PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBIAYAAN PROGRAM GURU PEMBELAJAR MODA DARING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBIAYAAN PROGRAM GURU PEMBELAJAR MODA DARING"

Transkripsi

1 GURU PEMBELAJAR PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBIAYAAN PROGRAM GURU PEMBELAJAR MODA DARING KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA 2016 i

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Petunjuk Pelaksanaan Pembiayaan Program Guru Pembelajar Moda Daring dan Daring Kombinasi oleh PPPPTK TK & PLB. Petunjuk Pelaksanaan ini disusun sebagai acuan bagi unsur-unsur yang terlibat di dalam proses pembelajaran Moda Daring dan Daring Kombinasi bagi PPPPTK TK & PLB, Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota dan Petugas yan ditunjuk, dalam melaksanakan program guru pembelajar Moda Daring dan Moda Daring Kombinasi. Petunjuk pelaksanaan pembiayaan ini juga disiapkan untuk memberikan informasi kepada aparat pemeriksa baik internal maupun eksternal yang ditugaskan untuk melaksanakan audit. Semua instansi dan individu yang terlibat dalam kegiatan ini diharapkan mampu melaksanakan tugas dan perannya dengan baik dengan dukungan pembiayaan yang sesuai dengan aturan yang berlaku serta teralokasi pada DIPA PPPPTK TK & PLB. PPPPT TK & PLB mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Pembiayaan ini, dan juga kepada semua unsur yang akan melaksanakan pembiayaan program tersebut. Semoga Petunjuk Pelaksanaan Pembiayaan ini bermanfaat demi terselenggaranya Program Guru Pembelajar Moda Daring dan Daring Kombinasi. Terima kasih. Jakarta, 25 Agustus 2016 Kepala, Drs. Sam Yhon, MM NIP ii

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI...iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 2 C. Tujuan... 4 D. Sasaran... 4 E. Definisi... 4 F. Ruang lingkup... 5 G. Referensi... 5 BAB II STANDAR PEMBIAYAAN... 6 A. Komponen Pembiayaan... 6 B. Standar Biaya BAB III PROSEDUR PEMBIAYAAN A. Pembiayaan Moda Daring B. Pembiayaan Moda Daring Kombinasi BAB IV PENUTUP BAB V LAMPIRAN iii

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan Guru Pembelajar dikembangkan berdasarkan peta kompetensi guru yang dapat dilihat dari hasil Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Uji Kompetensi Guru (UKG) serta didukung dengan hasil evaluasi diri. Guru yang kompetensinya masih berada di bawah Kriteria Capaian Minimal (KCM) akan mengikuti peningkatan kompetensi Guru Pembelajar yang diorientasikan untuk mencapai standar kompetensi minimal. Guru yang hasil pengembangan keprofesiannya telah mencapai standar kompetensi minimal, kegiatan Guru Pembelajar-nya diarahkan kepada peningkatan keprofesian yang dapat memenuhi tuntutan ke depan dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya memberikan pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan sekolah. Peningkatan kompetensi Guru Pembelajar tersebut dilaksanakan dalam 3 (tiga) moda, yaitu tatap muka, daring dan daring kombinasi. Pada moda daring ini, peserta melakukan interaksi belajar secara daring penuh dan kombinasi antara daring dan tatap muka. Interaksi belajar daring dilakukan secara mandiri dengan memanfaatkan teknologi informasi dan pembelajaran yang telah disiapkan secara elektronik, dan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Untuk Daring Kombinasi, interaksi tatap muka akan dilaksanakan bersamaan dengan peserta lainnya di Pusat Belajar (PB) yang telah ditetapkan. Maka pelaksanaan moda daring dimaksud memerlukan pengaturan pengaturan baku yan dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang memerlukanya. Pusat Belajar adalah tempat kegiatan pendampingan dan tatap muka antara mentor dengan peserta Guru Pembelajar moda daring kombinasi yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kab/Kota. Waktu pelaksanaan pertemuan di PB dikoordinasikan antar operator PB bagi kelompok-kelompok belajar sesuai dengan modul belajar yag diambil. Maka proses pembelajaran berlangsung tentu ada pembiayaan operasional untuk keberlangsungan proses tersebut sebagaimana diamanatkan dalam Pedoman Program Guru Pembelajar dan Petunjuk Teknis Program Pembelajar Moda Daring Kombinasi. Pengawasan dan pengendalian pembiayaan Program Guru Pembelajar Moda Daring merupakan bagian dari proses pelaksanaan program dimaksud, 1

5 dimana pengawasan dan pengendalian tersebut adalah upaya penggunaan anggaran negara sesuai ketentuan, tepat sasaran, tepat waktu dan efisien. Laporan pertanggungjawaban pembiayaan dari setiap kelompok kerja merupakan bagian dari pertanggungjawaban pengelola keuangan pada lembaga. Oleh karena itu, sesuai dengan PMK nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam APBN, pembiayaan operasional pelaksanaan Program guru Pembelajar Moda Daring Kombinasi akan diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan ini. Pada Petunjuk Pelaksanan Pembiayaan Guru Pembelajar Moda Daring Kombinasi terdapat tiga hal pengaturan pembiayaan yang meliputi : (1) Pembiayaan Moda Daring dan (2) Pembiayaan Moda Daring Kombinasi. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Repubrik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No 4355); 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No 4400); 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 6. Peraturan Presiden no 70 Tahun 2012 juncto Peraturan Presiden no 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah berikut perubahannya; 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Umum dan Kinerja Instansi Pemerintah; 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru; 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 2

6 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN; 12. Peraturan Menteri Keuangan nomor 73 /PMK.05/2008 tentang Tata cara penatausahaan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja; 13. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap; 14. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka APBN; 15. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggungjawab Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola APBN; 16. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 277/PMK.05/2014 tentang Rencana Penarikan Dana, Rencana Penerimaan Dana dan Perencanaan Kas; 17. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan TA 2016; 18. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 15/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Revisi Anggaran TA 2016; 19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 117/PMK.02/2016 tentang Perubahan atas PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016; 20. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik; 21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Satuan Pengawasan Intern Di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional; 22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 25. Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2016 Tentang Manajemen Resiko di Lingkungan Kemendikbud; 3

7 26. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor Per-22/PB/2013 tentang Ketentuan Lebih Lanjut Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap; 27. Peraturan Inspektur Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Nomor Kep.275/B/Kp.2009 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Satuan Pengawasan Intern Di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional; 28. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor /A.A2/KU/2015 tanggal 22 Desember 2015 tentang Pengangkatan Pejabat Perbendaharaan/ Pengelola Keuangan pada P4TK Bidang TK dan PLB Bandung; 29. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) P4TK Bidang TK dan PLB Bandung Tahun Anggaran 2016 Nomor : SP DIPA /2016 tanggal 7 Desember 2015; 30. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran PPPPTK TK & PLB Nomor: 003/J17.1/KP/2016 tanggal 4 Januari 2016 tentang Pengangkatan Pejabat Perbendaharaan di lingkungan P4TK Bidang TK dan PLB Bandung; C. Tujuan Petunjuk Pelaksanaan Pembiayaan Program Guru Pembelajar Moda Daring Kombinasi disusun agar dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembiayaan di lingkungan P4TK Bidang TK dan PLB Bandung, sehingga pembiayaan program di maksud sesuai dengan aturan yang berlaku. D. Sasaran 1. Pemangku kebijakan Program Guru Pembelajar Moda Daring Kombinasi di lingkungan P4TK TK & PLB; 2. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota pelaksana Program Guru Pembelajar Moda Daring Kombinasi di lingkungan P4TK TK & PLB; 3. Pengampu, Mentor, Admin P4TK, Operator PB dan Penanggungjawab Keuangan yang melaksanakan Program Guru Pembelajar Moda Daring Kombinasi; 4. Guru Sasaran Program Guru Pembelajar Moda Daring Kombinasi; 5. Pengelola keuangan di lingkungan P4TK E. Definisi 1. Pemangku kebijakan adalah pejabat struktural di lingkungan P4TK TK & PLB; 2. Pengampu adalah Narasumber Nasional yang mendampingi Mentor pada Moda Daring Kombinasi dan Guru Sasaran pada Moda Daring; 4

