BAB III DIAGRAM SEBAB AKKIBAT (ISHIKAWA DIAGRAM) Diagram sebab akibat dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun



dokumen-dokumen yang mirip
Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB II LANDASAN TEORI

SEVEN (BASIC OLD ) TOOLS

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN MOTTO.. v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL xiv. DAFTAR GAMBAR...xv. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret. Pendahuluan Sistem Kualitas - 3

BAB II LANDASAN TEORI

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Pengumpulan Data Pengumpulan data primer

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

III. METODOLOGI PENELITIAN. sistematis untuk memudahkan langkah-langkah yang akan diambil. Begitu

RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CHAIR TYPE 4030 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA PT MAITLAND SMITH INDONESIA SEMARANG SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Alat dan Teknik Meningkatkan Mutu. idyst 1

3.1 Persiapan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

Cacat seal Kemasan berkerut Terdapat gelembung udara Pengisian larutan jelly kurang penuh Terdapat kotoran di dalam jelly

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

Regresi Linier Berganda

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan. Pengendalian Kualitas Statistika. Ayundyah Kesumawati. Prodi Statistika FMIPA-UII. September 30, 2015

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian yaitu di Kota Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III SIX SIGMA. Gambar 3.1 Jarak nilai rata-rata terhadap salah satu batas toleransi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

Kuliah Statistika Industri II Regresi & Korelasi Berganda

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI VI DIAGRAM SEBAB AKIBAT DIAGRAM PARETO. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

xiii BAB VI PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Statistical Process Control

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kualitas atau mutu merupakan salah satu tujuan penting bagi sebagian besar

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V PENUTUP. Bab ini akan menguraikan kesimpulan hipotesis dari analisis seperti yang

2. 7 Tools of Quality 3. New 7 Tools of Quality

Seminar Hasil ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS KINERJA UNIT KEBERSIHAN DAN ADMINISTRASI AKADEMIK DI JURUSAN STATISTIKA ITS DENGAN METODE SIX SIGMA

BAB 3 METODE PENELITIAN

10/6/ Pengantar

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap perusahaan yang ingin

BAB VI ANALISIS REGRESI LINEAR GANDA

MODEL REGRESI. o Persamaan Matematis ÆY=a + bx.. (pers.1) Persamaan Ekonometrika ÆY = b0 + b1x + e.. (pers.2)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 5 ANALISA DATA. yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perencanaan pengendalian kualitas pada produk box cetak menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab 2 Landasan Teori 2.1. Pengertian Mutu 2.2. Pengertian Pengendalian Mutu 2.3. Konsep dan Tujuan Pengendalian Mutu

MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC

PERILAKU BIAYA AKTIVITAS

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kualitas (Quality)

Transkripsi:

BAB III DIAGRAM SEBAB AKKIBAT (ISHIKAWA DIAGRAM) Diagram sebab akibat dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1943 sehingga sering disebut diagram Ishikawa. Diagram sebab akibat menggambarkan garis dan simbol-simbol yang menunjukkan hubungan antara akibat dan penyebab suatu masalah. Diagram ini digunakan untuk mengetahui akibat dari suatu masalah untuk selanjutnya diambil tindakan perbaikan. Dari akibat tersebut kemudian dicari beberapa kemungkinan penyebabnya. Penyebab masalah ini pun dapat berasal dari berbagai sumber utama, misalnya metode kerja, alat dan bahan, pengukuran, karyawan, lingkungan, dan sebagainya. Selanjutnya dari sumber-sumber utama diturunkan menjadi beberapa sumber yang lebih kecil dan mendetail. Untuk mencari berbagai penyebab tersebut dapat digunakan teknik brainstorming dari seluruh elemen karyawan yang terlibat dalam proses yang sedang dianalisis. Hasil brainstorming masalah dikelompokkan ke dalam beberapa tema sebab utama. Diagram sebab akibat merupakan pendekatan secara khusus dalam metode six sigma yang berguna untuk menentukan faktor yang berakibat pada kualitas. Diagram sebab akibat adalah suatu tools yang membantu tim untuk menggabungkan ide-ide mengenai penyebab potensial dari suatu masalah. Diagram ini juga biasa disebut dengan diagram fishbone karena bentuknya yang seperti tulang ikan. Masalah yang terjadi dianggap sebagai kepala ikan sedangkan penyebab masalah dilambangkan dengan tulang-tulang ikan yang dihubungkan 34

35 menuju kepala ikan. Tulang paling kecil adalah penyebab yang paling spesifik yang membangun penyebab yang lebih besar (tulang yang lebih besar). Ada empat kategori sebab utama yang umumnya terjadi, yaitu mesin, pengukuran, material dan operator. Penggunaan diagram affinity atau diagram tree sangat membantu dalam mengelompokkan sebab-sebab tersebut. Diagramdiagram tersebut disajikan pada gambar berikut: Mesin Pengukuran Material Operator Sebab Sebab Sebab Sebab Tabel 3 Diagram Affinity Mesin Pengukuran Akibat Material Operator Gambar 3.1 Diagram Tree

36 Beberapa manfaat dari diagram sebab akibat: 1. Dapat menggunakan kondisi yang sesungguhnya untuk tujuan perbaikan kualitas produk atau jasa, lebih efisien dalam penggunaan sumber daya dan dapat mengurangi biaya. 2. Dapat mengurangi dan menghilangkan kondisi yang menyebabkan ketidaksesuaian produk dan jasa dengan permintaan pelanggan. 3. Dapat membuat suatu standarisasi operasi yang ada maupun yang direncanakan. 4. Dapat memberi pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dalam kegiatan pembuatan keputusan dan melakukan tindakan perbaikan. Penerapan diagram sebab akibat misalnya dalam menghitung banyaknya penyebab kesalahan yang mengakibatkan terjadinya suatu masalah, menganalisis penyebaran pada masing-masing penyebab masalah dan menganalisis proses. Untuk menghitung penyebab kesalahan dilakukan dengan mencari akibat terbesar dari suatu masalah kemudian dijabarkan ke dalam beberapa penyebab utama. Untuk melihat faktor utama yang mengakibatkan terjadinya masalah dapat diselesaikan dengan menggunakan diagram pareto. Penggunaan diagram pareto pertama kali oleh Joseph Juran dalam manajemen kualitas menyatakan aturan vital vew and trivial many artinya 20% sesuatu bertanggungjawab atas 80% hasilnya atau 20% dari masalah kualitas menyebabkan kerugian 80%. Diagram ini menunjukkan seberapa besar frekuensi berbagai macam tipe permasalahan yang terjadi dengan daftar masalah pada sumbu x dan jumlah/frekuensi kejadian pada sumbu y. Kategori masalah

37 diidentifikasikan sebagai masalah utama dan masalah yang tidak penting. Aturan 80 % masalah (ketidaksesuaian atau cacat) disebabkan oleh 20 % penyebab disebut sebagai prinsip Pareto. Prinsip Pareto ini sangat penting karena mengidentifikasi kontribusi terbesar dari variasi proses yang menyebabkan produk yang jelek seperti cacat. Diagram pareto merupakan suatu gambaran yang mengurutkan data dari yang tertinggi sampai yang terendah. Hal ini dapat membantu menemukan masalah yang paling penting untuk segera diselesaikan (pada urutan tertinggi) sampai dengan yang tidak harus diselesaikan (pada urutan terendah). Selanjutnya akar utama permasalahan tersebut dapat dianalisis menggunakan diagram sebab akibat. Beberapa analisis lanjutan hubungan sebab akibat dapat dilakukan, seperti uji regresi untuk mengetahui hubungan sebab akibat, uji hipotesis rata-rata dan uji ANOVA untuk mengetahui pengaruh variabel faktor terhadap variabel respons. 3. 1 Analisis Regresi Analisis regresi dapat digunakan untuk menguji lebih lanjut tentang hubungan sebab akibat. Secara matematis hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent dapat dianalisis dengan regresi. 1. Regresi Linear Sederhana Regresi linier sederhana merupakan hubungan antara peubah terikat Y dan satu peubah bebas X. Bentuk umum regresi linier sederhana : ; 1,2,

38 dengan : = Konstanta (intercept) = Koefisien regresi untuk X N = Banyak observasi. = Error 2. Regresi Linear Ganda Regresi linier ganda adalah hubungan antara peubah terikat Y dengan dua atau lebih peubah bebas X 1, X 2,..., Xn. Bentuk umum regresi linier ganda : dimana 1, 2, 3,, dengan : = intercept = koefisien regresi untuk X 1 = koefisien regresi untuk X 2 = koefisien regresi untuk X k = koefisien pengganggu (error) 3. 2 Uji Hipotesis Rata-Rata Umumnya uji hipotesis rata-rata digunakan untuk penetapan faktor kausatif dengan cara mengkonfirmasikan sumber-sumber variasi. Selain itu juga untuk menunjukkan perbedaan yang signifikan antara data baseline dengan data setelah perbaikan dilakukan. Secara sederhana penolakan dan penerimaan hipotesis adalah dengan membandingkan t hitung dan t tabel.

39 Uji hipotesis 2-Sample t 2-sample t adalah uji hipotesis rata-rata pada dua populasi dengan standar deviasi populasi tidak diketahui. Nilai rata-rata kedua populasi dibandingkan untuk mengetahui apakah memiliki perbedaan yang signifikan dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut: a. Hipotesis: H 0 : perbedaan rata-rata kedua popuasi tidak signifikan H 1 : perbedaan rata-rata kedua populasi signifikan b. Statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah : 1 1 di mana: t = nilai t hitung = nilai rata-rata sampel populasi 1 = nilai rata-rata sampel populasi 2 = nilai standar deviasi gabungan = jumlah sampel populasi 1 = jumlah sampel populasi 2 Cara mencari standar deviasi gabungan adalah sebagai berikut: 1 1 1 1 di mana: = nilai standar deviasi sampel populasi 1

40 = nilai standar deviasi sampel populasi 2 Kriteria pengujian untuk hipotesis di atas adalah : H 0 diterima jika t hitung < t tabel artinya perbedaan rata-rata kedua populasi tidak signifikan. H 0 ditolak jika t hitung > t tabel artinya perbedaan rata-rata populasi signifikan. 3. 3 Uji ANOVA Uji ANOVA merupakan hasil uji hipotesis untuk melihat signifikansi model secara keseluruhan. Adapun bentuk hipotesisnya dapat didefinisikan sebagai berikut: 0 0 Uji hipotesis ini juga sering disebut uji-f karena pengujiannya menggunakan distribusi F. Statistik uji yang diberikan untuk menguji hipotesis di atas adalah : / 1 / 1 Kriteria pengujian untuk hipotesis di atas adalah : H 0 diterima jika F hitung < F tabel. H 0 ditolak jika F hitung > F tabel.