LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL"

Transkripsi

1 LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL PENGARUH INTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI LINGKUNGAN HIDUP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 LEMITO KABUPATEN POHUWATO Oleh NURAIN MUKUSIBU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 014 1

2 PENGARUH INTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI LINGKUNGAN HIDUP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 LEMITO KABUPATEN POHUWATO PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 014 ABSTRAK Nurain Mukusibu Pengaruh Integrasi Model Pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) dan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dalam Mata Pelajaran Geografi Materi Lingkungan Hidup Terhadap Hasil Belajar Siswa Di SMA Negeri 1 Lemito Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Skripsi. Jurusan Fisika Program Studi Geografi. Fakultas Matematika dan IPA. Universitas Negeri Gorontalo Pembimbing (1) Bapak Dr. Nawir Sune, M.Si dan pembimbing () Ibu Dr. Eng. Sri Maryati, S.Si 1 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan integrasi model pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) dengan Numbered Head Together (NHT) dan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lemito dan sampel pada penelitian ini yakni kelas XI IPS dengan jumlah siswa 1 orang sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 3 dengan jumlah siswa 1 orang sebagai kelas kontrol. Desain penelitian yang digunakan Two Group Post test-only. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen test. Test instrumen berupa tes yang diberikan kepada siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan uji normalitas data homogenitas varians. Untuk menguji hipotesis digunakan analisis statistik uji t. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan intergrasi model pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Skor rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan integrasi model pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung. Kata Kunci : Model Pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI), Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT), Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar. 1 Nurain Mukusibu, Nim; , Program studi Geografi, Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorotalo, dibawah bimbingan Bapak Dr. Nawir Sune, M.Si dan pembimbing () Ibu Dr. Eng. Sri Maryati, S.Si

3 Geografi merupakan mata pelajaran yang mengembangkan kemampuan dan pemahaman peserta didik tentang fenomena-fenomena alam yang ada dimuka bumi. Namun kenyataan yang ada di lapangan bahwa pembelajaran geografi belum terlalu optimal. Kemudian ditambah dengan penyampaian materi pelajaran yang masih berjalan dalam satu arah atau lebih cenderung dengan menggunakan metode ceramah dan kurangnya keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran serta siswa tidak termotivasi dalam menerima materi pelajaran geografi. Untuk mengantisipasi hal tersebut guru geografi dituntut untuk kreatif dalam menemukan strategi pengajaran yang digunakan agar siswa tidak bosan dalam mempelajari geografi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Lemito, Kabupaten Pohuwato bahwa proses pembelajaran geografi masih didominasi dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang bervariasi dalam kegiatan mengajar sehingga mengakibatkan siswa kurang bersemangat dan berpartisipasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk mengatasi hal di atas, diperlukan upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang lebih menekankan siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif. Ada berbagai tipe dalam model pembelajaran kooperatif yang semuanya lebih menekankan siswa lebih aktif di antaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe dan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Integerasi adalah menggabungkan beberapa bagian sehingga dapat bekerja sama atau membentuk keseluruhan. Jadi, berintegrasi dapat diartikan sebagai bergabung supaya menjadi kesatuan yang utuh dan mengintegrasikan yaitu menggabungkan atau menyatukan. Menurut Suprijono (009:58), pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masaalah yang dimaksud. Model pembelajaran kooperatif ini dikembangkan untuk mencapai hasil belajar siswa berupa prestasi akademik. Untuk mencapai hasil belajar tersebut maka 3