8 3. Mentor adalah Instruktur Nasional yang mendampingi Guru Sasaran pada Moda Daring Model 2 dan Moda Daring Kombinasi; 4. Admin P4TK adalah petugas yang ditunjuk oleh lembaga dan bertugas mengelola SIM Guru Pembelajar; 5. Operator PB adalah petugas yang ditunjuk Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota untuk membantu pelaksanaan Guru Pembelajar Moda Daring Kombinasi di Pusat Belajar; 6. Penanggungjawab Keuangan adalah petugas yang ditunjuk Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan lembaga untuk melaksanakan pembiayaan Program Guru Pembelajar Moda Daring Kombinasi; 7. Guru Sasaran adalah guru berdasarkan hasil UKG berada pada Program Guru Pembelajar Moda Daring dan Daring Kombinasi; 8. Pengelola Keuangan UPT adalah pejabat pengelola keuangan di lingkungan P4TK TK & PLB; 9. Eksekutor UPT adalah petugas UPT yang bertanggungjawab melaksanakan pembiayaan operasional Pusat Belajar bekerjasama dengan Penanggungjawab Keuangan Pusat belajar. F. Ruang lingkup Petunjuk pelaksanaan pembiayaan ini untuk pelaksanaan Program Guru Pembelajar Moda Daring dan Moda Daring Kombinasi di lingkungan P4TK TK & PLB, meliputi (1) Standar Pembiayaan dan (2) Prosedur Pembiayaan agar sesuai dengan aturan yang berlaku. G. Referensi 1. Standar Biaya Masukan TA Pedoman Umum Guru Pembelajar 3. Juknis Guru Pembelajar Moda Daring 5

9 BAB II STANDAR PEMBIAYAAN Standar pembiayaan terdiri dari : A. Komponen Pembiayaan B. Standar Biaya A. Komponen Pembiayaan Komponen pembiayaan pelaksanaan Guru Pembelajar Moda Daring adalah sebagai berikut. 1. Mekanisme pembelajaran dan Unsur yang terlibat a. Moda Daring : Pola pebelajaran yang dilaksanakan ada 2 model yaitu 1) Model 1 yaitu Guru Pembelajar moda ini diperuntukan bagi guru dengan profil hasil UKG nya memiliki 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) kelompok kompetensi yang nilainya dibawah KCM pada tahun yang berjalan. Pada Daring Penuh Model 1, unsur yang terlibat di dalam sistem Guru Pembelajar adalah Pengampu, Peserta dan Admin P4TK/Kelas. Pengampu akan langsung bertatap muka dengan peserta di Daring (Dalam Jaringan) atau online. Kelas yang dibentuk adalah kelas maya, dimana peserta yang terbentuk dalam 6

10 kelas merupakan peserta dengan modul sama dari berbagai lokasi di Indonesia. Pengampu akan langsung pembimbing orang peserta di dalam kelas maya. Sementara admin P4TK/kelas akan membantu kelancaran proses belajar secara online. Durasi proses belajar ini selama 6 minggu untuk 1 modul atau 12 minggu untuk 2 modul. 2) Model 2 yaitu Guru dengan profil hasil UKG nya memiliki 6 (enam) sampai dengan 7 (tujuh) kelompok kompetensi yang nilainya dibawah KCM pada tahun yang berjalan. Dengan lokasi kerja jauh dari lokasi KKG/MGMP yang digunakan sebagai tempat pertemuan tatap muka, dan yang merupakan binaan dari seorang mentor yang memiliki guru binaan kurang dari kuota minimal. Daring Model 2 ini dipergunakan untuk memfasilitasi guru sasaran kelompok daring kombinasi dimana tidak dapat melaksanakan tatap muka di pusat belajar karena lokasi yang berjauhan dari pusat belajar, dan kelas berdasarkan modul sulit dibentuk karena faktor tersebut. Pada moda daring model 2 ini, orang peserta akan belajar didampingi oleh mentor secara online/daring dan akan dibantu oleh Admin P4TK/Kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Sementara Pengampu sebagai supervisor akan memfasilitasi mentor dan peserta selama 12 minggu proses pembelajaran berlangsung. 7

11 b. Moda Daring Kombinasi : Guru Pembelajar moda ini diperuntukan bagi guru dengan profil hasil UKG nya memiliki 6 (enam) sampai dengan 7 (tujuh) kelompok kompetensi yang nilainya dibawah KCM pada tahun yang berjalan. Pada Guru Pembelajar moda daring kombinasi, peserta akan difasilitasi oleh mentor secara daring dan luring di Pusat Belajar (PB). Perbedaan Daring model 2 dengan Daring Kombinasi adalah interaksi antara peserta dengan mentornya tidak hanya online (daring) namun juga luring (luar jaringan) atau tatap muka yang bertemu di Pusat Belajar. Pembelajaran di pusat belajar juga berlangsung secara online dengan video call dan peserta maupun mentor akan di bantu oleh operator PB selama menggunakan fasilitas online tersebut. pengampu peserta ke-1 mentor ke-1 peserta ke-... peserta ke-20 peser ta ke- 1 mentor ke-.. peser ta ke-... peser ta ke- 20 peser ta ke- 1 mentor ke-40 peserta ke-... peserta ke-20 Sebagaimana bagan tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa, a. Satu orang pengampu Pengampu akan memfasilitasi maksimal 40 (empat puluh) mentor dan dapat memfasilitasi lebih dari satu kelas kelompok 8

12 kompetensi 10 (sepuluh) sampai dengan 40 (empat puluh) orang mentor. b. Satu orang mentor akan membimbing 10 (sepuluh) sampai dengan 30 (tiga puluh) peserta dalam satu kelas kelompok kompetensi pada modul prioritas yang telah ditentukan, dengan jumlah ideal 20 (dua puluh) peserta. c. Satu orang admin kelas yang akan membantu peserta, mentor dan pengampu dari sisi teknis. Dalam proses pembelajaran daring / daring kombinasi dimaksud terdapat unsur - unsur yang mendukung terselenggaranya program ini yakni, 1. Tim Manajemen PPPPTK TK & PLB Selaku Pelaksana Program Nasional, PPPPTK TK & PLB bertanggungjawab atas pelaksanaan moda daring dan moda daring kombinasi, mulai dari pekerjaan persiapan yang meliputi pengolahan data, penyiapan sistem, sampai dengan pelaksanaan di lapangan dan pelaporannya. Oleh sebab itu diperlukan Tim Manajemen yang akan menyelesaikan keseluruhan pekerjaan di maksud dan terdiri atas : a) Pengarah b) Ketua c) Wakil Ketua d) Tim Pengolah Data e) Tim Keuangan 2. Dinas Pendidikan Provinsi/Kota/Kabupaten Dinas Pendidikan di Provinsi/Kota/Kabupaten merupakan stakeholder di daerah, dimana mempunyai tugas dan kewajiban untuk mendukung pembangunan Sumber Daya Manusia Pendidikan di daerahnya. Maka peran Dinas Pendidikan pada program ini diharapkan mampu menggerakkan dan memfasilitasi guru untuk menjadi Guru Pembelajar. 3. Pengampu Pengampu dalam pelaksanaan Guru Pembelajar moda daring adalah widyaiswara / Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) / dosen / guru / fungsional umum yang menjadi pengembang modul Guru Pembelajar moda daring, yang telah lulus Pelatihan Narasumber Nasional/Pengampu dengan kriteria sebagai berikut: Berpengalaman dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih pembelajar dewasa (pendekatan andragogi) 9

13 Memiliki kemampuan dasar TIK (pengolah kata/word processor, pengolah data/spreadsheet, presentasi/powerpoint, penggunaan internet /surel, browsing, download/unduh dan upload/unggah data) Bersedia melaksanakan pembelajaran menggunakan moda daring dengan kemauan dan komitmen yang tinggi. 4. Mentor Mentor adalah guru yang telah mengikuti UKG dan memenuhi kriteria: Profil hasil UKG-nya, terdapat 8 (delapan) hingga 10 (sepuluh) kelompok kompetensi di atas KCM Telah lulus Pelatihan Instruktur Nasional/Mentor Khusus untuk Guru Pembelajar moda daring Model 2, guru yang dijadikan sebagai mentor dipilih dari guru yang telah memenuhi kriteria pada poin a dan memiliki nilai UKG tertinggi diantara calon mentor yang guru binaannya akan digabung untuk mengikuti Guru Pembelajar moda daring Model 2 Memiliki kemampuan dasar TIK (pengolah kata/word processor, pengolah data/spreadsheet, presentasi/powerpoint, penggunaan internet /surel, browsing, download/unduh dan upload/unggah data) Bersedia melaksanakan pembelajaran menggunakan moda daring dengan kemauan dan komitmen yang tinggi. 5. Peserta / Guru Sasaran Guru sasaran dengan kelompok moda berdasarkan profil hasil UKG yang nilainya di bawah KCM, berada di wilayah yang tersedia akses/jaringan internet dan bersedia melaksanakan pembelajaran menggunakan moda daring dengan kemauan dan komitmen yang tinggi. 6. Admin P4TK/Kelas Admin pada Guru Pembelajar moda daring terdiri atas beberapa operator P4TK, satu orang koordinator admin LMS P4TK, dan admin kelas. Koordinator admin LMS P4TK adalah tim pengembang sistem Guru Pembelajar moda daring dan menguasai LMS yang digunakan. Admin/Operator P4TK adalah: Staf teknis yang ditugaskan oleh UPT bersangkutan Telah mengikuti pembekalan admin, atau telah mengikuti program desiminasi dari admin yang telah mengikuti pembekalan admin Mampu menggunakan SIM Guru Pembelajar dengan baik. 10

