Muslim Zaman Now. The 15 Hot Ramadhan Insight. Yuswohady

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kecantikan pada kulit wajah dan tubuh sudah menjadi prioritas utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. kelas menengah telah menjadikan produk-produk yang dulunya hanya dapat dibeli

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

BAB V PENUTUP. menengah perkotaan, mereka menyadari bahwa penampilan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bismillahi rahmani rahiim,

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan, serta modal awal usaha. Pasar yang sangat besar ini

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ide baru untuk menemukan cara-cara baru untuk melihat masalah dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya teknologi, kehidupan manusia tidak lepas dengan

BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan bagi perempuan untuk menjaga fitrahnya. Berhijab adalah. Sebagaimana kewajiban berhijab dalam Al-Qur'an Q.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

6 Kiat Sukses Melakukan Promosi di Bulan Ramadhan

E-COMMERCE DI INDONESIA. Peluang dan Tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya teknologi, kehidupan manusia tidak lepas dengan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan untuk brand XL dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PANDORA LIVE YOUR LIFE, ENJOY THE MOMENT, HOPE TILL THE END

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 56,5 persen dari total jumlah penduduk (Kelas Menengah dan Perilaku

populasi konsumen Muslim di Indonesia telah mencapai 90% dari jumlah total penduduk (BPS,2013). Sebagai negara dengan populasi kaum Muslim terbesar,

SOCIAL BRANDING JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU (JSIT)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya teknologi, kehidupan manusia tidak lepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Setelah sukses selama bertahun-tahun dengan berbagai produk dari brand Wardah,

2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION U

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia terkenal dengan pariwisatanya yang menawarkan keindahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion menjadi hal yang penting di berbagai kalangan baik kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi

Threat Opportunity Weakness Strength

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam makanan terdapat komposisi seperti karbohidrat, lemak dan protein.

MATERI 1 MEMULAI BISNIS CLOTHING

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan periklanan (Durianto dalam Dida, 2013:1). sebaiknya disampaikan (Tinarbuko, 2007: 1). Dalam perumusan pesan iklan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN. pesat, baik bisnis yang bergerak di bidang manufaktur maupun di bidang jasa. Pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat. Hal ini tercermin dengan adanya beberapa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yang sulit dihindari. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan wisatawan muslim ke berbagai dunia, perlu adanya sebuah konsep baru

BOOK POINT MIZAN DI SEMARANG

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. kaitannya dengan sikap masyarakat yang semakin kritis dalam memilih makanan. Makan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hal. 3.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. didapatkan dilapangan pada Nimco Clothing Company, terlebih dahulu peneliti

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan tersebut, membuat perusahaan harus. mencapai kepuasan pelanggan (Rangkuti, 2002:53).

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi satu alasan industri kosmetik tetap tumbuh. Pemerintah mengklaim

E-COMMERCE DI INDONESIA

BAB IV KESIMPULAN. Dengan kemajuan ekonomi yang dialami Korea Selatan saat ini tidak lepas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masih memiliki pangsa pasar yang kecil, yaitu sekitar 5% dari seluruh nasabah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

STORY PERTEMUAN ANTAR SESAMA PELANGGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pertama-tama izinkanlah, saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan anda untuk membaca buku ini. Mudah-mudahan ucapan ini bukan sekadar basa-basi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sudah menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap bangsa dan negara.

BAB II KERANGKA TEORI. Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dengan pertanyaan penelitian, sebagai berikut: 1. Brand image berpengaruh positif pada sikap terhadap produk.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era perkembangan teknologi saat ini banyak kita jumpai campaign

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya berlandasan Al-Qur an dan As-Sunnah. dilihat dengan berdirinya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesuksesan konvergensi/ kombinasi digital media dapat dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. berbusana muslim dan berhijab mengundang mata dunia melirik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan

dari Bank adalah sebagai lembaga perantara dalam arus dana, baik dalam pasar uang

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Contohnya adalah tren untuk makan sambil hang-out

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pastry yang semakin meningkat memicu pelaku bisnis untuk

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren

BookingINA.com PRODUCT DESCRIPTION

BAB I PENDAHULUAN. diakses dalam hitungan detik, tidak terkecuali dengan perkembangan dunia fashion yang

Bab I. Pendahuluan. persaingan yang semakin ketat di dalam dunia kerja. mengkonsumsi produk-produk jasa yang timbul dari kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengenakan jilbab atau kerudung sudah menjadi sesuatu yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat yang disebabkan oleh adanya ide kreatif dan inovatif dari pelaku

BAB I PENDAHULUAN. para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau value. (Pengertian Komunitas Menurut Para Ahli, 2014)

Transkripsi:

Muslim Zaman Now The 15 Hot Ramadhan Insight Iryan Herdiansyah Yuswohady Farid Fatahilah

Based on bestseller books:

MUSLIM MARKET EVOLUTION Hijab Halal Cosmetic Pop Culture Banking Travel Ziswaf Etc Riba Awareness Halal Education Market Fragmentation Consumer Segregation Halal Supply-chain LONG SLEEP MARKET EUPHORIA SHARIA DEEPENING HALAL BOOM PRE-2010 2010 2015 2019 2020s

Sharia Deepening high Functional & Emotional Value ( Duniawi : Product Benefit) RATIONALIST APATHIS UNIVERSALIST COMFORMIST low low Spiritual Value ( Ukhrawi : Adoption of Islamic Values) high

Who is Muslim Zaman Now? Muslim Zaman Now Means 2F FAITH They are loyal to religious guidelines. FUN They follow of the latest trends (fashion, music, art, tech).

#1. Halal of Things: The Hot Label Halal of everything. Apapun produk dan layanannya, semua harus pakai label halal. Ini menjadi semacam magic word yang bisa menghipnotis konsumen muslim zaman now. Pemilik merek pun berlomba-lomba menggunakan label halal.

#2. Riding the Conversations: High Risk, High Return... and High Loss Pemilik brand non-makanan/minuman berlomba-lomba mengomunikasikan logo halal yang telah dikantonginya. Mereka mencuri perhatian muslim zaman now. Tetapi, tantangannya, ini bisa menguntungkan atau merugikan.

#3. Hijrah: The New Way of Life Hijrah menjadi pilihan baru hidup muslim zaman now. Bagi mereka, hijrah bukan lagi sekadar kesadaran menggunakan kerudung. Mereka rela meninggalkan pekerjaan demi keyakinan. Yang bekerja di bank, mereka rela meninggalkan pekerjaan yang sudah mapan untuk hijrah ke jalan hidup yang sesuai syariah.

#4. The Rise of Riba Awareness Seiring naiknya kesadaran riba di kalangan muslim zaman now, pemilik merek pun harus siap-siap untuk sharia-friendly. Go-Pay yang sempat dianggap riba, kini mulai ancangancang meluncurkan produk Go-Pay syariah.

#5. Umat-nomic: The New Movements Umat-nomic muncul sebagai kekuatan baru untuk menjawab anxiety & desire muslim zaman now. Mereka muncul dengan konsep syariah. Muslim zaman now pun menyukai geliat pergerakan ini karena mengukuti kaidah syariah, modern, dan profesionalitas.

#5. Kesadaran Ekonomi Umat Gerakan ekonomi umat hadir untuk menandingi kekuatan ekonomi Barat atau kapitalisme. Bank Wakaf mikro dirancang untuk membantu kelompok segmen bawah-menengah dengan akad yang menguntungkan nasabah.

#5. Capitalism Antithesis Kapitalisme adalah momok. Muslim zaman now pun menciptakan gerakan ekonomi umat alternatif. 212 Mart adalah fenomena untuk menandingi sistem ekonomi kapitalis dengan sistem baru: amanah, jamaah, dan izzah.

#6. Soleh-Smart-Kids: The New Paradigm of Parenting Muncul tren bahwa mamah muda muslim zaman now lebih menyukai anak-anaknya mendapatkan pendidikan di sekolah Islam. Kini, SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) jadi favorit mamah-mamah muda karena menerapkan pembelajaran 2 in 1: sains dan karakter Islam. Soleh-Smart-Kids adalah anak idaman Muslim Zaman Now.

#7. Lei-Sharia: Muslim-Friendly Leisure Muslim zaman now menyukai destinasi wisata yang bersahabat bagi mereka. Ini disebut Lei-Sharia. Karena itu, muncul berbagai aplikasi yang memandu muslim zaman now dalam kegiatan halal trip: destinasi, tempat makan, penginapan, fasilitas ibadah, dan panduan doa.

