CESTODA USUS Terdiri dari: 1. Taenia solium 2. Taenia saginata 3. Hymenolopis nana 4. Hymenolopis diminuta 5. Dypilobotrium latum 6. Dypilidium caninum 1. Taenia solium >> Hospes difinitif: manusia Hospes perantara: babi >> Nama penyakit: teniasis solium, dan yang disebabkan stadium larva adalah Sistiserkosis >> Morfologi a. Ukuran: panjang 2-4 m, kadang-kadang sampai 8 m. b. Terdiri dari: - Skoleks. bulat, berukuran kurang lebih 1 mm. mempunyai 4 bathil isap, dengan rostelum yang mempunyai 2 baris Kait-kait masing-masing sebanyak 25-30 buah - Leher dan strobila. strobila terdiri atas rangkaian proglotid yang belum dewasa (imatur), dewasa (matur), dan mengandung telur (gravid). gambaran alat kelamin pada proglotid dewasa sama dengan T.saginta, kecuali jumlah folikel testisnya lebih sedikit (150-200)
buah. proglotid gravid mempunyai ukuran panjang=lebarnya. jumlah cabang uterus pada proglotid gravid 7-12 buah pada 1 sisi. lubang kelamin terletak bergantian selang-seling pada sisi kanan dan kiri strobila secara tak beraturan. proglotid gravid berisi 30.000-50.000 buah telur. telur keluar melalui celah robekan pada proglotid >> Daur hidup» proglotid gravid keluar bersama tinja» telur tertelan babi» sistiserkus babi (larva)» daging babi yang mengandung sistiserkus tertelan» cacing dewasa pada usus halus (jejunum) >> Catatan : Sistisrekus / larva T.solium sering menghinggapi jaringan: Subkutis, mata, jaringan otak, otot, otot jantung, hati, paru, rongga Perut >> Gejala:. pseudo hipertrofo otot. demam tinggi. eosinifilia >> Diagnosis. dengan menemukan telur dan proglotid dalam tinja. diagnosis sistiserkosis dengan cara: Ø Ekstirpasi benjolan diperiksa secara histopatologi Ø Radiologis dengan CT scan / MRI Ø Deteksi antibody dengan teknik ELISA, EIBT, uji hemaglitinasi, CIE Ø Deteksi coproantigen pada tinja Ø Deteksi DNA dengan teknik PCR
>> Pengobatan >> Habitat: usus halus. prazikuantel. untuk sistiserkosis : prazikuantel, albendazol/dilakukan pembedahan 2. Taenia saginata a. Hospes definitive: manusia Hospes perantara: sapi, kerbau b. Nama penyakit: teniasis saginata c. Habitat: usus halus d. Morfologi. Berukuran besar dan panjang (4-12 m/lebih). Terdiri dari skoleks, leher dan strobila. skoleks: berukuran 1-2mm, punya 4 bathil isap dengan otot yang kuat, tanpa kait-kait. bentuk leher sempit, ruas-ruas tidak jelas dan didalamnya tidak terlihat sruktur tertentu. strobila ~ merupakan rangkaian rias-ruas proglotid ukuran 1000-2000 buah ~ terdiri atas rangkaian proglotid yang belum dewasa (imatur), yang dewasa (matur) dan yang mengandung telur/gravid ~ pada proglotid yang belum dewasa belum terlihat struktur kelamin yang jelas ~ pada proglotid yang sudah dewasa struktur atat kelamin seperti folikel testis yang berjumlah 300-400 buah, tersebar dibidang dorsal ~ vasa averensnya bergabung untuk masuk ke rongga kelamin (genital atrium), yang berakhir di lubang kelamin (genital pore)
~ lubang kelamin terletak selang-seling pada sisi kanan/kiri strobila. bagian posterior lubang kelamin dekat vas deferens, terdapat tabung vagina yang berpangkal pada ootip ~ ovrium terdiri atas 2lobus, berbentuk kipas, besarnya hampir sama ~ letak ovarium di sepertiga bagian posterior proglotid. Vistelaria letaknya dibelakang ovarium merupakan kumpulan volikel yang eliptik e. Daur hidup» proglotid gravid keluar secara aktif melalui anus» telur berisi embrio heksakan» termakan oleh sapi» sistiserkus sapi(larva)» daging sapi mengandung sistiserkus tertelan» cacing dewasa pada usus halus f. Gejala klinis - Sakit ulu hati - Perut terasa tidak enak - Mual - Muntah - Diare - Pusing - Gugup - Gejala lebih berat dapat terjadi apabila proglotid masuk apendiks, terjadi ileus yang disebabkan obstruksi usus oleh strobila cacing g. Diagnosis. dengan menemukan proglotid yang aktif bergarak dalam tinja, atau keluarsecara spontan. atau dengan ditemukannya telur dalam tinja/usap anus h. Pengobatan Prazikuantel dan albendazol 3. Hymenolopis nana
a. Hospes: manusia dan tikus b. Penyakit: himenolepiasis c. Habitat: usus halus d. Morfologi - Mempunyai ukuran terkecil, panjang=25-40mm, lebar=1mm - Ukuran strobila berbanding terbalik dengan jumlah cacing yang ada dalam hospes - Skoleks=. berbentuk bulat kecil. mempunyai 4 bathil isap dan rostelum yang pendek dan berkait-kait - Bagian leher panjang dan halus - Strobila dimulai dengan proglotid imatur yang sangat pendek dan sempit, lebih ke distal menjadi lebih lebar dan luas - Pada ujung distal strobila membulat - Telur: Ø Keluar dari proglotid paling distal yang hancur Ø Bentuknya lonjong Ø Ukuran 30-47mikron Ø Mempunyai lapisan yang jernih dan lapisan dalam yang mengelilingi sebuah onkosfer dengan penebalan pada kedua kutub. Masing-masing kutub keluar 4-8 filamen. Dalam onkosfer terdapat 3pasang duri (kait) yang berbentuk lancet e. Daur hidup Cacing dewasa salam usus halus-> telur berisi embrio-> tetap dalam usus atau jika keluar bersama tinja dan termakan oleh manusia-> onkosfer menetas dan menembus vilus-> sistiserkoid pecah masuk ke rongga-> skoleks melekat pada mukosa usus-> menjadi dewasa dalam usus halus f. Diagnosis
Dengan menemukan telur dalam tinja g. Pengobatan Prazikuantel dan niklosamid / amodiakuin 4. Hymenolopis diminuta a. Hospes: tikus dan manusia Hospes perantara: serangga b. Habitat: di usus halus c. Morfologi: - Cacing dewasa ukuran 20-60cm - Skoleks kecil bulat - Mempunyai 4 bathil isap dan rostelum tanpa kait-kait - Proglotid gravid lepas dari strobila, menjadi hancur dan telurnya keluar bersama tinja - Telur agak bulat, ukuran 60-79mikron, mempunyai lapisan luar yang jernih dan lapisan dalam yang mengelilingi onkosfer dengan penebalan pada 2 kutub, tetapi tanpa filament d. Daur hidup» cacing dewasa hidip di usus halus» hospes perantaranya adalah serangga berupa pinjal dan kumbang tepung» dalam pinjal, telur berubah menjadi larva sistiserkoid» bila serangga denagn sistiserkoid tertelan oleh hospes definitive maka larva menjadi cacing dewasa di rongga usus halus e. Gejala: tidak menimbulkan gejala f. Diagnosis: Dengan menemukan telur cacing dalam tinja, sekali-kali cacing dapat keluar secara spontan setelah purgasi g. Pengobatan Prazikuantel 5. Diphilobotrhium latum
a. Hospes difinitif: manusia Hospes perantara: anjing, kucing, dan lebih jarang 22 mamalia lainnya (carnivora) b. Nama penyakit: difilobotriasis c. Morfologi: - Cacing dewasa keluar daru usus manusia berwarna gading - Panjang mancapai 10m, terdiri atas 3000-4000 buah proglotid - Tiap proglotid mempunyai alat kelamin jantan dan betina yang lengkap - Telur:. mempunyai operculum. ukuran 70-45mikron d. Daur hidup» telur dikeluarkan bersama tinja» telur menetas dalam air» Larva/korasidium dimakan oleh hospes perantara 1 (Cyclops dan diaptomus)» dimakan oleh hospes perantara 2 (ikan salem)» larva proserkoid menjadi larva pleroserkoid/sparganum dalam daging ikan» Dimakan oleh manusia» cacing dewasa dalam usus halus e. Gejala klnis Diare, tidak nafsu makan, tidak enak diperut, bila cacing hidup permukaan usus halus dapat menyebabkan defisiensi vitamin B12 f. Pencegahan - Makan minum dimasak (terutama ikan) - Berak di kakus - Penderita diobati g. Pengobatan - Atabrin dalam kondisi perut kosong, disertai Na-bikarbonas dosis 0,5g 2jam setelah makan obat diberikan sebagai pencahar MgSO4 15g - Niclosamid (yomesan) - Paromomisin
- Prazikuantel 6. Dyphilidium caninum a. Hospes: anjing dan manusia b. Morfologi: - Panjang kurang lebih 25cm - Skoleks:. kecil. berbentuk jajaran genjang. punya 4 bathil isap dan rostelum dengan kait-kait. leher pendek dan langsing - Bentuk proglotid seperti tempayan, mempunyai 2perangkat alat kelamin - Telur berkelompok dalam 1kapsul, berisi 12-25 butir telur c. Habitat: di rongga usus halus d. Diagnose: dengan menemukan proglotid yang bergerak aktif/menemukan kapsul telur dalam tinja e. Pengobatan: prazikuantel, biomisal f. Porus genitalis: bilateral g. Ukuran telur: 13x2,7mm