30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Skor hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar. Data hasil penelitian didapatkan dengan. Hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen terdapat pada lampiran 8 dan hasil belajar siswa untuk kelas kontrol terdapat pada lampiran 9. Untuk kelas eksperimen, dalam proses pengambilan data hasil belajar siswa yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe Teams Games Tournamen (TGT), sedangkan pada kelas kontrol yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar berbentuk esay dengan jumlah soal 7 butir dapat dilihat pada lampiran 3. Tes hasil belajar ini dimaksud untuk mengukur tingkat keberhasilan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa skor hasil belajar yang diperoleh pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatife tipe Teams Games Tournamen (TGT) lebih tinggi dibandingkan dengan yang menerapkan model pembelajaran kooperatife tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol Nilai Eksperimen Kontrol Skor total 1866 1712 Rata-rata 78 71 30
31 4.1.1 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Rencana Pembelajaran 4.1.1.1 Model Pembelajaran Kooperatife tipe Teams Games Tournamen (TGT) Berdasarkan hasil analisis pada Lampiran 5, hasil pengamatan keterlaksanaan rencana pembelajaran pertemuan pertama sampai dengan terahir dipeoleh hasil sebagai berikut; Pertemuan pertama; dari 12 aspek yang diamati, kategori baik diperoleh 7 atau 58,33%, kategori cukup sebanyak 5 atau 41,66%. Pertemuan kedua; dari 12 aspek yang diamati, kategori baik diperoleh 9 atau 75 %, kategori cukup sebanyak 3 atau 25 %. Untuk lebih jelasnya hasil pengamatan keterlaksanaan rencana pelajaran dapat dilihat pada gambar 2. 58,33 % 75% 60 40 20 41,66% 25% Baik Cukup 0 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Gambar 2. Pengamatan keterlaksanaan rencana pelajaran model pembelajaran kooperatife tipe Teams Games Tournamen (TGT) Berdasarkan Gambar 2. diatas, kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari presentase lembar pengamatan keterlaksanaan rencana pelajaran dari pertemuan pertama sampai dengan terakhir telah terjadi perubahan-perubahan peningkatan keterampilan peneliti dalam model pembelajaran kooperatife tipe Teams Games Tournamen (TGT) pada pembelajaran Geografi.
32 4.1.1.2 Model Pembelajaran Kooperatife tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Berdasarkan hasil analisis pada lampiran 5, hasil pengamatan keterlaksanaan rencana pembelajaran pertemuan pertama sampai dengan terahir dipeoleh hasil sebagai berikut; Pertemuan pertama; dari 12 aspek yang diamati, kategori baik diperoleh 8 atau 66,66%, kategori cukup sebanyak 4 atau 33,33%. Pertemuan kedua; dari 12 aspek yang diamati, kategori baik diperoleh 9 atau 75%, kategori cukup sebanyak 3 atau 25 %. Untuk lebih jelasnya hasil pengamatan keterlaksanaan rencana pelajaran dapat dilihat pada gambar 3. 66,66% 75% 60 40 20 0 33,33% 25% Pertemuan 1 Pertemuan 2 Baik Cukup Gambar 3. Pengamatan keterlaksanaan rencana pelajaran model pembelajaran kooperatife tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Berdasarkan Gambar 3 diatas, kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari presentase lembar pengamatan keterlaksanaan rencana pelajaran dari pertemuan pertama sampai dengan terakhir telah terjadi perubahan-perubahan peningkatan keterampilan peneliti dalam model pembelajaran kooperatife tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pembelajaran Geografi.
33 4.1.2 Pengujian Normalitas Data Normalitas data hasil penelitian diuji secara statistic dengan menggunakan persamaan uji statistic chi kuadrat. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga x 2 untuk kelas eksperimen adalah x 2 hitung = 1,3179 sedangkan pada kelas kontrol adalah x 2 hitung = 8,6494. Nilai yang ditunjukan ditabel distribusi x 2 untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah x 2 tabel = 11,070 untuk taraf nyata α = 0,05 dan dk=(k-1). Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa X 2 hitung lebih kecil dari X 2 daftar, hal ini menunjukkan bahwa data hasil penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 4.1.3 Pengujian homogenitas varians Pengujian homogenitas varians tujuanya untuk mengetahui apakah sampel terdapat pada kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen atau tidak. Berdasarkan perhitungan diperoleh x 2 hitung= 0,018 dan nilai yang ditujukkan oleh tabel distribusi x 2 (1-α) (K-1) adalah x 2 tabel = 3,841. Hal ini menunjukan bahwa x 2 hitung x 2 tabel, maka data tersebut homogen. Pengujian homogenitas dihitung bertujuan untuk menentukan teknik uji hipotesis yang akan digunakan karena data homogen maka uji hipotesis yang digunakan adalah statistik uji t. 4.1.4 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan setelah melakukan uji normalitas data dan uji homogenitas varians. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe Teams Games Tournamen (TGT) dengan kelas yang manggunakan model pembelajaran kooperatife tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).
