Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

dokumen-dokumen yang mirip
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Oleh: Tim Pengembang SPMI, Ditjen Dikti, Kemdikbud

Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Oleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Prof.Dr. Bernadette M.Waluyo, SH.,MH.,CN. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Prof.Dr. Bernadette M.Waluyo,SH.,MH.,CN. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Oleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

P Penetapan Standar Pendidikan Tinggi;

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Oleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

KEBIJAKAN NASIONAL SISTEM PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh: Tim Pengembang SPMI

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Ketua Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

PENERAPAN-IMPLEMENTASI

Oleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Kebijakan Nasional Sistim Penjaminan Mutu Internal

Sosialisasi Permenristekdik0 No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dik0

Kebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Kebijakan Nasional. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Koordinator Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Ketua Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

DASAR HUKUM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau DOKUMEN STANDAR

MASA DEPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA

2016, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 201

Khatib A. Latief Kepala Pusat Pendampingan dan Pengembangan Mutu Akademik Mahasiswa, LPM dan Kepala Perpustakaan UIN Ar-Raniry

PENYUSUNAN STANDAR SPMI

PENYUSUNAN STANDAR SPMI

Kebijakan Nasional. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

KEBIJAKAN NASIONAL SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI (SPM DIKTI) DAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Ketua Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

Pedoman. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI. Disusun oleh:

Kebijakan Nasional. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi - SPMPT (SPMI, SPME) Dr Wonny Ahmad Ridwan, MM

Oleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

MEMBANGUN PERGURUAN TINGGI BERBUDAYA MUTU Oleh Drs. I Made Madiarsa, M.M.A. 17

Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Internal

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) Titiek Widyastuti. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Akademik Pendidikan Vokasi Pendidikan Profesi Pendidikan Jarak Jauh

Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Studi di Lingkungan KOPERTIS VII Jawa Timur di Surabaya

Pedoman. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENDIDIKAN AKADEMIK - PENDIDIKAN VOKASI - PENDIDIKAN PROFESI - PENDIDIKAN JARAK JAUH

Pedoman. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Penyusunan Standar SPMI Perguruan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INSTITUT AGAMA ISLAM DDI POLMAN

SPMI Politeknik Negeri Jakarta

Manajemen Penjaminan Mutu Internal & Eksternal

PENYUSUNAN STANDAR SPMI PERGURUAN TINGGI

DOKUMEN SPMI 5. oleh : Titiek Widyastuti Kepala Bidang Penjaminan Mutu Internal BPM UMY Fasilitator SPMI Anggota Majlis Dikti PP Aisyiyah

Penyelenggaraan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia

Penyusunan Standard Operating Procedure

KEBIJAKAN MUTU SPMI STMIK BANI SALEH

36 BAB III. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

MANUAL MUTU SPMI (MANUAL MUTU = QUALITY MANUAL) Disampaikan oleh: Dr. Eming Sudiana, M.Si.

KEBIJAKAN MUTU SPMI STMIK BANI SALEH

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) menuju Perguruan Tinggi Sehat. Abdul Hakim Halim. Bandung, 18 Agustus 2014

PERAN SPMI BAGI PENINGKATAN KUALITAS PT

AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN INSTITUSI

1.2 Dasar Hukum Dasar hukum implementasi Sistem Penjaminan Mutu (SPM) Dikti adalah UU Dikti. Didalam UU Dikti terdapat pasal-pasal yang relevan

SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

KEBIJAKAN SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

Bab II Model Dasar Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT)

KEBIJAKAN SPMI-PT LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2016

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ROYAL KISARAN

KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STIKES MITRA BUNDA PERSADA BATAM TAHUN 2016

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

Oleh: Tim Pengembang SPMI Ditjen Dikti, Kemdikbud

IAIN PURWOKERTO LEMBAGA PENJAMINAN MUTU (LPM) Jl. Ahmad Yani No. 40A Telp Fax Purwokerto 53126

Kebijakan dan Manual SPMI

Universitas Riau. Universitas Riau. KEBIJAKAN Sistem Penjaminan Mutu Internal. KEBIJAKAN Sistem Penjaminan Mutu Internal

PENGELOLAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

M A N U A L M U T U S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I

ABDURAHMAN ADISAPUTERA BAN-PT

PROGRAM STANDAR PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU 2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

STATUTA. Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik/ Akademi/Akademi Komunitas... Peraturan Yayasan... Nomor... Logo Perguruan Tinggi

Sistem Penjaminan Mutu Internal ( SPMI)

PETA MASALAH DALAM AKREDITASI PRODI BERDASARKAN ISIAN BORANG AKREDITASI

Sosialisasi Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PENYUSUNAN MANUAL SPMI

BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Rapat Tinjauan Manajemen Tahun Akademik 2014/2015

BUKU I KEBIJAKAN SPMI

PENYUSUNAN MANUAL SPMI

KEBIJAKAN MUTU SPMI UNIVERSITAS DARMA PERSADA

KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 SATUAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENJAMINAN MUTU UNPAD.

