BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdapat di Kabupaten Gorontalo, tepatnya jalan Raya Limboto No 10,

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel sebanyak 67 orang. Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pekerjaan. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta. Hipotesis yang akan diuji dalam uji validitas ini adalah:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

SWAMEDIKASI PADA PENGUNJUNG APOTEK DI APOTEK MARGI SEHAT TULUNG KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

BAB I PENDAHULUAN. Sakit (illness) berbeda dengan penyakit (disease). Sakit berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 11 No. 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang.

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK ANTIPIRETIK SEBAGAI UPAYA PENGOBATAN SENDIRI DI KELURAHAN PONDOK KARANGANOM KLATEN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

*Syafrianti Yatim, ,**Dr. Teti Sutriyati, M. Si, Apt***Madania, S.Farm, M.Sc., Apt. Program Studi Si, Jurusan Farmasi, FIKK, UNG

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian harus mempergunakan metode yang tepat dan sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan penelitian, yang harus diuji validitasnya secara empiris. Jadi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

kontingensi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen lakilaki

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

IV. METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor-

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dusun Cepor, Sendangtirto, Kecamatan Berbah,

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan Di Desa Tunggulo Kec. Limboto Barat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior) yaitu usaha yang

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang... 1

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

III. METODE PENELITIAN. menyebar kuisioner terhadap RTS-PM. Jenis data yang diperlukan dari. a. Data tentang ketepatan sasaran penerima beras RASKIN.

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas

BAB 4 HASIL PENELITIAN. kuesioner uji coba kepada member kaskus yang menggunakan forum jual-beli kaskus

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum Objek/Subjek Penelitian. Bukalapak merupakan salah satu pasar online terkemuka di Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

Gambaran Pengetahuan Klien tentang Swamedikasi di Apotek- Apotek Pekanbaru

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap critical thinking mahasiswa prodi Farmasi FKIK UMY. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti hubungan intensitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. semu (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah One Group. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA DATA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan membahas mengenai metode penelitian karya tulis ilimiah diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Moahudu Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo selama ± 2 minggu. Jumlah sampel sebanyak 68 responden yang menderita penyakit influenza. Sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrument berupa kuesioner sebagai alat pengumpul data yang disebarkan dari rumah ke rumah, kemudian hasilnya dikumpulkan dan diolah sehingga diperoleh hasil yang disajikan adalah sebagai berikut : 1. Hasil Uji Validasi dan Reliabilitas a) Pengetahuan 1) Hasil Uji Validasi Kuesioner Validasi adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini uji validasi kuesioner pengetahuan menggunakan software SPSS 16,0. Dalam uji validasi ini dinyatakan bahwa butir-butir pertanyaan pada kuesioner seluruhnya valid karena koefisien korelasinya > 0,3. 2) Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini uji reliabilitas

kuesioner pengetahuan dengan menggunakan software SPSS 16,0. Dalam uji reliabilitas ini dinyatakan bahwa butir-butir pertanyaan pada kuesioner tentang pengetahuan seluruhnya reliabel karena koefisien alpha adalah > 0,6. b) Tindakan/Swamedikasi 1) Hasil Uji Validasi Kuesioner Validasi adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini uji validasi kuesioner tindakan/swamedikasi menggunakan software SPSS 16,0. Dalam uji validasi ini dinyatakan bahwa butir-butir pertanyaan pada kuesioner seluruhnya valid karena koefisien korelasinya > 0,3. 2) Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini uji reliabilitas kuesioner tindakan/swamedikasi dengan menggunakan software SPSS 16,0. Dalam uji reliabilitas ini dinyatakan bahwa butirbutir pertanyaan pada kuesioner tentang pengetahuan seluruhnya reliabel karena koefisien alpha adalah > 0,6.

2. Keadaan Umum Sampel Dalam penelitian ini distribusi umum responden yang diambil adalah jenis kelamin responden, umur responden, pekerjaan responden, pendidikan responden, pendapatan responden, pengetahuan responden dan tindakan responden. Dan distribusi umum sampel yang diambil adalah jenis kelamin responden, umur responden, pekerjaan dan pendidikan responden yang didistribusikan sebagai berikut : a. Tabel Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan sampel yang diteliti maka di dapat distribusi responden menurut jenis kelamin yang dapat dilihat pada tabel 4.1 yaitu sebagai berikut : Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Di Desa Moahudu Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo Tahun 2012 Jenis Kelamin Jumlah Frekuensi % Laki-Laki 37 54,4 Perempuan 31 45,6 Jumlah 68 100 Sumber : Data Primer Tahun 2012 Pada tabel 4.1 dapat dilihat untuk distribusi responden menurut jenis kelamin yaitu lebih banyak responden berjenis kelamin lakilaki dengan jumlah 37 (54,4%) dan responden berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 31 (45,6%).

