12/03/2015. Nurun Nayiroh, M.Si



dokumen-dokumen yang mirip
Pertemuan ke 4. Keseimbangan Diagram Phase. Pada paduan dalam keadaan padat ada tiga kemungkinan macam fasanya, yaitu:

BAB V DIAGRAM FASE ISTILAH-ISTILAH

Diagram Fasa. Latar Belakang Taufiqurrahman 1 LOGAM. Pemaduan logam

pendinginan). Material Teknik Universitas Darma Persada - Jakarta

Kimia Fisika Bab 6. Kesetimbangan Fasa OLEH: RIDHAWATI, ST, MT

Background 12/03/2015. Ayat al-qur an tentang alloy (Al-kahfi:95&96) Pertemuan Ke-2 DIAGRAM FASA. By: Nurun Nayiroh, M.Si

TUGAS KIMIA FISIKA KESETIMBANGAN FASE DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 : ANDI AZIS RUSDI MOH. SOFYAN HARMILA EKA YULIASTRI

- Fasa (phase) dalam terminology/istilah dalam mikrostrukturnya

06 : TRANFORMASI FASA

Dengan mengalikan kedua sisi persamaan dengan T akan dihasilkan

Sistem tiga komponen

2. Fase komponen dan derajat kebebasan. Pak imam

LOGAM DAN PADUAN LOGAM

KESETIMBANGAN FASA. Sistem Satu Komponen. Aturan Fasa Gibbs

TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit

Sistem Besi-Karbon. Sistem Besi-Karbon 19/03/2015. Sistem Besi-Karbon. Nurun Nayiroh, M.Si. DIAGRAM FASA BESI BESI CARBIDA (Fe Fe 3 C)

IV. KEGIATAN BELAJAR 4 DIAGRAM PHASA A. Sub Kompetensi Diagram phasa untuk bahan teknik dapat dijelaskan dengan benar

MAKALAH KIMIA FISIK II KESTIMBANGAN FASA

KESETIMBANGAN FASA. Komponen sistem

SINTESIS KERAMIK Al 2 TiO 5 DENSITAS TINGGI DENGAN ADITIF MgO

MATERIAL TEKNIK DIAGRAM FASE

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam.skor: 0-100(PAN)

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

KELARUTAN DAN GEJALA DISTRIBUSI. Oleh : Nur Aji, S.Farm., Apt

TRANSFORMASI FASA PADA LOGAM

Jilid 1. Penulis : Citra Deliana D.S, M.Si. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.

I. PENDAHULUAN. oleh H.K Onnes pada tahun 1911 dengan mendinginkan merkuri (Hg) menggunakan helium cair pada temperatur 4,2 K (Darminto dkk, 1999).

BAB III KETIDAKSEMPURNAAN BAHAN PADAT

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

Tembaga 12/3/2013. Tiga fasa materi : padat, cair dan gas. Fase padat. Fase cair. Fase gas. KIMIA ZAT PADAT Prinsip dasar

BAB III KETIDAKSEMPURNAAN BAHAN PADAT

02 03 : CACAT KRISTAL LOGAM

HEAT TREATMENT PADA ALUMINIUM PADUAN

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

BAB IV PROSES PERLAKUAN PANAS PADA ALUMINIUM

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Material Teknik BAB III: Gerakan Atom pada Benda Padat

BAB II ALUMINIUM DAN PADUANNYA

Peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia

Kekuatan tarik komposisi paduan Fe-C eutectoid dapat bervariasi antara MPa tergantung pada proses perlakuan panas yang diterapkan.

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

dislokasi pada satu butir terjadi pada bidang yang lebih disukai (τ r max).

