Peraturan SMK3 PENGANTAR SMK3 Peraturan Kepmen No. 5/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Berlaku untuk perusahaan dengan pekerja minimal 100 orang Perlu dilakukan manajemen & audit untuk pelaksanaan rutin dan dievaluasi (lagi) per 3 thn Sehingga kecelakaan kerja dapat dicegah dan dikurangi. Tujuan Menciptakan suatu sistem K3 dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Mengapa diperlukan SMK3 Karena angka kecelakaan di Indonesia begitu meningkat. Apa kerugiannya bila terjadi kecelakaan? Kecelakaan itu menimbulkan kerugian langsung (biaya pengobatan) dan tak langsung (kehilangan hari kerja). Kebanyakan kecelakaan disebabkan oleh unsafe acts dibandingkan unsafe condition. Kecelakaan = Even yang tidak disengaja, tidak direncanakan, kebetulan (chance) dicegah = Even tanpa penyebab Tidak dapat Aktivitas industri menunjukkan peningkatan kecelakaan terjadi gerakan untuk menelitinya dan terbentuk model model penyebab kecelakaan dengan persamaan hasil sbb : kecelakaan ada penyebabnya sebagian besar dapat dicegah Kenapa kecelakaan dicegah? Kecelakaan menimbulkan kerugian (baik materi manusia sebagai penderita) Kecelakaan kerja mengakibatkan adanya biaya kecelakaan. Kecelakaan sering biaya besar keuntungan perusahaan berkurang. Kecelakaan fatal sekali biaya besar Biaya kecelakaan: biaya langsung: Biaya kompensasi dan santunan, pertolongan pertama, biaya pengobatan/operasi dan perawatan, dan biaya pengangkutan. biaya tidak langsung: biaya tersembunyi yang merupakan biaya konsekuensi karena adanya kecelakaan (penurunan produksi, kehilangan upah kerja, biaya training tambahan, kerusakan alat & materi
Biaya kecelakaan Teori Domino Teori Domino didasarkan atas teorema sebagai berikut: (Heinrich, 1980) 1. Jejas di industri disebabkan oleh kecelakaan 2. Kecelakaan disebabkan langsung oleh tindakan tidak aman, dan terpapar terhadap kondisi tidak aman 3. Tindakan dan kondisi tidak aman disebabkan oleh kesalahan orang 4. Kesalahan orang disebabkan oleh lingkungan dan/atau keturunan Teori Domino (2) Cedera/jejas (dalam industri) disebabkan oleh adanya kecelakaan. Kecelakaan disebabkan langsung oleh : Tindakan tindakan tidak aman dari manusia atau Kondisi kerja yang tidak aman. Tindakan tindakan dan kondisi kondisi tidak aman disebabkan oleh kesalahan manusia. Kesalahan manusia timbil oleh lingkungan yang ada. Modifikasi Teori Domino Bird : menambah teorema ke lima: Kesalahan perseorangan disebabkan oleh kesalahan manajerial dengan tidak menentukan kebijakan manajerial yang aman Adam: sequence kedua : ditambahkan dengan pernyataan bahwa di belakang tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman ada kesalahan manajerial dan supervisi Weaver: seperti Adam, mengubah sequence kedua dengan mengatakan bahwa unsafe acts and conditions hanya merupakan gejala kecelakaan, yang menyebabkan adalah manajemen yang buruk. Unsafe acts & conditions UNSAFE ACTS Operating without authority Failure to warn or secure Operating at improper speed Making safety devices inoperable Using defective equipment Using equipment improperly Failure to use protective equipment Improper loading or placement Improper lifting Taking improper position Servicing in motion Horseplay Use of alcohol or drugs UNSAFE CONDITIONS Inadequate guards or protection Defective tools, equipment, substances Congested work areas Inadequate warning system Fire or explosion hazards Substandard housekeeping Hazardous atmospheric conditions Excessive noise Radiation exposures Inadequate illumination or ventilation
Hirarki tingkat kecelakaan kerja Safe work condition Near miss Accident with injury Emergency Disaster. Pencegahan kecelakaan Dari berbagai pangalaman yang ada di perusahaan 98 % kecelakaan kerja terjadi karena kelalaian pekerja. Safe Condition: Kenyamanan, keamanan lingkungan kerja mendukung terjadinya pencegahan kecelakaan. Jenis atau apa yang menyebabkan kecelakaan harus dievaluasi sehingga tidak akan terjadi kecelakaan karena penyebab yang sama. Maksud dan keuntungan manajer terlibat dalam SMK3? Sesuai teori domino, apabila manajer salah pasti kemungkinan ke bawahannya ikut salah. Posisi manager sangat berpengaruh terhadap berjalannya sistem (SMK3 masuk di dalamnya). Tugas Manajer : Membuat kebijakan, melaksanakannya constitently. Buat prosedur monitoring, jalankan kebijakan based on prosedur monitoring itu. Apabila manajer berpartisipasi di SMK3 maka sistem menjadi running well, apalagi di bawahbawahnya terlibat (divisi-divisi). Tapi juga angka kecelakaan perlu dikonversi dulu ke bahasa yang understandable oleh si manajer. Bila ada kecelakaan kepala tertimpa sesuatu, apakah manajer tidak membuat kebijakan pakai helm.. bila iya berarti manajernya yang salah. Melibatkan manajer Adanya kebijakan K3 Adanya komitmen manajemen terhadap K3 Strategi Dokumentasi Desain dan Kontrak Tinjau Ulang Desain dan Kontrak Record Keeping Kontrol Pembelian Barang dan Jasa. Apa perbedaan pelaporan SMK3 dengan K3 lain pada umumnya Selain statistik kecelakaan, kita bisa mengetahui kronologisnya, dan kita akan mengetahui unit mana yang banyak salah dan apa sebab-sebabnya and who s responsible for that? Bila dibuat matrik maka kita kan tahu berapa kerugian perusahaan. Kita juga bisa menganalize kecelakaan menaik/menurun untuk itu kita bisa buat tindakan antisipasinya.