b. Tabel Distribusi Responden Menurut Umur Berdasarkan hasil wawancara atau penelitian diperoleh distribusi responden menurut umur yang dapat dilihat pada tabel 4.2 yaitu sebagai berikut : Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Umur Responden Di Desa Moahudu Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo Tahun 2012 Umur Responden Jumlah (Tahun) Frekuensi % 20-25 23 33,8 26-30 9 13,2 31-35 5 7,4 36-40 10 14,7 41-45 6 8,8 46-50 15 22,1 Jumlah 68 100 Sumber : Data Primer Tahun 2012 Pada tabel 4.2 dapat dilihat untuk distribusi responden menurut umur yaitu responden berumur 20-25 tahun berjumlah 23 responden (33,8%), responden berumur 26-30 tahun berjumlah 9 responden (13,2%), responden yang berumur 31-35 tahun berjumlah 5 responden (7,4%), responden berumur 36-40 tahun berjumlah 10 responden (14,7%), responden berumur 41-45 tahun berjumlah 6 responden (8,8%) dan responden berumur 46-50 tahun berjumlah 15 responden (22,1%).

c. Tabel Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Berdasarkan jumlah sampel yang diteliti maka di dapat distribusi responden menurut pekerjaan yang dapat dilihat pada tabel 4.3 yaitu sebagai berikut : Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Responden Di Desa Moahudu Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo Tahun 2012 Pekerjaan Jumlah Frekuensi % IRT 21 30,9 PNS 1 1,5 Honorer 8 11,8 Petani 23 33,8 Wiraswasta 15 22,1 Jumlah 68 100 Sumber : Data Primer Tahun 2012 Pada tabel 4.3 dapat dilihat untuk distribusi responden menurut pekerjaan yaitu responden dengan pekerjaan sebagai IRT berjumlah 21responden (30,9%), responden dengan pekerjaan sebagai PNS berjumlah 1 responden (1,5%), responden dengan pekerjaan sebagai Honorer berjumlah 8 responden (11,8%),responden dengan pekerjaan sebagai Petani berjumlah 23 responden (33,8%), dan responden dengan pekerjaan sebagai Wiraswasta berjumlah 15 responden (22,1%).

d. Tabel Distribusi Responden Menurut Pendidikan Berdasarkan jumlah sampel yang diteliti maka di dapat distribusi responden menurut pendidikan yang dapat dilihat pada tabel 4.4 yaitu sebagai berikut : Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Pendidikan Di Desa Moahudu Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo Tahun 2012 Pendidikan Jumlah Frekuensi % Tamat SD 24 35,3 Tamat SLTP 20 29,4 Tamat SLTA 17 25,0 Tamat D1 D3 1 1,5 Tamat S1 6 8,8 Jumlah 68 100 Sumber : Data Primer Tahun 2012 Pada tabel 4.4 dapat dilihat untuk distribusi responden menurut tingkat pendidikan yaitu responden dengan pendidikan terakhir SD berjumlah 24 responden (35,3%), responden dengan pendidikan terakhir SLTP berjumlah 20 responden (29,4%), responden dengan pendidikan terakhir SLTA berjumlah 17 responden (25,0%), responden dengan pendidikan terakhir D1-D3 berjumlah 1 responden (1,5%), dan responden dengan pendidikan terakhir S1 berjumlah 6 responden (8,8%).