14 Memiliki integritas untuk menjaga kerahasiaan data peserta Memiliki komitmen tinggi untuk menjalankan tugasnya 7. Operator PB Operator PB pada Guru Pembelajar moda daring adalah staf teknis yang ditugaskan oleh Dinas Prov/Kabupaten/Kota yang, Telah mengikuti pembekalan operator PB Mampu menggunakan SIM Guru Pembelajar dengan baik. Memiliki integritas untuk menjaga kerahasiaan data peserta Memiliki komitmen tinggi untuk menjalankan tugasnya Mempunyai kemampuan pengelolaan TIK 8. Penanggungjawab Keuangan PB Penanggungjawab keuangan di pusat belajar disini bertanggungjawab melaksanakan pembiayaan pembelajaran di pusat belajar. Penanggung Jawab Keuangan PB pada Guru Pembelajar moda daring kombinasi adalah staf teknis yang ditugaskan oleh Dinas Prov/Kabupaten/Kota yang bertugas, Memahami Pengelolaan Pembiayaan Pusat Belajar Melaksanakan pembiayaan operasional Pusat belajar Mengadministrasikan belanja operasional Pusat belajar Melaporkan belanja operasional Pusat belajar Untuk keperluan administrasi, penanggungjawab perlu memenuhi kelengkapan administrasi sebagai berikut ; a. Surat penunjukan / penugasan dari Dinas Pendidikan b. Mengisi Biodata c. Menandatangani Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak diatas materai d. Melampirkan fotocopy Buku Tabungan/Rekening yang sudah dilegalisir oleh Bank Penerbit. 2. Pembiayaan Operasional Pembiayaan operasional disini dimaksudkan untuk membiayai komponen dan unsur unsur pelaksanaan program Guru Pembelajar Moda Daring dan Daring Kombinasi selama proses pembelajaran berlangsung. Pembiayaan itu sendiri terbagi atas 2 kelompok tanggungjawab yaitu a. DIPA Pusat Merupakan pembiayaan yang dianggarkan oleh DIPA PPPPTK TK & PLB dan didistribusikan oleh Tim Keuangan PPPPTK TK & PLB dan 11

15 Penanggungjawab Keuangan di Pusat Belajar. Adapun pembiayaan yang tersedia untuk program ini adalah sebagai berikut: Sistim Informasi Manajemen Guru Pembelajar Honor Tim Manajemen Honor Pengampu Honor Admin P4TK Honor Mentor Transport Mentor, Operator dan Penjab Keuangan ke Pusat Belajar Honor Operator Pusat Belajar Honor Penanggungjawab Keuangan Pusat Belajar ATK dan Laporan Kebersihan dan Listrik Bantuan Konsumsi Tatap Muka di Pusat Belajar Biaya Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Biaya Survey Pusat Belajar Rapat Koordinasi di Dinas Pendidikan Provinsi b. Pembiayaan mandiri oleh Peserta Merupakan pembiayaan yang dikeluarkan oleh peserta untuk dirinya sendiri selama proses pembelajaran berlangsung yaitu Transport Guru Sasaran Ke Pusat Belajar Konsumsi Guru Sasaran di luar Tatap Muka di Pusat Belajar Pulsa Internet Guru Sasaran selama belajar Komponen pembiayaan tersebut di atas akan menjadi komponen pembiayaan pada setiap moda yang dilaksanakan sebagaimana di bawah ini, a. Moda Daring : 1) Model 1 : Pembiayaan pada pelaksanaan moda daring model 1 adalah sebagai berikut: a) Sistim Informasi Manajemen Guru Pembelajar b) Honor Pengampu c) Honor Admin P4TK d) ATK dan Laporan 2) Model 2 : Pembiayaan pada pelaksanaan moda daring model 2 adalah sebagai berikut: 12

16 a) Sistim Informasi Manajemen Guru Pembelajar b) Honor Pengampu c) Honor Mentor d) Honor Admin P4TK e) ATK dan Laporan b. Moda Daring Kombinasi Pembiayaan pada pelaksanaan moda daring kombinasi adalah sebagai berikut: a) Sistim Informasi Manajemen Guru Pembelajar b) Honor Tim Manajemen c) Honor Pengampu d) Honor Mentor e) Honor Admin P4TK f) Honor Operator Pusat Belajar g) Honor Administrasi Penanggungjawab Keuangan Pusat Belajar h) Transport Mentor, Operator dan Penjab Keuangan ke Pusat Belajar i) ATK dan Laporan j) Kebersihan dan Listrik k) Bantuan Konsumsi Tatap Muka di Pusat Belajar l) Biaya Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan m) Biaya Survey Pusat Belajar n) Rapat Koordinasi di Dinas Pendidikan Provinsi B. Standar Biaya Pembiayaan moda daring dan moda daring kombinasi memerlukan acuan standar harga yang dapat dipergunakan bagi tim keuangan yang akan melayani dukungan pelaksanaan program dimaksud. Oleh karena itu, perlu ditetapkan standar biaya sebagai berikut, a. Moda Daring : 1) Model 1 : Pembiayaan moda daring penuh model 1 dilaksanakan di pusat. Komponen yang dibiayai adalah sebagai berikut, a) Sistim Informasi Manajemen Guru Pembelajar Pembiayaan SIM Guru Pembelajar telah dikontrak dengan PT. Telkom untuk membiayai Akses Jaringan Internet Video Call sebagai pusat sistem pembelajaran semua moda daring. 13

17 b) Honor Pengampu Pengampu melaksanakan pendampingan akademis pada 40 orang guru sasaran selama 12 minggu di dalam 1 grup kelas. Maka analisa perhitungan honor per minggu adalah sebagai berikut: 40 orang Rp 7.500,- = Rp ,-/minggu Maka dalam 1 bulan disamakan dengan 4 minggu dan honor yang akan dibayarkan pada Pengampu setiap bulannya adalah 4 minggu Rp ,- = Rp ,- per bulan Pembayaran honor ini dipotong pajak PPh 21 sebesar: 0% untuk Golongan II atau yang disetarakan (di bawah S1) 5% untuk Golongan III atau yang disetarakan (guru S1 ke atas) 15% untuk Golongan IV atau yang disetarakan Honor dimaksud dapat dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Dibayarkan dalam 3 tahap atau sama dengan sebulan sekali selama moda daring dilaksanakan; 2) Dibayarkan di akhir pembelajaran untuk setiap tahapnya; 3) Honor dimaksud sudah termasuk pulsa internet yang dipergunakan untuk proses pembelajaran; 4) Melampirkan bukti pelaksanaan/rekam jejak dari sistem yang diterbitkan oleh SIM Guru Pembelajar dan di acc oleh pejabat yang berwenang. c) Honor Admin P4TK Admin P4TK melaksanakan pendampingan teknis / fasilitasi selama proses moda daring kepada pengampu dan 40 orang guru sasaran selama 12 minggu di dalam 1 kelas. Maka analisa perhitungan honor per minggu adalah sebagai berikut: 40 orang Rp 3.750,- = Rp ,-/minggu Maka dalam 1 bulan disamakan dengan 4 minggu dan honor yang akan dibayarkan pada Admin P4TK setiap bulannya adalah 4 minggu Rp ,- = Rp ,- per bulan 14

