Lampiran 1. Karakteristik Mikrobiologi Susu Kuda dan Koumiss. Koliform susu kuda segar koliform susu kuda koliform koumiss Pasteurisasi

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Analisis Ragam S. thermophilus S-01 pada ph berbeda

METODE Lokasi dan Waktu Materi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Kultur Starter (modifikasi Koroleva, 1991) S. thermophillus (St) L. bulgaricus (Lb) atau Bifidobacterium BBIV (Bb)

bio.unsoed.ac.id LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium MRSA (demann Rogosa Sharpe Agar) Komposisi medium MRSA per 1000 ml:

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi dan Cara Pembuatan Media Pertumbuhan Bakteri.

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Perbedaan Karakteristik Bakteri Asam Laktat. Tabel 7. Perbedaan Karakteristik Beberapa Jenis Bakteri Asam Laktat

LAMPIRAN. Lampiran 1. Tahapan Penelitian. Kultur Stok S. thermopillus, L. bulgaricus, dan B. bifidum. MRS agar miring

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Tabel Karakteristik Bakteri Asam Laktat. Tabel 7. Karakteristik Bakteri Asam Laktat

LAMPIRAN 1. Pembuatan Media yang Digunakan dalam Penelitian

No Media Komposisi 1 deman Rogosa Sharpe (MRS) Broth MERCK GaA, Germany

Lampiran 1. Komposisi media dan cara pembuatannya 1. Media Yeast Pepton D-glucose Bacto Yeast Extract Bacto Peptone D-glucose Bacto agar

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

LAMPIRAN. Ekstraksi dengan 25 ml etil asetat digojog 10 menit dalam corong pemisah. Etil asetat dipisahkan

BAB III BAHAN DAN METODE

Komposisi per liter: Pancreatic digest of casein Enzymatic digest of soya bean Sodium chloride

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

Y ij = µ + B i + ε ij

III. BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium Potato Dextrose Agar (PDA) (Fardiaz,1993).

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013 di Laboratorium

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

LAMPIRAN. Lampiran 1. Tahapan Penelitian. PembuatanTepung Talas (Nuraida, 2006) SterilisasiAlat (Hadioetomo, 1990)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian Sampel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September November 2014 di

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU LAMPIRAN

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

LAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

MATERI DAN METODE. 2.1 Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian Materi Alat-alat yang digunakan dalam penelitian diantaranya ice box,

Lampiran 1. Komposisi Media. 1. MH (Mueler Hinton) 2. Sabouraud Dextrose Agar. Komposisi: Komposisi : Mycological peptone. Beef Dehidrate Infusion

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

LAMPIRAN. Sterilisasi alat dan bahan. Mengisolasi dan Menghitung Populasi Awal dari Bakteri yang Terkandung dalam Biofertilizer komersial

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan

Peneliti Ir. Endang Soesetyaningsih

2. Spesifikasi MRS Broth (merk Merck )

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

MATERI DAN METODE. Prosedur

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

LAMPIRAN 1 DESKRIPSI DAN PETA LOKASI PETERNAK SAPI PERAH

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

Pengambilan sampel tanah yang terkontaminasi minyak burni diambil dari

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Pendahuluan Preparasi Kultur Starter.

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

MEDIA DAN ZAT WARNA YANG DIGUNAKAN PADA PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Oleh : Dra. Yanti Hamdiyati, M.Si.

mendidihkan menggunakan hot plate, dan menghomogenkan menggunakan magnetic stirrer. Mensterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121 ºC

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media MGMK Padat dan Cara Pembuatannya Bahan: Koloidal kitin 12,5% (b/v) 72,7 ml. Agar 20 g.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

MATERI DAN METODE. Prosedur

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Kultur Starter Koumiss dan Bakteri Patogen

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

III. METODE PENELITIAN

2. Spesifikasi MRS broth (merk Pronadisa Cat )

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema Kerja Penelitian. Peremajaan Isolat. Pembuatan Suspensi Trichoderma spp.

Lampiran 1. Total BAL kecap ikan lemuru selama fermentasi (cfu/ml) Lama Fermentasi. 1,27 x ,64 x ,2 x ,2 x 10 3

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

LAMPIRAN 1 CARA KERJA PEMBUATAN INOKULUM

METODOLOGI Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler. Penelitian ini di lakukan pada Agustus 2011.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

II. METODE PENELITIAN

METODE. Lokasi dan Waktu

Gambar 6. Hasil uji biokimia Bacillus cereus pada nasi putih non organik: (a) metode tradisional (dandang) (b) Dengan metode modern (rice cooker)

APPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA

Transkripsi:

LAMPIRAN 56

Lampiran 1. Karakteristik Mikrobiologi Susu Kuda dan Koumiss a. Koliform Koliform susu kuda segar koliform susu kuda koliform koumiss Pasteurisasi b. TPC c. BAL TPC susu kuda segar TPC susu kuda TPC Koumiss pasteurisasi BAL susu kuda segar BAL susu kuda BAL Koumiss pasteurisasi 57

d. Khamir Khamir susu kuda segar Khamir susu kuda Khamir koumiss pasteurisasi Lampiran 2. Zona Penghambatan Zona Penghambatan (a) koumiss, (b) filtrat, (c) susu kuda pasteurisasi terhadap S.Typhimurium ATCC 14028 a. Metode Pour Plate Penyimpanan 0 hari (H0) Penyimpanan dua hari (H2) Penyimpanan empat hari (H4) 58

Penyimpanan delapan hari (H8) b. Metode Spread Plate Penyimpanan Nol Hari (H0) Penyimpanan dua hari (H2) Penyimpanan empat hari (H4) Penyimpanan empat hari (H4) 59

Lampiran 3. Pembuatan Media Lowenstein-Jensen Telur direndam dengan alkohol cangkang telur dibakar telur dipecahkan + Telur dihomogenisasi Penimbangan garam LJ garam LJ setelah di Autoclave (121 o C) telur dicampur media LJ telah jadi media LJ telah di oven dengan garam LJ dan siap dipakai 60

Lampiran 4. Frekuensi dan Proporsi Pertumbuhan Bakteri Mycobacterium tuberculosis H37RV pada Kontrol dan Berbagai Lama Penyimpanan Koumiss pada Pengamatan Minggu Keempat Variabel Jumlah 0 * 1 ** Proporsi Kontrol 0 6 1,00 H0 6 0 0 H2 6 0 0 H4 6 0 0 H6 6 0 0 H8 6 0 0 Keterangan: H0= penyimpanan koumiss 0 hari; H2= penyimpanan 2 hari; H4= penyimpanan 4 hari; H6= penyimpanan 6 hari; H8= penyimpanan 8 hari; 0*= tidak ada pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis H37RV; 1**= ada pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis H37RV Lampiran 5. Rekapitulasi Hasil Statistik Cohran Pertumbuhan Bakteri Mycobacterium tuberculosis H37RV pada Kontrol dan Berbagai Lama Penyimpanan Koumiss pada Pengamatan Minggu Keempat H0 H2 H4 H6 H8 Kontrol ** ** ** ** ** H0 tn tn tn tn H2 tn tn tn H4 tn tn H6 tn Total sampel 6 Q Cohran 30,0000 Derajat Bebas 5 Nilai P P<0,001 Keterangan: H0= penyimpanan koumiss 0 hari; H2= penyimpanan 2 hari; H4= penyimpanan 4 hari; H6= penyimpanan 6 hari; H8= penyimpanan 8 hari; **= sangat nyata (P<0,001); tn= tidak nyata (P>0,05); beda rataan minimum perlakuan= 0,69 61

Lampiran 6. Frekuensi dan Proporsi Pertumbuhan Bakteri Mycobacterium tuberculosis H37RV pada Kontrol dan Berbagai Lama Penyimpanan Koumiss pada Pengamatan Minggu Keenam Variabel Jumlah 0 * 1 ** Proporsi Kontrol 0 6 1,00 H0 5 1 0,17 H2 5 1 0,17 H4 6 0 0 H6 6 0 0 H8 6 0 0 Keterangan: H0= penyimpanan koumiss 0 hari; H2= penyimpanan 2 hari; H4= penyimpanan 4 hari; H6= penyimpanan 6 hari; H8= penyimpanan 8 hari; 0*= tidak ada pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis H37RV; 1**= ada pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis H37RV Lampiran 7. Rekapitulasi Hasil Statistik Cohran Pertumbuhan Bakteri Mycobacterium tuberculosis H37RV pada Kontrol dan Berbagai Lama Penyimpanan Koumiss pada Pengamatan Minggu Keenam H0 H2 H4 H6 H8 Kontrol ** ** ** ** ** H0 tn tn tn tn H2 tn tn tn H4 tn tn H6 tn Total Sampel 6 Q Cohran 22,7778 Derajat Bebas 5 Nilai P P<0,001 Keterangan: H0= penyimpanan 0 hari; H2= penyimpanan 2 hari; H4= penyimpanan 4 hari; H6= penyimpanan 6 hari; H8= penyimpanan 8 hari; **= sangat nyata (P<0,01) ; tn= tidak nyata (P>0,05); beda rataan minimum perlakuan= 0,76 62

Lampiran 8. Frekuensi dan Proporsi Pertumbuhan Bakteri Mycobacterium tuberculosis H37RV pada Kontrol dan Berbagai Lama Penyimpanan Koumiss pada Pengamatan Minggu Kedelapan Variabel Jumlah 0 * 1 ** Proporsi Kontrol 0 6 1,00 H0 5 1 0,17 H2 4 2 0,33 H4 6 0 0 H6 6 0 0 H8 6 0 0 Keterangan: H0= penyimpanan koumiss 0 hari; H2= penyimpanan 2 hari; H4= penyimpanan 4 hari; H6= penyimpanan 6 hari; H8= penyimpanan 8 hari;0*= tidak ada pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis H37RV; 1**= ada pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis H37RV Lampiran 9. Rekapitulasi Hasil Statistik Cohran Pertumbuhan Bakteri Mycobacterium tuberculosis H37RV pada Kontrol dan Berbagai Lama Penyimpanan Koumiss pada Pengamatan Minggu Kedelapan H0 H2 H4 H6 H8 Kontrol ** tn ** ** ** H0 ** tn tn tn H2 ** ** ** H4 tn tn H6 tn Total sampel 6 Q Cohran 21,1538 Derajat Bebas 5 Nilai P P<0,001 Keterangan: H0= penyimpanan koumiss 0 hari; H2= penyimpanan 2 hari; H4= penyimpanan 4 hari; H6= penyimpanan 6 hari; H8= penyimpanan 8 hari; **= sangat nyata (P<0,01); tn= tidak nyata (P>0,05); beda rataan minimum perlakuan= 0,79 63

Lampiran 10. Contoh Perhitungan Analisis Non Parametrik Cohran dan Uji Banding Nilai Tengah Cohran Pengamatan Minggu Keempat n Kontrol H0 H2 H4 H6 H8 R R 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 0 0 0 0 2 4 3 1 0 0 0 0 0 1 1 4 1 0 0 0 0 0 1 1 5 1 0 1 0 0 0 2 4 6 1 0 0 0 0 0 1 1 N 6 1 1 0 0 0 8 12 1 1 Q =. = 22,78 (P<0,01) (P<0,01) dilanjutkan dengan uji banding nilai tengah Cohran CD c = Z adj 2 = 2,94 2 = 0,76 (beda rataan minimum perlakuan) 64

Lampiran 11. Komposisi de Man Rogosa Sharpe (MRSB) Peptone 10,0 Lab-lemco powder 8,0 Yeast extract 4,0 Glukosa 20,0 Sorbitan mono-oleate 1 ml Dipotassium hydrogen phosphate 2,0 Sodium acetate 3 H 2 O 5,0 Triammonium citrate 2,0 Magnesium sulphate 7 H 2 O 0,2 Manganese sulphate 4 H 2 O 0,2 Cara Pembuatan Media Sebanyak 52 gram MRSB dicampur ke dalam 1000 ml akuades, diaduk sampai tercampur rata. Sebanyak 9 ml dipipet ke dalam tabung reaksi lalu disterilkan dengan autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. Media MRSB dapat langsung digunakan atau disimpan dalam refrigerator (4-7 o C) bila tidak segera digunakan. ph 6,2 ± 0,2 pada 25 o C Lampiran 12. Komposisi Nutrien Broth (NB) Beef extract 3,0 g Peptone 5,0 g Cara Pembuatan Media Sebanyak 8 gram NB dicampur ke dalam 1000 ml akuades, diaduk rata dan direbus sampai mendidih. Sebanyak 9 ml dipipet ke dalam tabung reaksi, disterilkan dengan autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. Media NB dapat langsung digunakan atau disimpan dalam refrigerator (4-7 o C) bila tidak segera digunakan. ph 6,8 ± 0,2 pada 25 o C Lampiran 13. Komposisi Buffered Peptone Water (BPW) Peptone 10,0 Sodium chloride 5,0 Disodium phosphate 3,5 Potassium dihydrogen phosphate 1,5 Cara Pembuatan Media Sebanyak 20 gram BPW dicampur ke dalam 1000 akuades, diaduk sampai tercampur rata. Sebanyak 9 ml dipipet ke dalam tabung reaksi dan disterilkan dengan autoklaf 65

suhu 121 o C selama 15 menit. Media BPW dapat langsung digunakan atau disimpan dalam refrigerator (4-7 o C) bila tidak segera digunakan. Lampiran 14. Komposisi Deman Rogosa Sharpe Agar (MRSA) Glukosa 20 g Pepton 10 g Agar 10 g Beef extract 8 g K 2 HPO 4 2 g Triammonium citrate 2 g MgSO 4.7H 2 O 0,2 g MnSO 4.4H 2 O 0,05 g Sorbitan monooleate 1,0 ml Cara pembuatan media Sebanyak 52 gram MRSA dicampur ke dalam 1000 ml akuades, diaduk dan dipanaskan sampai tercampur rata dengan magnetic stirer. Media disterilkan dengan autoklaf suhu 121 o C selama 15 menit. Media MRSA dapat langsung digunakan atau disimpan dalam refrigerator (4-7 o C) bila tidak segera digunakan. ph 6,2 ± 0,2 pada 25 o C Lampiran 15. Komposisi Plate Count Agar (PCA) Agar 15 g Pancreatic digest of casein 5 g Yeast extract 2,5 g Glukosa 1 g Cara Pembuatan Media Sebanyak 17,5 gram PCA dicampur ke dalam 1000 ml akuades, diaduk sampai tercampur rata, kemudian dimasukkan ke dalam botol schott dan direbus hingga mendidih. Media disterilkan dengan autoklaf suhu 121 o C selama 15 menit. Media PCA disimpan dalam refrigerator (4-7 o C) bila tidak segera digunakan dan dipanaskan kembali dalam waterbath (± 70 o C) saat digunakan. ph 7,0 ± 0,2 pada 25 o C Lampiran 16. Komposisi Potato Dextrose Agar (PDA) Glukosa 20 g Agar 15 g Kentang 4 g Tartaric acid 14 ml 66

Cara Pembuatan Media Sebanyak 39 gram PDA dicampur ke dalam 1000 ml akuades, diaduk sampai tercampur rata, kemudian dimasukkan ke dalam botol schott dan direbus hingga mendidih. Media disterilkan dengan autoklaf suhu 121 o C selama 15 menit. Media PDA disimpan dalam refrigerator (4-7 o C) bila tidak segera digunakan dan dipanaskan kembali dalam waterbath (± 70 o C) saat digunakan. ph 5,6 ± 0,2 pada 25 o C Lampiran 17. Komposisi Mueller Hinton Agar (MHA) Beef dehydrated infusion from 300,0 Casein hydrolysate 17,5 Starch 1,5 Agar 17,0 Cara Pembuatan Media Sebanyak 38 gram MHA dicampur ke dalam 1000 ml akuades, diaduk sampai tercampur rata, kemudian dimasukkan ke dalam botol schott dan direbus hingga mendidih. Media disterilkan dengan autoklaf suhu 121 o C selama 15 menit. Media MHA disimpan dalam refrigerator (4-7 o C) bila tidak segera digunakan dan dipanaskan kembali dalam waterbath (± 70 o C) saat digunakan. ph 7,3 ± 0,2 pada 25 o C Lampiran 18. Komposisi Garam Lowenstein-Jensen (LJ) Tepung kentang 30 g Asparagine 3,6 g KH 2 PO 4 2,4 g Magnesium sitrat 0,6 g Malachite green 0,4 g MgSO 4.7H 2 O 0,24 g Gliserol 12 ml Cara Pembuatan media Sebanyak 37,5 gram LJ dicampur ke dalam akuades, diaduk sampai tercampur rata, kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer besar dan direbus hingga mendidih. Media disterilkan dengan autoklaf suhu 121 o C selama 15 menit. Garam LJ yang telah steril dicampurkan dengan 1 L telur, kemudian sebanyak 7 ml dimasukkan ke dalam tabung ulir untuk di oven suhu 81 o C 56 menit. 67

Lampiran 19. Perhitungan Diameter Aktivitas Daya Hambat Antimikroba terhadap S. Typhimurium ATCC 14028 Keterangan: d 3 d 4 d 1 d 2 a b c a = diameter sumur (5 mm) b = antimikroba koumiss c = zona bening e d = pengukuran diameter (mm) e = bakteri S. Typhimurium ATCC 14028 Diameter rata-rata (mm) = 68