rata-rata skor hasil belajar (%) 34 Berdasarkan perhitungan pada lampiran 12 diperoleh t hitung t tabel (7,568 2,021) dengan hipotesis statistik terima H 0 jika : - t 1 2α t hitung t 1 1 2α untuk dk = (n 1 +n 2-2) = 46. Terima H 1 jika t hitung berada diluar daerah penerimaan hipotesis (t hitung t tabel ) hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa t hitung t tabel dengan nilai (7,568 2,021) maka menolak hipotesis H 0 menerima hipotesis alternatif yang berarti menerima hipotesis alternatif H 1 diterima, hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD). 4.2 Analisis Data Secara rinci rata-rata hasil belajar siswa kelas eskperimen dan kelas kontrol dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut: 77,77 75 71,34 70 65 kelas Eksperimen kelas Kontrol Gambar 4. Distribusi Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Berdasarkan Gambar 4. Bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe Teams Games Tournamen
rata-rata skor hasil belajar (%) 35 (TGT) dalam hal ini sebagai kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Tampak bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki selisih 6,39. Untuk perolehan hasil belajar siswa pada masing-masing aspek kognitif dapat dilihat pada gambar 5. sebagai berikut: 100 60 40 20 0 91,4 88,3 85,9 82,3 75,7 67,4 56,9 45,9 C1 C2 C3 C4 Eksperimen Kontrol Ranah kognitif Gambar 5. Distribusi Perbandingan Hasil Belajar Aspek Kognitif Kelas Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan Gambar 5. menunjukan bahwa kelas eksperimen mendominasi rata-rata hasil belajar tertinggi dari semua aspek ranah kognitif yakni aspek pengetahuan (C 1 ), aspek pemamahaman (C 2 ), aspek aplikasi (C 3 ), dan aspek analisis (C 4 ). Tampak pada aspek pengetahuan rata-rata skor hasil belajar siswa untuk kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe Teams Games Tournamen (TGT) (kelas eksperimen) sebesar 91,4 % dan kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) ( kelas kontrol) sebesar 88,3 %. Untuk aspek pemahaman ratarata skor hasil belajar siswa untuk kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe Teams Games Tournamen (TGT) (kelas eksperimen) sebesar
rata-rata skor hasil belajar (%) 36 85,9% dan kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) ( kelas kontrol) sebesar 82,3%. Aspek aplikasi rata-rata skor hasil belajar siswa untuk kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe Teams Games Tournamen (TGT) (kelas eksperimen) sebesar 75,7 % dan kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) ( kelas kontrol) sebesar 67,4 %. Sedangkan untuk aspek analisis rata-rata skor hasil belajar siswa untuk kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe Teams Games Tournamen (TGT) (kelas eksperimen) sebesar 56,9 % dan kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) ( kelas kontrol) sebesar 45,9 %. Distribusi hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk tiap item soal dapat dilihat pada gambar 6. sebagai berikut: 100 60 91,7 90,6 92,5 88,3 90 86,5 85,9 81,3 78,1 90,8 75,7 67,4 57 45,8 Eksperimen 40 20 Kontrol 0 1 2 3 4 5 6 7 Butir Soal Gambar 6. Distribusi hasil belajar siswa pada kelas ekperimen dan kelas kontrol tiap item soal Berdasarkan Gambar 6, tampak bahwa untuk soal nomor 1 sampai dengan nomor 4 kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Untuk soal nomor
37 5 kelas kontrol lebih tinggi dari pada kelas eksperimen, dan untuk soal nomor 6 dan 7 kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. 4.3 Pembahasan Dalam penelitian ini, intem tes hasil belajar dikatakan valid jika koefisien validitasnya yaitu r daftar 0,396 dan intem tes hasil belajar dinyatakan tidak valid apabila koefisien validitasnya r daftar 0,396. Berdasarkan hasil perhitungan pada validitas dan reliabilitas tes untuk taraf signifikan α = 0,05 dan N = 25, diperoleh r hitung lebih besar dari pada r daftar. Pernyataan ini menunjukan bahwa Item tes berstatus valid dan reliabel dari 7 butir soal, ini dapat dilihat pada lampiran 7. Penelitian ini dalam pengajaran dilaksanakan masing-masing sebanyak dua kali pertemuan baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa skor hasil belajar pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) lebih tinggi daripada skor hasil belajar pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD), dengan ketercapaian untuk kelas eksperimen yakni pengetahuan sebesar 91,4%, pemahaman sebesar 85,9%, aplikasi sebesar 75,7 % dan aspek analisis sebesar 56,9 %, sedangkan pada kelas kontrol untuk pengetahuan sebesar 88,3 %, pemahaman sebesar 82,3%, aplikasi sebesar 67,4 % dan aspek analisis sebesar 45,9 %.
38 Hipotesis yang diuji dalam penelitian bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD). Hipotesis ini dijabarkan dalam hipotesis statistik yaitu H o adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD). Sedangkan H 1 adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD). Sesuai hasil pada langkah pengujian hipotesis dalam penelitian ini bahwa H 0 di tolak dan terima H 1. Dalam artian bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada materi pedosfer kelas X SMA Prasetya Gorontalo.