9 Battery Test FACT Diah Widiawati, M.Psi

dokumen-dokumen yang mirip
5 Tes Bakat Diah Widiawati, M.Psi

Oleh Farida Agus Setiawati, M.Si

PENGANTAR PENGUKURAN BAKAT NENY ANDRIANI, M.PSI,PSIKOLOG

PENGERTIAN PSIKODIAGNOSTIKA

TES PSIKOLOGIS (TES FACT) Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung

TES KELOMPOK : TES INTELIGENSI & TES MINAT DAN BAKAT. Kuliah 9 Pengantar Psikodiagnostik

Validitas KriteriaSubtes EAS 4 Ketelitian dan Kecepatan Visual. Herlina Siwi Widiana Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UMM

METODIK TES II Rencana Mutu Pembelajaran

Tes Visualisasi Spasial

BAB III METODE PENELITIAN

Modul ke: Tes Inteligensi Wechsler Adult Intelligence Scale Fakultas Psikologi Yenny, M.Psi. Psikolog Program Studi Psikologi

Adhyatman Prabowo, M.Psi

Tes Minat dan Bakat. Disusun oleh: Andhika Anggawira., S.Psi., M.Psi., Psikolog

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Pengantar Psikodiagnostik

Modul ke: Tes Inteligensi. Skala Inteligensi Wechsler. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi. Psikolog. Program Studi Psikologi.

BAB I PENDAHULUAN Sejak itu, ilmu psikologi berkembang dan banyak diselenggarakan di

Tes Inventori: SSCT. Modul ini akan menjelaskan tentang cara pengadministrasian dan skoring tes SSCT (Saks Sentence Completion Test)

KONSEP DASAR TES INTELIGENSI, TES BAKAT, DAN TES MINAT

SOFTWARE KOREKSI kraepelin

TEORI DAN PRAKTIK PEMAHAMAN INDIVIDU TEKNIK TESTING. Drs. Susilo Rahardjo, M.Pd., Kons. & Edris Zamroni, S.Pd., M.Pd.

Konstruksi Alat Ukur Psikologi

Pengantar Psikodiagnostik

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SKRIPSI

Tes Inventori: PAPI Kostick

WBIS. (Weschler Bellevue Intelligence Scale) Praktikum Administrasi Tes WBIS. Karisma Riskinanti, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

KONSEP DASAR TES PSIKOLOGI DAN KLASIFIKASINYA. Pertemuan kedua...

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001), 64. 2

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sehari hari manusia selalu dipenuhi dengan tes. Ketika akan

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak dan luas. Hampir setiap orang sudah mengenal tes psikologi atau

Overview : Pengantar Psikodiagnostik. Kuliah 1 Pengantar Psikodiagnostik

Perancangan Alat Ukur

TES PSIKOLOGIS (TES RMIB ) Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung

BAB I PENDAHULUAN. psikologi dituntut harus mampu mengungkap aspek-aspek psikologis dengan

Format Baru Tes PAPS (Seri E)

BAB III METODE PENELITIAN. Quasy eksperimen merupakan desain perlakuan tunggal (one shot case study)

Soal psikotes gambar atau Tes Logika Penalaran.

DAFTAR INVENTARIS ALAT TES LABORATORIUM PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tes psikologi merupakan alat yang digunakan oleh Psikolog dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari telah mencakup hampir setiap

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Sekilas Psikotes. # PsikoMagz Edisi 1 Juli Tes Deret Angka. Daftar Isi:

TES INTELIGENSI DARI WECHSLER (David Wechsler, pimpinan ahli psikologi RS Bellevue, New York)

CIRI & PENGGUNAAN TES. N o v i a S i n t a R, M. P s i.

RMIB ROTHWELL MILLER INTEREST BLANK

KUANTIFIKASI & OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI

Tes DISC. Administrasi dan Interpretasi. Ajeng Rahmatillah Z., M. Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Pengantar Psikodiagnostik

Pengertian Pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Contohnya di bidang pendidikan, tes psikologi digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak

Tes Inventori: EPPS Test

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dipaparkan definisi operasional, desain penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang. bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang

KONSEP DASAR TES. Oleh Farida Agus Setiawati, M.Si.

