LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2018

dokumen-dokumen yang mirip
DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM LMEA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2017

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46

KATA PENGANTAR. Jakarta, 18 Januari 2016 Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan. Edy Sutopo

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN DAN TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO Bogor, 7 s.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

Powered by TCPDF (

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

Ringkasan Eksekutif Pemantapan daya saing basis industri manufaktur yang berkelanjutan serta terbangunnya pilar industri andalan masa depan

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA STRATEGIS TAHUN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2011

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016

Ikhtisar Eksekutif. vii

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

Kementerian Perindustrian

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kementerian Perindustrian

Renstra Ditjen IA

Written by Danang Prihastomo Thursday, 05 February :00 - Last Updated Monday, 09 February :13

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PENGEMBANGAN FASILITASI INDUSTRI WILAYAH II TAHUN 2015

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

L A P O R A N K I N E R J A

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KIMIA, TEKSTIL, DAN ANEKA

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DAN LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PERATURAN PELAKSANAANNYA

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indon

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Menghidupkan Kembali Sektor Industri Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

DISAMPAIKAN OLEH : DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013 JAKARTA, FEBRUARI 2013 DAFTAR ISI

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto

Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang Nasional (RPJPN) , bahwa tahun

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH TAH

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2018 DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL TEMBAKAU DAN BAHAN PENYEGAR DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA

KATA PENGANTAR Terwujudnya kepemimpinan yang baik (Good Governance) merupakan tuntutan bagi terselenggaranya manajemen pemerintahan dan pembangunan yang berdaya guna, berhasil guna dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal ini diamanatkan dalam Tap. MPR RI No. XI/MPR/1998 dan Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Kedua produk hukum tersebut menegaskan tekad bangsa Indonesia untuk bersungguh-sungguh mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan Negara dan pembangunan yang didasarkan pada prinsipprinsip pemerintahan yang baik. Dalam rangka itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan nyata melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Sebagai tindak lanjut Tap MPR RI dan Undang-Undang tersebut, pemerintah melalui Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) mewajibkan tiap pimpinan Kementerian/Lembaga membuat laporan akuntabilitas kinerja secara berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada atasannya. Untuk memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar, Direktorat Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun Anggaran 2018 sebagai gambaran keberhasilan capaian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama tahun 2018. Diharapkan laporan ini dapat menjadi bahan masukan bagi pemangku kepentingan dan umpan balik bagi jajaran Kementerian Perindustrian untuk meningkatkan kinerja masingmasing satuan unit untuk masa yang akan datang, khususnya untuk tahun 2019 yang sedang berjalan ini dan dalam menghadapi era Industri 4.0. i

RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 107/M-IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar sebagai unit kerja pendukung pimpinan di bidang Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pembimbingan teknis dan evaluasi di bidang Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar. Dalam mengemban tugas tersebut, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar menetapkan visi sesuai Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015 2019 yaitu Terbangunnya Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar yang Tangguh dan Berdaya Saing, dengan misi mendorong tumbuhnya investasi yang mampu menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, telah ditetapkan Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2018 serta kebijakan, program dan kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Secara umum, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar telah berhasil melaksanakan tugas pokok, fungsi dan misi yang diembannya dengan mewujudkan tujuan dan sasaran tahun 2018. Hal ini dapat dilihat dari hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun tersebut. Capaian Indikator Kinerja Tujuan (IKT) dapat diukur dari indikator kinerja : 1) Laju pertumbuhan PDB industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar dengan target sebesar 2,21 2,60%, sampai dengan triwulan III tahun 2018 diperkirakan pertumbuhan mencapai 2,96% yang mana PDB industri minuman dan tembakau pada periode yang sama di tahun 2017 hanya sebesar 81 Trilyun Rupiah meningkat menjadi 84 Trilyun Rupiah di tahun 2018 ini. 2) Kontribusi PDB industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap PDB nasional dengan target sebesar 1,28 1,30%, pada tahun 2018 kontribusi industri ini hanya sebesar 130 Trilyun Rupiah atau hanya 1,18% dari PDB Nasional yang mencapai angka 11.028 Trilyun Rupiah; 3) Penyerapan tenaga kerja di sektor industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar dengan target sebesar 0,79 0,80 juta orang, pada tahun 2018 tercatat sampai triwulan III hanya sebanyak 0,69 juta tenaga kerja di sektor industri minuman dan hasil tembakau. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis sebagaimana terdapat pada Perjanjian Kinerja sebagian besar juga sudah memenuhi target, terutama jumlah unit industri besar sedang yang tumbuh yang mencapai 122,4 %. Indikator yang memperoleh capaian 100% adalah infrastruktur kompetensi yang terbentuk dan anggaran yang diblokir. Sedangkan indikator kontribusi ekspor produk industri terhadap ekspor nasional mencapai 93,89%. Capaian yang agak rendah terdapat pada indikator nilai investasi dan produktivitas SDM ii