e. Tabel Distribusi Responden Menurut Pendapatan Berdasarkan jumlah sampel yang diteliti maka di dapat distribusi responden menurut pendapatan yang dapat dilihat pada tabel 4.5 yaitu sebagai berikut : Tabel 4.5 Distribusi Responden Menurut Pendapatan Di Desa Moahudu Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo Tahun 2012 Pendapatan Jumlah Frekuensi % 710.000 48 70,6 710.000 20 29,4 Jumlah 68 100 Sumber : Data Primer Tahun 2012 Pada tabel 4.5 dapat dilihat untuk distribusi responden menurut pendapatan yaitu lebih banyak responden berpendapatan kurang dari Rp 710.000 dengan jumlah 48 (70,6%) dan paling sedikit responden berpendapatan lebih dari Rp 710.000 dengan jumlah 20 (29,4%). f. Tabel Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Berdasarkan jumlah sampel yang diteliti maka di dapat distribusi responden menurut pengetahuan yang dapat dilihat pada tabel 4.6 yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.6 Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Di Desa Moahudu Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo Tahun 2012 Pengetahuan Jumlah Frekuensi % Baik 23 33,8 Cukup 38 55,9 Kurang 7 10,3 Jumlah 68 100 Sumber : Data Primer Tahun 2012 Pada tabel 4.6 dapat dilihat untuk distribusi responden menurut tingkat pengetahuan yaitu responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik berjumlah 23 responden (33,8%), responden yang memiliki tingkat pengetahuan cukup berjumlah 38 responden (55,9%), dan responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang berjumlah 7 responden (10,3%). g. Tabel Distribusi Responden Menurut Swamedikasi/Tindakan Berdasarkan jumlah sampel yang diteliti maka di dapat distribusi responden menurut swamedikasi/tindakan yang dapat dilihat pada tabel 4.7 yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.7 Distribusi Responden Menurut Tindakan/Swamedikasi Di Desa Moahudu Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo Tahun 2012 Tindakan Jumlah Frekuensi % Baik 10 14,7 Cukup 50 73,5 Kurang 8 11,8 Jumlah 68 100 Sumber : Data Primer Tahun 2012 Pada tabel 4.7 dapat dilihat untuk distribusi responden menurut tindakan/swamedikasi yaitu responden yang melakukan tindakan/swamedikasi baik berjumlah 10 responden (14,7%), responden yang melakukan tindakan/swamedikasi cukup berjumlah 50 responden (73,5%), dan responden yang melakukan tindakan/swamedikasi kurang berjumlah 8 responden (11,8%). B. Pembahasan Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana tingkat pemahaman masyarakat hanya terhadap swamedikasi penyakit influenza saja. Tidak melihat bagaimana pemahaman masyarakat terhadap swamedikasi penyakit lainnya seperti, swamedikasi penyakit maag, dan lain-lain. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Moahudu Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo selama ± 2 minggu. Jumlah sampel sebanyak 68 responden yang menderita penyakit influenza. Sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrument berupa kuesioner sebagai alat pengumpul data yang disebarkan dari rumah ke rumah. Kuesioner tersebut digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan masyarakat terhadap swamedikasi influenza. Kuesioner terdiri dari 10 pernyataan untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden, dan 11 pernyataan berikutnya digunakan untuk mengetahui cara/tindakan responden dalam melakukan swamedikasi tersebut, yang keduanya dilakukan dengan cara menceklist pernyataan tersebut. Masyarakat di Desa Moahudu selalu menggunakan swamedikasi dalam mengatasi keluhan penyakit influenza yang di deritanya. Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang dapat menyerang saluran pernapasan. Swamedikasi berarti mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-obat yang dibeli bebas di apotek atau di toko obat atas inisiatif sendiri tanpa nasehat dokter. Hal ini bukan dikarenakan tindakan swamedikasi lebih efektif dibanding pengobatan melalui diagnosa dokter, melainkan karena tindakan swamedikasi lebih murah dibanding pengobatan melalui pemeriksaan, dan mudah di dapat di kios, toko obat dan apotik-apotik terdekat (Masi, 2011). Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan di Desa Moahudu dilihat dari jenis kelamin bahwa ternyata yang lebih banyak melakukan swamedikasi adalah laki-laki 37 (54,4%) responden dibandingkan yang berjenis kelamin perempuan 31 (45,6%) responden. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang telah dilakukan oleh worku dan abebe (2003)

yang menyatakan bahwa perempuan lebih banyak melakukan swamedikasi (61,9%). Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebagian besar yang melakukan swamedikasi adalah responden yang berumur 20-25 tahun sebanyak 23 (33,8%) responden, kemudian responden yang berumur 46-50 tahun sebanyak 15 (22,1%) responden, selanjutnya responden yang berumur 36-40 tahun sebanyak 10 (14,7%) responden, responden yang berumur 26-30 tahun sebanyak 9 (13,2%) responden, responden yang berumur 41-45 tahun sebanyak 6 (8,8%) responden, dan yang paling sedikit melakukan swamedikasi adalah responden yang berumur 31-35 tahun sebanyak 5 (7,4%) responden. Berdasarkan tabel 4.3 dilihat dari pekerjaan responden dapat dilihat bahwa yang banyak melakukan swamedikasi adalah responden yang memiliki pekerjaan sebagai petani sebanyak 23 (33,8%) responden, responden yang memiliki pekerjaan IRT sebanyak 21 (30,9%) responden, responden yang memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 15 (22,1%) responden, responden yang memiliki pekerjaan sebagai honorer sebanyak 8 (11,8%) responden, dan yang paling sedikit adalah responden yang memiliki pekerjaan sebagai PNS sebanyak 1 (1,5%) responden. Dilihat dari berbagai macam pekerjaan, ternyata petani yang paling banyak melakukan swamedikasi influenza. Hal ini terjadi karena petani memiliki aktivitas kerja fisik yang berat sehingga virus mudah menular apalagi jika terjadi kontak langsung dengan penderita.

