KEBIJAKSANAAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM YANG MENDUKUNG PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN USAHA PEREMPUAN BAGI KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI KEWIRAUSAHAAN

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2015

MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

Lampiran 4. Matrik Program Pengembangan Kewirausahaan dan SDM

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

BAB X PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN SDM KUMKM

PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

NOTA DINAS. Indikator Kinerja. Indikator Kinerja RPJMD Persentase Koperasi Aktif terhadap Jumlah Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. 7,6%, Diploma I/II/III dengan 6,01% dan universitas sebesar 5,5%. Pada posisi

PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TAHUN Tim Penyusun: Divisi PMW IWJC Tim PMW Unesa

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. maupun non fisik, sumberdaya alam juga sumberdaya manusianya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh: LIES FAHIMAH. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di

13 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM PROVINSI JAMBI TAHUN Presented by : Drs. Harmen Rusdi, ME (Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jambi)

Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA BINA DESA (MAUBISA)

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Tim Konsultan

PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

KINERJA PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM DI PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

RENCANA KERJA TAHUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

WALIKOTA TASIKMALAYA

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

Ukuran Keberhasilan B03, B06, B09 dan B12. Target Kinerja B03, B06, B09 dan B12

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

Pengembangan Usaha kecil dan

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA KEMENTERIAN AGAMA RI

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

Review Naskah Akademik dan Raperda Kewirausahaan DI Yogyakarta

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari penduduk dunia bertambah jumlahnya. Ini dikarenakan angka

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur, terutama dalam meningkatkan pendapatan asli daerah,

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM TA Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha. Drs. Braman Setyo, MM Deputi

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan menengah Republik Indonesia

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR... TAHUN...

BAB 19 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

POINTERS MENTERI KOPERASI DAN UKM

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari penduduk dunia bertambah jumlahnya. Ini dikarenakan angka

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. macam suku bangsa, kebudayaan dan sumber daya alam serta didukung oleh

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

IRRA MAYASARI F

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DAN RESTRUKTURISASI USAHA

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 10 TAHUN 2004

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah No. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Jumlah Kiki Liasari, 2013

BAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

REFERENSI WIRAUSAHA Wirausaha Menggerakan Perekonomian Masayrakat

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara miskin dan negara baru berkembang, Indonesia sebagai negara

Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

: KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Halaman. 135.

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG

Stikes- Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto 2015

DINAS KOPERASI & UKM SUMUT. PAPARAN KEPALA DINAS KOPERASI & UKM PROVINSI SUMATERA UTARA Drs. AMRAN UTHEH, MAP PADA RAKORNAS BIDANG KUMKM TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kaya sumber daya manusia dengan jumlah

MENINGKATKAN MOTIVASI TECHNOPRENEURSHIP SEBAGAI POTENSI INOVASI MAHASISWA UNTUK BERBISNIS. A. Yani Ranius. Abstrak

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN, PENGEMBANGAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL

Transkripsi:

KEBIJAKSANAAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM YANG MENDUKUNG PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT TEMPAT : HOTEL GOLDEN FLOWER JL. ASIA AFRIKA BANDUNG, 10 MARET 2010 1

LINGKUP TUGAS DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (Permenkop dan UKM. 37 Tahun 2007) a. Menetapkan rencana dan program pengembangan kebijakan di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM); b. Menetapkan kebijakan di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia sesuai dengan kebijakan yang ditentukan oleh Menteri Koperasi dan UKM; c. Menkoordinasikan pembinaan dan pengawasan kebijakan di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan unit kerja dilingkungan Kementerian Koperasi dan UKM maupun lembaga atau instansi terkait lainnya; d. Melaksanakan fungsi teknis pemberdayaan KUMKM di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM); e. Mengembangkan dan membina jabatan fungsional; f. Mengembangkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM. 2

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM KUMKM 1. Mendorong, mengembangkan dan membantu pelaksanaan; pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian; 2. Memasyarakat dan membudayakan kewirausahaan; 3. Meningkatkan keterampilan teknis dan manejerial; 4. Membentuk dan mengembangkan lembaga diklat untuk melakukan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi dan kreativitas bisnis; 5. Pengembangan wirausaha baru. 3