4 model pembelajaran kooperatif menuntut kerja sama siswa dan pertaggungjawaban kelompok dalam struktur tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa. Pada model pembelajaran kooperatif juga siswa menjadi lebih peduli pada teman-temannya dan mempunyai motivasi yang lebih besar untuk belajar. Roger dan David, 00 (dalam Suprijono, 009: 58) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah sebagai berikut: Positive interdependence (saling ketergantungan positif) Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut. Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan) Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan kelompok. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat. Tanggungjawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. Artinya, setelah mengikuti kelompok belajar bersama, anggota kelompok harus dapat menyelesaikan tugas yang sama. Face to face promotive interaction (interaksi promotif) Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan positif. Ciri ciri interaksi promotif adalah saling membantu secara efektif dan efisien, saling memberikan informasi dan sarana yang diperlukan, memproses informasi bersama secara lebih efektif dan efisien, saling mengingatka n, saling membantu dalam merumuskan dan mengembangkan argumentasi serta meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang dihadapi, saling percaya, dan saling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama. Interpersonal skill (komunikasi antar anggota) Untuk mengkoordinasikan kegiatan siswa dalam pencapaian tujuan, siswa harus saling mengenal dan mempercayai, mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, saling menerima dan saling mendukung, serta mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif. 4

5 Group processing (pemrosesan kelompok) Pemrosesan mengandung arti menilai. Melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Siapa di antara anggota kelompok yang sangat membantu dan siapa yang tidak membantu. Tujuan pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok. Ada dua tingkat pemrosesan yaitu kelompok kecil dan kelas secara keseluruhan. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) ini dikembangkan oleh Slavin. Menurut Slavin (005), tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah. Ciri khas model pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama (Slavin, 005). Model pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) merupakan salah satu model dalam model pembelajaran kooperatif yang mengutamakan siswa untuk aktif melalui kerja sama antar siswa. Siswa saling membantu, bertukar pikiran satu sama lain dalam sebuah diskusi kelompok. Model pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) adalah model pembelajaran yang memiliki sistem yang terstruktur dengan mengedepankan tanggung jawab individual terhadap kelompok, dan pemerataan peran yang sangat berpengaruh terhadap prestasi kelompok. Peran aktif individu sangat menentukan keberhasilan kelompok. Kerja sama dari seluruh keterbatasan anggota kelompok tersebut merupakan kekuatan besar bagi setiap kelompok. Disinilah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) membangun kerja sama dan kekompakan kelompok sehingga kelompok memiliki makna organisme (Slavin, 005) Menurut Kagen, 007 (dalam Lambodji, 01), pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasan akademik. Tipe ini melibatkan para 5

6 siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.. Kagen, 007 (dalam Lambodji, 01), mengemukakan bahwa Numbered Head Together (NHT) merupakan metode pembelajaran diskusi kelompok yang dilakukan dengan cara memberi nomor kepada semua peserta didik dan kuis/tugas untuk didiskusikan jawaban atau pemecahan yang benar di dalam kelompoknya. Kelompok memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakannya. Dari pendapat di atas dilihat bahwa model pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) dan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) merupakan dua model pembelajaran yang menciptakan suasana belajar yang berpusat pada siswa dan lebih menekankan pada kerjasama kelompok. Siswa dengan kemampuan lebih akan membantu siswa lain dalam kelompoknya dan memastikan bahwa semua anggota kelompok memahami materi yang disampaikan guru sehingga terbentuk kerjasama tim yang baik. Model pemebelajaran Numbered Head Together (NHT) ini siswa diharuskan untuk bertanggung jawab terhadap soal yang diberikan oleh guru, segingga memicu siswa menjadi aktif dalam menjawab pertanyaan. Disamping itu juga, dalam setiap kelompok mungkin terdapat siswa yang lemah, maka dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) ini siswa yang lemah dapat berdiskusi dengan siswa yang pandai sehingga terjadi interaksi antar siswa melalui diskusi kelompok. METODE PENELITIAN Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan Two Group Post test-only. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument test. Test instrument berupa test yang diberikan kepada siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan uji normalitas data homogenitas varians. Untuk menguji hipotesis digunakan analisis statistik uji t. PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lemito kurang lebih 3 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari dua perangkat yakni data hasil belajar pada materi lingkungan hidup yang 6

