BAB 1 PENDAHULUAN. daerah, dan pendapatan negara serta penerimaan devisa akan meningkat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB II PROFIL BISNIS. Asal mula sang pendiri mendirikan bisnis tour and travel ini dikarenakan melihat

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. wisata seperti ini dengan tujuan yang bermacam-macam. mereka bermacam-macam, seperti ingin berwisata ke lokasi pengambilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi sektor

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Manajemen pendapatan (yield management)merupakan teknik yang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. devisa negara. Salah satu Visi Pariwisata Indonesia yaitu, industri pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Tinjauan Terhadap Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuju kearah penguasaan pasar secara luas, Baik itu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. belakangan ini pertumbuhan agen-agen travel kian pesat guna mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini merupakan zaman perkembangan teknologi informasi,

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. berlipatnya pertumbuhan maskapai penerbangan yang berkembang sangat cepat

PELUANG BISNIS AGEN TRANSPORTASI DAN PERJALANAN WISATA. Muhammad Muthahhari STMIK AMIKOM Yogyakarta. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak

STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic

Cara Pemesanan: Spesifikasi: Customer Support: Harga : Rp

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. ini. Oleh karena itulah membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan

Kuesioner untuk Pelanggan PT Kuwera Jaya Tour and Travel. 1. Latar belakang pendidikan Anda adalah :

Melalui grafik diatas dapat diketahui bahwa demand penumpang penerbangan di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun 1998 hingga tahun 2000.

BAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun

LAMPIRAN 1 KUESIONER PELANGGAN PT. BUMANTARA TOUR & TRAVEL. Mohon bantuandan kesediaan anda untuk menjawab seluruh pertanyaan dan pernyataan

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB III DATA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya

OPTIMALISASI PELAYANAN PARIWISATA PROPINSI DI YOGYAKARTA SAAT WEEKEND-WEEKDAYS BERDASARKAN SEGMENTASI WISATAWAN NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN ,05 Juta ,23 Juta ,75 Juta ,31 Juta ,23 Juta

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dalam rutinitasnya membuat kegiatan berwisata menjadi kebutuhan yang penting

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan dan kemudahan dalam pembelian tiket pesawat (Restuti et al, 2014).

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin. meningkat baik dari jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. C I T Y H O T E L B I N T A N G 3 D I S E M A R A N G I m a n t a k a M u n c a r

BAB I PENDAHULUAN PERTUMBUHAN INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA. Soekarno-Hatta yakni 17,49 juta orang. Berdasarkan data dari Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman, pelayanan-pelayanan penunjang lainnya tempat rekreasi,

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV DATA PENELITIAN

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan sebuah bisnis tidak lagi dibatasi oleh tempat dan waktu lagi.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tulang punggung ekonomi didasarkan pada suatu anggapan bahwa sektor

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. usaha hingga mendapatkan pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat atau

BAB I PENDAHULUAN. 4. Bagaimana perkembangan fitur Passpod dalam penyelesaian kendala?

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh dalam kegiatan-kegiatan seperti perekonomian, pengiriman barang atau jasa,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Realisasi Penerimaan Pajak

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER ,30 PERSEN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sektor pariwisata merupakan sumber devisa bagi negara Indonesia yang merupakan salah satu sektor pendapatan non-migas yang perlu ditingkatkan peranannya agar dapat memperlancar pembangunan nasional dimana Indonesia kini tidak bisa hanya sekedar mengandalkan sektor migas saja pada masa krisis energi fosil dan sumber daya mineral seperti sekarang ini. Pariwisata juga dapat meningkatkan kegiatan ekonomi yang terkait, seperti meningkatkan peluang usaha baru, lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, dan pendapatan negara serta penerimaan devisa akan meningkat. Indonesia yang sedang berkembang di Asia Tenggara, memiliki perkembangan investasi multi aspek yang terus meningkat, sehingga menarik minat orang datang ke Indonesia untuk perjalanan bisnis atau berlibur ke tiap daerah di Indonesia, khususnya untuk wilayah Jawa Tengah. Melalui analisis data berikut, wisatawan yang datang ke Indonesia, khususnya untuk wilayah Jawa Tengah dan kota Semarang cenderung mengalami peningkatan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan internasional, yang dapat dilihat pada tabel berikut :

1.1.1. Analisis wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia Tabel 1.1. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia 2012 2014 Satuan : wisman BULAN 2012 2013 2014 JANUARI 652.692 614.328 753.079 FEBRUARI 592.502 678.415 702.666 MARET 658.602 725.316 765.607 APRIL 626.100 646.117 726.332 M E I 650.883 700.708 752.363 J U N I 695.531 789.594 851.475 J U L I 701.200 717.784 777.210 AGUSTUS 634.194 771.009 826.821 SEPTEMBER 683.584 770.878 791.296 OKTOBER 688.341 719.903 808.767 NOVEMBER 693.867 807.422 764.461 DESEMBER 766.966 860.655 915.334 TOTAL 8.044.462 8.802.129 9.435.411 Sumber : Kemenpar, 2015 http://www.kemenpar.go.id/userfiles/file/perkembangan%20bulanan%20wisatawa N%20MANCANEGARA,%202010%20-%202014.pdf Dari data di atas, dapat dilihat wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia dari tahun 2012 sampai 2014 meningkat cukup signifikan. Peningkatan memang cenderung terjadi pada bulan Juli, Agustus, dan Desember karena pada bulan Juli dan Agustus merupakan libur musim panas dan Lebaran dan Desember merupakan libur Natal dimana kedua hari raya tersebut memberikan libur dengan jumlah hari yang cukup banyak. Musim panas sangat cocok bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke negara tropis seperti Indonesia, karena objek wisata di Indonesia banyak terdiri dari wisata alam outdooryang memerlukan cuaca yang cerah agar dapat dinikmati secara aman dan nyaman oleh para pengunjungnya.

1.1.2. Analisis jumlah wisatawan provinsi Jawa Tengah Tabel 1.2. Jumlah kunjungan wisatawan domestik dan internasional ke provinsi Jawa Tengah tahun total wisatawan 2012 25.603.157 2013 29.818.752 2014 30.271.679 GRAFIK WISATAWAN DOMESTIK DAN INTERNASIONAL KE PROVINSI JAWA TENGAH 32000000 30000000 28000000 26000000 24000000 22000000 2012 2013 2014 Sumber : BPS, 2014:http://jateng.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1160 Dari data di atas, disimpulkan bahwa jumlah wisatawan domestik dan internasional yang berkunjung ke provinsi Jawa Tengah menunjukkan perkembangan positif dimana jumlahnya terus meningkat setiap tahun. Kemajuan infrastruktur pariwisata Jawa Tengah juga tidak lepas dari meningkatnya jumlah objek wisata yang baru ditambah fasilitas penunjangnya seperti akomodasi dan kuliner yang terus bertambah jumlahnya, apalagi pemerintah Jawa Tengah sekarang ini sangat serius dalam membina sektor ekonomi kreatif, koperasi dan UMKM.

1.1.3. Analisis wisatawan tingkat kota Semarang Tabel 1.3.Jumlah wisatawan domestik dan internasional ke kota Semarang dan pendapatan pariwisata kota Semarang tahun wisatawan pendapatan 2009 1.633.042 Rp55.148.335.851 2010 1.915.892 Rp65.767.643.499 2011 2.100.926 Rp78.344.794.420 2012 2.712.442 Rp87.978.572.590 2013 3.157.658 Rp107.163.316.629 GRAFIK PERKEMBANGAN WISATAWAN SEMARANG 3500000 3000000 2500000 2000000 1500000 1000000 500000 0 2009 2010 2011 2012 2013 GRAFIK PENDAPATAN PARIWISATA SEMARANG Rp120.000.000.000 Rp100.000.000.000 Rp80.000.000.000 Rp60.000.000.000 Rp40.000.000.000 Rp20.000.000.000 Rp0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Pemerintah Kota Semarang, 2013 http://beta.semarangkota.go.id/content/image/files/4.2.04%20urusan%20pilihan%20pariwis ata%20draft%20lkpj%202013.pdf

Dari data sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kota Semarang mengalami peningkatan jumlah wisatawan yang signifikan tiap tahunnya, yang mendatangkan pendapatan daerah yang terus meningkat. Meningkatnya pendapatan pariwisata dapat digunakan untuk mengoptimalkan pembangunan daerah itu sendiri dalam segala sektor. Pemerintah Kota Semarang juga terus mengoptimalkan pendapatan pariwisata untuk membangun fasilitas pariwisata dan membina orang yang bertugas di bidang pariwisata agar dapat menarik wisatawan dari luar kota Semarang dan dari warga Semarang sendiri. Tabel 1.4. Data perkembangan fasilitas penunjang wisata di kota Semarang Sumber : Pemerintah Kota Semarang, 2013 http://beta.semarangkota.go.id/content/image/files/4.2.04%20urusan%20pilihan%20pariwis ata%20draft%20lkpj%202013.pdf

Pendapatan wisata kota Semarang yang terus meningkat akan menarik investor berskala besar dan UMKM untuk mengembangkan bisnis pariwisata di kota Semarang, baik sebagai objek wisatanya maupun sebagai penyedia fasilitas penunjang bagi wisatawannya. Memang dari data di tabel sebelumnya, belum ada penambahan objek wisata baru, karena jumlah objek wisata baik yang dikelola swasta atau pemerintah sebagian masih dalam proses pembangunan. Tapi untuk fasilitas penunjang wisata, jumlahnya terus meningkat baik dari investor besar maupun sektor UMKM warga Semarang sendiri. Meningkatnya jumlah wisatawan di kota Semarang berakibat dimana kebutuhan akan fasilitas penunjang wisata cenderung meningkat. Peluang untuk memenuhi kebutuhan wisatawan ini dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis fasilitas penunjang wisata dimana mereka ingin berinovasi dengan membuat sesuatu yang baru sebagai nilai tambah agar menarik wisatawan datang ke kota Semarang, caranya melalui fasilitas penunjang pariwisata dengan harga yang bervariasi tetapi tetap berusaha memberikan mutu yang bagus agar dapat menjawab semua kebutuhan pelanggannya. Dari semua data sebelumnya, dapat dilihat tahun terakhir ini tren meningkatnya jumlah wisatawan lokal, nasional, dan mancanegara yang berkunjung ke Jawa Tengah, khususnya untuk kota Semarang ternyata cukup berdampak signifikan bagi munculnya peluang usaha baru di bidang penyelenggaraan perjalanan wisata baik untuk warga kota Semarang ataupun untuk warga luar Semarang. Setelah mengamati secara langsung di lapangan saat penelitian ini dilakukan, bisnis biro perjalanan telah menjamur di kota Semarang dari yang skala kecil seperti travel agent rumahan / warungan / sebagai ruang lingkup bisnis koperasi sekolah yang dikelola oleh unit

kegiatan mahasiswa dan juga skala menengah dan skala besar yang sudah memiliki perkantoran sendiri di ruko bertingkat. Memang untuk masa sekarang ini, salah satu komponen bisnis biro perjalanan yang sudah umum seperti menjual tiket pesawat, kereta api, dan voucher hotel sedikit surut akibat maraknya aplikasi seluler dan website airlines atau website biro perjalanan, tapi itu tidak berdampak signifikan karena aplikasi seluler tersebut hanya memiliki kapasitas yang terbatas untuk melakukan pembelian tiket / voucher hotel dalam jumlah kecil dimana penumpang yang menggunakan jasa dari aplikasi seluler itu pembeliannya dibatasi untuk beberapa orang saja dan bukan untuk melakukan pemesanan perjalanan pariwisata yang melibatkan rombongan dalam jumlah besar. Bilamana ada konsumen yang serius ingin berpergian dengan rombongan berjumlah besar, pembelian tiket dan paket wisata harus dilakukan langsung dengan mengkontak petugas kantor biro perjalanan dan melakukan pembayaran sesuai metode yang diminta biro perjalanan tersebut. Berikut akan ditampilkan kapasitas website airlines, website biro perjalanan, maupun aplikasi dalam menjual tiket dimana sumber data dalam tabel ini diperoleh melalui akses langsung pada websitenya. Tabel 1.5. Jumlah maksimal orang yang dapat membeli tiket dari aplikasi / website Nama Aplikasi/Web Jumlah maksimal orang yang membeli tiket pesawat dalam tiap pesanan (bukan balita) Traveloka.com 7 (Pesawat), 4 (Kereta Api) Pegi-pegi.com 7 (Pesawat), 4 (Kereta Api) Tiket.com 6 (Pesawat), 4 (Kereta Api) Nusatrip.com 7 PT Kereta Api Indonesia TiketKAI.com = 4, Tiket.kereta-api.co.id = 4 KAI (Tokopedia) 4 LionAir.co.id 7 BatikAir.com 7 Garuda-Indonesia.com 9 Citylink.co.id 9 Sriwijayaair.co.id 9 Sumber : website masing-masing perusahaan dan maskapai yang tercantum dalam tabel

Tabel 1.6. Jumlah maksimal orang yang dapat membeli tiket dari website travel agent Biro Perjalanan website Jumlah maksimal orang yang membeli tiket pesawat dalam tiap pesanan (bukan balita) Nusantara Nusatovel.com 7 Bayu Buana Bayubuanatravel.com 3 Dwidaya Dwidayatravel.com 7 Panorama Panorama-tours.com 9 (Pesawat), 4 (Kereta Api) Anta-Vaya Antavaya.com 7 Sumber : website masing-masing biro perjalanan yang sudah tercantum di tabel Dari hasil pengamatan langsung di lapangan, bisnis tour-travel kecil-kecilan memang sudah banyak di Semarang, namun belum ada satupun yang bisa merancang perjalanan untuk masyarakat, khususnya bagi backpackers yang ingin bertamasya dengan ongkos yang cukup murah di hari libur. Kalaupun ada, dalam pelaksanaannya jumlah objek wisata yang dikunjungi masih sangat terbatas dikarenakan pengetahuan masyarakat tentang pariwisata Indonesia masih cukup terbatas. Bagi backpackers yang didominasi kalangan mahasiswa, travelling tidak hanya dipandang lagi sebagai rekreasi, karena mereka memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga mereka ingin bepergian yang lebih kreatif dan ada nuansa petualangannya. Namun, selama ini, image piknik dengan travel agent dimata backpackers adalah piknik mahal dengan naik airlines terkemuka dan menginap di hotel bintang 3 5. Maka itu, disini muncul ide untuk merancang low-cost travel agent yang kedepannya akan diberi nama Chibi Holiday yang akan menjawab semua kebutuhan konsumen yang memerlukan perjalanan berbiaya terjangkau. Dalam dunia pariwisata, sistem piknik seperti ini disebut backpackers karena mereka cenderung ingin piknik praktis membawa ransel bukan koper.

Maka itu, Chibi Holiday akan menjawab semua kebutuhan masyarakat, khususnya backpackersdalam menyusun perjalanan wisata yang murah namun berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan yang diinginkan konsumen. 1.1.4. Konsep bisnis Dengan mengangkat konsep low cost travel agent Chibi Holiday akan menjawab kebutuhan wisatawan yang memiliki dana terbatas tetapi ingin berlibur ke beberapa tujuan wisata yang menarik di Jawa-Bali. Pilihan trip yang beraneka ragam, harga terjangkau, dan sedikit memunculkan konsep adventurous backpacker diharapkan mampu memberikan nilai tambah untuk perencanaan awal usaha tour & travel ini. Chibi Holiday akan fokus menjual paket wisata berbiaya terjangkau dimana perencanaan perjalanan wisata dirancang dengan efisiensi biaya transportasi dan akomodasi. Walaupun untuk perencanaan perjalanan wisata menggunakan harga pasaran umum, waktu perjalanan wisata dioptimalkan agar dapat mengunjungi semua objek yang dituju agar biaya tidak membengkak pada transportasi dan akomodasi saja. Selain itu, Chibi Holiday tidak mewajibkan pembelian fasilitas yang memang konsumen tersebut tidak mengkehendakinya. Penjualan paket wisata dan tiket akan dilakukan dengan dua cara, yang pertama adalah menjual langsung kepada konsumen di kantor dan stand (bila dibutuhkan untuk memasarkan produknya di luar kantor) serta melakukan pemasaran dan penjualan produknya dengan media teknologi informasi seperti melalui social media untuk promosi dan update perjalanan wisata yang akan dijalankan, website perusahaan dan aplikasi belanja online. Dengan adanya pemesanan secara online baik melalui e-mail, website, aplikasi, maupun

kontak via telepon dan SMS, maka Chibi Holiday juga tetap bisa menjual produknya diluar jam operasional kantor. Paket wisata yang ditawarkan Chibi Holiday adalah paket wisata city tour kota di Jawa Tengah (Semarang, Solo, Jogjakarta) yang dilaksanakan one day trip, paket wisata jarak pendek dan menengah di Jawa Tengah yang dilaksanakan di luar kota besar Semarang, Jogjakarta, dan Solo. Chibi Holiday juga akan membuka paket wisata jarak jauh seperti Jawa Barat, Jakarta, Banten, Jawa Timur, dan Bali. Tentunya semua ini akan dikemas dengan perencanaan perjalanan yang efisien agar dapat menekan biaya akomodasi dan transportasi supaya biayanya tetap terjangkau, namun Chibi Holiday berusaha akan mengoptimalkan kunjungan wisata yang diperlukan konsumen bisa tercapai. Jasa lain dari Chibi Holiday adalah penjualan tiket pesawat, kereta api, bis malam, travel, dan objek wisata Jawa-Bali untuk konsumen yang tidak ingin melakukan pembelian paket wisata yang tersedia melainkan mereka ingin berlibur untuk keperluannya sendiri, seperti mudik, berlibur membawa mobil sendiri, ataupun melakukan perjalanan yang paket perjalanannya belum disediakan oleh Chibi Holiday. 1.2. RUMUSAN MASALAH Perencanaan bisnis ini ditulis sebagai akibat masih minimnya low cost travel agent di kota Semarang yang memiliki pelayanan dan fasilitas yang baik, serta paket liburan yang bervariasi dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat umum, khususnya bagi mahasiswa dan pelajar yang memiliki demand akan kebutuhan liburan berongkos terjangkau sangat tinggi.

Melihat adanya peluang di industri ini, Chibi Holiday merencanakan untuk memanfaatkan peluang yang ada dalam bisnis low cost travel agent dengan positioning yang berbeda dari biro perjalanan pada umumnya guna merebut pangsa pasar bagi masyarakat umum, khususnya mahasiswa yang merindukan liburan dengan ongkos terjangkau. Adapun strategi yang diterapkan untuk mewujudkan positioningnya sebagai low cost travel agent adalah dengan menerapkan penyusunan rencana perjalanan yang efisien dalam biaya dan waktu agar dapat mengurangi biaya transportasi dan akomodasi yang digunakan para wisatawan. Salah satunya adalah dengan memakai penginapan yang berharga terjangkau namun tetap memperhatikan mutu fasilitas yang memadai. Meski penginapan yang terjangkau bisa jadi sedikit jauh dari pusat kota, perencanaan itinerary harian dilakukan dengan mengunjungi beberapa objek wisata yang lokasinya saling berdekatan dalam satu kawasan. Chibi Holiday juga tidak mengharuskan konsumen membeli kebutuhan perjalanan yang disediakan perusahaan bilamana konsumen tidak menginginkannya. Proses penjualan dan pemasaran di Chibi Holiday akan menggunakan metode penjualan serta promosi langsung kepada konsumen di kantor pada jam kerja. Perluasan pangsa pasar juga bisa dilakukan dengan membuka stand di tempat tertentu bilamana diperlukan. Di samping itu, penjualan dan pemasaran juga akan dilakukan dengan teknologi informasi melalui pemanfaatan social media untuk promosi dan update jadwal perjalanan terbaru. Penjualan paket wisata dan tiket juga akan dilakukan menggunakan website dan aplikasi online shopping yaitu Buka-Lapak, Tokopediaagar konsumen bisa memesan paket perjalanan dan tiket di segala waktu dan tempat konsumen dengan memanfaatkan perangkat elektronik yang dipakainya.