PERMASALAHAN KUMKM Terbatasnya akses, kapasitas dan kemampuan Koperasi untuk mengenali, memanfaatkan dan mengembangkan sumberdaya produktif. Rendahnya produktivitas mengakibatkan lemahnya daya saing KUMKM. Rendah kualitas kelembagaan/formalisasi usaha. Rendahnya penguasaan dan pemanfaatan teknologi secara produktif, efektif dan efisien. Lemahnya entrepreneurship dan Kualitas SDM. Hambatan OTDA (Perda, Struktur Org) Belum tersedianya tenaga Penyuluh Koperasi 4

PROGRAM PENGEMBANGAN SDM KUKM 1. Peningkatan Kapasitas KUKM melalui : - Penyelenggaraan Diklat Managerial - Penyelenggaraan Diklat Teknis - Penyelenggaraan Diklat Kewirausahaan - Penyelenggaraan Diklat Perkoperasian 2. Fasilitasi Penyelenggaraan Diklat di Daerah - Penyelenggaraan TOT fasilitator - Mengembangkan modul-modul diklat - fasilitasi Nara Sumber 5

3. Membangun Sistem Pengembangan Sumber Daya Manusia - Pengembangan Tempat Praktek Keterampilan Usaha Pada Lembaga Pendidikan di Pedesaan; - Pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di Bidang SDM Pengelola Koperasi Jasa Keuangan; - Pengembangan Sistem Penumbuhan Wirausaha Baru 4. Pengembangan Infrastruktur Lembaga Diklat/UPTD KUMKM Pusat dan Daerah - Perluasan kapasitas dan kualitas tempat Diklat; - Peningkatan fasilitas pendukung; - Peningkatan intensitas Diklat; - Pengembangan Tenaga Fungsional Widya Iswara dan Penyuluh Perkoperasian serta Pengelola UPTD; - Mendorong UPTD dari cost center menjadi profit center 6

PENGEMBANGAN PASAL 19 BARU AYAT (1) SDM HURUF KOPERASI C DILAKUKAN DAN UMKM DENGAN DALAM CARA : PASAL 19 UU NO 20/2008 tentang UMKM A. MEMASYARAKATKAN DAN MEMBUDAYAKAN KEWIRAUSAHAAN; B. MENINGKATKAN KETRAMPILAN TEKNIS DAN MANAJERIAL; DAN C. MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNTUK MELAKUKAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, PENYULUHAN, MOTIVASI DAN KREATIVITAS BISNIS, DAN PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU 7

PASAL 62 UU NO 25/1992 tentang Perkoperasian Dalam rangka memberikan bimbingan dan kemudahan kepada koperasi, Pemerintah Mendorong, Mengembangkan Dan Membantu Pelaksanaan Pendidikan, Pelatihan, Penyuluhan Dan Penelitian Perkoperasian; 8

DATA BPS NASIONAL 2009 1 Penduduk Indonesia 231,83 juta orang 2 Penduduk Usia Kerja 169,33 juta orang 3 4 5 6 Angkatan Kerja 113,83 juta orang Penduduk yang bekerja 104,74 juta orang (fulltimer dan paruh waktu) Pengangguran 8,96 juta orang (7,87%) total angkatan kerja Pengangguran Sarjana 626.621 orang (6,99%) dari total pengangguran di Indonesia 9

Sistem Pendidikan di Indonesia hanya terbatas pada penilaian kemampuan Academic knowledge, tidak menjadikan para lulusannya kreatif menciptakan kemandirian kerja (job creator) karena kurangnya soft skill 10

ANGKA PENGANGGURAN TINGKAT PENDIDIKAN SARJANA & SARJANA MUDA 700,000 600,000 566,588 626,202 598,318 626,621 500,000 519,867 486,399 400,000 300,000 375,601 297,185 395,554 278,074 409,890 330,316 397,191 362,683 DIPLOMA I/II/III SARJANA 200,000 100,000 0 2006 (Feb) 2006 (Agt) 2007 (Feb) 2007 (Agt) 2008 (Feb) 2008 (Agt) 2009 (Feb) 11

Sumber: Dirjen Dikti 12

Tingginya pengangguran terdidik: 1. Kesenjangan dunia pendidikan dan dunia usaha/industri. 2. Ketidakmampuan lembaga pendidikan menjadikan lulusannya seseorang yang mandiri, yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri. 3. Orientasi pendidikan kurang menekankan nilai-nilai kemandirian dan kreativitas yang merupakan basis kewirausahaan para mahasiswa dan siswa sekolah. 4. Sistem pendidikan yang menerapkan metode penilaian prestasi kelulusan seringkali hanya terbatas pada penilaian kemampuan academic knowledge, dan cenderung tidak menjadikan lulusannya kreatif menciptakan kemandirian kerja (job creator) karena kurangnya soft skill. 13

