DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.... i HALAMAN PENGESAHAN.... ii RIWAYAT HIDUP... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi UCAPAN TERIMAKASIH... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR..... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan penulisan... 2 1.4 Manfaat Penulisan... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.... 3 2.1 Anjing... 3 2.2 Rabies... 4 2.2.1 Epidemiologi... 4 2.2.2 Etiologi... 5 2.2.3 Patogenesis.... 7 2.2.4 Gejala klinis... 7 2.2.5 Patologi anatomi... 8 2.2.6 Diagnosa... 9 2.2.7 Diagnosa banding... 9 2.2.8 Pengendalian dan pemberantasan... 10 2.3 Vaksin Rabies... 11 2.4 Uji Elisa... 13 2.5 Respons Imun... 14 2.6 Kerangka Konsep... 18 BAB III MATERI DAN METODE... 20 3.1 Objek Penelitian.... 20 3.2 Bahan Penelitian.... 20 3.3 Alat-Alat Penelitian... 20 3.4 Rancangan Penelitian... 20 3.5 Variabel Penelitian... 20 3.6 Sumber Data... 21 3.7 Prosedur Penelitian... 21 3.8 Analisis Data... 22 3.9 Lokasi danwaktu Penelitian... 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 23 4.1 Hasil... 23 4.2 Pembahasan... 24
BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 28 5.1 Simpulan... 28 5.2 Saran... 28 DAFTAR PUSTAKA... 29 LAMPIRAN... 33
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui titer antibodi anjing lokal jantan umur diatas satu tahun pasca vaksinasi rabies. Penelitian ini dilakukan tiga tahap, yaitu: pengambilan sampel darah, pemisahan serum dan kemudian serum diuji dengan enzym linked immunosorbent assay (ELISA). Hasil penelitian menunjukan dari 10 sampel yang diambil 7 sampel (70%) memiliki titer antibodi protektif (seropositif) dan 3 sampel (30%) belum memiliki titer antibodi protektif (seronegatif). Rataan nilai OD di atas 0,5 IU/ml adalah anjing yang memiliki umur di atas 3 tahun dengan sistem pemeliharaan dilepas dalam lingkungan rumah (tidak dilepas liarkan) dan beberapa dilepas liarkan. Sedangakan anjing yang menunjukan nilai OD dibawah 0,5 IU adalah anjing yang memiliki umur dibawah 3 tahun dengan sistem pemeliharaan dilepas liarkan. Kata kunci : Rabies, Anjing Lokal Jantan, Titer Antibodi, ELISA.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rabies merupakan penyakit zoonosis (penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia). Reservoir utama rabies adalah anjing. Sebagian besar kasus rabies (98%) disebabkan oleh gigitan anjing penderita rabies, sedangkan sisanya oleh kucing (Arsani et al., 2012). Anjing jantan lebih berpeluang terinfeksi rabies dibandingkan anjing betina, hal ini menjadi informasi penting dalam siklus penyebaran rabies di Bali. Kebiasaan anjing jantan yang mampu bermigrasi dengan cakupan yang lebih luas untuk mencari anjing betina sebagai tingkah laku perkawinan akan meningkatkan resiko kontak dengan hewan tertular rabies dibandingkan hewan betina (Nugroho et al., 2013). Angka kematian pasien penderita rabies mencapai 100% (Tanzil, 2014). Pencegahan penyebaran rabies melalui vaksinasi pada hewan sehat dan pemberian serum anti rabies (SAR) bagi yang terindikasi tertular rabies. Program pemberantasan rabies di Bali melalui program vaksinasi rabies secara massal terhadap semua hewan peka rabies telah dilakukan (Zakaria et al.,2005). Faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kekebalan adalah faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu mutu vaksin, program vaksinasi tidak konsisten, dan kesalahan penanganan vaksin di lapangan sehingga tidak mampu merangsang terbentuknya kekebalan (Lestari dan Dharma, 2005; Utami dan Sumiarto, 2012). Sedangkan faktor internal yaitu kondisi hewan, umur, dan status imun. Efikasi vaksinasi rabies menggunakan metode ELISA dilaporkan bahwa titer antibodi ELISA 0,5 IU/ml dapat memberikan perlindungan terhadap anjing selama enam minggu sampai dua tahun. Titer antibodi di bawah 0,5 IU/ml perlu dilakukan pengulangan vaksinasi/booster (Utami dan Sumiarto, 2012). Respons imun anjing pasca vaksinasi rabies perlu diketahui secara berkala untuk mengetahui efektivitas vaksin dan kekebalan populasi yang terbentuk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respons imun anjing lokal jantan umur di atas satu tahun pasca vaksinasi rabies.
1.2. Rumusan Masalah Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah berapa titer antibodi anjing lokal jantan umur di atas satu tahun pasca vaksinasi rabies? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui titer antibodi anjing lokal jantan umur di atas satu tahun pasca vaksinasi rabies. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis penelitian ini adalah untuk mengetahui titer antibodi anjing lokal jantan umur di atas satu tahun pasca vaksinasi rabies. 1.4.2. Manfaat Praktis Dengan diketahuinya titer antibodi maka program pengendalian rabies di lapangan dapat dilakukan secara terukur.