7 diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran integrasi Team Assisted Individualization (TAI) dengan Numbered Head Together (NHT) (kelas eksperimen) dan data hasil belajar siswa pada materi lingkungan hidup yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung (kelas kontrol). Data dalam penelitian ini diperoleh melalui test hasil belajar siswa yang didapatkan dengan menggunakan test evaluasi belajar berbentuk essay yang berjumlah 6 butir soal. Analisis Data 1..1 Uji Validitas Untuk pengujian validitas dilakukan dengan tujuan untuk melihat korelasi item soal. Pengujian validitas ini di uji dengan menggunakan persamaan produk moment yaitu dengan membandingkan harga r tabel dengan harga r hitung dari setiap item soal, diperoleh bahwa r tabel r hitung sehingga layak digunakan untuk instrument penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.1 Koefisien dan Status Validitas Butir Soal Nomor Soal Koefisien Validasi Status Validasi r hitung 0,473 0,585 0,508 0,51 0,468 0,637 r tabel 0,43 0,43 0,43 0,43 0,43 0,43 Valid Valid Valid Valid Valid Valid 1.. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan untuk melihat suatu instrument yang dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Pengujian reliabilitas ini di uji dengan menggunakan persamaan Alpha Cronbach. Analisis data hasil perhitungan diperoleh pengujian reliabilitas tes hasil belajar yang disajikan pada tabel sebagai berikut : Tabel 4. Pengujian Reabilitas Tes No Soal Varians 1 1,45 10,59 3 8,33 7

8 4 1,54 5 5,4 6 7,33 Dari hasil perhitungan yang diperoleh bahwa r = 0,4608 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa test reliabel artinya dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian. Data Hasil Belajar Siswa Eksperimen Kontrol 7 Eksperimen Kontrol Gambar 4.1 Data belajar hasil siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Gambar 4.1 menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas eskperimen lebih tinggi nilai rata-ratanya dibandingkan dengan kelas kontrol. Dalam hal ini kelas eksperimen menggunakan integrasi model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Numbered Head Together (NHT) sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran langsung. Nilai rata-rata dari kelas eksperimen adalah 85,33 dengan jumlah siswa 1 orang, sedangkan nilai rata-rata dari kelas kontrol adalah 76,85 dengan jumlah siswa 1 orang. Hasil ini menunjukan bahwa integrasi model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Numbered Head Together (NHT) cocok diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah SMAN 1 Lemito karena dengan menggunakan model ini hasil belajar siswa meningkat dibanding menggunakan model pembelajaran langsung. 8

9 Eksperimen Kontrol 0 Gambar 4. Data hasil belajar siswa melalui ranah kognitif taksonomi bloom Gambar 4. menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas eskperimen melalui ranah kognitif taksonomi bloom lebih tinggi nilai rata-ratanya dibandingkan dengan kelas kontrol. Dalam hasil soal nomor 1 dengan tingkat ranah kognitif C1 ( Pengetahuan) menunjukan bahwa skor hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dengan skor 100 daripada skor kelas kontrol yang hanya mencapai skor 70. Untuk hasil soal nomor dengan ranah kognitif C4 (Analisis) menunjukan bahwa skor hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dengan skor 97 daripada skor kelas kontrol yang hanya mencapai skor 89. Untuk hasil soal nomor 3 dengan ranah kognitif C3 (Penerapan) menunjukan bahwa skor hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dengan skor 89 daripada skor kelas kontrol yang mencapai skor 81. Untuk hasil soal nomor 4 dengan ranah kognitif C (Pemahaman) menunjukan bahwa skor hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dengan skor 100 daripada skor kelas kontrol yang hanya mencapai skor 78. Untuk hasil soal nomor 5 dengan ranah kognitif C3 (Penerapan) menunjukan bahwa skor hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dengan skor 67 daripada skor kelas kontrol yang mencapai skor 61. Untuk hasil soal nomor 6 dengan ranah kognitif C5 (Sintesis) menunjukan bahwa skor hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dengan skor 80 daripada skor kelas kontrol yang hanya mencapai skor 74. 9

