JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 7, NO. 2, DESEMBER 2005:

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCES PLANNING PADA PERUSAHAAN

INTEGRASI TEKNOLOGI RFID DENGAN TEKNOLOGI ERP UNTUK OTOMATISASI DATA (Studi Kasus Pada Gudang Barang Jadi Perusahaan Furniture)

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Perencanaan Sumber Daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Enterprise Resource Planning

Sistem Produksi. Produksi. Sistem Produksi. Sistem Produksi

Addr : : Contact No :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pemodelan Proses Bisnis bagian Produksi di PT Gramasurya

ANALISIS IMPLEMENTASI ERP

BAB I PENDAHULUAN. sempurna karena adanya kebutuhan project baru yang belum pasti, sehingga layout

Pembahasan Materi #11

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Week 11 SIA SIKLUS PRODUKSI. Awalludiyah Ambarwati

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi sekarang ini,

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Pengantar Manajemen Produksi & Operasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. industri membutuhkan pembaharuan yang akan mendukung kegiatan mereka.

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

PROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1

MRP. Master Production. Bill of. Lead. Inventory. planning programs. Purchasing MODUL 11 JIT DAN MRP

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perencanaan Sumber Daya

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

BAB III TEORI PENUNJANG


Supply Chain Management Systems

enterprise resource planning, penjualan, produksi, work order, otomatisasi

DAFTAR ISI TUGAS AKHIR...

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015

Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis

USULAN PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN TERINTEGRASI PT P&P LEMBAH KARET TUGAS AKHIR. Oleh FERDIAN REFTA AFRA YUDHA

Enterprise Resource Planning

PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

Gambar Error! No text of specified style in document.-1. Struktur Utama Aplikasi

FAKTOR SUKSES IMPLEMENTASI ERP PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR JAWA TIMUR

Ratih Wulandari, ST., MT

Supply Chain Management. Tita Talitha,MT

IMPLEMENTASI SOFTWARE ERP MICROSOFT DYNAMICS NAVISION UNTUK MODUL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN. terintegrasi agar mampu memberikan informasi yang real time sehingga

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah tertentu dalam setiap periode waktu tertentu. Untuk itu, perlu dibuat suatu

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: IMPLEMENTASI MASS CUSTOMIZATION DALAM MINIMASI LEAD TIME DENGAN PENDEKATAN ALGORITMA CDS

ABSTRAK. Kata kunci : ERP, SBO, Sistem Terintegrasi, COBIT. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI).

Pengantar Sistem Produksi Lanjut. BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah

Critical Success Factor (CSF) Pemahaman atas sasaran strategis Komitmen yang kuat dari manajemen dan organisasi Manajemen proyek implementasi yang han

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelengkap ERP (add-on system) dengan membuat dan menerapkan tiga modul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi kapal beserta

PERENCANAAN MATERIAL YANG DIBUTUHKAN (MATERIAL REQUIREMENT PLANNING)

BAB 1 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

KUSTOMISASI DAN PENERAPAN SOFTWARE OPEN-ERP

Perencanaan & Pengendalian Produksi (Production Planning and Control)

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia perdagangan,

Minggu 11: Perencanaan Kegiatan Produksi

BAB 2 LANDASAN TEORI

SAP FUNDAMENTALS LOGISTICS PART I

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN ERP DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS. (Studi Kasus PT Astra Agro Lestari Tbk)

RENCANA INDUK PRODUKSI (MASTER PRODUCTION SCHEDULE)

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

PERANAN PARA MANAJER DEPARTEMEN (KEY USER ERP) TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MELALUI IMPLEMENTASI ERP (Studi kasus Perusahaan Manufaktur Jawa Timur)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGESAHAN TUGAS AKHIR...

Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Enterprise Resource Planning

Perencanaan Produksi SAP ERP

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

SIKLUS PRODUKSI. Tiga fungsi SIA dasar dalam siklus produksi, yaitu:

Transkripsi:

PERANCANGAN PENJUALAN DAN PERENCANAAN PRODUKSI YANG TERINTEGRASI DENGAN MENERAPKAN TEKNOLOGI ENTERPRISE RESOURCES PLANNING (Studi Kasus Pada Perusahaan Furniture, Consumer Good dan Elektronik) Zeplin Jiwa Husada Tarigan Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri-Universitas Kristen Petra E-mail: zeplin@petra.ac.id ABSTRAK Banyak perusahaan mengalami kegagalan pada saat awal mengkan enterprise resources planning (ERP). Berdasarkan studi kasus pada perusahaan furniture, consumer good dan elektronik yang telah mengkan ERP, kesulitan yang ditemui adalah dalam mengintegrasikan sistem penjualan dan perencanaan produksi, serta waktu yang relatif lama. Dari pengalaman di lapangan, keberhasilan ditentukan oleh perbaikan berkelanjutan untuk menyesuaikan antara sistem ERP dan kebutuhan rill perusahaan. Kata kunci: ERP, integrasi penjualan dan perencanaan produksi, furniture, consumer good, elektronik. ABSTRACT Most of enterprises got failed at the first step in implemented ERP. Based on cases study in furniture, consumer goods, electronic company that already implemented the ERP; the failure happened when they tried to integrate the selling production planning system need relatively a long time for implementation. Based on experiences in the field, the successfully of the implementation, really depends on continuous improvement to match between ERP s system real enterprises dem. Keywords: ERP, integration of selling production planning, fournitures, consumer good, electronics. 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi berpengaruh terhadap perkembangan dan persaingan industri. Suatu industri memerlukan tools sebagai komunikasi dengan mengirimkan atau menerima informasi secara efisien dan efektif. Secara umum komunikasi antara departemen penjualan dengan departemen perencanaan produksi dilakukan melalui penyerahan sales order baik secara lisan maupun secara tertulis. Dalam menumbuhkan kekuatan persaingan perusahaan perlu melakukan integrasi antara kedua departemen secara otomasi data dengan mengadopsi suatu teknologi informasi yakni enterprise resources planning (Bergestrom & Stehn, 2004), sehingga proses bisnis kedua bagian dapat menggunakan sumber data sama. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana cara mengintegrasikan kedua bagian secara konsep dan sistem agar menjadi jelas antara aktivitas, dan transfer data dengan benar. Kemudian bagaimana cara untuk mengkan ERP sehingga sesuai dengan keadaan riil perusahaan dengan faktor-faktor yang ada (Sun, Yazdani & Overend, 2005). 138