industri. Capaian Indikator Kinerja berdasarkan RPJMN 2015 2019 juga cukup baik karena target untuk indikator sasaran Meningkatnya populasi industri minuman dan tembakau tercapai seluruhnya. Namun, target untuk indikator sasaran Meningkatnya daya saing industri minuman dan tembakau tidak sepenuhnya tercapai karena adanya pemblokiran anggaran. Pada tahun 2018, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 45.031.650.000,- (Empat Puluh Lima Milyar Tiga Puluh Satu Juta Enam Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Namun anggaran tersebut mengalami pemblokiran sangat tinggi yaitu mencapai 35,03%. Pemblokiran anggaran berhasil diturunkan menjadi hanya sebesar 6,07% di Triwulan III setelah disetujuinya relokasi anggaran untuk Pembangunan Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu II sebesar Rp. 13.536.150.000,-. Namun di Triwulan IV, pagu tersebut mengalami penghematan dan relokasi menjadi Rp. 31.927.280.000,- (Tiga Puluh Satu Milyar Sembilan Ratus Dua Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah). Realisasi keuangan Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar pada tahun 2018 mencapai 90,50%, yaitu sebesar Rp. 28.881.922.000,- (Dua Puluh Delapan Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Dua Rupiah). Capaian realisasi keuangan ini merupakan yang tertinggi di tingkat unit eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro. Beberapa kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan dan pencapaian kinerja Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar tahun 2018 antara lain: 1) adanya blokir anggaran sebesar 6,07% yang tidak dapat dibuka hingga akhir periode; 2) beberapa kegiatan baru dapat dilaksanakan setelah pembukaan blokir pada bulan September 2018, sehingga sedikit menghambat pelaksanaan kegiatan yang seharusnya dapat dimulai dari awal tahun 2018. Hal-hal yang direkomendasikan untuk pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya antara lain : meningkatkan koordinasi antar sektor terkait dalam hal kebijakan yang mendukung kondusifnya iklim usaha industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar; serta menyelaraskan pelaksanaan kegiatan dengan perencanaan yang telah disusun secara lebih terstruktur selama 12 bulan dan berdasarkan pada Rencana Penarikan Anggaran. Dengan disusunnya LAKIP Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Tahun Anggaran 2018 ini, diharapkan dapat diketahui sejauh mana keberhasilan Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar mencapai sasaran pada tahun 2018. DAFTAR ISI iii

KATA PENGANTAR... i RINGKASAN EKSEKUTIF...ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR...vi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI... 1 C. PERAN STRATEGIS ORGANISASI... 2 D. STRUKTUR ORGANISASI... 4 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 12 A. RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL TEMBAKAU DAN BAHAN PENYEGAR... 12 B. RENCANA KINERJA DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL TEMBAKAU DAN BAHAN PENYEGAR TAHUN 2018... 17 C. RENCANA ANGGARAN DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL TEMBAKAU DAN BAHAN PENYEGAR TAHUN 2018... 19 D. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018... 22 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 23 A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL TEMBAKAU DAN BAHAN PENYEGAR... 23 B. AKUNTABILITAS KEUANGAN... 41 BAB IV PENUTUP... 45 LAMPIRAN.. 48 DAFTAR TABEL iv

Tabel 1. Sektor Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Berdasarkan KBLI 2015... 3 Tabel 2. Rencana Aksi Pembangunan Industri Pangan Tahun 2015-2019... 16 Tabel 3. Rencana Kinerja Tahun 2018... 17 Tabel 4. Pagu Anggaran Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar TA 2018... 20 Tabel 5. Perjanjian Kinerja Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Tahun 2018... 22 Tabel 6. Target, Realisasi, dan Capaian Indikator Kinerja Tujuan... 23 Tabel 7. Capaian Kinerja Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar TA 2018... 26 Tabel 8. Capaian IKS dari Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar... 27 Tabel 9. Capaian IKS dari Meningkatnya Daya Saing dan Produktivitas Sektor Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar... 30 Tabel 10. Capaian IKS dari Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan... 32 Tabel 11. Capaian IKS dari Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel... 35 Tabel 12. Capaian Kinerja Berdasarkan RPJMN 2015-2019... 36 Tabel 13. Capaian Dari Sasaran Meningkatnya Populasi Industri Minuman dan Tembakau... 37 Tabel 14. Capaian Dari Sasaran Meningkatnya Daya Saing Industri Minuman dan Tembakau... 39 Tabel 15. Realisasi Anggaran Belanja Triwulan IV DIPA T.A 2018 Direktorat IndustrI Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar... 42 Tabel 16. Jumlah Biaya yang Dibutuhkan untuk Mewujudkan Sasaran (cost per outcome)... 44 DAFTAR GAMBAR v

Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar... 5 Gambar 2. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Tujuan Tahun 2017 dan 2018... 25 vi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Industri dalam perekonomian suatu negara merupakan sumber pertumbuhan. Industrialisasi dapat meningkatkan aktivitas ekonomi, produktivitas dan peningkatan standar hidup. Peran sektor industri manufaktur Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) semakin penting karena pertumbuhannya yang telah melampaui sektor lain. Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar merupakan industri yang mengolah bahan baku air, hasil pertanian, perkebunan dan peternakan menjadi produk jadi yang siap dikonsumsi. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar melakukan pembinaan terhadap industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar agar dapat tumbuh dan berdaya saing. Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian, pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan/atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi instansi/unit kerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar disusun untuk mengetahui kinerja Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar dalam kurun waktu satu tahun. B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), Kebijakan Industri Nasional (KIN), penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar. 1

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 182 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-IND/PER/11/2015 Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan pengembangan industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar; b. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar; c. penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, penanaman modal dan fasilitas industri serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar; d. penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria di bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar; e. penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar; f. pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia, standar industri hijau, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar; dan g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. C. PERAN STRATEGIS ORGANISASI Sebagai bagian dari Industri Nasional, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar memiliki peran yang sangat penting bagi pengembangan industri nasional secara keseluruhan. Hal ini mengingat bahwa Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar merupakan industri yang mengolah hasil pertanian dan perkebunan yang sebagian besar bahan bakunya berasal dari dalam negeri sehingga diharapkan Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar mampu meningkatkan nilai tambah yang tinggi di dalam negeri serta mampu memberikan konstribusi sebesar-besarnya bagi 2

peningkatan ekspor nasional, mengurangi impor, meningkatkan penyerapan tenaga kerja serta mendorong pengembangan investasi di bidang Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar. Untuk mewujudkan peran pembinaan tersebut maka peran Strategik Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar meliputi Pembinaan Industri sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 30/M- IND/PER/7/2017 tentang Jenis-Jenis Industri Dalam Pembinaan Direktorat Jenderal dan Badan di Lingkungan Kementerian Perindustrian sebagaimana tercantum dalam Tabel 1. Tabel 1. Sektor Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Berdasarkan KBLI 2015 NO. KBLI 2015 URAIAN 1. 10312 INDUSTRI PELUMATAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN 2. 10313 INDUSTRI PENGERINGAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN 3. 10314 INDUSTRI PEMBEKUAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN 4. INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN BUAH-BUAHAN 10320 DAN SAYURAN DALAM KALENG 5. 10330 INDUSTRI PENGOLAHAN SARI BUAH DAN SAYURAN 6. INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN LAINNYA BUAH- 10399 BUAHAN DAN SAYURAN 7. 10510 INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU SEGAR DAN KRIM 8. 10520 INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU BUBUK DAN SUSU KENTAL 9. 10531 INDUSTRI PENGOLAHAN ES KRIM 10. 10532 INDUSTRI PENGOLAHAN ES SEJENISNYA YANG DAPAT DIMAKAN (BUKAN ES BATU DAN ES BALOK) 11. 10590 INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK DARI SUSU LAINNYA 12. 10723 INDUSTRI SIROP 13. 10731 INDUSTRI KAKAO 14. 10732 INDUSTRI MAKANAN DARI COKELAT DAN KEMBANG GULA 15. 10733 INDUSTRI MANISAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN KERING 16. 10761 INDUSTRI PENGOLAHAN KOPI 17. 10762 INDUSTRI PENGOLAHAN HERBAL (HERB INFUSION) 18. 10763 INDUSTRI PENGOLAHAN TEH 19. 10791 INDUSTRI MAKANAN BAYI 20. 10795 INDUSTRI KRIMER NABATI 3

