Struktur Organisasi UPTD kota Kupang. Struktur Organisasi UPTD Kab.Ende. Struktur Organisasi UPTD Kab.TTS. Kepala
|
|
- Hartanti Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kepala Badan Sekretariat Kelompok Jabatan Fungsional Subag Perencanaan Evaluasi Program Subag Umum & Kepegawaian Subag Keuangan Bidang Pengandalian Dampak Lingkungan Bidang Pengawasan Lingkungan Bidang Pemantauan&Pemulihan n Subid Teknis AMDAL Subid Pengawasan Lingkungan Subid Pemantauan&Pengkajian Subid Pengendalian Dampak Lingkungan Subid Perijinan Subid Pemulihan Lingkungan Hidup Kepala UPT Laboratorium Lingkungan Yusri, ST/ Nip UPTD Struktur Organisasi UPTD kota Kupang Kepala Kelompok Jabatan Fungsional Fidelis Lanal,ST Nip Sub Bagian Tata Usaha Seksi Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Lingkungan Kelompok Jabatan Fungsional Sub Bagian Tata Usaha Seksi Pelayanan Teknis Laboratorium Staf Evelyn Sare,ST/ Penguji Penguji Struktur Organisasi UPTD Kab.Ende Struktur Organisasi UPTD Kab.TTS
2 2. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PENGELOLAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN (1) Tabel 6. Faktor Dominan Berdasarkan Nilai Rata-rata(Mean) pada aspek internal No Faktor Nilai Ket Ratarata ASPEK TEKNIS 1 Area kerja laboratorium 4.58 A1 2 Pencahayaan, temparatur dan kelembaban 4.50 A2 ruangan laboratorium 3 Dokumen prosedur kerja dan dokumen 4.50 A3 instruksi kerja 4 Jumlah personil dan pendidikan personil 4.48 A4 5 Kebutuhan pelatihan personil 4.48 A5 6 Kalibrasi alat laboratorium 4.48 A6 7 Kebutuhan alat pelindung dan ketersediaan pertolongan pertama 4.48 A7 8 Ketersediaan sumber energi dan sumber air 4.46 A8 9 Penggunaan alat-alat laboratorium 4.40 A9 10 Penggunaan bahan kimia 4.38 A10 11 Batas deteksi alat laboratorium 4.36 A11 12 Pengolahan limbah industri 4.36 A12 ASPEK KELEMBAGAAN 1 Struktur organisasi laboratorium lingkungan 4.68 B1 2 Prosedur pelaksanaan pengujian 4.58 B2 3 Tugas pokok dan fungsi laboratorium 4.46 B3 4 Panduan mutu pelaksanaan pengujian 4.26 B4 5 Standar operasional prosedur kerja 4.00 B5 6 Layanan informasi laboratorium 4.00 B6 7 Layanan hasil uji 3.78 B7 8 Layanan penerimaan sampel 3.50 B8 9 Layanan pengaduan konsumen 3.50 B9 Tabel 6 Lanjutan ASPEK KEUANGAN 1 Pengelolaan Dana Alokasi Khusus 4.78 C1 2 Pembiayaan operasional laboratorium 4.62 C2 3 Pengelolaan dana pendamping 4.54 C3 4 Pembiayaan pelatihan personil 4.38 C4 5 Pembiayaan pemeliharaan alat laboratorium 4.32 C5 Tabel 7. Faktor Dominan Berdasarkan Nilai Rata-rata(Mean) No Faktor Nilai Ket Ratarata 1 Komitmen Pemerintah Daerah 4.32 D1 2 Kemajuan Teknologi 4.30 D2 3 Mitra kerja/ hubungan kerjasama 4.28 D3 4 Peraturan perundang- undangan 4.26 D4 5 Kebijakan pendanaan 4.26 D5 6 Mekanisme anggaran birokrasi 4.24 D6 7 Survey pelanggan 4.16 D7 8 Akreditasi pesaing 4.00 D8 9 Potensi pelanggan 3.98 D9 10 Produk jasa pesaing 3.98 D10
