Kajian Kenyamanan Pengunjung Pada Taman POM IX Palembang

dokumen-dokumen yang mirip
Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KUESIONER KENYAMANAN PENGGUNA

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

III. METODE PENELITIAN. tentang variabel-variabel yang diteliti yang selanjutnya mencoba untuk menarik

BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

BAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ

BAB III METODE PENELITIAN

Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan

BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

V. KONSEP Konsep Dasar Pengembangan Konsep

BAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

RESORT DENGAN FASILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB III TINJAUAN KHUSUS. 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema. 3.2 Penjelasan Tema

VI. PERENCANAAN HUTAN KOTA

BAB III METODE PENELITIAN. metode pengumpulan data, metode analisis data serta metode penyajian hasil analisis data.

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

Studi Kepuasan Pengunjung Terhadap Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Sebagai Ruang Publik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berguna dan hanya bisa bergerak jika ada manusia yang menggerakannya. Tanpa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal

BAB 4 PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti oleh peneliti harus sudah jelas 1. variable terikat (motivasi belajar) melalui pengujian hipotesis.

PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI PADA KORIDOR JALAN MALIOBORO BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG LAPORAN TUGAS AKHIR

Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota

BAB V ANALISIS SINTESIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB V KONSEP PERANCANGAN

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia

III. METODOLOGI. Gambar 10. Lokasi Penelitian. Zona Inti

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kondisi Sistem Setting dan Livabilitas Ruang Terbuka Publik di Lapangan Puputan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN (Kasus: Taman Lesmana dan Taman Pandawa)

BAB IV METODE PENELITIAN. kebisingan lalu lintas dan wawancara terhadap penduduk yang dilakukan dengan

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

IDENTITAS RESPONDEN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III PERSEPSI WISATAWAN DOMESTIK TENTANG UNSUR-UNSUR PEMBENTUK CITY BRANDING KOTA SEMARANG TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI KE KOTA SEMARANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB II ANALISIS TAPAK. mengatakan metoda ini sebagai Metoda Tulang Ikan. Pada kegiatan Analisa, Dosen

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

BAB I PENDAHULUAN. Fristiawati, 2015 PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nama : NIP : Jenis Kelamin :

KUESIONER. Saya adalah mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

BAB VI KESIMPULAN. kemudian didapatkan temuan penelitian. Temuan-temuan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3. Achmad Faisal EA06

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: ( Print) C-114

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung

VI. KONSEP PERANCANGAN TAMAN TEPIAN SUNGAI MARTAPURA KOTA BANJARMASIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan toko roti Shereen Cakes & Bread yang menjual

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK. Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar

Pengaruh Fungsi Vegetasi terhadap Kenyamanan Termal Lanskap Jalan di Kawasan Kolonial Jalan Besar Idjen, Malang

Transkripsi:

Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 7,A 009-016 https://doi.org/10.32315/ti.7.a009 Kajian Kenyamanan Pengunjung Pada Taman POM IX Palembang Desti Rahmiati 1, Bondan Prihastomo 2 1,2 Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Indo Global Mandiri. Korespondensi: desti.rahmiati@uigm.ac.id Abstrak Taman sebagai ruang terbuka publik seharusnya bersifat responsif, demokrasi dan bermakna, responsif berarti ruang terbuka publik harus dapat memenuhi berbagai kebutuhan penggunanya termasuk kebutuhan kenyamanan. Kenyamanan merupakan kebutuhan dasar manusia yang dapat dirasakan secara fisik maupun non fisik. Setiap manusia membutuhkan kenyamanan dalam hidupnya termasuk dalam pemenuhan salah satu kebutuhannya yaitu rekreasi yang paling sering ditemukan di taman-taman kota termasuk taman POM IX Palembang. Taman ini merupakan salah satu taman yang paling sering dikunjungi karena didukung dengan berbagai fasilitas yang ada di taman tersebut, akan tetapi lokasi taman yang berada di tepi jalan utama kota yang memiliki tingkat kebisingan dan polusiudara yang tinggi dapat mengganggu kenyamanan pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kenyamanan pengunjung pada taman POM IX Palembang dengan metode penelitian kuantitaif rasionalistik dan pendekatan deskriptif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa kenyamanan pengunjung pada taman POM IX sudah cukup baik, namun masih diperlukan adanya penambahan fasilitas untuk meningkatkan kenyamanan tersebut. Kata-kunci : kenyamanan, pengunjung, taman Pendahuluan Taman yang merupakan salah satu bentuk ruang terbuka publik berfungsi sebagai tempat berinteraksi bagi semua orang tanpa ada batasan ruang dan waktu, di ruang ini masyarakat secara bebas melakukan segala macam kegiatan dengan rasa tenang, nyaman dan tanpa tekanan. Ruang publik harus bersifat responsif, demokrasi dan bermakna. Responsif berarti ruang terbuka publik harus dapat memenuhi berbagai kebutuhan penggunanya termasuk kebutuhan kenyamanan. Kenyamanan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yang dapat dirasakan secara fisik maupun non fisik. Menurut Mangunwijaya dalam Depriani (2018) kenyamanan fisik yang dapat dirasakan seseorang saat berada di suatu lingkungan terdiri dari (1) kenyamanan ruang yang Fakultas Arsitektur & Desain, Unika Soegijapranata, Semarang ISBN 978-602-51605-7-8 E-ISBN 978-602-51605-5-4 berkaitan dengan antropometri tubuh dan gerak tubuh manusia yang disesuaikan dengan fungsi lingkungan; (2) kenyamanan visual yang berkaitan dengan kualitas pemandangan yang ada di lingkungan tersebut; (3) kenyamanan thermal/suhu berkaitan dengan iklim mikro yang tercipta di lingkungan tersebut; (4) kenyamanan audial/suara berkaitan dengan kebisingan yang ada di lingkungan tersebut. Sedangkan kenyamanan psikis berkaitan dengan kondisi pikiran seseorang yang mengekspresikan tingkat kepuasan seseorang terhadap lingkungannya. Kenyamanan dapat dipengaruhi beberapa faktor diantaranya sirkulasi, iklim, kebisingan, bentuk, keamanan, kebersihan dan keindahan (Hakim, 2003). Faktor kenyamanan perlu dipertimbangkan dalam perancangan taman bermain untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung dalam beraktivitas di taman Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 A 009