#7. Mipster: The New Role Model Fenomena muslim zaman now telah menghadirkan sosok role model baru, yang muda, pintar, gaul, soleh/solehah dan terkenal. Sosok seperti ini secara global disebut sebagai Mipster atau Muslim Hipster yaitu kombinasi dari muslim dan hipster, dimana mereka adalah sosok yang memiliki mindset global, toleran, inklusif dan digital-savvy, pun relijius. Seimbang antara faith dan fun. Tak ketinggalan di Indonesia, sosok seperti ini begitu diidolakan oleh muslim zaman now. Sebut saja Muzammil Hasballah, sosok muda lulusan ITB yang suaranya sangat merdu melafalkan ayat-ayat Quran, dengan penampilan yang sangat stylish. Di kalangan muslimah, juga sangat populer sosok-sosok hijabers yang menjadi seleb di social media seperti @dwihandaanda, @megaiskanti, @bellattamimi atau hijabers dari Korea yang viral, @xolovelyayana. Mereka adalah role model baru, Mipster!

#8. Sportyjab: The New Hype Gaya hidup sehat kini semakin menjadi pilihan bagi muslim zaman now. Berolahraga sambil narsis seolah sudah menjadi kewajiban. Bagi muslimah zaman now, menjalankan syariat islam seperti memakai hijab tak serta merta membatasi aktivitas berolahraga. Mereka tetap ikut lari, ngegym, zumba atau berenang dengan hijab yang sporty, sehat dapat, syar ie pun dapat. Melihat tren tersebut, Nike sampai mengembangkan produk khusus hijab yang dilabeli Nike Pro Hijab. Produk tersebut diperuntukkan hijabers yang aktif berolahraga tapi tetap ingin stylish dengan hijabnya. Tak hanya Nike, produk local seperti Specs juga mengeluarkan lini produk yang sama. Brand local lainnya seperti Sporte, juga mengembangkan produk pakaian renang khusus muslimah. Sportyjab? The new hype!!

#9. Muslizen: the New Digital Lifestyle Perkembangan teknologi dan dunia digital telah turut mengubah perilaku dan gaya hidup muslim zaman now. Sebagai segmen yang digital savvy, muslim zaman now tidak mudah lepas dari bagian gaya hidup digital, khususnya media sosial. Mereka mencari informasi, mendapatkan kabar, berbagi pengetahuan, dan pamer apa yang mereka miliki melalui media sosial. Aktivitas kehidupan sehari-hari pun juga mulai beralih di digital. Mulai dari mencari informasi melalui media-media digital, belanja melalui e-commerce, aktivitas finansial dengan fintech, traveling hingga ta aruf secara online. Hal ini membuat munculnya banyak start-up digital yang spesifik membidik muslim milenial seperti Halaltrip, Muslimarket, Hij-Up, IndVes, Kitabisa, Minder dan sebagainya.

#10. Ngaji-gital: The Rise of Ustadz Socmed Dakwah sebagai salah satu misi Islam berkembang dengan cepat melalui media konvensional sampai dengan digital. Dakwah yang selama ini dilakukan dengan metode pendekatan ceramah dan tabligh atau komunikasi satu arah (one way), menjadi tidak cool lagi di mata muslim milenial. Bagi mereka, dakwah yang keren adalah melalui WA group, ustadz yang gaul ceramah melalui Snapchat atau Facebook Live. Mereka menginginkan experience yang lebih dari sekedar nonton Mamah Dedeh di TV. Digital memungkinkan dakwah menjadi komunikasi dua arah. Fenomena ini membuat ustadz gaul yang berdakwah digital di socmed menjadi naik daun, sebut saja Ustadz Abdul Somad, Adi Hidayat, Salim A. Fillah dan lain sebagainya.

#11. Muz-match: The New Way of Ta aruf Mencari jodoh memang susah-susah gampang. Diperlukan kesabaran dan sikap pantang menyerah karena jodoh memang sudah diatur oleh Allah SWT dan tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Jalan yang dianjurkan agama islam dalam mencari pasangan yaitu melalui proses ta aruf bukan pacaran. Di era digital, konsep ta aruf pun berkembang dari offline ke online. Kini bermunculan apps-apps yang menawarkan dating untuk muslim, secara islami tentunya. Misalnya Minder yang mengadaptasi konsep Tinder, Muzmatch, Crescent, dan Salaam Swipe.

