PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SHALAT MELALUI MEDIA GAMBAR KELAS III SD NEGERI SUKOREJO I MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN 2012 OLEH SASMIYAH NIM 11410113 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Sasmiyah NIM : 11410113 Jurusan Program Studi : Tarbiyah : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Magelang, 15 Desember 2012 Yang Menyatakan Sasmiyah
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Menuntut ilmu diwajibkan atas tiap orang Islam ~ HR Ibnu Barri Janganlah menjadi buih yang akan pecah ketika tiba di pantai tapi jadilah ombak yang akan melahirkan gelombang ~ Iqbal Karya sederhana ini ku persembahkan untuk orang-orang yang terkasih: Ibunda alm.hj.mariseh Ayahanda H. M. Sayuti Keluarga besarku di Magelang Rekan-rekan kerja di SD Negeri Sukorejo III Mertoyudan Magelang
ABSTRAK Sasmiyah 2012. Peningkatan Pemahaman dan Aktifitas Siswa dalam Pelajaran PAI Mengenai Ibadah Shalat dengan Menggunakan Media Gambar pada Kelas III SD Negeri I Mertoyudan Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra. Hj. Maryatin. Kata Kunci : peningkatan, pemahaman, materi shalat, media gambar. Latar belakang dalam penelitian ini adalah kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam materi shalat sehingga prestasi belajar kurang. Masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar PAI materi shalat?, 2. Apakah penerapan media gambar dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar PAI materi shalat? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan metode observasi dan wawancara. Dalam analisa data penulis menggunakan reduksi data, display data, kesimpulan sementara dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah minat belajar siswa terhadap mempelajari ibadah shalat di SD Negeri Sukorejo I Mertoyudan setelah menggunakan media gambar mengalami peningkatan. Pada pra siklus ke siklus I minat siswa meningkat sebanyak 92,6%. Setelah menggunakan media gambar prestasi belajar siswa SD Negeri Sukorejo I Mertoyudan mengalami peningkatan dari siklus I menjadi siklus II sebanyak 98,3%. Siswa yang belum mencapai nilai KKM pada pra siklus sebanyak 13 siswa dan yang mencapai nilai KKM sebanyak 18 siswa. Pada siklusi siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 6 siswa dan yang sudah mencapai nilai KKM sebanyak 25 siswa. Pada siklus II siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 3 siswa dan mencapai nilai KKM sebanyak 29 siswa.
KATA PENGANTAR Puji syukur atas Rahmat Hidayat dan Inayah Allah SWT, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, keluarga dan sahabatsahabatnya serta seluruh umat Islam di dunia sampai akhir zaman. Skripsi ini tentunya tidak akan berhasil dengan baik apabila tidak ada petunjuk dari Allah SWT dan bimbingan serta bantuan baik yang berupa matiriil maupun moril dari semua pihak. Untuk itu penyusun dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi M.Pd selaku ketua jurusan Tarbiyah. 3. Bapak Drs. Djoko Sutopo selaku Kaprodi Pendidikan Agama Islam 4. Dra. Hj. Maryatin yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh keikhlasan sehingga dengan bimbingan dan pengarahan beliau penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan selama penyusun menuntut ilmu di STAIN Salatiga. 6. Bapak Solekhan S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sukorejo I Mertoyudan Magelang beserta rekan-rekan yang telah memberikan bantuan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
7. Semua pihak baik secara individual maupun kelompok baik yang berupa materi maupun yang berupa moril, dorongan serta motivasi yang selalu mengobarkan semangat kepada penyusun Semoga amal baik anda semua mendapat balasan dari Allah SWT serta memberikan kebahagiaan bagi anda di dunia dan akhirat. Amin. Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penyusun harapkan demi perbaikan skripsi ini. Magelang, 19 Oktober 2012 Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan... 3 E. Kegunaan Penelitian... 4 F. Definisi Operasional... 5 G. Metode Penelitian 1. Rancangan penelitian... 8 2. Subjek penelitian... 11 3. Instrumen penelitian... 11 4. Pengumpulan data... 12 5. Analisa data... 14 H. Sistematika Penulisan... 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan pemahaman... 18 pembelajaran Pendidikan Agama Islam