NO. KBLI 2015 URAIAN 21. 11010 INDUSTRI MINUMAN BERALKOHOL HASIL DESTILASI 22. INDUSTRI MINUMAN BERALKOHOL HASIL FERMENTASI 11020 ANGGUR DAN HASIL PERTANIAN LAINNYA 23. 11031 INDUSTRI MINUMAN BERALKOHOL HASIL FERMENTASI MALT 24. 11032 INDUSTRI MALT 25. 11040 INDUSTRI MINUMAN RINGAN 26. 11050 INDUSTRI AIR MINUM DAN AIR MINERAL 27. 11090 INDUSTRI MINUMAN LAINNYA 28. 12011 INDUSTRI KRETEK 29. 12012 INDUSTRI ROKOK PUTIH 30. 12019 INDUSTRI ROKOK LAINNYA 31. 12091 INDUSTRI PENGERINGAN DAN PENGOLAHAN TEMBAKAU 32. INDUSTRI BUMBU ROKOK SERTA KELENGKAPAN ROKOK 12099 LAINNYA 33. 35302 PRODUKSI ES 34. 71209 ANALISIS DAN UJI TEKNIS LAINNYA 35. 74100 AKTIVITAS PERANCANGAN KHUSUS 36. 82920 AKTIVITAS PENGEPAKAN D. STRUKTUR ORGANISASI Dalam menjalankan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian No.107/M-IND/PER/10/2015, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar terdiri atas 4 Subdirektorat yaitu: Subdirektorat Program Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar; Subdirektorat Industri Minuman Ringan dan Pengolahan Hasil Hortikultura; Subdirektorat Industri Pengolahan Susu dan Minuman Lainnya; dan Subdirektorat Industri Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar, serta 1 Subbagian Tata Usaha. Struktur organisasi Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar dapat dilihat pada Gambar 1. 4

Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar 1. Subdirektorat Program Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Subdirektorat Program Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi di bidang industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Subdirektorat Program Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar menyelenggarakan fungsi: a) Penyiapan bahan perumusan dan penyusunan rencana, program, dan anggaran di bidang industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar; dan b) Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi di bidang industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar. Subdirektorat Program Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar terdiri atas: 5

a) Seksi Program; Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan penyusunan rencana, program, dan anggaran di bidang industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar. b) Seksi Evaluasi dan Pelaporan. Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi di bidang industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar. 2. Subdirektorat Industri Minuman Ringan dan Pengolahan Hasil Hortikultura; Subdirektorat Industri Minuman Ringan dan Pengolahan Hasil Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri minuman ringan dan pengolahan hasil hortikultura. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Subdirektorat Industri Minuman Ringan dan Pengolahan Hasil Hortikultura menyelenggarakan fungsi: a) Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri minuman ringan dan pengolahan hasil hortikultura; dan 6

b) Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi, penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri minuman ringan dan pengolahan hasil hortikultura. Subdirektorat Industri Minuman Ringan dan Pengolahan Hasil Hortikultura terdiri atas: 1) Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri; Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri minuman ringan dan pengolahan hasil hortikultura. 2) Seksi Pemberdayaan Industri. Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi, penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri minuman ringan dan pengolahan hasil hortikultura. 7

3. Subdirektorat Industri Pengolahan Susu dan Minuman Lainnya; Subdirektorat Industri Pengolahan Susu dan Minuman Lainnya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri pengolahan susu dan minuman lainnya. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Subdirektorat Industri Pengolahan Susu dan Minuman Lainnya menyelenggarakan fungsi: a) Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri pengolahan susu dan minuman lainnya; dan b) Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi, penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri pengolahan susu dan minuman lainnya. Subdirektorat Industri Pengolahan Susu dan Minuman Lainnya terdiri atas: a) Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri; 8

Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri pengolahan susu dan minuman lainnya. b) Seksi Pemberdayaan Industri. Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi, penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri pengolahan susu dan minuman lainnya. 4. Subdirektorat Industri Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar; Subdirektorat Industri Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri hasil tembakau dan bahan penyegar. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Subdirektorat Industri Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar menyelenggarakan fungsi: 9

a) Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri hasil tembakau dan bahan penyegar; dan b) Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi, penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri hasil tembakau dan bahan penyegar. Subdirektorat Industri Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar terdiri atas: a) Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri; Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri hasil tembakau dan bahan penyegar. b) Seksi Pemberdayaan Industri. 10

Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi, penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri hasil tembakau dan bahan penyegar. 5. Subbagian Tata Usaha. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar. 11

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL TEMBAKAU DAN BAHAN PENYEGAR 1) Visi Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Rencana strategis Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar tahun 2015 2019 telah disusun berdasarkan tugas pokok dan fungsi Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar, yang mengacu pada Renstra Direktorat Jenderal Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar. Sesuai yang ditetapkan dalam Renstra, visi Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar hingga tahun 2019 adalah Mewujudkan Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar yang Tangguh dan Berdaya Saing Global pada Tahun 2025. 2) Misi Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang diemban adalah: a. Menjadi wahana pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat; b. Menjadi pengganda kegiatan usaha produktif di sektor riil bagi masyarakat; c. Menjadi wahana untuk memajukan kemampuan teknologi nasional; d. Meningkatkan industri yang berbasis sumber daya alam; e. Pengembangan SDM yang kompeten; f. Mendukung ketahanan pangan dan ketersediaan energi alternatif. 3) Tujuan Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi Pembangunan Industri, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar menetapkan tujuan pembangunan industri untuk 5 (lima) tahun ke depan yaitu meningkatnya peran industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar dalam perekonomian nasional. 12

Ukuran keberhasilan pencapaian dari tujuan tersebut (indikator kinerja tujuan) adalah: a. Laju pertumbuhan PDB industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar sebesar 2,21 2,60%; b. Kontribusi PDB industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap PDB nasional sebesar 1,28 1,30%; c. Penyerapan tenaga kerja di sektor industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar sebesar 0,79 0,80 juta orang. 4) Indikator Kinerja Utama Berdasarkan arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005 2025 ditetapkan visi pembangunan industri nasional yaitu Memantapkan Daya Saing Basis Industri Manufaktur yang Berkelanjutan serta Terbangunnya Pilar Industri Andalan Masa Depan dengan fokus prioritas pembangunan industri agro sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah meningkatnya jumlah populasi usaha industri agro dengan postur yang lebih sehat. Indikator Kinerja Utama pada Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar adalah kontribusi ekspor produk industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap ekspor nasional setiap tahunnya sebesar 0,8 0,9 %. 5) Sasaran Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Sasaran Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar pada tahun 2018 yang merupakan sasaran tahun keempat pelaksanaan Rencana Strategis Kementerian Perindustrian tahun 2015 2019 telah menetapkan sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2019, adalah sebagai berikut: Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholders) Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya populasi dan persebaran industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar Penyebaran dan pemerataan industri ke seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dilakukan melalui pengembangan perwilayahan industri dengan tujuan untuk meningkatkan kontribusi sektor industri pengolahan non-migas di luar pulau jawa dan menumbuhkan populasi unit usaha industri besar dan sedang di luar 13

pulau jawa. Adapun meningkatnya populasi industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar diindikasikan dengan peningkatan jumlah unit industri pengolahan industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar serta peningkatan nilai investasi sektor pengolahan industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar sedang besar. Guna mencapai sasaran pengembangan industri nasional, dibutuhkan pembiayaan investasi di sektor industri yang bersumber dari penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing, serta penanaman modal pemerintah, khususnya untuk pengembangan industri strategis. Upaya mengatasi permasalah dan kendala serta mendukung pencapaian target kinerja yang diamanatkan dilakukan melalui fasilitasi pemberian insentif fiskal seperti tax holiday, tax allowance, BMDTP, dan Bea Masuk, serta fasilitasi pemberian insentif non fiskal. Dengan demikian, indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran strategis ini adalah : 1) Jumlah unit industri pengolahan minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar besar sedang yang tumbuh 2) Nilai investasi di sektor industri pengolahan minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk dalam negeri dibandingkan dengan seluruh pangsa pasar dalam negeri maupun luar negeri. Peningkatan data saing dan produktivitas dilakukan melalui pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi industri yang bertujuan meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan kemandirian industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran strategis ini adalah : 1) Kontribusi ekspor produk industri pengolahan minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap ekspor nasional setiap tahunnya. 2) Produktivitas SDM industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar 14