POSISI STRATEGIS KOPERASI DAN UKM Jumlah UMKM 51,26 Juta (99,91%) terdiri: Usaha Mikro sebanyak 50,7 juta unit (98,90%) (Aset Rp. 50 juta & Omset Rp. 300 juta) Usaha Kecil sebanyak 520,2 ribu unit (1,01%) (Aset Rp. 50 juta s/d Rp. 500 juta & Omset Rp. 300 juta s/d Rp. 2,5 milyar) Usaha Menengah sebanyak 39,7 ribu unit (0,08%) (Aset Rp. 500 juta s/d Rp. 10 milyar & Omset Rp. 2,5 milyar s/d Rp. 50 milyar) Usaha Besar sebanyak 4.370 unit (0,01%) (Aset > Rp. 10 milyar & Omset > Rp. 50 milyar). Penyerapan Tenaga Kerja: 91,8 Juta (97,33%). Kontribusi PDB Nasional: Rp 2.609,4 Triliun (55,6%). Kontribusi ekspor nonmigas: Rp 142,8 Triliun (20%). 14

PENDUDUK INDONESIA ± 231,83 juta orang, PELAKU USAHA FORMAL UKM & BESAR = WIRAUSAHA 564.240 Unit (± 0,24%); JUMLAH IDEAL WIRAUSAHA = 2 % PENDUDUK NEGARA (4,6 JUTA WIRAUSAHA) UNTUK BANGUN PEREKONOMIAN WIRAUSAHA AMERIKA SERIKAT 11,5-12%; SINGAPURA 7%; CINA DAN JEPANG 10% SUATU BANGSA AKAN MAJU DAN SEJAHTERA BILA MINIMAL 2% JUMLAH PENDUDUK ADALAH WIRAUSAHA INDONESIA BUTUH 4.6 jt 0,564 jt = 4,07 JUTA WIRAUSAHA 15

Berdasarkan kondisi dan faktor-faktor yang ada, maka untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan harus dilakukan upaya percepatan perkembangan perekonomian melalui KEWIRAUSAHAAN 16

Wirausaha adalah keberanian dan kreatifitas untuk merubah sesuatu yang tidak berguna menjadi sesuatu yang bermanfaat sekaligus meningkatkan kesejahteraan bagi diri sendiri, masyarakat dan lingkungannya Penanaman jiwa / semangat kewira-usahaan sebaiknya dilakukan sejak dini sekolah dasar sampai perguruan tinggi, sehingga mendorong para pemuda untuk kreatif, percaya diri, pantang menyerah memanfaatkan peluang, ingin berprestasi, mandiri, berani mengambil resiko. 17 17

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Percaya Diri Selalu ingin maju Mampu melihat peluang Memanfaatkan peluang Selalu ingin berprestasi Kreatif Inovatif Mandiri Pantang Menyerah dan Berani Mengambil resiko 18

1. Terbuka terhadap pengalaman baru 5 KUNCI SUKSES DALAM BISNIS 2. Berdisiplin dan penuh dedikasi 3. Jaringan pergaulan yang luas 4. Selalu komitmen terhadap kesepakatan 5. Mampu menghadapi tekanan dengan kepala dingin 19

JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES Belajar mengenali, mengelola dan mengembangkan POTENSI diri sendiri Belajar memahami, bekerjasama dan mengembangkan orang lain Belajar memahami, mengelola dan mengembangkan organisasinya Text in here 20

ALASAN SARJANA WIRAUSAHA Muda Pengetahuan yang luas Intelektualitas Mengenal tehnologi Mudah menerima hal baru Energik, ingin tahu Punya banyak teman/relasi. 21

1. Program Penumbuhan 1000 Sarjana Calon WUB merupakan program strategis Kementerian Koperasi dan UKM untuk mengurangi pengangguran khususnya dari kalangan intelektual atau lulusan perguruan tinggi yang setiap tahun menambah jumlah pengangguran PELAKSANAAN PROGRAM 1000 SARJANA CALON WIRAUSAHA DKI Jakarta 10 Desember 2009 Semarang 23 Desember 2009 Bali 30 Desember 2009 Jambi 06 Januari 2010 Medan 11 Januari 2010 Yogyakarta 16 Januari 2010 Jawa Timur 12 Februari 2010 22