B. Materi shalat... 22 C. Media gambar... 23 D. Peningkatan pemahaman pelaksanaan belajar mengajar materi shalat melalui media gambar... 29 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I... 31 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II... 35 BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN A. Deskripsi siklus I... 43 B. Deskripsi siklus II... 48 C. Pembahasan... 54 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 60 B. Saran... 60 Daftar pustaka Lampiran Daftar riwayat hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perlu menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran disekolah-sekolah. Peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan dalam mempersiapkan anak didik untuk berprestasi secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat saat ini akan sangat berbeda dengan peranan tradisional yang selama ini dipegang oleh sekolah-sekolah. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan tersebut. Melalui pendidikan juga dapat dikembangkan kemampuan pribadi, daya pikir dan tingkah laku yang lebih baik. Kegiatan belajar mengajar merupakan tugas rutin seorang guru dalam mengembangkan bakat dan kemampuan. Untuk itu seorang guru dituntut selalu mengembangkan kecakapan secara profesional dalam mengelola kelas, agar bakat dan kemampuan siswa dapat berkembang secara optimal. Salah satu kecakapan profesional yang perlu dikembangkan adalah kecakapan dalam menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan efektif. Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas akan efektif apabila seorang guru selalu menggunakan media
pembelajaran dalam menanamkan konsep kepada siswa, sehingga dapat menghilangkan konsep verbalitik, khususnya pada pembelajaran yang membutuhkan pemahaman. Tidak semua sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap untuk mendukung perkembangan dunia pendidikan. Seorang guru yang mengajar di sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang minim harus mampu mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan berbagai media, misalnya media gambar. Dengan menggunakan media gambar diharapkan siswa dapat mengetahui pembelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut. Oleh karena itu guru sebaiknya memiliki kemampuan dalam memilih metode dan media pembelajaran yang tepat. Ketidaktepatan dalam memilih metode dan media akan menimbulkan kejenuhan bagi siswa dalam menerima materi yang disampaikan sehingga materi kurang dapat dipahami. Berdasarkan penjelasan di atas tergambar bahwa diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan aktifitas belajar, khususnya pada mata pelajaran PAI pada siswa SD. Oleh karena itu penelitian ini ingin menemukan alternatif "Peningkatan Pemahaman dan Aktifitas Siswa dalam Pelajaran PAI Mengenai Ibadah Shalat dengan Menggunakan Media Gambar pada Kelas III SD Negeri I Mertoyudan Tahun Pelajaran 2011/2012.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1. Apakah media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar PAI materi shalat? 2. Apakah penerapan media gambar dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar PAI materi shalat? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar PAI materi shalat. 2. Untuk mengetahui apakah penerapan media gambar dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar PAI materi shalat. D. Hipotesa Tindakan dan Indikator Keberhasilan Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan pemahaman dan aktifitas belajar anak khususnya pada materi shalat pada siswa kelas III SD Negeri Sukorejo I Mertoyudan.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam pelajaran PTK pada jurusan Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga. 2. Manfaat praktis a. Siswa Dengan media gambar diharapkan siswa lebih mudah untuk memahami materi shalat yang disampaikan oleh guru sehingga hasil belajar menjadi lebih baik. b. Guru Melalui PTK guru dapat mengetahui media pembelajaran yang tepat yang dapat digunakan untuk memperbaiki pemahaman siswa dalam pembelajaran di kelas. c. Sekolah Hasil penelitian ini dapat membantu memperbaiki pembelajaran PAI di sekolah serta dijadikan sumbangan pemikiran dan informasi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. F. Definis Operasional adalah : Dalam penelitian ini memiliki beberapa definisi operasional, diantara