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II ENERGI KESETIMBANGAN FASA Sabtu, 19 April 2014

FISIKA 2. Pertemuan ke-4

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN TIMBAL BALIK SISTEM BINER FENOL AIR

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Heat Treatment Pada Logam. Posted on 13 Januari 2013 by Andar Kusuma. Proses Perlakuan Panas Pada Baja

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

PENGARUH PENAMBAHAN Mo TERHADAP STABILITAS FASA-FASA SENYAWA ANTAR LOGAM Ti-Al

14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys)

MODUL 10 DI KLAT PRODUKTI F MULOK I I BAHAN KERJA

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

MATERIAL TEKNIK LOGAM

SOAL LATIHAN CHEMISTRY OLYMPIAD CAMP 2016 (COC 2016)

KIMIA DASAR. Ashfar Kurnia, M.Farm., Apt.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

L A R U T A N d a n s i f a t k o l i gat if l a r u t a n. Putri Anjarsari, S.S.i., M.Pd

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)

BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8.

WUJUD ZAT. 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas

Eksperimen Pembentukan Kristal BPSCCO-2223 dengan Metode Self-Flux

BAB I PENDAHULUAN. produksi garam dapur, gula, sodium sulphat, urea, dan lain-lain. pada batas kristalisasi dan batas kelarutan teoritis.

Pengaruh Waktu Penahanan Artificial Aging Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro Coran Paduan Al-7%Si

Aturan Fasa dan Rumus Derajat Kebebasan Sistem 1, 2, 3 Komponen. oleh Rivano Andriansyah,

H? H 2 O? 9/23/2015 KIMIA TEKNIK KIMIA TEKNIK KIMIA TEKNIK. Teori Atom. Pengertian : Unsur? Senyawa? Teori Atom. Teori Atom

KESETIMBANGAN FASE DALAM SISTEM SEDERHANA (ATURAN FASE)

HEAT TREATMENT. Pembentukan struktur martensit terjadi melalui proses pendinginan cepat (quench) dari fasa austenit (struktur FCC Face Centered Cubic)

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

1. PENDAHULUAN. Proses pengendapan senyawa-senyawa anorganik biasa terjadi pada peralatanperalatan

Materi #7 TIN107 Material Teknik 2013 FASA TRANSFORMASI

PENGANTAR ILMU KIMIA FISIK. Subtitle

Diagram Fasa Zat Murni. Pertemuan ke-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

Kesetimbangan Fasa Cair-Cair dan Cair Uap

Ahmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan 2014

BAB II DASAR TEORI AAXXX.X

MODUL III KESETIMBANGAN KIMIA

SAP-GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Proses Annealing terdiri dari beberapa tipe yang diterapkan untuk mencapai sifat-sifat tertentu sebagai berikut :

Persiapan UN 2018 KIMIA

I. PENDAHULUAN. Proses pengendapan senyawa-senyawa anorganik biasa terjadi pada peralatanperalatan

MAKALAH ANALISA CACAT STRUKTUR PADA MATERIAL

ENERGI KESETIMBANGAN FASA

SINTESIS SERBUK MgTiO 3 DENGAN ADITIF Ca DARI BATU KAPUR ALAM DENGAN METODE PENCAMPURAN LARUTAN

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

Transkripsi:

Fasa (P) Fasa (phase) dalam terminology/istilah dalam mikrostrukturnya adalah suatu daerah (region) yang berbeda struktur atau komposisinya dari daerah lain. Nurun Nayiroh, M.Si Fasa juga dapat didefinisikan sebagai setiap bagian sistem yang : a. homogen dan dipisahkan oleh batas yang jelas b. sifat fisik dan sifat kimia berbeda dari bagian sistem lain c. dapat dipisahkan secara mekanik dari bagian lain sistem itu Contoh sistem satu fasa : Dua cairan yang bercampur homogen sistem2 fasa: cairanpolar (misal air) dan non polar (misal :minyak), sistem belerang padat (monoklin dan rombik) sistem 3 fasa : es, uap air dan air; CaCO3 (s) CO2 (g) + CaO (s) MK:TRANSFORMASI FASA Komponen (C) Jumlah komponen suatu sistem dinyatakan sebagai jumlah minimum ruang kimia yang membentuk sistem tersebut yang dapat menentukan susunan setiap sistem fasa. Contoh : H2O (g) H2O (l ), jumlah komponen C = 1 N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH2 (g) jumlah komponen C = 3 untuk perbandingan mol N2 dan H2 1:3 jumlah komponen C = 2 bila perbandingan mol N2 : H2 = 1 : 3 Derajad Kebebasan (F) Derajad kebebasan (F) dari suatu sistem setimbang merupakan variabel intensif independen yang diperlukan untuk menyatakan keadaan sistem tersebut. Untuk menentukan derajad kebebasan dibutuhkan aturan fasa, yang disebut aturan fasa Gibbs. 1

