GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU

dokumen-dokumen yang mirip
Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar

GURU PEMBELAJAR. PETUNJUK TEKNIS Moda Tatap Muka

Petunjuk Teknis Guru Pembelajar Moda Dalam Jejaring (Daring)

Buku Pegangan Pembekalan Admin Program Guru Pembelajar

Petunjuk Teknis Guru Pembelajar Moda Tatap Muka

GURU PEMBELAJAR. Budi Kusumawati. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Moda Tatap Muka dan Moda Daring Waktu: 2 JP

KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA

BAB V PEMBAHASAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

GURU PEMBELAJAR. Pedoman Program Peningkatan Kompetensi. Moda Tatap Muka, Dalam Jejaring (Daring), dan Daring Kombinasi

GURU PEMBELAJAR. Pedoman Program Peningkatan Kompetensi. Moda Tatap Muka, Dalam Jaringan (Daring), dan Daring Kombinasi

KATA PENGANTAR. Malang, 29 Agustus 2016 Kepala, Dr. Sumarno NIP

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR MODALITAS TATAP MUKA

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD AWAL KELOMPOK KOMPETENSI J

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PROGRAM SERTIFIKASI PENDIDIK DAN SERTIFIKASI KEAHLIAN BAGI GURU SMK/SMA (KEAHLIAN GANDA)

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU

Pedoman - Juknis. Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Petunjuk Teknis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program PKB KS Moda Tatap Muka Pola 2 (dua) Modul

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR TAHUN 2016

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 2017

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012

PEDOMAN DIKLAT TUTOR INTI

Deskripsi Singkat Buku Pegangan Pelatihan Instruktur Nasional/Mentor Guru Pembelajar

PEDOMAN PENGUATAN KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK 2017

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN KOMPETENSI SDM LINGKUP UPTD KABUPATEN/ KOTA

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM PAKET C KEJURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBIAYAAN PROGRAM GURU PEMBELAJAR MODA DARING

APLIKASI SIMDIKLAT TM versi ini lebih difokuskan untuk SIMDIKLAT TATAP MUKA GURU PEMBELAJAR

GURU PEMBELAJAR. PETUNJUK TEKNIS Moda Dalam Jaringan (Daring)

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI I

SERITIFIKASI GURU TAHUN 2017

Kepala Sekolah Pembelajar

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG

Pembekalan Admin Pusat Belajar

Nomor : 2088/B14 /DN/ Mei 2017 Lampiran : 3 (tiga) lampiran H a l : Undangan Rakortek Persiapan Pelaksanaan Program PKB

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BAHASA INGGRIS KELOMPOK KOMPETENSI F

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR

MONITORING DAN EVALUASI

Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah

PANDUAN BELAJAR MANDIRI

KELOMPOK KOMPETENSI C PROFESIONAL: PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 23 / PRT / M / 2009 TENTANG PEDOMAN FASILITASI PENYELENGGARAAN FORUM JASA KONSTRUKSI

Buku Saku Guru PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PPPPTK TK DAN PLB 2017 BANDUNG

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENGAWAS SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Petunjuk Teknis Guru Pembelajar Moda Dalam Jejaring (Daring)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan.

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU GTK MELALUI KOMUNITAS GTK

SERTIFIKASI GURU TAHUN 2016 BAHAN PENYEGARAN INSTRUKTUR PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d

PENYUSUNAN PORTOFOLIO GURU SEBAGAI INSTRUMEN SERTIFIKASI GURU Disampaikan dalam Seminar Pendidikan Nasional, di Hotel Bumi Wiyata Depok, 2009

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2

PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN

Aam Sudrajat Bandung 6 Oktober Jl. Dr. Cipto No.9 Bandung, Website:

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG

Strategi Guru Pembelajar Pasca-UKG

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI

2016, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemb

Sistem Informasi Manajemen. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah

DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Panduan Penjaminan Mutu Guru Pembelajar oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Panduan ini disusun sebagai pedoman bagi PPPPTK TK dan PLB, Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota, dan stakeholders dalam melaksanakan penjaminan mutu program guru pembelajar. Panduan ini juga disiapkan untuk memberikan informasi kepada individu yang ditugaskan membantu terlaksananya program ini, mencakup narasumber nasional, instruktur nasional, dan penyelenggara program. Kami sangat berharap dan menghargai partisipasi semua pihak terkait dalam upaya peningkatan kualitas guru di Indonesia, khususnya guru Taman Kanak-kanak, Sekolah Luar Biasa, Bahasa Sunda dan guru Sekolah Dasar yang akan bermuara pada peningkatan kualitas proses pembelajaran di dalam kelas. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan panduan ini. Semoga panduan ini bermanfaat bagi kegiatan Guru Pembelajar. Bandung, Agustus 2016 Kepala PPPPTK TK dan PLB Drs. Sam Yhon, MM. NIP. 195812061980031003 i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 1 C. Tujuan... 2 D. Sasaran... 2 BAB II STANDAR PENJAMINAN MUTU... 3 A. Standar Pengelolaan/Pelaksanaan... 3 B. Standar Fasilitator... 3 C. Standar Operator... 4 D. Standar Peserta... 4 E. Standar Sarana dan Prasarana... 4 F. Standar Penilaian... 5 G. Standar Penyelenggara... 6 H. Standar Waktu Pelaksanaan... 7 I. Standar Sertifikat... 7 BAB III STRATEGI PENJAMINAN MUTU... 9 A. Kebijakan dan Strategi... 9 B. Tim Penjamin Mutu... 9 C. Pelaksanaan... 9 D. Monitoring dan Evaluasi... 9 E. Pelaporan... 9 BAB IV PROSEDUR PELAKSANAAN... 10 A. Unsur Terkait... 10 B. Uraian Prosedur Penjaminan Mutu Program Guru Pembelajar... 10 C. Peran PPPPTK, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi... 10 D. Rincian petugas penjamin mutu... 10 E. Jadwal Pelaksanaan Penjaminan Mutu Program Guru Pembelajar... 11 BAB V PENUTUP... 12 Lampiran 1. Instrumen Penjaminan Mutu Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar... 1 Lampiran 2. Laporan Penjaminan Mutu Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar... 1 ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sebagai agen pembelajar, guru dituntut untuk memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut harus dikembangkan secara utuh sehingga terintegrasi dalam kinerja guru. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas guru tertera dalam Permendikbud No 57 Tahun 2012 tentang Uji Kompetensi Guru (UKG). Pasal 2 ayat 2 bahwa Uji Kompetensi Guru (UKG) dilakukan untuk peningkatan kompetensi dan sebagai dasar kegiatan pengembangan keprofesian guru berkelanjutan yang dilakukan secara periodik dengan salah satu kegiatannya adalah program guru pembelajar. Program Guru Pembelajar adalah program peningkatan kompetensi bagi guru yang melibatkan partisipasi publik meliputi pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, orang tua siswa, serta dunia usaha dan dunia industri, dalam bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat), kegiatan kolektif guru, dan kegiatan lain yang mendukung. Program diklat sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan menggunakan 3 (tiga) moda pembelajaran, yakni: tatap muka, pembelajaran dalam jaringan (daring), dan pembelajaran kombinasi antara tatap muka dengan pembelajaran dalam jaringan (daring kombinasi). Panduan penjaminan mutu pelaksanaan guru pembelajar ini disusun sebagai alat kontrol dalam pelaksanaan peningkatan kompetensi guru pembelajar di daerah. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 2019. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 1

2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2012 tentang Uji Kompetensi Guru. 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian dan Pendidikan dan Kebudayaan. 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-2019. 11. Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota Nomor 8203/B/KL/2015 tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru Melalui Pemanfaatan Hasil Uji Kompetensi Guru. C. Tujuan Menjamin implementasi Program Guru Pembelajar berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan mencapai tujuan untuk meningkatkan mutu guru. D. Sasaran Panduan ini disusun untuk digunakan oleh institusi mitra dan/atau pelaksana Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar, yaitu: 1. PPPPTK TK dan PLB 2. Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten/Kota; 3. Pusat Kegiatan Gugus/Kelompok Kerja Guru/Musyawarah Guru Mata Pelajaran; 4. Asosiasi profesi guru. 5. Petugas Penjamin Mutu program Peningkatan kompetensi guru pembelajar 2

