BRIDGE Kode Jabatan Kerja : Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing : KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masingmasing : 1 Nama Alamat Jabatan Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PEMANTAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK Bab III -Sistem Organisasi dan manajemen proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK Struktur organisasi pekerjaan yang sesuai dengan perencanaan pada setiap pekerjaan suatu proyek perlu dibentuk

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI DESAIN HIDRO MEKANIK (HYDRO MECHANICAL DESIGN ENGINEER) Kode Jabatan Kerja : INA. 5220.112.09 Kode Pelatihan :... DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT PAM.MM03.002.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Gambar 3.1 Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber: Proyek 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai

Lebih terperinci

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK TCE-06 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks PU Pasar Jumat Tlp.

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING). PENDAHULUAN A. Umum. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh kontraktor

Lebih terperinci

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA PENGAWASAN GEDUNG DAN BANGUNAN KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROPINSI SUMATERA SELATAN I. PENDAHULUAN A. UMUM 1. Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi Pembangunan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A I. URAIAN PEKERJAAN 1. LOKASI PROYEK Lokasi pekerjaan terletak di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. 2. SUMBER PENDANAAN Sumber dana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2005), suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Kemajuan proyek merupakan progress pekerjaan dari pekerjaan awal proyek sampai akhir pekerjaan proyek. Disetiap progress pekerjaan

Lebih terperinci

3.1 STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN Gambar.3.1 Struktur Organisasi Lapangan (Sumber : Proyek Lexington Residence PT. PP (Persero), Tbk) III -1 3.1.1 Project Manager (PM) Project manager adalah pihak yang

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING KOMUNIKASI TIMBAL BALIK DI TEMPAT KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING KOMUNIKASI TIMBAL BALIK DI TEMPAT KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI KOMUNIKASI TIMBAL BALIK DI TEMPAT KERJA KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri

BAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri BAB II LANDASAN TEORI Untuk dapat menentukan suatu nilai dari harga satuan dalam suatu pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri merupakan suatu tugas yang tidak mudah.

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 408 H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI PENGAWASAN Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi memegang peranan cukup penting dalam sebuah proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat sistem organisasi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Umum... 1 1.2 Pengertian Isilah... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 3 III. PRINSIP DASAR, KEBIJAKAN DAN ETIKA

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTAN PENGAWAS Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan/Rehabilitasi Pasar Doi-Doi Lokasi : Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Tahun Anggaran 2016 1 KERANGKA ACUAN KERJA

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA A. CONTOH KEBUTUHAN BARANG/JASA 1. Contoh kebutuhan barang/jasa dalam rangka mendukung pelaksanaan

Lebih terperinci

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO JL. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. 031-5501011-1013, Fax. 031-5022068, 5028735. SURABAYA - 60286 SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan

Lebih terperinci

penting. Keberhasilan suatu proyek pertama-tama sangat dipengaruhi oleh ketepatan

penting. Keberhasilan suatu proyek pertama-tama sangat dipengaruhi oleh ketepatan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Tinjauan Umum Peranan Manajer Proyek dalam industri jasa konstruksi adalah sangat penting. Keberhasilan suatu proyek pertama-tama sangat dipengaruhi oleh ketepatan pemilihan

Lebih terperinci

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 51 Uraian Pendahuluan 1 1. Latar Belakang Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan pemerintah yang dilakukan oleh penyedia jasa harus mendapatkan pengawasan secara

Lebih terperinci

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN O H T PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENGAWASAN

PELAKSANAAN PENGAWASAN PELAKSANAAN PENGAWASAN 1. Aspek Umum dari Pengawasan Pengawasan dan pengelolaan kegiatan pelaksanaan infrastruktur yang efektif melibatkan suatu pengendalian keuangan, teknis, jadwal dan kontrak. 1.1.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH... 367 D. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencana dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG DEPARTEMEN PE BADAN PEMBINAAN KONSTRU PUSAT PEMBINAAN KOMPETEN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG MELAKSANAKAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

Owner (Pemilik Proyek)

Owner (Pemilik Proyek) Owner (Pemilik Proyek) Konsultan Perencana Konsultan Pengawas Kontraktor (Pelaksana Proyek PIHAK TERKAIT seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Bangunan Gedung

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Bangunan Gedung KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : GEODETIC ENGINEER OF BUILDING Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Bangunan Gedung Klasifikasi Pekerjaan : Pelaksanaan, Semua Bagian Sub

Lebih terperinci

II. KEGIATAN PENGAWASAN

II. KEGIATAN PENGAWASAN KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT BONEA BENTENG DI LINGKUP DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG QUANTITY (KUANTITAS) PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PENJELASAN XII PENGADAAN BARANG DAN JASA OLEH MASYARAKAT

PENJELASAN XII PENGADAAN BARANG DAN JASA OLEH MASYARAKAT PENJELASAN XII PENGADAAN BARANG DAN JASA OLEH MASYARAKAT 12.1. Penjelasan Umum 12.1.1. Ruang Lingkup Ruang lingkup berlakunya Penjelasan XII adalah berkaitan dengan pengadaan yang dilakukan masyarakat

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN. untuk melaksanakan

SURAT PERJANJIAN. untuk melaksanakan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KANTOR WILAYAH DJBC KHUSUS KEPULAUAN RIAU PANGKALAN SARANA OPERASI BEA DAN CUKAI TANJUNG BALAI KARIMUN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Dengan banyaknya

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Inspektur Bendungan Tipe Urukan Klasifikasi : Pengawasan Bagian Sub Bidang Pekerjaan Bendungan Kualifikasi : Sertifikat IV (Empat) / Ahli

Lebih terperinci

C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 355 C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifat nya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran

Lebih terperinci

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi Merupakan pimpinan dalam suatu proyek,baik dilapangan maupun dikantor, sebagai penangung jawab tercapainya tujuan proyek. Pemilihan seorang manajer proyek

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK. akan semakin diperlukan jika proyek termasuk dalam proyek yang kompleks dan

BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK. akan semakin diperlukan jika proyek termasuk dalam proyek yang kompleks dan BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK 6.1. Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka percepatan pelaksanaan Belanja Negara/Daerah perlu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka percepatan pelaksanaan Belanja Negara/Daerah perlu - 4 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka percepatan pelaksanaan Belanja Negara/Daerah perlu percepatan pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan,

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DINAS PENDIDIKAN NASIONAL KOMITE PEMBANGUNAN SMA KEBERBAKATAN OLAHRAGA Jalan Dr. Sam Ratulangi No. 35, Telepon 0431-863487, 852240, 862485, 863184 Facsimile 862485, 863184

Lebih terperinci

D O K U M E N P E N G A D A A N

D O K U M E N P E N G A D A A N Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN LAPISAN BAWAH (SUB BASE COURSE) NO. KODE : -K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT 1/1/2010 PENINGKATAN KUALITAS PENGADAAN BARANG DAN JASA DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN [DAFTAR ISI] KATA PENGANTAR... 3 CARA MENGGUNAKAN BUKU INI... 4 PELAKSANAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk

Lebih terperinci