18 Pembayaran honor ini dipotong pajak PPh 21 sebesar: 0% untuk Golongan II atau yang disetarakan (di bawah S1) 5% untuk Golongan III atau yang disetarakan (guru S1 ke atas) 15% untuk Golongan IV atau yang disetarakan Honor dimaksud dapat dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Dibayarkan dalam 3 tahap atau sama dengan sebulan sekali selama moda daring dilaksanakan; 2) Dibayarkan di akhir pembelajaran untuk setiap tahapnya; 3) Honor dimaksud sudah termasuk pulsa internet yang dipergunakan untuk proses pembelajaran; 4) Honor ini tidak berlaku bagi pegawai outsourching di lingkungan P4TK TK ddan PLB; 5) Melampirkan bukti pelaksanaan/rekam jejak dari sistem yang diterbitkan oleh SIM Guru Pembelajar dan di acc oleh pejabat yang berwenang. d) ATK dan Pelaporan Pembiayaan ATK dan Pelaporan artinya bahwa realisasi belanja yang dikeluarkan sesuai yang tertera pada bukti bayar/bon/invoice/struk belanja/kwitansi yang sah. Pembiayaan ATK dan Pelaporan ini bisa dipergunakan untuk ATK, materai dan pelaporan keuangan pusat selama 3 bulan pelaksanaan dengan standar biaya ATK dan Pelaporan sebesar Rp ,- per bulan 2) Model 2 : Pembiayaan moda daring penuh model 2 dilaksanakan di pusat. Komponen yang dibiayai adalah sebagai berikut, a) Sistim Informasi Manajemen Guru Pembelajar Pembiayaan SIM Guru Pembelajar telah dikontrak dengan PT. Telkom untuk membiayai Akses Jaringan Internet Video Call sebagai pusat pembelajaran semua moda daring. 15

19 b) Honor Pengampu Pengampu melaksanakan pendampingan akademis pada 40 orang Mentor selama 12 minggu di dalam 1 grup kelas. Maka analisa perhitungan honor per minggu adalah sebagai berikut: 40 orang Rp 7.500,- = Rp ,-/minggu Maka dalam 1 bulan disamakan dengan 4 minggu dan honor yang akan dibayarkan pada Pengampu setiap bulannya adalah 4 minggu Rp ,- = Rp ,- per bulan Pembayaran honor ini dipotong pajak PPh 21 sebesar: 0% untuk Golongan II atau yang disetarakan (di bawah S1) 5% untuk Golongan III atau yang disetarakan (guru S1 ke atas) 15% untuk Golongan IV atau yang disetarakan Honor dimaksud dapat dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Dibayarkan dalam 3 tahap atau sama dengan sebulan sekali selama moda daring dilaksanakan; 2) Dibayarkan di akhir pembelajaran untuk setiap tahapnya; 3) Honor dimaksud sudah termasuk pulsa internet yang dipergunakan untuk proses pembelajaran; 4) Melampirkan bukti pelaksanaan/rekam jejak dari sistem yang diterbitkan oleh SIM Guru Pembelajar dan di acc oleh pejabat yang berwenang. c) Honor Mentor Mentor melaksanakan pendampingan akademis pada 40 orang guru sasaran selama 12 minggu di dalam 1 grup kelas. Maka analisa perhitungan honor per minggu adalah sebagai berikut: 40 orang Rp 5.625,- = Rp ,-/minggu Maka dalam 1 bulan disamakan dengan 4 minggu dan honor yang akan dibayarkan pada Mentor setiap bulannya adalah 4 minggu Rp ,- = Rp ,- per bulan Pembayaran honor ini dipotong pajak PPh 21 sebesar: 16

20 0% untuk Golongan II atau yang disetarakan (di bawah S1) 5% untuk Golongan III atau yang disetarakan (guru S1 ke atas) 15% untuk Golongan IV atau yang disetarakan Honor dimaksud dapat dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Dibayarkan dalam 3 tahap atau sama dengan sebulan sekali selama moda daring dilaksanakan; 2) Dibayarkan di akhir pembelajaran untuk setiap tahapnya; 3) Honor dimaksud sudah termasuk pulsa internet yang dipergunakan untuk proses pembelajaran; 4) Melampirkan bukti pelaksanaan/rekam jejak dari sistem yang diterbitkan oleh SIM Guru Pembelajar dan di acc oleh pejabat yang berwenang. d) Honor Admin P4TK Admin P4TK melaksanakan pendampingan teknis / fasilitasi selama proses moda daring kepada pengampu dan 40 orang guru sasaran selama 12 minggu di dalam 1 kelas. Maka analisa perhitungan honor per minggu adalah sebagai berikut: 40 orang Rp 3.750,- = Rp ,-/minggu Maka dalam 1 bulan disamakan dengan 4 minggu dan honor yang akan dibayarkan pada Admin P4TK setiap bulannya adalah 4 minggu Rp ,- = Rp ,- per bulan Pembayaran honor ini dipotong pajak PPh 21 sebesar: 0% untuk Golongan II atau yang disetarakan (di bawah S1) 5% untuk Golongan III atau yang disetarakan (guru S1 ke atas) 15% untuk Golongan IV atau yang disetarakan Honor dimaksud dapat dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Dibayarkan dalam 3 tahap atau sama dengan sebulan sekali selama moda daring dilaksanakan; 2) Dibayarkan di akhir pembelajaran untuk setiap tahapnya; 3) Honor dimaksud sudah termasuk pulsa internet yang dipergunakan untuk proses pembelajaran; 17

21 4) Honor ini tidak berlaku bagi pegawai outsourching di lingkungan P4TK TK ddan PLB; 5) Melampirkan bukti pelaksanaan/rekam jejak dari sistem yang diterbitkan oleh SIM Guru Pembelajar dan di acc oleh pejabat yang berwenang. e) ATK dan Pelaporan Pembiayaan ATK dan Pelaporan artinya bahwa realisasi belanja yang dikeluarkan sesuai yang tertera pada bukti bayar/bon/invoice/struk belanja/kwitansi yang sah. Pembiayaan ATK dan Pelaporan ini bisa dipergunakan untuk ATK, materai dan pelaporan keuangan pusat selama 3 bulan pelaksanaan dengan standar biaya ATK dan Pelaporan sebesar Rp ,- per bulan b. Moda Daring Kombinasi Pembiayaan moda daring kombinasi di laksanakan dengan 2 jenis pembelajaran yakni moda daring dan moda tatap muka di pusat belajar. Oleh karenanya diperlukan biaya operasional di pusat belajar untuk menunjang proses belajar selama 3 x tatap muka untuk 1 modul atau 6 x tatao muka untuk 2 modul. Oleh karenanya diperlukan bantuan dan peran dari Penanggungjawab Keuangan di Pusat Belajar yang menjadi kepanjangan tangan dari tim keuangan PPPPTK TK & PLB dalam membiayai operasional tatap muka di pusat belajar. Adapun hal-hal yang dibiayai oleh PPPPTK TK & PLB adalah sebagai berikut, a) Sistim Informasi Manajemen Guru Pembelajar b) Honor Tim Manajemen c) Honor Pengampu d) Honor Admin P4TK e) Biaya Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan f) Biaya Survey Pusat Belajar g) Rapat Koordinasi di Dinas Pendidikan Provinsi Sedangkan pelaksanaan pembiayaan oleh penanggungjawab keuangan di PB adalah sebagai berikut, a) Honor Mentor b) Honor Operator Pusat Belajar c) Honor Administrasi Penanggungjawab Keuangan Pusat Belajar 18

22 d) Transport Mentor, Operator dan Penjab Keuangan ke Pusat Belajar e) ATK dan Laporan f) Kebersihan dan Listrik g) Bantuan Konsumsi Tatap Muka di Pusat Belajar Berikut standar biaya tersebut di atas, a. Sistim Informasi Manajemen Guru Pembelajar Pembiayaan SIM Guru Pembelajar telah dikontrak dengan PT. Telkom untuk membiayai Akses Jaringan Internet Video Call sebagai pusat sistempembelajaran semua moda daring. b. Honor Tim Manajemen Standar pembayaran honor tim manajemen ada pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 117/PMK.02/2016 tentang Perubahan atas PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016 dan akan ditetapkan dengan Surat Keputuan Kepala PPPPTK TK & PLB. c. Honor Pengampu Honor Pengampu akan dibayarkan langsung oleh BPP. Pengampu melaksanakan pendampingan akademis pada 40 orang Mentor selama 12 minggu di dalam 1 grup kelas. Maka analisa perhitungan honor per minggu adalah sebagai berikut: 40 orang Rp 7.500,- = Rp ,-/minggu Maka dalam 1 bulan disamakan dengan 4 minggu dan honor yang akan dibayarkan pada Pengampu setiap bulannya adalah 4 minggu Rp ,- = Rp ,- per bulan Pembayaran honor ini dipotong pajak PPh 21 sebesar: 0% untuk Golongan II atau yang disetarakan (di bawah S1) 5% untuk Golongan III atau yang disetarakan (guru S1 ke atas) 15% untuk Golongan IV atau yang disetarakan Honor dimaksud dapat dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut: 19

