PENGEMBANGAN USAHA BROWNIES BERBASIS JAGUNG DI DUSUN LINGKUNG DESA KOPANG REMBIGA KECAMATAN KOPANG LOMBOK TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa

Tabel 1.1 Daftar Impor Bahan Pangan Indonesia Tahun

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

IbM PENGOLAHAN JAGUNG IBU-IBU PKK DESA TAMBAKMERANG GIRIMARTO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

I. PENDAHULUAN. jagung mengandung pati 54,1-71,7%, sedangkan kandungan gulanya 2,6-12,0%.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jewawut, pencampuran bahan-bahan, mencetak/membentuk choco chip,

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Resep Kastengel Bawang Merah

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PADA PENGUSAHA TIWUL AYU BERBAHAN DASAR TEPUNG KETELA POHON DALAM RANGKA KETAHANAN PANGAN KABUPATEN WONOGIRI

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN PEREMPUAN BERBASIS POTENSI LOKAL

I. PENDAHULUAN. Gambar 1 Proyeksi kebutuhan jagung nasional (Sumber : Deptan 2009, diolah)

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri. Berdasarkan data dari Wardhana (2013) dalam Majalah Tempo

I. PENDAHULUAN. kurangnya Indonesia dalam menggali sumberdaya alam sebagai bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. tersebar dari Sabang dari Merauke dengan bermacam-macam jenis pangan

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI DALAM PENGOLAHAN PRODUK BERBAHAN BAKU SUSU SAPI DI KELURAHAN CEPOKO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

GEMAKAN GERAKAN NDULANG DEWIS: SEBAGAI PEMANFAATAN POTENSI DESA UNTUK DIJADIKAN IKON DESA WISATA WONOLOPO KECAMATAN MIJEN

METODE. Waktu dan Tempat

PENINGKATAN NILAI TAMBAH JAGUNG SEBAGAI PANGAN LOKAL Oleh : Endah Puspitojati

ANALISIS OPTIMALISASI LABA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS PADA INDUSTRI MULYA NPM :

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan beras ditempatkan sebagai makanan pokok yang strategis.

BAB I PENDAHULUAN. yang penting sebagai penghasil sumber bahan pangan, bahan baku makanan,

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

Ditulis oleh Rina Ariyani Minggu, 23 September :53 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 26 September :09

I. PENDAHULUAN. Tingginya prevalensi gizi buruk dan gizi kurang, masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap wilayah di permukaan bumi memiliki karakteristik dan ciri khasnya

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DESA DONOHUDAN MELALUI PRODUKSI ANEKA PANGANAN HASIL INDUSTRI TAHU SUMBER REJEKI

BAB I PENDAHULUAN. Melalui penganekaragaman pangan didapatkan variasi makanan yang

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA SEI KEPAYANG TENGAH MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH TEMPURUNG KELAPA

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

I. PENDAHULUAN ton (US$ 3,6 juta) (Jefriando, 2014). Salah satu alternatif pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

Bab 1 PENDAHULUAN. bahan mentah seperti beras, jagung, umbi-umbian, tepung-tepungan, sayursayuran,

BAB I PENDAHULUAN. (APTINDO, 2013) konsumsi tepung terigu nasional meningkat 7% dari tahun

I. PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Written by Administrator Sunday, 06 September :45 - Last Updated Sunday, 06 September :56

PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

TUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

I. PENDAHULUAN. pembuatan makanan dapat menghemat devisa negara (Herlina, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terigu dicukupi dari impor gandum. Hal tersebut akan berdampak

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan 33, , , , ,0032 H 1 C 2 32, , , , ,4539 H 1 C 3

LAPORAN AKHIR PKM-K. Oleh:

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT USAHA PRODUK MAKANAN BERBAHAN BEKATUL

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. produk bakery dengan kombinasi bahan pangan lokal Indonesia. diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya pangan lokal.

RINGKASAN Upaya Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Bahan Pangan Lokal Di Desa Salam, Patuk, Gunung Kidul

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang terbentang di sepanjang garis

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

Oatmeal Cheese Cookies

I. PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh suatu negara. Indonesia merupakan negara berkembang

INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI BUAH PISANG DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI LAMPUNG SELATAN

OPTIMALISASI ZAT GIZI SERTA UJI ORGANOLEPTIK PADA PRODUK BISKUIT MORINGGA OLEIFERA DENGAN SUBSTITUSI SERBUK DAUN KELOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagian besar produk makanan jajanan di pasaran yang digemari. anak-anak berbahan dasar tepung terigu. Hal ini dapat menyebabkan

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan utama pembuatan biskuit pada umumnya adalah dengan

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERENCANAAN USAHA PENGOLAHAN BROWNIES KUKUS DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 151,2 KG TEPUNG TERIGU PER TAHUN ( SLICES)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

PENDAHULUAN. Latar Belakang

IbM Kelompok Tani Buah Naga

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan lokal umbi-umbian, namun sampai saat ini pemanfaatan. Tanaman talas merupakan tumbuhan asli daerah tropis.

BERITA RESMI STATISTIK

Teknologi Pengolahan Ikan Lele secara Zero Waste menjadi Produk Olahan Kerupuk pada Ponpes Raden Rahmat Sunan Ampel di Kabupaten Jember

BAB I PENDAHULUAN. oleh konsumen rumah tangga dan industri makanan di Indonesia. Tepung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BERITA RESMI STATISTIK

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT

SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI

KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK

PENGARUH TEMPERATUR ROASTING DAN ALKALISASI TERHADAP JENIS WARNA DAN MUTU BUBUK KAKAO *) Justus E.Loppies, Ruslan M.Yunus,Imran Thamrin,Yulius Sattu

PENINGKATAN EFISIENSI PROSES PRODUKSI OLAHAN BERBASIS LABU KUNING

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BRONKUSPIN (BROWNIES KUKUS PUMPKIN) INOVASI BROWNIES BERBAHAN DASAR LABU KUNING KAYA VITAMIN A

Transkripsi:

PENGEMBANGAN USAHA BROWNIES BERBASIS JAGUNG DI DUSUN LINGKUNG DESA KOPANG REMBIGA KECAMATAN KOPANG LOMBOK TENGAH Siska Cicilia, Moegiratul Amaro, Rini Nofrida Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram siskacicilia@unram.ac.id ABSTRAK Hasil panen jagung di Kabupaten Lombok Tengah dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Akan tetapi, pengolahan jagung masih terbatas pada pipilan jagung kering dimana harga jualnya masih rendah. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memberi pengetahuan tentang cara pengolahan jagung menjadi brownies, membentuk usaha rintisan pengolahan jagung, peningkatan pendapatan ibu-ibu rumah tangga, serta meningkatkan kreatifitas kelompok mitra. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain penyuluhan kandungan gizi dan manfaat jagung, cara pengolahan pangan yang baik (CPMB) dan sanitasi, pelatihan pembuatan brownies jagung, analisa mutu produk, penyuluhan tentang kemasan, labeling dan strategi pemasaran. Adapun kegiatan ini menghasilkan produk olahan berbasis jagung seperti brownies salut yang bermutu dan memiliki daya jual yang tinggi. Kegiatan ini dilakukan melalui transfer teknologi tepat guna pengolahan jagung menjadi beberapa produk olahan jagung. Kata kunci: brownies, jagung, marning tortilla pengembangan usaha PENDAHULUAN Kecamatan Kopang adalah satu kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki luas 709 Ha dan memiliki 11 desa. Salah satu desa di Kecamatan Kopang adalah Kopang Rembiga yang memiliki 14 dusun.desa Kopang Rembiga memiliki jumlah penduduk 13.945 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 6.536 jiwa dan perempuan 7.409 jiwa (Kecamatan Dalam Angka, BPS, 2015). Sekitar 80% penduduk di Kopang Rembiga bekerja sebagai petani.salah satu dusun di Kopang Rembiga yang memiliki area pertanian yang masih luas adalah Dusun Lingkung. Luas area pertanian di Dusun Lingkung adalah 40 Ha dengan hasil panen utama adalah padi, jagung, tembakau, dan cabe. Area pertanian Dusun Lingkung dapat dilihat pada Gambar 1. Teknologi Tepat Guna 609

Gambar 1. Lahan Pertanian di Dusun Lingkung Kopang Program PIJAR yang dilakukan oleh pemerintah NTB sejak 2008 yang mendukung produk unggulan lokal yaitu sapi, jagung, rumput laut terbukti dapat meningkatkan produksi jagung. Berdasarkan data BPS (2016), hasil panen jagung di NTB mengalami peningkatan dari tahun ketahun, khususnya di Kabupaten Lombok Tengah (Tabel 1). Akan tetapi peningkatan hasil panen tidak disertai dengan peningkatan nilai ekonomi dari jagung tersebut. Tabel 1. Hasil Panen Jagung di Lombok Tengah No. Tahun Luas Area Panen (Ha) Hasil Panen (Ha) 1. 2012 3.100 17.025 2. 2013 3.654 21.033 3. 2014 3.015 20.440 Sumber: BPS (2016) Berdasarkan hasil survey di lapangan, pengolahan hasil panen jagung masih terbatas pada pipilan jagung kering yang memiliki nilai ekonomi yang rendah. Harga jual pipilan jagung di pasar adalah Rp. 4000-4500,-/kg. Potensi pengolahan jagung di Dusun Lingkung menjadi produk turunan yang bermutu dan bernilai ekonomi tinggi sangat besar. Akan tetapi pengembangan potensi tersebut memiliki kendala seperti kualitas sumber daya manusia (SDM) yang masih rendah. Rendahnya SDM menyebabkan keterbatasan pengetahuan dan keterampilan mengenai pengolahan pascapanen jagung sehingga harga jualnya masih rendah yang menyebabkan tingkat kesejahteraan penduduk masih rendah. Sebagian besar petani di Dusun Lingkung memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Oleh karena itu, untuk pengolahan pascapanen jagung diperlukan kerjasama dengan berbagai lapisan masyarakat seperti ibu-ibu rumah tangga. Adapun ibu-ibu rumah tangga di sana tidak memiliki pekerjaan tetap, jika mendekati masa panen ibu-ibu rumah tangga bekerja sebagai buruh harian namun bila masa panen sudah selesai ibu-ibu rumah tangga tidak memiliki pekerjaan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberdayaan petani dan ibu-ibu rumah tangga dalam mengolah jagung sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi jagung dan pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan penduduk. Teknologi Tepat Guna 610

Selain kualitas SDM yang rendah, masalah lain yang menghambat pengembangan potensi jagung adalah modal dan pemasaran. Modal menjadi salah satu kunci strategis untuk mendinamisasi jaringan kelembagaan agribisnis jagung. Masalah permodalan biasanya diatasi dengan pinjaman dana ke pihak lain sedangkan untuk pemasaran jagung pipilan biasanya dijual ke pengepul atau lansung ke pasar dengan harga yang rendah. Oleh karena itu, penduduk di Dusun Lingkung (petani dan ibu-ibu rumah tangga) perlu diperkenalkan juga dengan teknologi tepat guna dalam mengolah jagung dan strategi pemasaran produk olahan jagung. Selain itu, dilakukan pendampingan pemasaran produk dan pengembangan usaha. Pengembangan komoditas jagung di Dusun Lingkung bisa diarahkan ke agribisnis, yakni produksi jagung diolah menjadi berbagai produk jadi di daerah ini. Jika hal ini bisa dilaksanakan maka akan memberikan nilai tambah kepada daerah, petani, dan penduduk sekitar. BAHAN DAN METODE Bahan Bahan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini berupa jagung, air, terigu, tapioka, DCC, mentega, bubuk cokelat, dan telur. Metode Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat di Dusun Lingkung Kopang ini menggunakan metode PRA (Participatory Rural Appraisal) dengan melibatkan kelompok mitra. Tahapan kegiatan dimulai dari tahap perencanaan program pemberdayaan, pelaksanaan program di lapangan, pendampingan dan evaluasi kegiatan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tini dilakukan secara sistematis. Setiap kegiatan dilakukan melalui komunikasi yang baik agar mitra mudah mengerti runutan kegiatan ini. Transfer teknologi dilakukan dengan cara penyuluhan dan pelatihan penerapan teknologi tepat guna melalui pembuatan brownies (Gambar 2), dengan memanfaatkan hasil panen jagung yang berlimpah di Dusun Lingkung Kopang Rembiga. Selanjutnya dilakukan pendampingan mengenai manajemen usaha serta strategi pemasaran agar produk mitra bisa dijadikan oleh-oleh khas daerah Kopang. Teknologi Tepat Guna 611

Tepung dan Coklat Bubuk Pengayakan Tepung dan Coklat Pencampuran I Baking Powder dan Garam Telur dan Gula Pencampuran II Coklat dan Margarin Leleh Pengovenan (t=40 menit, T= 170 C) Brownies Gambar 2. Proses Pembuatan Brownies Jagung HASIL DAN PEMBAHASAN Pengabdian pada masyarakat Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Produk Pangan Olahan Berbasis Jagung ini telah dilaksanakan sejak bulan April 2018 di Dusun Lingkung Desa Kopang Rembiga Kecamatan Kopang Lombok Tengah. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: Survey Awal Survey awal dilakukan oleh tim dengan melihat hasil panen jagung di sekitar DusunLingkung Desa Kopang Rembiga. Jenis jagung yang ditanam oleh para petani antara lain Jagung NK (Gambar 3). Gambar 3. Jagung Hasil Panen Petani di Desa Kopang Teknologi Tepat Guna 612

Koordinasi dan Pembentukan Kelompok Koordinasi dilakukan dengan tujuan untuk menyampaikan program yang dijalankan selama kegiatan pengabdian berlangsung oleh tim pengabdian. Pada tahap ini tim juga berdiskusi tentang hasil panen jagung yang selama ini diperoleh serta pengolahannya. Dalam diskusi ini, ibu-ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di RT 01 bersemangat dan menyambut baik kegiatan. Kelompok yang terbentuk adalah Tulip Lingkung. Gambar 4. Koordinasi dan Pembentukan Kelompok Penyuluhan Tentang Nilai Gizi, Manfaat Jagung dan Teknologi Olahannya serta CPMB dan Sanitasi Pada kegiatan ini disampaikan pemaparan materi disertai diskusi mengenai manfaat mengkonsumsi jagung, komposisi gizi jagung, cara pengolahan jagung menjadi produk brownies jagung serta komposisi gizi yang terkandung dalam produk tersebut. Pelatihan Pembuatan Brownies Pada kegiatan ini disampaikan pemaparan dan pelatihan pembuatan brownies kepada ibu-ibu rumah tangga sampai dengan cara pengemasannya. Kelompok diberi pelatihan sesuai dengan standar cara pengolahan makanan yang baik sesuai dengan jenis jagung hasil panen yang diperoleh. Teknologi Tepat Guna 613

Gambar 5. Pelatihan Pembuatan Brownies Secara umum, kelompok sudah terampil membuat brownies. Namun kendala yang dihadapi adalah tepung yang dihasilkan masih belum terlalu halus sehingga saat diolah menghasilkan brownies dengan tekstur yang kasar. Melalui kegiatan ini, kelompok mengolah jagung menjadi brownies dengan berbagai varian toping yaitu cokelat, keju, dan original. Brownies yang dihasilkan mitra memiliki nilai gizi berupa kadar air 7,3%; kadar abu 1,6%; 25,3%; serat 7,4% dan protein 7%. Pelatihan Teknologi Pengemasan, Labeling dan Strategi Pemasaran Pada tahap ini dilakukan pelatihan teknologi pengemasan, labeling dan strategi pemasaran produk sehingga produk yang dihasilkan memiliki kemasan yang menarik dan informatif yang akan meningkatkan nilai jual produk kelompok. Strategi pemasaran yang dipaparkan selain pemasaran di lingkungan sekitar juga strategi pemasaran online sehingga produk dapat dipasarkan lebih luas. KESIMPULAN DAN SARAN Gambar 6. Pengemasan dan Labeling Brownies Kegiatan pengabdian ini telah dapat dijalankan dengan baik dan tanpa halangan yang berarti. Dengan kerjasama antara tim pengabdian yang baik dan peran serta aktif dari narasumber dan kelompok mitra maka semuanya telah berjalan sesuai yang diharapkan dan dapat memberikan manfaat bagi mitra dalam keberlanjutan usaha pengolahan brownis. Teknologi Tepat Guna 614

UCAPAN TERIMA KASIH Kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar berkat dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kemristekdikti, Universitas Mataram, dan kelompok mitra. REFERENSI Badan Pusat Statistik. 2016. NTB dalam Angka. Badan Pusat Statistik NTB. Mataram Tarigan, P. 2017. Kajian Kandungan Amilosa pada Tepung Jagung yang Difermentasi Menggunakan Ragi Tempe (Rhizopus sp) pada Konsentrasi Berbeda [Skripsi]. Mataram: Universitas Mataram. Teknologi Tepat Guna 615