#12. I-living: Integrated Muslim-Friendly Living Dalam hal mencari tempat tinggal, muslim zaman now mendambakan sebuah konsep hunian islami yang terintegrasi. Lingkungan tempat tinggal harus memberikan kenyamanan dan keamanan, dan tentunya memberikan ketentraman dan kedamaian dalam menjalankan syariat islam. Tak hanya membeli property secara syar I dengan menghindari pola riba, tapi juga lingkungan sekitarnya terintegrasi dengan atmosfer islami seperti sekolah, masjid, perbelanjaan, hingga tempat leisure serta aktivitas-event islami. Misalnya Damai Living di Yogyakarta yang sedang mengembangkan Superblock Islami, sebuah konsep hunian terintegrasi dengan fasilitas lengkap seperti masjid, sekolah, pesantren, perpustakaan, museum hingga business center.

#13. The New Muslimpreneur: New Cool Menjadi pengusaha atau entrepreneur kini semakin menjadi pilihan bagi generasi kekinian, termasuk muslim zaman now. Mulai banyak muslim zaman now yang memilih menjadi entrepreneur, terutama di sektor kreatif seperti kuliner, fashion, travel hingga digital. Bisnis yang digeluti pun tak hanya menawarkan produk islami, tapi juga dikelola dengan cara yang islami. Ria Ricis misalnya, adalah sosok muslimpreneur muda kreatif yang menjadi jutawan melalui bisnis digital (youtuber) serta punya beberapa produk kue kekinian. Jannah Corp yang diinisiasi oleh Irwansyah dan Zaskia Sungkar cukup sukses mengembangkan bisnis kue kekinian dan kini berekspansi ke bisnis travel. Menjadi muslimpreneur adalah the new cool!

The

#14. Be Part of Pop Culture Muslim Zaman Now adalah konsumen yang modern dan memiliki mindset global. Mereka tumbuh dengan budaya pop sebagai identitas mereka, walaupun Islam dan budaya pop yang identik dengan Barat, sering digambarkan saling bertentangan. Namun, fenomena muslim zaman now membalikkan anggapan itu. Islam dan budaya pop bisa berjalan beriringan. Apa artinya? Untuk memenangkan segmen ini, brand anda harus menjadi bagian dari budaya pop tersebut. Brand anda harus menjadi brand yang cool bagi meraka. Sampaikanlah core message brand anda dengan cara yang dianggap kekinian oleh mereka. Contohnya Yuna Zarai adalah seorang penyanyi berhijab yang mampu menembus pasar musik global, berkolaborasi dengan musisi-musisi papan atas di Amerika. Hijab tak membatasi dirinya untuk berkarya, malah menjadi unique selling point yang menjadi pembeda dengan penyanyi lainnya.

#15. Beyond Halal Logo & Go To Halal Value Chain Bagaimana cara brandmengomunikasikan kehalalan kepada muslim zaman now? Hingga hari ini, banyak brand yang masih mengomunikasikan kehalalan produknya melalui logo sertifikasi dari MUI. Tentu saja, hal ini tidak salah, tetapi kami menilai kurang efektif. Jika banyak brand menggunakan cara yang sama, maka hal ini akan menciptakan red ocean dalam komunikasi pemasaran halal. Oleh karena itu, sudah seharusnya brand harus kian sadar untuk dapat mengomunikasikan kehalalannya dengan cara malampaui logo itu sendiri secara lebih inovatif. Umpamanya, brand dapat melakukan komunikasi pemasaran melalui menunjukkan proses bisnisnya secara transparan atau penerapan nilai-nilai bisnis yang islami. Seperti yang dilakukan oleh Lulu Hypermarket atau TipTop Swalayan, tanpa menonjolkan logo halal atau symbol-symbol islam, mereka bisa mengkomunikasikan nilai-nilai perusahaan yang sangat islami dengan lebih komprehensif.

Yuswohady yuswohady@gmail.com @yuswohady Iryan Herdiansyah iyan.herdiansyah@gmail.com @iryanah Farid Fatahilah faridferre@gmail.com @faridferre inventureid@gmail.com Design e-book: Dita Dwi Andini dittadwiandini@gmail.com @dittaandini Sumber Photo Cover: https://bit.ly/2jngtd8