1. Peningkatan pemahaman Pengertian dari peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatan. Sedangkan definisi dari pemahaman menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar (Tim penyusun kamus pusat bahasa, 2001:1198). Jadi dapat disimpulkan bahwa peningkatan pemahaman adalah perbuatan meningkatkan sesuatu hal yang ingin kita pahami dan mengerti dengan benar. 2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menurut Oemar H pengertian belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Drs. Sunaryo,2004: 165). Pendidikan Agama Islam adalah ilmu yang membahas pokok-pokok keimanan kepada Allah, cara beribadah kepada Nya, dan mengatur hubungan baik sesama manusia serta makhluk lainnya berdasarkan Al Quran dan as Sunnah (Bachrul, 2007:02). Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran agama Islam adalah proses bentuk perubahan dalam diri seseorang berkat adanya pengalaman dan latihan dari ilmu yang membahas pokok-pokok keimanan kepada Allah, cara beribadah kepada Nya, dan mengatur
hubungan baik sesama manusia serta makhluk lainnya berdasarkan Al Quran dan as Sunnah. 3. Materi shalat Shalat secara bahasa adalah doa, sedangkan secara agama adalah ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan tindakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (Masykuri,2006:53). 4. Media gambar a. Media Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (Masykuri,2006:457). Sedangkan pengertian media menurut Depdikbud bahwa media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan lebih baik, lebih sempurna. 1 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang menyajikan pesan yang dapat membantu proses belajar mengajar untuk memperjelas makna. b. Gambar Menurut Oemar Hamalik gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai 1 Editor, Penggunaan Media Visual (Gambar) dalam Pembelajaran Anak, (Bandung: http://typecat.com, 2009, ed
curahan perasaan atau pikiran. 2 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan dll) yang dibuat dengan coretan pensil dll pada kertas dll ( Masykuri, 2006: 329). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gambar adalah tiruan benda yang diproyeksikan secara visual yang dibuat dengan coretan dalam suatu media. Jadi yang dimaksud dengan peningkatan pemahaman pembelajaran pendidikan agama Islam materi shalat melalui media gambar adalah proses kegiatan untuk memahami ilmu yang membahas pokok-pokok keimanan kepada Allah SWT melalui ibadah yang terdiri dari ucapan dan tindakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri salam menggunakan tiruan barang yang dibuat dengan coretan pada kertas. G. Metode Penelitian 1. Rancangan penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas karena penulis melakukan langsung tindakan terhadap siswa dan mengobservasinya. Menurut Suharsimi PTK merupakan paparan gabungan definisi dari tiga kata penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau 2 Editor, Pengertian Media Gambar, (Jakarta: http:/ian43.wordpress.com, 2010), ed
informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas diberbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya berbentuk rangkaian periode/siklus kegiatan. Penelitian ini dilakukan dalam 3 siklus. Setiap siklus tediri dari perencanaan, tindakan, penerapan tindakan, observasi, refleksi. Adapun tahapan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: a. Siklus I 1) Perencanaan a) Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan. Kegiatan pada tahap ini adalah : Penyusunan RPP dengan model pembelajaran yang direncanakan dalam PTK. b) Penyusunan lembar masalah/lembar kerja siswa sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai c) Membuat soal test yang akan diadakan untuk mengetahui hasil pembelajaran siswa. d) Memberikan penjelasan pada siswa mengenai teknik pelaksanaan model pembelajaran yang akan dilaksanakan 2) Pelaksanaan Tindakan
a) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator selama pembelajaran, siswa dibimbing untuk belajar ibadah shalat menggunakan media gambar. b) Kegiatan penutup Di akhir pelaksanaan pembelajaran pada tiap siklus, guru memberikan test secara tertulis untuk mengevalausi hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 3) Observasi Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Proses observasi dilakukan oleh guru kelas dan kepala sekolah dengan menggunakan lembar observer dan menentukan poin-poin yang akan diamati. 4) Refleksi Pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh. Hasil analisis data yang telah ada dipergunakan untuk melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil yang ingin dicapai. Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah atau belum terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal itu terjadi dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk
menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya unttuk menghasilkan perbaikan pada siklus II. b. Siklus II Kegiatan pada siklus dua pada dasarnya sama dengan pada siklus I hanya saja perencanaan kegiatan mendasarkan pada hasil refleksi pada siklus I sehingga lebih mengarah pada perbaikan pada pelaksanaan siklus I. Pada siklus II, pada tahap refleksi dievaluasi apakah masih ada kekurangan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dan dilakukan perbaikan pada siklus III. 3. Objek penelitian Objek dalam peniltian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Sukorejo I Mertoyudan Magelang yang berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 16 perempuan. Pertimbangan penulis mengambil objek penelitian tersebut dimana dalam silabus Pendidikan Agama Islam tahun 2010/2011 termuat bahwa siswa kelas III harus mampu melaksanakan sholat dengan tertib. 3 3 Silabus Pendidikan Agama Islam Semester 1 dan 2 SDN Sukorejo I Mertoyudan Magelang Tahun 2010/2011 hal.43
4. Instrumen penelitian Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data atau informasi dari hasil pelaksanaan tindakan. Adapun instrumen penelitian yang dipergunakan adallah sebagai berikut : Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen penelitian yang akan digunakan untuk melakukan evaluasi, yang terdiri dari : a. Tugas, dilakukan menggunakan : 1) Tertulis Siswa diberikan tugas untuk merangkum tentang materi shalat. 2) Praktek Siswa diberikan contoh demonstrasi melakukan shalat kemudian diminta melakukan sendiri. b. Tes Soal diberikan untuk pre tes, post test dan setiap selesai pelaksanaan belajar mengajar. Kemudian dibandingkan hasilnya apakah ada peningkatan setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada tiap siklus. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:267) instrumen berupa tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar yang berupa intelegensi, minat, bakat khusus dan sebagainya
5. Pengumpulan data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara adalah teknik pengambilan data melaui pertanyaan yang diajukan secara lisan kepada responden. Wawancara biasanya dilakukan jika peneliti bermaksud melakukan analisis kualitatif atas penelitiannya. 4 Pertanyaan dapat diajukan secara berurutan sehingga responden dapat memahami makdus penelitian secara baik, sehingga responden dapat menjawab pertanyaan dengan baik pula. Mengadakan wawancara dengan individu satu persatu memerlukan bayak waktu dan tenaga dan juga mungkin biaya. b. Metode observasi Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan. Data yang dikumpulkan melaui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang telah diperoleh sebelumnya dari invidu-individu. 5 4 Editor, Prosedur Peneltian, (Jakarta :http://blog.binadarma.as.id/ilmanzuhriyadi/wpcontent/uploads/2010/08/mp16.pdf, 2011) ed 5 Kavie, Pengertian Pendidikan, http://kavie-design.indinesiaforum.net/t8-pengertian-pendidikan
c. Metode dokumentasi Dokumentasi adalah segala keterangan berupa data dan laporan atau catatan yang berhubungan dengan permasalahan yang hendak diteliti. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data dengan tujuan untuk melaksanakan pengecekan data tentang prestasi kerja. Metode dokumentasi ini dipergunakan untuk mengamati langsung tentang letak geografis daerah suatu penelitian, fasilitas pendidikan dll. 6. Analisa data Analisa data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu selama proses observasi dari awal penelitian sampai seluruh hasil penelitian data di lapangan diperoleh. Setelah semua data penelitian yang diinginkan terkumpul, baik berupa foto dan data catatan yang sedetail-detailnya, maka penyusun akan mencoba menyesuaikan dan membandingkan atau menggabungkan data yang dihasilkan di lapangan dengan data-data dari sumber lain berbentuk teori-teori yang dihasilkan sebelumnya yang dapat menghasilkan beberapa teori. H. Sistematika Penulisan Adapun sistematika pembahasan skripsi ini terpapar sebagai berikut: 1. Bagian awal Bagian ini berisi antara lain halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan,
moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran. 2. Bagian inti Bagian ini berisi : BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah J. Rumusan Masalah K. Tujuan Penelitian L. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan M. Kegunaan Penelitian N. Definisi Operasional O. Metode Penelitian 6. Rancangan penelitian 7. Subjek penelitian 8. Instrumen penelitian 9. Pengumpulan data 10. Analisa data P. Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Peningkatan pemahaman pembelajaran Pendidikan Agama Islam F. Materi shalat
