LOGO JARAK DUA TITIK

dokumen-dokumen yang mirip
IKIP BUDI UTOMO MALANG GEOMETRI HAND OUT 2

KONGRUENSI PADA SEGITIGA

REFLEKSI DAN AKSIOMA CERMIN PADA BIDANG POINCARÉ

1 P E N D A H U L U A N

OLEH : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU SEKOLAH TINNGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

RUAS GARIS BERARAH. Andaikan sekarang ada 2 ruas garis berarah AB dan CD. Dalam

GEOMETRI Geometri Dasar Oleh: WIDOWATI Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

GEOMETRI TRANSFORMASI SETENGAH PUTARAN

Rasio. atau 20 : 10. Contoh: Tiga sudut memiliki rasio 4 : 3 : 2. tentukan sudut-sudutnya jika:

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebuah geometri selain aksioma diperlukan juga unsur-unsur tak terdefinisi. Untuk. 2. Himpunan titik-titik yang dinamakan garis.

BAB 7 GEOMETRI NETRAL

RELASI. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

SOAL 1. Diketahui bangun persegi panjang berukuran 4 6 dengan beberapa ruas garis, seperti pada gambar.

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Aksioma-aksioma yang membentuk geometri Affin disebut dengan aksioma playfair

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KEGIATAN BELAJAR SISWA

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TOPIK 3 : GEOMETRI KOORDINAT

BAB I TITIK DAN GARIS

KONSISTENSI PADA GEOMETRI EUCLID DAN GEOMETRI HIPERBOLIK

KARTU INDEX YANG AKAN DIGUNAKAN. Pertemuan I

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

Vektor di Bidang dan di Ruang

Oleh : Sutopo, S.Pd., M.Pd. Prodi P Mat-Jurusan PMIPA FKIP UNS

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 1992

1 P E N D A H U L U A N

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

BAB V GEOMETRI DAN TRANSFORMASI

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus D. Materi Pelajaran Pendahuluan

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

Oleh : Winda Aprianti

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

BAB 1 OPERASI PADA HIMPUNAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN

A. Jumlah Sudut dalam Segitiga. Teorema 1 Jumlah dua sudut dalam segitiga kurang dari Bukti:

Fuat. Buku Ajar GMKM (Seri Kongruensi Segitiga)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pendahuluan Geometri. Modul 1

Hubungan Kekongruenan Dalam Geometri Terhingga

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

GEOMETRI EUCLID D I S U S U N OLEH :

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N)

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

1. Diketahui suatu polynomial 15. A B 3C D. Berapakah koefisien dari. A B C D Jawab :

MATRIKS. a A mxn = 21 a 22 a 2n a m1 a m2 a mn a ij disebut elemen dari A yang terletak pada baris i dan kolom j.

BAB V RELASI DAN FUNGSI

VEKTOR. maka a c a c b d b d. , maka panjang (besar/nilai) vector u ditentukan dengan rumus. maka panjang vector

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Provinsi. Tutur Widodo. Bagian Pertama : Soal Isian Singkat

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN-KOTA TAHUN 2006

II. TINJAUAN PUSTAKA

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

Kumpulan Soal Matematika Kelas VIII (BSE Dewi N)

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran

EKSPONEN DAN LOGARITMA

OLIMPIADE MATEMATIKA SLTP TINGKAT KABUPATEN KOTA 2006

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1

ISOMETRI TERHADAP GEOMETRI INSIDENSI TERURUT

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

Hand-Out Geometri Transformasi. Bab I. Pendahuluan

GEOMETRI AFFINE A. PENDAHULUAN

Kontes Terbuka Olimpiade Matematika

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2005 TINGKAT PROVINSI

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengenal dan mengaplikasikan sifat-sifat dari Grup Faktor

Grup Permutasi dan Grup Siklis. Winita Sulandari

Pelatihan-osn.com Konsultan Olimpiade Sains Nasional contact person : ALJABAR

BAB 1. PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas sekilas mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan himpunan dan fungsi.

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2014 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA Waktu : 210 Menit

BAB 8 PENGANTAR GEOMETRI NON-EUCLIDES

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

Modul 2 SEGITIGA & TEOREMA PYTHAGORAS

Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa memahami pengertian relasi, relasi ekuivalen, hasil ganda suatu

OSN MATEMATIKA SMA Hari 1 Soal 1. Buktikan bahwa untuk sebarang bilangan asli a dan b, bilangan. n = F P B(a, b) + KP K(a, b) a b

MA3231 Analisis Real

BAB II MATERI. sejajar dengan garis CD. B

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab pembahasan ini akan dibahas mengenai Geometri Hiperbolik yang

Sifat-Sifat Bangun Datar

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Matematika

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

PERKALIAN CARTESIAN DAN RELASI

OPERASI BINER. Yus Mochamad Cholily Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

SISTEM BILANGAN REAL. 1. Sistem Bilangan Real. Terlebih dahulu perhatikan diagram berikut: Bilangan. Bilangan Rasional. Bilangan Irasional

MA5032 ANALISIS REAL

Transkripsi:

LOGO JARAK DUA TITIK

JARAK TITIK A KE TITIK B Jakarta Bandung Lintasan yang ditempuh kereta-api Lintasan yang ditempuh sebuah mobil Ruas garis yang menghubungkan kedua kota LOGO www.themegallery.com

