LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI INDEKS PERSEPSI KORUPSI PADA PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG KELAS 1A

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN. Di Pengadilan Negeri Negara

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI NEGARA

LAPORAN PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015

LAPORAN. SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI Kelas II PRABUMULIH

PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DOKUMEN LAPORAN AKHIR

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI KELAS IB CIBINONG

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI BREBES PERIODE SEPTEMBER 2016 SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2017

LAPORAN. SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI Kelas IB KENDAL

PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA

PENGADILAN TINGGI MANADO

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun Makassar, 20 Februari 2018

LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PUSAT DI BKPM SEMESTER I TAHUN 2017

LAPORAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN PADA PENGADILAN TINGGI SUMATERA SELATAN

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM. Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI PRABUMULIH KELAS II

PENGADILAN NEGERI BANDUNG

SURVEI EKSTERNAL PMPRB KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB II METODE PENELITIAN. saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.

LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KUA SEMESTER I TAHUN 2017

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI PEKALONGAN

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

SURVEY KEPUASAN PENGGUNA PENGADILAN Tahun 2017

PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI WONOSARI

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT LABORATORIUM PENGUJI

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Pusat Penelitian Kimia LIPI

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PROFIL RESPONDEN

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KANREG I BKN YOGYAKARTA

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan cara survei untuk

SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN HASIL SURVEY PENGADILAN NEGERI BAUBAU KELAS IB TAHUN 2017

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI SUNGGUMINASA

KATA PENGANTAR. Gambut, Desember 2015 DIREKTUR, ttd. dr. H. IBG Dharma Putra, MKM Pembina Utama Madya NIP

KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: /KA/VI/2012 TENTANG

KUESIONER PERSEPSI KORUPSI. Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Tahun 2016

KUESIONER PERSEPSI KORUPSI. Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Tahun 2015

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN. di mana analisis diuraikan secara kualitatif ditambah sedikit perhitungan

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

LAPORAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER II TAHUN 2017

LAPORAN SURVEY LAYANAN PUBLIK DAN PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2016

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

2017, No Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran N

PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN PADA PUSKESMAS PADURAKSA DAN PUSKESMAS PETARUKAN KAB. PEMALANG

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI KELAS IB CIBINONG

I. PENDAHULUAN. tinggi (Katz, dalam Moeljarto 1995). Pembangunan nasional merupakan

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2017, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembar

Indeks Kepuasan Masyarakat

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI KELAS IB CIBINONG

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Januari Juni 2016

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA /PERMEN-KP/2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

PELAKSANAAN KEGIATAN

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

LAPORAN HASIL SURVEI PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TAHUN 2015

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN MILITER III-MADIUN

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

KUESIONER PENGGUNA LAYANAN. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Tahun 2015

Kuesioner Pimpinan sebagai Role Model. Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Tahun 2015

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/25/M.PAN/2/2004

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN TINGGI MEDAN

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI ROTE NDAO

LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP PELAYANAN DI LINGKUNGAN SETJEN WANTANNAS

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI TENGGARONG KLAS IB

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Januari Juni 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN. Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan, maka penulis

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

Laporan Hasil Survei Indeks Kepuasan Masyarakat 2016

Untuk Penyelenggaraan Diklat Masyarakat Tahun 2014

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2014

PENGADILAN NEGERI TABANAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud, Tujuan dan Sasaran

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Profil Responden Kuesioner Sistem Internal Controls pada Direktorat Pembinaan SMK dilakukan di

KEMENTERIAN PERTANIAN LAPORAN PENGUKURAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

B. TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui indeks kepuasaan masyarakat (IKM) terhadap Taman Pintar.

Transkripsi:

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI INDEKS PERSEPSI KORUPSI PADA PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG KELAS 1A SEMESTER II TAHUN 2019

