PELEBARAN JEMBATAN KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDRAL BINA MARGA DIREKTORAT JEMBATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

disusun oleh : MOCHAMAD RIDWAN ( ) Dosen pembimbing : 1. Ir. IBNU PUDJI RAHARDJO,MS 2. Dr. RIDHO BAYUAJI,ST.MT

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

BAB 3 Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN

Evaluasi Kekuatan Struktur Atas Jembatan Gandong Kabupaten Magetan Dengan Pembebanan BMS 1992

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN MERR II-C DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN MENERUS (STATIS TAK TENTU)

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

POLA PENURUNAN STRUKTUR PELAT LANTAI GUDANG RETAIL PADA TANAH LUNAK DI KAWASAN INDUSTRI WIJAYAKUSUMA SEMARANG (150G)

BAB III METODOLOGI. Bab III Metodologi 3.1. PERSIAPAN

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

TUBAGUS KAMALUDIN DOSEN PEMBIMBING : Prof. Tavio, ST., MT., Ph.D. Dr. Ir. Hidayat Soegihardjo, M.S.

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 11 No. 1

TUGAS AKHIR RC

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:

5.4 Perencanaan Plat untuk Bentang 6m

BAB VI REVISI BAB VI

PERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN

PERHITUNGAN VOIDED SLAB JOMBOR FLY OVER YOGYAKARTA Oleh : Ir. M. Noer Ilham, MT. [C]2008 :MNI-EC

JEMBATAN RANGKA BAJA. bentang jembatan 30m. Gambar 7.1. Struktur Rangka Utama Jembatan

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, yaitu konstruksi struktur atas dan struktur bawah jembatan. Bagianbagian

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN STABILITAS DINDING PENAHAN

PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN, SANDARAN DAN TROTOAR

BAB II LANDASAN TEORI

ALTERNATIF PERBAIKAN KERUSAKAN PADA JEMBATAN GELAGAR BAJA KOMPOSIT DENGAN PRATEGANG EKSTERNAL. ( Studi Kasus Jembatan Jurug Surakarta)

TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN GAYAM KABUPATEN BLITAR DENGAN BOX GIRDER PRESTRESSED SEGMENTAL SISTEM KANTILEVER

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

BAB III DASAR PERENCANAAN. Martadinata perhitungan berdasarkan spesifikasi pembebanan dibawah ini. Dan data pembebanan dapat dilihat pada lampiran.

PERENCANAAN BANGUNAN ATAS JEMBATAN LENGKUNG RANGKA BAJA KRUENG SAKUI KECAMATAN SUNGAI MAS KABUPATEN ACEH BARAT

ANAAN TR. Jembatan sistem rangka pelengkung dipilih dalam studi ini dengan. pertimbangan bentang Sungai Musi sebesar ±350 meter. Penggunaan struktur

STUDIO PERANCANGAN II PERENCANAAN GELAGAR INDUK

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II STUDI PUSTAKA

MACAM MACAM JEMBATAN BENTANG PENDEK

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN LAYANG SUMPIUH - BANYUMAS

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

PERKUATAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN KOMPOSIT DENGAN METODE PRATEGANG EKSTERNAL. Muhtar Wakid 1)

DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG

Karya Ilmiah Penelitian

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG PERLINTASAN KERETA API KALIGAWE DENGAN U GIRDER

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

TUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN

BAB V PERHITUNGAN KONSTRUKSI

BAB V PERENCANAAN STRUKTUR UTAMA Pre-Elemenary Desain Uraian Kondisi Setempat Alternatif Desain

PERENCANAAN JEMBATAN COMPOSITE GIRDER YABANDA JAYAPURA, PAPUA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh : RIVANDI OKBERTUS ANGRIANTO NPM :

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Rico Daniel Sumendap Steenie E. Wallah, M. J. Paransa Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam sebuah bangunan pasti terdapat elemen-elemen struktur yang

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

DESAIN JEMBATAN BARU PENGGANTI JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA DENGAN SISTEM BUSUR

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Definisi dan Klasifikasi jembatan serta standar struktur jembatan I.1.1 Definisi Jembatan : Jembatan adalah suatu struktur yang

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA JEMBATAN LINGKAR UNAND,PADANG

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN KALI BAMBANG DI KAB. BLITAR KAB. MALANG MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA

BAB V PONDASI DANGKAL

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

ANALISIS ALTERNATIF PERKUATAN JEMBATAN RANGKA BAJA (STUDI KASUS : JEMBARAN RANGKA BAJA SOEKARNO-HATTA MALANG)