Adapun alasan pemilihan aplikasi Buka-Lapak, Tokopediadilakukan selain karena aplikasi online-shopping tersebut sudah memiliki pangsa pasar yang bagus di kalangan masyarakat Indonesia, cara pemakaiannya sangat praktis dan efisien baik untuk penjual yang akan menginput produk komoditasnya ataupun bagi pembeli yang akan membelinya. Selain itu aplikasi ini sering mengadakan promo menarik berupa bonus bagi penjual dan pembeli yang bertransaksi saat promo berlangsung, terutamanya dengan sistem pembayaran nontunai. Selanjutnya juga akan dibahas bagaimana strategi bisnis yang akan dilakukan Chibi Holiday agar dapat memanfaatkan peluang pasar di industri pariwisata Indonesia melalui penjualan tiket dan paket wisata yang tersedia, baik city tour Semarang, Jogjakarta, Solo, paket wisata jarak pendek dan menengah di Jawa Tengah, paket wisata jarak jauh untuk wilayah Jawa-Bali dengan menerapkan efisiensi dalam penyusunan itinerary agar dapat menekan biaya akomodasi dan transportasi perjalanan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang akan menjadi pokok permasalahan adalah menganalisis bagaimana perencanaan bisnis Chibi Holiday selaku low-cost travel agent. Pertanyaan yang akan ditujukan dalam rumusan masalah business plan ini adalah sebagai berikut : 1. Apa masalah yang ada di lapangan berupa kebutuhan masyarakat akan pariwisata berbiaya terjangkau? 2. Bagaimana perilaku masyarakat Indonesia dalam merencanakan dan melakukan pembelian perjalanan wisata berbiaya terjangkau dan mengapa Chibi Holiday merasa perlu menjalankan usaha ini?

3. Bagaimana solusi utama Chibi Holiday untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia dalam merencanakan perjalanan wisata yang berbiaya terjangkau? 1.3. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan utama dari penelitian dalam ini adalah untuk menyusun perencanaan bisnis dari Chibi Holiday selaku low-cost travel agent di kota Semarang, dengan tujuan khusus penelitian sebagai berikut : 1) Menganalisis masalah yang ada di lapangan berupa permintaan pasar akan produk perjalanan wisata berbiaya terjangkau dengan area Jawa-Bali, untuk dapat menentukan segmenting, targetting, dan positioning pasar dari Chibi Holiday. 2) Menentukan solusi untuk menjalankan bisnis penyelenggara perjalanan berbiaya terjangkau yang efisien dalam biaya dan waktu. 3) Menentukan kebijakan bisnis yang komprehensif agar Chibi Holiday dapat meraih sasaran bisnis dengan kondisi operasional perusahaan yang berlangsung optimal.

1.4. MANFAAT PENELITIAN a) Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi melalui hasil penelitian yang ada sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya, khususnya bagi akademisi yang akan melakukan penelitian sejenis ataupun calon pebisnis yang ingin mempelajari cara merintis low-cost travel agent. b) Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengarahkan pola pikir manajemen perusahaan agar dapat mempertimbangkan keputusan investasi yang memadai untuk perusahaan dalam menjalankan bisnis kedepannya.