10 Persyaratan Pengujian Penelitian 1..1 Pengujian Normalitas Data Untuk pengujian normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdisitribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data hasil penelitian ini di uji dengan menggunakan persamaan Chi Kuadrat, data yang akan diuji adalah data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan integrasi model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Numbered Head Together (NHT) dengan hasil belajar siswa pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh bahwa hitung untuk kelas eksperimen yang menggunakan integrasi model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Numbered Head Together (NHT) adalah hitung = 4,90 sedangkan untuk kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung adalah hitung = 6,15. Dengan nilai yang ada di tabel distribusi harga tabel Chi Kuadrat dengan dk (derajat kebebasan) 5-1 = 4. Bila dk = 4 dan taraf 0,05, maka nilai harga tabel Chi Kuadrat 9,488. Karena dari kedua kelas tersebut harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel, maka distribusi data untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut normal. 1.. Pengujian Homogenitas Varians Untuk pengujian homogen varians data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh kedua varians homogen atau tidak. Untuk menguji homogen varians digunakan rumus uji statistik. Untuk menguji F (Varians) maka varians terbesar dibagi dengan varians terkecil hingga mendapatkan hasilnya. Dalam hal ini, diketahui nilai varians untuk kelas eksperimen adalah dengan jumlah siswa 1 orang. Sedangkan diketahui nilai varians untuk kelas kontrol adalah 13, dengan jumlah siswa 1 orang. Menyesuaikan dengan rumus, nilai varians kelas kontrol yang lebih besar dibagi dengan nilai varians kelas eksperimen yang lebih kecil maka menghasilkan nilai F = Untuk menetapkan daerah kritis melaui tabel F, dk pembilang = 1-1 = 0 dan dk penyebut = 1 1 = 0, dengan taraf signifikan α = 0.05 maka didapat F tabel =.1. Karena F hitung < F tabel yaitu dengan F hitung 1,47 <,1 pada α = 0,05 maka H 0 diterima, artinya kedua variansnya homogen Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis data, digunakan rumus t-test maka mendapatkan hasil t hitung =,311. Untuk menentukan t tabel, maka digunakan taraf signfikan α = 0.05 dengan dk = n 1 + n - 10

11 = = 40. Dengan melihat tabel distribusi t, untuk 1,684. Berdasarkan hasil perhitungan didapat hasil pengujian menunjukkan bahwa sehingga dapat disimpulkan bahwa ditolak dan diterima. Yaitu terdapat pengaruh antara kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan integrasi model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Numbered Head Together (NHT) dengan kelas kontrol yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Pembahasan Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yaitu kelas eksperimen yang menggunakan integrasi model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan Numbered Head Together (NHT) dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran langsung. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan integrasi model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan Numbered Head Together (NHT) dan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran langsung pada materi lingkungan hidup. Sesuai dengan fungsinya bahwa model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Numbered Head Together (NHT) merupakan model pembelajaran yang dilakukan guru untuk mengajarkan materi kepada siswa yang memotivasi siswa dan lebih mengaktifkan siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar sedangkan model pembelajaran langsung yang cenderung monoton dan membosankan dengan metode ceramah atau sebagainya. Kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik apabila siswa tersebut terlibat secara aktif, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yakni untuk memperoleh data dengan melakukan observasi di sekolah dan berkonsultasi dengan pihak sekolah, yang kemudian diperoleh informasi bahwa kedua kelas yang akan digunakan perlakuan memiliki kemampuan yang sama. Untuk perlakuan yang pertama pada kelas eksperimen yaitu kelas XI IPS dengan menggunakan integrasi model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan Numbered Head Together (NHT), dan perlakuan yang kedua pada kelas kontrol yaitu kelas XI IPS 3 dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Setelah guru memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, guru memberikan post-test. Tujuan dari post-test ini untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa setelah diajarkan dengan menggunakan integrasi model pembelajran Team Assisted Individualization (TAI) dan 11