METODOLOGI PENELITIAN

PEMBANDINGAN DISAIN JEMBATAN RANGKA BAJA MENGGUNAKAN PERATURAN AASHTO DAN RSNI

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

Data data perencanaan: 1. Bentang jambatan : 2. Lebar jembatan : 3. Lebar trotoar : 4. Jarak gelegar memanjang : 5. Jenis lantai :

5.2 Dasar Teori Perilaku pondasi dapat dilihat dari mekanisme keruntuhan yang terjadi seperti pada gambar :

KAJIAN PENGGUNAAN PONDASI DANGKAL PADA JEMBATAN (Studi Kasus Proyek Penggantian Jembatan Secang Kecil)

DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG

EVALUASI KEKUATAN STRUKTUR YANG SUDAH BERDIRI DENGAN UJI ANALISIS DAN UJI BEBAN (STUDI KASUS GEDUNG SETDA KABUPATEN BREBES)

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

Perancangan Struktur Atas P7-P8 Ramp On Proyek Fly Over Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur. BAB II Dasar Teori

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

Mencari garis netral, yn. yn=1830x200x x900x x x900=372,73 mm

Gambar 6.1 Gaya-gaya yang Bekerja pada Tembok Penahan Tanah Pintu Pengambilan

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018) ISSN: ( Print)

I.Pendahuluan: II.Tinjauan Pustaka III. Metodologi IV. Analisa Data V. Perencanaan Perkerasaan dan Metode Perbaikan Tanah. VI.Penutup (Kesimpulan dan

PERENCANAAN PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON BERTULANG JALAN RAPAK MAHANG DI DESA SUNGAI KAPIH KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI JEMBATAN. Lokasi Jembatan Genit ini berada di jalan Tubagus Angke jalan Peternakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

STRUKTUR JEMBATAN BAJA KOMPOSIT

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

PERHITUNGAN PILECAP JEMBATAN PANTAI HAMBAWANG - DS. DANAU CARAMIN CS

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR

Perhitungan Struktur Bab IV

Alternatif Perencanaan Gedung 3 Lantai pada Tanah Lunak dengan dan Tanpa Pondasi Dalam

Analisis Daya Dukung Tanah Dan Bahan Untuk Pondasi Strous Pada Pembangunan Jembatan Karangwinongan Kec. Mojoagung Kab.Jombang

Transkripsi:

PELEBARAN JEMBATAN KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDRAL BINA MARGA DIREKTORAT JEMBATAN

PENDAHULUAN DASAR PERUBAHAN FUNGSI JALAN Jalan sekender ke jalan primer (nasional) PELEBARAN JEMBATAN PENAMBAHAN LAJUR LALU LINTAS 2 lajur 2 arah ke 4 lajur 2 arah

Kelas dan lebar Jembatan lebar jembatan berdasarkan LHR LHR Lebar jembatan (m) Jumlah lajur LHR < 2.000 3,5 4,5 1 2.000 < LHR < 3.000 4,5 6,0 2 3.000 < LHR < 8.000 6,0 7,0 2 8.000 < LHR < 20.000 7,0 14,0 4 LHR > 20.000 > 14,0 > 4 Kelas dan lebar Lajur lalu-lintas

DATA YANG DIPERLUKAN 1. Peta situasi 2. penampang sungai 3. Data jembatan existing 4. Data Volume dan berat lalu lintas 5. Data investigasi tanah ( sondir, boring, N SPT). 7. Kesediaan bahan yang mudah didapatkan

LANGKAH KERJA

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN Lakukan analisa kelayakan dan kelayanan terhadap jembatan exsisting. Lakukan perbaikan dan/atau perkuatan terhadap jembatan lama. ( jika diperlukan) Cari data Sondir / N SPT / Boring, Jika tidak didapatkan lakukan uji di lapangan Pastikan pondasi jembatan tambahan duduk pada tanah keras ( Level jembatan tambahan sama dengan level jembatan lama) Jika pondasi terpakasa duduk pada tanah yang tidak keras, level jembatan tambahan harus lebih tinggi dari level jembatan lama ( perbedaan level sebesar penurunan sesaat + penurunan jangka panjang)

PENURUNAN Ilustrasi Penurunan Pondasi pada struktur baru yang duduk pada tanah yang tidak keras.

