BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Globalisasi adalah proses di mana manusia akan bersatu dan menjadi satu masyarakat tunggal dunia, masyarakat global (Albrow, 1990: 9). Globalisasi telah membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal ke dalam masyarakat dengan ruang lingkup pergaulan yang mendunia. Di zaman globalisasi ini, teknologi dan informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, dan memudahkan kita dalam berbagai macam bidang. Perkembangan teknologi menyebabkan interaksi antar warga dunia menjadi lebih mudah dan mengakibatkan batas-batas negara seolah menyempit. Seakan-akan sudah tidak ada lagi batasan-batasan, karena kita dapat dengan mudah dan cepat memperoleh berbagai hal baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Berbagai kemudahan untuk mendapatkan berbagai hal, menyebabkan adanya perubahan ekonomi besar-besaran terutama menyangkut "pasar". Barangbarang material, objek jasa, menjadi berlimpah ruah di pasar. Pasar seolah-olah menjadi penentu segala macam aturan, termasuk gaya hidup (Evers, 1997: 79). Bahkan saat ini pasar juga bisa terjadi hanya dengan menghadap sebuah layar, misalnya layar televisi. Iklan-iklan melalui media elektronik merupakan satu jenis pasar yang berusaha menawarkan produknya terhadap masyarakar. Belanja bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan saja, namun juga menjadi kegiatan untuk mengisi waktu luang. Keputusan untuk melakukan pembelian merupakan bagian dari 1

2 2 sebuah kebutuhan dan sebagian lagi merupakan "gaya hidup" bahkan mengarah ke perilaku konsumtif. Menurut Hasibuan via Sukari (2013: 13), perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang ditunjukkan untuk mengonsumsi secara berlebihan dan tidak terencana terhadap jasa dan barang yang kurang atau bahkan tidak diperlukan. Berkembangnya budaya konsumtif dalam masyarakat ditandai dengan berkembangnya gaya hidup. Dalam dunia modern, gaya hidup membantu mendefiniskan sikap, nilainilai dan menunjukkan kekayaan serta posisi sosial seseorang. Berkembangnya gaya hidup masyarakat tersebut di satu sisi bisa menjadi pertanda positif, yaitu meningkatnya kesejahteraan hidup masyarakat yang mana peningkatan kegiatan konsumsi dipandang sebagai naiknya penghasilan dan taraf hidup masyarakat. Namun di sisi lain, fenomena tersebut juga bisa dikatakan sebagai pertanda kemunduran rasionalitas masyarakat, yang mana konsumsi dianggap sebagai penyakit yang menggerogoti jiwa dan pikiran masyarakat. Konsumsi menjadi orientasi hidup bagi sebagian masyarakat, sehingga semua aktivitas yang dilakukannya didasari karena kebutuhan berkonsumsi. Konsumsi yang ada justru bukan karena prioritas kebutuhan, melainkan karena faktor gengsi sehingga konsumsi terus dilakukan oleh masyarakat seiring dengan perkembangan zaman modern. Konsumsi masyarakat modern bukan hanya berupa barang namun juga jasa manusia dan hubungan antar manusia. Segala hal bisa menjadi objek konsumsi, termasuk salah satunya adalah kebudayaan.

3 3 Di zaman modern yang penuh dengan kemudahan ini, kebudayaan suatu negara menjadi mudah tersebar ke negara lainnya. Salah satu negara yang tengah mempengaruhi berbagai negara dengan kebudayaannya yang berupa kebudayaan populer, adalah Jepang. Indonesia juga mengalami dampak dari penyebaran budaya ini. Budaya populer Jepang yang tersebar dan terkenal di Indonesia, misalnya adalah anime (animasi Jepang), manga (komik Jepang), J-Pop, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, selain contoh budaya populer yang telah disebutkan tadi, ada juga kebudayaan populer Jepang lain yang perlahan tapi pasti mulai menyebarkan pengaruhnya di Indonesia. Kebudayaan populer tersebut adalah pengisi suara. Menurut kamus Jepang Kokugo Jiten yang ditulis oleh Kenji Morioka (1993), pengisi suara adalah seorang aktor yang berperan hanya melalui suaranya dalam penyulihan film luar negeri, drama radio, dan lain-lain, tanpa menunjukkan sosoknya. Kelihaian seorang pengisi suara untuk mengisi suara, tidak diragukan lagi merupakan salah satu poin penting untuk menciptakan karya yang bagus. Pengisi suara tidak hanya ada di Jepang, namun juga ada di negara-negara lain. Sebagaimana pengisi suara-pengisi suara di negara lain, pengisi suara Jepang pada awalnya hanya bekerja di balik layar. Akan tetapi, kepopuleran pengisi suara Jepang perlahan-lahan meningkat sehingga mereka mulai menunjukkan sosoknya dan mengembangkan sayap ke berbagai bidang lainnya,. Pada umumnya, pengisi suara di negara selain Jepang tidak terlalu populer. Akan tetapi, pengisi suara Jepang berbeda dengan pengisi suara dari negara lainnya.