PROGRAM PENUMBUHAN 1000 SARJANA CALON WIRAUSAHA BARU KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TEMA: AYO MENJADI WIRAUSAHA MUDA TUJUAN SASARAN KEGIATAN OUTPUT KETERANGAN Menciptakan wirausaha baru sarjana sebagai solusi pengurangan pengangguran 1000 orang pemuda sarjana di setiap daerah yang belum memiliki pekerjaan, dan memiliki motivasi menjadi wirausaha. Pengembangan usaha baru baik secara berkelompok maupun perorangan. 1. Pembekalan kewirausahaan untuk: Menumbuhkan motivasi dan budaya berwirausaha Memberikan Informasi tentang akses ke sumber-sumber pembiayaan, peluang usaha dan program-program pemerintah. Best Practice dari wirausaha sarjana sebagai contoh sarjana yang menjadi wirausaha. 2. Fasilitasi pengembangan usaha baru (pelatihan, permodalan, pemasara n). 3. Penyediaan Layanan konsultasi pengembangan usaha bagi wirausaha baru. 4. Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan program penumbuhan wirausaha baru sarjana. Terciptanya wirausaha baru dikalangan pemuda sarjana baik dalam bentuk usaha secara perorangan maupun kelompok/ Koperasi 1.a. Pemerintah: Pusat Daerah b. Lembaga-Lembaga Pendukung Lembaga keuangan Bank Lembaga Keuangan Non Bank Praktisi/Pelaku Usaha Perguruan Tinggi Dunia usaha 2. - Unit layanan konsultasi pembiayaan dan pengembangan usaha - Desk Layanan Konsultasi Pembiayaan - Desk Layanan Konsultasi Pengembangan Usaha 3. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi 23

MENTERI KOPERASI DAN UKM Sosialisasi & Motivasi Kewirausahaan Pelaporan DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SDM DISKUSI PANEL MINAT KEWIRAUSAHAAN Lembaga Pembiayaan/ Perbankan. BUMN/BUMD. Perguruan Tinggi. Pengusaha Sukses (success story). FASILITASI PENDAMPINGAN Dinas Koperasi dan UKM, serta instansi terkait. Perguruan Tinggi. Lembaga Pengembangan Kewirausahaan. MONITORING Dinas Koperasi dan UKM DESK PENGEMBANGAN USAHA Penyerahan proposal. Seleksi dan pengelompokan peserta TRAINNING Kementerian Koperasi dan UKM. U P T D Diklat Koperasi. BUMN/BUMD. Lembaga Pendidikan terkait. PEMBIAYAAN/P ERMODALAN LPDB. Bank BRI. Bank BNI. Bank Mandiri. BPD. Koperasi S/P. PKBL & CSR. Modal Ventura. dll. 24

PROGRAM PENGEMBANGAN TEMPAT PRAKTEK USAHA (TPKU) Pengembangan SDM di bidang kewirausahaan melalui fasilitasi tempat praktek keterampilan usaha siswa/santri lembaga pendidikan pedesaan; Model Inovasi Penumbuhan Wirausaha Baru di kalangan siswa/santri pada lembaga pendidikan Dukungan kebijakan dan APBD Provinsi, Kab/Kota guna memelihara, replikasi dan mendorong tumbuhnya wirausaha baru di wilayah pedesaan. 25

REALISASI DAN RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN TPKU NO TAHUN JUMLAH PROVINSI JUMLAH KAB./KOTA JUMLAH TPKU JUMLAH DANA 1 2006 28 174 190 30,0 milyar 2 2007 32 149 289 57,8 milyar 3 2008 30-235 47 milyar 4 2009 31 86 100 20 milyar 5 2010 - - 200* 20 milyar Catatan: Mulai dari Tahun 2010 Bantuan TPKU sebesar Rp. 100 juta untuk penyediaan peralatan dan biaya operasional Pembangunan gedung menjadi kewajiban penerima bantuan/daerah 26

PENDEKATAN KEWIRAUSAHAAN 1. Kegiatan perkuliahan di IKOPIN melalui bea siswa (terbatas) putra daerah kerjasama Deputi Bidang Pengembangan SDM dan Pemda untuk menjadi kader Koperasi dan wirausaha 2. Kegiatan kuliah dan magang yaitu kuliah di IKOPIN 3 (tiga) semester, kemudian di bimbing agar dapat magang ke jepang selama 3 (tiga) tahun, dan pada saat pulang akan diberi kesempatan memperoleh gelar S1 dan pendampingan bisnis dengan Depnaker dan swasta Jepang. 3. Pelatihan kewirausahaan bagi pemuda yang baru pulang magang dan jepang kerjasama dengan Depnaker. 27