LAPORAN PERTEMUAN. Acara : Evaluasi SDM Tenaga Kontrak Tahun 2018

PROFISIENSI PRESTASI TERSTANDAR TIDAK TERSTANDAR

Berdasarkan pemikiran ini Amthauer menyusun sebuah tes yang dinamakan IST dengan hipotesis kerja sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanasi, dan analisis data. Berdasarkan tujuannya, penelitian terbagi menjadi

Pengaruh Adaptasi Waktu Administrasi yang disebabkan Penggunaan Lembar Jawaban Komputer terhadap Hasil CFIT 3 A dan 3 B

BAB I PENDAHULUAN. Urbina, 2006). Mulai dari bidang pendidikan, industri dan organisasi sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB I PENDAHULUAN. terlihat proses perubahan ke arah yang lebih baik. Prestasi belajar merupakan hasil

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Status nutrisi adalah penampilan fisik yang diakibatkan karena adanya

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI

2. DIMENSI SASARAN UKUR

TES PAULI. prestasi. Aspek kepribadian yang diukur dalam tes Pauli antara lain: kekuatan kemauan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan, dan klinis (Anastasi dan Urbina, 1997; Aslam, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN

Nama : Eka Rezeki Amalia NIM : Matkon IV A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANAK BERBAKAT BERPRESTASI KURANG (THE UNDERACHIEVING GIFTED) DAN STRATEGI PENANGANANNYA. Oleh Rochmat Wahab

TES PSIKOLOGIS (TES KRAEPELIN) Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung

1 BAB 1 PENDAHULUAN. The Rothwell Miller Interest Blank (RMIB) merupakan suatu tes yang disusun

THE SIXTEEN PERSONALITY FACTOR TES KEPRIBADIAN 16 PF RAYMOND B CATTELL

3. METODE PENELITIAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : INVENTORI KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 2 SKS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem Pendukung Keputusan atau DSS (Decision Support System) adalah sistem

Systematic Layout Planning

Klik di sini: untuk informasi lebih

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

Pengantar Psikodiagnostik

APLIKASI SISTEM PAKAR SKORING TES IQ MENGGUNAKAN ALAT CFIT

Rakhma Indah Fitrianti. Barlian Henryranu P. Arief Andy Soebroto

Alat ukur sudut. Alat ukur sudut langsung

INTELLIGENZ STRUKTUR TEST DAN STANDARD PROGRESSIVE MATRICES: (DARI KONSEP INTELIGENSI YANG BERBEDA MENGHASILKAN TINGKAT INTELIGENSI YANG SAMA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. identik dengan tes GRE dan GMAT yang sudah menjadi standar internasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. perusahaan percetakan yang mampu memenuhi permintaan pelanggan dengan

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

PROCEEDING Seminar Nasional Psikometri KORELASI ANTARA CFIT, TES PEMAHAMAN, DAN TES BERHITUNG PADA SISWA KELAS XII DI KEPULAUAN MENTAWAI

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut kurang mengetahui tentang kepribadian yang dimilikinya. Beberapa

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

www.mercubuana.ac.id Pada pertemuan lalu, kita sudah membahas mengenai Battery Test, yaitu DAT dan GATB. Masih ada satu kelompok Battery Test lagi yang perlu kita bahas. Pada pertemuan minggu ini, kita akan coba bahas mengenai Flanagan Aptitude Classification Tests (FACT). Ada banyak subtes dalam FACT, namun kita hanya akan mencoba dua jenis tes FACT yang tersedia. Kelompok Single Test Kraeplin, Pauli, Torrance Tes Bakat Kelompok Battery Test FACT GATB DAT Kode & Ingatan Merakit Objek Pemahaman Mengutip Ungkapan Komponen Flanagan Aptitude Classification Tests (FACT) Flanagan Aptitudes Classification Test (FACT) disusun oleh J.C Flanagan. John C. Flanagan adalah profesor psikologi di Universitas Pittsburg. Ia adalah direktur American Institude for Reseach (AIR). Pada Perang Dunia II Flanagan diminta membentuk The Army Air Force Aviation Psychology Program untuk seleksi awak kapal. Setelah Perang Dunia II, ia membuat tes standar untuk tes bakat bagi pekerjaan di bidang sipil yaitu FACT dengan 14 tes. Tes dikembangkan untuk mendapatkan sistem klasifikasi baku dalam penentuan bakat seseorang pada tugas tertentu. Penggunaan tes tersebut adalah : (1) sebagai alat bantu untuk memprediksi keberhasilan kerja dan perencanaan program latihan dalam rangka konseling pekerjaan ; (2) sebagai alat seleksi dan penempatan karyawan. 1