ANATOMI MASALAH PTS Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

Kebijakan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan. Ridwan Roy T Kasubdit Pembelajaran Ditjen Dikti

Transkripsi:

Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Dan Sistem Penjaminan Mutu internal Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Oleh: Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M Ketua Tim Pengembang Ditjen Dikti, Kemdikbud Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan September 2014

Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Dalam UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Pasal 7 ayat (3) huruf c Tugas dan wewenang Menteri atas penyelenggaraan Pendidikan Tinggi meliputi: c. peningkatan penjaminan mutu, relevansi, keterjangkauan, pemerataan yang berkeadilan, dan akses Pendidikan Tinggi secara berkelanjutan; BAB III: PENJAMINAN MUTU Bagian Kesatu : Sistem Penjaminan Mutu Bagian Kedua Bagian Ketiga : Standar Pendidikan Tinggi : Akreditasi Bagian Keempat : Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Bagian Kelima : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Sistem Penjaminan Mutu Internal () adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi untuk menentukan kelayakan dan tingkat pencapaian mutu program studi dan perguruan tinggi. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) adalah kumpulan data penyelenggaraan pendidikan tinggi seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara nasional.

SPM Dikti (1) Pasal 3 ayat (1) Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang SPM Dikti Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi terdiri atas: a. Sistem Penjaminan Mutu Internal (); dan b. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). Pasal 3 ayat (2) sd. ayat (4) Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang SPM Dikti (2) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi. (3) SPME sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh BAN PT dan/atau LAM melalui akreditasi sesuai dengan kewenangan masing-masing. (4) Luaran penerapan oleh perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan oleh BAN-PT atau LAM untuk penetapan status dan peringkat terakreditasi perguruan tinggi atau progam studi. Pasal 7 ayat (1) Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang SPM Dikti (1) Data, informasi pelaksanaan, serta luaran dan SPME dilaporkan dan disimpan oleh perguruan tinggi dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

SPM Dikti (2) Bagan berdasarkan Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang SPM Dikti SPM Dikti Sistem Penjaminan Mutu Internal () Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) MMUTU Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) Keterangan Standar Pendidikan Tinggi (Standar Dikti) yang terdiri atas: a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti); dan b. Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh masing-masing Perguruan Tinggi

SPM Dikti (3) Dasar Hukum Standar Pendidikan Tinggi Pasal 54 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (1) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas: a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan b. Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi. (2) Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan satuan standar yang meliputi standar nasional pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat. (4) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas sejumlah standar dalam bidang akademik dan nonakademik yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan kemahasiswaan SPM Dikti (4) Standar Pendidikan Tinggi (Standar Dikti) Standar Dikti SN Dikti Permendikbud No.49 Tahun 2014 Standar Dikti Ditetapkan perguruan tinggi Standar Nasional Pendidikan Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Pbelajaran Standar Proses Pembelajaran Standar Penilaian Pembelajaran Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Pbelajaran Standar Pengelolaan Pembelajaran Standar Pembiayaan Pembelajaran Standar Pengabdian Bidang Kepada Akademik Masyarakat Standar. Standar. Dst + Standar Nasional + Penelitian dan Standar Hasil Penelitian Standar Isi Penelitian Standar Proses Penelitian Standar Penilaian Penelitian Standar Peneliti Standar Sarpras Penelitian Standar Pengelolaan Penelitian Standar Pendanaan & Pembiayaan Penelitian Standar Pengabdian Bidang Kepada Non-Akademik Masyarakat Standar. Standar. Dst Standar Nasional PKM Standar Hasil PKM Standar Isi PKM Standar Proses PKM Standar Penilaian PKM Standar Pelaksana PKM Standar Sarpras PKM Standar Pengelolaan PKM Standar Pendanaan & Pembiayaan PKM Standar Dikti (Melampaui SN Dikti) SN Dikti (Standar Minimal) Ditetapkan Perguruan Tinggi Permendikbud No. 49 Tahun 2014

SPM Dikti (5) Kelembagaan dan Proses SPM Dikti Kemdikbud Ditjen Dikti Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 5 3 Permen dikbud SN Dikti Tugas melakukan akreditasi Prodi dan Perguruan Tinggi Tugas menyusun SN Dikti 1 Pelaporan Status dan Peringkat Terakreditasi Tugas memenuhi Standar Dikti 2 BSNP Rancangan Permendikbud SN Dikti Perguruan Perguruan Perguruan Tinggi Tinggi Tinggi Pangkalan Data Pendidikan Tinggi 6 Status dan Peringkat Terkreditasi Permo honan Akreditasi 4 Luaran 9 8 BAN-PT Lembaga Lembaga Akreditas Akreditasi i i Mandiri Mandiri 7 SPME

Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Internal Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Oleh: Johannes Gunawan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan September 2014

(1) Fokus bahasan: SPM Dikti Sistem Penjaminan Mutu Internal () Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) MMUTU Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti)

(2) Aras Implementasi Universitas/Institut Sekolah Tinggi Politeknik/Akademi/ Akademi Komunitas Fakultas Unit Fakultas Fakultas Fakultas Pengelola Program Studi Unit Fakultas Fakultas Fakultas Pengelola Program Studi Unit Fakultas Fakultas Fakultas Pengelola Program Studi

(3) Manajemen P P P Penetapan Standar Dikti; Pelaksanaan Standar Dikti; Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti; Pengendalian (Pelaksanan) Standar Dikti; dan P E Peningkatan Standar Dikti.

Standar Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (4) P Penetapan Standar Dikti; Jumlah Standar Dikti Dalam Standar Dikti (Melampaui SN Dikti) SN Dikti (Standar Minimal) Ditetapkan Perguruan Tinggi Permendikbud No. 49 Tahun 2014 SN Dikti dapat dilampaui sesuai dengan Visi Perguruan Tinggi Standar Dikti yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi yang harus melampaui SN Dikti ditentukan oleh Visi Perguruan Tinggi. Visi Perguruan Tinggi Dikti Dikti Standar Dikti Dikti SN SN Dikti SN Dikti SN Dikti Dikti SN SN Dikti SN Dikti Std Dikti Dikti Pengertian melampaui atau dilampaui : a. melebihi atau dilebihi secara kuantitatif, dan/atau b. melebihi atau dilebihi secara kualitatif SN SN Dikti SN Standar Dikti Dikti Turunan SN SN Dikti SN Standar Dikti Dikti Turunan

(5) P Penetapan Standar Dikti; Contoh Penjabaran Standar Dikti ke Standar Turunan (Standar Dosen) Visi Perguruan Tinggi Dikti Dikti Standar Dikti Dikti SN SN Dikti SN Dikti SN Dikti Dikti SN SN Dikti SN Dikti Std Dikti Dikti SN SN Standar Standar Dikti Dikti SN SN Std Standar Dikti Dikti Dikti Turunan Dosen Turunan Lain Standar Rekrutasi Standar Masa Percobaan Standar Perjanjian Kerja Standar Penilaian Prestasi Kerja Standar Mutasi, Promosi, Demosi Standar Waktu Kerja Standar Kerja Lembur & Cuti Standar Penghasilan & Penghargaan Standar Jamsos & Kesejahteraan Standar Pengembangan & Pembinaan Standar Keselamatan & Kesehatan Kerja Standar Disiplin Standar Perjalanan Dinas Standar Pengakhiran Hubungan Kerja

(6) P Penetapan Standar Dikti; Pengukuran Mutu Pendidikan Tinggi Berbasis Standar Dikti Standar Proses Standar Dosen Mutu Pendidikan Tinggi diukur dari pemenuhan setiap Standar Dikti sebagai agregat, untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi Pengukuran Mutu Pendidikan Tinggi Berbasis Interaksi Antar Standar Dikti Standar Proses Standar Dosen Standar Isi Mutu Pendidikan Tinggi selain diukur dari pemenuhan setiap Standar Dikti, tetapi harus pula diukur dari pemenuhan interaksi antar Standar Dikti, untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi

(7) P Penetapan Standar Dikti; Teknik Perumusan Standar Dikti Perumusan Standar Dikti menggunakan kata kerja yang dapat diukur, contoh menetapkan, membuat, menyusun, merancang, dan hindari kata kerja yang tidak dapat diukur, contoh memahami, merasakan. Rumusan Standar Dikti memenuhi unsur: 1. Audience 2. Behavior 3. Competence 4. Degree Contoh Rumusan Standar Dikti Pimpinan perguruan tinggi, fakultas, dan jurusan sesuai kewenangan masingmasing (A) harus melakukan rekrutasi, pembinaan, dan pengembangan dosen tetap (B) agar tercapai rasio dosen dan mahasiswa sebesar 1:25 (C) paling lambat pada tahun 2015 (D).

Kaizen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (8) P Pelaksanaan Standar Dikti; Tahap Membangun Dokumen/ Buku Kebijakan Dokumen/ Buku Manual Dokumen/ Buku Standar Dokumen/ Buku Formulir Peningkatan Evaluasi dan Pengendalian Penerapan (al: Pelembagaan)

(9) P Pelaksanaan Standar Dikti; Garis Besar Isi Dokumen/Buku Kebijakan ISI Dokumen/ Buku Kebijakan 1. Visi, Misi, Tujuan Perguruan Tinggi 2. Latar Belakang Perguruan Tinggi menjalankan. 3. Luas lingkup Kebijakan (misal: akademik & nonakademik). 4. Daftar dan Definisi Istilah dalam dokumen. 5. Garis besar kebijakan pada Perguruan Tinggi antara lain: a. Tujuan dan Strategi b. Prinsip atau Azas Pelaksanaan c. Manajemen (). d. Unit atau pejabat khusus penanggungjawab (termasuk struktur organisasi, dan tata kelola ) e. Jumlah dan nama semua Standar Dikti dalam. 6. Informasi singkat tentang dokumen lain yaitu Manual, Standar, dan Formulir. 7. Hubungan Kebijakan dengan berbagai Dokumen Perguruan Tinggi lain (misal: Statuta, Renstra).

(10) P Pelaksanaan Standar Dikti; Garis Besar Isi Dokumen/Buku Manual ISI Dokumen/ Buku Manual Dokumen/ Buku Dokumen/ Manual Buku Dokumen/ Manual Buku Manual 1. Tujuan dan maksud Manual. 2. Luas lingkup Manual. a. Manual Penetapan Standar Dikti; b. Manual Pelaksanaan Standar Dikti; c. Manual Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti; c. Manual Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti; d. Manual Peningkatan Standar Dikti. 3. Rincian tentang hal yang harus dikerjakan. 4. Pihak yang bertanggungjawab mengerjakan sesuatu. 5. Uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai manual. 6. Uraian bagaimana dan bilamana pekerjaan itu harus dilaksanakan. 7. Rincian formulir/borang/proforma yang harus dibuat dan digunakan sebagai bagian dari manual. 8. Rincian sarana yang digunakan sesuai petunjuk dalam manual.

(11) P Pelaksanaan Standar Dikti; Garis Besar Isi Dokumen/Buku Standar ISI Dokumen/ Buku Standar 1. Definisi Istilah (istilah khas yang diginakan agar tidak menimbulkan tafsir) 2. Rasionale Standar Dikti (alasan penetapan standar tersebut ) 3. Pernyataan Isi Standar Dikti (misal: mengandung unsur A,B,C, dan D) 4. Strategi Pencapaian Standar Dikti (apa/bagaimana mencapai Standar Dikti) 5. Indikator Pencapaian Standar Dikti (apa yang diukur/dicapai, bagaimana mengukur/mencapai, dan target pencapaian) 6. Pihak yang terlibat dalam pemenuhan Standar Dikti; 7. Referensi (keterkaitan Standar Dikti ini dengan Standar Dikti lain);

(12) P Pelaksanaan Standar Dikti; Garis Besar Isi Dokumen/Buku Formulir ISI Dokumen/ Buku Formulir Terdapat banyak macam maupun jumlah formulir sesuai dengan peruntukan untuk setiap Standar Dikti. Dapat dipastikan bahwa setiap Standar Dikti membutuhkan Berbagai macam formulir sebagai alat untuk mengendalikan Pelaksanaan Standar Dikti, dan merekam mutu hasil pelaksanaan Standar Dikti.

(13) P Pelaksanaan Standar Dikti; Alternatif 1 Menjilid Dokumen/Buku Misalnya terdapat 120 Standar Dikti dalam suatu Perguruan Tinggi Buku I KEBIJAKAN Buku II MANUAL Buku III STANDAR Buku IV FORMULIR Berisi Kebijakan di Perguruan Tinggi yang bersangkutan Berisi 120 Standar Dikti Berisi Manual untuk 120 Standar Dikti. setiap manual berisi: Manual Penetapan satu Standar Dikti Manual Pelaksanaan satu Standar Dikti Manual Evaluasi (Pelaksanan) satu Standar Dikti Manual Pengendalian (Pelaksanaan) satu Standar Dikti Manual Peningkatan satu Standar Dikti Berisi satu atau lebih formulir untuk setiap Standar Dikti

(14) P Pelaksanaan Standar Dikti; Alternatif 2 Menjilid Dokumen/Buku (2) Jika terdapat 120 Standar Dikti di dalam sebuah Perguruan Tinggi, maka terdapat: Setiap Buku Standar Dikti Buku berisi: IV (Misalnya Standar Kurikulum) FORMULI R Bab I Bab III Kebijakan Standar 1 Kurikulum atau lebih Form Bab II untuk Bab IV Manual setiap Formulir Standar Standar Standar Kurikulum Kurikulum 120 Buku Standar Dikti Berisi: Manual Penetapan Standar Kurikulum Manual Pelaksanaan Standar Kurikulum Manual Evaluasi (Pelaksanan ) Standar Kurikulum Manual Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Kurikulum Manual Peningkatan Standar Kurikulum

(15) E Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti; Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti dilakukan dengan menyelenggarakan Audit Mutu Internal, yaitu memeriksa tentang pemenuhan Standar Dikti pada Tahap Pelaksanaan Standar Dikti. Hasil Audit Mutu Internal dapat terdiri atas: a. Pelaksanaan Standar Dikti mencapai Standar Dikti yang telah ditetapkan; b. Pelaksanaan Standar Dikti melampaui Standar Dikti yang telah ditetapkan; c. Pelaksanaan Standar Dikti belum mencapai Standar Dikti yang telah ditetapkan; d. Pelaksanaan Standar Dikti menyimpang dari Standar Dikti yang telah ditetapkan Apapun hasil Audit Mutu Internal pelaksanaan Standar Dikti, yaitu mencapai, melampaui, belum mencapai, maupun menyimpang dari Standar, perguruan tinggi harus melakukan tindakan Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti.

(16) P Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti; Pelaksanaan Standar Dikti Mencapai Standar Dikti Melampaui Standar Dikti Belum Mencapai Standar Dikti Menyimpang dari Standar Dikti Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan pencapaian dan berupaya meningkatkan Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan pelampauan dan berupaya lebih meningkatkan Standar Dikti Perguruan Tinggi melakukan tindakan koreksi pelaksanan Standar Dikti agar Standar Dikti dapat dicapai, atau agar pelaksanaan Standar Dikti kembali pada Standar Dikti.

(17) P Peningkatan Standar Dikti. Manajemen (Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, Peningkatan) akan menghasilkan kaizen atau continuous quality improvement mutu Pendidikan Tinggi di Perguruan Tinggi. Sikap Mental Quality first Stakeholder - in The next process is our stakeholder Speak with data Upstream management

(18) P Peningkatan Standar Dikti. Sikap Mental Penyelenggaraan Quality first Semua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi harus memrioritaskan mutu. Stakeholders-in Semua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi harus ditujukan pada kepuasan para pemangku kepentingan (internal dan eksternal). The next process is our stakeholder Setiap pihak yang menjalankan tugasnya dalam proses pendidikan pada PT harus menganggap pihak lain yang menggunakan hasil pelaksanaan tugasnya tersebut sebagai pemangku kepentingan yang harus dipuaskan. Speak with data Setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan pada PT harus didasarkan pada analisis data, bukan berdasarkan pada asumsi atau rekayasa. Upstream management Setiap pengambilan keputusan/kebijakan dalam proses pendidikan pada dilakukan secara partisipatif dan kolegial, bukan otoritatif. PT harus

(19) P Peningkatan Standar Dikti. Contoh Manajemen Peningkatan Nilai Akhir (NA) Dalam Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi NA MK X=50 % A NA MK X=55 % A NA MK X=60 % A NA MK X=65 % A NA MK X=70 % A Semester Ganjil 2015 Semester Genap 2014 Semester Ganjil 2014 Semester Genap 2013 Semester Ganjil 2013

(20) Membangun Budaya Mutu Tahapan Membangun Budaya Mutu Tahap I Tahap II Tahap III Externally Driven Externally Driven Externally Driven Internally Driven Internally Driven Internally Driven Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madya Mangun Karso Tut Wuri Andayani Sumber: KJM UGM

Terima Kasih