Perspektif Bisnis Internal Sasaran Strategis 1 : Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah : 1) Infrastruktur kompetensi yang terbentuk Perspektif Kelembagaan Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya birokrasi yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Reformasi Birokrasi merupakan upaya berkelanjutan yang setiap tahapannya memberikan perubahan atau perbaikan birokrasi ke arah yang lebih baik. Reformasi birokrasi berkaitan dengan penataan ulang proses birokrasi dan tingkat tertinggi hingga terendah dan melakukan terobosan baru (innovation breakthrough) dengan langkah-langkah bertahap, konkret, realistis, sungguh-sungguh, berfikir di luar kebiasaan atau rutinitas yang ada, perubahan paradigma, dan dengan upaya luar biasa. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah : 1) Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Sasaran Strategis 2 : Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel Peningkatan kualitas penganggaran di lingkungan Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar diharapkan dapat menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan dengan memperhatikan penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, dan berkeadilan. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah : 1) Anggaran Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar yang diblokir 2) Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas dengan Dokumen Perencanaan 6) Arah Kebijakan dan Strategi Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar 15

Sesuai dengan perubahan kondisi organisasi dan lingkungan strategis, kebijakan yang diprioritaskan untuk mencapai tujuan dan sasaran Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar sampai dengan tahun 2019 adalah terwujudnya revitalisasi dan penumbuhan industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar. Untuk itu arah kebijakan dan strategi pembangunan industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar dilakukan dengan melaksanakan pembangunan industri prioritas yang mengacu pada rencana aksi yang telah diamanatkan oleh Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN). Tabel 2 menunjukkan Rencana Aksi Pembangunan Industri Pangan Tahun 2015 2019. Tabel 2. Rencana Aksi Pembangunan Industri Pangan Tahun 2015-2019 No Industri Prioritas Rencana Aksi INDUSTRI PANGAN a. Industri Bahan Penyegar: bubuk cokelat, lemak cokelat, makanan dan minuman dari cokelat, suplemen dan pangan fungsional berbasis kakao. b. Industri Pengolahan Buah-Buahan dan Sayursayuran: Buah/sayuran dalam kaleng, fruit/vegetable layer, suplemen dan pangan fungsional berbasis limbah industri pengolahan buah. 1. Menjamin ketersediaan bahan baku (kualitas, kuantitas dan kontinuitas) melalui koordinasi dengan instansi terkait dan kemitraan serta integrasi antara sisi hulu dan sisi hilir didukung oleh infrastruktur yang memadai. 2. Menyiapkan SDM yang ahli dan berkompeten di bidang industri pangan melalui diklat industri dan pendampingan. 3. Meningkatkan kemampuan penguasaan dan pengembangan inovasi teknologi industri pangan melalui penelitian dan pengembangan yang terintegrasi. 4. Meningkatkan efisiensi proses pengolahan dan penjaminan mutu produk melalui penerapan GHP, GMP, dan HACCP, sertifikasi SNI dan halal, sertifikasi mutu lainnya, serta bantuan mesin/peralatan pengolahan produk pangan dan peningkatan kapasitas laboratorium uji mutu. 5. Mengkoordinasikan pengembangan sistem logistik untuk meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi produk pangan. 6. Memfasilitasi pembebanan PPN atas proses pengolahan pangan dengan nilai tambah kecil. 7. Memfasilitasi akses terhadap pembiayaan yang kompetitif bagi industri pangan skala kecil dan menengah. 8. Meningkatkan kerja sama industri internasional untuk alih teknologi, 16

No Industri Prioritas Rencana Aksi Sumber data : Rencana Induk Pembangunan Nasional 2015-2015 peningkatan investasi dan penguasaan pasar ekspor. 9. Promosi dan perluasan pasar produk industri pangan di dalam dan luar negeri. B. RENCANA KINERJA DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL TEMBAKAU DAN BAHAN PENYEGAR TAHUN 2018 Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Tahun 2015 2019, maka telah ditetapkan Indikator Kinerja Sasaran (IKS) dari masing-masing sasaran strategis yang hendak dicapai oleh Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar pada tahun 2018, serta kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar. Rencana Kinerja Tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rencana Kinerja Tahun 2018 No Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja (IK) PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN Kegiatan Jumlah unit industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar besar sedang yang tumbuh - Pembangunan Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu II 1 Meningkatnya populasi dan persebaran industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar Nilai investasi di sektor industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar - Pengawasan dan Pengendalian Industri Minuman Beralkohol - Monitoring dan Koordinasi Pelaksanaan Sertifikasi Mesin Pelinting Sigaret - Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Industri Pengolahan Kopi - Penyusunan Rekomendasi Industri Pengolahan Buah - Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri Pengolahan Tembakau 17

No Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja (IK) Kegiatan - Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri Pengolahan Teh - Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri Pengolahan Susu - Penyusunan Rekomendasi Industri Pengolahan Kakao 2 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar Kontribusi ekspor produk industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap ekspor nasional setiap tahunnya Produktivitas SDM industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar - Partisipasi Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar dalam Kegiatan ACCSQ dan CODEX - Partisipasi Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar dalam Forum Kerjasama Dalam Negeri dan Luar Negeri - Penyusunan/Revisi dan Pemberlakuan SNI di Lingkungan Industri Hasil Hortikultura Minuman Ringan dan Tembakau - Penyusunan/revisi dan Pemberlakuan SNI di Lingkungan Industri Hasil Susu dan Minuman Lainnya - Fasilitasi Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) Industri Makanan dan Minuman - Bantuan Mesin dan Peralatan Teknologi Proses Es Balok Untuk Meningkatkan Daya Simpan Produk Hasil Laut - Bantuan Mesin Peralatan Industri Pengolahan Teh - Bimtek Industri Bahan Penyegar - Bimtek Teknologi Pengolahan Susu 1. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL Infrastruktur kompetensi yang terbentuk Penyusunan Rancangan SKKNI/KKNI Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar PERSPEKTIF KELEMBAGAAN 18

No 1. Sasaran Strategis (SS) Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel Indikator Kinerja (IK) Anggaran Direktorat Industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar yang diblokir Kegiatan - Penyusunan dan Evaluasi Kinerja Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar - Kaji Tindak Pelaksanaan Program Kegiatan Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar - Sinkronisasi Program Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar C. RENCANA ANGGARAN DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN, HASIL TEMBAKAU DAN BAHAN PENYEGAR TAHUN 2018 Pada tahun 2018, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 45.031.650.000,- (Empat Puluh Lima Milyar Tiga Puluh Satu Juta Enam Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) untuk menjalankan seluruh program kegiatannya. Komponen Input yang digunakan ditetapkan dan dihitung kebutuhan anggarannya secara tetap oleh penanggung jawab kegiatan, dimana dalam merumuskan Output harus mencerminkan sasaran kinerja Eselon II/Satker sesuai dengan tupoksi atau penugasannya. Dalam melaksanakan penyusunan program kegiatan pada tahun 2018, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar melibatkan semua pihak dan instansi terkait dengan melakukan Rapat Koordinasi yang dilaksanakan di Jakarta. Program/Kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar pada tahun 2018 meliputi 11 (sebelas) output utama yaitu: 1. Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong Iklim Investasi Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar 2. Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Dan Produktifitas Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar 3. SNI Yang Disusun/direvisi, Diberlakukan Dan Diawasi Di Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar 4. Perusahaan Berbasis Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar Yang Menerapkan Standar Mutu 5. Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu 6. Rancangan SKKNI/KKNI Yang Disusun Di Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar 7. SDM Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar Yang Mengikuti Diklat 19

8. Bantuan Mesin Dan/atau Peralatan Dalam Rangka Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar 9. Bantuan Mesin Dan Peralatan Teknologi Proses Es Balok Untuk Meningkatkan Daya Simpan Produk Hasil Laut 10. Perusahaan Di Sektor Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar Yang Dimonitoring Dan Dikendalikan 11. Layanan Internal (overhead). Berikut dipaparkan program dan sub program beserta anggaran di Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar tahun anggaran 2018 pada Tabel 4. Tabel 4. Pagu Anggaran Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar TA 2018 KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU (Rupiah) 07 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro 45.031.650.000 1834 Penumbuhan Dan Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau, Dan Bahan Penyegar 45.031.650.000 1834.027 Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong Iklim 2.084.688.000 Investasi Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar 001 Rekomendasi Kebijakan Insentif Fiskal 354.100.000 051 Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri 354.100.000 Pengolahan Tembakau 002 Rekomendasi Kebijakan Insentif Non-fiskal 1.343.638.000 052 Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri 368.800.000 Pengolahan Susu 053 Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Industri Pengolahan 327.526.000 Kopi 054 Penyusunan Rekomendasi Industri Pengolahan Buah 360.362.000 055 Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha Industri 286.950.000 Pengolahan Teh 003 Rekomendasi Kebijakan Disinsentif 386.950.000 056 Penyusunan Rekomendasi Industri Pengolahan Kakao 386.950.000 1834.031 Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Peningkatan Daya 620.900.000 Saing Dan Produktifitas Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar 001 Rekomendasi Kebijakan Insentif Non-fiskal 620.900.000 051 Partisipasi Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan 335.450.000 Penyegar Dalam Forum Kerjasama Dalam Negeri Dan Luar Negeri 052 Partisipasi Industri Minuman Hasil Tembakau Dan Bahan 285.450.000 Penyegar Dalam Kegiatan Accsq Dan Codex 1834.032 SNI Yang Disusun/direvisi, Diberlakukan Dan Diawasi Di 1.340.350.000 Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar 20