23 1) Dibayarkan dalam 3 tahap atau sama dengan sebulan sekali selama moda daring dilaksanakan; 2) Dibayarkan di akhir pembelajaran untuk setiap tahapnya; 3) Honor dimaksud sudah termasuk pulsa internet yang dipergunakan untuk proses pembelajaran; 4) Melampirkan bukti pelaksanaan/rekam jejak dari sistem yang diterbitkan oleh SIM Guru Pembelajar dan di acc oleh pejabat yang berwenang. d. Honor Admin P4TK Honor Admin P4TK akan dibayarkan langsung oleh BPP. Admin P4TK melaksanakan pendampingan teknis / fasilitasi selama proses moda daring kombinasi kepada pengampu dan 40 orang guru sasaran selama 12 minggu di dalam 1 kelas. Maka analisa perhitungan honor per minggu adalah sebagai berikut: 40 orang Rp 3.750,- = Rp ,-/minggu Maka dalam 1 bulan disamakan dengan 4 minggu dan honor yang akan dibayarkan pada Admin P4TK setiap bulannya adalah 4 minggu Rp ,- = Rp ,- per bulan Pembayaran honor ini dipotong pajak PPh 21 sebesar: 0% untuk Golongan II atau yang disetarakan (di bawah S1) 5% untuk Golongan III atau yang disetarakan (guru S1 ke atas) 15% untuk Golongan IV atau yang disetarakan Honor dimaksud dapat dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Dibayarkan dalam 3 tahap atau sama dengan sebulan sekali selama moda daring dilaksanakan; 2) Dibayarkan di akhir pembelajaran untuk setiap tahapnya; 3) Honor dimaksud sudah termasuk pulsa internet yang dipergunakan untuk proses pembelajaran; 4) Honor ini tidak berlaku bagi pegawai outsourching di lingkungan P4TK TK ddan PLB; 5) Melampirkan bukti pelaksanaan/rekam jejak dari sistem yang diterbitkan oleh SIM Guru Pembelajar dan di acc oleh pejabat yang berwenang. 20

24 e. Biaya Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pembiayaan sesuai tertuang pada pagu dana program sebagaimana dimaksud pada DIPA PPPPTK TK & PLB TA f. Biaya Survey Pusat Belajar Pembiayaan sesuai tertuang pada pagu dana program sebagaimana dimaksud pada DIPA PPPPTK TK & PLB TA g. Rapat Koordinasi di Dinas Pendidikan Provinsi Pembiayaan sesuai tertuang pada pagu dana program sebagaimana dimaksud pada DIPA PPPPTK TK & PLB TA h. Honor Mentor Mentor melaksanakan pendampingan akademis pada 40 orang guru sasaran selama 12 minggu di dalam 1 grup kelas. Maka analisa perhitungan honor per minggu adalah sebagai berikut: 40 orang Rp 5.625,- = Rp ,-/minggu Maka dalam 1 bulan disamakan dengan 4 minggu dan honor yang akan dibayarkan pada Mentor setiap bulannya adalah 4 minggu Rp ,- = Rp ,- per bulan Pembayaran honor ini dipotong pajak PPh 21 sebesar: 0% untuk Golongan II atau yang disetarakan (di bawah S1) 5% untuk Golongan III atau yang disetarakan (guru S1 ke atas) 15% untuk Golongan IV atau yang disetarakan Honor dimaksud dapat dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Dibayarkan dalam 3 tahap atau sama dengan sebulan sekali selama moda daring dilaksanakan; 2) Dibayarkan di akhir pembelajaran untuk setiap tahapnya; 3) Honor dimaksud sudah termasuk pulsa internet yang dipergunakan untuk proses pembelajaran; 4) Melampirkan bukti pelaksanaan/rekam jejak dari sistem yang diterbitkan oleh SIM Guru Pembelajar dan di acc oleh pejabat yang berwenang. 21

25 i. Transport Mentor, Operator dan Penjab Keuangan ke Pusat Belajar Biaya transport disediakan bagi mentor, operator PB dan penjab keuangan PB menuju pusat belajar pada saat tatap muka dilangsungkan. Biaya transportasi ini setara dengan ongkos angkutan umum dalam kota atau pengganti BBM kemdaaraan pribadi yaitu Rp ,- untuk setiap kali tatap muka. Maka untuk setiap bulan telaksana 2 x tatap muka dan biaya transport yang diberikan adalah Rp ,- per bulan. j. Honor Operator Pusat Belajar Operator PB melaksanakan tatap muka di pusat belajar selama 4 JP (jam pelajaran) dimana untuk setiap JP adalah 45 menit dan melaksanakan pendampingan online melalui video call selama 3 bulan. Maka analisa perhitungan honor adalah sebagai berikut : Honor Tatap Muka : 4 JP x 2 TM Rp ,- = Rp ,- Honor Online : 20 GS x 4 Minggu Rp 2.500,- = Rp ,- Maka dalam 1 bulan honor yang akan dibayarkan pada Operator adalah Rp ,- per bulan Pembayaran honor ini dipotong pajak PPh 21 sebesar: 0% untuk Golongan II atau yang disetarakan (di bawah S1) 5% untuk Golongan III atau yang disetarakan (guru S1 ke atas) 15% untuk Golongan IV atau yang disetarakan Honor dimaksud dapat dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Dibayarkan dalam 3 tahap atau sama dengan sebulan sekali selama moda daring dilaksanakan; 2) Dibayarkan di akhir pembelajaran untuk setiap tahapnya; 3) Honor dimaksud sudah termasuk pulsa internet yang dipergunakan untuk proses pembelajaran; k. Honor Administrasi Penanggungjawab Keuangan Pusat Belajar Honor administrasi penanggungjawab keuangan PB dibayarkan atas kinerja dan tanggungjawabnya dalam melaksanakan pembiayaan di PB setiap 1 bulan sekali yaitu Rp ,- Pembayaran honor ini dipotong pajak PPh 21 sebesar: 0% untuk Golongan II atau yang disetarakan (di bawah S1) 5% untuk Golongan III atau yang disetarakan (guru S1 ke atas) 15% untuk Golongan IV atau yang disetarakan 22

26 Honor dimaksud dapat dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Dibayarkan dalam 3 tahap atau sama dengan sebulan sekali selama moda daring dilaksanakan; 2) Dibayarkan di akhir pembelajaran untuk setiap tahapnya; 3) Honor dimaksud sudah termasuk pulsa internet yang dipergunakan untuk proses pembelajaran; l. ATK dan Laporan Pembiayaan ATK dan Laporan artinya bahwa realisasi belanja yang dikeluarkan sesuai yang tertera pada bukti bayar/bon/invoice/struk belanja/kwitansi yang sah. Pembiayaan ATK dan Laporan ini bisa dipergunakan untuk ATK, materai, penyiapan bukti bayar dan pengiriman pos laporan keuangan ke pusat. Standar biaya ATK dan Laporan untuk PB setiap kali tatap muka sebesar Rp ,- m. Kebersihan dan Listrik Pembiayaan kebersihan dan listrik diperuntukkan bagi upah petugas kebersihan PB saat tatap muka berlangsung dan penggantian biaya listrik yang bisa diberikan kepada pengelola tempat yang dipegunakan sebagai PB. Pembayaran bersifat lumpsum, artinya dibayarkan kepada orang dimaksud dengan menandatangani bukti bayar yang telah disediakan. Standar biaya kebersihan dan listrik untuk PB setiap kali tatap muka sebesar Rp ,- dibayarkan lumpsum. n. Bantuan Konsumsi Tatap Muka di Pusat Belajar Pembiayaan bantuan konsumsi tatap muka di PB diberikan untuk peserta, mentor, operator dan penanggungjawab keuangan selama 4 JP tatap muka berlangsung. Belanja konsumsi artinya bahwa realisasi belanja yang dikeluarkan sesuai yang tertera pada bukti bayar/bon/invoice/struk belanja/kwitansi yang sah. Standar biaya bantuan konsumsi tatap muka di PB setiap kali tatap muka sebesar Rp ,- per orang. 23

