Resume Hasil Verifikasi Legalitas Kayu PT Hanujaya Hutanindo Identitas LVLK : a. Nama LVLK : PT. Global Resource Sertifikasi b. No. Akreditasi KAN : LVLK-013-IDN c. Alamat Kantor : Komplek Batan Indah Blok G-28 Kademangan, Setu, Serpong d. Telp./Fax : 021-7562345 e. Website dan Email : www.global-resource.co.id ; info@global-resource.co.id Identitas Auditee : a. Nama IUPHHK-HT : PT Hanujaya Hutanindo b. SK IUPHHK-HT : No. 9/1/IUPHHK-HTI/PMDH/2015 c. Luas Areal : + 13.900 Ha d. Alamat Kantor Pusat : Jalan Pangeran Hidayatullah Nomor 88 Samarinda Kalimantan Timur e. Waktu Pelaksanaan : 15 24 Maret 2017 Resume Hasil Verifikasi Legalitas Kayu PT Hanujaya Hutanindo : Prinsip 1. Kepastian areal IUPHHK-HT 1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi 1.1.1 Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) 1.1.1a 1.1.1b dan izin lain yang sesuai SPP berada dalam kawasan 1.1.1c hutan yang dikelola IUPHHK IUPHHK-HTI PT HJH telah mempunyai dan tersedia dokumen Kelengkapan dan keabsahan SK IUPHHK serta kesesuaian dipenuhi seluruhnya. PT. HJH telah membayar IIUPHHK Berdasarkan hasil wawancara dengan Asisten Planning PT HJH dan observasi lapangan pada saat penilaian diketahui tidak ada penggunaan kawasan yang sah di luar IUPPHHK PT HJH Aplicable/NA Prinsip 2. Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah 2.1. Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang 2.1.1 RKUPHHK/RPKH dan 2.1.1a Kelengkapan dan keabsahan dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang 2.1.1b RKUPHHK-HTI periode tahun 2016 s/d 2025, RKT 2017 beserta lampirannya dipenuhi seluruhnya. Tersedia peta RKT 2017 yang terdapat lokasi yang tidak boleh ditebang yang
2.2. Adanya rencana kerja yang sah 2.2.1 Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku 2.1.1c 2.2.1a 2.2.1b dibuat dengan prosedur yang benar dan terbukti keberadaannya di lapangan. Peta RKT 2017 telah telah disyahkan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan No. 14/Kpts/DK-II/2017 tanggal 31 Januari 2017 dan telah distempel (cap) Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, penandaan batas blok/petak terlihat jelas, posisi blok tebangan benar dan terbukti di lapangan. Keabsahan dan kelengkapan dokumen RKUPHHK PT HJH dipenuhi seluruhnya. Terdapat Kesesuaian lokasi penyiapan lahan pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industri sedangkan volume pemanfatan kayu belum ada realisasi LHP dan pengangkutan keluar dari TPN blok 2017. Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu bulat 3.1. Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industry primer hasil hutan (IPHH)/pasar, Mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah. 3.1.1 Seluruh kayu bulat yang ditebang /dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di LHP-kan 3.1.2 Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan 3.1.3 Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK- HA/IUPHHK- HT/IUPHHK- 3.1.1.1 Penomoran batang pada lokasi TPn 12 di Petak L21 Blok RKT 2017 sebagian telah dilakukan pengukuran dan penomoran batang namun belum dibuatkan LHPnya. Dokumen LHP belum tersedia sehingga tidak dapat diverifikasi kelengkapannya. 3.1.2.1 Sudah tersedia petugas SKSHHK namun belum ada kegiatan pengangkutan Kayu dari Lokasi TPn. 3.1.3a 3.1.3b Tanda-tanda PUHH/ barcode pada kayu di PT HJH belum diterapkan dan belum ada kegiatan pengangkutan kayu. Tersedia identitas penomoran kayu di TPn dan sebagian telah ditandai di
RE/pemegang hak pengelolaan lapangan namun belum ada kegiatan pengangkutan kayu dari TPn. 3.1.4 Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu keluar TPK 3.1.4.1 Belum terdapat dokumen Surat Keterangan Sah Hasil Hutan Kayu, namun telah tersedia Petugas berwenang untuk Penerbit SKSHHK atas nama Sahid dan Rohman (masa: berlaku aktif). 3.2. Pemegang izin telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu 3.2.1 Pemegang izin 3.2.1a Belum terdapat dokumen Surat menunjukkan bukti Perintah Pembayaran DR dan PSDH pelunasan Dana karena belum ada kayu yang di LHPkan. Reboisasi (DR) dan/atau Provisi Sumber Daya 3.2.1b Belum terdapat bukti setor DR dan/atau Hutan (PSDH) PSDH karena belum ada kayu yang di 3.2.1c 3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau 3.3.1 Pemegang izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT) 3.3.2 Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah 3.4. Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal 3.4.1 Periksa keberadaan Tanda V-Legal pada kayu bulat atau pada dokumen/lampiran dokumen. LHP-kan. Belum terdapat bukti bayar DR dan/atau PSDH karena belum ada kayu yang di LHP-kan. 3.3.1.1 Belum terdapat dokumen PKAPT karena belum ada kegiatan pengangkutan kayu. 3.3.2.1 Belum tersedia dokumen Identitas Kapal, karena belum ada kegiatan pengangkutan kayu yang menggunakan kapal. 3.4.1.1 Tanda V Legal belum diterapkan, karena masih dalam proses sertifikasi VLK. Prinsip 4. Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan penebangan 4.1. Pemegang izin telah memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)/Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) dan melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut. 4.1.1 Pemegang izin telah memiliki dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Kelola Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya 4.1.1.1 Tersedia Dokumen AMDAL, RKL, dan RPL yang lengkap dan telah disahkan oleh Keputusan Kepala Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Provinsi Kalimantan Timur Nomor : 503/300/LING/BPPMD- PTSP/2015 tentang Pemberian Izin Lingkunan Atas Rencana Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (UPHHK-HTI) Dengan Luas Areal Pencadangan + 13.950 Ha Oleh PT. Hanujaya Hutanindo tanggal 10 Maret 2015. 4.1.2 Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat social. 4.1.2a 4.1.2b Tersedia dokumen RKL dan RPL yang disusun mengacu pada dokumen AMDAL yang telah disahkan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Timur pada rapat presentasi tanggal 10 Maret 2015 dengan Nomor 503/300/LING/BPPMD-PTSP/2015. Pengelolaan dan pemantauan lingkungan belum dilaksanakan seluruhnya, sebagian masih dalam tahap pembuatan dikarenakan RKU pertama baru disahkan pada bulan November tahun 2016.
Prinsip 5. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan 5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 5.1.1 Prosedur dan implementasi K3 5.1.1a Terdapat prosedur K3 dalam kegiatan operasional lapangan, tenaga pelaksana ada unit khusus yang mengawasi pelaksanaan K3 dibawah Departemen HSE dan ada bukti implementasi pelaksanaan program K3. 5.1.1b Tersedia peralatan K3 dalam jumlah yang cukup, sesuai ketentuan dan kebutuhan serta berfungsi baik. 5.1.1c Terdapat catatan setiap kejadian kecelakaan kerja secara lengkap dan upaya menekan tingkat kecelakaan kerja dalam bentuk program K3. 5.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja 5.2.1 Kebebasan berserikat 5.2.1.1 Serikat pekerja masih dalam tahap bagi pekerja pembuatan, akan tetapi telah ada Surat Keterangan dari Direktur Utama PT HJH yang tidak berkeberatan 5.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) 5.2.3 Perusahaan tidak memperkerjakan anak di bawah umur karyawan membentuk serikat pekerja. 5.2.2.1 Tersedia dokumen draft Peraturan Perusahaan (PP) yang masih dalam proses pengesahan. 5.2.3.1 Tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur. Karyawan paling tua berusia 63 tahun, sedangkan karyawan paling muda berusia 17 tahun namun bekerja sebagai pengisi polybag.