PERANCANGAN PENJUALAN DAN PERENCANAAN PRODUKSI YANG TERINTEGRASI (Zeplin Jiwa Husada Tarigan) 2. FUNGSI-FUNGSI DASAR ENTERPRISE RESOURCES PLANNING Perbedaan utama antara budaya lingkungan proses manufaktur dengan sistem ERP terdapat pada fungsi-fungsi dasar dari bisnis proses perusahaan. Keunggulan dari penerapan ERP bagi banyak perusahaan yakni pengurangan inventori, pengurangan biaya material, pengurangan biaya tenaga kerja, peningkatan pelayanan terhadap pelanggan dan penjualan, serta peningkatan kontrol terhadap keuangan perusahaan (Hamilton, 2002). Untuk mencapainya maka perlu dipahami fungsi-fungsi dasar ERP yakni 2.1 Mendefinisikan Produk Implementasi sistem ERP memberikan dua pendekatan definisi dalam membentuk suatu produk yakni stard product dan custom product. Akan tetapi banyak perusahaan manufaktur membutuhkan kedua pendekatan tersebut untuk mendefinisikan produk perusahaannya. Suatu stard product mempunyai struktur berupa beberapa item dasar yang didefinisikan oleh bill of material dan routing yang terdapat pada manufaktur untuk item tersebut. Pendekatan terhadap stard product baik diterapkan untuk permintaan yang berulang dan mempunyai inventori. Sedangkan custom product hanya mempunyai sebuah item utama (didefinisikan berdasarkan jenis custom product atau model item). Pendekatan ini dapat dibantu dengan mendefinisikan konfigurasi. Setiap konfigurasi secara normal didefinisikan dengan konteks pada quotation. Pendekatan custom product hanya terjadi pada sekali permintaan dan tidak terjadi order lagi sehingga inventori tidak diperlukan. Kedua pendekatan diatas tidak dapat memberikan dengan pasti mengenai definisi produk, karena kadang-kadang stard product dapat juga digunakan pada model pendekatan custom product dengan kombinasi yang terbatas pada persepsi kebutuhan peramalan daripada sales order. Memilih pendekatan pendefenisian produk merupakan langkah pertama dalam kemampuan menerapkan ERP sistem. 2.2 Strategi produksi untuk mengantisipasi kebutuhan sesuai permintaan. Strategi produksi digunakan untuk mengantisipasi agar terjadi keseimbangan antara pemasok material dan kebutuhan aktual pesanan. Ada dua kategori yang disarankan yakni make to stock dan make to order. Make to stock hanya dipakai untuk stard product sedangkan make to order digunakan pada kedua definisi produk yakni stard product dan custom product. Perbedaan pada strategi produksi make to order digambarkan pada tenggang waktu pengiriman untuk proses item produk dan persediaan material. Item produksi make to stock telah tersedia dan berada pada gudang barang jadi untuk mengantisipasi permintaan aktual lainnya. Pada make to stock definisi produk yang digunakan adalah stard product. Produk dapat dilakukan dengan waktu pengiriman yang lebih pendek karena telah tersedia di gudang barang jadi sehingga tenggang waktu (lead time) lebih kecil dari make to order. adalah membuat suatu produk sesuai dengan pesanan. Pada strategi produksi make to order definisi produk yang digunakan adalah stard product dan custom product. Variasi yang mungkin timbul pada make to order adalah bagaimana mengantisipasi level persediaan komponen atau material, serta bagaimana dapat memenuhi order-order yang masuk ke perusahaan. dapat dibagi atas : Assembly to order, build to order, completely make to order dan engineer to order. 139

2.3 Menentukan Tipe hubungan antara sales order dan supply order. Apabila menggunakan strategi produksi make to order untuk memenuhi permintaan pelanggan, maka didapatkan suatu tipe hubungan antara sales order dengan kebutuhan material secara langsung. Contohnya dalam pembuatan sebuah prototype yang membutuhkan material spesifikasi tertentu, begitu terjadi perubahan jumlah order maka secara otomatis memerlukan kebutuhan material tambahan dengan spesifikasi yang sesuai. Penentuan tipe hubungan, berfungsi untuk menentukan : kapan material dibutuhkan, berapa jumlah material yang dibutuhkan, apakah masih ada stock material dan masih perlu dilakukan order kebutuhan material. Strategi produksi make to order menggunakan definisi produk sebagai stard product dengan tipe hubungan langsung dan tidak langsung. 2.4 Pendekatan terhadap proses produksi praktis. Pendekatan proses produksi secara praktis bertujuan untuk mengurangi tenggang waktu dalam melaksanakan proses produksi. Pengurangan ini dapat dilakukan dengan menyederhanakan alur proses material dan rute pengerjaan produk di lantai produksi. 2.5 Pendekatan sistem penjadwalan yang baik. Kemampuan untuk menentukan penjadwalan secara baik di industri manufaktur sangat dipengaruhi oleh kedinamisan dari jadwal yang ditentukan. Kedinamisan ini dipengaruhi oleh jumlah order, ukuran order, kapasitas produksi, keterbatasan sumber daya perusahaan dan aturanaturan lainnya. 3. MERANCANG INTEGRASI PENJUALAN DAN PERENCANAAN PRODUKSI Perancangan enterprise resources planning membutuhkan suatu sistem yang tepat dan jelas dalam aktivitasnya di perusahaan. Aktivitas yang ada pada perusahaan secara umum ditentukan dengan pendekatan bisnis prosesnya. Pendekatan bisnis proses ini pada teknologi enterprise resources planning dihubungkan atau diintegrasikan antara modul sales dan planning production. Hubungan ini terlihat pada Gambar 1. Penerapan integrasi secara bisnis proses dapat dengan mudah dilakukan secara konsep dan hubungan yang jelas, sedangkan kebutuhan perusahaan dalam penerapannya sangat beragam (Dechow & Mouritsen, 2005). Oleh karena itu setiap perusahaan mempunyai strategi produksi yang berbeda, tipe produksi yang berbeda, hubungan langsung atau tidak langsung antara sales order dan supply order, Bill of Material yang berbeda, pendekatan order melalui forecasting atau order kosumen untuk perencanaan produksi, dan kasus-kasus khusus antara lain adanya komponen material di produksi untuk banyak item dan proyek perusahaan. Tipe-tipe pendekatan integrasi antara sales dan operations planning dapat dilihat pada Tabel 1. 140