PENURUNAN Penurunan Konsolidasi Primer Penurunan konsolidasi primer dihitung dengan rumus : S cp = m v.a p.h L Sedang waktu penurunan konsolidasi primer dihitung dengan rumus : t (H L ) p C V 2. T Keterangan : S cp M v Δ p H L T cp Cv : penurunan konsolidasi primer, m :koefisien kompresibilitas volume : tambahan tegangan efektif pada kedalaman z akibat DL timbunan, kpa :perkiraan tebal lapisan kompresibel, m :time for primary consolidation :koefisien konsolidasi yang diperoleh hasil penujian konsolidasi, m 2 /tahun T :faktor waktu, diambil = 0.848

PENURUNAN Penurunan Konsolidasi Sekunder Penurunan konsolidasi sekunder dihitung dengan rumus : S cs C a.h L log ts tp Keterangan : Scs :penurunan konsolidasi sekunder, m ca : koefisien secondary compression ts :jangka waktu tertentu, diambil sama dengan design life

PELEBARAN JEMBATAN GIRDER Pemanfaatan trotoar sebagai lajur LL dan pembuatan trotoar baru 0,5 m 6 m 0,5 m 0,4 1,65 1,65 1,65 1,65 0,4 Penampang jembatan lama 0,8 m 7,2 m 0,8 m Tambahan 0,4 1,65 1,65 1,65 1,65 Exsisting 0,9 Tambahan Penampang jembatan setelah diperlebar

PELEBARAN JEMBATAN GIRDER Perbedaan jenis konstruksi girder bangunan lama dan bangunan baru, menyebabkan terjadi retak di plat lantai

PELEBARAN JEMBATAN GIRDER Pelebaran yang sama dengan struktur lama dan diadakan penyambungan lantai, tidak terjadi retak memanjang

DUPLIKASI / PENAMBAHAN LAJUR PADA JEMBATAN GIRDER Pemanfaatan salah satu trotoar sebagai median dan pembuatan trotoar dengan lajur lalu lintas baru 0,5 m 6 m 0,5 m 0,4 1,65 1,65 1,65 1,65 0,4 Penampang jembatan lama 0,5 m 6 m 1 m 0,5 m 0,4 1,65 1,65 1,65 1,65 0,8 1,65 1,65 1,65 1,65 0,4 Exsisting Penampang jembatan setelah diperlebar Tambahan

PELEBARAN JEMBATAN RANGKA Pemanfaatan trotoar sebagai lajur LL dan pembuatan trotoar baru yang menempel pada rangka 0,5 6 0,5 1,0 7,0 1,0

TIPE PELEBARAN PADA JEMBATAN RANGKA Pelebaran pada tipe Jembatan rangka (melekat)

TIPE PELEBARAN PADA JEMBATAN RANGKA

ANALISA KELAYANAN JEMBATAN GIRDER BETON BERTULANG DATA YANG DIPERLUKAN: 1. Potongan Melintang dan memanjang jembatan, untuk mendapatkan Bentang jembatan ( l ) dan jarak antar girder ( a ) 2. Tebal lantai jembatan. 3. Tebal lapisan aus lantai jembatan 4. Dimensi aktual girder hasil pengukuran, termasuk pengurangan luas penampang pada penampang kristis akibat krep. 5. Test kuat tekan beton pada bagian yang tidak mengalami kerusakan, pada bagian yang mengalami kerusakan, dan bagian tengah bentang. 6. Jika bisa didapatkan, perlu data mutu beton, jenis tulangan, jumlah dan diameter tulangan.

ANALISA KELAYANAN JEMBATAN GIRDER BETON BERTULANG PROSEDUR ANALISA 1. Menghitung luas penampang dan Momen Inertial dari penampang aktual girder. 2. 3. 4. 5. Menghitung kuat tekan beton aktual. Menghitung Pembebanan pada satu girder. Menghitung momen akibat beban mati dan beban hidup Menghitung jumlah tulangan, dengan dasar material yang aktual. 6. 7. 8. Membandingkan jumlah tulangan hasil hitungan dengan jumlah tulangan aktual terpasang. Menghitung momen kapasitas, dengan dasar material aktual, dengan hasil penulangan sesuai yang terpasang. Menentuakan prosentase penurunan daya layan dengan cara membandingkan Momen kapasitas dengan Momen beban.

CONTOH PETA TOPOGRAFI

POT. LINTANG SUNGAI DAN DATA TANAH

DESAIN POT. MEMANJANG JEMBATAN POT. MELINTANG JEMBATAN

ANALISA KELAYANAN JEMBATAN GIRDER BETON BERTULANG DATA HASIL PENGUKURAN POT. MEMANJANG JEMBATAN POT. MELINTANG JEMBATAN DETAIL PENGUKURAN LANTAI DAN GIRDER - Lantai terbuat dari beton betulang t=20 cm - Lapisan aus dari aspal beton t = 5 cm - Tinggi girder H = 100 cm termasuk lantai - Lebar girder B = 50 cm - Dari dokumen yang ada di tengah bentang digunakan tul atas 5D25 dan Bawah 12D25 - Kuat tekan beton HT di tengah bentang =135 kg/cm2