27 BAB III PROSEDUR PEMBIAYAAN Prosedur pembiayaan program daring dan daring kombinasi dilaksanakan oleh Pusat dengan metode swa-kelola dan dibantu oleh kepanjangan tangan pusat di daerah yang diatur sebagaimana berikut ini, A. Pembiayaan Moda Daring 1. Usulan Pembiayaan Usulan pembiayaan moda daring dilaksanakan langsung oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu sesuai dengan bidang masing-masing. Untuk keperluan pembiayaan, sebagai dasar hukumnya maka diperlukan kelengkapan administrasi sebagai berikut, a) SK Pembiayaan Pusat Belajar Daring yang ditandatangani oleh Kepala PPPPTK TK dan PLB, dengan mencantumkan unsur/komponen apa saja yang akan dibiayai; b) Biodata petugas/unsur/komponen yang akan dibayarkan; c) Fotocopy rekening yang dipergunakan sebagai media transfer dana operasional unsur/komponen yang akan dibayarkan yang dilegalisir oleh Bank (untuk mempermudah pendistribusian transfer uang maka rekening yang dipergunakan adalah BRI; d) Data aktifitas pembelajaran yang dapat menunjukkan bahwa yang bersangkutan melakukan proses pembelajaran online; Apabila kelengkapan administrasi tersebut telah tersedia, maka Bendahara Pengeluaran Pembantu segera mempersiapkan pembayaran dengan mengajukan SPP dan SPM melalui mekanisme pencairan dana UP/TUP/LS. Surat Penugasan Dinas SK Penetapan Peserta Lampiran kelengkapan administrasi lainnya BPP melen gkapi BPP mengus ulkan SPP/SP M Pelaksanaan pembiayaan oleh BPP pada Pengampu, Admiin dan Operasionalnya Pada komponen pembiayaan terdapat pembayaran Belanja Jasa Profesi (522151) dimana pembayaran belanja ini hanya dapat dilakukan setelah 24

28 proses belajar selesai pada setiap tahapnya. Untuk itu pembayaran bertahap dapat dilakukan dengan jangka waktu 1 bulan sekali diakhir masa pembelajaran. Untuk pembiayaan operasional lainnya, dapat dicairkan pada saat diperlukan melalui mekanisme UP/TUP/LS. Komponen/Unsur pembiayaan yang dibiayai untuk moda daring adalah sebagai berikut : 1) Honor Pengampu Honor pengampu disini adalah honor yang dibayarkan 1 bulan sekali (setiap 4 minggu) diakhir setiap tahap/bulan. Perhitungan pembiayaan akan dijelaskan pada Bab II Standar Pembiayaan. BPP membayar langsung ke Pengampu & Admin 1 Pengampu & Admin 2 Pengampu & Admin 3 Pengampu... dst GS 1 s.d 40 GS 1 s.d 40 GS 1 s.d 40 2) Honor Admin P4TK Honor pengampu disini adalah honor yang dibayarkan 1 bulan sekali (setiap 4 minggu) diakhir setiap tahap/bulan. Perhitungan pembiayaan akan dijelaskan pada Bab II Standar Pembiayaan. 3) Honor Mentor (khusus moda daring model 2) Honor mentor disini adalah honor yang dibayarkan 1 bulan sekali (setiap 4 minggu) diakhir setiap tahap/bulan. Perhitungan pembiayaan akan dijelaskan pada Bab II Standar Pembiayaan. 4) ATK Kegiatan ATK yang dimaksud disini adalah ATK Kegiatan untuk keperluan Pengampu dan Admin dan juga penanggungjawab pelaksanaan program daring, selama pelaksanaan program ini dilangsungkan. Maka pembiayaan ATK seseuai kebutuhan dan tidak melebihi PAGU. 25

29 5) Pelaporan Penyusunan laporan pelaksanaan moda daring dilakukan secara bertahap sebulan sekali. Maka biaya pelaporan dapat dibayarkan sebulan sekali kepada penyusun laporan. 2. Pengadministrasian dan Pelaporan Pembiayaan Pengadministrasian pembiayaan moda daring dilaksanakan langsung oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu sesuai dengan keperluan pembayaran yang sudah dilaksanakan. Karena pengusulan pembayaran dilakukan dengan mekanisme pencairan dana UP/TU/LS maka pengadministrasian dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku. Format format administrasi pembiayaan dapat mempergunakan format pertanggungjawaban sesuai aturan berlaku. B. Pembiayaan Moda Daring Kombinasi 1. Usulan Pembiayaan Usulan pembiayaan moda daring kombinasi dapat dilaksanakan setelah kelengkapan administrasi pusat belajar yang akan dibiayai, telah terpenuhi. Adapun kelengkapan administrasi dimaksud adalah, a) Surat penugasan penanggungjawab keuangan pusat belajar yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan, ditujukan kepada Kepala PPPPTK TK & PLB; b) Surat pertanggungjawaban mutlak penanggungjawab keuangan PB yang ditandatangani di atas materai Rp 6.000,- c) Biodata penanggungjawab keuangan PB; d) Fotocopy rekening yang dipergunakan sebagai media transfer dana operasional PB yang dilegalisir oleh Bank; e) SK Penetapan Peserta dan Mentor yang ditandatangani oleh Dinas Pendidikan; f) SK Pembiayaan Pusat Belajar yang ditandatangani oleh Kepala PPPPTK TK dan PLB. Pengusulan pembiayaan moda daring kombinasi dilaksanakan secara bertahap dan diajukan sebulan sekali oleh penanggungjawab keuangan PB sesuai kebutuhan operasional pusat belajar. Pada pembiayaan moda daring kombinas, Bendahara Pengeluaran Pembantu dibantu oleh tim keuangan yang disebut Tim Eksekutor UPT. Tugas dari tim eksekutor UPT dimaksud adalah sebagai mediator dan 26

30 fasilitator pelaksanaan pembiayaan di pusat belajar. Maka pada prakteknya nanti, tim Eksekutor UPT yang akan bertugas sebagai berikut : Melakukan koordinasi pembiayaan dengan penanggungjawab keuangan PB (penjab keu PB) yang berada di wilayah tanggungjawabnya; Menerima usulan pembiayaan dari penjab keu PB, mengoreksi dan mengusulkan permintaan biaya kepada BPP bidangnya; Menerima biaya PB dari BPP untuk disalurkan kepada penjab keu PB melalui media transfer rekening yang sudah disiapkan; Menerima laporan penjab keu PB, mengoreksi dan mengadministrasikan dalam format SPTB, mengembalikan sisa biaya ke kas negara; Alur Usulan Pembiayaan SK Peserta Surat Penugasan Penjab Ke PB dan kelengkapan adm lainnya Usulan Pembiayaan Penanggungjawab Keuangan PB Eksekutor UPT Usulan SPP/SPM kepada BPP Mengajukan pencairan dana ke KPPN BPP Dana diterima oleh BPP BPP mendistrbusikan dana ke eksekutor UPT sesuai format ajuan Eksekutor BPP mendistribusikan dana ke rekening penjab keu PB sesuai dengan ajuan dana Menyusun laporan keuangan berikut lampiran bukti bayar dan bukti pengembalian ke kas negara dalam satu bundel laporan setiap bulannya. Setelah laporan pembiayaan dari penjab keu PB dinyatakan dapat diterima, maka tim eksekutor UPT dapat mengirimkan biaya tahap berikutnya; 27

31 Menyelesaikan laporan keuangan final pada bulan terakhir dengan melakukan kunjungan ke provinsi dan melaksanakan kelengkapan berkas keuangan bersama dengan penjab keu PB. Melanjutkan prosedur dimaksud, maka usulan pembiayaan yang diajukan melalui Petugas Eksekutor UPT untuk diusulkan kembali ke Bendahara Pengeluaran Pembantu dan dibuatkan SPP & SPM. Format usulan pembiayaan dapat dilihat pada Lampiran 3. Setelah SPP/SPM disampaikan pada KPPN dan proses pencairan biaya diterima oleh BPP, maka pendistribusian pembiayaan ke setiap penjab ke PB dilaksanakan oleh eksekutor UPT melalui transfer rekening yang sudah ditetapkan. Apabila uang sudah diterima oleh penjab keu PB, pembiayaan PB sudah dapat dilakukan atau dibelanjakan. 2. Pengadministrasian Pembiayaan Setelah penjab keu PB menerima transfer dana untuk operasional PB selama 1 bulan, maka penjab keuangan segera menyiapkan kwitansi/bukti bayar sesuai dengan format pada lampiran 4. Pendistribusian dan Pengadministrasian pembiayaan moda daring kombinasi menjadi tanggungjawab keuangan Pusat Belajar sebagai kepanjangan tangan dari Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Eksekutor UPT sesuai dengan pembayaran yang sudah dilaksanakan dan diatur pada Bab II Standar Pembiayaan. Alur pembiayaan pusat belajar 28

