Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

ANALISIS EFISIENSI MESIN POMPA PADA RUMAH POMPA PDAM SURABAYA UNIT X DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: Resty Dwi S.

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015. Quality Control

PENGENDALIAN KUALITAS KAIN DENIM DT 650 PADA DEPARTEMEN WEAVING MENGGUNAKAN P-CHART

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

PROCESS CAPABILITY ANALYSIS PADA NUT (STUDI KASUS: PT SANKEI DHARMA INDONESIA)

ANALISIS PERBAIKAN POWER QUALITY UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI RS. X

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method

STATISTICAL PROCESS CONTROL

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

Hidayati, Sinulingga, Hadi Jurnal OE, Volume VII, No. 1, Maret 2015

Seminar Hasil Tugas Akhir

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK. MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

Prosiding Manajemen ISSN:

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Dlri Fiuia $trbi# Nn/l. N

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

PROJECT 2 PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

Pengendalian Kualitas TIN-212

Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

IMPLEMENTASI GRAFIK KENDALI MULTIVARIAT DENGAN JARAK CHI SQUARE (Studi Kasus di PT.Ongkowidjojo Malang)

BAB 2 LANDASAN TEORI

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA QUALITY IMPROVEMENT PADA PERUSAHAAN READY MIX CONCRETE PT. X DI BALI

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

ANALISIS KINERJA PROSES LATEX DIPPING MENGGUNAKAN TEKNIK CAPABILITY PROCESS (STUDI KASUS: PT DHARMA MEDIPRO)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MODUL 1

PENERAPAN METODE SIX SIGMA DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUK (Studi Kasus Produk Batik Handprint Pada PT XYZ di Bali)

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

BAB III SOLUSI BISNIS

PENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN)

PETA PENGENDALI UNTUK UNIT INDIVIDU PRESENTASI PENGENDALIAN KUALITAS

PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SPRITE CAN 250ML MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL

BAB IV HASIL PEMBAHASAN. Calwright Packaging Asia yang merupakan suatu perusahaan joint venture Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses. Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat

ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

Perbandingan Peta Kendali X-R Dan EWMA Dengan Pendekatan P-Value Untuk Mendeteksi Pergeseran Rata-Rata Proses Di PT.XYZ

PROJECT IV PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI

Studi Simulasi Grafik Pengendali Non Parametrik Berdasarkan Fungsi Distribusi Empirik

PENINGKATAN MUTU PRODUK KAIN GREY DI CV X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DMAIC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama Temuan utama dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

GRAFIK PENGENDALI NON PARAMETRIK UNIVARIAT PADA DATA ph PRODUK AIR MINUM GALON MERK X BERDASARKAN FUNGSI DISTRIBUSI EMPIRIK

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC

PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama Studi Lulusan Matematika Universitas Andalas

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian

Pengendalian Kualitas Statistik untuk Data Atribut

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Statistical Process Control (SPC)

Perancangan Modul Verifikasi dan Metode Pemeriksaan Peralatan Produksi Sigaret Kretek Tangan di PT X

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pemasangan Dan Pembayaran Iklan Pada Sumeks Cindo

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika

Transkripsi:

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus Ida Nursanti* 1, Eny Rokhayati 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta e-mail: * 1 Ida.Nursanti@ums.ac.id 83 Abstrak Sigaret Kretek Tangan (SKT) merupakan salah satu jenis produk dari PT. Djarum Kudus yang diproduksi di SKT Garung dan dibuat dengan menggunakan tenaga manusia, mulai dari pembentukan batangan rokok hingga pengepakan. Agar hasil produksi dibagian pembuatan rokok tersebut sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, maka diperlukan suatu metode pengendalian kualitas, baik pada saat proses berlangsung maupun sebelum dan sesudah proses produksi. Sesuai dengan ideologi inti dan visinya dalam rangka meningkatkan kepuasan konsumen, PT. Djarum melakukan proses perbaikan secara terus menerus, termasuk perbaikan pada kualitas produknya. Untuk mendukung proses perbaikan kualitas tersebut, maka pada penelitian ini dibuat rancangan aplikasi metode pengendalian kualitas SPC (Statistical Process Control) di bagian Giling dan Batil Rokok SKT Garung, sehingga dapat dilakukan proses pengendalian kualitas produk pada saat proses berlangsung dan penggunaan Quality Improvement Tool untuk melakukan perbaikan proses. Hasil aplikasi SPC dari contoh sampel yang diambil, grafik peta kendali p untuk kecacatan produk rokok SKT menunjukkan bahwa proses berada dalam kondisi in control akan tetapi memiliki nilai Cpk (capability index) sebesar 0.21. Dari indeks tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan proses produksi SKT belum capable dan perlu dilakukan proses perbaikan. Kata kunci Control Chart, Quality Improvement Tool, SPC 1. PENDAHULUAN PT. Djarum adalah salah satu dari tiga perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah dan merupakan penyumbang cukai yang besar bagi APBN Indonesia. Pada tahun 2007, PT Djarum menghasilkan 40,4 milyar batang rokok yang setara dengan 7,9 trilyun cukai rokok. Produk yang dikeluarkan oleh PT. Djarum dibedakan dalam berbagai macam atau kelompok, baik produk yang dihasilkan dengan mesin atau tangan, hingga jenis yang di ekspor atau untuk kalangan domestik. Salah satunya yaitu Sigaret Kretek Tangan (SKT), yaitu rokok tidak berfilter yang dibuat dengan menggunakan tenaga manusia mulai dari pembentukan batangan rokok hingga pengepakan. Urutan proses produksi rokok SKT ditunjukkan pada Gambar 1. Sesuai dengan ideologi inti dan visinya dalam rangka meningkatkan kepuasan konsumen, PT. Djarum terus melakukan perbaikan, termasuk perbaikan pada kualitas produknya. Di tahun 2000, PT. Djarum memulai perjalanan meraih Received June 1 st,2012; Revised June 25 th, 2012; Accepted July 10 th, 2012