ANALISA KELAYANAN JEMBATAN GIRDER BETON BERTULANG PENAMPANG dan ANALISA PEMBEBANAN Kuat tekan beton HT di tengah bentang =135 kg/cm2 bk = 135 / 0,56 = 241 kg/cm2 PEMBEBANAN qdl = (0.05x1,8x2,2)+(0,2x1,8x2,4)+(0,5x0,8x2,4)=2,022t/m qll = 0,9x1,8 =1,62 t/m q = qdl + qll = 2,022 + 1,62 = 3,642 t/m PLL = 4,9x1,8x1,4=12,35 t

ANALISA KELAYANAN JEMBATAN GIRDER BETON BERTULANG MOMEN DAN INPUT DATA A R A P M max L q=q DL + q LL B R B M max 1.q.l 2 1.P.l 8 4 M 1 x(3, 642)x12 2 1 x12, 35x12 max 8 4 M max 102, 606 tm. 1026,06 kn.m

ANALISA KELAYANAN JEMBATAN GIRDER BETON BERTULANG PENULANGAN Dari hitungan diatas didapatkan Tulangan ditengah bentang sbb: Dengan beban standar dan dengan kondisi material yang ada di lapangan, hasil analisa menunjukkan julah tulangan yang terpasang pada penampang beton tidak memadai. Untuk selanjudnya dengan berpedoman jumlah tulangan yang ada, data dimasukkan kembali ke program, dengan coba-coba didapatkan momen kapsitas.

MOMEN KAPASITAS ANALISA KELAYANAN JEMBATAN GIRDER BETON BERTULANG Hasil output program menunjukkan bahwa dengan menggunakan tulangan yang ada momen kapasitasnya hanya sebesar 840 kn.m = 84 ton.m

ANALISA KELAYANAN JEMBATAN GIRDER BETON BERTULANG ANALISA DAYA LAYAN P q=q DL + q A LL B ANALISA DAYA LAYAN R A M max Daya layan: 50% 82% 100%, L R B maka perlu peningkatan daya layan / perkuatan Mkp = 84,00 ton.m Mb = 102,61 ton.m 84.00 Daya Layan x100% 82% 102.61 ANALISA PENAMPANG Beton dengan kuat tekan HT=135 kg/cm 2 E = (4700 13.5/0.60).10 = 222940 kg/cm 2 I = 1 / 12. 50. 100 3 = 4166667 cm4

LENDUTAN A ANALISA KELAYAKAN JEMBATAN GIRDER BETON BERTULANG BATAS LENDUTAN KONDISI P ll NILAI LENDUTAN L q LL Lendutan max = (1/800) x 1200 = 1,5 cm qll = 0,9x1,8 =1,62 t/m = 16,2 kg/cm PLL = 4,9x1,8x1,4=12,35 t=12350 kg Lendutan = BEBAN MATI BEBAN LAYAN O law an len d u tan le n d u ta n 1 l 1 l 3 0 0 P.l 3 5.q.l 4 ll ll Lendutan = 48.EI 384.EI 12350x (1200) 3 5 x16,2 x (1200) 4 Lendutan = 48 x 222940 x 4166667 384 x 222940x 4166667 B P.l 3 5.q.l 4 ll ll 48.EI 384.EI 8 0 0 Lendutan 0,48 + 0,47 = 0,95 cm lenditan ijin : 1,5 cm Analisa: lendutan yang terjadi < lendutan yang diijinkan, struktur masih layak

ALTERNATIF PENINGKATAN DAYA LAYAN GIRDER BETON PEMASANGAN FIBER REINFORCEMENT PADA BAGIAN BAWAH GIRDER FIBER REINFORCEMENT

ALTERNATIF PENINGKATAN DAYA LAYAN GIRDER BETON PEMASANGAN KABEL EKSTERNAL PRESTRESSING

PERKUATAN RANGKA BAJA

PERENCANAAN JEMBATAN TAMBAHAN Tentukan dimensi lantai dan girder ( usahakan sama dengan exsisting). Tentukan material yang akan digunakan Tentukan beban yang bekerja ( beban standar dan beban khusus yang mungkin lewat diatas jembatan) Lakukan perhitungan mekanika teknik untuk mendapatkan momen dan gaya lintang. Lakukan perhitungan lantai jembatan. Lakukan perhitungan Girder jembatan. Lakukan perhitungan kepala jembatan Lakukan perhitungan pilar jembatan ( jika perlu) Lakukan perhitungan Pondasi jembatan.