4 4 Dibandingkan dengan pengisi suara dari negara lain, pengisi suara Jepang memiliki popularitas yang sangat besar, dan telah menjelma menjadi seorang idola. Fenomena pengidolaan pengisi suara Jepang tidak terlepas dari kajian budaya populer. Konsumsi atas suatu budaya populer akan selalu memunculkan adanya penggemar. Begitu juga dengan budaya populer Jepang yang berupa pengisi suara. Kepopuleran pengisi suara tidak hanya terbatas di Jepang saja, akan tetapi juga tersebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Generasi muda yang merupakan bagian dari masyarakat Indonesia, juga turut terkena pengaruh dari budaya populer Jepang ini. Ketertarikan terhadap pengisi suara Jepang ini pun semakin meningkat terutama di kalangan generasi muda Indonesia. Seperti halnya dengan kota-kota lainnya di Indonesia, Yogyakarta juga terkena pengaruh dari budaya populer ini. Para penggemar dari pengisi suara Jepang mulai bermunculan di Yogyakarta. Penggemar pengisi suara Jepang di Yogyakarta awalnya tidak banyak. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, penggemar pengisi suara Jepang di Yogyakarta semakin meningkat. Para penggemar pengisi suara Jepang ini terdiri dari berbagai tingkat pendidikan dengan latar belakang kehidupan yang beragam pula. Pergaulan di antara mereka tentu saja membawa pengaruh di antara satu dengan lainnya, yang akan membawa pada gaya hidup. Lubis via Sumartono (2002: 117) mengatakan perilaku konsumtif adalah perilaku yang tidak lagi berdasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi. Masyarakat

5 5 konsumtif mengonsumsi produk yang dipasarkan walau sesungguhnya dia tidak membutuhkannya. Pengisi suara merupakan kebudayaan populer Jepang yang relatif baru bagi masyarakat di Yogyakarta. Para penggemar budaya populer Jepang yang telah lebih dulu terkenal di Yogyakarta seperti misalnya anime (animasi Jepang), manga (komik Jepang), J-Pop (music pop Jepang), dapat menikmati budaya yang digemarinya dengan relatif mudah. Contohnya adalah dengan cara membeli DVD anime di toko musik, membeli manga di toko buku, membeli CD J-Pop di toko musik, dan lain sebagainya. Akan tetapi, hal yang sedikit berbeda terjadi pada penggemar pengisi suara Jepang, karena hal-hal yang berhubungan dengan pengisi suara masih cukup sulit dijumpai di Yogyakarta. Barang-barang yang berhubungan dengan pengisi suara, sampai saat ini penjualannya masih terbatas di Jepang. Hal itu menyebabkan mereka harus melakukan usaha ekstra dengan cara mengeluarkan uang lebih dibandingkan dengan penggemar budaya populer Jepang lainnya yang telah terlebih dahulu terkenal di Yogyakarta. Perilaku para penggemar yang rela mengeluarkan uang ekstra ini menimbulkan pertanyaan mengenai alasan para generasi muda di Yogyakarta untuk menggemari pengisi suara Jepang meskipun hal yang berhubungan dengan pengisi suara Jepang masih cukup sulit untuk dijumpai di Yogyakarta. Penggemar merupakan seorang konsumen, yang dalam konteks penelitian ini merupakan konsumen dari budaya populer berupa pengisi suara. Menurut A.Z. Nasution (2002: 3), istilah konsumen berasal dari bahasa consumer (Inggris- Amerika) atau consument (Belanda). Secara harafiah arti kata consumer adalah

6 6 lawan dari produsen, setiap orang yang menggunakan barang. Schiffman dan Kanuk (2008: 6) mengemukakan bahwa untuk memahami perilaku konsumen, diperlukan adanya studi perilaku konsumen. Studi ini terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya. Kotler menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku para konsumen. Menurut Kotler (2005: ), perilaku konsumsi para konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Studi perilaku konsumen ini juga dapat diaplikasikan untuk memahami perilaku para generasi muda penggemar pengisi suara Jepang yang mengarah ke perilaku konsumtif. Segala bentuk perilaku generasi muda, merupakan cerminan bagi modal utama menuju kehidupan masyarakat di masa depan. Segala hal dan perilaku yang mewarnai kehidupan mereka menjadi sangat menarik untuk diteliti. Penelitian mengenai perilaku para konsumen ini menjadikan lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (selanjutnya disebut UGM) Yogyakarta sebagai objek. Alasan pemilihan para informan ini berdasarkan pertimbangan bahwa mereka merupakan bagian dari generasi muda dan terlibat langsung dalam aktivitas menggemari pengisi suara Jepang. Mereka berkecukupan dari segi ekonomi, sehingga mempunyai potensi untuk melakukan berbagai macam aktivitas konsumsi.