Ada beberapa subtes yang termasuk dalam kelompok FACT ini, yaitu : 1. Tes Merakit Objek Nama asli dari tes ini adalah Assembly. Di Indonesia, kita biasa menyebutnya dengan Tes Merakit Objek (C1). Alat tes ini berbentuk buku, berukuran setengah folio. Pada halaman pertama terdapat cara mengerjakannya. Jumlah soal dalam tes ini adalah sebanyak 20 soal. Selain buku soal, tester memerlukan lembar jawaban untuk mengerjakan soal tersebut. Tes ini mengukur kemampuan mengenal, mengetahui, dan membayangkan benda suatu objek yang disusun dari bagian-bagian tertentu yang terpisah. e. Instruksi Ini adalah tes kecakapan membayangkan merakit bagian dari mesin. Bagian mesin yang masih terpisah-pisah ditunjukkan di bagian kiri dari tiap soal. Di belakang gambar bagian dari mesin tersebut terdapat lima macam rakitan. Tugas anda adalah memilih rakitan yang tepat, jika bagian mesin itu sudah dirakit. Tiap bagian mesin diberi tanda dengan HURUF. Huruf-huruf yang di letakkan di luar bagian mesin, dengan garis titik-titik menunjukkan bagian bawah atau menunjukkan tempat yang tidak kelihatan. Bagian-bagian yang dirakit boleh diputar atau dibolak balik. Dalam tiap soal nanti, akan diberikan beberapa kemungkinan rakitan dari bagian-bagian yang sama. Di antara berbagai kemungkinan rakitan gambar tersebut, HANYA satu yang benar. f. Waktu Penyajian Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes ini adalah 12 menit, sedangkan waktu untuk pemberian instruksi adalah sekitar 6 menit. g. Tujuan Tes ini digunakan untuk memprediksi bakat dan kemampuan seseorang untuk meramalkan keberhasilan kerja pada berbagai tugas. 2

h. Cara Pemberian Skor Cara memberikan skor dalam tes ini adalah memberikan nilai 1 untuk jawaban yang benar, dan nilai 0 untuk jawaban yang salah. Dari hasil penghitungan ini, akan diperoleh Raw Score / Skor Kasar / Skor Mentah dengan rumus Jumlah Benar (RS = B). i. Norma Dari hasil Skor Kasar / Raw Score, tester dapat melakukan konversi ke norma standar. Pada tes ini, kita akan menggunakan Norma Huruf, dengan kategori A (Tinggi), B (Agak Tinggi), C (Rata-rata/Sedang), D (Agak Rendah), E (Rendah). 2. Tes Pemahaman Nama asli dari tes ini adalah Judgement and Comprehension. Di Indonesia, kita biasa menyebutnya dengan Tes Pemahaman (A1). Alat tes ini berbentuk buku, berukuran setengah folio. Pada halaman pertama terdapat cara mengerjakannya. Pada cetakan I tahun 1973, terdapat 40 soal. Pada cetakan II tahun 1982, juga terdapat 40 soal. Namun, pada tes yang ada pada saat ini terdapat 26 soal. Selain buku soal, tester memerlukan lembar jawaban untuk mengerjakan soal tersebut. Tes ini mengukur kemampuan membaca dan memahami alasan logis dan mengambil keputusan dengan menangkap makna dari situasi yang praktis. e. Instruksi Dalam tes ini, tiap-tiap soal didahului oleh suatu naskah atau bacaan singkat. Bacalah dengan baik dan pahami bacaan tersebut, kemudian pilihlah satu jawaban yang paling cocok dengan isi naskah di atasnya. Perhatikan bahwa untuk tiap soal telah disediakan empat macam jawaban. Tugas anda hanya memilih salah satu dari empat jawaban yang telah tersedia itu, kemudian memberikan tanda silang di lembar jawaban. Jika anda melakukan salah silang, 3

berilah lingkaran pada tanda silang yang salah itu, kemudian berilah tanda silang pada jawaban yang menurut anda benar. f. Waktu Penyajian Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes ini adalah 35 menit, sedangkan waktu untuk pemberian instruksi adalah sekitar 5 menit. g. Tujuan Tes ini digunakan untuk memprediksi keberhasilan seseorang dalam pekerjaannya berdasarkan bakat yang dimiliki. h. Cara Pemberian Skor Cara memberikan skor dalam tes ini adalah memberikan nilai 1 untuk jawaban yang benar, dan nilai 0 untuk jawaban yang salah. Dari hasil penghitungan ini, akan diperoleh Raw Score / Skor Kasar / Skor Mentah dengan rumus Jumlah Benar (RS = B). i. Norma Dari hasil Skor Kasar / Raw Score, kemudian tester dapat melakukan konversi ke norma standar. Pada tes ini, menggunakan Norma Huruf, dengan kategori A (Tinggi), B (Agak Tinggi), C (Rata-rata/Sedang), D (Agak Rendah), E (Rendah). 3. Tes Komponen Nama asli dari tes ini adalah Component. Di Indonesia, kita biasa menyebutnya dengan Tes Komponen (C2). Alat tes ini berbentuk buku, berukuran setengah folio. Pada halaman pertama terdapat cara mengerjakannya. Jumlah soal dalam tes ini adalah sebanyak 40 soal. Selain buku soal, tester memerlukan lembar jawaban untuk mengerjakan soal tersebut. Tes ini mengukur kemampuan mengidentifikasikan komponen yang penting. 4