Kajian Kenyamanan Pengunjung Pada Taman POM IX Palembang bermain. Faktor kenyamanan meliputi ruang gerak, keterhubungan antar permainan, jumlah permainan, pemandangan, penguunaan material yang sesuai dan pengaruh lingkungan sekitar termasuk keteduhan (Baskara, 2011). Adapun komponen yang diatur dalam pengendalian faktor kenyamanan dalam perancangan taman bermain adalah lokasi taman bermain, tata letak (layout), peralatan permainan dan material. Indikator dalam komponen lokasi yaitu (1) penetapan lokasi taman bermain didasarkan pada kebutuhan dan keinginan stakeholders setempat; (2) taman bermain tidak terganggu oleh aktivitas yang terjadi di lingkungan sekitarnya, (3) lokasi taman bermain mempunyai iklim mikro yang nyaman dengan memanfaatkan area yang ternaungi oleh vegetasi/struktur bangunan. Indikator dalam komponen tata letak yaitu (1) tata letak memungkinkan pengunjung bebas bergerak dari satu area permainan ke area permainan lainnya, serta memberikan pilihan bagi pengunjung untuk bebas memilih jenis permainan yang berbeda; (2) terdapat pembagian lokasi permainan yang teduh dan yang terpapar sinar matahari secara langsung; (3) tersedianya fasilitas tempat duduk yang digunakan untuk beristirahat dan sebagai area tunggu bagi pengunjung; (4) tersedianya fasilitas berlindung saat terjadi hujan dan gangguan alam lainnya. Indikator dalam komponen peralatan permainan yaitu (1) peralatan permainan harus mampu digunakan dengan nyaman oleh semua anak, dengan menyediakan fasilitas tambahan bagi anak-anak dengan keterbatasan fisik; (2) terdapat perbedaan pemilihan bahan/material pada area yang teduh dan area yang terpapar sinar matahari secara langsung; (3) dihindarkan dari desain yang terlalu rumit karena dapat menyulitkan kegiatan pemeliharaan. Indikator dalam komponen material/bahan yaitu (1) tidak menggunakan bahan yang mudah menghantarkan panas pada area taman yang terpapar sinar matahari secara langsung; (2) material yang dipilih harus mempunyai daya tahan tinggi, higienis dan mudah secara pemeliharaan. Setiap manusia membutuhkan kenyamanan dalam hidupnya termasuk dalam pemenuhan kebutuhannya yang meliputi makan, minum, rekreasi dan lain sebagainya. Kegiatan rekreasi masyarakat paling sering ditemukan di tamantaman kota, termasuk Taman POM IX di Kota Palembang. Taman ini merupakan salah satu taman yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat baik dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa dan bahkan lansia. Berbagai aktivitas yang dilakukan pengunjung seperti bermain dan duduk bersantai didukung oleh tersedianya berbagai fasilitas taman seperti lapangan bermain, peralatan permainan dan tempat duduk. Akan tetapi lokasi taman yang berada di tepi jalan utama kota yang memiliki tingkat kebisingan dan polusi udara yang tinggi dapat mengganggu kenyamanan pengunjung yang beraktivitas di taman tersebut. Untuk itu, perlu kajian lebih lanjut mengenai kenyamanan di taman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kenyamanan pengunjung pada Taman POM IX Palembang. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif rasionalistik dengan pendekatan deskriptif dan sifat dari penelitian ini adalah deduktif dengan mengacu kepada berbagai teori. Adapun pengertian deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum (Sugiyono, 2012). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi kasus di Taman POM IX Palembang yang berlokasi di Jl. POM IX Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat I, Palembang dengan batas-batas seperti yang ditunjukkan pada gambar 1. A 010 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018

Desti Rahmiati Berdasarkan lokasi penelitian tersebut maka populasi yang ditentukan dalam penelitian ini adalah pengunjung taman POM IX Palembang, adapun sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria yaitu berusia minimal 17 tahun dan pendidikan minimal SMP. Dari pengkajian literatur yang telah dilakukan sebelumnya didapat variabel penelitian yang dijabarkan pada tabel 1. Gambar 1. Peta lokasi taman POM IX Palembang Tabel 1. Penjabaran variabel penelitian Variabel Sub Variabel Indikator Kenyamanan Fisik Kenyamanan Psikis Kenyamanan Ruang Kenyamanan Visual Kenyamanan Thermal Kenyamanan Audial Kepuasan Pengguna - Ruang gerak di taman cukup besar. - Fasilitas taman mendukung aktivitas yang dilakukan pengunjung - Pemandangan di lingkungan taman rindang, asri, estetis dan dapat dinikmati. - Tersedia pepohonan/vegetasi yang menaungi taman. - Terdapat pepohonan atau vegetasi yang berfungsi sebagai peredam kebisingan. - Taman beserta fasilitasnya dapat memberikan kenyamanan dan kesenangan bagi pengunjung. Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif, kualitatif dan atau data kualitatif yang dikuantitatifkan, serta terbagi menjadi data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui beberapa teknik yaitu observasi lapangan, kuesioner dengan menggunakan skala pengukuran Likert, dan wawancara dengan informan kunci. Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui studi dokumen instansional dan studi literatur terkait tema penelitian. Metode Analisis Data Metode analisis merupakan tahapan yang penting dan menentukan. Pada tahapan inilah dijelaskan bagaimana data akan di analisis. Penentuan metode analisis data sangat bergantung pada jenis data yang akan dikumpulkan oleh peneliti, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif maka metode analisis data yang digunakan adalah metode kuantatif dengan alat bantu statistik yaitu tabel distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar. Tabel distribusi frekuensi digunakan untuk memudahkan dalam membaca hasil penilaian responden terhadap kenyamanan pengunjung pada taman POM IX Palembang. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis persepsi pengunjung terhadap kenyamanan di taman POM IX Palembang. Hasil dan Pembahasan Taman POM IX merupakan taman kota yang cukup ramai dikunjungi oleh masyarakat kota Palembang, berada di salah satu kawasan permukiman di Kota Palembang membuat taman ini dapat diakses dengan mudah baik dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 A 011