84 ISSN: 1978-1520 standar manajemen Mutu ISO 9001 agar produknya lebih terjamin kualitasnya sehingga kepuasan konsumen juga lebih terjamin. Gambar 1. Urutan Proses Produksi Rokok SKT Untuk melakukan proses perbaikan kualitas secara terus menerus (continuous improvement) dan hasil produksi dibagian pembuatan rokok SKT sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, maka diperlukan suatu metode pengendalian kualitas, baik pada saat proses berlangsung maupun sebelum dan sesudah proses produksi. Sehingga pada penelitian ini dibuat rencana aplikasi metode SPC (Statistical Process Control) di bagian giling dan batil SKT Garung yang kemudian diaplikasikan dengan mengambil beberapa sampel. Aplikasi metode SPC bertujuan untuk mengetahui apakah proses yang sedang berlangsung dalam kondisi in control atau out of control, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar perbaikan kualitas dengan menggunakan Quality Improvement Tool. IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

IJCCS ISSN: 1978-1520 85 2. METODE PENELITIAN 2.1. Penelitian Pendahuluan Penelitian ini dilakukan di bagian giling dan batil rokok SKT di SKT Garung PT. Djarum Kudus. Pada bagian tersebut, yang bertugas untuk mengawasi jalannya produksi adalah mandor. Beberapa kriteria kualitas rokok SKT sudah ditentukan, akan tetapi belum ada metode pengendalian kualitas yang diaplikasikan untuk melakukan perbaikan dan mengurangi jumlah produk cacat. Untuk kriteria kualitas rokok di SKT Garung adalah sebagai berikut: 1. Diameter kecil 8 mm besar 9,5 mm (yang dinyalakan) 2. Ujung pangkal rapi tidak cowong 3. Isi tembakau di rokok rata, tidak putus (medhot) 4. Kertas rokok yang dilem harus bersih dan lengket rata (talipan) 5. Cap/Merk/Brand dikertas harus menyatu 6. Berat 100 batang SKT = 204 gram 2.2. Perencanaan proses pengendalian kualitas menggunakan metode SPC (Statistical Process Control) SPC adalah pengendalian mutu produk selama masih ada dalam proses. Dalam mengadakan pengendalian mutu tersebut dapat digambarkan batas atas (upper control limit) dan batas bawah (lower control limit) beserta garis tengahnya (center line) atau yang dikenal dengan control chart atau peta kendali (Ariani, 1999). Perencanaan aplikasi metode ini dimulai dengan penentuan jenis data yang akan dicari terkait dengan jenis peta kendali yang akan digunakan, serta penentuan metode sampling atau penarikan sampel yang akan dilakukan. Berdasarkan jenis karakteristik kualitas produk yang hendak dikendalikan, peta kendali dibedakan menjadi dua jenis (Foster, 2007) yaitu peta kendali atribut dan peta kendali variabel. Pada penelitian ini, hanya aplikasi peta kendali atribut yang akan dibahas dimana peta kendali atribut merupakan penentuan apakah sebuah produk cacat atau tidak atau berapakah banyaknya cacat yang terdapat di dalam sampel. Salah satu peta kendali jenis ini adalah peta kendali p (Montgomery, 2013). Peta kendali p berdasar pada distribusi binomial. P dalam P-chart berarti proportion, yaitu proporsi unit-unit yang tidak sesuai (nonconforming units) dalam sebuah sampel. Jika diasumsikan bahwa D adalah sebuah variabel random Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