Statistik kecelakaan (2) Apabila statistik tidak lengkap, kita tidak bisa tahu siapa yang salah, tidak bisa dibuatkan matrik dan evaluasi tidak bisa dilakukan maksimal. Apakah itu terjadi atas kesalahan mesin, manusia atau lingkungan? Statistik kecelakaan Pencatatan data kecelakaan penting dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi trend angka kecelakaan didalam perusahaan ataupun bila dibandingkan untuk suatu jenis kegiatan yang sama Trend ini dimanfaatkan sebagai indicator kondisi health & safety Pelaporan kecelakaan Tanggal dan jam kejadian Nama dan alamat penderita kecelakaan Nama orang yang mengisi data kejadian kecelakaan (bila berbeda dengan penderita) Pekerjaan penderita kecelakaan Penjelasan mengenai cedera atau kondisi kecelakaan Lokasi kejadian Ringkasan kondisi yang ada Penentuan risk score Penentuan Risk Score dapat digunakan untuk pencegahan kecelakaan Dapat digunakan baik untuk mengevaluasi kecelakaan yang sudah lalu ataupun untuk pencegahan (sebelum terjadi kecelakaan) Parameter utama yang diperhitungkan adalah: C: consequences (akibat yang ditimbulkan) E: exposure (paparan atau bahaya yang mungkin terjadi) P: probability (kemungkinan suatu kejadian terjadi) Angka Risk score menentukan mitigasi yang harus dilakukan, termasuk prioritas kegiatan mana yang harus didahulukan dalam mengurangi angka kecelakaan Alternatif cara mitigasi dapat dipilih berdasarkan evaluasi Justified Risk Score
Kesimpulan : WHY? Perlu SMK3 Angka Kecelakaan Menimbulkan kerugian Langsung Tidak langsung Kebanyakan kesalahan : faktor manusia Θ unsafe act Θ unsafe condition WHY? WHAT? Maksud dan Keuntungan Manajer terlibat dalam K3 Efek Domino Angka Kecelakaan convert understable Perbedaan dengan pelaporan K3 pada umumnya Selain statistik kecelakaan kronologis sehingga kita tahu unit yang paling sering salah Tahu siapa yang seharusnya bertanggung jawab. Matrik berapa kerugian perusahaan. Analize Kecelakaan langkah antisipasi Matrix 4 x 4 Penyebab kecelakaan Terdapat 2 kelompok penyebab kecelakaan, yaitu: Penyebab langsung atau primer Disebabkan oleh unsafe act (perilaku manusia tidak aman) dan unsafe condition (kondisi lingkungan kerja yang tidak aman). Penyebab tidak langsung/nyata/dasar (underlying) Disebabkan oleh: faktor manusia: faali, kejiwaan faktor lingkungan (fisik, kimia, biologi, psikologi) faktor manajemen (kebijakan, keputusan, evaluasi, control, administrasi). Identifikasi underlying factors Melibatkan MEEP: Materials involved Equipment being used Environment being worked in People involved Contoh Matrix 4 x 4 Tidak mengindahkan instruksi/ia tidak terlatih. (W3) Ia biasa bekerja tanpa goggles (W3 & S 4) Ia mau bekerja dengan Goggles tapi tidak tersedia (S 2, 4 W 3)
OHSAS 18000 MANAJEMEN PENGAWASAN KEGAGALAN-KEKURANGAN PEGAWAI PENGETAHUAN-SIKAP-KEMAMPUAN TINDAKAN TDK.AMAN ORANG-ORANG KEADAAN TDK. AMAN MESIN DAN LINGK OHSAS 18000: Occupational Health and Safety Management System The Occupational Safety and Health Management System is the program through which we seek to assess and reduce risk of injuries and accidents in the workplace. It includes the procedures, training, and other program elements The policy makes a strong commitment to: Protecting the safety and health of all staff Compliance with all regulations Improving how we manage our safety and health activities to reduce risks, injuries, and accidents OHSAS 18001 calls for active worker participation in the identification, evaluation and control of work place hazards Job Risk Assessment will provide a means for additional participation in the identification and control of hazards A JRA examines the hazards associated with a given activity or task (e.g., work with compressed gas) and evaluates the risk to workers associated with those hazards. Administrative and engineering controls to reduce the risk are also discussed, and new controls may be established if the risk is judged to be too high. JRAs are performed within the department by workers, supervisors and safety staff Planning Do Check Act (PDCA loop activity) OSH responsibilities Be thoughtful in your actions and consider how they might impact your health and safety, and that of your co workers. Be aware of ESH requirements and procedures that apply to your work and adhere to them at all times. Complete and maintain current all ESH training identified in your job training assessment. Discuss potential hazards, safety concerns, unsafe conditions or practices in your work or at your work site, and suggested controls with your supervisor or line managers. Ensure that work planning requirements are followed in your day to day activities Cease work activity, and/or issue a Stop Work Order upon observing imminent danger, and report the danger immediately to your supervisor or ESH Coordinator. Respond to emergencies, alarms, or occurrences in the appropriate manner.