Paduan adalah campuran bahan yang memiliki sifat-sifat logam terdiri dari dua atau lebih komponen dan sedikitnya satu komponen utamanya adalah logam. Paduan dalam keadaan padat ada tiga kemungkinan macam fasanya, yaitu: 1. Logam murni 2. Senyawa (compound) 3. Larutan padat (solid solution) Pada kondisi kesetimbangan suatu logam murni akan mengalami perubahan fasa pada suatu temperatur tertentu, perubahan fasa dari padat ke cair akan terjadi pada temperatur tertentu, dinamakan titik cair, dan perubahan ini berlangsung pada temperatur yang tetap hingga seluruh perubahan selesai. Lihat kurva pendinginan pada gambar 3.1. Demikan juga halnya dengan perubahan fase yang lain (bila ada), berlangsung pada suatu temperatur konstan tertentu. Gambar 3.1 Kurva Pendinginan Logam Murni Yaitu gabungan dari beberapa unsur dengan perbandingan tertentu yang tetap. Compound memiliki sifat dan struktur yang sama sekali berbeda dari unsur-unsur pembentuknya. Compound juga memiliki titik beku yang tetap seperti halnya pada logam murni. Ada tiga macam compound yang sering di jumpai yaitu intermatallic compound, interstitial compound, & electron compound 2

Intermetallic compound Biasanya terbentuk dari logam-logam yang sifat kimianya sangat berbeda dan kombinasinya mengikuti aturan valensi kimia. Ikatan atomnya sangat kuat (ionic atau covalent), sehingga sifatnya seperti non metal, keuletan rendah, konduktivitas listrik rendah, dan struktur kristalnya kompleks Contoh : CaSe, Mg 2 Pb, Mg 2 Sn, Cu 2 Se Interstitial compound Biasanya terbentuk dari logam logam transisi seperti Scandium atau Sc, Titanium, Ti, Tantalum(Ta), Wolfram (W), Besi(Fe), dengan Hydrogen (H), Oksigen(O), Carbon( C ), Boron (B), Nitrogrn(N). Kelima unsur ini (H, O, C, B, N) diameter atomnya sangat kecil sehingga dapat masuk ke dalam lattice (kisi) kristal logam di atas secara interstitials. Senyawa interstitials bersifat metallic, komposisi kimia mungkin dapat bervariasi dalam daerah yang sempit, titik leburnya tinggi, dan sangat keras. Contoh: Fe 3 C, TiC, TaC, W 2 C, Fe 4 N, CrN, TiH Electron compound Senyawa ini dapat terbentuk diantaranya logam-logam Tembaga(Cu), Emas(Au), Perak(Ag), Besi(Fe) dan Nikel(Ni) dengan logam-logam Cadmium (Ca), Magnesium(Mg), Timah Putih(Sn), Seng (Zn), dan Alumunium(Al). Senyawa ini terjadi sedemikian rupa sehingga mendekati perbandingan jumlah-elektron-valensi dengan jumlah -atom yang tertentu. Contohnya : Suatu larutan terdiri dari solute (terlarut) dan solvent (pelarut). Solute merupakan bagian yang sedikit sedangkan solvent merupakan bagian yang banyak. Ada tiga kondisi larutan yaitu : 1. Larutan tidak jenuh (unsaturated) Bila jumlah solute yang terlarut masih lebih sedikit bila dibandingkan solventnya pada temperature dan tekanan tertentu. 2. Larutan jenuh (saturated) Bila solute yang terlarut tepat mencapai batas kelarutannya dalam solvent 3. Larutan lewat jenuh (Supersaturated) Bila solute yang terlarut melewati batas kelarutannya dalam solvent pada temperature dan tekanan tertentu. Pada kondisi ini larutan berada dalam keadaan tidak seimbang, dalam waktu lama atau dengan penambahan sedikit saja energy cenderung akan menjadi stabil dengan terjadinya pengendapan, sehingga larutan menjadi larutan jenuh. 3