7 7 Mereka juga pernah ke Jepang dan menemui pengisi suara Jepang yang digemari secara langsung. Alasan pemilihan UGM sebagai tempat penelitian karena universitas ini terletak di Yogyakarta yang merupakan kota pelajar. Yogyakarta merupakan tempat berkumpulnya mahasiswa di seluruh Indonesia, sehingga menyebabkan mahasiswanya bersifat heterogen. Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan di atas, penulis memutuskan untuk meneliti mahasiswa UGM penggemar pengisi suara Jepang, berkaitan dengan alasan mereka menggemari pengisi suara Jepang, wujud konsumsi mereka dalam menikmati pengisi suara Jepang, serta faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi mereka dalam menggemari pengisi suara Jepang. Alasan penulis memilih pengisi suara Jepang sebagai objek penelitian ini adalah karena pengisi suara merupakan budaya populer Jepang yang relatif baru bagi masyarakat Indonesia, dan belum ada penelitian sebelumnya di UGM yang membahas tentang pengisi suara Jepang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan dari latar belakang sebelumnya, berikut ini adalah rumusan masalah yang akan dibahas, yaitu: 1. Apa alasan para informan menggemari pengisi suara Jepang? 2. Bagaimana wujud perilaku konsumtif para informan dalam menggemari pengisi suara Jepang?

8 8 3. Faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumtif para informan dalam menggemari pengisi suara Jepang? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Rumusan Masalah, yaitu: 1. Menjelaskan alasan para informan menggemari pengisi suara Jepang. 2. Mengetahui wujud perilaku konsumtif para informan dalam menggemari pengisi suara Jepang. 3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif para informan dalam menggemari pengisi suara Jepang. 1.4 Teknik Pengumpulan Data dan Metode Analisis Suharsmi Arikunto (2006: 129) mengemukakan bahwa sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. 1. Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti baik dari pribadi (responden) maupun dari suatu perusahaan yang mengolah data untuk keperluan penelitian, seperti dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penentuan informan untuk penelitian ini, digunakan teknik purposive sampling di mana informan dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu, dalam hal ini

9 9 yang dipilih adalah lima mahasiswa UGM yang merupakan penggemar pengisi suara Jepang. Alasan pemilihan para informan ini berdasarkan pertimbangan bahwa mereka terlibat langsung dalam aktivitas menggemari pengisi suara Jepang, dengan ditunjang kemampuan mereka dari segi ekonomi sehingga mempunyai potensi untuk melakukan berbagai aktivitas konsumsi. Kelima mahasiswa UGM ini juga pernah ke Jepang dan menjumpai pengisi suara Jepang yang digemarinya secara langsung. Alasan pemilihan UGM sebagai tempat penelitian karena universitas ini terletak di Yogyakarta yang merupakan kota pelajar. Yogyakarta merupakan tempat berkumpulnya mahasiswa di seluruh Indonesia, sehingga menyebabkan mahasiswanya bersifat heterogen. Penulis berharap fakta-fakta yang mereka sampaikan bisa mewakili fakta dari penggemar lainnya, sehingga bisa mewakili data-data yang dibutuhkan untuk penelitian. 2. Data Sekunder Merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui berbagai tahap, berikut ini merupakan penjelasannya:

10 10 1. Library Research (penelitian kepustakaan) Pengumpulan data-data diambil dari literatur, sumber-sumber lain yang berhubungan dengan masalah, membaca, dan mempelajari buku-buku untuk memperoleh data-data yang berkaitan. 2. Interview (wawancara) Metode wawancara adalah teknik memperoleh informasi secara langsung melalui permintaan-permintaan keterangan-keterangan kepada pihak pertama yang dipandang dapat memberikan keterangan atau jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan. Wujud dari metode wawancara ini yakni dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau mengambil data yang berkaitan dengan tema penelitian skripsi ini kepada lima mahasiswa UGM yang merupakan penggemar dari pengisi suara Jepang Metode Analisis Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu hasil penelitian beserta analisanya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang berbentuk narasi, kemudian dari analisis yang telah dilakukan diambil suatu kesimpulan. Metode ini disebut kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan bersifat kualitatif dan tidak menggunakan alat pengukuran. Sumber data yang utama (primer) dalam penelitian ini adalah kata-kata atau tindakan, yang didapat dari wawancara terhadap para informan, sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari sumber tertulis. Data yang sesuai tema