e. Waktu Penyajian Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes ini adalah 20 menit, sedangkan waktu untuk pemberian instruksi adalah sekitar 5 menit. f. Tujuan Tes ini digunakan untuk keperluan konseling pekerjaan, yaitu untuk memprediksi kesuksesan kerja berdasarkan bakat (dalam seleksi dan penempatan kerja). g. Cara Pemberian Skor Cara memberikan skor dalam tes ini adalah memberikan nilai 1 untuk jawaban yang benar, dan nilai 0 untuk jawaban yang salah. Dari hasil penghitungan ini, akan diperoleh Raw Score / Skor Kasar / Skor Mentah dengan rumus Jumlah Benar (RS = B). j. Norma Dari hasil Skor Kasar / Raw Score, kemudian tester dapat melakukan konversi ke norma standar. Pada tes ini, menggunakan Norma Huruf, dengan kategori A (Tinggi), B (Agak Tinggi), C (Rata-rata/Sedang), D (Agak Rendah), E (Rendah). 4. Tes Mengutip Nama asli dari tes ini adalah Pattern. Di Indonesia, kita biasa menyebutnya dengan Tes Mengutip (B4). Tes ini terdiri atas dua bagian, yaitu Bagian I dengan 18 pola dan Bagian II dengan 12 macam pola. Bagian I dan II memuat pola-pola yangtaraf kesulitannya semakin meningkat, karena semakin banyak aspek mental yang diperlukan testee dalam menyelesaikan tes tersebut. Pada halaman pertama terdapat cara mengerjakannya. Selain buku soal, tester memerlukan lembar jawaban untuk mengerjakan soal tersebut. Tes ini mengukur kemampuan seseorang dalam mereproduksi outline dari pola sederhana dengan cara tepat dan akurat. 5

e. Waktu Penyajian Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes ini adalah 20 menit, yaitu 10 menit untuk mengerjakan Bagian I, dan 10 menit untuk mengerjakan Bagian II. f. Tujuan Tes ini digunakan untuk melihat kemampuan seseorang dalam bidang merancang desain, misalnya untuk profesi arsitek, perancang mode, bidang periklanan, dll. Selain itu, untuk melihat kemampuan seseorang dalam membaca blueprint dan diagram dan sketsa. g. Cara Pemberian Skor Cara memberikan skor dalam tes ini adalah memberikan nilai 2 untuk setiap pengutipan pola yang dikerjakan secara tepat atau benar ; nilai 1 diberikan untuk pengutipan pola yang memiliki sedikit penyimpangan ; nilai 0 diberikan untuk pengutipan pola yang salah, tidak ada unsur kemiripan dengan pola yang disajikan. Skor testee adalah penjumlahan dari masing-masing skor yang sudah diperolehnya. h. Norma Dari hasil Skor Kasar / Raw Score, kemudian tester dapat melakukan konversi ke norma standar. Pada tes ini, menggunakan Norma Huruf, dengan kategori A (Tinggi), B (Agak Tinggi), C (Rata-rata/Sedang), D (Agak Rendah), E (Rendah). 5. Tes Ungkapan Nama asli dari tes ini adalah Expression. Di Indonesia, kita biasa menyebutnya dengan Tes Ungkapan (A6). Materi tes ini terdiri dari sebuah buku, dengan 19 buah soal. Tiap soal terdiri dari 3 pertanyaan. Testee diminta untuk memilih satu pertanyaan yang dianggap baik dan satu pernyataan yang dianggap buruk, pada tiap-tiap soal. Tes ini mengukur kemampuan perasaan dan pengetahuan tentang bahasa. Selain itu, juga dapat mengungkap kemampuan berkomunikasi melalui tulisan dan secara verbal. 6

