BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN H1POTESIS PENELITIAN. 3.1 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual kajian disusun berdasarkan kajian teoritis dan kajian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas pemberian jasa (pelayanan) yang dianggap berharga dan penting.


BAB I PENDAHULUAN. dalam strategi World Trade Organization (WTO) pada tahun 2010 Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. profesi keperawatan. Profesi perawat dinilai sebagai profesi yang memiliki resiko

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan harapan masyarakat tentang pelayanan kesehatan, masyarakat

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. Mathis (2001) faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu: kemampuan, motivasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan Kepmenkes No.1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya pembangunan keluarga sejahtera dan pemberdayaan bidan tidak

PENGEMBANGAN MODEL MUTU ASUHAN KEPERAWATAN DAN MAKP

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN. semakin ketat yang membuat berbagai rumah sakit berlomba-lomba dalam

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan yang diberikan perawat atau caring, dalam asuhan. pasiennya. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu lembaga utama pada sistem pelayanan

PENGANTAR MANAJEMEN USAHA KECIL DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan upaya kesehatan (Depkes RI, 2009). Salah satu pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan. Pelayanan keperawatan sering dijadikan tolok ukur citra sebuah

DAFTAR ISI III. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian... 40

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif ditujukan

BAB 1 PENDAHULUAN. bermutu merupakan asuhan manusiawi yang diberikan kepada pasien, memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hamzah, Nyorong, 2013). Sebagai instansi yang berorientasi pada pelanggan (consumeroriented),

BAB I PENDAHULUAN. keperawatan adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien ditentukan oleh beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan organisasi rumah sakit memainkan peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki era reformasi yang ditandai. dengan berbagai perubahan di segala bidang khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. biaya tetapi juga dari segi kualitas. Meningkatkan kualitas layanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan keperawatan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Caring merupakan unsur sentral dalam keperawatan. Menurut Potter & Perry (2005),

BAB I PENDAHULUAN. profesional, perawat harus mampu memberikan perawatan dengan penuh kasih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia merupakan faktor yang menentukan berhasil dan tidaknya suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mempersiapkan sumber daya yang berkualitas, salah satunya sumber

Bab II Tinjauan Pustaka. 2.1 Konsep Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) Definisi Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teknologi digital dengan menggunakan komputer. Sebuah informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berperasaan, dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain. perilaku caring

TITIN KUSRINI J

BAB I PENDAHULUAN. mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Pada hakekatnya rumah sakit

BAB 1 PENDAHULUAN. sakit dan unit kesehatan. Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB 1 MODEL MUTU ASUHAN KEPERAWATAN

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keperawatan. Keperawatan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di

MUTU ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN ANALISIS KINERJA PERAWAT DAN KEPUASAN PERAWAT DAN PASIEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era global berdampak pada tingginya kompetisi dalam sektor kesehatan,

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat melakukan hal tersebut banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, dokter, dan kualitas keperawatan yang dirasakan. Pengalaman pasien

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Caring. Swanson (dalam Watson, 2005) mendefinisikan caring sebagai cara perawat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia (Potter & Perry, 2009). American Nurses Association

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya sumber daya manusia (SDM). Menghadapi era globalisasi, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanannya pada masyarakat umum, pusat-pusat kesehatan sekrang ini juga

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Mutu Pelayanan Keperawatan. spiritual pasien (Suarli dan Bahtiar, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu reaksi yang diawali dengan adanya kebutuhan yang. menimbulkan keinginan atau upaya mencapai tujuan, selanjutnya

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sarana pencapaian tujuan yang maksudnya wadah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien

BAB I PENDAHULUAN. yang memilki peran dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Rumah sakit di

BAB 1 PENDAHULUAN. pengertian praktik keperawatan dan caring melalui laporan perawat ahli.

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pelayanan puskesmas adalah untuk membangun. persahabatan yang mendorong hubungan dengan pasien sehingga puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dipengaruhi oleh pertumbuhan lembaga pelayanan dan praktik

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kesehatan bersifat holistik atau menyeluruh. Dalam mengupayakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan sumber pemberi jasa pelayanan kesehatan. Saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN RSJPDHK TRIWULAN I - IV TAHUN 2017 INSTALASI PEMASARAN DAN PELAYANAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan investasi sumber daya manusia. Dengan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan baik dalam lingkup nasional maupun global.hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seorang pemimpin harus dapat memberikan pengaruh yang besar dan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu

MANAJEMEN KINERJA (PENGUKURAN, TITIK KRUSIAL, TINDAKAN STRATEGIS, DAN GAMBARAN RESIKO BESERTA PELUANG MANAJEMEN KINERJA.

Transkripsi:

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN H1POTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual kajian disusun berdasarkan kajian teoritis dan kajian empiris yang memiliki relevansi dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. KARAKTERISTIK ORGANISASI 1. Visi, Misi, Strategi 2. Kebijakan a. Sistem imbalan b. Training and development 3. Pembinaan 4. Sarana dan Fasilitas Umpan balik 5. Budaya organisasi 6. Tipe kepemimpinan KARAKTERISTIK PEKERJAAN PERAWAT 1. Umpan balik pekerjaan 2. Variasi pekerjaan KARAKTERIS TIK PERAWAT 1. Pengetahuan, 2. Keterampilan, 3. Kemampuan 4. Motivasi 5. Sikap 6. Komitmen 7. Mental Model atau kemandirian kerja MUTU ASUHAN KEPERAWATAN PROSES STANDAR ASKEP 1.Pengkajian 2.Diagnosis 3.Perencanaan 4.Implementasi 5.Evaluasi KEPUASAN PERAWAT 1. Pengawasan 2. Fasilitas 3. Gaji 4. Hubungan kerja STANDAR KINERJA PROFESI 1. Caring 2. Colaborati on 3. Empathy 4. Response 5. Courtesy 6. Sincerity OUTCOME KEPUASAN PASIEN 1. Caring 2. Colaboration 3. Empathy 4. Response 3. Beban kerja 4. Jadwal kerja Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian 111

112 Secara keseluruhan kerangka hubungan kausal dalam disertasi ini berakar pada tiga kajian model atau teori yakni: 1. Teori produktivitas yang meninjau aspek kinerja, yakni perilaku kinerja, penampilan kinerja, efektivitas kinerja organisasi, dan faktor penentu produktivitas yakni karakteristik individu, karakterisitk pekerjaan dan karakteristik organisasi (Kopelman, 1986; Robbins, 2002). Kopelman (1986) menyatakan dalam teori produktivitas terdiri dari faktor produktivitas itu sendiri dan faktor penentu produktivitas. Faktor produktivitas terdiri dari komponen perilaku pekerjaan, dan penampilan pekerjaan serta efektivitas kinerja organisasi, sedangkan faktor penentu produktivitas adalah faktor penentu langsung yaitu karakteristik individu (motivasi, sikap kerja terhadap pekerjaan), dan faktor penentu tidak langsung adalah karakteristik pekerjaan (umpan balik pekerjaan, variasi tugas pekerjaan) dan karakteristik organisasi (tipe kepemimpinan, budaya organisasi). Konsep produktivitas layanan jasa selain memperhatikan hasil kerja (end results) sebaiknya juga mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas. Efisiensi sebagai. Doing thing right artinya melakukan atau patuh terhadap standard operating procedure, dan efektivitas sebagai doing the right thing artinya mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner dan Freeman, 1992). Perawat yang produktif apabila bisa mengalokasikan waktu kerjanya (workload) sebagian besar untuk pekerjaan keperawatan yang berhubungan langsung dengan pasien.