PENDEKATAN PENDIDIKAN PRAKTIS 1. Peserta diklat langsung diarahkan mengenal bisnis (mikro kecil) dengan cara peninjauan lapangan dan menganalisanya 2. Peserta diwajibkan membuat proposal usaha begitu masuk kedalam kelas pelatihan 3. Pengembangan kewirausahaan melalui inkubator : - Organisasi/kelembagaan (in wall out wall) > Pengelola > Infrastruktur (gedung-gudang etc) - Tekhnologi/inovasi - Bimbingan/pendampingan - Konsultasi - Permodalan - Jaringan kemitraan - Promosi & pemasaran - Perlindungan HAKI. 28

PROGRAM STRATEGIS PENGEMBANGAN SDM KUKM 1. Peningkatan Kapasitas SDM Koperasi dan UMKM 2. Penerapan standar kompetensi dan sertifikasi SDM Pengelola Koperasi Jasa Keuangan 3. Pengembangan Sistem Penumbuhan Wirausaha Baru 4. Membangun jaringan kerjasama dengan dunia usaha dan masyarakat 5. Optimalisasi sumberdaya pendukung pengembangan kewirausahan 6. Pengembangan Lembaga Diklat KUMKM 7. Pengembangan Sistem Advokasi KUMKM 8. Pengembangan Sistem Informasi SDM KUMKM 9. Penumbuhan Budaya Usaha pada kalangan masyarakat miskin. 29

PROGRAM AKSI JANGKA PENDEK 1. Fasilitasi lembaga pendidikan di Perdesaan 2. Melanjutkan Penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia KJK 3. Melanjutkan Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha 4. Mendorong Pemerintah Daerah untuk menciptakan dan meningkatkan Kepasitas Lembaga Diklat KUKM di wilayahnya. 30

REALISASI DIKLAT NO JENIS DIKLAT TAHUN 2005 2006 2007 2008 2009 JUMLAH KESELURUHAN 1. 2. 3. 4. DIKLAT PERKOPERASIAN DIKLAT KETERAMPILAN DIKLAT MANAJERIAL DIKLAT KEWIRAUSAHAAN 660 2.500 990 2.210 1.360 7.600 2.522 590 1.020 905 3.055 8.282 1.053 1.145 2.690 1.015 1.345 6.383 240 1.000 1.920 1.980 1.670 5.880 JUMLAH 4.475 5.235 6.620 6.110 7.430 28.145

CATATAN DIKLAT PERKOPERASIAN Dampak dari penerapan otonomi daerah yang mengakibatkan tingginya frekuensi mutasi personil sehingga diperlukan upaya untuk meningkatan pemahaman dalam bidang perkoperasian Mengembalikan pengelolaan koperasi sesuai dengan prinsip dan jati diri koperasi Upaya untuk mewujudkan koperasi sebagai lembaga keuangan yang layak dipercaya oleh masyarakat Upaya untuk mewujudkan 70.000 koperasi berkualitas DIKLAT KETERAMPILAN TEKNIS (Perbengkelan, Elektronik/HP, Jasa Boga, Kerajinan, Konveksi, dll) Semakin besarnya minat masyarakat untuk menekuni bidang keterampilan teknis sebagai bidang pekerjaan utamanya karena: Teknologinya relatif sederhana Pangsa pasar yang sangat potensial Modal relatif terjangkau Mempermudah upaya untuk menciptakan peluang-peluang usaha

DIKLAT MANAJERIAL Persaingan usaha yang semakin ketat sehingga membutuhkan kompetensi manajerial yang handal seperti: HaKI, Perpajakan, Akuntansi dan SKKNI DIKLAT KEWIRAUSAHAAN Semakin sempitnya lapangan kerja Jumlah pengangguran yang semakin tinggi (10.011.042 jiwa) Mind setting sebagian besar masyarakat masih sebatas job seeker bukan job creator Agar dapat bersaing dengan negara-negara maju, jumlah wirausaha di Indonesia minimal 2% dari jumlah penduduk (saat ini masih berkisar 0,18%)

TERIMA KASIH 34