3 2. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PENGELOLAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN..(2) Tabel 8. Faktor Dominan Berdasarkan Nilai Standar Deviasi pada aspek internal No Faktor Standar Ket Deviasi ASPEK TEKNIS 1 Ketersediaan sumber energi dan sumber air 0.54 A8 2 Batas deteksi alat laboratorium 0.56 A11 3 Pengolahan limbah industri 0.56 A12 4 Kebutuhan pelatihan personil 0.58 A5 5 Jumlah personil dan pendidikan personil 0.61 A4 6 Pencahayaan, temparatur dan kelembaban ruangan laboratorium 0.68 A2 7 Area kerja laboratorium 0.70 A1 8 Dokumen prosedur kerja dan dokumen instruksi kerja 0.71 A3 9 Kebutuhan alat pelindung dan ketersediaan pertolongan pertama 0.71 A7 10 Penggunaan bahan kimia 0.73 A10 11 Penggunaan alat-alat laboratorium 0.76 A9 12 Kalibrasi alat laboratorium 0.81 A6 ASPEK KELEMBAGAAN 1 Struktur organisasi laboratorium lingkungan 0.47 B1 2 Tugas pokok dan fungsi laboratorium 0.50 B3 3 Panduan mutu pelaksanaan pengujian 0.60 B4 4 Prosedur pelaksanaan pengujian 0.70 B2 5 Standar operasional prosedur kerja 0.78 B5 6 Layanan informasi laboratorium 0.86 B6 7 Layanan hasil uji 0.89 B7 8 Layanan pengaduan konsumen 0.91 B9 9 Layanan penerimaan sampel 0.95 B8 Tabel 8.Lanjutan ASPEK KEUANGAN 1 Pengelolaan Dana Alokasi Khusus 0.42 C1 2 Pengelolaan dana pendamping 0.54 C3 3 Pembiayaan operasional laboratorium 0.60 C2 4 Pembiayaan pemeliharaan alat laboratorium 0.74 C5 5 Pembiayaan pelatihan personil 0.85 C4 Tabel 9. Faktor Dominan Berdasarkan Nilai Rata-rata(Mean) No Faktor Standar Ket Deviasi 1 Peraturan perundang- undangan 0.72 D4 2 Komitmen Pemerintah Daerah 0.74 D1 3 Kemajuan Teknologi 0.74 D2 4 Kebijakan pendanaan daerah 0.75 D5 5 Mitra kerja/ hubungan kerjasama 0.76 D3 6 Mekanisme anggaran birokrasi 0.77 D6 7 Survey pelanggan 0.77 D7 8 Akreditasi pesaing 0.78 D8 9 Potensi pelanggan 0.91 D9 10 Produk jasa pesaing 0.96 D10
4 2.FAKTOR-FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PENGELOLAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN..(3) 0,90 Standar Devuasi 0,80 0,70 0,60 0,50 0,40 0,30 0,66 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 0,20 0,10 ASPEK TEKNIS 0,00 4,30 4,35 4,40 4,45 4,50 4,55 4,60 4,46 Nilai Rata-rata (Mean) Gambar 5.Diagram Nilai Rata-rata(Mean)-Standar Deviasi Aspek Teknis 1. KEBUTUHAN PELATIHAN PERSONIL (A5) 2. JUMLAH DAN PENDIDIKAN PERSONIL (A4) 3. KETERSEDIAAN SUMBER ENERGI DAN SUMBER AIR (A8)
5 2.FAKTOR-FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PENGELOLAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN..(4) 1,20 Standar Deviasi 1,00 0,80 0,60 0,74 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 0,40 0,20 0,00 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50 5,00 Nilai Rata-rata (Mean) Gambar 6.Diagram Nilai Rata-rata(Mean)-Standar Deviasi Aspek Kelembagaan 4,08 ASPEK KELEMBAGAAN 1. STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM LINGKUNGAN (B1) 2. PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN (B2) 3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI LABORATORIUM (B3) 4. PANDUAN MUTU PELAKSANAAN PENGUJIAN (B4)
6 2.FAKTOR-FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PENGELOLAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN..(5) 0,90 0,80 0,70 0,60 0,63 Standar Deviasi 0,50 0,40 0,30 C1 C2 C3 C4 C5 0,20 0,10 ASPEK KEUANGAN 0,00 4,20 4,30 4,40 4,50 4,60 4,70 4,80 4,90 Gambar 6.Diagram Nilai Rata-rata(Mean)-Standar Deviasi Aspek Keuangan 4,53 Nilai Rata-rata (Mean) 1. PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS (C1) 2. PEMBIAYAAN OPERASIONAL LABORATORIUM (C2) 3. PENGELOLAAN DAN PENDAMPING (C3)
7 2.FAKTOR-FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PENGELOLAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN..(6) 1,20 1,00 Standar Deviasi 0,80 0,60 0,40 0,20 0,79 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 0,00 3,95 4,00 4,05 4,10 4,15 4,20 4,25 4,30 4,35 Gambar 6.Diagram Nilai Rata-rata(Mean)-Standar Deviasi Aspek Eksternal 4,18 Nilai Rata-rata (Mean) ASPEK EKSTERNAL 1. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH (D1) 2. KEMAJUAN TEKNOLOGI (D2) 3. MITRA KERJA/HUBUNGAN KERJASAMA (D3) 4. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (D4) 5. KEBIJAKAN PENDANAAN DAERAH (D5) 6. MEKANISME ANGGARAN BIROKRASI (D6)
8 3. UPAYA PENGOPTIMALAN PENGELOLAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN DI PROVINSI NTT Tabel 10. Faktor-Faktor Strategis Internal No Indikator Internal Uraian Kekuatan (Strenght)/ Kelemahan (Weakness) 1 Aspek Teknis 1. Kebutuhan pelatihan personil 2. Jumlah personil dan pendidikan personil 3. Ketersediaan sumber energi dan sumber air 2 Aspek Kelembagaan 1. Struktur organisasi laboratorium lingkungan 2. Tugas pokok dan fungsi laboratorium lingkungan 3. Prosedur pelaksanaan pengujian 4. Panduan mutu pelaksanaan pengujian 3 Aspek Keuangan 1. Pengelolaan dana alokasi khusus 2. Pembiayaan operasional laboratorium 3. Pengelolaan dana pendamping No W1 W2 W3 W4 W5 S1 S2 S3 W6 S4 Indikator Eksternal Tabel 11. Faktor-Faktor Strategis Eksternal Uraian Aspek Eksternal 1. Komitmen pemerintah daerah 2. Kemajuan teknologi 3. Mitra kerja/hubungan kerjasama 4. Peraturan perundang-undangan 5. Kebijakan pendanaan daerah 6. Mekanisme anggaran birokrasi Kesempatan (Opportunity)/ Ancaman (Threatnesss) T1 O1 O2 O3 T2 T3
9 3. UPAYA PENGOPTIMALAN PENGELOLAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN DI PROVINSI NTT Tabel 12. Bobot Faktor Strategis Internal Faktor-faktor Responden Jmlh Bobot Internal Kebutuhan pelatihan personil Jumlah personil dan pendidikan personil Ketersediaan sumber energi dan sumber air Struktur organisasi laboratorium lingkungan Tugas pokok dan fungsi laboratorium Prosedur pelaksanaan pengujian Panduan mutu pelaksanaan pengujian Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Pembiayaan operasional laboratorium Pengelolaan dana pendamping Jumlah Tabel 13. Bobot Faktor Strategis Eksternal Faktor-faktor Responden Jmlh Bobot Eksternal Komitmen pemerintah daerah Kemajuan teknologi Mitra kerja/ hubungan kerjasama Peraturan perundang-undangan Kebijakan pendanaan daerah Mekanisme anggaran birokrasi Jumlah 128 1
10 3. UPAYA PENGOPTIMALAN PENGELOLAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN DI PROVINSI NTT Tabel 14. Rating Faktor Strategis Internal Faktor-faktor Responden Jmlh Rating Internal Kebutuhan pelatihan personil Jumlah personil dan pendidikan personil Ketersediaan sumber energi dan sumber air Struktur organisasi laboratorium lingkungan Tugas pokok dan fungsi laboratorium Prosedur pelaksanaan pengujian Panduan mutu pelaksanaan pengujian Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Pembiayaan operasional laboratorium Pengelolaan dana pendamping Tabel 15. Rating Faktor Strategis Eksternal Faktor-faktor Responden Jmlh Rating Eksternal Komitmen pemerintah daerah Kemajuan teknologi Mitra kerja/ hubungan kerjasama Peraturan perundang-undangan Kebijakan pendanaan daerah Mekanisme anggaran birokrasi
11 3. UPAYA PENGOPTIMALAN PENGELOLAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Tabel 16. Matriks EFI Aspek Internal No Evaluasi Faktor- faktor Internal Bobot Rating Skor Kekuatan (Strength/S) 1 Prosedur pelaksanaan pengujian Panduan mutu pelaksanaan pengujian Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Pengelolaan dana pendamping Jumlah Kekuatan (Strength/S) Kelemahan (Weakness/W) 5 Ketersediaan sumber energi dan sumber air Kebutuhan pelatihan personil Jumlah personil dan pendidikan personil Struktur organisasi laboratorium lingkungan Tugas pokok dan fungsi laboratorium Pembiayaan operasional laboratorium Jumlah Kelemahan (Weakness/W) Total Kuadran III strategi turn around Meminimalkan Kelemahan untuk memanfaatkan peluang Kelemahan Internal Kuadran IV Peluang Eksternal strategi defensif (-0,584; -0,411) Meminimalkan Kelemahan untuk menghindari ancaman Ancaman Eksternal Tabel 17. Matriks EFE Aspek Eksternal 1,383-1,825 1,240-1,794 Kuadran I strategi agresif menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Kekuatan Internal Kuadran II Strategi diversifikasi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman No Evaluasi Faktor- faktor Eksternal Bobot Rating Skor Peluang (Opportunity/O) 1 Kemajuan teknologi Mitra kerja/ hubungan kerjasama Peraturan perundang-undangan Jumlah Peluang (Opportunity/O) Ancaman (Treaths/T) 5 Komitmen pemerintah daerah Kebijakan pendanaan daerah Mekanisme anggaran birokrasi Jumlah Ancaman (Treaths/T) Total
12 3. UPAYA PENGOPTIMALAN PENGELOLAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN DI PROVINSI NTT Tabel 18. Matriks SWOT Optimalisasi Pengelolaan Laboratorium Lingkungan di Provinsi NTT FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR INTERNAL Ancaman (T) 1. Komitmen pemerintah daerah 2. Kebijakan pendanaan daerah 3. Mekanisme anggaran birokrasi Kelemahan (W) 1. Kebutuhan pelatihan personil 2. Jumlah personil dan pendidikan personil 3. Ketersediaan sumber energi dan sumber air 4. Struktur organisasi laboratorium 5. Tugas pokok dan fungsi laboratorium 6. Pembiayaan operasional laboratorium Strategi (WT) 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pengelola laboratorium lingkungan melalui kegiatan bimbingan teknis,magang dan pelatihan-pelatihan laboratorium lingkungan (T1;T2;W1;W2). 2. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana laboratorium lingkungan (W3;T1;T2;T3) 3. Pembentukan kelembagaan UPT laboratorium dan struktur organisasi serta tugas pokok dan fungsi sehingga laboratorium memiliki kewenangan dalam melaksanakan kegiatan pengujian. (T1;T2;W1;W2;W4;W5). 4. Peningkatan alokasi dana baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk mendukung pengelolaan laboratorium lingkungan daerah (T1;T2;T3;W3;W5).
13 KESIMPULAN
14 1. Kondisi eksisting pengelolaan laboratorium lingkungan di Provinsi NTT Kondisi pengoperasian : 79% laboratorium lingkungan yang belum beroperasi dan 21 % laboratorium lingkungan yang sudah beroperasi. Kondisi personil/ sumber daya manusia : jumlah personil/ sumber daya manusia masih sangat terbatas dengan rata-rata 6%, kualifikasi pendidikan personil/ sumber daya manusia sudah sesuai petunjuk teknis yang disyaratkan yaitu kualifikasi pendidikan sesuai dengan sains atau teknik yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup. Kondisi gedung laboratorium : sebagian besar gedung laboratorium lingkungan sudah memenuhi syarat dengan luas minimal 200 m 2 Kondisi peralatan laboratorium : sebagian besar laboratorium lingkungan telah memiliki peralatan laboratorium lingkungan untuk pemantauan kualitas air, sesuai dengan petunjuk teknis yang disyaratkan.
15 1. Kondisi eksisting pengelolaan laboratorium lingkungan di Provinsi NTT Kondisi laboratorium bergerak (mobil laboratorium) : kondisi rancangan mobil laboratorium lingkungan sudah sesuai dengan petunjuk teknis. Kelembagaan : Sebanyak 3 laboratorium lingkungan yang telah berbentuk UPTD berdasarkan Peraturan masing-masing Bupati/ Walikota. Kondisi keuangan : Prosentase bantuan Dana Alokasi husus (DAK) terbesar adalah Kabupaten Manggarai yaitu 11% dan bantuan Dana Alokasi Khusus terkecil adalah Kabupaten Flores Timur sebesar 4% dari total dana yang diterima, besarnya dana pendamping dari masing-masing laboratorium lingkungan sudah sesuai dengan yang disyaratkan dalam petunjuk teknis.
16 1. Kondisi eksisting pengelolaan laboratorium lingkungan di Provinsi NTT Kondisi kelembagaan : Sebanyak 3 laboratorium lingkungan yang telah berbentuk UPTD berdasarkan Peraturan masingmasing Bupati/ Walikota. Kondisi keuangan : Prosentase bantuan Dana Alokasi husus (DAK) terbesar adalah Kabupaten Manggarai yaitu 11% dan bantuan Dana Alokasi Khusus terkecil adalah Kabupaten Flores Timur sebesar 4% dari total dana yang diterima, besarnya dana pendamping dari masing-masing laboratorium lingkungan sudah sesuai dengan yang disyaratkan dalam petunjuk teknis.
17 2. Faktor-Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Pengelolaan Laboratorium Lingkungan di Provinsi NTT Aspek teknis : kebutuhan pelatihan personil, jumlah personil dan pendidikan personil serta ketersediaan sumber listrik dan sumber air. Aspek kelembagaan : struktur organisasi laboratorium lingkungan, prosedur pelaksanaan pengujian, tugas pokok dan fungsi laboratorium lingkungan dan panduan mutu pelaksanaan pengujian. Aspek keuangan : pengelolaan dana alokasi khusus, pembiayaan operasional laboratorium dan pengelolaan dana pendamping Aspek eksternal : komitmen pemerintah daerah, kemajuan teknologi, mitra kerja/ hubungan kerjasama, peraturan perundangundangan, kebijakan pendanaan daerah dan mekanisme anggaran birokrasi.
18 3. Strategi Optimalisasi Pengelolaan Laboratorium Lingkungan di Provinsi NTT Peningkatan kualitas dan kuantitas personil/ sumber daya manusia pengelola laboratorium lingkungan. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana laboratorium lingkungan. Pembentukan kelembagaan dan struktur organisasi laboratorium lingkungan. Peningkatan alokasi dana pengelolaan laboratorium lingkungan.
19 SARAN Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penilaian kinerja pada masing-masing laboratorium lingkungan kabupaten/ kota di Provinsi NTT. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai urutan prioritas pengelolaan laboratorium lingkungan, sehingga pengelolaan laboratorium lingkungan di Provinsi NTT dapat berfungsi secara optimal.
20 40
Jultince Virgorita Mandala
T E S I S Pembimbing : Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.Es.,Ph.D. I.D.A.Warmadewanthi, ST.,MT.,Ph.D. Jultince Virgorita Mandala Nrp. 3110207703 PROGRAM MAGISTER TEKNIK MANAJEMEN ASET FAKULTAS TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciB. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum
B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI Nama : Sheena Anghelina Adam NPM : 18210226 Kelas : EA16 Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo, S.SOS., MM ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian berbentuk deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi
Lebih terperinciGambar 2.5 Diagram Analisis SWOT
32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Industri kayu lapis menghasilkan limbah berupa limbah cair, padat, gas, dan B3, jika limbah tersebut dibuang secara terus-menerus akan terjadi akumulasi limbah
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala
BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini mengambil lokasi di jalur sepeda Sentul City, Bogor, Indonesia (Gambar 4). Adapun waktu kegiatan penelitian ini kurang lebih selama
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar
BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini digunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar harga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan
Lebih terperinciVII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Tahap pemasukan data ( The Input Stage ) Tahap pertama setelah identifikasi faktor internal dan eksternal yang dirumuskan menjadi kekuatan, kelemahan, peluang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data
19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT
e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PASAR PURING DI KOTA PONTIANAK
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PASAR PURING DI KOTA PONTIANAK Kamalia Syafwati *, Ria Asih Aryani Soemitro ** *Email: k_syaff@yahoo.com **Email: soemitro@sby.dnet.net.id; ria@ce.its.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciTesis DOSEN PEMBIMBING : Ir. Soemino, M. MT. Oleh : Sigit Setyawan NRP. 3110 207 707
Tesis Strategi Pengelolaan Aset Alat Berat Pada Dinas PU Kabupaten Kapuas DOSEN PEMBIMBING : Ir. Wahju Herijanto, M.T Ir. Soemino, M. MT Oleh : Sigit Setyawan NRP. 3110 207 707 Isi BAB 1 Pendahuluan BAB
Lebih terperinciJenis data Indikator Pengamatan Unit Sumber Kegunaan
31 BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lanskap wisata TNB, Sulawesi Utara tepatnya di Pulau Bunaken, yang terletak di utara Pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU
P R O S I D I N G 447 EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU Hendro prasetyo 1 dan Tri Oktavianto
Lebih terperinciBAGAN ORGANISASI SUBBAGIAN TATA USAHA SUBDIREKTORAT PEMBELAJARAN SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SARANA DAN PRASARANA SUBDIREKTORAT
JENDERAL Hasil Penyempurnaan Tanggal 18 Desember 2010 JENDERAL SEKRETARIAT JENDERAL PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KEUANGAN HUKUM DAN KEPEGAWAIAN UMUM PEMBINAAN SEKOLAH DASAR PEMBINAAN SEKOLAH PEMBINAAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Gunung Pawon dan Gunung Masigit (Gambar 3) yang terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Padalarang, Kabupaten
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan
25 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN SMA KATOLIK St. AUGUSTINUS KEDIRI MENUJU SEKOLAH BER-AKSELERASI
STRATEGI PENGEMBANGAN SMA KATOLIK St. AUGUSTINUS KEDIRI MENUJU SEKOLAH BER-AKSELERASI Mariyatun ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki
Lebih terperinciPenerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi
Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL bekasi FINANCE pemasaran pada mierip kafe
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara
20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden
Lebih terperinciBagian Kesatu Kepala Unit Pasal 239 (1) Kepala Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam melaksa
BAB LI UNIT PELAKSANA TEKNIS LABORATORIUM LINGKUNGAN PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN Pasal 238 Susunan organisasi Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN ANGGARAN 2014 LINGKUNGAN HIDUP
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN ANGGARAN 2014 HIDUP BADAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Sektor Ekonomi Unggulan Kabupaten Malinau
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Sektor Ekonomi Unggulan Kabupaten Malinau Dalam mencari sektor ekonomi unggulan di Kabupaten Malinau akan digunakan indeks komposit dari nilai indeks hasil analisis-analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis
III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENYEWAAN MOBIL PADA PT.MULIA SASMITA BHAKTI
PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENYEWAAN MOBIL PADA PT.MULIA SASMITA BHAKTI Nama : Chellshie Lia Prastika M. NPM : 11212589 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Makin menjamurnya
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS
BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.
Lebih terperinciVII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY
VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional Penelitian
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku, dimana responden petani dipilih dari desa-desa penghasil HHBK minyak kayu putih,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat Keputusan BPK RI Nomor 23/SK/
Lebih terperinciDEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI RENCANA STRATEGIS PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2006-2009 Oleh Tim Renstra PMG 1. UU No. 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR
ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR Nama : SIGIET GALANG PHAMBUDIE NPM : 16210540 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Hadrijaningsih, SE, MM LATAR BELAKANG
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Farouk Pratama NPM : 12212790 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. 2. Waktu
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG
STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG Suryanarti Sultan, Joni Hermana, I.D. A. A. Warmadewanthi Jurusan Manajemen Aset, FTSP Program Pascasarjana,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif yang menurut
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif yang menurut Sugiyono (2001) sebagai prosedur pemecahan
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN HASIL
BAB V ANALISA DAN HASIL 5.1 Metode SWOT Dari gambar diatas diperoleh hasil faktor-faktor strategis sebagai berikut: 1. Yang dikategorikan sebagai Strength sebanyak 11 2. Yang dikategorikan sebagai Weakness
Lebih terperinciLampiran 1. Karakteristik Sampel Agroindustri Salak. Lama Pendidikan (tahun)
Lampiran 1 Karakteristik Sampel Agroindustri Salak Petani Salak Umur Pendidikan Tanggungan (orang) Bertani Luas Lahan (Ha) 1 43 12 3 15 1 2 48 12 4 19 3 3 38 12 4 6 2 4 39 12 4 11 1 5 43 9 4 12 2 6 53
Lebih terperinciLAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT
LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT Lampiran II. ANALISA SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah berhasil menyusun Rencana Strategis tahun 2014. Rencana Strategis ini akan dijadikan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Indentifikasi faktor internal dan eksternal sangat dibutuhkan dalam pembuatan strategi. Identifikasi faktor internal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi The Venue Concert Hall Kota Bandung.
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi The Venue Concert Hall Kota Bandung. Komplek Eldorado The Family Club, Jl. Dr. Setiabudi No. 438, Bandung 40143, Propinsi
Lebih terperinciGambar 2. Peta Area Magang Sentul City: Masterplan Sentul City (Atas) dan Lokasi magang di kawasan permukiman Sentul City (Bawah)
10 III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Magang ini dilakukan di kawasan permukiman Sentul City yang terletak pada Kecamatan Citeureup dan Kecamatan Kedung Halang meliputi, Desa Babakan Madang, Sumurbatu,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana instansi atau organisasi harus dibawa agar tetap eksis, antisipatif dan inovatif.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Galih Damar Kusumo NPM : 12210915 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM LATAR BELAKANG Pada masa sekarang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.
9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD Identifikasi permasalahan dilakukan untuk melihat kompleksitas permasalahan
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN
STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN Suryanarti Sultan, Joni Hermana, I.D. A. A. Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program
Lebih terperinciANALISIS SWOT. Analisis Data Input
ANALISIS SWOT Dalam menyusun suatu strategi pengembangan wilayah, sebelumnya perlu dilakukan suatu analisa yang mendalam. Pada penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah dengan Analisis
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI
STRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI A. Struktur Organisasi Susunan organisasi Badan Hidup Kabupaten Lombok Barat berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciIV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel
14 IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret-April 2009. Tempat penelitian berlokasi di Kota Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 4.2 Metode Penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Gunung Tampomas Propinsi Jawa Barat, selama kurang lebih tiga (3) bulan, yaitu dari bulan Maret - Juni.
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis terhadap kebijakan penyusunan kajian AMDAL yang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta No.2 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data
III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa
Lebih terperinciFebruary 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung
Lebih terperinciMETODOLOGI. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 37
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 37 Penyusunan Master Plan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur meliputi beberapa tahapan kegiatan utama, yaitu : 1) Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA
BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA A. Analisis Strategi Yang Digunakan Untuk Mengembangkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah
BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL A. Data Temuan Menara suci Tabel 4.1 Data Temuan Travel Shafira Tahun Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tupoksi dan Struktur Organisasi Didalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara umum. Sedangkan untuk kajian detil dilakukan di kecamatan-kecamatan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Batasan Operasional dan Jenis Data 1. Batasan Operasional Pedagang adalah seseorang yang berpotensi memasarkan barang atau jasa. Pedagang dalam penelitian ini adalah pedagang
Lebih terperinciSumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol
10 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Ocean Ecopark Ancol yang terletak di Jalan Lodan Timur No.7, Jakarta Utara (Gambar 2). Ocean Ecopark yang terletak
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP.. iii ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...... HALAMAN PENGESAHAN......... i ii RIWAYAT HIDUP.. iii ABSTRAK...... ABSTRACT...... KATA PENGANTAR. iv v vi DAFTAR ISI...... vii DAFTAR TABEL.... viii DAFTAR GAMBAR.......
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten
Lebih terperinciPUBLICITAS Publikasi Ilmiah Civitas Akademika Universitas Majalengka
STRATEGI PENGEMBANGAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MAJALENGKA Oleh : OTONG KARYONO Otong_karyono@rocketmail.com Tekni Industri, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka ABSTRAK Banyak
Lebih terperinciAnalisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem I Wayan Gede Narayana STMIK STIKOM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel
39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menilai kelayakan penggunaan PVC di Indonesia ditinjau dari segi lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal
Lebih terperinciBAB V INDIKASI KEKUATAN, KELEMAHAN, ANCAMAN DAN PELUANG
BAB V INDIKASI KEKUATAN, KELEMAHAN, ANCAMAN DAN PELUANG 5.1 Analisis SWOT Analisis strengths, weakness, oppurtunities dan threats (SWOT) adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkebunan karet rakyat di Kabupaten Cianjur mempunyai peluang yang cukup besar untuk pemasaran dalam negeri dan pasar ekspor. Pemberdayaan masyarakat perkebunan
Lebih terperinciSDM Kepegawaian Badan Lingkungan Hidup 2016
SDM Kepegawaian Badan Lingkungan Hidup 2016 Dalam menjalankan tugas dan fungsi Badan Lingkungan Hidup, perlu didukung oleh keberadaaan sarana dan prasarana, baik itu berupa sumber daya manusia (kepegawaian),
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PROBLEM SOLVING
BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan
Lebih terperinciMatriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan Kabupaten Luwu
Matriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (S): KELEMAHAN (W): 1. Adanya rancangan RTRW 1. Belum ada perda pengelolaan sistem drainase 2.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas
Lebih terperinci