Kajian Kenyamanan Pengunjung Pada Taman POM IX Palembang Gambar 3. Kondisi taman POM IX pada akhir pekan Gambar 4. Kondisi taman POM IX di siang hari pada hari biasa Gambar 2. Peta lokasi dan batas-batas taman POM IX Palembang Gambar 2 menunjukkan batas-batas lokasi taman POM IX yaitu : - Utara : Taman Dharma Wanita - Timur : Bangunan Perdagangan dan Jasa - Selatan : Permukiman - Barat : Permukiman Selain dapat diakses dengan mudah, taman POM IX juga memiliki berbagai fasilitas taman yang menjadi faktor penarik pengunjung diantaranya jogging track, berbagai peralatan bermain, tempat duduk dan lain sebagainya. Taman POM IX terlihat paling ramai dikunjungi pada hari akhir pekan dan hari libur pada pukul 07.00-12.00 WIB dan 15.00-17.00 WIB seperti yang ditunjukkan pada gambar 3, sedangkan pada hari biasa pengunjung biasa berdatangan pada pukul 15.00-17.00 WIB tetapi pada hari lainnya pengunjung yang datang ke taman tersebut hanya sedikit seperti yang ditunjukkan pada gambar 4. Banyaknya pengunjung yang datang ke taman POM IX juga ditarik oleh banyaknya PKL yang menjajakan barang dagangannya berupa makanan. Selain observasi lapangan, data primer juga dikumpulkan melalui kuesioner terhadap 30 responden terpilih sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan seperti yang ditunjukkan pada gambar 5 dan 6. 63% Usia 37% 17-25 >25 Gambar 5. Rekapitulasi jumlah responden berdasarkan usia Pendidikan SMP SMA Diploma/Sarjana S2/S3 20% 3% 54% 23% Gambar 6. Rekapitulasi jumlah responden berdasarkan pendidikan sebelum dianalisis, data yang dikumpulkan dari kuesioner akan diuji validitas dan reliabilitasnya agar dapat dijadikan sumber data yang valid A 012 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018

dalam penelitian ini. Hasil uji validitas tersebut dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil uji validitas Butir Pertanyaan Pearson Correlation x1 0.645 x2 0.442 x3 0.669 x4 0.819 x5 0.609 x6 0.631 Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai pearson correlation setiap butir pertanyaan dalam kuesioner lebih besar dari nilai r tabel untuk 30 responden yaitu 0.361, berarti semua butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Adapun hasil uji reliabilitas terhadap data tersebut dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil uji reliabilitas Butir Pertanyaan Cronbach s Alpha if Item Deleted x1 0.898 x2 0.903 x3 0.899 x4 0.894 x5 0.899 x6 0.899 Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai cronbach s alpha setiap butir pertanyaan dalam kuesioner lebih besar dari 0.80 yang menyatakan bahwa semua pertanyaan dalam kuesioner tersebut reliabel. 5 4 3 2 1 0 3.27 3.43 4.03 3.93 3.97 3.17 x1 x2 x3 x4 x5 x6 Desti Rahmiati mean Gambar 7. Penilaian responden terhadap kenyamanan pengunjung pada taman POM IX Penilaian responden diukur menggunakan skala Likert dimana skor 1 menunjukkan nilai sangat buruk sampai skor 5 menunjukkan nilai sangat baik. Butir x1 mewakili penilaian responden terhadap kenyamanan ruang dengan indikator ruang gerak, seperti yang tertera di gambar 7 skor untuk butir x1 sebesar 3.27. Skor tersebut kenyamanan ruang di taman POM IX dari segi ruang gerak cukup baik walaupun belum sepenuhnya baik. Pepohonan, tempat duduk dan fasilitas taman lainnya di taman POM IX diatur dan diletakkan dengan jarak yang cukup lebar sehingga memberikan ruang gerak yang cukup lebar dan membuat pengunjung merasa cukup nyaman saat beraktivitas di taman tersebut, terutama kecenderungan anak-anak untuk selalu berlari-larian di ruang terbuka (ditunjukkan pada gambar 8). Berikut adalah hasil rekapitulasi penilaian responden terhadap kenyamanan pengunjung pada taman POM IX (ditunjukkan pada gambar 7). Gambar 8. Ruang gerak yang cukup lebar di taman POM IX Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 A 013