11 11 penelitian dipilah dan ditulis kembali dalam bentuk paragraf narasi di bab analisis. Lalu, kesimpulan dari hasil wawancara akan dituliskan di bab kesimpulan. 1.5 Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang juga membahas tentang budaya populer. Pertama, skripsi dari mahasiswi jurusan Sastra Jepang Universitas Gadjah Mada yang bernama Syefitri Yandikasari, berjudul "Wujud Apresiasi Remaja di Jakarta terhadap Sister Group AKB4 di Indonesia: Studi Kasus Idol Group JKT48". Skripsi ini berisi tentang apresiasi remaja di Indonesia terhadap sister group AKB48 di Indonesia. Dalam skripsi ini dijelaskan bagaimana awal mula munculnya serta perkembangan fenomena idol group di Jepang dan bagaimana sejarah munculnya idol group JKT48 di Indonesia yang merupakan sister group dari idol group AKB48 di Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan dan wujud apresiasi masyarakat khususnya kalangan remaja di Jakarta dalam menggemari idol group tersebut. Kedua, skripsi yang ditulis oleh Sri Wulaningsih seorang mahasiswi jurusan Sastra Jepang Universitas Gadjah Mada yang berjudul "Fenomena Kemunculan Band Lokal Bernuansa Jepang di Indonesia". Penelitian ini menjelaskan faktorfaktor yang melatarbelakangi kemunculan band-band lokal bernuansa Jepang, perjalanan sejarah kemunculan band-band lokal bernuansa Jepang, dampak yang ditimbulkannya, serta apresiasi remaja kota Indonesia terhadap kemunculan bandband lokal bernuansa Jepang.

12 12 Ketiga, skripsi dari Dian Novita Sari, mahasiswi jurusan Sastra Jepang Universitas Gadjah Mada. Skripsi yang berjudul "Fenomena Mode Lolita dalam Budaya Populer Jepang dan Alasan Anak Muda Jepang Memakainya" ini menjelaskan tentang alasan anak muda Jepang memakai baju yang bergaya Lolita (suatu gaya berbusana yang menampilkan warna hitam dan putih yang menjadi tren mode di Jepang). Selain itu skripsi ini juga menjelaskan mengenai faktorfaktor yang mengindikasikan Lolita adalah budaya populer Jepang, serta menyebutkan produk-produk budaya populer Jepang yang terpengaruh oleh mode Lolita. Beberapa penelitian terdahulu yang telah disebutkan di atas juga membahas tentang budaya populer Jepang. Akan tetapi skripsi ini yang berjudul Perilaku Konsumtif Lima Orang Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Penggemar Pengisi Suara Jepang berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Skripsi ini menjelaskan alasan lima mahasiswa UGM menggemari pengisi suara Jepang, wujud perilaku konsumtif mereka, serta faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif mereka dalam menggemari pengisi suara Jepang. 1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari 5 bab. Bab I berisi penjelasan secara umum mengenai penelitian ini secara garis besar. Bab ini terdiri atas latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, teknik pengumpulan data dan metode analisis, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

13 13 Bab II berisi kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ini terdiri dari berbagai definisi berbagai istilah dan berbagai definisi teori yang dipakai dalam penelitian ini, meliputi definisi penggemar, pengisi suara, serta penjelasan mengenai budaya populer dan perilaku konsumtif. Bab III berisi penjelasan mengenai awal mula munculnya munculnya pengisi suara di Jepang dan perkembangannya. Bab IV berisi hasil wawancara dan analisis untuk mengungkapkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan dalam rumusan permasalahan. Bab V berisi kesimpulan terhadap analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan informasi membawa berbagai kemudahan bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan informasi membawa berbagai kemudahan bagi masyarakat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menunjukkan skala berkembang, tumbuh besar, mempercepat dan memperdalam dampak arus dan pola interaksi sosial antar benua (Held dan McGrew, 2002:12). Globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada 15 Agustus 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada 15 Agustus 1945. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada 15 Agustus 1945. Kemudian dalam waktu empat dekade sejak merdeka, negara tersebut berubah menjadi salah satu negara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya sering kali berhasil memukau banyak orang, baik dari negara

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya sering kali berhasil memukau banyak orang, baik dari negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara yang terkenal karena banyak hal, salah satunya adalah bidang hiburan. Baik budaya tradisional maupun modern yang dihasilkannya sering kali berhasil

Lebih terperinci

HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO

HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S 1 Psikologi

Lebih terperinci

ini menjadi tantangan bagi perusahaan karena persaingan semakin ketat dan Persaingan antar produsen ini juga terjadi di Indonesia.