113 2. Mutu asuhan keperawatan adalah perilaku dan cara karyawan menyajikan layanan kepada pasien baik standar asuhan keperawatan dan standar kinerja profesional keperawatan. Mutu dari perspektif klien berpatokan pada dimensi mutu yang terdiri dari: a. daya tanggap (responsiveness), b. empati (empathy), c. courtesy dan d. sincerity, (Donabedian, 1980; Parasuraman et. al., 1998; Potter dan Perry (2005), menyatakan bahwa hal yang terkait dengan standar kinerja keperawatan adalah caring and collaborating. Potter dan Perry (2005) mendefinisikan keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang berperan penting dalam menjalankan pekerjaannya. Seorang perawat menggunakan standar asuhan keperawatan yang mencakup: a. Pengkajian: mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan, b. Diagnosis keperawatan: perawat menganalisis data pengkajian untuk merumuskan diagnosis keperawatan, c. Perencanaan: perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan meningkatkan kesehatan klien, d. Implementasi: perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rangka rencana tindakan keperawatan, e. Evaluasi: perawat mengevaluasi perkembangan kesehatan klien terhadap tindakan dalam mencapai tujuan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan merevisi data dasar dan perencanaan. Mutu layanan keperawatan yang diberikan kepada pasien akan dinilai oleh pasein dalam bentuk kepuasan pasien. Woodruff dan Gardial (2002), mendefinisikan kepuasan (output) dan loyalitas (outcome) sebagai indikator layanan yang berkualitas atau bermutu.

114 Model kepuasan ini mengacu pada adanya kesenjangan antara harapan (standar kinerja yang diharapkan) dengan kinerja aktual yang diterima pelanggan. 3. Mowday dan Lee (1987); Boshof dan Mels, (1995), Laschinger, et. al., (2001), tentang pentingnya komitmen dan mental model kerja perawat dalam meningkatkan produktivitas kerja. Berdasarkan 3 kajian teori tersebut, maka disertasi ini akan meninjau permasalahan penelitian dari dua sisi (perspektif), yaitu: a. Penilaian sisi perspektif perawat pada penilaian dukungan organisasi dan faktor organisasi (budaya organisasi dan kepemimpinan), faktor pekerjaan (umpan balik dan variasi pekerjaan) terhadap kinerja keperawatan melalui karakteristik individu perawat (motivasi, komitmen, sikap dan mental model atau kemandirian kerja perawat) dan pada penilaian mutu asuhan keperawatan (standar asuhan keperawatan, standar kinerja professional perawat, kepuasan kerja perawat), b. Penilaian sisi perspektif pasien pada kepuasan pasien dan keluarga pasien yang dirawat inap di rumah sakit. Kerangka konseptual penelitian, selain kajian teoritis juga didasarkan kajian empiris dari peneliti terdahulu dan simpulan peneliti. 3.2 Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dan kerangka konseptual penelitian ini maka hipotesis yang diangkat adalah: 1. Karakteristik organisasi (budaya organisasi dan tipe kepemimpinan kepala unit rawat inap) berpengaruh terhadap karakteristik perawat (motivasi, sikap, komitmen dan mental model atau kemandirian kerja perawat).

115 2. Karakteristik pekerjaan perawat (umpan balik dan variasi pekerjaan perawat) berpengaruh terhadap karakteristik perawat (motivasi, sikap, komitmen dan mental model atau kemandirian kerja perawat). 3. Karakteristik perawat (motivasi, sikap, komitmen dan mental model atau kemandirian kerja perawat) berpengaruh terhadap mutu asuhan keperawatan (standar asuhan keperawatan, standar kinerja profesional perawat, kepuasan kerja perawat dan kepuasan pasien). a. Ada pengaruh karakteristik individu perawat terhadap standar asuhan keperawatan. b. Ada pengaruh standar asuhan keperawatan terhadap standar kinerja profesional. c. Ada pengaruh standar asuhan keperawatan terhadap kepuasan perawat. d. Ada pengaruh standar profesional perawat terhadap kepuasan pasien. 4. Kepuasan kerja perawat berpengaruh terhadap pelaksanaan standar kinerja profesional perawat.