Kajian Kenyamanan Pengunjung Pada Taman POM IX Palembang Butir x2 mewakili penilaian responden terhadap kenyamanan ruang dengan indikator fasilitas taman, seperti yang tertera di gambar 7 skor untuk butir x2 sebesar 3.43. Skor tersebut kenyamanan ruang di taman POM IX dari segi fasilitas cukup baik walaupun belum sepenuhnya baik. Tersedia berbagai fasilitas di taman POM IX yang menjadi pendukung kegiatan yang terjadi di taman tersebut seperti berbagai peralatan permainan, gazebo, tempat duduk, lampu taman seperti yang ditunjukkan pada gambar 9. Namun ada beberapa peralatan permainan yang sudah rusak dan tidak bisa digunakan seperti yang terlihat pada gambar 10. Sedangkan fasilitas taman yang belum tersedia di taman POM IX yaitu toilet, keran air, tempat sampah yang memadai serta jalur aksesibilitas bagi anak difabel. Tidak tersedianya fasilitas tempat sampah yang memadai membuat sampah yang dibuang oleh pengunjung taman menjadi berserakan seperti yang ditunjukkan pada gambar 11, hal ini tentu akan mengurangi kenyamanan bagi pengunjung taman. Fasilitasfasilitas yang belum tersedia tersebut sangat penting untuk mendukung kegiatan yang ada di taman POM IX serta dapat menjadikan taman tersebut sebagai ruang publik yang responsif dan demokrasi. Gambar 9. Fasilitas yang ada di taman POM IX Gambar 11. Sampah yang berserakan di taman POM IX Butir x3 mewakili penilaian responden terhadap kenyamanan visual dengan indikator pemandangan yang ada di lingkungan taman, seperti yang tertera di gambar 7 skor untuk butir x3 sebesar 4.03. Skor tersebut kenyamanan visual di taman POM IX baik. Pepohonan dan vegetasi yang bervariasi di taman POM IX memberikan pemandangan yang rindang, asri, indah dan kenyamanan visual lainnya bagi pengunjung (ditunjukkan pada gambar 12). Gambar 10. Peralatan permainan yang sudah rusak di taman POM IX A 014 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018