12 Numbered Head Together (NHT) dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Melalui penelitian ini maka diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan integrasi model pembelajran Team Assisted Individualization (TAI) dan Numbered Head Together (NHT) dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Hal ini terlihat dari skor rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen yakni 85,33 sedangkan skor rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yakni 76,85. Jumlah siswa yang tuntas pada kelas eksperimen dengan menggunakan integrasi model pembelajran Team Assisted Individualization (TAI) dan Numbered Head Together (NHT) sebanyak 17 orang siswa dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 orang siswa dari 1 siswa. Kemudian dibandingkan dengan jumlah siswa yang tuntas pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran langsung sebanyak 1 orang siswa dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 orang siswa dari 1 siswa. Untuk hasil perhitungan analisis normalitas data diperoleh bahwa hitung untuk kelas eksperimen adalah hitung = 4,90 sedangkan untuk kelas kontrol adalah hitung = 6,15. Dengan nilai yang ada di tabel distribusi harga tabel Chi Kuadrat dengan dk (derajat kebebasan) 5-1 = 4. Bila dk = 4 dan taraf 0,05, maka nilai harga tabel Chi Kuadrat 9,488. Karena dari kedua kelas tersebut harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel, maka distribusi data untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut normal. Dalam penelitian ini, diketahui nilai varians untuk kelas eksperimen adalah dengan jumlah siswa 1 orang. Sedangkan diketahui nilai varians untuk kelas kontrol adalah 13, dengan jumlah siswa 1 orang. Menyesuaikan dengan rumus, nilai varians kelas kontrol yang lebih besar dibagi dengan nilai varians kelas eksperimen yang lebih kecil maka menghasilkan nilai F = Untuk menetapkan daerah kritis melaui tabel F, dk pembilang = 1-1 = 0 dan dk penyebut = 1 1 = 0, dengan taraf signifikan α = 0.05 maka didapat F tabel =.1. Karena F hitung < F tabel yaitu dengan F hitung 1,47 <,1 pada α = 0,05 maka H 0 diterima, artinya kedua variansnya homogen. Untuk pengujian hipotesis data, digunakan rumus t-test maka mendapatkan hasil t hitung =,311. Untuk menentukan t tabel, maka digunakan taraf signfikan α = 0.05 dengan dk = n 1 + n - = = 40. Dengan melihat tabel distribusi t, untuk 1,684. Berdasarkan hasil perhitungan didapat hasil pengujian menunjukkan bahwa sehingga dapat disimpulkan bahwa ditolak dan diterima. Hal 1

13 ini dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan integrasi model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Numbered Head Together (NHT) dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung. Berdasarkan semua hasil rata-rata yang diperoleh bahwa hasil belajar kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan integrasi model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan Numbered Head Together (NHT) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa : Penggunaan integrasi model pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) dan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) terhadap siswa SMA Negeri 1 Lemito cocok diterapkan guna meningkatkan hasil belajar Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan integrasi model pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) dan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajarn langsung pada mata pelajaran geografi materi lingkungan hidup. Skor rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan integrasi model pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) dan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung. Saran Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya memilih dan menggunakan model pembelajaran yang baik dan tepat agar siswa bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam proses pembelajaran dewasa ini, guru hendaknya mengikutsertakan serta mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran agar siswa tidak kaku dan bosan dengan proses pembelajaran yang selalu monoton. 13

14 Integrasi model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat dipakai guru untuk lebih mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam model ini pula terdapat beberapa kekurangan dan diharapkan guru dapat mengatasi kekurangan tersebut dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. DAFTAR RUJUKAN Arikunto. (010). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta Endarto, D Geografi Untuk SMA/MA Kelas XI. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Grahardi Gulo, W. 00. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Grasindo Iko, H Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrosfer Melalui Integrasi Model Kooperatif Tipe Talking Stick Dan NHT (Numbered Head Together) Di Kelas X SMA Tridharma Gorontalo. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo Lambodji, N. 01. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Melalui Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) Pokok Bahasan Hidrosfer. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo Pardirla, R Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams-Assisted Individualizatiaon TAI Terhadap Hasil Belajar Geografi Di SMAN 1 Bukit Sundi, Kab Solok. Skripsi. Universitas Negeri Padang Slavin, R Cooperative Learning Teori Riset dan Praktek. Jakarta. Nusamedia Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta Suprijono, A Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi Pakem). Yogyakarta. Pustaka Belajar 14