32 3. Pelaporan Pembiayaan Pelaporan pembiayaan pusat belajar yang dilaksanakan oleh penjab keu pb untuk moda daring kombinasi dilakukan secara berkala yaitu sebulan sekali bersamaan dengan permintaan dana pembiayaan periode berikutnya. Format pelaporan pembiayaan dapat dipergunakan format pada Lampiran 5. Menyusun bukti bayar sesuai rincian pembiayaan (lampiran 5) Mengusulkan pembiayaan bulan berikutnya mengirimkan laporan pembiayaan kepada eksekutor UPT Penanggungjawab Keuangan PB Eksekutor UPT Menerima laporan pembiayaan dan segera menngadministrasikannya ke format SPTB Mengembalikan uang sisa belanja ke kas negara mengajukan usulan pembiayaan periode berikutnya Menerima laporan eksekutor UPT Mengajukan pencairan dana ke KPPN BPP Pada akhir pelaporan pembiayaan, eksekutor UPT akan mengunjungi penjab keu PB di Provinsi untuk menyelesaikan pelaporan final pembiayaan. Diharapkan semua laporan keuangan berikut lampiran dan bukti bayar dapat diselesaikan dan menjadi bagian dari laporan keuangan program secara keseluruhan. 4. Data Eksekutor UPT sesuai wilayahnya Eksekutor UPT yang akan melaksanakan pembiayaan moda daring kombinasi adalah sebagai berikut: 1 29

33

34

35

36 BAB IV PENUTUP Pembiayaan Program Guru Pembelajar Moda Daring dan Daring Kombinasi menjadi sangat penting dalam pelaksanaan program. Di pusat Belajar yang melibatkan Pengampu, Mentor, Admin P4TK, Operator PB, Penanggungjawab Keuangan PB dan Peserta Guru Sasaran, dimana unsur-unsur pelaksana program tersebut juga memerlukan SIM Guru Pembelajar untuk mewadahi semua aktifitas pembelajaran ini. Pembiayaan lainnya yang diluar unsur-unsur dimaksud adalah penyiapan SIM Guru Pembelajar, Penyiapan Database Guru Sasaran, Penyiapan odul, Soal dan Perangkat Evaluasi lainnya termasuk Penjaminan Mutu merupakan bagian dari yang tidak dapat dipisahkan dari pembiayaan. Sebagai acuan yang dapat membantu pembiayaan operasional program dimaksud, petunjuk pelaksanaan ini diharapkan cukup memberikan informasi yang dibutuhkan oleh petugas di pusat dan di daerah. Harapan semua pihak, program ini dapat dilaksanakan dengan lancar serta didukung pembiayaan dengan baik. Terima kasih. 33

37 BAB V LAMPIRAN Lampiran 1 Format Penunjukan Penanggungjawab Keuangan dan Operator PB Lampiran 2 Format SK Pembiayaan Pusat Belajar Lampiran 3 Format Usulan Pembiayaan Lampiran 4 Format Administrasi Pembiayaan Lampiran 5 Format Laporan Pembiayaan 34

38 Lampiran 1 GURU PEMBELAJAR Format surat penunjukan Penanggungjawab Keuangan dan Operator Pusat Belajar 35

39 KOP DINAS PENDIDIKAN PROVINSI/KABUPATEN/KOTA Nomor : Agustus 2016 Lampiran : tiga lembar Hal : Penugasan Penanggungjawab Keuangan dan Operator Pusat Belajar Prov/Kab/Kota... Yth. Kepala PPPPTK TK & PLB Jl. Dr. Cipto No 9 Bandung Kami sampaikan dengan hormat kepada Bapak Kepala PPPPTK TK & PLB bahwa kami Prov/Kab/Kota... siap melaksanakan Program Guru Pembelajar Moda Daring Kombinasi. Sesuai dengan Surat Kepala PPPPTK TK & PLB nomor... tanggal... mengenai usulan petugas penanggungjawab keuangan dan operator Pusat Belajar, berikut kami sampaikan petugas dimaksud adalah sebagai berikut : No Nama Petugas Keterangan Identitas Ditugaskan di 1 NIP/NIK :... Instansi : Kelompok Modul :... Tempat PB :... Jumlah Peserta PB : dst Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon Bapak dapat menetapkan dalam Surat Keputusan Pembiayaan Program Guru Pembelajar Moda Daring Kombinasi di Prov/Kabupaten/Kota... Demikian kami sampaikan, atas perkenan Bapak kami ucapkan terima kasih. Kepala Dinas Prov/Kab/Kota... Tembusan: 1....; 2....; 3. dst; Nama NIP. 36

KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA

KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA CONTOH KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA. Nomor : TENTANG PUSAT BELAJAR, PENANGGUNG JAWAB KEUANGAN PUSAT BELAJAR, PETUGAS ADMIN/OPERATOR PUSAT BELAJAR,

Lebih terperinci

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Pengarah: Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktur Pembinaan Guru Dikdas Ditjen GTK Kasubdit PKPKK Direktorat Pembinaan Guru Dikdas Ditjen GTK Kasubdit PKPKK Direktorat Pembinaan Guru Dikmen

Lebih terperinci

Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar

Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar PANDUAN DIKLAT INI TELAH Disusun Oleh: Staf Seksi Penyelenggaraan Erwin Danismaya, S.E., M.Ak Diverifikasi Oleh: Kepala Seksi Penyelenggaraan Dr. Yanto Permana, M.Pd. Divalidasi Oleh: Kepala Bidang Fastingkom

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 KATA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1610, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Iuran. Jaminan Kesehatan. Penyediaan. Pencairan Pertanggungjawaban. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

2 1. Dana Operasional Menteri/Pimpinan Lembaga yang selanjutnya disebut dengan Dana Operasional adalah dana yang disediakan bagi Menteri/Pimpinan Lemb

2 1. Dana Operasional Menteri/Pimpinan Lembaga yang selanjutnya disebut dengan Dana Operasional adalah dana yang disediakan bagi Menteri/Pimpinan Lemb No.2052, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pelaksanaan. Dana Operasional Menteri. Anggaran. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 268/PMK.05/2014 TENTANG

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN PEMERINTAH UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER BAGI GURU PENDIDIKAN DASAR MELALUI PELATIHAN KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

Buku Pegangan Pembekalan Admin Program Guru Pembelajar

Buku Pegangan Pembekalan Admin Program Guru Pembelajar i ii DESKRIPSI SINGKAT BUKU PEGANGAN PEMBEKALAN ADMIN GURU PEMBELAJAR Buku pegangan ini disusun untuk membantu admin dalam melakukan persiapan dan mendukung kelancaran Guru Pembelajar (GP). Diharapkan

Lebih terperinci

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 PANDUAN PETUNJUK

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Moda Tatap Muka dan Moda Daring Waktu: 2 JP

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Moda Tatap Muka dan Moda Daring Waktu: 2 JP Petunjuk Teknis Pelaksanaan Moda Tatap Muka dan Moda Daring Waktu: 2 JP Disiapkan oleh: Tim Pengembang Disampaikan oleh: 1. 2. Tujuan Pembelajaran Memahami Petunjuk Teknis dalam melaksanakan Program Guru

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 268/PMK.05/2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 268/PMK.05/2014 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 268/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN DANA OPERASIONAL MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Guru Pembelajar Moda Dalam Jejaring (Daring)

Petunjuk Teknis Guru Pembelajar Moda Dalam Jejaring (Daring) I i GURU PEMBELAJAR PETUNJUK TEKNIS Moda Dalam Jejaring (Daring) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1609, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Iuran. Jaminan Kesehatan. Penyediaan. Pencairan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 34 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENYEDIAAN PERALATAN, BAHAN, DAN KELENGKAPAN LAINNYA UNTUK LKS TAHUN 2016

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENYEDIAAN PERALATAN, BAHAN, DAN KELENGKAPAN LAINNYA UNTUK LKS TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 54 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA PENGUATAN MODAL

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program PKB KS Moda Tatap Muka Pola 2 (dua) Modul

