Kerjasama Riset UGM dan Kemenhub Kolaborasi Merespon Dampak Pandemi Covid-19 dan Strategi Recovery pada Kehidupan Normal Baru di Sektor Transportasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

PT.KERETA API INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan I.1. Pergub DI Yogyakarta No. 62 Tahun 2013 Tentang Pelestarian Cagar Budaya 2. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Universitas Widyatama BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

Pesawat Polonia

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB VI 6 ANALISIS KEBIJAKAN

JUMLAH PERJALANAN JABODETABEK MENCAPAI 25,7 JUTA PERJALANAN/HARI. 18,7 JUTA (72,95 %) MERUPAKAN PERJALANAN INTERNAL DKI JAKARTA, 6,9 JUTA (27,05 %) ME

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PRESENTASI TUGAS AKHIR ANALISIS KONDISI HAULAGE PETI KEMAS DI AREA PELABUHAN (STUDI KASUS: PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA) Disusun oleh:

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

2016, No Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Neg

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I INTRODUKSI. laba.kerugian demi kerugian terus dialami oleh KAI hingga tahun 2008,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ir. Dicky Gumilang, MSc. Manajemen Rantai Pasokan

ANALISIS ANGKUTAN KERETA API DAN IMPLIKASINYA PADA BUMN PERKERETAAPIAN INDONESIA

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

[ U.30 ] PENELITIAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TERHAMBATNYA ARUS DISTRIBUSI BARANG PADA TERMINAL PETI KEMAS GEDEBAGE BANDUNG

STUDI ANALISIS KETERLAMBATAN PERJALANAN KERETA API PARAHYANGAN BANDUNG JAKARTA. Petra Rayu Indrapratama NRP:

Dr.Eng. MUHAMMAD ZUDHY IRAWAN

I. PENDAHULUAN. adanya ketimpangan dan ketidakmerataan. Salah satu penyebabnya adalah

KEMUNGKINAN PENERAPAN SISTEM BUY THE SERVICE PADA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (AUP) DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: TRI WURI ANGGOROWATI L2D

B A B 1 P E N D A H U L U A N. bernama Pelabuhan Panjang yang merupakan salah satu Pelabuhan Laut kelas

PELUANG INVESTASI PEMBANGUNAN LRT DAN BRT

PENDAHULUAN ANGKUTAN BARANG 2/23/2018. Pertemuan 1 MATA KULIAH: PERENCANAAN SISTEM LOGISTIK DAN TRANSPORTASI

a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian telah diatur ketentuan-ketentuan mengenai lalu lintas dan angkutan kereta api;

DepartemenTeknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada. Pertemuan Ke 13. PERENCANAAN ANGKUTAN UMUM (Frekuensi, Headway, dan Jumlah Armada)

ABSTRAK. Kata kunci : Kereta api, Model Logit, Kelayakan Finansial

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya pengguna jasa. yang percaya untuk menggunakan jasa pengangkutan.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran Dan Karakteristik Moda Transportasi Kereta Api Nasional

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Pengantar Teknik Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan jalan-jalan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laju pertumbuhan ekonomi di beberapa propinsi di Indonesia menunjukkan

lib.archiplan.ugm.ac.id

Evaluasi Kinerja Stasiun Pasar Turi Surabaya

Peneliti / Perekayasa : Dra. Siti Rahayu Arif Anwar, S.T., M.Sc. Ir. Kusmanto Sirait, MBA-T. Ir. Bahal M.L. Gaol Fadjar Lestari, SAP.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1998 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEWAN TRANSPORTASI KOTA JAKARTA (DTKJ) PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Moda Transportasi Kereta Api Nasional

ANALISA KAPASITAS OPTIMAL LAPANGAN PENUMPUKAN TERMINAL PETIKEMAS MAKASSAR BERDASAR OPERATOR DAN PENGGUNA PELABUHAN

Ir. Dicky Gumilang, MSc. Manajemen Rantai Pasokan

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat dapat dikatakan baik apabila transportasi tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandara baru untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PRAKTEK PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PT. KERETA API INDONESIA PERSERO. A. Tentang PT. Kereta Api Indonesia Persero