ini menjadi tantangan bagi perusahaan karena persaingan semakin ketat dan Persaingan antar produsen ini juga terjadi di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang terjadi saat ini, konsumen cenderung semakin aktif dalam memberi produk yang mereka gunakan. Perilaku konsumen yang konsumtif menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. promosi sehingga dapat diterima masyarakat dengan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. promosi sehingga dapat diterima masyarakat dengan cepat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya populer yaitu budaya yang terjadi karena adanya budaya massa. Budaya massa lahir karena adanya masyarakat (massa) yang menggeser masyarakat berbasis tradisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman telah menunjukkan kemajuan yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan. Selain menunjukkan kemajuan juga memunculkan gaya hidup baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besarnya tingkat konsumsi masyarakat sehingga menimbulkan penambahan dari sisi

BAB I PENDAHULUAN. besarnya tingkat konsumsi masyarakat sehingga menimbulkan penambahan dari sisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu oleh besarnya tingkat konsumsi masyarakat sehingga menimbulkan penambahan dari sisi produksi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAWI BAB I PENDAHULUAN

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAWI BAB I PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAWI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era moderen seperti ini seseorang sangatlah mudah untuk

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 155 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang berjudul PENGARUH KOREAN WAVE TERHADAP PERUBAHAN GAYA HIDUP REMAJA (Studi Kasus terhadap Grup Cover

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Budaya populer Jepang beragam, ia mempresentasikan cara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Budaya populer Jepang beragam, ia mempresentasikan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya populer adalah budaya yang bersifat produksi, artistik dan komersial, diciptakan sebagai konsumsi massa dan dapat diproduksi kembali serta dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi merupakan era yang tengah berkembang dengan pesat pada zaman ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, negara-negara di dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Globalisasi tersebut membuat berbagai perubahan-perubahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia setelah china, India, dan Amerika Serikat. Saat ini Indonesia menempati posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan pelaku kegiatan ekonomi dimana masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Masyarakat dalam kegiatan ekonomi melibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada dasarnya semua orang yang hidup di dunia ini memiliki kebutuhan untuk membuatnya bertahan hidup. Kebutuhan tersebut dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia ditingkatkan untuk disesuaikan dengan taraf perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia ditingkatkan untuk disesuaikan dengan taraf perkembangan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat, menuntut mutu pendidikan di Indonesia ditingkatkan untuk disesuaikan dengan taraf perkembangan teknologi saat ini. Contoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif,

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tergesernya budaya setempat dari lingkungannya disebabkan oleh kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif, fleksibel dan mudah dipahami sebagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan peranan media. Media massa dianggap penting karena berfungsi sebagai pemberi informasi dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir setiap hari khalayak mengakses televisi. Menurut data BPS tahun 2006 yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menunjukkan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pola hidup mengacu pada cara-cara bagaimana menjalani hidup dengan cara yang baik dan

I. PENDAHULUAN. Pola hidup mengacu pada cara-cara bagaimana menjalani hidup dengan cara yang baik dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola hidup mengacu pada cara-cara bagaimana menjalani hidup dengan cara yang baik dan wajar. Di era globalisasi ini banyak orang yang kurang memperdulikan bagaimana

Lebih terperinci

2015 EFEKTIVITAS DRAMA CD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK

2015 EFEKTIVITAS DRAMA CD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bahasa Jepang di Indonesia cukup pesat dari tahun ke tahun, hal ini bisa dilihat dari survei yang dilakukan oleh The Japan Foundation yang berpusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan kepada para remaja yang ingin mempelajari bahasa Korea/Hangeul

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan kepada para remaja yang ingin mempelajari bahasa Korea/Hangeul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah memberikan kemudahan kepada para remaja yang ingin mempelajari bahasa Korea/Hangeul yang dikemas menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penulisan skripsi ini berangkat dari pengamatan dan kesan penulis ketika melihat sikap dan tingkah laku anak muda yang cenderung tidak mengenal dan tidak

