BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan UD. Pusaka Bakti merupakan industri kecil menengah yang pertama kalinya mengolah sabut kelapa menjadi keset kaki di Sumatera Utara. Proses pengolahan sabut kelapa menjadi keset kaki kebanyakan dilakukan secara manual dan sebagian secara semi otomatis. Proses ini dimulai dari penguraian sabut kelapa, pemintalan, penjalinan, pembingkaian dan pengepakan hasil berupa keset kaki. Proses penjalinan pada pembuatan keset kaki dilakukan secara tidak ergonomis. Pada proses ini sering terjadi keluhan musculoskeletal disorders. Hal ini terjadi karena pada kegiatan penjalinan, kaki operator ditekuk (posisi duduk tidak ergonomis) selama ± 6,5 jam/hari karena fasilitas dudukan yang terlalu rendah sehingga tidak sesuai dengan posisi alat atau fasilitas kerja yang digunakan. Pada aktivitas pemotongan tali babat, operator memotong dengan postur kerja yang membungkuk sebanyak 20 kali untuk aktivitas memotong dan bertumpu pada satu kaki yaitu kaki sebelah kiri dan kaki sebelah kanan menahan babat sewaktu melakukan pemotongan tali babat di atas meja pemotongan, tangan kanan memegang alat pemotong dan melakuakan pemotongan, sedangkan tangan kiri memegang tali babat yang akan dipotong. Aktivitas ini dilakukan selama ± 1 jam/hari. Postur kerja tidak alamiah juga didapati pada aktivitas memangkas permukaan anyaman, operator melakukannya dengan posisi berdiri dengan
punggung yang membungkuk sebanyak 40 kali selama ± 0,5 jam, tangan kanan memegang alat pemangkas, tangan kiri menahan pemangkas dan melakukan penekanan pada permukaan anyaman sambil melangkah ke belakang. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa salah satu penyebabnya adalah karena ketidaksesuaian antara alat atau fasilitas kerja yang digunakan dengan antropometri operator pengguna. 1.2. Rumusan Permasalahan Rumusan permasalahan yang terjadi di Industri UD. Pusaka Bakti yaitu karena adanya keluhan muskuloskeletal pada bagian betis, paha, bahu, lengan dan pinggul ke belakang yang dialami oleh kedua operator penjalinan akibat postur kerja yang tidak alamiah karena ketidaksesuaian antara fasilitas kerja yang digunakan oleh operator dengan antropometri operator. 1.3. Tujuan dan Sasaran Penelitian Penelitian yang dilakukan di UD. Pusaka Bakti memliki tujuan yaitu Perbaikan metode kerja berdasarkan fasilitas kerja dan tata letak komponen yang ergonomis pada stasiun penjalinan Sasaran penelitian yang dilakukan di UD. Pusaka Bakti yaitu: 1. Mengidentifikasi keluhan musculoskeletal dengan menggunakan Metode Standar Nordic 2. Menilai postur kerja dengan menggunakan Metode QEC
3. Merancang fasilitas kerja yang disesuaikan dengan postur dan sikap kerja yang ergonomis 4. Merancang metode kerja usulan 5. Membandingkan antara metode kerja aktual dengan metode kerja usulan 6. Merancang SOP sesuai dengan rancangan metode kerja usulan. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah: 1. Menjadi bahan masukan bagi perusahaan dalam perbaikan fasilitas kerja pada stasiun penjalinan guna meningkatkan produktivitas industri tersebut. 2. Meningkatkan keterampilan bagi penulis untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang sebenarnya terjadi di lapangan melalui penerapan ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan. 3. Dapat mempererat kerjasama antara perusahaan / industri dengan Departeman Teknik Industri serta memperluas pengenalan akan Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik. 1.5. Batasan Masalah dan Asumsi Batasan masalah dalam pengerjaan laporan tugas akhir ini adalah: 1. Penelitian dilakukan di UD. Pusaka Bakti hanya pada stasiun penjalinan. 2. Operator yang diteliti adalah operator bagian penjalinan. 3. Faktor lingkungan kerja tidak mempengaruhi hasil dari penelitian yang dilakukan.
4. Tidak memperhatikan penggunaan alat pelindung diri oleh operator. Untuk asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Operator yang diteliti adalah operator yang bekerja di stasiun penjalinan yang sudah mengerti akan tugasnya. 2. Proses produksi aktual berjalan normal selama penelitian. 3. Alat atau fasilitas kerja aktual yang digunakan selama penelitian dalam keadaan normal dan tidak mengalami perubahan. 1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir Adapun sistematika laporan yang akan dibuat dalam pengerjaan laporan adalah sebagai berikut: Bab I, menguraikan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan, alat dan bahan yang digunakan serta sistematika penulisan tugas akhir. Bab II, menguraikan secara umum atribut perusahaan yang menjadi objek studi diantaranya sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, struktur organisasi, uraian tugas dan tanggung jawab, tenaga kerja perusahaan, sistem pengupahan yang berlaku di perusahaan, proses produksi, bahan yang digunakan, jumlah dan spesifikasi produk, uraian proses produksi dan mesin serta peralatan yang digunakan. Bab III, menguraikan mengenai tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi teori-teori yang mendukung permasalahan, teori tentang ergonomi, teori tentang
antropometri, teori tentang postur kerja, teori tentang keluhan musculoskeletal disorders dan teori pendukung lainnya. Bab IV, menguraikan metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi tahapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap tahapan secara ringkas disertai diagram alirnya. Bab V, menguraikan data hasil penelitian yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengukuran yang dilakukan di lapangan sebagai bahan untuk melakukan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada pemecahan masalah. Bab VI, menguraikan analisis dan pembahasan hasil dari pengolahan data dengan cara membandingkan dengan teori-teori yang ada. Disamping itu memuat tentang kekurangan-kekurangan pada penggunaan fasilitas kerja dan metode kerja yang lama pada stasiun penjalinan sehingga muncul perbaikan fasilitas kerja dan metode kerja yang baru untuk mengurangi keluhan musculoskeletal disorders dan meningkatkan produktivitas. Bab VII, menguraikan kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari hasil penelitian ini serta rekomendasi saran-saran yang perlu bagi perusahaan.