Desti Rahmiati serta berfungsi sebagai peredam kebisingan sehingga walaupun lokasi taman berada di tepi jalan utama kota, tinggi kebisingan yang terasa saat pengunjung berada di taman tersebut tidak terlalu tinggi. Dengan kondisi seperti itu membuat pengunjung tetap merasa nyaman saat beraktivitas di taman tersebut walaupun kebisingan masih sedikit terasa. Gambar 12. Pemandangan di taman POM IX Butir x4 mewakili penilaian responden terhadap kenyamanan thermal dengan indikator pepohonan/vegetasi peneduh, seperti yang tertera di gambar 7 skor untuk butir x4 sebesar 3.93. Skor tersebut mengartikan bahwa responden menilai kenyamanan thermal di taman POM IX baik. Di taman POM IX telah tersedia banyak pepohonan dan vegetasi yang menaungi taman dan berfungsi sebagai tanaman peneduh sehingga iklim mikro di taman tersebut terasa sejuk dan nyaman seperti yang ditunjukkan pada gambar 13. Gambar 13. Suasana taman yang sejuk Butir x5 mewakili penilaian responden terhadap kenyamanan audial dengan indikator pepohonan/vegetasi peredam kebisingan, seperti yang tertera di gambar 7 skor untuk butir x5 sebesar 3.17. Skor tersebut kenyamanan audial di taman POM IX cukup baik walaupun belum sepenuhnya baik. Di taman POM IX telah tersedia banyak pepohonan dan vegetasi yang menjadi batas/barrier antara taman dan jalan (ditunjukkan pada gambar 14) Gambar 14. Pepohonan di taman KI yang berfungsi sebagai peredam kebisingan. Butir x6 mewakili penilaian responden terhadap kenyamanan psikis dengan indikator kepuasan pengunjung, seperti yang tertera di gambar 7 skor untuk butir x6 sebesar 3.97. Skor tersebut kenyamanan psikis di taman POM IX baik. Keberadaan taman POM IX dengan berbagai fasilitas yang ada di dalamnya dapat menjadi berinteraksi bagi semua orang tanpa adanya batasan ruang dan waktu, di taman ini masyarakat secara bebas melakukan kegiatan dengan rasa tenang, nyaman dan tanpa tekanan. Keberadaan taman POM IX juga menjadi taman bermain yang nyaman dan menyenangkan bagi anak-anak sehingga orang tua dapat menghindarkan anak-anak dari ketergantungan terhadap gadget yang ternyata memiliki banyak dampak buruk bagi anak-anak (Matsuoka, 2010). Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya didapat bahwa kenyamanan pengunjung baik kenyamanan fisik maupun kenyamanan psikis pada taman POM IX sudah cukup baik. Namun ada beberapa fasilitas yang Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 A 015

Kajian Kenyamanan Pengunjung Pada Taman POM IX Palembang harus ditambahkan di taman tersebut agar dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung seperti toilet, keran air dan jalur aksesibilitas bagi difabel, saran ini diberikan agar taman POM IX dapat menjadi ruang terbuka publik yang responsif dan demokrasi. dan Taman POM IX). Palembang: Universitas Indo Global Mandiri. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga dalam penelitian ini, maka kajian mengenai kenyamanan pengunjung di suatu ruang terbuka publik dalam penelitian ini belum dikaji secara mendalam. Mengingat pentingnya peranan ruang terbuka publik dalam kehidupan perkotaan, maka peneliti berharap adanya penelitian lanjutan atau penelitian serupa yang mengkaji persoalan ruang terbuka publik secara lebih mendalam. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya peneliti sampaikan kepada : 1. Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 2. Kepala dan staff Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengembangan Bisnis (LP2MKPB) UIGM Palembang. 3. Seluruh pimpinan dan rekan kerja di UIGM Palembang atas perhatian dan dukungan yang diberikan. 4. Pihak-pihak terkait yang membantu dalam penyelesaian penelitian ini. Daftar Pustaka Baskara, M. (2011). Prinsip Pengendalian Perancangan Taman Bermain Anak di Ruang Publik. Jurnal Lanskap Indonesia, 3 (1), 27-34. Depriani, D. (2018). Evaluasi Tingkat Kenyamanan Pejalan Kaki di Penggal Jalan Merdeka Palembang. Palembang: Universitas Indo Global Mandiri. Hakim, R. (2003). Komponen Perancangan Lansekap. Jakarta: Bumi Aksara. Matsuoka, R.H. (2010). Student Performance and Highschool Landscapes: Examining The Links. Landscape and Urban Planning, 97 (4), 273-282. Rahmiati, D. & Prihastomo, B. (2018). Identifikasi Penerapan Konsep Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pada Ruang Terbuka Publik di Kota Palembang (Studi Kasus: Taman Kambang Iwak A 016 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018