BAB II STANDAR PENJAMINAN MUTU Standar penjaminan mutu program guru pembelajar terdiri dari : 1. Standar Pengelolaan/Pelaksanaan 2. Standar Fasilitator 3. Standar Sarana dan Prasarana 4. Standar Penilaian 5. Standar Penyelenggara 6. Standar Waktu Pelaksanaan 7. Standar Sertifikat A. Standar Pengelolaan/Pelaksanaan Pengaturan kelas/rombongan belajar program guru pembelajar diatur sebagai berikut. a. Jumlah peserta : 30 sampai dengan 40 orang peserta b. Jumlah Instruktur : 2 orang per kelas c. Jumlah Panitia Daerah : minimal 1 orang per kelas d. Materi : Modul cetak, lembar kerja, softcopy bahan tayang e. Alat dan bahan : Laptop LCD Audio system Listrik B. Standar Fasilitator Fasilitator Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar terdiri dari Instruktur Nasional/Mentor, Narasumber Nasional/Pengampu dan/atau Widyaiswara. 1. Instruktur Nasional/Mentor adalah Guru yang memenuhi kriteria sebagai IN/mentor dan lulus dalam Pembekalan Instruktur Nasional/Mentor. 2. Narasumber Nasional/Pengampu adalah Widyaiswara, dan/atau Guru yang memenuhi kriteria dan lulus dalam pembekalan narasumber nasional/pengampu dan dapat berperan sebagai Instruktur Nasional/Mentor sesuai kebutuhan. 3. Bersedia bertugas secara penuh sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 4. IN berasal dari daerah dimana pelaksanaan Guru Pembelajar berlangsung. 5. Dalam kondisi IN pada satu daerah tidak mencukupi maka PPPPTK TK dan PLB dapat mengkoordinasikan untuk menggunakan IN dari daerah lain yang terdekat dengan lokasi pelaksanaan guru pembelajar. 3

6. Jika IN tidak dapat melaksanakan tugasnya sebagai fasilitator maka petugas penjamin mutu dapat menggantikan posisi IN di dalam kelas atau melaporkan kepada PPPPTK TK dan PLB untuk mencarikan pengganti IN tersebut. Jenis dan Kriteria Fasilitator No Jenis Fasilitator Kriteria 1. Instruktur Nasional (IN)/ Mentor 2. Narasumber Nasional (NS)/Pengampu Guru yang memerlukan peningkatan kompetensi dengan mempelajari kurang atau sama dengan 2 modul Guru dengan Skor UKG lebih besar atau sama dengan 71 Lulus Pembekalan IN Widyaiswara yang memiliki bidang keahlian relevan Guru yang memerlukan peningkatan kompetensi dengan mempelajari kurang atau sama dengan 2 modul Guru dengan Skor UKG lebih besar atau sama dengan 81 Lulus Pembekalan Narasumber Nasional C. Standar Operator 1. Memiliki kemampuan TIK yang memadai 2. Memahami Sistem Informasi Manajemen Guru Pembelajar (Sigelar) 3. Memahami Sistem Informasi Manajemen Guru Pembelajar Tatap Muka D. Standar Peserta 1. Peserta dalam kegiatan ini adalah guru yang sudah mengikuti UKG tahun 2015 2. Peserta mempelajari kelompok kompetensi yang sama dalam satu kelas 3. Peserta bersedia mengikuti kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan E. Standar Sarana dan Prasarana 1. Standar Sarana Secara umum alat dan bahan yang diperlukan dalam Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar moda Tatap Muka ini, meliputi: a. Panduan b. Perangkat Pelatihan c. Modul Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar, digandakan oleh Dinas atau mitra d. Lembar Kerja 4