PERANCANGAN PENJUALAN DAN PERENCANAAN PRODUKSI YANG TERINTEGRASI (Zeplin Jiwa Husada Tarigan) Plan Prod. Order Plan Contrac Order Order GI to Prod Order Time Ticket GR to Finish Good Delivery Billing GI : Good Issue GR : Good Receipt Gambar 1. Integrasi dan Tabel 1. Tipe-tipe Pendekatan Integrasi Antara dan Operations (Hamilton, S., 2002) Type of product Stard Product Make to stock Single BOM - Multi BOM Forecasting only Multi BOM Forecasting Multi BOM planning only Single BOM - Multi BOM Forecasting only Multi BOM Forecasting & Single make to stock Multi make to stock Multi make to stock Multi item for aggregate ATP Single make to order Multi make to order Multi make to order 141

Tabel 1. Tipe-tipe Pendekatan Integrasi Antara dan Operations (lanjutan) Type of product & Direct to sales order Single BOM Forecasting Single assemble to order s Custom Product Common Material Stard Custom Assemble to order Direct Multi BOM Forecasting Single make to order Starting point of a Assemble to order configuration custom product Single BOM Forecasting only Assemble to order custom product Forecasting Assemble to order custom product Multi BOM - - Aggregate ATP - planning only Starting point of a configuration custom product Forecasting only custom product Forecasting custom product Common material to produce many stard products Common material to produce many custom products Multi item for aggregate ATP Setiap perusahaan mempunyai salah satu dari pendekatan tipe-tipe diatas untuk menerapkan integrasi antara sales dan production planning. 3.1 Studi Kasus Pada Perusahaan Furniture Perusahaan furniture ini menerapkan ERP SAP R/3 Juni 2000, dan produk perusahaan didefenisikan sebagai stard product. Pada perusahaan furniture ini telah mengkan ERP dengan beberapa kali perubahan akibat kendala-kendala kemampuan sumber daya yang kurang memadai dan tujuan dari perusahaan yang kurang sesuai. Adapun tipe integrasi sales dan production planning penerapan ERP perusahaan furniture terlihat pada Tabel 2. Tahap pertama diterapkan pada perusahaan furniture mengalami kendala dasar pada kemampuan sumber daya manusia yang tidak memadai, kemudian dialihkan dengan tahap yang kedua selama enam bulan peralihan, akan tetapi masih cukup sulit bagi perusahaan karena adanya hubungan secara langsung antara sales order dengan supply order. Setelah itu dirubah ketahap ketiga, ternyata hal ini cukup baik dan dapat dilaksanakan bagi perusahaan akan tetapi kurang fleksibel dalam penerapannya. Kemudian dilakukan pendekatan tahap yang keempat dan ditetapkan sebagai tipe yang tepat bagi perusahaan. 142

PERANCANGAN PENJUALAN DAN PERENCANAAN PRODUKSI YANG TERINTEGRASI (Zeplin Jiwa Husada Tarigan) Tabel 2. Tipe Integrasi dan Penerapan ERP Perusahaan Furniture Tahap Penerapan Pertama Kedua Ketiga Keempat Description Awal 0,6 1 tahun 1 2 tahun Make to stock Setelah 2 tahun Make to stock Direct to Multi BOM Forecasting sales order Single BOM Forecasting Multi BOM Forecasting Single BOM Forecasting & Single make to order Single assemble to order s Multi make to stock Single make to stock 3.2 Studi Kasus Pada Perusahaan Consumer Good. Proses produksi pada perusahaan ini dilakukan secara massal dan kemudian distock pada gudang barang jadi dimana ragam item produk relatif sedikit. Tahap proses selanjutnya dilakukan pengiriman ke area pemasaran perusahaan. Tipe yang diterapkan pada perusahaan consumer good terdapat pada Tabel 3. Tabel 3. Tipe Integrasi dan Penerapan ERP Perusahaan Consumer Good Type of product Stard Product Make to stock - Forecasting & Single make to stock Pada perusahaan ini tipe pendekatan untuk penerapan ERP langsung sesuai dengan kondisi rill perusahaan. 3.3 Studi Kasus Pada Perusahaan Elektronik. Strategi proses produksi pada perusahaan ini sesuai permintaan distribusi dalam jumlah produk yang besar. Produk yang selesai diproduksi akan diserahkan kepada konsumen melalui saluran distribusi perusahaan. Adapun tipe pendekatan integrasi sales dan production planning yang telah diterapkan pada perusahaan ini adalah sebagai berikut: 143

Tabel 4. Tipe Integrasi dan Penerapan ERP Perusahaan Elektronik Tahap Penerapan Pertama Kedua Description Awal 4. KESIMPULAN Direct Multi to sales order BOM 1 2 tahun Make to stock Multi BOM Forecasting Forecasting & Single make to order Multi make to stock Adopsi konsep dan enterprise resources planning (ERP) pada perusahaan manufaktur akan memberikan efisiensi dan keuntungan. Penentu dasar keberhasilan nya adalah penentuan integrasi antara sistem penjualan dengan sistem perencanaan produksi. Berdasarkan studi kasus pada perusahaan furniture terdapat empat kali perubahan penentuan hubungan integras sistem penjualan dengan sistem perencanaan produksi, consumer good adanya ketepatan dan kegunaan yang langsung sesuai dengan tujuan perusahaan, sedangkan pada industri elektornik terdapat satu kali perubahan penentuan integrasi antara sales dan production planning. Pada penerapannya diperlukan perbaikan berkelanjutan untuk menyesuaikan antara sistem ERP dan rill perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Bergstrom, M., L. Sthen, 2004. Matching Industrialised Timber Frame Housing Needs Enterprise Resources : A Change Process, International Journal of Economics, www.elsevier.com. Buck-Emden, R., 2000. The SAP R/3 System: An introduction to ERP Business Software Technology, Harlow, Engl: Addison-Wesley, an imprint of Pearson Education Limited. Dechow, N., Mouritsen, J., 2005. Enterprise Resources Systems, Management Control The Guest For Integration. Accounting: Organizations Society, www.elsevier.com. Hamilton, S., 2002. Maximizing Your ERP System a Practical Guide Manager, Mcgraw-Hill. Sun, A.Y.T., A. Yazdani, J. D. Overend, 2005. Achievment Assesment For Enterprise Resources (ERP) System Implementation Based on Critical Success Factors (CSFs), International Journal of Economics, www.elsevier.com. Welti, S., 2003. Successful SAP R/3 Implementation Practical Management of ERP Projects. 144