Solid solution ada dua macam yaitu, 1. Substitution solid solution 2. Interstitial solid solution Aturan fasa mengatur hubungan antara jumlah komponen (C), jumlah fasa (P) dan derajad kebebasan suatu sistem (F). Konstruksi diagram fase dan kondisi kesetimbangan fase mengikuti hukum termodinamika. J.W. Gibbs memberikan formula yang disebut hukum fase Gibbs (aturan fasa): Misal : sistem Cu Ag (Gb. 9.6) Tekanan konstan N = 1 (hanya temperatur variabel non komposisi) P + F = 2+1= 3 F = 3 P Jika fasenya = fase tunggal (αatau βatau γ) sehingga P = 1 F = 3 1 = 2 Jadi F = 2 Artinya bahwa menerangkan karakteristik paduan mempunyai fase tunggal, kitaharus menentukan 2 parameter yaitu komposisi dan temperatur. Kesetimbangan fasa dari suatu sistem harus memenuhi syarat berikut : a. Sistem mempunyai lebih dari satu fasa meskipun materinya sama b. Terjadi perpindahan reversibel ruangkimia dari satu fasa ke fasa lain c. Seluruh bagian sistem mempunyai tekanan dan temperatur sama 4

Diagram fasa idealnya menggambarkan hubungan antara komposisi fasa dan temperatur pada kondisi kesetimbangan yaitu suatu kondisi yang tidak terjadi perubahan yang tergantung pada waktu. Kondisi kesetimbangan biasanya didekati dengan kondisi pemanasan atau pendinginan yang sangat lambat, sehingga bila ada perubahan fasa yang harus terjadi akan ada waktu yang cukup untuk mencapai kondisi kesetimbangan. Diagram kesetimbangan fase menggambarkan hubungan antara temperatur dan komposisi dan kuantitas fase-fase pada kesetimbangan. Diagram fase berdasarkan jumlah komponen ada 2macam, yaitu: 1. Diagram fase yang terdiri dari paduan dua komponen dinamakan diagram fase binary 2. Diagram fase yang terdiri dari paduan tiga komponen dinamakan diagram fase tinery. Pada keadaan padat kemungkinan sudah tidak terjadi lagi perubahan fase, tetapi pada beberapa system paduan dapat terjadi transformasi padat-padat, antara lain : 1. Transformasi allotropic 2. Reaksi eutectoid 3. Reaksi peritektoid Klasifikasi Diagram Kesetimbangan Fasa 1. Larut sempurna dalam keadaan cair dan padat. 2. Larut sempurna dalam keadaan cair, tidak larut dalam keadaan padat(reaksi eutektik). 3. Larut sempurna dalam keadaan cair, larut sebagian dalam keadaan padat(reaksi eutektik). 4. Larut sempurna dalam keadaan cair, larut sebagian dalam keadaan padat(reaksi peritektik). 5. Larut sempurna dalam keadaan cair, tidak larut dalam keadaan padat dan membentuk senyawa. 6. Larut sebagian dalam keadaan cair(reaksi monotektik). 7.Tidak larut dalam keadaan cair maupun padat. 5