15 Suwarno Pembelajaran Kooperatif Jenis Numbered Head Together. (Diakses Tanggal 17 Februari 013) Wahidati, S Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Teams Assisted Individualization Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII pada Materi Kalor Di SMP N 16 Semarang. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Walisongo 15

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain eksperimen sejati (true experiment). Bentuk true experiment yang digunakan adalah posttest

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Suatu Penelitian di SMP Negeri 10 Gorontalo) Jurusan Pendidikan sejarah Fakulkas Ilmu sosial, Universitas

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI ATMOSFER (Suatu Penelitian Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif. 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER (NHT), TEAM ASSIST INDIVIDUALIZATION (TAI ) DAN CERAMAH TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN 2011/2012

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Telaga,yang terletak di Jalan Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. 32 BAB III METODE PENELITIAN Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kelas, dimana ada kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian didapatkan dengan. Hasil belajar siswa untuk kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian didapatkan dengan. Hasil belajar siswa untuk kelas 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Skor hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar. Data hasil penelitian didapatkan dengan. Hasil belajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Rancangan yang digunakan peneliti adalah rancangan true-experimental dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas kontrol dapat pada ilihat pada tabel sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas kontrol dapat pada ilihat pada tabel sebagai berikut: 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.2 Data Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa yang diperoleh pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat pada ilihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 4 Gorontalo yang terletak di Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi lapangan untuk memperoleh data dengan teknik observasi dan tes setelah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti akan menunjukkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA PRASETYA Gorontalo, kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA PRASETYA Gorontalo, kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3. Penetapan Lokasi dan waktu penelitian 3.. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA PRASETYA Gorontalo, kecamatan Kota Tengah, kota Gorontalo. 3.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011) peneliian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Hasil belajar Fiqih antara yang menggunakan Model Pembelajaran. Numbered Heads Together (NHT) dan Konvensional (ceramah) terhadap

BAB V PEMBAHASAN. A. Hasil belajar Fiqih antara yang menggunakan Model Pembelajaran. Numbered Heads Together (NHT) dan Konvensional (ceramah) terhadap BAB V PEMBAHASAN A. Hasil belajar Fiqih antara yang menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan Konvensional (ceramah) terhadap hasil belajar Fiqih Peserta didik kelas III MI Darussalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 6 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 00 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan model pembelajaran eksperimen dengan menempatkan subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2015. Adapun tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar 0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Natar tahun pelajaran 01/013 semester genap sebanyak 185 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran di sekolah, siswa didorong untuk lebih aktif agar dapat menghubungkan konsep materi yang telah didapatkan dengan konsep yang baru sehingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengumpulan data diperoleh X 1 = 36 untuk kelas eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengumpulan data diperoleh X 1 = 36 untuk kelas eksperimen skor rata-rata BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil pengumpulan data diperoleh X 1 = 36 untuk kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol X 2 = 31, untuk rentang kelas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian post test only control design. Subjek penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Analisis Kelas Uji Coba Pada analisis kelas uji coba peneliti mencoba untuk menguji kenormalan distribusi nilai kelas yang telah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bandarlampung Kota Bandar lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Bandar lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Gorontalo pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun Ajaran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Atinggola Jalan Bintara No 7 Desa Pinontoyonga Kecamatan Atinggola

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini penulis memaparkan hasil penelitian yang mencakup deskripsi data hasil penelitian, uji persyaratan, pengujian hipotesis, pembahasan dan keterbatasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bangkurung, dengan 2 kelas yang diambil sebagai sampel dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Penelitian Siswa SMP NU 01 Muallimin Weleri dalam kegiatan pembelajaran PAI, sebelum penelitian masih menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen dengan menggunakan Posttest-only control group design,

Lebih terperinci

PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS EKONOMI

PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS EKONOMI 108 Pengaruh Gabungan Metode Numbered Heads Together dan Tanya Jawab Terhadap Pemahaman Siswa... PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI BERBANTUAN ALAT PERAGA DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 40 PURWOREJO Sri Supatmi Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang ada di SMP Negeri 31 Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang perbandingan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Batudaa yang terletak di Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR Tri Emma Yanti 1, Dwi Sulistyaningsih 2, Martyana Prihaswati 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE SCRIPT

ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE SCRIPT ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE SCRIPT DENGAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DI KELAS X SMA NEGERI 7 BATANGHARI OLEH WIDIA GAMA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan adalah metode studi eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sisitematis, logis dan teliti didalam melakukan kontrol

Lebih terperinci

Dahrul Aman Harahap Dosen Tetap Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam

Dahrul Aman Harahap Dosen Tetap Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam 1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR TUMBUHAN KELAS VIII DI SMP HANG KASTURI BATAM TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dan jenis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII, merupakan salah satu materi pokok dalam pelajaran biologi disekolah. Sistem gerak merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

Yudhi Hanggara 1), Fauzan Jafri 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan.

Yudhi Hanggara 1), Fauzan Jafri 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan. JPPM Vol. 9 No. 1 (2016) KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VII Yudhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP Negeri Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri dari delapan kelas,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain post test control group design yakni menempatkan subyek penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. kooperatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif merupakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. kooperatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif merupakan 50 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kooperatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif merupakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen (experimental research).metode penelitian eksperimen ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen (experimental research).metode penelitian eksperimen ini digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodepenelitian eksperimen (experimental research).metode penelitian eksperimen ini digunakan untuk melihat

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER DENGAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER DENGAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR PERBANDINGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER DENGAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR Dwi Puspa Nurma Danti 1, Iswahyudi Joko Suprayitno 2, Martyana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara melalui perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep dan wawasan

Lebih terperinci

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi JSEE - Vol. III, No. 1 April 015 ISSN : 35-6719 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TINDAKAN, PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI DI KELAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan 8 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan SMK Negeri Bandar Lampung tahun ajaran 0/03, yang terdiri dari 4 kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 01/013 Kelas VIII semester genap sebanyak 10 siswa yang terdistribusi dalam enam kelas, yaitu VIIIA-VIIIF dengan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T. Jurnal INPAFI, Volume 1, Nomor 2, Juni 2013 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T.P 2012/2013 Mariati Purnama Simanjuntak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitan ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 8 Kota Bandung pada tahun ajaran 2013/2014. Kemudian terpilih dua kelas yaitu kelas XI IPS 1 dan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu 50 BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (Berpikir Berpasangan Berbagi) terhadap hasil belajar siswa pada Kompeteni

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 200 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Pembelajaran Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam 2 kelas yaitu kelas eksperimen (kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan 20 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 013/014 mulai tanggal 9 April 014 sampai 0 Mei 014 di SMPN 1 Inuman yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan RME dengan strategi pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar JPF Volume 4 Nomor ISSN: 3-8939 15 Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Checks Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik di Kelas IX SMP

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian quasi eksperimen karena peneliti ingin mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu variabel. Perlakuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada Bandar Lampung tahun ajaran 0-03 yang berjumlah 00 siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

*Keperluan korespondensi, HP: , ABSTRAK

*Keperluan korespondensi, HP: ,   ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 203 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 23379995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TEAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini dikatakan semu karena peneliti tidak mengontrol semua variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) menyatakan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar 22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 118 siswa dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas tentang keefektifan pembelajaran model kooperatif tipe TAI dengan pendekatan CTL dan pembelajaran konvensional. Selain itu akan diperbandingkan

Lebih terperinci

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2010:160). Sedangkan menurut Sugiyono (2013:3),

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN TAI DAN TSTS MATERI GEOMETRI SMP

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN TAI DAN TSTS MATERI GEOMETRI SMP PENGGUNAAN PEMBELAJARAN TAI DAN TSTS MATERI GEOMETRI SMP Delvia Andriani, Budiyono, Riawan Yudi Purwoko Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: delviaandriani.da@gmail.com,

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI Dwi Avita Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : danz_atta@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperimen. Menurut Khasanah (2011:47) penelitian Quasi eksperimen adalah penelitian dimana peneliti menerima

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci