BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

Optimization of Transportation Cost Using Genetic Algorithm

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Biaya Distribusi Tas Dengan Menggunakan Metode Transportasi Solusi Awal Pada CV. Nabilah Putri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA METODE TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN VAM DALAM PENDISTRIBUSIAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. akan diterapkan atau dengan memperbaiki sistem transportasi yang sudah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. daya yang ada seefisien mungkin, dengan biaya yang sekecil-kecilnya untuk

Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PT. CAHAYA TALENTA ASIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gresik dan Kecamatan Bungah. Untuk pabrik Gresik, kapasitas produksi yang

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Model Transportasi /ZA 1

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian)

#6 METODE TRANSPORTASI

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Riwayat Hidup. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel

PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA

ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU)

TRANSPORTASI & PENUGASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Optimasi Pendistribusian Makanan Ringan pada Algoritma Transportasi Menggunakan Metode Voge

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS SEJAHTERA PADA PERUM BULOG SUB-DIVRE SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan proses produksi untuk menghasilkan

OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST

BAB I PENDAHULUAN. merupakan cabang distributor dari perusahaan manufaktur yang. memproduksi sandal bermerek Zandilac. Dalam menjalankan usahanya

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan produk mapun jasa, perencanaan ini sangatlah

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut James A.F. Stoner (2006, p7), manajemen adalah suatu

BAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).

ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI

LAPORAN RESMI MODUL V TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT

PENYELESAIAN MASALAH TRANSSHIPMENT DENGAN METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) DAN METODE POTENSIAL SKRIPSI ARIZ KURNIA

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

Artinya : penugasan adalah sub bagian dari program linier.

METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI

PENENTUAN BIAYA OPTIMUM PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI SEIMBANG DENGAN VAM DAN MODI

Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

MINIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN DENGAN METODE NORTH WEST CONER PADA PERUM BULOG SUBDIVRE III SURAKARTA

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MASALAH TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUGAS PROGRAM LINEAR MODEL TRANSPORTASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Metode Transportasi. Muhlis Tahir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. JUDUL BAGIAN DALAM... i. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

TUGAS AKHIR PENENTUAN POLA DISTRIBUSI LAUT YANG TEPAT UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN PENDISTRIBUSIAN YANG OPTIMAL

OPTIMALISASI MASALAH TRANSSHIPMENT DENGAN MENGGUNAKAN VOGEL APPROXIMATION METHOD PADA DISTRIBUSI PLASTIK DI PT. SENTOSA PLASTIK MEDAN

ISSN OPTIMALISASI PEMECAHAN MASALAH TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE NWC, INPEKSI, DAN VAM

ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN MENERAPKAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PT. SURYAMAS INTI ARMINDO SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan, serta menyampaikan

TUGAS AKHIR. PENENTUAN RUTE PENGIRIMAN BARANG DAN PENGALOKASIAN ARMADA DI BAGIAN DISTRIBUSI PT.DUA KELINCI PATI (Studi Kasus Pada PT.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, salah satu program dari

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia khususnya di Jakarta

Tugas Akhir. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENERAPAN METODE VOGEL APROXIMATION UNTUK EFISIENSI BIAYA PENGIRIMAN BARANG PADA TIKI (TITIPAN KILAT)

OPTIMASI BIAYA PENDISTRIBUSIAN BERAS PADA RUMAH BERAS TIREDI MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER METHOD DAN MODIFIED DISTRIBUTION METHOD

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Selama melaksanakan kegiatan magang pada Perum Bulog Divisi Regional

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern sekarang ini dengan biaya hidup yang semakin meningkat,

Pembahasan Materi #5

KISI-KISI SOAL UKG TEKNIK PERGUDANGAN

BAB II: LANDASAN TEORI

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Produksi Beras Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM

Model Transportasi 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Penjualan Modem PT. Telkom Indonesia wilayah Jakarta Barat dalam unit

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan penduduk di berbagai kota telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Salah satunya adalah Kota Pontianak yang pertumbuhannya semakin meningkat, jumlah pertumbuhan penduduk menurut Badan Pusat Statistika (BPS) Kabupaten Pontianak pada tahun 1980 penduduk Kota Pontianak sebanyak 304.490 jiwa kemudian di tahun 1990 meningkat menjadi 396.658 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1980-1990 sebesar 2,68%. Di tahun 2000 Penduduk Kota Pontianak telah meningkat menjadi 464.534 jiwa sehingga laju pertumbuhan penduduk 1990-2000 sebesar 1,59%. Dengan jumlah penduduk di tahun 2010 yang meningkat menjadi 554.764 jiwa maka pertumbuhan penduduk 2000-2010 di Kota Pontianak menjadi 1,79%. Dibandingkan dengan beberapa hasil Sensus Penduduk terdahulu, penduduk Kota Pontianak masih mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 jumlah penduduk Kota Pontianak adalah 565.856 jiwa. Pada tahun 2012 jumlah penduduk Kota Pontianak meningkat menjadi 575.843 jiwa. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah penduduk di Kota Pontianak adalah 587.169 jiwa. (Sumber: pontianakkota.bps.go.id) Dengan pertumbuhan yang signifikan, maka terjadilah tingginya tingkat permintaan terhadap kebutuhan pokok seperti beras, bawang, cabai, dan lain-lain. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Pontianak, maka dapat menimbulkan kenaikan tingkat permintahan bahan-bahan pokok. Bahan pokok utama yang sehari-hari dikonsumsi oleh masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan mereka rata-rata adalah beras, bawang dan cabai. Karena seperti yang kita semua tahu, bahwa sambal sudah menjadi keharusan tambahan di menu makanan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Maka dengan ini perusahaan didorong untuk mendistribusikan produknya secara cepat dan efisien. Untuk meningkatkan tingkat efisiensi dan efektif dalam pendistribusian barang atau produk, perusahaan harus menerapkan alur transportasi dan mengambil keputusan yang tepat supaya tidak merugikan bagi perusahaan. Agar perusahaan dapat menerapkan operasional yang efektif, perusahaan harus menerapkan layanan yang 1

2 berkualitas kepada pelanggan sehingga dapat memelihara loyalitas. Layanan yang diberikan seperti seberapa besar pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam menjelaskan kualitas produk seperti pemberian training kepada karyawan serta pemberian reward kepada karyawan yang berprestasi sehingga mereka akan merasa dihargai, sarana transportasi pengiriman barang yang harus memadai terutama pada mesin kendaraan sehingga tidak mengganggu saat pengiriman barang ke pelanggan, penyimpanan barang atau gudang perusahaan harus terjamin dari kebersihan dan keamanan penyimpanan produk agar produk tidak rusak, dan tolak ukur perusahaan harus kuat serta perusahaan harus pandai menjaga cash flow yang ada agar pembayaran ke supplier tidak kacau apabila jangka waktu yang ditentukan telah tiba. Kemudian untuk menerapkan operasional yang efisiensi, perusahaan telah menerapkan sistem pendistribusian secara e-procurement agar pasokan pendistribusian tidak putus ketika terjadi permasalahan dengan distributor lainnya. Saluran distribusi dapat diartikan sebagai rute atau rangkaian perantara, baik yang dikelola pemasar maupun yang independen, dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. (Tjiptono 2008, p187). PT. Anta Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan pokok, yang berupa bawang merah, bawang putih, cabai kering, cabai keriting, dan kacang tanah. PT. Anta Jaya beralamat di Jalan Sultan Muhammad No. 185 yang berlokasi di Kalimantan Barat yaitu kota Pontianak dan mendistribusikan produkproduknya ke berbagai daerah sekitar kota Pontianak. Perusahaan ini berdiri dari tahun 2000 dengan karyawan yang berjumlah 15 orang, dan kini telah bertumbuh sebesar 100 orang dengan menempati gudang berlantai 2 (dua). PT. Anta Jaya berhasil menjalin hubungan akrab dengan para dealer di daerah. Perusahan ini secara langsung menjual bahan pokok dan memberikan layanan yang cepat dan tanggap sesuai dengan permintaan konsumen. Dalam memberikan layanan yang berkualitas kepada konsumen, PT. Anta Jaya telah berusaha untuk memperkuat dan meningkatkan jaringan pemasarannya. Dalam usahanya menghadapi persaingan dalam distribusi, PT. Anta Jaya selalu berupaya menetapkan kebijakan yang efektif dan efisien. Kebijakan efektif yang diberikan oleh perusahaan ini adalah pembelian reward kepada karyawan yang berprestasi, sarana transportasi yang memadai serta kebersihan gudang yang digunakan agar produk yang disimpan terjamin kualitasnya. Kemudian kebijakan efisien yang diberikan oleh perusahaan ini adalah perusahaan bekerja sama dengan beberapa

3 perusahaan lain supaya pada saat terjadi masalah pendistribusian pada perusahaan A, PT. Anta Jaya masih bisa mengambil dari pendistribusian dengan perusahaan B sehingga pasokan untuk konsumsi masyarakat Kota Pontianak tidak terganggu atau putus. Permasalahan utama yang terjadi di perusahaan adalah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terus meningkat sehingga membuat biaya transportasi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan juga semakin besar yang akan berdampak pada profit perusahaan. Dari permasalahan yang ada, perusahaan membutuhkan solusi yang sebaiknya diambil untuk mengefisiensikan biaya tanpa mengabaikan kepuasan pelanggan dan memaksimalkan profit perusahaan. Alternatif mana yang akan dipilih oleh perusahaan untuk meminimalkan biaya pengiriman barang, apakah dengan melakukan pengiriman barang melalui jasa pengiriman (paket) atau dengan menggunakan fasilitas transportasi (mobil) yang disediakan oleh perusahaan sendiri untuk mengirimkan barang ke daerah tujuan. Karena transportasi yang digunakan oleh perusahaan akan berdampak besar pada profit perusahaan tersebut. Apabila profit yang diperoleh perusahaan dapat maksimal, perusahaan akan mampu mengembangkan usahanya menjadi lebih besar lagi. Maka penulis tertarik untuk menganalisa bagaimana PT. Anta Jaya bisa mendapatkan biaya yang minimal untuk pengiriman barang dengan judul ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN MENERAPKAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BAHAN POKOK PT. ANTA JAYA. Alasan penulis memilih judul ini karena penulis ingin mencari penerapan metode Transportasi yang sebaiknya digunakan oleh PT. Anta Jaya untuk mengoptimalkan biaya transportasi perusahaan serta pengambilan keputusan dengan menggunakan metode Decision Tree sehingga perusahaan dapat mengetahui penggunaan transportasi sendiri atau menggunakan transportasi jasa yang memiliki biaya yang paling efisien.

4 1.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini akan difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan sistem proses transportasi pada PT. Anta Jaya yang meliputi: Sistem Transportasi Tingkat permintaan dari pelanggan Tingkat pengiriman bahan pokok Jasa Transportasi 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Berapakah biaya optimal pengiriman bahan pokok pada PT. Anta Jaya dengan menggunakan angkutan pribadi menurut metode North West Corner (NWC), Least Cost, dan Vogel Approximation Method (VAM) serta metode pengiriman yang sekarang sedang berjalan? Berapa biaya pengiriman yang efisien dan optimal untuk masing-masing daerah tujuan dengan menggunakan metode Decision Tree? Berdasarkan biaya pengiriman barang pokok yang diperoleh, metode apa yang sebaiknya digunakan oleh PT. Anta Jaya? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan dengan permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui biaya optimal pengiriman bahan pokok PT. Anta Jaya dengan menggunakan metode North West Corner (NWC), Least Cost, dan Vogel Approximation Method (VAM). Untuk mengetahui biaya optimal pengiriman bahan pokok PT. Anta Jaya dengan menggunakan metode Decision Tree. Untuk mengetahui metode yang sebaiknya digunakan oleh PT. Anta Jaya.