DAFTAR ISI BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Maksud Dan Tujuan... 2 1.3. Landasan Hukum... 2 1.4. Rencana Kerja... 3 BAB II... 5 METODOLOGI... 5 2.1. Metode Penelitian... 5 2.2. Populasi Dan Sampel... 5 2.3. Lokasi Penelitian Dan Unit Analisis... 5 2.4. Teknik Pengumpulan Data Dan Quality Control... 6 2.5. Teknik Analisis Data... 6 2.6. Tahapan pelaksanaan... 7 BAB III... 9 INDEKS PERSEPSI KORUPSI... 9 3.1. Profilresponden... 9 3.2. Indeks persepsi korupsi perindikator... 12 3.3. Indeks Persepsi Korupsi Satuan Kerja pada pengadilan... 21 3.4. Persepsi responden terhadap kualitas pelayanan Satuan Kerja pada pengadilan... 22 BAB IV... 23 PENUTUP... 23 4.1. Kesimpulan... 23 4.2. Rekomendasi... 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani, Satuan Kerja pada pengadilan berkomitmen untuk terus menerus melakukan perbaikan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik. Komitmen tersebut mengacu amanah Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014 serta mengacu kepada Peraturan Menteri PAN & RB 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani Di Lingkungan Instansi Pemerintah. Salah satu wujud komitment tersebut yaitu dengan disusunnya indeks persepsi anti korupsi yang menjadi salah satu parameter Pemerintahan yang bersih dan melayani. Pengadilan merupakan satuan kerja yang melaksanakan peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis serta mengelola sumber daya yang cukup besar. Pengadilan Negeri yang akan ditetapkan oleh Pengadilan Tinggi untuk menjadi lokasi Pilot Project menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani, perlu memperoleh masukan dari masyarakat menyangkut pelayanan dilingkungannya. ZI menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani menitikberatkan pada Integritas penyelenggara Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 1

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Integritas Penyelenggara pelayanan publik akan dinilai diantaranya dapat dilihat dari potensi suap dan kemungkinan penambahan biaya diluar tarif resmi yang telah ditetapkan. 1.2. Maksud Dan Tujuan Maksud Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi pada pengadilan ini adalah sebagai referensi pengambilan kebijakan untuk mencegah korupsi, kolusi dan nepotisme. Tujuan Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi adalah tersusunnya rekomendasi terkait kajian menuju zona integritas wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani. 1.3. Landasan Hukum a) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme. b) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo UU no 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. c) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. d) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. e) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani. f) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 2

Pemberantasan KorupsiJangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014. g) Peraturan Presiden Republik lndonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. 1.4. Rencana Kerja 1.4.1. Persiapan Sebelum melaksanakan survei persepsi korupsi beberapa persiapan yang perlu perhatikan adalah sebagai berikut. - Penetapan Pelaksana Dilaksanakan Sendiri, survei dapat dilaksanakan secara mandiri oleh penyelenggara pelayanan dengan SDM yang dimilikinya - Penyiapan Bahan a. Kuesioner. b. Bagian dari Kuesioner/Pengantar c. Kelengkapan peralatan. - Penetapan Responden, Lokasi dan Waktu Pengumpulan Data a. Jumlah Responden. b. Lokasi dan Waktu Pengumpulan Data. - Penyusunan Jadwal Penyusunan rencana dan pelaksanaan survei dilakukan. 1.4.2. Pelaksanaan Pengumpulan Data - Isian data terhadap 10 unsur pertanyaan yang telah ditetapkan di dalam kuesioner. - Pengisian Kuesioner oleh responden yang mendapatkan penjelasan terlebih dahulu dari petugas dan hasilnya dikumpulkan ditempat yang telah Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 3

disediakan. - Pengujian kualitas dan validitas data. - Data pendapat responden yang terisi dalam kuesioner kemudian dikompilasi dan dipilah berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan sebagai bahan dalam analisis obyektivitas responden. 1.4.3. Metode Survei Survei dilaksanakan dalam interval waktu per 6 bulan (dua kali dalam satu tahun). Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 4

BAB II METODOLOGI 2.1. Metode Penelitian Penelitian Indeks Persepsi Korupsi (IPK) ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain yang digunakan dalam penelitian tersebut. Deskriptif kuantitatif bertujuan menjelaskan fenomena yang ada dengan menggunakan angka-angka untuk menggambarkan karakteristik individu atau kelompok yang menjadi unit analisis dalam penelitian. 2.2. Populasi Dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menggunakan layanan di Satuan Kerja pengadilan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan Tim Survei dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. 2.3. Lokasi Penelitian Dan Unit Analisis Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian terutama dalam menangkap kejadian atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dari obyek yang diteliti agar didapat data-data penelitian yang akurat, dalam hal ini yaitu Kantor Pengadilan Negeri/Tinggi. Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 5

Unit analisis adalah sesuatu yang berkaitan dengan fokus masalah yang diteliti dalam hal ini adalah proses pemberian layanan di pengadilan. 2.4. Teknik Pengumpulan Data Dan Quality Control Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui instrumen kuesioner yang disi tanpa wawancara tatap muka. Pengumpulan data dilaksanakan pada rentang waktu satu bulan atau data minimal 150 responden.selanjutnya data dikumpulkan oleh petugas pelaksana yang yang dibekali dengan pelatihan. Kerja petugas pelaksana akan diawasi oleh pengawas (Wakil Ketua Pengadilan). Wakil Ketua Pengadilan akan mengecek kerja petugas pelaksana saat berkomunikasidengan responden, membagikan dan mengumpulkan kuesioner, meneliti kuesioner, serta sekaligus memastikan apakah responden benar-benar disurvei secara tepat oleh petugas,dan bertanggung jawab terhadap hasil perhitungan survei IPK. 2.5. Teknik Analisis Data Analisis data untuk menentukan indeks korupsi menggunakan teknik statistik deskriptif. Data persepsi diukur dengan menggunakan skala penilaian antara 1 4. Dimana nilai 1 merupakan skor persepsi paling rendah dan nilai 4 merupakan skor persepsi paling tinggi dan mencerminkan kualitas birokrasi yang bersih dan baik dalam melayani. Data persepsi korupsi disajikan dalam bentuk skoring / angka absolut agar diketahui peningkatan / penurunan indeks persepsi korupsi masyarakat atas pelayanan yang diberikan di setiap tahunnya. Teknik analisis perhitungan Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 6

Indeks Persepsi Korupsi pada kuesioner dilakukan dengan cara sebagai berikut : Pertama, menentukan bobot total dari masing-masing indikator yang digunakan dalam penelitian ini. Kedua, mencari bobot rata-rata setiap indikator. Skala indeks tiap unsur berkisar antara 1 4 yang kemudian dikonversikan ke angka 0-100. Skala indeks persepsi korupsi antara 1 4 yang artinya mendekati nilai 4 atau 1 tergantung dari pertanyaannya maka persepsi korupsi makin baik semakin BERSIH DARI KORUPSI. 2.6. Tahapan pelaksanaan Sebelum tim melakukan survei lapangan, dilakukan beberapa tahapan agar instrumen yang dipergunakan dapat diaplikasikan sesuai realitas lapangan. Adapun alur penyusunan tools untuk survei persepsi korupsi ini dapat digambarkan dalam bagan di bawah ini: Tabel1 Model alur penyusunan survei IPK menuju Zona Integritas Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 7

Tabel 2 Ruang lingkup survei Indeks Presepsi Korupsi No Ruang lingkup 1 Manipulasi Peraturan 2 Penyalahgunaan Jabatan 3 Menjual Pengaruh 4 Transparansi Biaya 5 Transaksi Rahasia 6 Biaya Tambahan 7 Hadiah 8 Transparansi Pembayaran 9 Percaloan 10 Perbuatan Curang Tabel 3 Nilai Persepsi Nilai Persepsi Nilai Interval Nilai Interval Konversi IPK Mutu Kinerja 1 1.00 1.75 25-43.75 1 Tidak bersih dari korupsi 2 1.76 62.50 43.76 62.50 2 Kurang bersih dari korupsi 3 2.51 3.25 62.51 81.25 3 Cukup bersih dari korupsi 4 3.26 4.00 81.26 100.00 4 Bersih dari korupsi Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 8

BAB III INDEKS PERSEPSI KORUPSI 3.1. Profil responden 3.1.1. Tingkat pendidikan responden Dari hasil survei yang telah dilakukan memperoleh gambaran bahwa dari latar belakang pendidikan, 56% pengakses layanan di Satuan Kerja pada Pengadilan Negeri Bale Bandung mayoritas memiliki latar belakang pendidikan SLTA. Tabel 4. Tingkat pendidikan responden No Klasifikasi Frekuensi Prosentase 1 Tidak Sekolah 0 0% 2 SD 1 0.66666666666667% 3 SMP/SLTP 20 13.333333333333% 4 SLTA 84 56% 5 Diploma (D1/D2/D3/D4) 12 8% 6 Sarjana (S1) 33 22% 7 Pasca Sarjana (S2/S3) 0 0% 150 100% Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 9

60 50 40 30 20 10 0 Tingkat Pendidikan 3.1.2. Pekerjaanresponden Dari sisi jenis pekerjaan responden, menunjukkan bahwa sebesar 26,66% responden pengguna layanan Satuan Kerja pada Pengadilan Negeri Bale Bandung mememiliki pekerjaan sebagai Wiraswasta. Tabel 5. Jenis pekerjaan responden No Klasifikasi Frekuensi Prosentase 1 PNS 15 10% 2 TNI/POLRI 4 2.6666666666667% 3 Pegawai Swasta 30 20% 4 Wiraswasta 40 26.666666666667% 5 Petani/Nelayan 2 1.3333333333333% 6 Pedagang 8 5.3333333333333% 7 Pelajar / Mahasiswa 24 16% 8 Lainnya 26 17,33333333333333% 150 100% Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 10

30 25 20 15 10 5 0 PNS TNI / POLRI Pegawai Swasta Wiraswasta Petani / Nelayan Pedagang Pelajar / Mahasiswa Lainnya Jenis Pekerjaan 3.1.3. Kelompok usia responden Sementara itu jika melihat responden pengguna layanan Satuan Kerja pada Pengadilan Negeri Bale Bandung berdasarkan kelompok usia, menunjukkan bahwa mayoritas pengguna layanan berada dalam kelompok usia produktif yaitu pada usia antara 18 tahun s/d 28 tahun dengan jumlah 66 orang (44 %) dari total 150 orang. Tabel 6. Usia responden No Klasifikasi Frekuensi Prosentase 1 18 Tahun s/d 28 Tahun 66 44% 2 29 Tahun s/d 39 Tahun 37 24.666666666667% 3 40 Tahun s/d 49 Tahun 24 16% 4 Diatas 50 Tahun 23 15.333333333333% 150 100% Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 11

50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 18 Tahun s/d 28 Tahun 29 Tahun s/d 39 Tahun 40 Tahun s/d 49 Tahun Diatas 50 Tahun Usia Responden 3.2. Indeks persepsi korupsi perindikator 3.2.1. Indikator Manipulasi Peraturan Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator Manipulasi Peraturan ini menunjukkan hasil pada index 3,65 Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada Pengadilan Negeri Bale Bandung bersih dari korupsi. Tabel 7. Indeks pada Indikator Manipulasi Peraturan Frequency Percent Valid Selalu 8 5.3333333333 333% Sering 0 0% Jarang 35 23.333333333 333% Tidak Ada 107 71.333333333 333% TOTAL 150 100% Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 12

90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Tingkat Pendidikan Responden Selalu Sering Jarang Tidak ada Manipulasi Peraturan 3.2.2. Indikator Penyalahgunaan Jabatan Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator Penyalahgunaan Jabatan ini menunjukkan hasil pada index 3,581 Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada Pengadilan Negeri Bale Bandung bersih dari korupsi. Tabel 8. Indeks pada Penyalahgunaan Jabatan Frequency Percent Valid Selalu 2 1.33333333333 33% Sering 6 4% Jarang 29 19.3333333333 33% Tidak Ada 113 75.3333333333 33% TOTAL 150 100% Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 13

80 70 60 50 40 30 20 10 0 Selalu Sering Jarang Tidak ada Penyalahgunaan Jabatan 3.2.3. Indikator Menjual Pengaruh Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator Menjual Pengaruh ini menunjukkan hasil pada index 3,968 Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada Pengadilan Negeri Bale Bandung bersih dari korupsi. Tabel 9. Indeks pada Indikator Menjual Pengaruh Frequency Percent Valid Selalu 0 0% Sering 0 0% Jarang 33 22% Tidak Ada 117 78% TOTAL 150 100% Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 14

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Selalu Sering Jarang Tidak ada Indikator Menjual 3.2.4. Indikator Transaksi Biaya Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator Transaksi Biaya ini menunjukkan hasil pada index 3,75 Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada Pengadilan Negeri Bale Bandung bersih dari korupsi. Tabel 10. Indeks pada Indikator Transparansi Biaya Frequency Percent Valid Selalu 8 5.33333333333 33% Sering 2 1.33333333333 33% Jarang 29 19.3333333333 33% Tidak Ada 111 74% TOTAL 150 100% Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 15

25 20 15 10 5 0 Selalu Sering Jarang Tidak ada Indikator Transparansi 3.2.5. Indikator Biaya Tambahan Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator Biaya Tambahan ini menunjukkan hasil pada index 3,512 Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada Pengadilan Negeri Bale Bandung bersih dari korupsi. Tabel 11. Tabel indeks pada Indikator Biaya Tambahan Frequency Percent Valid Selalu 11 7.33333333333 33% Sering 1 0.66666666666 667% Jarang 24 16% Tidak Ada 114 76% TOTAL 150 100% Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 16

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Selalu Sering Jarang Tidak ada Indikator Transaksi 3.2.6. Indikator Hadiah Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator Hadiah ini menunjukkan hasil pada index 3,975 Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada Pengadilan Negeri Bale Bandung bersih dari korupsi. Tabel 12. Indeks pada Indikator Hadiah Frequency Percent Valid Selalu 0 0% Sering 1 0.66666666666 667% Jarang 33 22% Tidak Ada 116 77.3333333333 33% TOTAL 150 100% Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 17

90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Selalu Sering Jarang Tidak ada Indikator Tambahan Biaya 3.2.7. IndikatorTransparasi Biaya Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator Transparasi Biaya ini menunjukkan hasil pada index 3,6 Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada Pengadilan Negeri Bale Bandung bersih dari korupsi. Tabel 13. Indeks pada Indikator Transparasi Biaya Frequency Percent Valid Selalu 15 10% Sering 0 0% Jarang 23 15.3333333333 Tidak Ada 112 74.6666666666 TOTAL 150 100% 33% 67% Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 18

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Selalu Sering Jarang Tidak ada Indikator Hadiah 3.2.8. Indikator Percaloan Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator Percaloan ini menunjukkan hasil pada index 3,775 Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada Pengadilan Negeri Bale Bandung bersih dari korupsi. Tabel 14. Indeks pada Indikator Percaloan Frequency Percent Valid Selalu 0 0% Sering 0 0% Jarang 31 20.6666666666 67% Tidak Ada 119 79.3333333333 33% TOTAL 150 100% Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 19

25 20 15 10 5 0 Selalu Sering Jarang Tidak ada Transparasi Pembayaran 3.2.9. IndikatorPerbuatan Curang Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator Perbuatan Curang ini menunjukkan hasil pada index 3,743. Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada Pengadilan Negeri Bale Bandung bersih dari korupsi. Tabel 15. Indeks pada Indikator Perbuatan Curang Frequency Percent Valid Selalu 0 0% Sering 0 0% Jarang 23 15.3333333333 33% Tidak Ada 127 84.6666666666 67% TOTAL 150 100% Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 20

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Selalu Sering Jarang Tidak ada 3.2.10. Indikator Transaksi Rahasia Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator Transaksi Rahasia ini menunjukkan hasil pada index 3,975 Indeks dapat diartikan bahwa kinerja Satuan Kerja pada Pengadilan Negeri Bale Bandung bersih dari korupsi. Tabel 16. Indeks pada Indikator Transaksi Rahasia Frequency Percent Valid Selalu 0 0% Sering 0 0% Jarang 56 56% Tidak Ada 94 94% TOTAL 150 150 Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 21

120 100 80 60 40 20 0 Selalu Sering Jarang Tidak ada 3.3. Indeks Persepsi Korupsi Satuan Kerja pada pengadilan Dari indeks 10 indikator tersebut di atas, maka diperoleh Indeks Persepsi Korupsi Satuan Kerja Pengadilan Negeri Bale Bandung sebesar 3,753. Tabel 17. Indeks Persepsi Korupsi Satuan Kerja pada Pengadilan Negeri Bale Bandung NILAI PERSEPSI NILAI INTERVAL NILAI INTERVAL KONVERSI IPK MUTU KINERJA 1 1.00 1.75 25-43.75 1 Tidak bersih dari korupsi 2 1.76 62.50 43.76 62.50 2 Kurang bersih dari korupsi 3 2.51 3.25 62.51 81.25 3 Cukup bersih dari korupsi 4 3.26 4.00 81.26 100.00 4 Bersih dari korupsi Indeks tersebut jika dikonversikan dalam tabel persepsi di atas, maka skor indeks tersebut masuk pada persepsi kinerja unit pelayanan BERSIH DARI KORUPSI. Nilai Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 22

interval konversi Indeks Persepsi Korupsi berada pada angka 3,753. 3.4. Persepsi responden terhadap kualitas pelayanan Satuan Kerja pada pengadilan Selain memberikan output skor Indeks Persepsi Korupsi, survei yang dilakukan ini juga menjaring masukan dari responden berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan pelayanan dan meminimalisir celah Korupsi di Satuan Kerja pada Pengadilan Negeri Bale Bandung. Adapun masukan dari responden adalah sebagai berikut : Tabel 18. Isian masukan dan pandangan pengguna layanan Satuan Kerja pada pengadilan No Masukan dan pandangan pengguna layanan Satuan Kerja pada pengadilan 1 2 3 4 5 Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 23

BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dari hasil survei Persepsi Korupsi yang telah dilakukan Satuan Kerja Pengadilan Negeri Bale Bandung diperoleh informasi bahwa pada Pengadilan Negeri Bale Bandung memiliki Indeks Persepsi Korupsi 3,753 atau masuk pada kategori Bersih dari Korupsi. Indeks persepsi tersebut merupakan komposit dari indeks 10 indikator yang masing-masing memiliki indeks sebagai berikut: 1. Indikator Manipulasi Peraturan, mendapat indeks 3,65 2. Indikator Penyalahgunaan Jabatan, mendapat indeks 3,581 3. Indikator Menjual Pengaruh, mendapat indeks 3,968 4. Indikator Transaksi Biaya, mendapat indeks 3,75 5. Indikator Biaya Tambahan, mendapat indeks 3,512 6. Indikator Hadiah, mendapat indeks 3,975 7. Indikator Transparansi Biaya, mendapat indeks 3,6 8. Indikator Percaloan, mendapat indeks 3,775 9. Indikator Perbuatan Curang, mendapat indeks 3,743 10. Indikator Transaksi Rahasia, mendapat indeks 3,975 4.2. Rekomendasi Merujuk pada hasil indeks persepsi pada setiap indikator terhadap pelayanan di Satuan Kerja Pengadilan Negeri Bale Bandung Semester II Tahun 2019 tersebut diatas, menunjukkan bahwa mayoritas indikator memiliki indeks di atas 3,753 atau masuk pada persepsi Bersih dari korupsi Namun dari sepuluh indikator penyusun tersebut menunjukkan bahwa indikator Biaya Tambahan memiliki indeks paling rendah diantara indikator lainnya. Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi 24