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia senantiasa bergerak dinamis, tidak ada satu bagian pun

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Semakin banyak permintaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi yang dimiliki oleh PT.KAI yang berada di masing masing

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Implementasi kebijakan..., Ramdha Hari Nugraha, FISIP UI, 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

Universitas Widyatama BAB I PENDAHULUAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. Halaman. BAB III LANDASAN TEORI... 9 A. Karateristik Transportasi Kereta Api... 9 B. Tinjauan Pengukuran Kualitas Pelayanan... 9.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo

PENGANGKUTAN BARANG DI JALUR PANTURA

PERENCANAAN ANGKUTAN UMUM (Rute, Terminal, Tempat Henti)

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA

SU Studi Basic Design Rancangan Bangun Pesawat Udara Untuk Flying School. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik

PERATURAN PEMERlNTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1998 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API. Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak dan tulang punggung utama dalam mendorong dan. meningkatkan perekonomian suatu bangsa menjadi Negara yang maju dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peran Transportasi. (Studi Kasus: Stasiun KA Patukan, Gamping, Yogyakarta)

PENILAIAN KAPASITAS TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN TELUK BAYUR CAPACITY ASSESMENT OF CONTAINER TERMINAL AT TELUK BAYUR PORT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perpindahan orang dan/atau barang secara massal dengan selamat, aman, nyaman,

STUDI TINGKAT OKUPANSI KERETA API ARGO GEDE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Makalah Kreatif Fundamental Inovasi PT KAI

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012

BAB III METODOLOGI. mendekati kapasitas lintas maksimum untuk nilai headway tertentu. Pada

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. : PT Kereta Api Indonesia (Persero) : Pelayanan Jasa Transportasi Perkeretaapian

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

Transkripsi:

Kerjasama Riset UGM dan Kemenhub Kolaborasi Merespon Dampak Pandemi Covid-19 dan Strategi Recovery pada Kehidupan Normal Baru di Sektor Transportasi Webinar MODEL DAN STRATEGI PEMULIHAN BISNIS ANGKUTAN PERKERETAAN PASCA PANDEMI COVID-19 Senin, 21 Agustus 2020 Tim Tenaga Ahli Universitas Gadjah Mada: Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, MT., IPU., ASEAN Eng, Dr. Wakhid Slamet Ciptono, MPh.D., Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc., Hengki Purwoto, SE, MA., Dr. Eng. Imam Muthohar, ST., MT., Dr.Eng. Muhammad Zudhy lrawan, ST., M.T. 1

Struktur Paparan 1 Pendahuluan 2 Kerangka Pikir 3 Hasil dan Diskusi 4 Kesimpulan 2

Pendahuluan (1) Dampak pandemi Covid-19 terhadap kinerja operasi angkutan KA jumlah penumpang turun dan angkutan barang mengalami kenaikan. Penumpang KA Maret 2020 turun 34% dibanding Maret 2019 (kebijakan bekerja dan belajar dirumah). Penumpang KA Juli 2020 turun sangat drastis (kontraksi) 69% dibanding Juli 2019. Volume barang KA Maret 2020 naik 8,6% dari Maret 2019. Volume barang KA Juli 2020 turun 11,4% dari Juli 2019. Sumber : BPS, 2020 3

Pendahuluan (2) Tren Volume Penumpang KA baik KRL maupun Non KRL mulai mengalami penurunan sejak fase kebijakan bekerja dan belajar dirumah (Maret 2020) Fase PSBB, pembatasan kapasitas penumpang & Social Distancing mengalami stagnasi (April-Mei 2020) Fase transisi AKB mengalami peningkatan kembali (Juni 2020) Penumpang KA non KRL naik 38% Penumpang KRL naik 129% Sumber : PT KAI Persero, 2020 4

Potensi Kehilangan Revenue angkutan penumpang Sumber: PT KAI, 2020 5

Potensi Kehilangan Revenue angkutan barang Sumber: PT KAI, 2020 6

Kerangka Pikir DAMPAK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN/REGULASI SELAMA MASA PANDEMIK THDP BISNIS ANGKUTAN KA PENURUNAN DEMAND (Penumpang / Barang) Kontribusi thdp revenue gap (%) DAMPAK THDP BISNIS: PENURUNAN REVENUE REVENUE GAP PROBLEM STATEMENT: Bagaimana Menutup Revenue Gap Dalam Rangka Pemulihan Bisnis Angkutan KA? Kontribusi thdp revenue gap (%) STRATEGI? Pasar Eksisting Penerapan AKB Bisnis KA Penciptaan pasar baru Potensi pasar baru Implikasi/Pengaruhnya thdp pemulihan Bisnis KA 7

Volume Pasar yang Dikelola Saat ini (Juli 2020) ANGKUTAN PENUMPANG ANGKUTAN BARANG 72% 1 8,8% KRL & KA BANDARA 109.073.365 Pnp 1 BATUBARA 17.715.499 Ton PARCEL/HANTARAN 67.074 Ton 5 2 9,1% 4,7% KA ANTAR KOTA 21.861.582 Pnp 2 SEMEN 2.117.066 Ton PERKEBUNAN 358.580 Ton 6 0,2% 1,6% 3 PETI KEMAS 2.312.041 Ton KARET&KLINKER 899.814 Ton 7 1% 4 MINYAK BUMI/BBM 1.165.630 Ton LAINNYA 305.111 Ton 8 1,4% Sumber: DJKA (2020) 8

POTENSI ANGKUTAN BARANG Estimasi Potensi Angkutan KA POTENSI KEHILANGAN PENUMPANG 1 2 3 OBAT Potensi Angkut : 48.234 Ton HOUSING BLOK Potensi Angkut : 6.725.576 Ton BAHAN POKOK Potensi Angkut : 13.299.729 Ton SAPRODI Potensi Angkut : 12.978.210 Ton APD Potensi Angkut : 45.839 Ton TRANSPLANTASI ORGAN Potensi Angkut : 0,99 Ton 4 5 6 2.10% 13.29% 23.78% Sumber : Balitbanghub, 2020 (diolah) POTENSI PENAMBAHAN PENUMPANG 4 BIBIT Potensi Angkut : 75.830 Ton VAKSIN Potensi Angkut : 24.870 Ton 7 1.71% 2.75% Total potensi angkutan barang 35,8 juta (70% dari tahun 2019) 1.95% Sumber : Balitbanghub, 2020 (diolah) 9

Strategi Penerapan AKB Bisnis KA Pengurangan jumlah penumpang pada tiap perjalanan kereta (50% dari maksimal penumpang) Pengaturan jadwal untuk menjaga jumlah optimal penumpang dalam stasiun Peningkatan kapasitas protokol pencegahan Penurunan kapasitas tiap gerbong dan stasiun penambahan jumlah perjalanan untuk melayani demand yang sama Terjadi penambahan jam layanan untuk memberikan layanan terhadap demand yang sama Tanggung jawab operator untuk menjalankan protokol pencegahan 10

Strategi Penciptaan Pasar Baru Utilisasi sebagian gerbong eksisting untuk komoditi pasar baru Penambahan kapasitas khusus untuk komoditi pasar baru Potensi Pasar Baru Gerbong barang Menurunnya pendapatan dari gerbong yang digunakan untuk layanan komoditi pasar baru Biaya operasi dan pemeliharaan dari gerbong yang diutilisasi tetap besarannya Investasi untuk tambahan kapasitas komoditi pasar baru Biaya operasi dan pemeliharaan dari gerbong baru yang digunakan untuk layanan komoditi pasar baru 11

Opsi Strategi Pemulihan RED OCEAN STRATEGY Bersaing di pasar eksisting Mengalahkan persaingan Memanfaatkan pasar yang ada Menciptakan trade-off antara nilai dan biaya Memilih salah satu diantara diferensiasi produk atau biaya rendah BLUE OCEAN STRATEGY Menciptakan ruang pasar tanpa pesaing Persaingan menjadi tidak relevan Menciptakan dan menangkap pasar baru Menghilangkan trade-off antara nilai-biaya Mewujudkan diferensiasi produk dan biaya rendah Sumber: https://www.blueoceanstrategy.com/what-is-blue-ocean-strategy/ 12

Prinsip Blue Ocean Strategy Sumber: https://www.blueoceanstrategy.com/tools/four-actions-framework/ 13

Implementasi Blue Ocean Strategy Layanan Perkeretaapian Tindakan Strategi Pencapaian Strategi 1: Penerapan AKB Bisnis KA Strategi 2: Penciptaan Pasar Baru Menghapus fasilitas publik yang mudah disentuh banyak orang. fasilitas publik yang memungkinkan closed contact. Mengurangi kapasitas gerbong penumpang dengan penerapan Crowded space dan closed contact. kapasitas ruang tunggu stasiun dengan penerapan Crowded space dan closed contact. Meningkatkan layanan berbasis IT fasilitas protokol kesehatan di stasiun dan gerbong penumpang. loyalty program Promo tarif Menciptakan jenis layanan contactless/automatic Antrian virtual Fasilitas penumpukan barang Fasilitas Gedung Layanan berbasis IT Fasilitas handling dan short-time transit Kapasitas dan kapabilitas bisnis SDM yang kompeten Utilisasi gerbong penumpang untuk angkutan barang Layanan first mile last mile. KA sebagai backbone pelayananan kemanusiaan Humanistic Company atau Humanitarian Service 14

Respon dari Kebutuhan Pengembangan Layanan Perkeretaapian Aspek Intervensi Strategi 1: Penerapan AKB Bisnis KA Infrastruktur Pengembangan stasiun berdasarkan penerapan 3C. Penciptaan Pasar Baru Melengkapi infrastruktur dan fasilitas pendukung angkutan barang (alat bongkar muat, cold storage, reefer container). Sarana Sistem informasi Hukum dan kebijakan Perubahan desain gerbong dengan memperhatikan penerapan 3C Pengembangan ICT system dan pembayaran tanpa kontak langsung (contactless) Sosialiasi tentang KA yang humanis. Penyusunan SOP protokol kesehatan dalam penyelenggaraan bisnis KA. Penerapan protokol kesehatan dalam konsep 3C dalam layanan KA Pembuatan informasi (sign) untuk penerapan 3C Penambahan kapasitas untuk muatan barang (gerbong/rangkaian baru): cold container dan gerbong putih Pengembangan ICT system dan pembayaran dan pengiriman barang tanpa kontak langsung (contactless) Penyusunan SOP protokol kesehatan dalam penyelenggaraan bisnis KA. Penerapan protokol kesehatan dalam konsep 3C dalam layanan KA Fasilitas pendukung Integrasi operasi dengan dengan moda lain melalui penerapan sistem informasi terpadu Peningkatan fasilitas pendukung door to door service dengan kerjasama dengan moda lain 15 Keahlian SDM Capacity building SDM terkait protokol Peningkatan kualitas Locally SDM berbasis rooted, globally kompetensi respected

Kesimpulan Pemulihan bisnis perkeretaapian diarahkan mengadopsi Blue Ocean Strategy (BOS) untuk menciptakan fitur layanan baru dalam menangkap potensi yang ada dan menjadikan persaingan dengan moda lain tidak relevan. Penerapan layanan dengan konsep 3C akan berpotensi menarik masyarakat untuk menggunakan moda KA, untuk mengembalikan penumpang yang beralih ke moda lain. Operator didorong untuk melakukan inovasi untuk menciptakan ruang pasar baru yang diperkirakan sebesar 70% dari yang saat ini dilayani. 16

Mohon Masukan TERIMA KASIH 17