Berdasarkan tabel 4.4 dilihat dari pendidikan responden, dapat dilihat bahwa yang melakukan swamedikasi paling banyak adalah dengan pendidikan terakhir SD sebanyak 24 (35,3%) responden, responden dengan pendidikan terakhir SLTP sebanyak 20 (29,4%) responden, responden dengan pendidikan terakhir SLTA sebanyak 17 (25,0%) responden, responden dengan pendidikan terakhir S1 sebanyak 6 (8,8%), dan yang paling sedikit adalah responden dengan pendidikan terakhir D1-D3 sebanyak 1 (1,5%) responden. Pendapatan responden dapat menunjukkan gambaran kemampuan responden dalam memenuhi kebutuhan, termasuk dalam melakukan pengobatan.berdasarkan tabel 4.5 dilihat dari tingkat pendapatan masyarakat Desa Moahudu bahwa paling banyak responden yang memiliki pendapatan Rp710.000 sebanyak 48 (70,6%) responden. Sedangkan responden yang memiliki pendapatan Rp710.000 sebanyak 20 (29,4%) responden. Di desa Moahudu sebagian besar masyarakat memiliki pendapatan Rp 710.000 sehingga masyarakat lebih memilih melakukan swamedikasi daripada berobat ke dokter karena harga obat relative murah dan mudah di dapat dibandingkan harus berobat ke dokter. Terdapat beberapa alasan lain mengapa masyarakat lebih memilih melakukan tindakan swamedikasi dibanding ke dokter di antaranya obat yang digunakan mudah didapat dan harganya lebih terjangkau di bandingkan berobat di instansi-instansi kesehatan, dapat menghemat biaya dan waktu. Oleh karena itu pendapatan sangat berpengaruh terhadap tindakan swamedikasi.

Pengetahuan terbentuk dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah hal-hal dalam individu itu sendiri yang mempengaruhi terbentuknya pengetahuan yaitu : tingkat pengetahuan, usia, pengalaman pribadi dan cara individu tersebut bergaul. Sedangkan faktor eksternal adalah hal-hal diluar individu yang mempengaruhi terbentuknya pengetahuan yaitu lingkungan disekitar individu itu sendiri, kebutuhan individu akan informasi, media massa, dan orang yang dianggap penting (Notoatmodjo, 2005). Pengetahuan dapat membentuk suatu sikap dan menimbulkan suatu perilaku di dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat dari tingkat pengetahuan responden, bahwa paling banyak responden yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 38 (55,9%) responden, responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 23 (33,8%) responden, dan paling sedikit responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 8 (10,3%) responden.hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat di Desa Moahudu sudah baik karena mereka sudah mengerti bagaimana cara swamedikasi yang baik tanpa perlu ke dokter. Semakin tinggi tingkat pengetahuan responden terhadap swamedikasi maka semakin baik masyarakat dalam melakukan swamedikasi sehingga semakin rendah terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) karena keterbatasan pengetahuan masyarakat akan obat dan penggunaannya. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizan M

(2011) yang menyatakan bahwa pengetahuan dapat mempengaruhi pemahaman Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa lebih banyak responden yang tindakan/swamedikasi cukup sebesar 50 (73,5%) responden, sedangkan responden yang melakukan tindakan/swamedikasi baik sebanyak 10 (14,7%), dan paling sedikit responden yang melakukan tindakan/swamedikasi kurang sebanyak 8 (11,8%) responden. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan/swamedikasi masyarakat di Desa Moahudu cukup baik, namun masih banyak masyarakat yang belum mengaplikasikan pengetahuan mereka pada saat melakukan swamedikasi influenza. Karena masih banyak responden yang pada saat melakukan swamedikasi kurang membaca label yang tertera pada kemasan obat yang dikonsumsi. Juga kurang bertanya pada apoteker/petugas apotik tentang obat yang di konsumsi. Jadi masih mungkin akan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) di Desa Moahudu. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Supardi dan Notosiswoyo (2005), bahwa pengobatan sendiri yang dilakukan oleh masyarakat umumnya masih rendahdan kesadaran masyarakat untuk membaca labelpada kemasan obat juga masih kecil. Obat-obat bebas yang sering dikonsumsi oleh masyarakat di Desa Moahudu, Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo yaitu: Bodrex, Sanaflu, Mixagrip, Decolgen, Neozep, Inzana Anak, dll.