e. Instrumen Penilaian peserta, fasilitator, dan evaluasi penyelengaraan kegiatan f. Bahan Tayang g. Alat dan Bahan pembelajaran h. Soal tes akhir, jika dilakukaan secara manual i. Laptop atau Notebook j. LCD Projector k. Sound system sesuai kebutuhan l. Alat dan bahan lain sesuai kebutuhan materi atau modul yang disajikan. 2. Standar Prasarana Prasarana yang diperlukan untuk moda tatap muka adalah yang memenuhi standar: 1. Ruang kelas yang mampu menampung 40 orang peserta; 2. Memiliki daya listrik yang mencukupi. 3. Lokasi mudah dijangkau peserta pada umumnya 4. Tempat menginap peserta, jika peserta dikondisikan menginap F. Standar Penilaian Aspek yang dinilai dalam pelatihan mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Penilaian dilakukan melalui tes untuk aspek pengetahuan mencakup kompetensi profesional dan pedagogik, sedangkan untuk aspek sikap dan keterampilan menggunakan instrumen nontes melalui pengamatan selama kegiatan berlangsung dengan menggunakan format-format penilaian yang telah disediakan. 1. Penilaian Aspek Pengetahuan Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes akhir. Penilaian menggunakan metode penilaian acuan patokan (PAP). Tes mencakup kompetensi profesional dan pedagogik pada aspek pengetahuan berdasarkan indikator pencapaian kompetensi dari setiap materi sebagaimana yang tercantum dalam struktur program. Tes akhir dilakukan segera setelah peserta menyelesaikan kegiatan pembelajaran. Tes akhir dilakukan oleh peserta secara modular (sesuai kelompok kompetensi yang dipelajari) di TUK yang telah ditentukan oleh PPPPTK TK dan PLB dan Dinas Pendidikan sesuai dengan mekanisme UKG. Jika Tes Akhir tidak memungkinkan dilakukan secara daring maka dilakukan secara luring. 2. Penilaian Aspek Keterampilan Penilaian aspek keterampilan dilakukan pada saat pembelajaran melalui penugasan individu dan/atau kelompok oleh narasumber/fasilitator. 5

Komponen yang dinilai dapat berupa hasil Lembar Kerja dan/atau hasil praktik sesuai dengan kebutuhan. 3. Penilaian Aspek Sikap Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sikap peserta dalam berbagai aspek antara lain: sikap pada saat menerima materi; sikap pada saat melaksanakan tugas individu dan kelompok; sikap terhadap fasilitator; sikap terhadap teman sejawat; dan sikap pada saat mengemukakan pendapat, bertanya, dan menjawab. Secara sederhana, aspek sikap yang dinilai hanya mengukur kerjasama, disiplin, tanggungjawab, dan keaktifan. Pengukuran terhadap aspek sikap ini dapat dilakukan melalui pengamatan sikap. Penilaian aspek sikap dilakukan mulai awal sampai akhir kegiatan secara terus menerus yang dilakukan oleh fasilitator pada setiap materi. Namun, untuk nilai akhir aspek sikap ditentukan di hari terakhir atau menjelang kegiatan diklat berakhir yang merupakan kesimpulan fasilitator terhadap sikap peserta selama kegiatan diklat dari awal sampai akhir berlangsung. 4. Nilai Akhir Nilai akhir (NA) peserta Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar Moda Tatap Muka diperoleh dari 3 komponen yaitu penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Penentuan nilai akhir peserta menggunakan formulasi sebagai berikut. Formulasi penentuan nilai akhir peserta Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar bagi guru kelas, guru mapel, dan guru BK ditetapkan sebagai berikut. NA = [{(NS x40%)+(nk x60%)}x40%]+[tax 60%] NA = Nilai Akhir NS = Nilai Sikap (rerata dari semua aspek sikap yang jadi penilaian) NK = Nilai Keterampilan (rerata dari semua materi) TA = Nilai Tes Akhir (Tes Pengetahuan) G. Standar Penyelenggara Instansi penyelenggara Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar dipersyaratkan memenuhi sumber daya meliputi hal-hal berikut. 1. Ketersediaan Instruktur Nasional/Mentor. 2. Ketersediaan sarana dan prasarana. 3. Sumber Daya Manusia Penyelenggara. 6

H. Standar Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan moda tatap muka bagi guru pembelajar sasaran selama 60 JP @ 45 menit untuk dua kelompok kompetensi. I. Standar Sertifikat Peserta yang mengikuti seluruh proses peningkatan kompetensi guru pembelajar akan mendapatkan sertifikat. Pengaturan penandatangan sertifikat sebagai berikut: Sertifikat Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar dicetak melalui Sistem Informasi Manajemen Guru Pembelajar dengan Struktur Program sebagai berikut: Struktur Program Moda Tatap Muka Pola 60 JP No Materi JP A Umum 1. Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Karir Guru 2 2. Program Guru Pembelajar 2 B Pokok 1. Pendalaman Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi (ke-1) 9 2. Pendalaman Materi Profesional Kelompok Kompetensi (ke-1) 18 3. Pendalaman Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi (ke-2) 9 4. Pendalaman Materi Profesional Kelompok Kompetensi (ke-2) 18 C. Penunjang 1 Tes Akhir 2 Total 60 Struktur Program Kegiatan Tatap Muka pada Model In-On-In 30:30 No Materi JP A. Tatap Muka 1 (TM1) 10 1. Kebijakan Program Guru Pembelajar 1 2. Tinjauan Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi (ke-1) 3 3. Tinjauan Materi Profesional Kelompok Kompetensi (ke-1) 5 4. Rencana Belajar 1 (informasi tugas) 1 B. Tatap Muka 2 (TM2) 10 1. Tinjauan Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi (ke-2) 3 2. Tinjauan Materi Profesional Kelompok Kompetensi (ke-2) 6 7

No Materi JP 3. Rencana Belajar 2 (informasi tugas) 1 C. Belajar Mandiri 30 D. Tatap Muka 3 (TM3) 10 1. Presentasi Hasil Kerja Peserta 6 2. Refleksi dan Rencana Tindak Lanjut 2 3. Tes Akhir 2 Total 60 Struktur Program Kegiatan Tatap Muka pada Model In-On-In 20:40 No Materi JP A. Tatap Muka-1 (TM-1) 10 1. Kebijakan Program Guru Pembelajar 1 2. Tinjauan Materi Kelompok Kompetensi ke-1 4 3. Tinjauan Materi Kelompok Kompetensi ke-2 4 4. Rencana Belajar (informasi tugas) 1 B. Belajar Mandiri 40 C. Tatap Muka-2 (TM-2) 10 1. Presentasi Hasil Kerja Peserta 6 2. Refleksi dan Rencana Tindak Lanjut 2 3. Tes Akhir 2 Total 60 Sertifikat dapat diproses pencetakannya jika semua nilai telah diinput ke dalam aplikasi. Sertifikat ditandatangani oleh Kepala PPPPTK TK dan PLB dan atau Kepala Dinas. Jika pencetakan melalui Sistem Informasi Manajemen Guru Pembelajar belum tersedia, maka PPPPTK TK dan PLB mengeluarkan Surat Keterangan telah mengikuti peningkatan kompetensi guru pembelajar. 8

BAB III STRATEGI PENJAMINAN MUTU Program Penjaminan Mutu program guru pembelajar diharapkan mampu ditindaklanjuti secara berkelanjutan oleh PPPPTK, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan mitra. A. Kebijakan dan Strategi Kegiatan ini bertujuan untuk menetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria yang dibutuhkan dalam melaksanakan proses fasilitasi penjaminan mutu pendidikan. B. Tim Penjamin Mutu Tim penjamin mutu yang sudah dipersiapkan sebelumnya akan mengunjungi lokasi-lokasi yang telah ditetapkan sebagai sasaran. C. Pelaksanaan Tim penjamin mutu melaksanakan penjaminan mutu pada tempat kegiatan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari (3 hari oleh Widyaiswara, dan 3 hari oleh Operator). D. Monitoring dan Evaluasi Tim penjamin mutu akan mengunjungi tempat kegiatan pelaksanaan kegiatan. Selain melihat secara langsung proses peningkatan kompetensi guru pembelajar, sekaligus mendokumentasikan seluruh hasil monitoring dan evaluasi. Pada sesi ini digunakan juga Instrumen penjaminan mutu untuk memudahkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi. E. Pelaporan Petugas Penjamin Mutu membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi berdasarkan format dan sistematika yang sudah ditentukan. 9

BAB IV PROSEDUR PELAKSANAAN A. Unsur Terkait Unsur-unsur yang terkait dalam kegiatan penjaminan mutu program guru pembelajar adalah sebagai berikut. 1. PPPPTK TK dan PLB (Pejabat Eselon, Widyaiswara dan Operator) 2. Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota B. Uraian Prosedur Penjaminan Mutu Program Guru Pembelajar 1. Penjaminan Mutu Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar meliputi pemantauan dan evaluasi terhadap perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, ketercapaian tujuan program, dan pelaporan hasil. 2. Instrumen penjaminan mutu yang dilaksanakan dalam bentuk angket, lembar pengamatan, dan pedoman wawancara. 3. Sasaran pemantauan meliputi; (1) Fasilitator (Narasumber Nasional, Instruktur Nasional), dan (2) guru pembelajar. 4. Pelaksana penjaminan mutu terdiri dari unsur PPPPTK dan Dinas Pendidikan Provinsi, Kab/Kota. 5. Penyusunan laporan dilakukan oleh masing-masing pelaksana atau petugas penjaminan mutu. C. Peran PPPPTK, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi 1. Peran PPPPTK - Menyiapkan Panduan dan Instrumen Penjaminan Mutu - Menyiapkan petugas penjaminan mutu guru pembelajar - Menyusun Laporan Penjaminan Mutu Guru Pembelajar 2. Peran Dinas Kabupaten/Kota, Prop. - Menyiapkan tempat pelaksanaan Penjaminan Mutu Guru Pembelajar - Menyiapkan peserta, berkoordinasi dengan PPPPTK - Menyiapkan IN, berkoordinasi dengan PPPPTK - Menyiapkan panitia daerah D. Rincian petugas penjamin mutu 1. Pejabat Eselon, bertugas: - Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Propinsi atau mitra. - Memberikan pengarahan pada acara pembukaan kegiatan. 10

2. Widyaiswara, bertugas: - Melakukan koordinasi dengan Instruktur Nasional dan mitra penyelengara mengenai persiapan pelaksanaan tentang jumlah kelas, modul kelompok kompetensi, jumlah IN, tempat kegiatan, sarana dan prasarana yang diperlukan, jadwal, dan instrumen penilaian. - Memantau pelaksanaan kegiatan. - Melakukan evaluasi dan refleksi pelaksanaan kegiatan. - Membuat laporan pelaksanaan kegiatan. 3. Operator - Menginput peserta dan Instruktur Nasional sesuai kelas dan kelompok kompetensi ke dalam SIM Guru Pembelajar. - Memantau pelaksanaan kegiatan. - Menginput hasil penilaian peserta ke dalam SIM Guru Pembelajar. - Menyiapkan soal Tes Akhir, jika Tes Akhir dilakukan secara luring/offline. E. Jadwal Pelaksanaan Penjaminan Mutu Program Guru Pembelajar Jadwal Pelaksanaan Penjaminan Mutu Program Guru Pembelajar Hari, Tanggal Hari Ke-1 Kegiatan - Melakukan koordinasi dengan Instruktur Nasional dan mitra penyelengara mengenai persiapan pelaksanaan tentang jumlah kelas, modul kelompok kompetensi, jumlah IN, tempat kegiatan, sarana dan prasarana yang diperlukan, jadwal, dan instrumen penilaian. - Memantau pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi Guru Pembelajar moda Tatap Muka. Petugas Pejabat Eselon dan Widyaiswara Hari Ke-2 - Memantau pelaksanaan kegiatan. Widyaiswara Hari Ke-3 - Melakukan evaluasi dan refleksi kegiatan. Widyaiswara Hari Ke-4 Hari Ke-5 Hari Ke-6 - Menginput peserta dan IN sesuai kelas dan kelompok kompetensi ke dalam SIM Guru Pembelajar. - Memantau pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi Guru Pembelajar moda Tatap Muka. - Menginput hasil penilaian peserta ke dalam SIM Guru Pembelajar. - Menyiapkan soal Tes Akhir, jika Tes Akhir dilakukan secara luring/offline. Operator Operator Operator 11

BAB V PENUTUP Panduan Penjaminan Mutu Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar ini disusun agar dapat memberikan pedoman kepada semua pihak terkait dengan pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar. Keberhasilan pelaksanaan Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar ditentukan oleh kesungguhan semua pihak dalam melaksanakan program. Kerjasama dan kontribusi positif semua pihak yang terkait akan sangat membantu dalam kelancaran penyelenggaraan kegiatan ini. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota serta pihak terkait lainya sangat diharapkan terlibat aktif dalam rangka meningkatkan kompetensi guru. 12

Lampiran 1. Instrumen Penjaminan Mutu Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar GURU PEMBELAJAR INSTRUMEN PENJAMINAN MUTU Nama Petugas :... Nama Kegiatan : Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar Mata Pelajaran :... Tempat :... Tanggal :... sd.... 2016 PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016

Petunjuk Penggunaan Instrumen Penjaminan Mutu Pelaksanaan Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar Pengisian instrumen dilakukan dengan cara: 1. Memberikan tanda cek ( ) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian terhadap aspek-aspek yang diobservasi 2. Memberikan catatan pada kolom tersedia jika diperlukan 3. Merangkum catatan dan membuat saran perbaikan secara umum mengenai hasil observasi pada kolom yang tersedia. 4. Menghitung jumlah YA dan TIDAK pada instrumen yang sudah diisi! 5. Menentukan status mutu Pengelolaan Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar dengan kriteria sebagai berikut : Status Mutu Jumlah YA Sangat Baik 38 50 Baik 26 37 Cukup 13 25 Kurang 0 12

NO. ASPEK YA TIDAK CATATAN A. STANDAR PENGATURAN KELAS/ROMBEL 1 Jumlah peserta 40 orang per kelas bagi guru Kelas/BK/Mapel non kejuruan atau 15 orang bagi guru kejuruan 2 Jumlah fasilitator 2 orang per kelas 3 Jumlah panitia 2 orang per kelas B. STANDAR FASILITATOR 1 Instruktur Nasional/Mentor adalah Guru yang memenuhi kriteria sebagai IN/mentor dan lulus dalam pembekalan Instruktur Nasional/Mentor. C. STANDAR SARANA DAN PRASARANA 1 Tersedia panduan kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar 2 Tersedia Silabus, SAP, dan PPT 3 Tersedia Modul Guru Pembelajar sesuai dengan kelompok kompetensi yang harus dipelajari 4 Tersedia alat dan bahan praktik yang memadai secara kualitas maupun kuantitas sesuai materi yang disajikan dalam modul. 5 Tersedia laptop/notebook 6 Tersedia LCD Projector 7 Tersedia papan tulis/flipchart/alat tulis lainnya sesuai kebutuhan materi. 8 Tersedia ruang kelas untuk pembelajaran 40 orang peserta 9 Tersedia koneksi internet (bandwitdh) yang memadai 10 Tersedia daya listrik yang memadai D. STANDAR WAKTU PELAKSANAAN 1 Alokasi waktu per Jam Pembelajaran @45 menit 2 Jumlah jam Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar moda tatap muka Guru kelas/guru mata pelajaran/guru 60 JP E. STANDAR PENILAIAN 1 Tersedia instrumen penilaian sikap 2 Tersedia instrumen penilaian keterampilan 3 Tersedia LK produk pelatihan 4 Tersedia soal tes akhir 5 Tersedia instrumen penilaian fasilitator

6 Tersedia instrumen penilaian penyelenggaraan F. STANDAR SERTIFIKAT 1 Sertifikat dicetak setelah semua nilai telah diinput ke dalam sistem aplikasi 2 Halaman depan sertifikat memuat logo Kemendikbud, identitas UPT, nomor, identitas peserta, identitas instansi peserta, kegiatan yang diikuti, periode pelaksanaan program, nilai dan keterangan capaian kompetensi (predikat), tanggal penerbitan sertifikat, tanda tangan Kepala UPT/Penyelenggara, dan cap stempel 3 Halaman belakang sertifikat memuat struktur program 4 Sertifikat Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar dicetak melalui Sistem Informasi Manajemen Guru Pembelajar 5 Sertifikat ditandatangani oleh Kepala PPPPTKTK dan PLB dan Kepala Dinas. G. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PEMBELAJAR 1 Proses pembelajaran diawali dan diakhiri tepat waktu 2 Skenario dan PPT yang digunakan Instruktur sesuai modul yang dipelajari Guru Pembelajar 3 Modul Guru Pembelajar digunakan sesuai cara penggunaannya 4 Materi pembelajaran dikuasai dengan baik oleh instruktur Guru Pembelajar 5 Materi pembelajaran disajikan sesuai dengan skenario 6 Metode pembelajaran dipilih dan digunakan dengan tepat 7 Alat bantu pembelajaran digunakan sesuai materi 8 Kelas dikelola dan disetting secara variatif 9 Motivasi belajar diberikan kepada peserta secara konsisten 10 Komunikasi dilakukan secara efektif 11 Suasana pembelajaran disajikan secara aktif dan menyenangkan 12 Penilaian proses dan hasil dilakukan sesuai kriteria 13 Refleksi dan reviu dilakukan terhadap hasil kerja peserta 14 Saling bekerja sama 15 Berpakaian rapi dan sopan

H. PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PEMBELAJAR 1. Tersedia Dokumen/format administrasi kegiatan a. Daftar hadir peserta, b. Daftar hadir fasilitator c. Daftar hadir panitia d. Penerimaan ATK e. Name Tag Peserta, Fasilitator, Panitia 2 Proses penyelenggaraan pelatihan diawali dan diakhiri tepat waktu 3 Panitia melayani peserta mulai kedatangan sampai penutupan 4 Panitia siap memfasilitasi keperluan pembelajaran mulai dari seting ruangan dan ATK 5 Panitia melakukan evaluasi penyelengaraan kegiatan 6 Panitia menyelesaikan keadministrasian tepat waktu 7 Saling bekerja sama 8 Berpakaian rapi dan sopan CATATAN UMUM OBSERVER :............

Lampiran 2. Laporan Penjaminan Mutu Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar GURU PEMBELAJAR LAPORAN PENJAMINAN MUTU Nama Petugas :... Nama Kegiatan : Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar Mata Pelajaran :... Tempat :... Tanggal :... sd.... 2016 PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016

A. Latar Belakang Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sebagai agen pembelajar, guru dituntut untuk memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut harus dikembangkan secara utuh sehingga terintegrasi dalam kinerja guru. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas guru tertera dalam Permendikbud No 57 Tahun 2012 tentang Uji Kompetensi Guru (UKG). Pasal 2 ayat 2 bahwa Uji Kompetensi Guru (UKG) dilakukan untuk peningkatan kompetensi dan sebagai dasar kegiatan pengembangan keprofesian guru berkelanjutan yang dilakukan secara periodik dengan salah satu kegiatannya adalah program guru pembelajar. Program Guru Pembelajar adalah program peningkatan kompetensi bagi guru yang melibatkan partisipasi publik meliputi pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, orang tua siswa, serta dunia usaha dan dunia industri, dalam bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat), kegiatan kolektif guru, dan kegiatan lain yang mendukung. Program diklat sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan menggunakan 3 (tiga) moda pembelajaran, yakni: tatap muka, pembelajaran dalam jaringan (daring), dan pembelajaran kombinasi antara tatap muka dengan pembelajaran dalam jaringan (daring kombinasi). Laporan penjaminan mutu pelaksanaan guru pembelajar ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan penjaminan mutu peningkatan kompetensi Guru Pembelajar. B. Tujuan Laporan ini disusun dengan tujuan: 1. Memberikan gambaran pelaksanaan peningkatan kompetensi Guru Pembelajar. 2. Sebagai bahan evaluasi terhadap pelaksanaan peningkatan kompetensi Guru Pembelajar. 3. Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan penjaminan mutu peningkatan kompetensi Guru Pembelajar. C. Sasaran Sasaran Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar Mata Pelajaran :.. Kelompok Kompetensi :.. Jumlah Kelas :.. Jumlah Peserta :.. Jumlah IN :..

D. Waktu dan Tempat Kegiatan Tempat pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar di.., Kabupaten/Kota, Propinsi.. Waktu pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar dari tanggal.. sampai dengan.. E. Deskripsi Laporan Hasil Kegiatan (dijabarkan dari instrumen hasil pemantauan)......... F. Penutup LAMPIRAN: Surat Tugas Instrumen Hasil Pemantauan Photo kegiatan