5 1.5 Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Dapat memberikan masukan dan gambaran serta solusi bagi PT. Anta Jaya dalam menetapkan biaya yang minimal untuk memperoleh keuntungan yang maksimal serta meningkatkan kinerja PT. Anta Jaya secara efektif dan efisien. b. Bagi Penulis Membantu penulis dalam mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh selama kuliah kedalam praktek yang sesungguhnya dan penulis dapat menganalisa permasalahan yang terjadi di perusahaan. c. Bagi Pihak Lain Dapat memberikan manfaat dan memberikan inspirasi yang berguna bagi pihak yang tertarik untuk mendalami dan melakukan penelitian yang lebih lanjut dalam bidang usaha yang sama. 1.6 State of The Art (Tinjauan Pustaka) Tabel 1. 1 State of The Art Nama Pengarang Arlita Armanto dan Haryadi Sarjono Judul Jurnal Jurnal The Winners. Volume 13, Nomor 01, March 2012. ISSN: 1412-1212. Penerapan Model Transportasi dan Decision Tree pada Distribusi Barang. Hasil Penelitian Decision tree sebagai penerus metode transportasi.

6 Zulfian Azmi dan Muhammad Dahria Lolyta Damora Simbolon, Martihat Situmorang dan Normalina Napitupulu Abdul Quddoos, Shakeel Javaid and M. M. Khalid Jurnal Ilmiah Saintikom. Volume 12, Nomor 13, September 2013. ISSN: 1978-6603. Decision Tree Berbasis Algoritma Untuk Pengambilan Keputusan. Jurnal Ilmiah Department Matematika. Volume 02, Nomor 03, April 2014. ISSN: 2337-9197. Aplikasi Metode Transportasi Dalam Optimasi Biaya Distribusi Beras Miskin (RASKIN) pada Perum Bulog Sub Divre Medan. International Journal on Computer Science and Engineering (IJCSE). Volume 4, Nomor 7, July 2012. ISSN; 0975-3397. A New Method for Finding an Optimal Solution for Transportation Decision Tree dapat membantu manusia dengan mudah untuk mengidentifikasi dan melihat hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi suatu masalah. Decision tree juga merupakan pencarian penyelesaian masalah terbaik. Perhitungan dengan menggunakan metode Transportasi dapat memperoleh biaya optimum yang lebih rendah untuk perusahaan, di mana biaya yang diperoleh dengan menggunakan metode transportasi sebesar Rp. 954.800.485,30 sedangkan biaya dari perhitungan perusahaan sebesar Rp. 958.073.750,40. Dengan demikian penggunaan metode transportasi dapat menghemat biaya distribusi RASKIN sebesar Rp. 3.273.265,10. Metode transportasi dapat memberikan solusi yang optimal dan metode transportasi lebih mudah dipahami dan diterapkan sehingga sangat membantu para pengambil keputusan dalam menangani masalah persediaan (supply).

7 Mrinal Pandey and Vivek Kumar Sharma M. L. Chew Hernandez, V. Velazquez, L. Viveros Rosas, R. Diaz Tellez and S. I. Guerrero Sanabria Jehad Ali, Rehanullah Khan, Nasir Ahmad and Imran Maqsood Problems tahun 2012 International Journal of Computer Applications. Volume 61 No.13, January 2013. A Decision Tree Algorithm Pertaining to the Studehnt Performance Analysis and Prediction tahun 2013 International Journal of Engineering Science and Innovative Technology (IJESIT). Volume 2, Issue 6, November 2013. ISSN: 2319-5967. A Decision Tree-Based Evaluation of the Performance of Coalitions In Supply Chains tahun 2013 International Journal of Computer Science Issues (IJCSI). Volume 9, Issues 5, Nomor 3, September 2013. ISSN: 1694-0814. Random Forests and Decision Tree tahun 2012 Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan decision tree akan menunjukkan hasil yang memuaskan dalam klasifikasi atau pengelompokkan data. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pohon keputusan bertujuan untuk memaksimalkan nilai yang diharapkan dari jumlah keuntungan yang didapat. Decision tree dibangun dari node yang mewakili lingkaran dan cabang-cabang yang diwakili oleh segment yang menghubungkan node.