BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

Validitas & Reliabilitas (Sert)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Make a Match

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perbedaan antara model pembelajaran kooperatif tipe

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskrisi Data dan Penyajian Data Hasil Penelitian. dengan jumlah pertemuan 6 kali di MTsN Sumberejo Sanan Kulon dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua Sekolah Dasar di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Sekolah yang digunakan penelitian yaitu : 1. SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa satu kelas sebanyak 25 siswa. 2. SD Negeri Cukilan 01 Kecamatan Suruh sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa satu kelas sebanyak27 siswa. Berikut Tabel 4.1sebagai gambaran jumlah subyek penelitian : Tabel 4.1 Data Subyek Penelitian Kelas Jumlah Siswa Eksperimen 25 (SD Negeri Dadapayam 02) Kontrol 27 (SD Negeri Cukilan 01) Jumlah 52 4.1.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Dadapayam 02 dan SD Negeri Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014 dilakukan dua kali pertemuan disetiap kelas yang digunakan sebagai penelitian tercantum dalam jadwal penelitian. Jadwal kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan seperti pada tabel berikut : 41

42 Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan 1. Rabu/26 Februari 2014 Uji validitas soal pre-test di SD Negeri Sugihan 04 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Uji validitas soal post-test di SD Negeri Sugihan 04 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Uji validitas keaktifan siswa di SD Negeri Sugihan 04 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang 2. Jumat/28 Februari 2014 Memberikan pre-test kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol 3. Senin/3 Maret 2014 Kegiatan pembelajaran pertemuan 1 di kelas eksperimen SD Negeri Dadapayam 02 menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) 4. Selasa/4Maret 2014 Kegiatan pembelajaran pertemuan 2 di kelas eksperimen SD Negeri Dadapayam 02 menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) 5. Rabu/5 Maret 2014 Kegiatan pembelajaran pertemuan 1 di kelas kontrol SD Negeri Cukilan 01 menggunakan model pembelajaran

43 konvensional 6. Kamis/6 Maret 2014 Kegiatan pembelajaran pertemuan 2 di kelas kontrol SD Negeri Cukilan 01 menggunakan model pembelajaran konvensional 4.2 Deskripsi Data 4.2.1 Data Hasil Belajar Sebelum Perlakuan (Pre Test) 4.2.1.1 Data Hasil Pre Test Kelas Kontrol Data hasil pre-test kelas kontrol dapat dideskripsikan dengan bantuan program SPSS versi 16.0 yang dapat dilihat pada tabel 4.3. pre-tes kontrol Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Pre-Test Kelas Kontrol N Valid N (listwise) 27 Descriptive Statistics Minimum Maximum Mean Std. Deviation kelas 27 46 80 62.71 7.241 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa data jumlah siswa (N) sebanyak 27 siswa mempunyai skor minimal 46, skor maksimal 80 dan rata-rata sebesar 62,71. 4.2.1.2 Data Hasil PreTes Kelas Eksperimen Data hasil pre-test kelas eksperimen dapat dideskripsikan dengan bantuan SPSS versi 16.0 yanng dapat dilihat pada Tabel 4.4.

44 pre-tes eksperimen Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Pre-Test Kelas Eksperimen N Valid N (listwise) 25 Descriptive Statistics Minimum Maximum Mean Std. Deviation kelas 25 53 73 65.73 5.402 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa sebanyak 25 siswa kelas eksperimen, mempunyai nilai minimal sebesar 53, nilai maksimal sebesar 73, dan nilai rata-rata sebesar 65,73. 4.2.2 Data Hasil Belajar Setelah Perlakuan (Pos Test) 4.2.2.1 Data Hasil Post Test kelas Kontrol Data hasil pos-test kelas kontrol dapat dideskripsikan dengan bantuan SPSS versi 16.0 yanng dapat dilihat pada Tabel 4.5. post-tes kontrol Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Post-Test Kelas Kontrol Descriptive Statistics N Valid N (listwise) 27 Minimum Maximum Mean Std. Deviation kelas 27 50.00 83.00 67.4074 8.36779 Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa sebanyak 27 siswa kelas kontrol, mempunyai nilai minimal sebesar 50, nilai maksimal sebesar 83, dan nilai rata-rata sebesar 67,4. 4.2.2.2 Data Hasil Post Test kelas Eksperimen Data hasil pos-test kelas eksperimen dapat dideskripsikan dengan bantuan SPSS versi 16.0 yanng dapat dilihat pada Tabel 4.6.

45 post-test kelaseksperimen Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Post-Test Kelas Eksperimen Descriptive Statistics N Valid N (listwise) 25 Minimum Maximum Mean Std. Deviation 25 61.00 88.00 75.4400 7.08331 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sebanyak 25 siswa kelas eksperimen, mempunyai nilai minimal sebesar 61, nilai maksimal sebesar 88, dan nilai rata-rata sebesar 75,44. 4.2.3 Data Hasil Keaktifan Siswa 4.2.3.1 Data Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Untuk melihat tingkat keaktifan siswa kelas kontrol, selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi yang dilakukan oleh observer. Dalam penelitian ini, observer yang bertugas mengamati keaktifan siswa adalah guru kelas IV SD Negeri Cukilan 01. Lembar observasi keaktifan siswa dapat dilihat pada lembar lampiran. Pengukuran hasil observasi keaktifan pada kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Kelas Kontrol Hasil Keaktifan Pertemuan pertama 28 Pertemuan kedua 29 4.2.3.1 Data Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Untuk melihat tingkat keaktifan siswa kelas eksperimen, selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi yang dilakukan oleh observer. Dalam penelitian ini, observer yang bertugas mengamati keaktifan siswa adalah

46 guru kelas IV SD Negeri Dadapayam 02. Lembar observasi keaktifan siswa dapat dilihat pada lembar lampiran. Pengukuran hasil observasi keaktifan pada kelas kontrol dapaat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Kelas Eksperimen Hasil Keaktifan Pertemuan pertama 34 Pertemuan kedua 35 4.3 Pengujian Prasyarat Analisis 4.3.1 Uji Validitas 4.3.1.1 Uji Validitas Keaktifan Siswa Uji validitas instrumen keaktifan siswa dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16.0. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 4.9 yang disajikan pada lampiran. Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa dari 20 item soal keaktifan siswa, terdapat 13 soal yang valid dan 7 soal yang gugur yaitu item nomor 2, 4, 8, 12, 15, 18, dan 20. Uji validitas observasi keaktifan siswa kedua dapat dilihat pada Tabel 4.10. Berdasarkan Tabel 4.10, dari 13 item keaktifan yang diuji kembali kevalidannya, terdapat 1 soal yang tidak valid yaitu item nomor 7 dan item lainnya yaitu sebanyak 12 item soal valid. Dari 12 item keaktifan observasi keaktifan siswa dilakukan uji validitas kembali, hasil uji dapat dilihat pada Tabel 4.11. Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat bahwa 12 item soal keaktifan valid. Indeks data diskriminasi item menunjukkan bahwa koefisien validitas bergerak dari 0,315 sampai dengan 0,890. 4.3.1.2 Uji Validitas Pre Test Uji validitas pre-test dilakukan oleh bantuan SPSS versi 16.0. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Sugiyono (2013:126) bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation 0,3. Kategori inilah yang digunakan untuk

47 menentukan apakah item valid atau tidak. Uji validitas instrumen pre-test disajikan dalam lampiran. Hasil uji validitas pre-test pertama dapat dilihat pada Tabel 4.12. Berdasarkan Tabel 4.12 terlihat bahwa dari 20 item soal pre-test terdapat 16 soal yang valid sedangkan 4 soal item yang lain gugur yaitu nomor 1, 9, 13, 19. Dari 16 item yang valid, dilakukan uji validitas kembali. Hasil validitas pre-test kedua dapat dilihat dalam Tabel 4.13. Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa dari 16 soal yanng diuji validitas terlihat bahwa 15 soal valid, sedangkan satu soal yaitu item nomor 16 tidak valid. Uji validitas ketiga untuk soal pre-test dapat dilihat pada Tabel 4.14. Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa dari 15 item soal pre-test, semua item soal valid. Indeks data diskriminasi item menunjukkan bahwa koefisien validitas bergerak dari 0,351 sampai dengan 0,544. 4.3.1.3 Uji Validitas Post Test Uji validitas post-test dilakukan oleh bantuan SPSS versi 16.0. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Sugiyono (2013:126) bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation 0,3. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak. Uji validitas instrumen post-test disajikan dalam lampiran. Hasil uji validitas post-test dapat dilihat pada Tabel 4.15. Berdasarkan Tabel 4.15 terlihat bahwa dari 20 item soal yang diuji validitas terdapat 18 item yang valid dan 2 soal yang gugur yaitu item nomor 17 dan item nomor 20. Setelah membuang item yang gugur dilakukan uji validitas kembali. Uji validitas post-test kedua dapat dilihat dalam Tabel 4.16.Berdasarkan Tabel 4.16 terlihat bahwa dari 18 soal yang diuji, kedelapan belas item tersebut valid. Dengan begitu, soal post-test dapat digunakan untuk penelitian. Indeks data diskriminasi item menunjukkan bahwa koefisien validitas bergerak dari 0,310 sampai dengan 0,549. 4.3.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas pre-test, post-test, dan keaktifan siswa dalam penelitian ini menggunakan teknik alpha yang dikembangkan George dan Mallary (Gesang,

48 2013 ). Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut : a = 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < a < 0,8 : dapat diterima 0,8 < a = 0,9 : reliabilitas bagus a > 0,9 4.3.2.1 Uji Reliabilitas Keaktifan Siswa : reliabilitas memuaskan Hasil uji reliabilitas observasi keaktifan siswa dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut ini: Tabel 4.17 Uji Realibilitas Observasi Keaktifan Siswa Reliability Statistics Cronbach's Alpha.917 12 N of Items Berdasarkan Tabel 4.17 menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,917 termasuk dalam tingkat reliabilitas memuaskan. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa instrumen keaktifan siswa layak digunakan dalam penelitian. 4.3.2.2 Uji Reliabilitas Pre Test Uji reliabilitas pre-test dapat dilihat pada Tabel 4.18. Tabel 4.18 Uji Reliabilitas Pre Test Reliability Statistics Cronbach's Alpha,822 15 N Items of Berdasarkan Tabel 4.18 menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,822 termasuk dalam reliabilitas memuaskan. Hasil analisis

49 tersebut menunjukkan bahwa instrumen pre-test layak digunakan dalam penelitian. 4.3.2.3 Uji Reliabilitas Post Test Uji reliabilitas post-test dapat dilihat pada Tabel 4.19. Tabel 4.19 Uji Reliabilitas Post Test Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.846 18 Berdasarkan Tabel 4.19 menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas sebesar 0,846 termasuk dalam reliabilitas bagus, sehingga instrumen post-test layak digunakan dalam penelitian. 4.3.3 Uji Normalitas Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov kriterianya adalah data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari > 0,05 (nilai ρ > 0.05) dengan menggunakan program SPSS 16 for windows. 4.3.3.1 Uji Normalitas Pre Tes Kelas Kontrol Untuk mengetahui kenormalan distribusi masing-masing variabel dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas pre-test kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.20.

50 Tabel 4.20 Uji Normalitas Pre Test Kelas Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N 27 pre tes kelas kontrol Normal Parameters a Mean 62.3704 Most Differences Std. Deviation 7.17446 Extreme Absolute.195 Positive.195 Negative -.185 Kolmogorov-Smirnov Z 1.015 Asymp. Sig. (2-tailed).254 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas dengan kolmogorov-smirnov Z untuk pre-test kelas kontrol yaitu sebesar 1,015 dengan p= 0,254. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel pretest kelas kontrol adalah normal karena probalitasnya lebih besar dari 0,05. Gambaran visual kenormalan penyebaran data dapat dilihat pada Grafik 4.1.

51 Grafik 4.1 Distribusi Normal Pre Tes Kelas Kontrol 4.3.3.2 Uji Normalitas Pre Tes Kelas Eksperimen Untuk mengetahui kenormalan distribusi masing-masing variabel dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas pre-test kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.21.

52 Tabel 4.21 Uji Normalitas Pre Test Kelas Eksperimen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N 25 pre tes kelas eksperimen Normal Parameters a Mean 65.3600 Std. Deviation 5.29056 Most Extreme Differences Absolute.228 Positive.212 Negative -.228 Kolmogorov-Smirnov Z 1.141 Asymp. Sig. (2-tailed).148 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan Tabel 4.21 dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas dengan kolmogorov-smirnov Z untuk pre-test kelas eksperimen yaitu sebesar 1,141 dengan p = 0,148. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel pre-test kelas eksperimen adalah normal karena probalitasnya lebih besar dari 0,05. Gambaran visual kenormalan penyebaran data dapat dilihat pada Grafik 4.2.

53 Grafik 4.2 Distribusi Normal Pre Test Kelas Eksperimen 4.3.3.3 Uji Normalitas Post Tes Kelas Kontrol Uji normalitas post-test untuk kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.22. Tabel 4.22 Uji Normalitas Post Test Kelas Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N 27 post-test kelas kontrol Normal Parameters a Mean 67.4074 Most Differences Std. Deviation 8.36779 Extreme Absolute.148 Positive.148 Negative -.148 Kolmogorov-Smirnov Z.771 Asymp. Sig. (2-tailed).591 a. Test distribution is Normal.

54 Berdasarkan Tabel 4.22 dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas dengan kolmogorov-smirnov Z untuk post-test kelas kontrol yaitu sebesar 0,771 dengan p = 0,591. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel pre-test kelas eksperimen adalah normal karena probalitasnya lebih besar dari 0,05. Gambaran visual kenormalan penyebaran data dapat dilihat pada grafik 4.3. Grafik 4.3 Distribusi Normal Post Test Kelas Kontrol 4.3.3.4 Uji Normalitas Post Tes Kelas Eksperimen Untuk mengetahui kenormalan distribusi masing-masing variabel dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas post-test kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.3.

55 Tabel 4.23 Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N 25 post-test eksperimen Normal Mean 75.4400 Parameters a Std. Deviation 7.08331 Most Extreme Absolute.166 Differences Positive.166 Negative -.137 Kolmogorov-Smirnov Z.832 Asymp. Sig. (2-tailed).493 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan Tabel 4.23 dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas dengan kolmogorov-smirnov Z untuk post-test kelas kontrol yaitu sebesar 0,832 dengan p = 0,493. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel pre-test kelas eksperimen adalah normal karena probalitasnya lebih besar dari 0,05. Gambaran visual kenormalan penyebaran data dapat dilihat pada Grafik 4.4. Grafik 4.4 Distribusi Normal Post Test Kelas Eksperimen

56 4.3.4 Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengatahui apakah kedua kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian mempunyai tingkat yang homogen atau sama. Data yang digunakan untuk uji homogenitas adalah hasil dari pre-test kedua kelas. Pre test diberikan kepada kelas kontrol SD Negeri Cukilan 01 dan kepada kelas eksperimen SD Negeri Dadapayam 02. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.24. Tabel 4.24 Uji Homogenitas Pre Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t Df Hasil Equal variance 2.089.155 s assumed Equal variance s not assumed 1.69 9 1.71 9 Sig. (2- tailed) Mean 95% Confidence Std. Interval of the Error Difference Differenc e Lower Upper 50.096 2.98963 1.75982 -.54508 6.52434 47.68 8.092 2.98963 1.73954 -.50854 6.48780 Berdasarkan Tabel 4.24 di atas, diketahui F hitung levene test sebesar 2,089 dengan probalitas 0,155 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variances assumsed. Dari tabel terlihat bahwa nilai t adalah 1,699 dengan probalitas signifikasi (Sig 2-tailed) 0,096, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai pre-test dari kedua kelas. Jadi kedua kelas memiliki

57 kemampuan awal yang sama, maka dari itu kedua kelas boleh dilanjutkan sebagai subyek penelitian. 4.4 Analisis Data 4.4.1 Analisis Variabel Model Pembelajaran NHT(Numbered Head Together) Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT(Numbered Head Together) yang terdiri dari empat tahap yaitu pengelompokkan dan pemberian nomor, pemberian tugas, kegiatan diskusi, pemanggilan nomor sesuai nomor kepala. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together bermanfaat bagi siswa karena siswa dapat bekerja secara kelompok dan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung siswa dituntut untuk aktif untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang diberikan. Sedangkan manfaat bagi guru adalah guru dapat memilih model pembelajaran yang variatif dalam proses pembelajaran. Keberhasilan dalam penggunaan model pembelajaran Numbered Head Together adalah jika kategori mengajar guru dengan penggunaan model pembelajaran NHT dalam kategori lebih dari cukup. Penilaian keberhasilan pembelajaran adalah dengan menggunakan lembar observasi yang diisi oleh guru kelas IV selama proses pembelajaran oleh peneliti berlangsung. Hasil penilaian kegiatan belajar mengajar disajikan dalam lampiran. 4.4.2 Peningkatan Nilai Pretest-Posttest Kelas Kontrol Pada kelas kontrol yang dalam penelitian ini diterapkan model pembelajaran konvensional hasil peningkatan nilai rata-rata dari pretest-post test dapat dilihat pada Tabel 4.25. Tabel 4.25 Rata-rata Nilai Pre Test-Post Test Kelas Kontrol Kelas Kontrol Nilai Pre Test Nilai Post Test SD Negeri Cukilan 01 62,37 67,40 Berdasarkan Tabel 4.25 menunjukkan bahwa rata-rata nilai post-test kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata pre-test kelas kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran

58 konvensional hasil belajar siswa kelas kontrol mengalami peningkatan walaupun peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan yaitu sebesar 5,3 angka. Dari nilai rata-rata pre-test sebesar post-test kelas kontrol. 62,37meningkat menjadi 67,40 untuk nilai rata-rata 4.4.3 Peningkatan Nilai Pretest-Posttest Kelas Eksperimen Pada kelas eksperimen yang dalam penelitian ini diterapkan model pembelajaran NHT hasil peningkatan nilai rata-rata dari pretest-post test dapat dilihat pada Tabel 4.26. Tabel 4.26 Rata-rata Nilai Pre Test-Post Test Kelas Eksperimen Kelas Eksperimen Nilai Pre Test Nilai Post Test SD Negeri Dadapayam 02 65,36 75.44 Berdasarkan Tabel 4.26 menunjukkan bahwa rata-rata nilai post-test kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran NHT lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata pre-test kelas eksperimen. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran NHT hasil belajar siswa kelas kontrol mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 10,08 angka. Dari nilai rata-rata pre-test sebesar 65,36meningkat menjadi 75,45 untuk nilai rata-rata post-test kelas eksperimen. 4.4.4 Perbedaan Nilai Post Test Kelas Kontrol Dengan Nilai Post Test Kelas Eksperimen Untuk melihat perbedaan rata-rata nilai hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran NHT dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional dilakukan perhitungan uji t dengan bantuan SPSS versi 16.0 menggunakan independent sampel t-tes. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada Tabel 4.27.

59 Tabel 4.27 Uji Beda Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T Df Equal variance.892.350 s assumed Equal variance s not assumed 3.72 1 3.74 5 Sig. (2- tailed) Mean Differenc e Std. Error Differenc e 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 50.001 8.03259 2.15876 3.69660 12.3685 9 49.62 0.000 8.03259 2.14482 3.72377 12.3414 1 Berdasarkan Tabel 4.27 output independent samples test diperoleh sig.(2- tailed) sebesar 0,001. Oleh karena sig.(2-tailed) 0,001 < 0,05 maka uji t menggunakan equal variances not assumed dan diperoleh t-hitung sebesar 3.745 dan t-tabel adalah sebesar 2,008. t hitung t tabel dan sig 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. 3,745 > 2,008, sig.(2-tailed) 0,001 < 0,05 maka ha diterima dan Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar dengan penggunaan model pembelajaran NHT. Perbedaan rata-rata berkisar antara 3,723 sampai dengan 12,341. 4.4.5 Perbedaan Hasil Keaktifan Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Perbedaan hasil keaktifan siswa pada kelas kontrol dan kelas eeksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.28.

60 Tabel 4.28 Hasil Keaktifan Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Hasil Keaktifan Kelas Kontrol Eksperimen Pertemuan pertama 28 35 Pertemuan kedua 29 36 Rata-rata 28,5 35,5 Berdasarkan Tabel 4.28 tentang perbedaan hasil keaktifan siswa menunjukkan bahwa ada kecenderungan hasil keaktifan siswa yang menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) saat mengikuti pelajaran IPA materi Sumber Daya Alam lebih tinggi dibandingkan dengan hasil keaktifan siswa yang dalam pembelajaran IPA menggunakan model belajara konvensional. Hal itu ditunjukkan dengan rata-rata keaktifan siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran NHT mencapai angka 35,5 sedangkan rata-rata keaktifan siswa kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 28,5. Dari perbedaan rata-rata keaktifan kelas kontrol dan rata-rata keaktifan kelas eksperimen dapat dikatakan bahwa siswa yang dalam proses belajar di kelas diterapkan model pembelajaran Kooperatif Learning tipe NHT(Numbered Head Together) lebih aktif dibandingkan dengan siswa yang dalam proses belajar mengajar hanya diterapkan model pembelajaran konvensional. Saat mengikuti pembelajaran dengan model belajar NHT, fisik serta pikiran siswa dituntut untuk lebih aktif dalam menemukan dan memecahkan suatu permasalahan sehingga keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran lebih tinggi. Perubahan sikap siswa saat mengikuti pembelajaran NHT antara lain siswa mampu bekerja sama dan saling membantu sesama anggota kelompok sehingga ego masing-masing siswa dapat diredam, rasa tanggung jawab siswa lebih tinggi dikarenakan dalam pembelajaran NHT setiap anggota kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi sehingga salah satu siswa harus membawa nama kelompok, selain itu rasa percaya diri siswa akan lebih tinggi karena siswa yang biasanya takut untuk mengemukakan pendapat

61 diharuskan mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing didepan kelas. 4.5 Uji Hipotesis 4.5.1 Pengujian Model Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Setelah diperoleh hasil t-hitung maka analisis hipotesisnya adalah : Ho : Tidak ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together ) terhadap hasil belajar IPA. Ha : Ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together ) terhadap hasil belajar IPA. Hasil t-hitung diperoleh sig.(2-tailed) sebesar 0,001 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, yang berarti ada pengaruh hasil belajar untuk pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together). 4.5.2 Pengujian Model Numbered Head Together Terhadap Keaktifan Siswa Uji hipotesis untuk keaktifan siswa dalam penelitian ini adalah menggunakan skoring. Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe NHT(Numbered Head Together) terhadap keaktifan siswa. Analisis hipotesisnya adalah sebagai berikut: Ho Ha : Tidak ada pengaruh model Kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) terhadap keaktifan siswa pada mata pelajaran IPA. : Ada pengaruh model Kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) terhadap keaktifan siswa pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan Tabel 4.28 tentang hasil rata-rata keaktifan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa siswa yang dalam

62 pembelajaran menggunakan model belajar NHT lebih tinggi skornya yaitu 35,5 sedangkan kelas kontrol hanya 28,5. Hal itu dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model Kooperaatif tipe NHT(Numbered Head Together) terhadap keaktifan siswa pada mata pelajaran IPA. 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian Rata-rata nilai pre-test siswa kelas eksperimen pada mata pelajaran IPA sebesar 65,36. Rata-rata nilai pre-test siswa kelas kontrol sebesar 62,37. Tingkat rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pelajaran IPA adalah 75.44. Ratarata nilai post-test kelas kontrol setelah menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 67,40. Berdasarkan uji t-tes hasil t-hitung menunjukkan 3,745 dengan probalitas 0,001 < 0,05, artinya rata-rata nilai sebelum melakukan pembelajaran dengan menggunakan model Kooperatif Tipe NHT(Numbered Head Together) berbeda dengan nilai setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan model Kooperatif Tipe NHT(Numbered Head Together). Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari adanya perbedaan rata-rata nilai siswa kelas eksperimen sebesar 75,44 dan rata-rata nilai kelas kontrol sebesar 67,40. Hal itu berarti ada pengaruh model Kooperatif Tipe NHT(Numbered Head Together) terhadap hasil belajar siswa. Rata-rata keaktifan siswa kelas eksperimen yang menggunakan model Kooperatif Tipe NHT(Numbered Head Together) saat mengikuti pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alammencapai skor 35,5. Rata-rata keaktifan siswa kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional saat mengikuti pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam mencapai skor 28,5. Dari perbedaan rata-rata skor keaktifan siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa model Kooperatif Tipe NHT(Numbered Head Together) berpengaruh terhadap keaktifan siswa.