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMTIF DALAM MEMBELI BARANG ONLINE SHOP PADA MAHASISWA DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERILAKU KONSUMTIF DALAM MEMBELI BARANG ONLINE SHOP PADA MAHASISWA DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PERILAKU KONSUMTIF DALAM MEMBELI BARANG ONLINE SHOP PADA MAHASISWA DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fashion merupakan hal yang memiliki berbagai macam arti. Fashion sendiri sebenarnya tidak hanya mengacu kepada gaya berbusana saja. Dengan kata lain, fashion merujuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang L Arc-en-Ciel, manga, anime, Harajuku style, J-Pop, J-Rock mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang tinggal di kota-kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi selalu berkembang, dan perkembangannya setiap hari semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang menginginkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini televisi telah berkembang secara pesat dan menjadi media yang dibutuhkan oleh masyarakat. Berbagai acara televisi dapat disaksikan baik dari stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini tampaknya komik merupakan bacaan yang digemari oleh para anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun tempat persewaan buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai musik, disadari atau tidak, siapapun dan dimanapun setiap orang selalu menikmati sebuah musik. Musik dapat didefinisikan secara luas oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat mengkhawatirkan karena konsumen lebih menyukai produk luar negeri. Fashion luar negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini manusia sudah sangat bergantung pada media massa baik cetak maupun elektronik. Media massa hadir untuk mempermudah arus informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan. Tidak hanya dikalangan remaja, namun ibu-ibu juga

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan. Tidak hanya dikalangan remaja, namun ibu-ibu juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini penggunaan hijab dikalangan remaja telah mengalami perkembangan. Tidak hanya dikalangan remaja, namun ibu-ibu juga menggunakannya dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, oleh sebab itu manusia pasti berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masa peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masa peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi pada saat individu beranjak dari masa anak-anak menuju perkembangan ke masa dewasa, sehingga remaja merupakan masa peralihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kartun Jepang atau biasanya disebut anime sangat digemari saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kartun Jepang atau biasanya disebut anime sangat digemari saat ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kartun Jepang atau biasanya disebut anime sangat digemari saat ini. Anime adalah animasi khas Jepang yang biasanya dicirikan melalui gambargambar berwarna-warni yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam alat teknologi seperti televisi, koran, majalah, dan telepon.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam alat teknologi seperti televisi, koran, majalah, dan telepon. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan sesamanya. Dalam interaksi, dibutuhkan komunikasi yang baik antara kedua belah pihak. Pada kenyataannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi merupakan perubahan global yang melanda seluruh dunia. Dampak yang terjadi sangatlah besar terhadap berbagai aspek kehidupan manusia di semua lapisan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan suatu hal dalam adat istiadat yang menjadi kebiasaan turun temurun yang erat hubungannya dengan masyarakat di setiap negara. Dengan adanya keanekaragaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diakses dalam hitungan detik, tidak terkecuali dengan perkembangan dunia fashion yang

BAB I PENDAHULUAN. diakses dalam hitungan detik, tidak terkecuali dengan perkembangan dunia fashion yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin cepat ini, mempercepat pula perkembangan informasi di era global ini. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini dapat begitu mudahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi

BAB I PENDAHULUAN. terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi 1 BAB I PENDAHULUAN B. LATAR BELAKANG Jepang telah menyebarkan pengaruh budayanya ke seluruh dunia terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi Jepang) dan Manga (Komik Jepang)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemikiran Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di kota Bandung akhir-akhir ini banyak bermunculan pusat-pusat

BAB I PENDAHULUAN. Di kota Bandung akhir-akhir ini banyak bermunculan pusat-pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Di kota Bandung akhir-akhir ini banyak bermunculan pusat-pusat perbelanjaan baru sehingga masyarakat Bandung memiliki banyak pilihan tempat untuk membeli barang-barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian Gartner (2009), pasar komputer di seluruh dunia mengalami. produk komputer dewasa ini ialah komputer tablet.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian Gartner (2009), pasar komputer di seluruh dunia mengalami. produk komputer dewasa ini ialah komputer tablet. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelian merupakan perilaku konsumen yang diaplikasikan dalam berbagai hal, termasuk pada bidang teknologi. Salah satu produk teknologi yang banyak dibeli konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pengganti barang tersebut. Akan tetapi, pada saat ini konsep belanja itu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pengganti barang tersebut. Akan tetapi, pada saat ini konsep belanja itu sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep belanja ialah suatu sikap untuk mendapatkan barang yang menjadi keperluan untuk sehari-hari dengan jalan menukarkankan sejumlah uang sebagai pengganti barang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini Korean Wave atau Demam Korea sangat digemari di Indonesia, popularitas budaya Korea di luar negeri dan menawarkan hiburan Korea yang terbaru yang mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam pengembangannya teknologi memberikan kelebihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada mulanya belanja merupakan suatu konsep yang menunjukan sikap untuk mendapatkan barang yang menjadi keperluan sehari-hari dengan cara menukarkan sejumlah uang untuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, dapat dilihat bahwa perkembangan entertaiment di Negara Korea Selatan, berkembang dengan sangat pesat. Seperti munculnya dramadrama yang membanjiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebudayaan sebagai warisan leluhur yang dimiliki oleh masyarakat setempat, hal ini memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan kepribadian seseorang maka remaja mempunyai arti yang khusus. Secara psikologis masa remaja adalah usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah

Lebih terperinci

2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA

2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, negara-negara di dunia sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam berbagai hal. Perkembangan yang pesat ini kerap kali disebut globalisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan membeli merupakan aktifitas sehari-hari yang lazim dilakukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan membeli merupakan aktifitas sehari-hari yang lazim dilakukan oleh semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan membeli. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini, akan dijelaskan beberapa hal mengenai definisi kontrol diri, aspek kontrol diri, faktor yang mempengaruhi kontrol diri, definisi perilaku konsumtif, faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zaman globalisasi saat ini banyak kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis modern. Perubahan yang terjadi ditandai dengan adanya kemajuan teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang paling disukai adalah kegiatan berbelanja produk fashion. Produk

BAB I PENDAHULUAN. yang paling disukai adalah kegiatan berbelanja produk fashion. Produk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbelanja adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk membeli atau memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi kaum wanita, kegiatan belanja yang paling disukai adalah kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, sebab banyak perusahaan-perusahaan yang mulai memilih menggunakan iklan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Kebutuhan akan informasi dan hiburan secara instan menjadi salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selain sebagai negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia, Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah suku bangsa terbanyak di dunia, yaitu terdapat lebih

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu dan pesatnya perkembangan produkproduk penopang kehidupan manusia, kehidupan kita hampir tak bisa lepas dari sekumpulan iklan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga disebagian besar Afrika dan Asia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi umat Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang mode dan cara berpakaian mendukung perkembangan pasar produk fashion menjadi cukup pesat. Adanya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perdagangan bebas saat ini yang sedang berkembang menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini terjadi karena banyak perusahaan yang menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea

BAB I PENDAHULUAN. luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Korea Selatan sudah dapat dikatakan berhasil dalam menyebar luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea telah menyebarkan budayanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam era industrialisasi seperti saat ini, industri berkembang dengan pesat baik industri kecil maupun industri besar. Perkembangan ini dapat di lihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara organisasi, individu dan juga sosial. Perkembangan Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. secara organisasi, individu dan juga sosial. Perkembangan Teknologi Informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan sistem informasi yang berkembang sangat pesat, semakin canggih dan dapat diandalkan untuk mendukung berbagai aktivitas, baik secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kunci utama dalam memenangkan persaingan. harus mengkaji sikap konsumen terhadap produk yang dihasilkan dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kunci utama dalam memenangkan persaingan. harus mengkaji sikap konsumen terhadap produk yang dihasilkan dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat sehingga tingkat persaingan semakin ketat. Tingkat perkembangan industri yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah merambah cepat ke seluruh pelosok dunia, tak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah merambah cepat ke seluruh pelosok dunia, tak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi saat ini telah merambah cepat ke seluruh pelosok dunia, tak terkecuali bangsa Indonesia yang merupakan negara berkembang. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Model, Katou Shizuko:2) disebutkan bahwa Idol adalah sebutan bagi

Bab I. Pendahuluan. Model, Katou Shizuko:2) disebutkan bahwa Idol adalah sebutan bagi Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah jurnal penelitian yang dikeluarkan oleh Universitas Meiji yang berjudul AKB48 ビジネスモデルについての考察 ( AKB48 bijinesu moderu nit tsuite no kousatsu, Investigation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi tidak lagi sekedar kegiatan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi tidak lagi sekedar kegiatan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar dan 7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat modern adalah sebuah masyarakat konsumtif dimana merupakan masyarakat yang terus menerus berkonsumsi. Namun konsumsi yang dilakukan bukan lagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan produk saat ini merupakan sebuah dampak dari semakin banyak dan kompleksnya kebutuhan manusia. Dengan dasar tersebut, maka setiap perusahaan harus memahami

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA HIDUP CLUBBING DENGAN RELIGIUSITAS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 5 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA HIDUP CLUBBING DENGAN RELIGIUSITAS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 5 SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA HIDUP CLUBBING DENGAN RELIGIUSITAS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas individu

BAB II KERANGKA TEORI. Perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas individu 12 BAB II KERANGKA TEORI A. Kajian Pustaka Perilaku Konsumtif Perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas individu bersangkutan. Perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari pada manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar, produsen semakin lebih kreatif terhadap jasa dan produk yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. pasar, produsen semakin lebih kreatif terhadap jasa dan produk yang ditawarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berkembangnya pasar modern akhir-akhir ini membuat para produsen bersaing untuk menawarkan produk dan jasa yang sesuai dengan perkembangan pasar, produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Nuraeni S, 2014 Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD Pupuh Raehan karya Yus Wiradiredja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Nuraeni S, 2014 Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD Pupuh Raehan karya Yus Wiradiredja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pupuh merupakan puisi yang termasuk bagian dari sastra Sunda. Pupuh itu terikat oleh patokan (aturan) berupa guru wilangan, guru lagu, dan watek. Guru wilangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar peran minat terhadap perilaku pembelajaran budaya Korea.

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar peran minat terhadap perilaku pembelajaran budaya Korea. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini diawali oleh rasa penasaran peneliti ketika menghadiri sebuah konser boyband asal Korea Selatan yakni MBLAQ di MEIS, Ancol Jakarta pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jepang merupakan salah satu negara yang mempunyai kebudayaan dan tradisi yang cukup dikenal oleh negara lain. Kebudayaan Jepang berhasil disebarkan ke berbagai negara

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. akademis dengan belajar, yang berguna bagi nusa dan bangsa di masa depan

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. akademis dengan belajar, yang berguna bagi nusa dan bangsa di masa depan 1 BAB I A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa di masa depan yang diharapkan dapat memenuhi kewajiban dalam menyelesaikan pendidikan akademis dengan belajar, yang berguna bagi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu negara dengan kemajuan teknologi yang pesat, indonesia tidak terlepas dari arus informasi global yang diperlukan untuk mengetahui fenomenafenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memiliki kelebihan

Lebih terperinci

STUDI POLA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

STUDI POLA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR STUDI POLA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: RONY RUDIYANTO L2D 306 022 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai calon-calon intelektual yang bersemangat, penuh dedikasi, enerjik, kritis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai calon-calon intelektual yang bersemangat, penuh dedikasi, enerjik, kritis, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah sekelompok kecil dari masyarakat yang berkesempatan mengembangkan kemampuan intelektualnya dalam mendalami bidang yang diminatinya di perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan gaya hidup. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan gaya hidup. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, maka dengan sendirinya akan menimbulkan adanya perubahan di segala bidang seperti mode, informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Ditinjau dari tujuan dan kasus yang diangkat dalam penelitian ini, maka subjek yang diambil harus memenuhi kriteria tertentu, oleh karena itu, teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman saat ini telah banyak mempengaruhi seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman saat ini telah banyak mempengaruhi seseorang dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman saat ini telah banyak mempengaruhi seseorang dalam berperilaku, khususnya dalam perilaku membeli. Perilaku konsumtif merupakan suatu fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita, baik diperusahaan, dilembaga pendidikan, dilembaga sosial, dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kita, baik diperusahaan, dilembaga pendidikan, dilembaga sosial, dan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komputer merupakan perangkat teknologi yang sudah tidak asing lagi bagi kita, baik diperusahaan, dilembaga pendidikan, dilembaga sosial, dan masyarakat maupun

Lebih terperinci

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA Unika Atma Jaya, Jakarta Memasarkan sebuah produk di media massa bertujuan untuk mencapai target

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk yang kemudian dapat dikonsumsi oleh masyarakat setelah

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk yang kemudian dapat dikonsumsi oleh masyarakat setelah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman yang semakin berkembang pesat ini, kegiatan perdagangan merupakan kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan karena adanya saling ketergantungan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efek Rumah Kaca adalah nama sebuah band indie pop yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Efek Rumah Kaca adalah nama sebuah band indie pop yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Efek Rumah Kaca adalah nama sebuah band indie pop yang cukup terkenal dengan lirik-lirik lagunya yang kritis atas fenomena sosial yang terjadi di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003),

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003), menerangkan bahwa internet merupakan sebuah sebutan untuk sekumpulan jaringan komputer yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengindentifikasi diri (KBBI, 2008:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, Indonesia dihadapi dengan berbagai pengaruh, terutama pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, Indonesia dihadapi dengan berbagai pengaruh, terutama pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, Indonesia dihadapi dengan berbagai pengaruh, terutama pengaruh yang berasal dari luar Indonesia. Globalisasi merupakan istilah yang semakin gencar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelian suatu produk baik itu pakaian, barang elektronik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelian suatu produk baik itu pakaian, barang elektronik dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelian suatu produk baik itu pakaian, barang elektronik dan lain sebagainya semakin mudah dilakukan pada era globalisasi sekarang ini. Perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di jaman sekarang ini budaya asing sangat besar pengaruhnya terhadap kebudayaan di Indonesia. Salah satunya adalah budaya Barat. Tetapi seiring berubahnya waktu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet marketing atau e-marketing atau online-marketing adalah segala usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet marketing atau e-marketing atau online-marketing adalah segala usaha yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet marketing atau e-marketing atau online-marketing adalah segala usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Pokok

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Pokok BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Pokok bahasan yang dipaparkan pada bagian ini adalah latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

Lebih terperinci