e. Waktu Penyajian Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes ini adalah 35 menit, sedangkan waktu untuk pemberian instruksi adalah sekitar 5 menit. f. Tujuan Tes ini digunakan untuk keperluan : (a) Vocational Counseling, sebagai alat bantu untuk memprediksi keberhasilan seseorang untuk bekerja sesuai kemampuannya ; (b) Educational Counseling, digunakan sebagai tes bakat penjurusan ; (c) digunakan sebagai alat dalam seleksi dan penempatan kerja.. g. Cara Pemberian Skor Dalam tes ini, testee memiliki dua jawaban dalam setiap soal, yaitu baik dan buruk. Masing-masing pilihan diberi nilai 1, sehingga nilai tertinggi yang dapat diperoleh testee adalah 38. h. Norma Dibawah ini akan disajikan norma yang dapat digunakan untuk kelompok anak SMA kelas 3 dan sebayanya. Pria Wanita Kategori 32 38 29 38 Baik Sekali 26 31 24 28 Baik 20 25 18 23 Sedang 13 19 13 17 Kurang 0-12 0-12 Kurang Sekali Namun untuk keperluan lain, dapat dibuat sendiri norma kelompok yang sesuai dengan usia tertentu. Caranya adalah dari hasil Skor Kasar / Raw Score, tester dapat melakukan konversi ke norma standar. Pada tes ini, menggunakan Norma Huruf, dengan kategori A (Tinggi), B (Agak Tinggi), C (Rata-rata/Sedang), D (Agak Rendah), E (Rendah). 7

6. Tes Kode dan Ingatan Nama asli dari tes ini adalah Coding and Memory. Di Indonesia, kita biasa menyebutnya dengan Tes Kode dan Ingatan (D2). Kertas dengan bahan tercetak dan lembar jawaban. Tes ini mengukur kemampuan kecepatan dan kecermatan menyandi informasi di kantor, terutama untuk bidang pekerjaan seperti akuntansi dan administrasi. Selain itu, mengukur kemampuan mengingat sandi dalam bahan tercetak. e. Waktu Penyajian Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes Kode adalah 10 menit, sedangkan waktu untuk pemberian instruksi adalah sekitar 20 menit. Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes Ingatan adalah 4 menit, sedangkan waktu untuk pemberian instruksi adalah sekitar 1 menit. f. Tujuan Tes ini digunakan untuk : (a) memprediksi keberhasilan kerja sesuai kemampuannya ; (b) penjurusan ; (c) seleksi dan penempatan kerja.. g. Cara Pemberian Skor Cara pemberian skor dalam tes ini adalah melihat jumlah jawaban benar dari testee pada Tes Kode dan Tes Ingatan. Skor tertinggi dari Tes Kode adalah 150, dan skor tertinggi dari Tes Ingatan adalah 25. h. Norma Dari hasil Skor Kasar / Raw Score, tester dapat melakukan konversi ke norma standar. Pada tes ini, menggunakan Norma Huruf, dengan kategori A (Tinggi), B (Agak Tinggi), C (Rata-rata/Sedang), D (Agak Rendah), E (Rendah). 8

Daftar Pustaka Aiken, L.R & Groth-Marnat, G (2009). Pengetesan dan Pemeriksaan Psikologi, Jilid 1, Edisi Kedua Belas. Jakarta : Indeks Aiken, L.R & Groth-Marnat, G (2009). Pengetesan dan Pemeriksaan Psikologi, Jilid 2, Edisi Kedua Belas. Jakarta : Indeks Anastasi, A & Urbina, S (2007). Tes Psikologi, Edisi Ketujuh (Terjemahan). Jakarta : PT Indeks. UPAP ( UPAP ( UPAP ( ). Tes Penalaran, Adaptasi Differential Aptitude Test. Yogyakarta : Unit Pengembangan Alat Tes Psikodiagnostika, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. ). Tes Klasifikasi Kemampuan Dasar, Tes Berhitung, Adaptasi Differential Aptitude Test Form A. Yogyakarta : Unit Pengembangan Alat Tes Psikodiagnostika, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. ). Informasi Tes, Edisi Kedua, Khusus untuk Profesi Psikologi. Yogyakarta : Unit Pengembangan Alat Tes Psikodiagnostika, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. UPAP ( ). Norma Tes, Khusus untuk Profesi Psikologi. Yogyakarta : Unit Pengembangan Alat Tes Psikodiagnostika, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. UPAP ( ). Buku Pegangan Tester, Khusus untuk Profesi Psikologi. Yogyakarta : Unit Pengembangan Alat Tes Psikodiagnostika, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. 9