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program PKB KS Moda Tatap Muka Pola 2 (dua) Modul Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program PKB KS Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan i PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MODA TATAP MUKA POLA 2 (DUA) MODUL PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 212/PMK.07/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI PROGNOSA DEFINITIF TUNJANGAN PROFESI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KEPADA DAERAH PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA TAHUN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, 29 Agustus 2016 Kepala, Dr. Sumarno NIP

KATA PENGANTAR. Malang, 29 Agustus 2016 Kepala, Dr. Sumarno NIP KATA PENGANTAR Profesi guru harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Hal ini dikarenakan guru merupakan

Lebih terperinci

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru. PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi 00 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI MELALUI DANA DEKONSENTRASI DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 29 /PB/2007 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN GAJI DAN INSENTIF PEGAWAI TIDAK

Lebih terperinci

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.295, 2017 KEMEN-LHK. Penyaluran Bantuan Lainnya. Karakteristik Bantuan Pemerintah. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Salah satu tugas dan fungsi

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA PRESTASI TAHUN 2016

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA PRESTASI TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS MODALITAS DARING DAN KOMBINASI PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR

PETUNJUK TEKNIS MODALITAS DARING DAN KOMBINASI PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR i A3 PETUNJUK TEKNIS MODALITAS DARING DAN KOMBINASI PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 ii i ii DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA DI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN ANGGARAN 2017

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 KATA PENGANTAR Mulai tahun anggaran

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PERMEN-KP/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PERMEN-KP/2014 TENTANG PERATURAN REPUBLIK INDONESIA TATA CARA PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1610, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Iuran. Jaminan Kesehatan. Penyediaan. Pencairan Pertanggungjawaban. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1078, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Pemberian. Bantuan Pendanaan. Penyediaan. Pencairan. Pertanggungjawaban. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur. No.593, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 218/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN,

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BIMA,

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BIMA, BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BIMA, Menimbang : a. bahwa bantuan keuangan kepada partai

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 14 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA BANTUAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK 2017

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK 2017 PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH PPPPTK PENJAS BK 2017 DEFINISI PKB KS/M Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah proses dan kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.55/MenLHK/Setjen/Kum.1/6/2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYALURAN BANTUAN LAINNYA YANG MEMILIKI KARAKTERISTIK BANTUAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

DRAFT PETUNJUK TEKNIS DRAFT PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN DANA PENDIDIKAN PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK S-1/D-IV PADA JENJANG PENDIDIK ANAK USIA DINI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGEMBANGAN PROGRAM KEMITRAAN TAHUN 2013

PEDOMAN PENGEMBANGAN PROGRAM KEMITRAAN TAHUN 2013 PEDOMAN PENGEMBANGAN PROGRAM KEMITRAAN TAHUN 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI TAHUN 2013

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 211/PMK.07/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI PROGNOSA DEFINITIF DANA TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KEPADA DAERAH PROVINSI, KABUPATEN, DAN

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemba

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemba No.1210, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN KKP. Tunjangan Kinerja. Pembayaran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PERMEN-KP/2014 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba No.765, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Kredit Investasi Pemerintah. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 193/PMK.05/2011 TENTANG KREDIT INVESTASI

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2070, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. APBN. Otoritas Jasa Keuangan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN,

Lebih terperinci

No PS 2009 TAHUN Bantuan Persiapan Sertifikasi ISO

No PS 2009 TAHUN Bantuan Persiapan Sertifikasi ISO No. 10 2 PS 2009 TAHUN 2009 Bantuan Persiapan Sertifikasi ISO 9001-2008 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar i dan Menengah Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT Taspen (PERSERO). Perhitungan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/PMK.02/2013

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

2011, No beras pemerintah yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 158/PMK.02/2009; d. bahwa berdasarkan pertimbangan

2011, No beras pemerintah yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 158/PMK.02/2009; d. bahwa berdasarkan pertimbangan No.462, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Cadangan Beras Pemerintah. Penghitungan. Pembayaran. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121/PMK.02/2011 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 01/Per/Dep.3/II/2014

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN No. Dokumen Revisi Tanggal Berlaku Halaman ::0 : 1 Januari 2012 : 1 Dari 15 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepoli

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepoli No. 2006, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana Iuran. Jaminan. Kecelakaan Kerja. Kematian. TNI. POLRI. ASN. Lingkungan KEMHAN dan POLRI. Penyediaan. Pencairan. Pertanggungjawaban PERATURAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN UMUM MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.231, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ARSIP NASIONAL. Pengelolaan APBN. Tahun Anggaran 2013. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN, PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA APBN YANG KEGIATANNYA DILAKSANAKAN OLEH PT ASABRI (PERSERO)

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENGHITUNGAN, PEMBAYARAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA CADANGAN BERAS PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1165, 2014 KEMENKEU. Dana Iuran. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. DPR. DPRD. BPK. KY. Hakim MK. Hakim Agung. Menteri, Wakil Menteri. Pejabat Tertentu. Pertanggungjawaban.

Lebih terperinci

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Pengarah: Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktur Pembinaan Guru Dikdas Ditjen GTK Kasubdit PKPKK Direktorat Pembinaan Guru Dikdas Ditjen GTK Kasubdit PKPKK Direktorat Pembinaan Guru Dikmen

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA IURAN JAMINAN KESEHATAN

Lebih terperinci

2015, No Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

2015, No Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1420, 2015 KEMEN-KKP. Tunjangan Kinerja. Pembayaran. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PERMEN-KP/2015 TENTANG

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2016TENTANG PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM GERAKAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.912, 2011 KEMENTERIAN SOSIAL. PNBP. Pedoman Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 43 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM KELUARGA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 155/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM POS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN YANG BERSIFAT KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR GANTI UANG PERSEDIAAN NIHIL BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR GANTI UANG PERSEDIAAN NIHIL BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Halaman : 1 Dari 14 LEMBAR PENGESAHAN ANGGARAN MASYARAKAT BIRO ADMINISTRASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Penyusun SOP Drs. S.A. F.Pandie Kepala Biro Administrasi Keuangan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 101/PMK.05/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 101/PMK.05/2010 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 101/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU DAN DOSEN, TUNJANGAN KHUSUS GURU DAN DOSEN, SERTA TUNJANGAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 12 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BAGI HASIL PAJAK, BAGI HASIL RETRIBUSI, DAN ALOKASI DANA DESA DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 202/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA UPAYA KHUSUS KEDELAI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.972, 2015 KEMENKEU. Dana Keistimewaan. Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyaluran. Pengalokasian. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126/ PMK.07/2015

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2014

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2014 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2014 DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN BIAYA

Lebih terperinci

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 167 /PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA CADANGAN PROGRAM JAMINAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 16/PER-DJPDSPKP/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH SARANA CHEST FREEZER TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENCAIRAN DANA DESA TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMBAYARAN UANG MAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMBAYARAN UANG MAKAN 1. TUJUAN Tujuan Prosedur Operasional Baku (POB) ini adalah untuk : 1.1. Meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan uang makan PNS IPB 1.2. Memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan bagi KPPN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAl PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAl PERBENDAHARAAN NOMOR PER-12 /PB/2007 TENTANG PROSEDUR DAN TATA CARA PERMINTAAN SERTA PEMBAYARAN UANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.563, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Belanja. Bantuan Sosial. Kementerian/Lembaga. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/PMK.05/2012 TENTANG BELANJA BANTUAN

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 1 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 TENTANG

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA

MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA NOMOR : PER 02/MBU/201.1 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 101/PMK.05/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 101/PMK.05/2010 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 101/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU DAN DOSEN, TUNJANGAN KHUSUS GURU DAN DOSEN, SERTA TUNJANGAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA Jl. Dr. Cipto No.9 Bandung, Telp. (022) 4230068-4237041,

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBAYARAN LS PIHAK KETIGA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBAYARAN LS PIHAK KETIGA Jl. Bung Tomo No. 36 Samarinda Kalimantan Timur Kode Pos 7532 Tlp: (054) 262062 fax : (054) 260659 Tgl Terbit 29 November 207 Halaman /4 TUJUAN : Prosedur ini dibuat sebagai pedoman dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN Halaman : 1 Dari 15 LEMBAR PENGESAHAN PERSEDIAAN BAGIAN BIRO ADMINISTRASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Penyusun SOP Drs. S.A.F. Pandie Ir. D. Roy Nendissa, MP Kepala Biro

Lebih terperinci

DRAFT HASIL RAPAT 15 JAN 18

DRAFT HASIL RAPAT 15 JAN 18 DRAFT HASIL RAPAT 15 JAN 18 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2018 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci