Tesis DOSEN PEMBIMBING : Ir. Soemino, M. MT. Oleh : Sigit Setyawan NRP. 3110 207 707



dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI PENGELOLAAN ASET ALAT BERAT PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KAPUAS

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS SUMILLAN KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PASAR PURING DI KOTA PONTIANAK

Struktur Organisasi UPTD kota Kupang. Struktur Organisasi UPTD Kab.Ende. Struktur Organisasi UPTD Kab.TTS. Kepala

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO

BAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

STRATEGI PEMINDAHAN PEDAGANG DI LOKASI PELELANGAN IKAN KE BANGUNAN PASAR LABORA KABUPATEN MUNA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif yang menurut

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

STRATEGI PENINGKATAN PENGGUNAAN TERMINAL BINGKUANG DI KOTA PADANG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KESENJANGAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat

III. METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE PENELITIAN

iv Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Intisari...

IV. METODE PENELITIAN

BAB VI STRATEGI DAN PERANCANGAN PROGRAM

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

Gambar 2 Tahapan Studi

Strategi Pengembangan Usaha Dalam Pemberdayaan Ekonomi Pegawai Negeri Sipil Di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Warga Winaya

STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

VII. FORMULASI STRATEGI

BAB V ANALISA DAN HASIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. T-2 Survey & Analisis Deskriptif Individu -> konsumen Cross-sectional

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU

Transkripsi:

Tesis Strategi Pengelolaan Aset Alat Berat Pada Dinas PU Kabupaten Kapuas DOSEN PEMBIMBING : Ir. Wahju Herijanto, M.T Ir. Soemino, M. MT Oleh : Sigit Setyawan NRP. 3110 207 707

Isi BAB 1 Pendahuluan BAB 2 Tinjauan Pustaka BAB 3 Metodologi Penelitian BAB 4 Gambaran Umum BAB 5&6 Analisis dan Pembahasan 1. Latar Belakang 2. Permasalahan 3. Tujuan 1. Aset dan Manajemen Aset 2. Alat Konstruksi 3. Pengelolaan Alat Berat 4. Manajemen Strategis 5. Populasi dan Sampel 6. Analisis Tingkat Kepentingan (Harapan) dan Persepsi (Kenyataan) 7. Analisis SWOT 1. Rancangan Penelitian 2. Kerangka Penelitian 3. Pengumpulan Data 4. Rancangan Kuisioner 5. Validitas dan Realibilitas 6. Analisis Data 1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian 2. Analisis Kondisi Eksisting : Teknis Pembiayaan Legal Manajemen 1. Analisis Tingkat Kepentingan (Harapan) dan Persepsi (Kenyataan) 2. Analisis SWOT 3. Kesimpulan dan Saran

1. Latar Belakang 38 unit, UT=15th : 17 Baik, 10 Kurang Baik, dan 11 Rusak Berat okurangnya dana pemeliharaan alat berat ohasil penerimaan dari sewa alat-alat berat belum mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi Pendapatan Asli Daerah jika dibandingkan dengan pengeluaran yang dialokasikan untuk pemeliharaannya. Peran Stakeholders dalam melakukan kontrol terhadap Dinas PU yang bertanggungjawab terhadap operasional dan pemeliharaan aset alat berat masih kurang. Kebijakan dalam keputusan strategis tentang pengelolaan aset alat berat masih belum efektif.

Beberapa Alat Berat pada Workshop Dinas PU Kabupaten Kapuas

Rumusan Permasalahan Bagaimana kondisi eksisting alat berat dilihat dari aspek teknis, pembiayaan, legal, dan manajemen Bagaimana Persepsi dan Harapan pengguna/penyewa alat berat terhadap pengelolaan alat berat pada DPU Kapuas Bagaimana strategi untuk mengoptimalkan pengelolaan aset alat berat agar dapat berfungsi/bermanfaat secara optimal

Tujuan Penelitian Mengidentifikasi & mengevaluasi Kondisi Eksisting (Aspek Teknis, Pembiayaan, Legal, dan Manajemen) mengetahui tingkat Persepsi dan Harapan Merumuskan alternatif strategi

Bab 2. Tinjauan Pustaka Aset dan Manajemen Aset Alat Konstruksi Pengelolaan Alat Berat Konsep Biaya dan Pendapatan Operasi dan Pemeliharaan Alat berat Manajemen Strategi Analisa Tingkat Kepentingan (Harapan) dan Persepsi (kenyataan) Analisa SWOT

Bab 3. Metodologi Penelitian Metode penelitian deskriptif. penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada sekarang dan pada masalah-masalah aktual dengan cara menyusun data yang telah dikumpulkan, setelah itu dijelaskan dan kemudian dianalisa. Selanjutnya hasil dari analisis ini dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa yang akan datang.

Rancangan Penelitian Tujuan Penelitian 1 Mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi eksisting aset alat berat yang meliputi aspek teknis, pembiayaan, legal, dan manajemen. 2 Mengetahui tingkat kepentingan dan harapan terhadap pelayanan umum dan operasional yang diberikan dan diharapkan dalam pengelolaan alat berat terhadap potensi pendapatan. 3 Merumuskan alternatif strategi untuk mengoptimalkan aset alat berat. Data yang diperlukan Data Sekunder : Inventarisasi alat berat (jenis, banyaknya, kondisi, dll); Biaya/Anggaran Pemeliharaan yang tersedia dalam DPA; Data Jalan Kabupaten yang terbangun ; Legal Formal = peraturan-peraturan pengelolaan alat berat di kabupaten Kapuas; Tupoksi Dinas PU Kabupaten Kapuas; Data Pegawai/Personil di Workshop; Tarif sewa alat berat; Realisasi PAD dari sewa Alat berat, dll. Data Primer : Observasi/ pengamatan/ dokumentasi langsung di lapangan; Wawancara untuk mendapatkan Faktor-faktor internal dan Eksternal; Kuisioner ke pejabat/ praktisi/masyarakat pengguna jasa/ penerima manfaat/ Kontraktor. Teknik Pengumpulan Metode Analisis Data Data sekunder Analisis Statistik didapat dari kajian Deskriptif, pustaka, literaratur, Analisis tingkat dan NSPM. Data kepentingan sekunder ini (harapan) dan digunakan untuk persepsi mendapatkan (kenyataan), dan gambaran umum Analisis pengelolaan alat Perumusan berat. Strategi (SWOT) Data primer didapat dari hasil observasi, kuisioner dan wawancara, data ini digunakan untuk menjelaskan kondisi riil di lokasi penelitian Hasil Mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi eksisting aset alat berat yang meliputi aspek teknis, pembiayaan, legal, dan manajemen; tingkat kepentingan dan persepsi ; dan Merumuskan Strategi pengelolaan alat berat agar berfungsi secara optimal

Analisis Kondisi Eksisting Analisis ini dilakukan untuk menganalisis kondisi eksisting pada empat aspek yaitu : aspek teknis, aspek pembiayaan, aspek legal, dan aspek manajemen. Dari analisis ini akan diperoleh gambaran secara umum pengelolaan aset alat berat di Kabupaten Kapuas. Hasil yang dicapai dari analisis ini juga merupakan proses pengkajian isu-isu utama yang harus direspon dalam penyusunan strategi.

Analisa Tingkat Kepentingan (harapan) dan Kenyataan (Persepsi) Analisis data yang dilakukan berupa analisa persepsi berdasarkan tingkat kinerja dan kepentingan dengan menggunakan metode skala likert. Dalam menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi berdasarkan pada kajian pustaka yang ada, sehingga didapatkan variabel yang akan dijadikan dasar dalam pembuatan kuisioner dan analisis selanjutnya (SWOT).

Analisa SWOT Dengan menggunakan analisa SWOT diharapkan dapat ditentukan langkah-langkah yang harus di tempuh Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas dalam merumuskan kebijakan atau strategi yang dapat diambil guna mengoptimalkan fungsi alat berat berdasarkan persepsi dari pengguna jasa alat berat atau pihak yang berkepentingan. Dalam analisis SWOT dilakukan perbandingan antara faktorfaktor strategis internal maupun eksternal untuk memperoleh strategi. Terhadap masing-masing faktor tersebut dilakukan skoring, berdasarkan hasil yang diperoleh kemudian ditentukan fokus rekomendasi strategi.

Bab.3 Gambaran Umum dan Analisis Kondisi Eksisting

Kondisi Eksisting lahan 30.000 m 2 Fasilitas ±480 m².

Kondisi Eksisting Alat Umur alat (teknis) tertua = Macadam roller, tandem roller, dan pneumatic tire roller yaitu 31 th (th.1980) & termuda 3 th (th.2008). umur ekonomis alat = 6-7 tahun (Asiyanto, 2008). Jadi rata-rata umur teknis alat sudah mencapai ±3 kali umur ekonomis alat. Inventaris Alat Berat DPU Kapuas 2011 Motor Grader Excavator On Track Macadam Roller/ Three Wheel Roller Tandem Roller 3; 8% 1; 3% 2; 5% 1; 2% 2; 5% 3; 8% 1; 3% Vibration Plate Tamper/Stamper 2; 5% 5; 13% Loader On Wheel 11; 29% 1; 3% 3; 8% 3; 8% Pneumatic Tire Roller Dump Truck Truck Crane /Truk Generator Trans Mobil Tangki (Pertamanan) Pick Up Electric Generating Set lain-lain 15; 39% 10; 26% 6; 16% Kondisi Alat Berat 22; 58% Penggunaan Alat 8; 21% 15; 40% Baik Kurang Baik Rusak Berat Disewakan Operasional Idle

Analisis Kondisi Eksisting Utilitas alat Th.2009-2011 cenderung meningkat, dan rata-rata utilitas alat per tahun adalah 9,6%. Sedangkan berdasarkan lama alat disewa atau dioperasikan maka rata-rata alat hanya beroperasi selama 35 hari di setiap tahunnya. Operasi alat pada umumnya antara bulan Mei sampai dengan Desember (per tahun). Efektifitas alat dari tahun 2009-2011 cenderung meningkat, dan rata-rata efektifitas alat per tahun adalah 10,17%. Besarnya efektifitas menunjukkan besarnya jam operasi alat yang dihasilkan terhadap jam yang disediakan alat dalam kurun waktu 1 tahun. Asumsi jam operasi alat per bulan adalah 200 jam atau 2400 jam/th. Asumsi ini berdasarkan jam operasi kontrak sewa alat.

Kondisi Eksisting Aspek Pembiayaan Alokasi dana operasional dan pemeliharaan alat berat terus meningkat setiap tahunnya, tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan kondisi alat berat dan pencapaian PAD dari hasil retribusi sewa alat berat. Perhitungan potensi maupun target PAD masih belum jelas karena mengalami perubahan yang signifikan pada tahun 2011. Aspek Legal Peraturan yang terkait pengelolaan aset alat berat sudah banyak, namun dalam pelaksanaannya masih terjadi kendala, khususnya dalam kebijakan penghapusan alat berat. Aspek Manajemen Organisasi pengelolaan alat berat masih kurang fokus seperti terlihat dalam Tupoksi organisasi dan fungsi manajemen dalam pemberdayaan pengelolaan alat berat masih perlu ditingkatkan.

Profil Responden Kuesioner I 12 ; 20% 47 ; 80% 59 Responden a. Laki-laki b. Perempuan g. 46 50 tahun 12 20% a. < 20 tahun - 0% h. >50 tahun 10 f. 41 45 tahun 12 20% b. 20 24 tahun - 0% c. 25 30 tahun 4 7% d. 31 35 tahun 13 22% 17% a. < 20 tahun e. 36 40 tahun 8 14% b. 20 24 tahun c. 25 30 tahun d. 31 35 tahun e. 36 40 tahun f. 41 45 tahun g. 46 50 tahun h. >50 tahun c. D3 1 2% a. SMP 1 2% d. S1 16 27% a. SMP b. SMA 41 69% b. SMA c. D3 d. S1 b. CV 54 92% a. PT 5 8% a. PT b. CV

Uji Validitas dan Reliabilitas dengan program sederhana Microsof Office Excel 2007. membandingkan koefisien korelasi terhadap skor total untuk setiap item pernyataan dibandingkan dengan nilai kritis koefisien korelasi (r) product moment. Responden dengan N sama dengan 59 responden taraf signifikasi 5%, t tabel = 1,672 sehingga t hitung harus > t tabel. Hasil Uji Validitas Responden Pengguna Alat berat : Variabel Validitas Keterangan Kenyataan (Persepsi) Kepentingan (Harapan) 5,409 Valid 5,734 Valid formula untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Alpha (Riduwan 2010). Hasil Uji Reliabilitas Responden Pengguna Alat berat : Variabel Reliabilitas Keterangan Kenyataan (Persepsi) 0,713 Reliabel Kepentingan (Harapan) 0,742 Reliabel

AnalisisTingkat Kesesuaian & Kesenjangan antara Kenyataan (Persepsi) Kepentingan (Harapan) Pengguna No. Aspek Variabel/ Item Pernyataan Tingkat Persepsi (X) Tingkat Harapan (Y) Tingkat Kesesuaian Nilai Kesenjangan 1. ASPEK TEKNIS 1 Jumlah (banyaknya) Alat Berat yang bisa disewa 3,136 4,034 77,731-0,898 2 Kondisi/Kelayakan alat berat yang ada 3,153 4,085 77,178-0,932 3 Jenis peralatan yang ada pada Workshop Dinas 3,085 4,051 76,151-0,966 PU Kab. Kapuas 4 Dukungan Operator dan Mekanik yang ada 3,475 4,051 85,774-0,576 5 Kondisi Workshop/bengkel 3,153 4,034 78,151-0,881 6 Proses Pemeliharaan alat berat 3,186 4,237 75,200-1,051 7 Layanan untuk Mobilisasi alat berat yang disewa 3,169 3,729 85,000-0,559 2. ASPEK PEMBIAYAAN 1 Anggaran Operasional dan Pemeliharaan yang 3,153 4,034 78,151-0,881 tersedia 2 Pengelolaan Keuangan berkaitan dengan setoran 3,136 4,051 77,406-0,915 retribusi sewa alat berat 3 Biaya-biaya lain yang dibebankan kepada 3,356 3,847 87,225-0,492 Penyewa seperti (Biaya BBM, Olie/Pelumas dan Operator) 4 Potensi PAD yang ada dari alat berat Dinas PU 3,119 4,034 77,311-0,915 5 Kesesuaian tarif sewa dengan kondisi alat berat 3,136 4,153 75,510-1,017 3. ASPEK LEGAL 1 Kebijakan Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat 3,153 4,068 77,500-0,915 Berat 2 Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat 2,898 4,034 71,849-1,136 3 Kebijakan Pemakaian/Penggunaan alat berat 3,102 4,034 76,891-0,932 4 Kebijakan Pembiayaan/pendanaan alat berat dari 3,000 4,034 74,370-1,034 sumber-sumber lain (kerjasama dengan swasta) 5 Ketentuan tentang Prosedur dan persyaratan sewa 3,407 4,051 84,100-0,644 6 Ketentuan tentang Perjanjian Sewa Alat Berat 3,525 4,136 85,246-0,610 4. ASPEK MANAJEMEN 1 Perencanaan Kebutuhan 3,153 4,034 78,151-0,881 2 Pengawasan alat berat 3,153 4,203 75,000-1,051 3 Promosi/informasi alat berat 2,983 4,051 73,640-1,068 4 Pengaturan (administrasi) sewa alat 3,220 4,000 80,508-0,780 5 Kinerja Organisasi pengelolaan alat berat 3,186 4,034 78,992-0,847 6 Pengadaan Barang/jasa untuk alat 3,220 4,034 79,832-0,814 berat/sukucadangnya 7 Proses Penghapusan alat berat 2,644 3,508 75,362-0,864 8 Staffing (pengaturan pegawai/ karyawan pada 3,102 4,153 74,694-1,051 Dinas PU dalam pengelolaan alat berat) Rata-rata 3,154 4,027 78,310-0,874

AnalisisTingkat Kesesuaian dan Kesenjangan antara Kepentingan (Harapan) dan Kenyataan (Persepsi) Pengguna Alat berat Tingkat Kenyataan Responden Pengguna Alat berat Tingkat kenyataan (Persepsi) responden dihitung berdasarkan nilai rata-rata variabel yang ditanyakan kepada responden pengguna alat berat. Variabel yang ditanyakan adalah yang telah lolos uji validitas dan realibilitas. Hasil : tingkat persepsi responden dengan variabel tertinggi adalah pada item ketentuan tentang perjanjian sewa alat berat dan variabel terendah pada item proses penghapusan alat berat. tingkat Harapan responden dengan variabel tertinggi adalah pada item ketentuan tentang perjanjian sewa alat berat dan variabel terendah pada item proses penghapusan alat berat. Rata-rata tingkat persepsi sebesar 3,154, rata-rata tingkat harapan sebesar 4,027, dan nilai kesenjangan antara persepsi dan harapan sebesar -0,874. Nilai rata-rata persepsi masih lebih rendah daripada nilai rata-rata tingkat harapan, serta kesenjangan persepsi dan harapan menghasilkan kesenjangan negatif. Dengan demikian menunjukkan bahwa pengelola belum mampu memberikan pelayanan dengan baik atau pengguna alat berat belum menerima kinerjanya sesuai apa yang diharapkan.

Sebaran Kesenjangan antara Persepsi dan Harapan Dipetakan pada area dengan sumbu absis ordinat berdasarkan variabel Persepsi = sumbu X, dan Variabel Harapan=sumbu Y, garis pembagi kuadran adalah nilai rata-rata total tiap variabel untuk sumbu X rata-rata dari variabel kenyataan dan sumbu Y ratarata dari variabel kepentingan Pemetaan tingkat kepentingan dan kenyataan digunakan untuk menentukan perumusan strategi selanjutnya, yaitu dengan memfokuskan perhatian kepada sub variabel yang dipetakan/berada di kuadran IV. Pada kuadran IV menunjukkan faktor-faktor yang dianggap sangat penting, namun tingkat pelaksanaannya masih belum memuaskan atau kinerja belum seperti apa yang diharapkan, sehingga sub variabel yang berada di kuadran IV ini memerlukan prioritas penanganan. www.wondershare.com

Pemetaan tingkat Kesesuaian Persepsi dan Harapan Pengguna Alat berat IV I III II Diagram Kartesius Tingkat Kesesuaian Persepsi dan Harapan Pengguna Alat berat (Hasil Olahan)

Prioritas utama (Kuadran IV) Dari diagram kartesius pada klasifikasi kuadran IV yang merupakan prioritas utama, maka dapat diketahui gap yang mempengaruhi belum maksimalnya pengelolaan alat berat dari perspektif pengguna, yaitu: 1.1. Jumlah Alat Berat yang bisa disewa. 1.2. Kondisi/Kelayakan alat berat yang ada 1.3. Jenis peralatan yang ada pada Workshop DPU Kab. Kapuas 1.5. Kondisi Workshop/bengkel 2.1. Anggaran Operasional dan Pemeliharaan yang tersedia 2.2. Pengelolaan Keuangan berkaitan dengan setoran retribusi sewa alat berat 2.4. Potensi PAD yang ada dari alat berat DPU 2.5. Kesesuaian tarif sewa dengan kondisi alat berat 3.1. Kebijakan Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat 3.2. Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat 3.3. Kebijakan Pemakaian/Penggunaan alat berat 3.4. Kebijakan Pembiayaan/pendanaan alat berat dari sumber-sumber lain (KPS) 4.1. Perencanaan Kebutuhan 4.2. Pengawasan alat berat 4.3. Promosi/informasi alat berat 4.8. Staffing (pengaturan pegawai/ karyawan pada DPU dalam pengelolaan alat berat)

Analisis Strategi awal dalam proses penentuan strategi. menemukan kesesuaian antara kekuatan internal dengan peluang eksternal dan memperhatikan kelemahan internal dan ancaman eksternal. I dari hasil penilaian kinerja organisasi dalam bentuk faktor kekuatan dan kelemahan untuk mencapai tujuan organisasi. E dari lingkungan luar yang berpengaruh pada operasional alat berat yang berupa faktor peluang dan ancaman. I&E wawancara dan kuisioner dengan instansi terkait.

Hasil Analisis Faktor-faktor Strategi No. Indikator Internal Uraian Strength (Kekuatan) atau Weakness (Kelemahan) 1. Teknis Jumlah dan Kondisi alat berat W1 Keberadaan Workshop alat berat S1 Ketersediaan peralatan kerja di workshop S2 2. Pembiayaan Kemampuan pembiayaan investasi,operasional W2 dan Pemeliharaan Pengelolaan Keuangan S3 Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat berat S4 3. Manajemen Fungsi Perencanaan S5 Kegiatan Supervisi/Pengawasan W3 Jumlah SDM S6 Kompetensi SDM W4 Sosialisasi dan Publikasi W5 No. Indikator Opportunity (Peluang) Uraian Eksternal atau Threat (Ancaman) 1. Legal Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada O1 pengelolaan alat berat Komitmen pemerintah kabupaten O2 Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat O3 2. Kondisi Ekonomi PAD O4 Harga Alat dan Bahan/Sparepart T1 3. Konsumen/ Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di Daerah O5 Pengguna Hubungan Kerjasama (Penyedia dan Pelaksana O6 jasa Kontruksi) 4. Teknologi Kemajuan Teknologi T2

Tabulasi Bobot Faktor Internal & Eksternal No. Faktor-faktor Strength (Kekuatan) Responden Internal /Weakness (Kelemahan) 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Bobot (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Jumlah dan Kondisi alat berat W1 4 4 4 4 4 3 4 4 31 0,100 2 Keberadaan Workshop alat berat S1 4 3 3 4 4 3 3 4 28 0,090 3 Ketersediaan peralatan kerja di workshop S2 3 4 4 4 4 3 4 4 30 0,096 4 Kemampuan pembiayaan W2 3 4 4 4 3 3 4 4 29 0,093 investasi,operasional dan Pemeliharaan 5 Pengelolaan Keuangan S3 4 3 3 4 3 3 3 4 27 0,087 6 Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat S4 4 3 4 4 3 3 3 3 27 0,087 berat 7 Fungsi Perencanaan S5 4 3 4 4 3 3 4 4 29 0,093 8 Kegiatan Supervisi/Pengawasan W3 4 3 4 4 3 3 3 3 27 0,087 9 Jumlah SDM S6 4 4 4 4 3 4 4 3 30 0,096 10 Kompetensi SDM W4 4 3 3 4 3 3 4 3 27 0,087 11 Sosialisasi dan Publikasi W5 4 3 3 3 3 3 4 3 26 0,084 Total 311 1,000 No. Faktor-faktor Opportunity (Peluang) Responden Eksternal atau Threat (Ancaman) 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Bobot (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada O1 3 4 4 4 3 3 4 3 28 0,128 pengelolaan alat berat 2 Komitmen pemerintah kabupaten pada O2 4 3 4 4 3 3 3 4 28 0,128 Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat 3 Kebijakan tentang penghapusan/lelang O3 4 4 4 4 3 3 4 3 29 0,133 alat berat 4 PAD O4 4 3 4 3 3 4 4 3 28 0,128 5 Harga Alat dan Bahan/Sparepart T1 4 3 4 4 3 4 4 3 29 0,133 6 Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di O5 4 3 4 3 3 3 4 3 27 0,124 Daerah 7 Hubungan Kerjasama (Penyedia dan O6 4 3 3 2 3 3 4 3 25 0,115 Pelaksana jasa Kontruksi) 8 Kemajuan Teknologi T2 3 3 3 3 3 3 3 3 24 0,110 Total 218 1,000

Tabulasi Rating Faktor Internal & Eksternal No. Faktor-faktor Strength (Kekuatan) Responden Internal atau Weakness 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Rating (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Jumlah dan Kondisi alat berat W1 2 2 3 2 1 2 2 2 16 (2,000) 2 Keberadaan Workshop alat berat S1 3 2 3 3 1 2 3 2 19 2,375 3 Ketersediaan peralatan kerja di workshop S2 2 3 3 3 1 2 3 2 19 2,375 4 Kemampuan pembiayaan W2 1 2 3 2 1 2 2 2 15 (1,875) investasi,operasional dan Pemeliharaan 5 Pengelolaan Keuangan S3 2 2 3 2 1 2 3 2 17 2,125 6 Kebijakan Tarif Retribusi sewa alat berat S4 2 3 3 3 2 2 3 2 20 2,500 7 Fungsi Perencanaan S5 1 2 3 3 2 2 3 2 18 2,250 8 Kegiatan Supervisi/Pengawasan W3 1 3 3 3 2 2 2 2 18 (2,250) 9 Jumlah SDM S6 2 3 3 3 1 2 2 2 18 2,250 10 Kompetensi SDM W4 2 3 3 3 2 2 3 2 20 (2,500) 11 Sosialisasi dan Publikasi W5 1 3 3 2 2 2 3 3 19 (2,375) No. Faktor-faktor Opportunity (Peluang) Responden Eksternal atau Threat (Ancaman) 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Rating (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada O1 1 2 2 2 1 2 2 2 14 1,750 pengelolaan alat berat 2 Komitmen pemerintah kabupaten O2 2 2 3 3 1 2 2 2 17 2,125 3 Kebijakan tentang penghapusan/lelang O3 1 2 2 2 1 2 1 2 13 1,625 alat berat 4 PAD O4 1 2 3 1 1 2 2 2 14 1,750 5 Harga Alat dan Bahan/Sparepart T1 3 3 3 3 1 2 2 3 20 (2,500) 6 Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi O5 1 2 3 1 2 2 2 3 16 2,000 di daerah 7 Hubungan Kerjasama (Penyedia dan Pelaksana jasa Kontruksi) O6 1 2 3 1 2 2 3 2 16 2,000 8 Kemajuan Teknologi T2 1 2 3 2 2 2 2 1 15 (1,875)

Matriks EFI (Evaluasi Faktor Internal) No. Evaluasi Faktor-faktor Internal Kode Bobot Rating Skor (1) (2) (3) (4) (5) (6) STRENGTH (KEKUATAN) 1 Keberadaan Workshop alat berat S1 0,090 2,375 0,214 2 Ketersediaan peralatan kerja di workshop S2 0,096 2,375 0,229 3 Pengelolaan Keuangan S3 0,087 2,125 0,184 4 Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat berat S4 0,087 2,500 0,217 5 Fungsi Perencanaan S5 0,093 2,250 0,210 6 Jumlah SDM S6 0,096 2,250 0,217 Jumlah Strength (kekuatan) 0,550 1,271 WEAKNESS (KELEMAHAN) 1 Jumlah dan Kondisi alat berat W1 0,100 (2,000) (0,199) 2 Kemampuan pembiayaan W2 0,093 (1,875) (0,175) investasi,operasional dan Pemeliharaan 3 Kegiatan Supervisi/Pengawasan W3 0,087 (2,250) (0,195) 4 Kompetensi SDM W4 0,087 (2,500) (0,217) 5 Sosialisasi dan Publikasi W5 0,084 (2,375) (0,199) Jumlah Weakness (kelemahan) 0,450 (0,985) Jumlah total Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) 1,000 0,286

Matriks EFE (Evaluasi Faktor Eksternal) No. Evaluasi Faktor-faktor Eksternal Kode Bobot Rating Skor (1) (2) (3) (4) (5) (6) OPPORTUNITY (PELUANG) 1 Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada O1 0,128 1,750 0,225 pengelolaan alat berat 2 Komitmen pemerintah kabupaten pada O2 0,128 2,125 0,273 Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat 3 Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat O3 0,133 1,625 0,216 berat 4 PAD O4 0,128 1,750 0,225 5 Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di Daerah O5 0,124 2,000 0,248 6 Hubungan Kerjasama (Penyedia dan O6 0,115 2,000 0,229 Pelaksana jasa Kontruksi) Jumlah Opportunity (Peluang) 0,757 1,416 THREAT (ANCAMAN) 1 Harga Alat dan Bahan/Sparepart T1 0,133 (2,500) (0,333) 2 Kemajuan Teknologi T2 0,110 (1,875) (0,206) Jumlah Threat (Ancaman) 0,243 (0,539) Jumlah total Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman) 1,000 0,877

Diagram Strategi Pengelolaan Alat berat Dinas PU Kabupaten Kapuas (Hasil Analisis) Kuadran III Strategi Turn around Meminimalkan kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang Peluang Eksternal 1,416 0,877 Kuadran I Strategi Agresif Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Kelemahan Internal -0,707 0,286 Kekuatan Internal 1,539-0,539 Kuadran IV Strategi Defensif Meminimalkan kelemahan internal dan menghindari ancaman Ancaman Eksternal Kuadran II Strategi Diversifikasi Menggunakan kekuatan untuk mengatasi Ancaman

Strategi S-O FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR INTERNAL STRENGTH (KEKUATAN) 1 Keberadaan Workshop alat berat 2 Ketersediaan peralatan kerja di workshop 3 Pengelolaan Keuangan 4 Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat berat 5 Fungsi Perencanaan 6 Jumlah SDM OPPORTUNITY (PELUANG) 1 Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada pengelolaan alat berat 2 Komitmen pemerintah kabupaten pada Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat 3 Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat 5 Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di Daerah 6 Hubungan Kerjasama (Penyedia dan Pelaksana jasa Kontruksi) STRATEGI (SO) a. Memanfaatkan fungsi Workshop dengan berbagai aktivitas alat beratnya yang direkomendasikan sebagai pendukung penyedia prasarana infrastruktur b. Memperbaiki kualitas pelayanan alat berat dengan orientasi pelayanan prima. 4 PAD c. Memanfaatkan seluruh fasilitas-fasilitas yang tersedia dan memberdayakan SDM pengelola untuk kepentingan bersama THREAT (ANCAMAN) d. Penyesuaian dalam perencanaan target dengan potensi pendapatan dari retribusi sewa alat berat. STRATEGI (ST)

Kesimpulan Hasil identifikasi dan evaluasi kondisi eksisting aset alat berat pada Dinas PU Kabupaten Kapuas adalah sebagai berikut : Aspek Teknis Penggunaan alat dari tahun 2009 sampai tahun 2011 cenderung meningkat, dan rata-rata utilitas alat per tahun adalah 9,6%. Sedangkan berdasarkan lama alat disewa atau dioperasikan maka rata-rata dalam satu tahun disewa selama 35 hari, antara bulan Mei - Desember dan berjumlah 8 unit. Aspek Pembiayaan Alokasi dana operasional dan pemeliharaan alat berat terus meningkat setiap tahunnya, tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan kondisi alat berat dan pencapaian PAD dari hasil retribusi sewa alat berat. Perhitungan potensi maupun target PAD masih belum jelas karena mengalami perubahan yang signifikan pada tahun 2011. Aspek Legal Peraturan yang terkait pengelolaan aset alat berat sudah banyak, namun dalam pelaksanaannya masih terjadi kendala, khususnya dalam kebijakan penghapusan alat berat. Aspek Manajemen Organisasi pengelolaan alat berat masih kurang fokus seperti terlihat dalam Tupoksi organisasi dan fungsi manajemen dalam pemberdayaan pengelolaan alat berat masih perlu ditingkatkan.

Kesimpulan Rata-rata tingkat persepsi sebesar 3,154, rata-rata tingkat harapan sebesar 4,027, dan nilai kesenjangan antara persepsi dan harapan sebesar -0,874. Nilai rata-rata persepsi masih lebih rendah daripada nilai rata-rata tingkat harapan, serta kesenjangan persepsi dan harapan menghasilkan kesenjangan negatif. Dengan demikian menunjukkan bahwa pengelola belum mampu memberikan pelayanan dengan baik atau pengguna alat berat belum menerima kinerjanya sesuai apa yang diharapkan. Rumusan Alternatif Strategi pengelolaan aset alat berat melalui analisis SWOT dengan berdasarkan perhitungan matriks Evaluasi Faktor-faktor Internal dan Eksternal, hasilnya adalah total skor EFI sebesar 0,286, dan total skor EFE sebesar 0,877, hasil penelitian tersebut diaplikasikan dalam diagram strategi, dimana strategi pengelolaan aset alat berat pada Dinas PU Kabupaten Kapuas berada pada posisi strategi Agresif (Kuadran I) yang berupaya menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang sebaiknya diterapkan adalah memanfaatkan fungsi Workshop dengan berbagai aktivitas alat beratnya yang direkomendasikan sebagai pendukung penyedia prasarana infrastruktur, memperbaiki kualitas pelayanan alat berat dengan orientasi pelayanan prima, memanfaatkan seluruh fasilitas yang tersedia dalam memberdayakan SDM pengelola, dan menyesuaikan perencanaan target retribusi sewa alat berat dengan potensi pendapatannya.

Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai urutan prioritas strategi dari beberapa strategi yang dihasilkan dalam penelitian ini Melakukan promosi pemasaran alat berat melalui, brosur, leaflet, dan iklan di media lokal. Membuat sistem operasi dan prosedur pemakaian alat dengan jangka proses peminjaman dalam waktu 1 (satu) hari. Membuat job description pada masing-masing staf didalam operasional dan pemeliharaan alat berat. Membuat jadual pemeliharaan secara periodik pada masing-masing alat berat yang masih potensial atau diprioritaskan penanganannya. Perlu menganggarkan dan memberikan prioritas penggunaan alat berat pada pekerjaan-pekerjaan swakelola yang manfaatnya selain memberikan kontribusi PAD, juga menunjang kegiatan DPU Kabupaten Kapuas Perlu adanya Pendidikan dan pelatihan tentang manajemen alat berat bagi pegawai untuk meningkatkan kemampuan petugas pengelola alat berat.

Sekian dan Terimakasih