G. Media gambar H. Peningkatan pemahaman pelaksanaan belajar mengajar materi shalat melalui media gambar. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II E. Deskripsi pelaksanaan Siklus III BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN D. Deskripsi siklus I E. Deskripsi siklus II F. Deskripsi siklus III G. Pembahasan BAB V PENUTUP C. Kesimpulan D. Saran 3. Bagian akhir Daftar pustaka Lampiran Daftar riwayat hidup
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan Pemahaman Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 1. Peningkatan pemahaman a. Peningkatan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa peningkatan adalah proses kerja menambah kemampuan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,2001: 1092). b. Pemahaman Definisi dari pemahaman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara kerja memahami (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2001: 1086). Jadi dapat disimpulkan peningkatan pemahaman adalah proses kerja menambah kemampuan cara memahami. 2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menurut Wahyudin dkk pendidikan agama Islam adalah suatu program mata ajaran yang wajib secara nasional harus diberikan di sekolah atau perguruan tinggi umum (Wahyudin,2009:103) Arah pendidikan Islam menurut Fakultas Tarbiya UIN Sunan Kalijaga (2004:58) adalah: a. Terbentuknya akhlak yang luhur
b. Aqidah dan ketaqwaan yang kuat c. Citra Islam yang tinggi dari hubungan manusia Dalam upaya membentuk arah pendidikan Islam, pendidikan agama memiliki peranan yang sangat penting. Untuk itulah pendidikan agama wajib diberikan pada semua tuntutan, jenjang dan jenis pendidikan. Pendidikan agama Islam berfungsi untuk menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta membiasakan siswa berakhlak mulia (Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI,2007:72). 3. Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar Menurut Notoatmojo sesuai pendapat J.Guilbert (Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI,2007:171) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar meliputi : a. Materi yang dipelajari Materi disini adalah bahan pelajaran yang digunakan untuk membentuk sikap, memberikan keterampilan atau pengetahuan. Materi untuk ketiga aspek tersebut substansinya akan berbeda. b. Lingkungan Terdiri dari faktor fisik seperti kondisi tempat belajar, kondisi lingkungan belajar dll. Faktor yang kedua adalah faktor sosial seperti status, kedudukan dll.
c. Instrumental Terdiri dari perangkat keras/hardware (perlengakapan belajar dan alat bantu belajar mengajar) dan perangkat lunak/software (kurikulum, fasilitator dan metode mengajar) d. Kondisi individu atau subjek belajar Terdiri dari kondisi fisiologis seperti keadaan fisik, panca indera, pemenuhan gizi, dan kesehatan. Sedangkan kondisi psikologis seperti intelegensi, bakat, sikap, daya kreatifitas, daya tangkap, ingatan, motivasi dll. 4. Komponen kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar mengandung beberapa komponen, diantaranya adalah: a. Tujuan Dalam kegiatan belajar mengajar, tujuan adalah suatu citacita yang ingin dicapai dalam kegiatannya dan untk mencapai tujuan yang telah ditetapkan b. Bahan Pelajaran Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran, maka proses belajar tidak akan berjalan. c. Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak
didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagi mediumnya, dalam interaksi itulah, siswa yang lebih aktif dan guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator. d. Guru Guru harus mengetahui dan mengerti dengan jelas bahan materi yang akan diajarkan. Sehingga waktu menyampaikan pada anak didik tidak menghasilkan informasi yang rancu. e. Siswa Kemampuan siswa berbeda-beda, daya tangkap dan intelegensinya pun berbeda sehingga terkadang penangkapan materi yang disampaikan bisa menghasilkan persepsi yang berbeda pula. f. Lingkungan Keadaan lingkungan masyarakat mampu mendukung sistem kegiatan belajar mengajar. Keadaan sekolah yang ramai dan tidak tenang akan mengganggu konsentrasi belajar para siswa. g. Sarana dan prasarana Kelengkapan sarana dan prasarana sangat mendukung sistem kegiatan belajar mengajar. Semakin lengkap saran dan prasarana yang dimiliki kegiatan belajar mengajar akan semakin baik karena murid semakin mudah menerima materi pembelajaran dari guru.
h. Evaluasi Perlu diadakannya evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan dari kegiatan belajar sudah terpenuhi. 6 B. Materi shalat Definisi dari materi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bahan ( Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,2001:884). Sedangkan arti shalat menurut bahasa adalah berdoa atau memohon sesuatu kepada Allah SWT (Hariyoto,2008:113). Jadi dapat disimpulkan materi shalat adalah bahan pelajaran cara berdoa atau memohon sesuatu kepada Allah SWT. Shalat merupakan rukun iman yang ke lima, wajib dikerjakan bagi setiap orang Islam. Hukum shalat adalah fardhu ain artinya wajib dikerjakan bagi setiap orang Islam. Materi shalat merupakan salah satu materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar kelas tiga semester satu, sebagaimana terdapat dalam Silabus dan Sistem Penilaian Sekolah Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sebagai berikut : Kelas Semester Standar kompetensi Materi pokok : 3 (tiga) : 1 (satu) : melaksanakan shalat dengan tertib : gerakan, bacaan, dan keserasian sholat yang sempurna. 6 Editor, Komponen Belajar Mengajar, http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108442- komponen-belajar-mengajar/ : Komponen Belajar Mengajar
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek sebagai berikut; Al Qur an dan hadist, aqidah, akhlak, tarikh dan kebudayaan Islam. Materi shalat merupakan salah satu materi pembelajaran yang termasuk dalam aspek fiqih yang kemudian harus disampaikan kepada siswa melalui proses pembelajaran yang menarik. C. Media Gambar 1. Pengertian a. Media Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menqyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (Arief S. Sadiman dkk,2010:457). Sedangkan pengertian media menurut Depdikbud bahwa media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan lebih baik, lebih sempurna. 7 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang menyajikan pesan yang dapat membantu proses belajar mengajar untuk memperjelas makna. 7 Editor, Penggunaan Media Visual (Gambar) dalam Pembelajaran Anak, (Bandung: http://typecat.com, 2009, ed
b. Gambar Menurut Oemar Hamalik gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran (Arief,2010: 329). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan dll) yang dibuat dengan coretan pensil dll pada kertas dll (Arief,2010:329). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gambar adalah tiruan benda yang diproyeksikan secara visual yang dibuat dengan coretan dalam suatu media. 2. Syarat Pemilihan Media Gambar Untuk memilih gambar yang naik untuk mencapai keberhasilan proses belajar mengajar secara maksimal maka haruslah diperhatikan syarat-syarat pemilihannya sebagai berikut: a. Autentik Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya. b. Sederhana Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar. c. Ukuran Gambar dapat membesarkan atau memperkecil objek sebenarnya. Apabila objek tersebut belum dikenal atau pernah
dilihat anak maka sulit membayangkan berapa besar benda atau objek tersebut. d. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan Gambar yang baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktifitas tertentu. e. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar karya siswa sendiri sering kali lebih baik. f. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaknya bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (Arief,2010:29). 3. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Media Gambar a. Kelebihan Media Gambar 1) Sifatnya konkret Gambar atau foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. 2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek atau peristiwa tersebut. Gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut.
3) Media gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan. Sel atau penampang daun tidak mungkin kita lihat dengan mata telanjang, dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto. 4) Gambar atau foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman. 5) Gambar atau foto harganya lebih murah dan mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus b. Kekurangan Media Gambar Menurut Arif dkk (Arief,2010:31) media memiliki kekurangan diantaranya adalah: 1) Gambar atau foto hanya menekankan persepsi indera mata. 2) Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran. 3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. 4. Kegunaan Media Gambar dalam Pendidikan Secara umum media gambar mempunyai kegunaan sebagai berikut: a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan)
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti : 1) Objek terlalu besar 2) Objek yang kecil 3) Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu. 4) Objek yang terlalu komplek, seperti mesin dll. 5) Konsep yang terlalu luas seperti gunung merapi. c. Penggunaan media gambar secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media gambar berguna untuk : 1) Menimbulkan kegairahan belajar. 2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan. 3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. d. Dengan sifat yang unik pada setiap pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan disamakan setiap siswa maka guru mengalami banyak kesulitan. Masalah inid dapat diatasi dengan media gambar, yaitu dengan kemampuan dalam: 1) Memberikan perangsang yang sama 2) Mempersamakan pengalaman 3) Menimbulkan persepsi yang sama