POSTULAT JARAK Untuk setiap P, Q S, maka d(p,q) 0 d(p,q) = 0 jika dan hanya jika P = Q Untuk setiap P, Q S, maka d(p,q) = d(q,p) LOGO www.themegallery.com

Ruas garis AB bermaknahimpunan titik, jarak AB bermaknabilangan Ruas garis AB notasinya AB, sedangkan jarak dari A ke B notasinya AB Jarak dari titik A ke B memiliki arti ukuran panjang ruas garis AB LOGO www.themegallery.com

Dua ruas garis yang sama AB P A Q PQ Q B P

Company name Kongruensi Dua Ruas Garis Definisi : AB PQ AB PQ A B P Q

Company name Relasi Ekivalen Reflektif : AB AB Simetri : AB PQ PQ AB Transitif : AB CD dan CD EF AB EF

Company name

POSTULAT JARAK Company name 1. Jarak adalah fungsi dari S X S ke bilangan real. 2. Untuk setiap P, Q S, maka d(p,q) 0 3. d(p,q) = 0 jika dan hanya jika P = Q 4. Untuk setiap P, Q S, maka d(p,q) = d(q,p) 5. Setiap garis mempunyai sebuah sistem koordinat (postulat penggaris).

Company name DEFINISI SISTEM KOORDINAT Misalkan f : L R adalah sebuah korespondensi satu-satu antara garis L dan bilangan real. f disebut sistem koordinat untuk garis L jika dan hanya jika untuk setiap titik P dan Q berlaku PQ = f(p) f(q). Untuk setiap titik P pada L, bilangan x = f(p) disebut koordinat P.

Teorema-teorema 1. Jika f adalah sebuah sistem koordinat untuk sebuah garis L, dan g(p) = - g(p) untuk setiap titik P pada garis L, maka g adalah sebuah sistem koordinat untuk L. 2. Jika f adalah sebuah sistem koordinat untuk sebuah garis L, dan a sembarang bilangan real dan untuk setiap titik P pada garis L g(p) = f(p) + a, maka g adalah sebuah sistem koordinat untuk L. 3. Teorema Penempatan Penggaris (Ruler Placement theorem). Misalkan L adalah sebuah garis dan P, Q adalah dua titik sembarang yang terletak pada garis L. Maka L mempunyai sistem koordinat dengan koordinat P adalah 0 dan koordinat Q bilangan positif. www.thmemgallery.com Company Logo

Soal Tunjukkan bahwa postulat 2, 3, dan 4 adalah konsekuensi dari postulat penggaris.

Definisi Keantaraan www.thmemgallery.com Misalkan A, B, dan adalah titiktitik yang kolinear. B dikatakan di antara A dan C (ditulis A B C) jika dan hanya jika AB + BC + AC. Company Logo

Teorema-teorema 1. Jika A B C maka C B A 2. (Lemma): Misalkan f sistem koordinat untuk garis L dan f(a) = x, f(b) = y, f(c) = z. Jika x y z maka A B C. 3. Jika tiga titik yang berbeda terletak segaris, maka tepat satu titik terletak di antara dua titik lainnya. 4. Jika terdapat empat buah titik terletak pada sebuah garis, maka dapat diberi nama dalam urutan A, B, C, D sedemikian sehingga A B C D. 5. Jika A dan B dua titik (yang berbeda) yang sebarang, maka (i) ada sebuah titik C sehingga A B C dan (ii) ada sebuah titik D sehingga A D B. 6. Jika A B C, maka A, B, dan C adalah tiga titik yang berbeda dan terletak segaris. www.themegallery.com Company Logo

Definisi-definisi Segmen AB = = {A, B} { P : A P B} Sinar AB = = AB { Q : A B Q} = {A, B} { P : A P B} { Q : A B Q} Sudut ABC = ABC = BA BC Segitiga ABC = ABC = AB BC AC. www.themegallery.com Company Logo

Teorema-teorema 1.Jika A dan B dua titik yang berbeda, maka segmen AB = segmen BA 2.Jika C sebuah titik pada sinar AB, maka sinar AB = sinar AC. 3.Jika titik P pada sinar AB dan titik Q pada sinar AC, maka BAC = PAQ. 4.Jika segmen AB = segmen CD, maka A = C dan B = D. 5.Jika ABC = DEF, maka A = D, B = E, dan C = F. www.thmemgallery.com Company Logo

Definisi 1. Misalkan dan adalah segmen-segmen. Jika AB = CD maka AB CD. 2. Suatu relasi disebut relasi ekivalen jika dan hanya jika memenuhi : (i) Refleksif : a a untuk setiap a (ii) Simeteri : Jika a b, maka b a. (iii)transitif: Jika a b dan b c, maka a c.

Teorema-teorema Add your company slogan 1. Jika relasi itu kongruensi di antara segmen-segmen, maka relasi itu merupakan relasi ekivalen. 2. Teorema Konstruksi Segmen. Jika sebuah segmen dan sebuah sinar, maka terdapat sebuah titik E pada sinar sedemikian sehingga. 3. Teorema Penjumlahan Segmen. Jika (i) A B C, (ii) A B C, (3), (iv), maka (v). 4. Setiap segmen mempunyai tepat sebuah titik tengah. www.themegallery.com LOGO

Company name