86 ISSN: 1978-1520 binomial dengan parameter p tak diketahui, proporsi cacat dari masing-masing sampel yang di-plot-kan dalam peta kendali adalah (Montgomery, 2013): Garis tengah (center line) g D x i 1 i CL p n ng (1) Batas pengendali atas (upper control limit) UCL p(1 p) UCL p 3 n (2) dan batas pengendali bawah (lower control line) LCL p(1 p) LCL p 3 n (3) Teknik statistik lain yang dapat membantu menghilangkan atau mengurangi variabilitas pada produk yang diproduksi yaitu analisis kemampuan proses. Salah satu kegunaannya adalah memperkirakan seberapa baik proses yang diamati mampu memenuhi syarat toleransi yang diinginkan. Untuk aplikasi kedua metode SPC ini, sejumlah data dari sampel yang diambil berdasarkan rencana aplikasi yang dibuat dengan bantuan software MINITAB. 2.3. Analisa perbaikan kualitas digambarkan dan dianalisa Quality Improvement Tool yang digunakan untuk memberikan usulan perbaikan pada penelitian ini yaitu diagram fishbone atau tulang ikan. Diagram ini dipakai untuk menganalisis ciri khas sebuah proses atau situasi dan faktor yang menyebabkannya. Untuk menganalisis faktor-faktor penyebab, pada umumnya dikelompokan dalam lima faktor utama, yaitu manusia, material, metode, mesin dan lingkungan (Brassard dan Ritter, 2010). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses produksi rokok SKT di bagian giling dan batil SKT Garung dibagi dalam beberapa line. Setiap line terdiri dari 2 pekerja/operator (Giling dan Batil). Dalam waktu 2 jam, rata-rata setiap line dapat menyelesaikan 1000 batang rokok yang dibagi menjadi 20 longsong, tiap 1 longsongnya terdiri dari 50 batang rokok, seperti yang ditunjukkan Gambar 2. Untuk menganalisa proporsi produk cacat, maka proses pengambilan data yang berjenis atribut dilakukan dengan cara mengamati setiap batang rokok dari setiap 1 longsong rokok (berisi 50 batang rokok), kemudian berdasarkan kriteria IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

IJCCS ISSN: 1978-1520 87 kualitas yang sudah ada, setiap batang rokok tersebut ditentukan apakah cacat atau tidak dan dihitung jumlah produk yang cacat dari masing-masing longsong. Hal ini berarti bahwa, ukuran sampel adalah 50 batang rokok atau 1 longsong rokok. Sedangkan jumlah sampel yang diambil dapat disesuaikan asalkan produk tersebut homogen. Gambar 2. Sistem produksi di bagian giling dan batil SKT Garung Dengan menggunakan perencanaan aplikasi pengambilan data tersebut, berikut data proporsi produk rokok SKT cacat yang terdiri dari 20 sampel yang diambil di line 3. Tabel 1. Data Proporsi Produk Cacat Rokok SKT Sampel Ukuran Sampel Jumlah Cacat Proporsi 1 50 4 0.080 2 50 4 0.080 3 50 6 0.120 4 50 5 0.100 5 50 7 0.140 6 50 3 0.060 7 50 2 0.040 8 50 2 0.040 9 50 6 0.120 10 50 1 0.020 11 50 4 0.080 Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

88 ISSN: 1978-1520 12 50 3 0.060 13 50 2 0.040 14 50 4 0.080 15 50 6 0.120 16 50 5 0.100 17 50 4 0.080 18 50 6 0.120 19 50 2 0.040 20 50 2 0.040 Jumlah 1000 78 1.560 Untuk menggambarkan data tersebut dalam peta kendali p, berikut hasil perhitungan nilai garis tengah (center line), batas atas (upper control limit) dan batas bawah (lower control limit) menggunakan rumus (1), (2) dan (3). Peta kendali p dengan software Minitab ditunjukkan pada Gambar 3. CL p p UCL LCL p p g i 1 ng x 0.078 3 0.078 3 i 78 78 0.078 (20)(50) 1000 0.078(1 0.078) 50 0.192 0.078(1 0.078) 50 0.036 0 IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

IJCCS ISSN: 1978-1520 89 0.20 P Chart of Jumlah Cacat UCL=0.1918 0.15 0.154 Proportion 0.10 0.116 _ P=0.078 0.05 0.04 0.00 LCL=0 0.002 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 Sample Gambar 3. Peta Kendali P Dari hasil interpretasi peta kendali di atas, dapat diketahui bahwa pada saat diambil sampel, proses produksi rokok SKT dalam kondisi in control. Dengan asumsi data tersebut berdistribusi normal, maka analisa kemampuan proses dapat dilakukan. Dari hasil pengolahan data pada Tabel 1 dengan menggunakan software MINITAB (Gambar 4) nilai capability ratio dari proses produksi rokok SKT adalah 0,21. Karena nilai tersebut menunjukkan bahwa kemampuan proses produksi rokok SKT belum capable, sehingga proses perbaikan perlu dilakukan. Process Capability of Jumlah Cacat Process Data LSL 0 Target * US L 5 Sample Mean 3.9 Sample N 20 StDev (Within) 1.76725 StDev (O v erall) 1.76725 LSL USL Within Overall Potential (Within) C apability C p 0.47 C PL 0.74 C PU 0.21 C pk 0.21 C C pk 0.47 O verall C apability Pp 0.47 PPL 0.74 PPU 0.21 Ppk 0.21 C pm * 0 2 4 6 8 Observ ed Performance PPM < LSL 0.00 PPM > USL 250000.00 PPM Total 250000.00 Exp. Within Performance PPM < LSL 13663.53 PPM > USL 266828.04 PPM Total 280491.57 Exp. O verall Performance PPM < LSL 13663.53 PPM > USL 266828.04 PPM Total 280491.57 Gambar 4. Grafik Kemampuan Proses Produksi SKT Analisa penyebab kecacatan rokok SKT dengan menggunakan diagram tulang ikan ditunjukkan pada Gambar 5, sedangkan Tabel 2 menunjukkan usulan perbaikannya. Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

90 ISSN: 1978-1520 target produksi rokok yang besar harus dikerjakan selama 7 jam kerja Kurang teliti Manusia Operator melakukan pekerjaan yang berulang dan terus menerus Kejenuhan tidak benar Gulungan rokok tidak merekat Metode Gerakan jari saat menggulung Kertas berbahan tipis Pemasangan alat yang tidak sesuai Bahan lem terlalu kental Pemberian Lem pada kertas terlalu tebal Tidak mengganti kertas pada alat giling Apa Penyebab Kecacatan Produk? Bahan Kertas mudah sobek Alat Kurangnya Perawatan Gambar 5. Diagram fishbone penyebab kecacatan SKT Tabel 2. Usulan perbaikan untuk mengurangi jumlah produk cacat Penyebab Proses Tahapan Permasalahan masalah Giling & Batil Pengawas an Menggiling paper yang berisi tembakau Pengecekan saat proses produksi Pemberian lem pada kertas terlalu tebal Saat menggulung rokok tidak melekat sesuai kriteria kualitas Adanya rokok yang cacat Bahan lem terlalu kental Gerakan jari operator saat menggulung rokok tidak benar Belum adanya metode pengendalian kualitas yang digunakan. Pengawasan produk cacat hanya dilakukan oleh mandor Perbaikan Pemberian lem pada kertas harus diratakan supaya lem tidak menggumpal di kertas Dilakukan pelatihan/training Aplikasi metode pengendalian kualitas baik pada saat proses produksi berlangsung maupun sebelum dan sesudahnya untuk melakukan perbaikan IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

IJCCS ISSN: 1978-1520 91 4. KESIMPULAN Dari hasil penelitian awal serta analisa dan pembahasan yang telah dilakukan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Metode SPC dapat diaplikasikan pada sistem produksi rokok SKT, terutama untuk mengetahui proporsi produk yang cacat sehingga perbaikan dapat langsung dilakukan pada saat proses sedang berjalan. 2. Hasil aplikasi SPC dari contoh sampel yang diambil, grafik peta kendali p untuk kecacatan produk rokok SKT menunjukkan bahwa proses berada dalam kondisi in control akan tetapi memiliki nilai Cpk (capability index) sebesar 0.21. Dari indeks tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan proses produksi SKT belum capable dan perlu dilakukan proses perbaikan. 3. Karena proses pembuatan rokok SKT secara manual, sehingga faktor utama yang menyebabkan kecacatan produk adalah manusia atau operator. DAFTAR PUSTAKA [1] Ariani, D.W. 1999, Manajemen Kualitas, Penerbit Erlangga, Jakarta. [2] Brassard, M. dan Ritter D. 2010, The Memory Jogger 2 Second Edition: Tools for Continuous Improvement and Effective Planning, GOAL/QPC, United States of America. [3] Montgomery, Douglas C. 2013, Statistical Quality Control; A Modern Introduction. 7 th Ed. John Wiley & Sons Singapore Pte Ltd. [4] Thomas, Foster. 2007, Managing Quality Integrating the Supply Chain, Prentice Hall. Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)