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU (Rupiah) 051 Penyusunan/revisi Dan Pemberlakuan Sni Di Lingkungan 662.600.000 Industri Hasil Hortikultura Minuman Ringan Dan Tembakau 052 Penyusunan/revisi Dan Pemberlakuan Sni Di Lingkungan 677.750.000 Industri Hasil Susu Dan Minuman Lainnya 1834.034 Perusahaan Berbasis Minuman, Hasil Tembakau Dan 372.813.000 Bahan Penyegar Yang Menerapkan Standar Mutu 051 Fasilitasi Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan Yang 372.813.000 Baik (cppob) Industri Makanan dan Minuman 1834.035 Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan 33.000.000.000 Kakao Terpadu 001 Tanpa Suboutput 33.000.000.000 051 Pembangunan Pusat Pengembangan Kompetensi Industri 33.000.000.000 Pengolahan Kakao Terpadu Ii 1834.037 Rancangan Skkni/kkni Yang Disusun Di Industri Minuman, 681.900.000 Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar 051 Penyusunan Rancangan Skkni/kkni Industri Minuman, 681.900.000 Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar 1834.039 Sdm Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan 700.000.000 Penyegar Yang Mengikuti Diklat 052 Bimtek Teknologi Pengolahan Susu 300.000.000 062 Bimtek Industri Bahan Penyegar 400.000.000 1834.040 Bantuan Mesin Dan/atau Peralatan Dalam Rangka 1.705.380.000 Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar 055 Bantuan Mesin Peralatan Industri Pengolahan Teh 1.705.380.000 1834.041 Bantuan Mesin Dan Peralatan Teknologi Proses Es Balok 2.494.620.000 Untuk Meningkatkan Daya Simpan Produk Hasil Laut 001 Tanpa Suboutput 2.494.620.000 051 Bantuan Mesin Dan Peralatan Teknologi Proses Es Balok 2.494.620.000 Untuk Meningkatkan Daya Simpan Produk Hasil Laut 1834.043 Perusahaan Di Sektor Industri Minuman, Hasil Tembakau 711.669.000 Dan Bahan Penyegar Yang Dimonitoring Dan Dikendalikan 001 Tanpa Suboutput 711.669.000 051 Monitoring Dan Koordinasi Pelaksanaan Sertifikasi Mesin 331.969.000 Pelinting Sigaret 052 Pengawasan Dan Pengendalian Industri Minuman 379.700.000 Beralkohol 1834.951 Layanan Internal (overhead) 1.319.330.000 051 Penyusunan Dan Evaluasi Kinerja Industri Minuman Hasil 329.400.000 Tembakau Dan Bahan Penyegar 052 Kaji Tindak Pelaksanaan Program Kegiatan Industri 689.680.000 Minuman Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar 053 Sinkronisasi Program Pengembangan Industri Minuman 300.250.000 Hasil Tembakau Dan Bahan Penyegar T O T A L 45.031.650.000 21

D. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 Perjanjian Kinerja Tahun 2018 yang disusun berdasarkan rencana kinerja, dengan didukung pembiayaan adalah sebagaimana pada Tabel 5. Tabel 5. Perjanjian Kinerja Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Tahun 2018 No 1 Sasaran Strategis (SS) Meningkatnya populasi dan persebaran industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar Indikator Kinerja (IK) PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN 1. 2. Jumlah unit industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar besar sedang yang tumbuh Nilai investasi di sektor industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar Target Tahun 2018 125 Unit Usaha Rp. 22,61 Triliun 2 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL 1. 2. Kontribusi ekspor produk industri pengolahan minuman hasil tembakau dan bahan penyegar terhadap ekspor nasional setiap tahunnya Produktivitas SDM industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar 1,8-1,9 % Rp. 395,8 juta per tenaga kerja per tahun 1. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan 1. Infrastruktur kompetensi yang terbentuk 1 RSKKNI PERSPEKTIF KELEMBAGAAN 1. Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel 1. Anggaran Direktorat Industri minuman hasil tembakau dan bahan penyegar yang diblokir 20% 22